PENDAHULUAN
Teknologi pertanian telah menjadi hal yang penting dalam kegiatan pertanian.
Keberadaan teknologi telah berpengaruh besar terhadap kesuksesan sebuah
pertanian baik dari segi kualitas dan kuantitas produksi yang dihasilkan.
Pengunaan mekanisasi pertanian dapat mempermudah petani dalam melalukan
pekerjaan karena lebih efisien terhadap waktu dan tenaga kerja. Pertanian yang
menggunakan tenaga manusia dalam pengerjaannya tentunya terbatas dalam hal
waktu dan tenaga. Salah satu aspek pertanian yang dapat dilakukan menggunakan
teknologi baik secara mekanis maupun semi mekanis yakni pemeliaraan tanaman.
Kegiatan pemeliharaan tanaman meliputi kegiatan pembasmian gulma dan
hama, pemupukan, hingga penyiraman. Hama dan gulma menjadi salah satu
masalah yang paling sering dialami oleh petani karena dapat menghambat
pertumbuhan tanaman. Pembasmian hama dan gulma dapat dilakukan dengan
pemberian pestisida atau herbisida secara efektif agar mendapatkan hasil yang
diharapkan. Pada umumnya, pestisida yang digunakan yakni pestisida berbentuk
cair. Untuk pengaplikasian pestisida cair dapat dilakukan dengan penyemprotan
menggunakan alat seperti sprayer.
Sprayer termasuk salah satu alat yang digunakan petani dalam proses
pengendalian hama. Jenis sprayer yang umunya digunakan oleh petani untuk
lahan yang tidak terlalu luas yakni knapsack sprayer dan motor sprayer.
Knapsack sprayer dan motor sprayer digunakan dengan cara digendong pada
pundak dan bahu. Dalam pengunaan sprayer perlu diketahui cara pengoperasian
termasuk bagian-bagian berserta fungsinya dimana bagian terpenting dari sprayer
ini yakni nozzle yang mengubah cairan menjadi butir-butir larutan untuk
dipancarkan pada tanaman, sehingga jika terjadi kerusakan pada bagian-bagian
atau sprayer tidak berfungsi dengan baik dapat mengetahui tindakan apa yang
akan dilakukan.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan praktikum Sprayer agar
dapat memahami bagian-bagian, jenis-jenis, cara pengoperasian dan kegunaan
60
sprayer dalam proses mekanisasi pertanian. mahasiswa dapat mengoperasikan
sprayer guna memberantas hama, gulma dan penyakit tanaman lainnya.
61
1.2 Tujuan dan Kegunaan
62
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sprayer
63
2.2 Jenis-jenis Sprayer
Menurut Barus (2020), sprayer untuk keperluan pertanian dikenal dengan 3 jenis
sprayer, yaitu knapsack sprayer, motor sprayer dan CDA sprayer.
a. Knapsack sprayer
Knapsack sprayer atau dikenal dengan alat semprot punggung. Sprayer ini
paling umum digunakan oleh petani hampir di semua areal pertanian padi, sayuran
atau diperkebunan. Penyemprot dengan tipe gendong atau knapsack sprayer
sering disebut penyemprot semi karena digunakan dengan menggerakkan gagang
(handle) secara naik-turun yang sangat ringan dan mudah oleh tangan yang satu
dimana tangan yang lain memegang tangkai penyemprot.
Prinsip kerja dari knapsack sprayer adalah larutan dikeluarkan dari
tangki akibat dari adanya tekanan udara melalui tenaga pompa yang dihasilkan
oleh gerakan tangan penyemprot. Pada waktu gagang pompa digerakan, larutan
keluar dari tangki menuju tabung udara sehingga tekanan di dalam tabung
meningkat. Keadaan ini menyebabkan larutan pestisida dalam tangki dipaksa
keluar melalui klep dan selanjutnya diarahkan oleh nozzle bidang sasaran semprot.
Tekanan udara yang dihasilkan oleh pompa diusahakan konstan, yaitu sebesar 0,7-
1,0 kg/cm² atau 10-15 Psi. Tekanan sebesar itu diperoleh dengan cara memompa
sebanyak 8 kali.
64
sebagainya. Alat ini juga dapat dioperasikan menggunakan motor bensin yang
ukurannya sesuai atau sprayer yang dioperasikan menggunakan tenaga dari motor.
Contohnya adalah mist blower, power sprayer dan boom sprayer.
Keuntungan dengan menggunakan motor sprayer terutama kapasitasnya
sangat luas dengan waktu yang relatif singkat, dapat menembus gulma sasaran
walaupun sangat lebat dan minim tenaga kerja. Kelemahannya harganya relatif
mahal dan biaya pengoperasian serta perawatannya yang juga mahal, tidak
dianjurkan pada tanaman yang masih muda karena dikhawatirkan drift merusak
tanaman, motor sprayer harus dirawat secara rutin meliputi servis serta
penggantian suku cadang dan lain-lain.
65
Gambar 5-3 . CDA Sprayer.
(Sumber: Rizal, 2016).
2.3 Bagian-bagian Sprayer
66
n. Nozzel berfungsi untuk memecah cairan menjadi partikel halus dan
memperhalus larutan yang dikeluarkan pada saat penyemprotan, sehingga
dihasilkan daya.
