Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM PESTISIDA DAN APLIKASINYA

ACARA II
“MACAM-MACAM ALAT APLIKASI PESTISIDA”

Disusun oleh :

Nama : Gebriel Elsa Pransisco

NPM : E1K021034

Hari/Tanggal : Rabu/ 28 Februari 2024

Dosen : 1). Prof., Agustin Zarkani, S.P., M.Si., Ph.D

2). Ariffatchur Fauzi, S.P., M.Si

Coass : 1). Zomi Tubesa (E1K020005)

2). Yodi Santoso Lingga (E1K020028)

LABORATORIUM PROTEKSI TANAMAN

JURUSAN PERLINDUNGAN TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2024
A. PENDAHULUAN
Alat-alat aplikasi ini sangat membantu untuk mengaplikasikan pestisida ke tanaman ntuk
meningkatkan produksi. Berbagai macam alat aplikasi pestisida sudah banyak dikenalkan dan
digunakan di lapangan. Karena pentingnya alat-alat aplikasi pestisida inilah dilakukan
praktikum pengenalan alat-alat aplikasi pestisida. Menurut Sarwono (2022) dewasa ini
pestisida merupakan sarana yang sangat diperlukan. Cara tradisional dalam menyemprotkan
pestisida masih dilakukan oleh mayoritas penduduk Indonesia dimana dilakukan
menggunakan alat penyemprot yang dipompa secara manual. Ada juga petani yang
menggunakan mesin berbahan bakar fosil, menggunakan pesawat dan traktor untuk
menyemprotkan pestisida kelahan pertanian mereka.
Alat aplikasi pestisida yang di amati pada praktikum ini adalah jenis spreyer. Aplikasi pada
spreyer biasanya pestisida formulasi EC,WP dan S. Hal ini biasanya di sesuaikan dengan
fungsi dari spreyer tersebut, sebab pada jenis formulasi tersebut dapat di encerkan.sprayer
juga memiliki berbagai majam jenis dengan bentuk serta ukuran yang berbeda beda, hal ini
tergantung kebutuhan dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman, serta
menyesuaikan kebutuhan penggunaan pestisidanya sendiri.
Peran alat aplikasi pestisida juga sangat penting mengingat pestisida merupakan zat kimia
berbahaya juga untuk memudahkan penggunaan pestisida tersebut. Alat-alat aplikasi pestisida
memiliki berbagai macam jenis dengan fungsi yang berbeda-berbeda tergantung sasaran yang
akan dikendalikan. Pengetahuan tentang bagian-bagian alat aplikasi pestisida beserta
mekanisme kerjanya penting untuk diketahui agar saat aplikasinya nanti dapat lebih efisien
dan efektif. Untuk itu diperlukan pengenalan terlebih dahulu mengenai alat-alat tersebut baik
dari bagian- bagiannya hingga mekanisme kerja alat tersebut. Dalam praktikum ini akan
dibahas mengenai alat-alat aplikasi pestisida beserta mekanisme kerjanya. (Suharno,2014).
Prinsip kerja sprayer adalah memecah cairan menjadi butiran partikel halus yang
menyerupai kabut. Untuk memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan
menggunakan proses pembentukan partikel dengan menggunakan tekanan (hydraulic
atomization), yakni tekanan dalam tabung khusus dipompa sehingga mempunyai tekanan
yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat pengabut bersama
dengan cairan. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit dari alat
pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus.Dengan
bentuk dan ukuran yang halus ini maka pemakaian pestisida akan efektif dan merata ke
seluruh permukaan daun atau tajuk tanaman(Sudarmo, 2017).
Pengendalian hama dapat didefinisikan sebagai proses membatasi infestasi hama
sedemikian rupa sehingga tanaman dapat dibudidayakan secara produktif dan efisien.
Pengendalian bertujuan hanya menekan populasi hama sampai tingkat populasi yang tidak
merugikan secara ekonomik atau tidak melampaui ambang ekonomik (economic threshold),
sehingga sama sekali tidak bertujuan menekan populasi hama sampai nol. Sedangkan
pemberantasan merupakan usaha mematikan seluruh hama yang ada baik sedang tumbuh
maupun alat-alat reproduksinya, sehingga populasi hama sedapat mungkin ditekan sampai
nol. Pengendalian secara kimiawi adalah pengendalian hama dengan menggunakan bahan
kimia yang dapat menekan laju pertumbuhan hama yang disebut herbisida. Aplikasi pestisida
dapat dilakukan dengan cara penyemprotan (spraying), pengasapan (fogging), penghembusan
(dusting), pencelupan (dipping), injeksi, penyiraman, dan penaburan. Pemberian pupuk dan
pestisida berbentuk padat dapat dilakukan melalui akar tanaman.(Fatah, 2021)
Alat penyemprot (Sprayer) merupakan salah satu peralatan pertanian dan perkebunan yang
digunakan untuk membantu pekerjaan seperti penyiraman tanaman dan tentu saja sebagai alat
bantu untuk menyemprotkan pestisida untuk pemberantas hama penyakit yang ada pada
tanaman. sebagai solusi suatu alat penyemprot bagi petani adalah pemanfaatan tenaga surya
untuk sumber energi melalui pemasangan modul solar sel yang terintegrasi dengan baterei
sebagai tempat penyimpanan arus listrik. Sehingga dalam penelitian ini dibuatkan rancang
bangun dan pengujian alat sprayer pestisida elektrik bertenaga surya (Mustain dan
Yudisworo, 2018). Beberapa alat yang biasa digunakan adalah: Semi-Automatic Sprayer,
Automatic Sprayer, Blower Sprayer, Swing Fog, Soil Injector, Micron Ulva, DII.
B. TUJUAN
Adapun tujuan praktiktum yaitu, mempelajari aneka macam alat aplikasi pestisida dan
cara kerjanya.

