Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Mekanisasi Pertanian
Disusun oleh :
Ngafiful Furqon (AG822032)
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan
Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam
bentuk maupun isinya yang sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
mengetahui tentang praktikum mekanisasi pertanian ini.
Harapan saya semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Laporan ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan laporan ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb..
Kebumen,12
November,2023
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sprayer Secara Umum..............................................................................2
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu: Mengenal alat
pengabutan/penyemprotan (Sprayer).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Hasil
2. 9.
4.2 Pembahasan
Pada praktikum mekanisasi pertanian ini praktikan melakukan kegiatan
terhadap pengenalan alat penyemprotan (sprayer) yang meliputi pengenalan
bagian-bagian yang terdapat pada alat penyemprotan (sprayer) berikut dengan
fungsi dan cara menggunakannya, adapun alat penyemprot atau biasa disebut
dengan sprayer ini praktikan menggunakan alat sprayer yang bermerk Swan
berkapasitas 15 Liter kegiatan ini dilakukan di lahan belakang Balai Desa
Arjowinangun.
Adapun fungsi utama dari alat penyemprot ini yaitu untuk memecah cairan
menjadi butiran-butiran tetes air dengan ukuran yang efektidif didistribusikan
secara merata diatas permukaan atau ruang yang harus disemprot. Fungsi lain
adalah mengatur banyaknya pestisida untuk menghindarkan pemberian yang
berlebihan yang terbukti bersifat merusak atau merupakan pemborosan. Alat
penyemprot (Sprayer) ini digunakan untuk menyemprot atau digunakan untuk
mengaplikasikan pestisida pemberantas hama dan penyakit yang bisa terlarut
dalam air ke objek yang dituju atau yang disemprot (daun, tangkai, buah) dan
sasaran semprot (hama dan penyakit).
Menurut Haryadi (1982), Sprayer adalah alat/mesin yang berfungsi untuk
memecah cairan, larutan atau suspensi menjadi butiran-butiran cairan (droplets)
atau spray. Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan
dalam rangka pemberantasan, pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Sprayer
juga diartikan sebagai alat atau aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam
rangka pemberantasan atau pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Kinerja
sprayer sangat ditentukan oleh kesesuaian dan ukuran droplet aplikasi yang dapat
dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan
penggunaan oleh dosis pestisida yang akan disemprotkan. Tujuan dari sprayer
yaitu Agar mampu melakukan kalibrasi serta menentukan jumlah-jumlah pelarut
untuk kebutuhan budidaya tanaman tertentu.
Sprayer merupakan salah satu alat mesin pertanian yang mempermudah
penyemprotan pestisida, untuk menggunakan sprayer operator harus
memperimbangkan arah angin, jangan sampai menyemprotkan pestisida melawan
arah angin hal ini berbahaya bagi operator karena hasil semprotan larutan akan
terbang menuju operator. Selain itu, perlu perawatan khusus seperti menjaga
kebersihan alat setelah digunakan, hal ini dapat dilakukan dengan cara merendam
tangki dengan air sabun selama 1 hari untuk menghilangkan sisa-sisa larutan
pestisida.
Adapun bagian-bagian pada alat penyemprot (Sprayer) yaitu meliputi nozzle,
spray lance, spray hose atau selang, tangki, penutup tangki, tali pengait, control
valve, pompa hidrolik dan saringan. Berdasarkan hasil praktikum nozzel standar
yang biasa digunakan adalah nozzel 4 lubang, nozzle berfungi sebagai pengatur
ukuran volume semprot larutan sebagai mana yang diinginkan untuk mencapai
optimalisasi aplikasi pestisida.
Menurut Djojosumarto (2000), Keberhasilan aplikasi herbisida ditentukan
oleh beberapa hal antara lain gulma sasaran, cuaca, jenis herbisida yang
digunakan dan tata cara aplikasinya. Syarat pengaplikasian herbisida juga harus
sesuai dengan kondisi dilapangan.Sebelum melakukan aplikasi herbisida terlebih
dahulu harus mengetahui gulma sasaran dan tanaman yang
dibudidayakansertasifat – sifatnya.Jenis herbisida juga penting untuk diketahui
apakah sesuai untuk mengendalikan gulma sasaran dan tidak meracuni tanaman
serta bagaimana herbisida tersebut diaplikasikan.Selain itu,faktor lain yang sangat
menentukan keberhasilan suatu aplikasi herbisida adalah cuaca, alat yang
digunakan dan orang yang mengaplikasikan herbisida tersebut. Apabila hal –hal
tersebut sudah dilaksanakan dengan baik maka aplikasi herbisida juga dilapangan
diharapkan dapat baik pula
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Adapun simpulan dari praktikum atau kegiatan yang telah dilakukan yaitu
Sprayer adalah alat/mesin yang berfungsi untuk memecah cairan, larutan atau
suspensi menjadi butiran-butiran cairan (droplets) atau spray. Sprayer merupakan
alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan,
pengendalian hama & penyakit tumbuhan.
Selain itu bagian-bagian dari alat penyemprot (Sprayer) meliputi nozzle,
spray lance, spray hose atau selang, tangki, penutup tangki, tali pengait, control
valve, pompa hidrolik dan saringan. Berdasarkan hasil praktikum nozzel standar
yang biasa digunakan adalah nozzel 4 lubang, nozzle berfungi sebagai pengatur
ukuran volume semprot larutan sebagai mana yang diinginkan untuk mencapai
optimalisasi aplikasi pestisida.
5.2 Saran
Saran dari praktikum kali ini yaitu diharapkan praktikan ketika asisten
labolatorium menjelaskan harap kondusip dan juga mencatat apa yang dijelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Deptanpang. 1977. Alat dan mesin pertanian untuk proteksi tanaman pangan.
Departemen Pertanian Republik Indonesia.
Djojosumarto, Panut. 2000. Teknik Aplikasi Pestisida dalam Bidang
Pertanian.Kanisius: Yogyakarta
Hidayat. 2001. Strategi Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian untuk
IPB.
Mimin. 1992. Jasa Produksi Dan Pelayanan Alat Mesin Pertanian (JP2AMP).
MiminMuhaemin, Ade Moetangad, RoniKastaman, DediPrijatna. 1992. Rancang
Bangun danP engujian Sprayer Elektrostatik Piringan Berputar.Laporan
Penelitian. Lembaga Penelitian UNPAD.Press, Jakarta.
Setyowati, N. dkk. 2013. Penuntun Praktikum Pengendalian Gulma. Bengkulu:
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Sukma,Y. danYakup, 1991. Gulma dan Teknik Pengendaliannya.Rajawali
Usahatani Tanaman Pangan. IPB.
Yernelis, dkk., 2002. Pengendalian Gulma Di Perkebunan. Cetakan Ke-5.
Yogyakarta: Kanisius.
Lampiran