Menurut Rofi (2014), ada beberapa komponen-komponen penting yang
terdapat pada unit tangki antara lain:
a. Tali atau sabuk penyandang. Biasanya terbuat dari kulti atau bahan-bahan
buatan (plastik), ada juga yang terbuat dari kain khusus.
b. Pada lubang pengisian terdapat pipa pendek yang masuk ke dalam, dan
berfungsi sebagai pipa penakar.
c. Di bagian dasar menghadap ke bawah terdapat lubang penguras yang diberi
tutup berbentuk baut biasa atau baut kuping.
d. Dari kran utama tertaut pipa lengkung sampai ke dasar tangki. Pipa ini
merupakan pipa pengeluaran tambahan, sehingga memungkinkan cairan
dapat keluar habis.
e. Manometer berfungsi sebagai penunjuk tekanan, sedangkan katup pengaman
sebagai tanda pembatas tekanan optimal yang telah ditentukan.
67
Mekanisme kerjanya merupakan kombinasi antara penyemprot
hidro-pneumatic (penyemprot larutan racun) dan penyemprot hembus
(penyemprot media berbentuk asap) disatukan, dimaksudkan untuk memecah
droplet menjadi drift atau fog yang berterbangan di udara dalam waktu yang
relatif lama.
3. METODOLOGI
Praktikum Sprayer dilakukan pada hari Minggu, 05 September 2021, pukul 15:30
WITA sampai selesai, bertempat di Exfarm, Program Studi Teknik Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum Sparyer, yaitu knapsack sprayer,
motor sprayer dan kamera handphone.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum sprayer, yaitu air dan bensin.
68
4. Mengangkat dan menaruh sprayer di punggung.
5. Mengarahkan stick nozzle pada sasaran penyemprotan.
6. Membuka kran pengeluran pada stick.
7. Mengatur kecepatan keluaran cairan dengan menggunakan kran pengatur.
8. Mendokumentasikan praktikum.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
7
2
3 8
4
9
5
4
6
4
69
7. Stick nozzle Untuk memudahkan menjangkau objek yang
jauh.
8. Tali gendong Untuk menyandang sprayer pada punggung.
1
10
2
3
9
4
8 5
7 6
70
baik dan akan tetap seimbang pada saat pengisian
air atau pestisida.
8. Tangki bahan bakar Untuk menyimpan bahan bakar.
9. Tali penggendong Untuk menopang sprayer dipunggung.
10. Starter Berfungsi untuk menyalakan motor.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum sprayer yang telah dilakukan, terdapat dua jenis sprayer
yang digunakan yakni motor sprayer dan knapsack spryer. Sprayer merupakan
alat penyemprot yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengaplikasikan
pestisida cair maupun pupuk dalam bentuk cairan. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Wikes (2018), yang menyatakan bahwa alat penyemprot (sprayer)
digunakan untuk mengaplikasikan sejumlah tertentu bahan kimia aktif
pemberantas hama penyakit yang terlarut dalam air ke objek semprot (daun,
tangkai dan buah) dan sasaran semprot seperti hama atau penyakit.
Prinsip kerja dari knapsack sprayer yaitu tenaga pompa yang dihasilkan dari
gerakan stik pompa akan mengakibatkan tekanan udara pada tangki meningkat
sehingga larutan akan mengalir keluar menuju tabung udara. Hal itu akan
mengakibatkan tekanan udara pada tabung udara meningkat sehinggal larutan
akan dipaksa keluar melalui klep dan disalurkan ke nozzle untuk dikeluarkan. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Barus (2020), yang menyatakan bahwa prinsip kerja
dari knapsack sprayer adalah larutan dikeluarkan dari tangki akibat dari adanya
tekanan udara melalui tenaga pompa yang dihasilkan oleh gerakan tangan
penyemprot.
Cara pengoperasian knapsack sprayer yaitu dilakukan dengan cara memompa
tangkai pompa dengan gerakan naik turun yang mana pada waktu tangkai
digerakkan larutan akan keluar dari tangki menuju unit pompa sehingga
menyebabkan tekanan didalam tabung meningkat. Sambil memencet kran larutan
akan keluar menjadi bentuk partikel-partikel kecil yang lebih halus. Hal tersebut
sesuai dengan pernyataan Barus (2020), yang menyatakan bahwa penyemprot
dengan tipe gendong atau knapsack sprayer sering disebut penyemprot semi
karena digunakan dengan menggerakkan gagang (handle) secara naik turun yang
71
sangat ringan dan mudah dilakukan oleh tangan yang satu dimana tangan yang
lain memegang tangkai penyemprot.
72
5. PENUTUP
Kesimpulan
bagian-bagian dari motor sprayer yaitu tangki bahan bakar, tombol off, starter,
engine, tangki larutan, penutup tangki, selang, nozzle, tali gendong, laraz nozzle
dan keran. Prinsip kerja dari sprayer yaitu memecah larutan menjadi butiran
partikel halus yang menyerupai kabut. Larutan didalam tangki dipompa sehingga
mempunyai tekanan yang tinggi dan mengalir melalui selang menuju ke alat
pengabut (nozzle) dengan celah yang sempit, sehingga larutan akan pecah menjadi
partikel-partikel yang sangat halus. Cara mengoperasikan motor sprayer dan
knapsack sprayer hampir sama yakni dengan menggendong sprayer yang
kemudian mengarahkan nozzle ke bidang lahan yang dituju, akan tetapi knapsack
sprayer menggunakan tangkai pompa yang digerakkan naik turun untuk
memompa cairan, sedangkan pada motor sprayer menggunakan engine sebagai
pemompa cairannya.
73
DAFTAR PUSTAKA
74
LAMPIRAN
75