Anda di halaman 1dari 10

HAND SPRAYER

(Laporan Praktikum Mekanisasi Pertanian)

Oleh

Kelompok 6

1. Rahma Agustina 2014211031


2. M. Aby Fatriachi 2014211043
3. Sarifatul Khotimah

Kelas: PPN A

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN


JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era modern ini, dunia pertanian mengalami perkembangan yang sangat


pesat. Meningkatnya sumber daya manusia yang begitu pesat di berbagai belahan
dunia menjadikan sektor pertanian mengalami persaingan yang semakin ketat.
Produktivitas, mutu, efisiensi, dan kontinuitas yang selalu meningkat menjadi salah
satu ciri pertanian modern. Berbagai macam peralatan diciptakan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas hasil pertanian agar memiliki daya saing. Teknologi tepat guna
menjadi suatu solusi yang tepat untuk menjawab kebutuhan tersebut. Salah satu
sarana atau peralatan yang digunakan oleh petani adalah alat penyemprot (sprayer).
Sprayer merupakan sarana atau per-alatan yang digunakan petani dalam rangka
pemberantasan dan pengendalian hama dan penyakit tumbuhan. Droplet (butiran cair
kecil) merupakan pecahan larutan kimia aktif pemberantas hama yang dihasilkan atau
dirubah oleh alat penyemprot (sprayer). Kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang
dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu agar sesuai dengan ketentuan
penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan menjadi faktor penentu
kelayakan kinerja sprayer. Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang diperlukan
dalam pemberantasan dan pengendalian hama dan penyakit tumbuhan. Sprayer tipe
gendong adalah sprayer yang paling banyak diminati dan digunakan oleh petani
kalangan menengah kebawah dinyatakan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Yogyakarta. Mudah dalam penggunaannya karena dimensi relatif kecil, mudah
perawatannya karena teknologi yang digunakan sederhana, selain itu juga relatif
murah sehingga terjangkau secara umum oleh kalangan petani adalah merupakan
keunggulan hand sprayer. Hand sprayer memiliki spesifikasi dimensi yang relatif
kecil dan teknologi yang digunakan sederhana sehingga memudahkan petani dalam
penggunaan maupun perawatan terhadap hand sprayer itu sendiri. Selain itu
handsprayerjuga relatif murah, sehingga sangat diminati dan digunakan oleh petani
Indonesia yang rata-rata merupakan petani kalangan menengah kebawah. Direktorat
Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementrian Pertanian (2012) menge-
mukakan beberapa keunggulan hand sprayer. Mudah dalam penggunaan dan
perawatannya karena dimensi relatif kecil dan teknologi yang digunakan sederhana,
selain itu juga relatif murah sehingga terjangkau secara umum oleh kalangan petani
adalah merupakan keunggulan hand sprayer. Hand sprayer memiliki spesifikasi
dimensi yang relatif kecil dan teknologi yang digunakan sederhana sehingga
memudahkan petani dalam penggunaan maupun perawatan terhadap hand sprayer itu
sendiri. Selain itu handsprayer juga relatif murah, sehingga sangat diminati dan
digunakan oleh petani Indonesia yang rata-rata merupakan petani kalangan menengah
kebawah.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari laporan ini adalah


1. Mengetahui apa itu hand sprayer
2. Mengetahui kegunaan dari hand spareyer
3. Memahami dan mengetahui cara kerja hand sprayer
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan hand sprayer
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sprayer

Alat penyemprot (sprayer) merupakan salah satu peralatan yang sering digunakan di
dunia pertanian. Sprayer digunakan petani untuk mengaplikasikan sejumlah tertentu
bahan kimia aktif pemberantas hama penyakit pada tumbuhan. Kualitas dan kuantitas
bahan aktif yang terkandung dalam setiap butiran larutan (droplet) yang melekat pada
spot yang dituju menjadi tolak ukur kelayakan kinerja sprayer. Sprayer digunakan
untuk memecah larutan kimia aktif pemberantas hama menjadi butiran cair kecil
(droplet). Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam
rangka pemberantasan dan pengendalian hama dan penyakit tumbuhan. Kinerja
sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan
dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis
pestisida yang akan disemprotkan. Hand sprayer (tipe pompa) adalah jenis sprayer
yang paling banyak diminati dan digunakan oleh petani Indonesia. Harga yang relatif
murah, mudah dalam penggunaan dan perawatan yang menjadikan sebagian besar
petani di Indonesia lebih berminat dan menggunakan hand sprayer. Namun hasilnya
kurang efektif, kurang efisien dan mudah rusak. Hasil studi yang dilakukan oleh
Dirjen Tanaman Pangan pada tahun 1997 di beberapa tempat di Indonesia
menunjukkan bahwa hand sprayer tipe gendong sering mengalami kerusakan.
Komponen-komponen sprayer yang sering mengalami kerusakan tersebut antara lain:
tabung pompa bocor, batang torak mudah patah, katup bocor, paking karet sering
sobek, ulir aus, selang penyalur pecah, nozzle dan kran sprayer mudah rusak, tali
gendong putus, dan sambungan las korosi. Selain masalah pada perangkat alatnya,
masalah lain yang sering ditemui yaitu persentase pestisida yang diaplikasikan tidak
sesuai (melebihi) dari dosis yang direkomendasikan, hal ini disebabkan oleh desain
sprayer yang kurang menunjang aplikasi. Umumnya yang menjadi pertimbangan
petani dalam memilih sprayer yang akan digunakan adalah kriteria jaminan
ketersediaan suku cadang, keamanan dalam penggunaan alat, ekonomis, kapasitas dan
kepraktisan. Mengingat sebagian besar petani di Indonesia merupakan kalangan
menengah kebawah, dan melihat dari beberapa pertimbangan dalam memilih tipe
sprayer yang akan digunakan, maka hand sprayer tipe gendong adalah yang paling
tepat untuk digunakan.