C. BAHAN DAN ALAT


Adapun bahan dan alat yang digunakan pada saat praktikum yaitu, Sprayer, Alat tulis, dan
kertas HVS.

D. CARA KERJA
Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum pestisida dan aplikasinya yaitu
sebagai berikut :
1. Membuat gambar skematis alat aplikasi pestisida dan tunjukkan nama bagian-bagian
alat dan terangkan mekanisme kerja masing-masing.
2. Menggambar secara skematis tipe pompa piston pada semi-automatic sprayer dan
midget duster.
3. Menggambar secara skematis nosel pada semi-automatic sprayer, blower spayer,
swing fog dan micron ULVA
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa Sprayer merupakan salah satu alat
mesin pertanian yang mempermudah penyemprotan pestisida, untuk menggunakan sprayer
operator harus memperimbangkan arah angin, jangan sampai menyemprotkan pestisida
melawan arah angin hal ini berbahaya bagi operator karena hasil semprotan larutan akan
terbang menuju operator, Selain itu, perlu perawatan khusus seperti menjaga kebersihan alat
setelah digunakan, hal ini dapat dilakukan dengan cara merendam tangki dengan air sabun
selama 1 hari untuk menghilangkan sisa-sisa larutan pestisida
H. DAFTAR PUSTAKA
Fatah, Misbakhul.dkk.(2021). Rancang Bangun Sprayer Pestisida Menggunakan Pompa
Air DC 12 V dan Panjang Batang Penyemprot 6 Meter. Jurnal Rekayasa Mesin.
Vol.16 (1) : 90-99.’;; ‘N
Mustain, I., & W. D. Yudisworo. 2018. Studi rancang bangun dan pengujian pada stand
alonesprayer pestisida bertenaga surya. In prosiding seminar nasional energi &
teknologi (SINERGI) (pp. 187-192).
Sarwono, E. 2022. Alat penyempot pestisida tenaga surya. Electrician: Jurnal Rekayasa
dan Teknologi Elektro, 16(1), 66-72.
Sudarmo, 2017. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Yogyakarta : Kanisius.
Suharno,2014. Pengendalian Serangga Hama Sayuran dan Palawija. Kanisius.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai