Oleh:
Sasnita Dwi Anggraini
08220190016
LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
Laporan Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Pestisida dan Alat Aplikasinya
Mengetahui:
Koordinator Praktikum
teman, serta semua pihak yang terlibat dalam proses penyelesaian laporan
praktikum ini.
Penyusun
(Sasnita Dwi Anggraini)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
PENDAHULUAN ....................................................................................
Latar Belakang................................................................................
Tujuan Praktikum............................................................................
Definisi Pestisida............................................................................
Jenis-Jenis Pestisida..................................................................
PEMBAHASAN........................................................................................
Pembahasan.....................................................................................
Kesimpulan.....................................................................................
Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
LAMPIRAN...............................................................................................
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Pestisida adalah zat untuk membunuh atau mengendalikan hama. Food and
hama termasuk vektor terhadap manusia atau penyakit pada binatang, dan
pertanian, kayu dan produksi kayu, atau bahan makanan binatang (Sutarni, 2007).
bukan sasarannya, seperti manusia. Hal ini dikarenakan masih banyak petani yang
dengan sengaja maupun tidak sengaja. Keracunan pestisida dengan tidak sengaja
banyak dilaporkan terjadi pada petugas penyemprot hama tanaman pada lahan
sayuran Malino.
sayuran Malino.
TINJAUAN PUSTAKA
I. Definisi Pestisida
baik insekta, jamur maupun gulma. Pestisida telah secara luas digunakan untuk
tujuan membrantas hama dan penyakit tanaman dalam bidang pertanian. Pestisida
juga digunakan dirumah tangga untuk memberantas nyamuk, kecoa dan berbagai
serangga penggangu lainnya. Dilain pihak pestisida ini secara nyata banyak
Pestisida adalah substansi (zat) kimia yang digunakan untuk membunuh atau
mengendalikan berbagai hama. Pestisida berasal dari bahasa inggris yaitu pest
berarti hama dan cida berarti pembunuhan. Yang dimaksud hama bagi petani
disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, nematoda (cacing yang
merusak akar), siput, tikus, burung, dan hewan lain yang dianggap merugikan
25 WP; PROVIDE-X 21/45 SC; VISTA 400 SL; PREZA 100 OD;
lain-lain.
lain.
Pola tanam adalah penyusunan cara dan saat tanaman dari jenis-jenis tanaman
yang akan di tanami berikutnya, termasuk waktu kosong pada sebidang lahan
Pola tanam adalah usaha penanaman pada sebidang lahan dengan mengatur
susunan tata letak dan tata urutan tanaman selama periode waktu tertentu,
termasuk masa pengolahan tanah dan masa baru atau tidak ditanam selama
waktu tertentu. Tanaman dalam satu areal dapat diatur menurut jenisnya. Ada pola
tanam monokultur, yakni menaman tanaman sejenis pada satu areal tanam. Ada
pola tanam campuran, yakni beragam tanaman ditanam pada satu areal. Ada pula
pola tanam bergilir, yaitu menanam tanaman secara bergilir beberapa jenis tanama
kaedah teoritis dan keterampilan yang baik tentang semua faktor yang
terpadu, ramah lingkungan, dan semua hasil tanaman merupakan produk utama
Selain pola tanam, ada juga istilah yang disebut pola hubungan tanaman.
Yaitu hubungan yang dibentuk antar individu-individu tanaman pada lahan yang
telah ditanami. Pola hubungan tanaman bertujuan untuk mengatur agar semua
tumbuh optimal dan seragam, serta untuk pertimbangan teknis lainnya. Ada
beberapa macam pola hubungan tanaman. Pertama, pola hubungan barisan (row
spacing), pola hubungan ganda (double row spacing), pola hubungan sama sisi
(square spacing), dan pola hubungan segitiga sama sisi (equidistance spacing).
Pola Tanam Tumpang Sari
pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu
yang bersamaan atau agak bersamaan. Tumpang sari yang umum dilakukan
adalah penanaman dalam waktu yang hampir bersamaan untuk dua jenis tanaman
budidaya yang sama, seperti jagung dan kedelai, atau jagung dan kacang tanah.
dilakukan segera setelah tanaman pertama dipanen (seperti jagung dan kedelai
suatu tanaman perkebunan besar atau tanaman kehutanan sewaktu tanaman pokok
masih kecil atau belum produktif. Hal ini dikenal sebagai tumpang sela
(intercropping). Jagung atau kedelai biasanya adalah tanaman sela yang dipilih.
Pertanaman tunggal atau monokultur adalah salah satu cara budidaya di lahan
pertanian dengan menanam satu jenis tanaman pada satu areal. Cara budidaya ini
meluas praktiknya sejak paruh kedua abad ke-20 di dunia serta menjadi penciri
dengan bantuan mesin pertanian dan menekan biaya tenaga kerja karena wajah
atau polikultur. Dalam polikultur, berbagai jenis tanaman ditanam pada satu lahan,
baik secara temporal (pada waktu berbeda) maupun spasial (pada bagian lahan
yang berbeda).
Pertanaman padi, jagung, atau gandum sejak dulu bersifat monokultur karena
hanya padi, tanpa variasi apa pun. Akibatnya hama atau penyakit dapat bersintas
masa kini biasanya menerapkan monokultur spasial tetapi lahan ditanami oleh
tanaman lain untuk musim tanam berikutnya untuk memutus siklus hidup OPT
salah satunya yaitu kentang, wortel, paprika, bawang daun, kol ungu dan jagung.
Pola tanam yang digunakan menggunakan dua jenis pola tanam yaitu
pengolahan gulma masih dilakukan secara manual yaitu secara fisik dengan
mencabut langsung gulma agar tidak terjadi perebutan unsur hara antara tanaman
5x40 cm. Selain itu pola tanam yang lain adalah pola tanam polikultur dengan jenis
pertanaman yang terdiri dari beberapa komoditas tanaman yang tumbuh tidak
beraturan jarak tanamnya maupun larikannya, sehingga semua tercampur jadi satu.
tanaman kol ungu, bawang daun dan jagung dalam satu media tanam. Pola tanam
ini dapat memberikan keuntungan yaitu menghasilkan panen lebih dari satu atau
beragam tanaman, dapat mengurangi hama penyakit tanaman karena musuh alami
akan bekembang lebih banyak karena ketersediaan sumber makanan yang banyak
media tanam dengan kompos serta penggunaan pestisida Zenus dan Bionasa yang
I. Kesimpulan
yaitu jenis pola tanam tumpang sari dan monokultur. Perlakuan pola tanam yang
Buluballea, Malino yaitu wortel, daun bawang, kol ungu, lombok, jagung dan
II. Saran
ke para praktikan, agar nantinya para praktikan tidak bingung pada saat
melakukan kegiatan.
LAMPIRAN