2.2 Fungsi Sprayer

Fungsi utama sprayer adalah untuk memecahkan cairan yang disemprotkan menjadi
tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan secara merata pada objek yang
dilindungi.
Kegunaan khusus sprayer sebagai berikut:
1. Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama.
2. Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit.
3. Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma.
4. Menyemprotkan pupuk cairan.
5. Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu.
Tujuan sprayer, agar mampu melakukan kalibrasi serta mnentukan jumlah pelarut
untuk kebutuhan budidaya tanaman tertentu.

2.3 Bagian-Bagian Sprayer


Berdasarkan prinsip kerjanya, maka alat penyemprot tipe gendong ini memiliki bagian
utama yang terdiri :
a. Tangki dari bahan plat tahan karat, untuk menampung cairan.
b. Unit pompa, yang terdiri dari silinder pompa, piston dari kulit.
c. Tangkai pompa, untuk memompa cairan.
d. Saluran penyemprot, terdiri dari kran, selang karet, katup serta pipa yang bagian
ujungnya dilengkapi nozzle.
e. Manometer, untuk mengukur tekanan udara di dalam tangki.
f. Sabuk penggendong.
g. Selang karet.
h. Piston pompa.
i. Katup pengatur aliran cairan keluar dari tangki.
j. Katup pengendali aliran cairan bertekanan yang ke luar dari selang karet.
k. Laras pipa penyalur aliran cairan bertekanan dari selang menuju ke nozzle
l. Nozzle untuk memecah cairan menjadi pertikel halus.

2.4 Petunjuk Dan Kelengkapan Bagi Operator Sprayer

Dalam melakukan penyemprotan, yang harus diperhatikan saat aplikasi pestisida di


lapangan adalah :
1. Udara pada waktu penyemprotan harus memungkinkan antara lain keadaan tenah
(tidak berangin) dan udara masih dingin misalnya pada waktu pagi hari atau sore
hari.
2. Penggunaan obat dan cara mencampurnya harus sesuai dengan petunjuk yang telah
ditentukan.
3. Hindarkan kontak langsung dengan obat-obatan agar tidak terjadi keracunan.
4. Agar jangan sampai terjadi pencucian/pengeceran bahan kimia, janganlah
melakukan penyemprotan pada waktu banyak embun atau sebelum dan selama
hujan turun.
5. Selama penyemprotan berlangsung amatilah agar ukuran butiran cairan yang
keluar, pola sebaran dan hasilnya tetap, butiran cairan waktu mengenai bagian-
bagian tanaman tidak terpelanting. Dalam keadaan udara berangin, jalannya orang
mengikuti arah angin.
6. Sedapat mungkin hindari pengenaan obat-obatan secara langsung pada bunganya.

Persyaratan yang diperlukan dalam mengoperasikan handsprayer (alat penyemprot)


ini antara lain ialah isi tangki dengan cairan pestisida dan sisakan kurang lebih 1/5
bagian ruangan tangki untuk udara. Setelah diisi cairan, tangki dipompa kurang lebih
sebanyak 50 – 80 kali pemompaan. Untuk mengetahui intensitas tekanan udara di
dalam tangki dapat diamati melalui manometer. Beberapa persyaratan lainnya adalah
bahan konstruksi terbuat dari plat tahan karat, bagian konstruksi pompa mudah
dilepas untuk dibersihkan, selang terbuat dari karet atau plastik, nosel dapat dilepas
dan dapat diganti baiktipe maupun ukuran lubangnya. Persyaratan lain yang berkaitan
efektivitas aplikasi pestisida dalam pengoperasian alat penyemprot adalah kondisi
kecepatan angin tidak melebihi 10 km/jam.
Kelengkapan alat yang diperlukan untuk mengoperasikan alat penyemprot ini antara
lain:
1. Masker, alat pelengkap untuk menutup mulut dan hidung agar kabut yang
mengandung pestisida tidak masuk ke dalam pernapasan.
2. Pakaian lengan panjang agar menutupi permukaan kulit bagian tangan, sarung
tangan, serta kaca mata pelindung.
3. Ember, gelas ukur, dan corong plastik untuk menakar , mencampur, dan
menuangkan larutan pestisida yang diaplikasikan ke dalam tangki.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :


1. Alat penyemprot (sprayer) merupakan salah satu peralatan yang sering digunakan di
dunia pertanian. Sprayer digunakan petani untuk mengaplikasikan sejumlah tertentu
bahan kimia aktif pemberantas hama penyakit pada tumbuhan. Sprayer merupakan
alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan
pengendalian hama dan penyakit tumbuhan. Kinerja sprayer sangat ditentukan
kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu
tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan
disemprotkan. Hand sprayer (tipe pompa) adalah jenis sprayer yang paling banyak
diminati dan digunakan oleh petani Indonesia.
2. Fungsi utama sprayer adalah untuk memecahkan cairan yang disemprotkan menjadi
tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan secara merata pada objek yang
dilindungi.
Kegunaan khusus sprayer sebagai berikut:
1. Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama.
2. Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit.
3. Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma.
4. Menyemprotkan pupuk cairan.
5. Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu.
Tujuan sprayer, agar mampu melakukan kalibrasi serta mnentukan jumlah pelarut
untuk kebutuhan budidaya tanaman tertentu.
3. Persyaratan yang diperlukan dalam mengoperasikan handsprayer (alat penyemprot)
ini antara lain ialah isi tangki dengan cairan pestisida dan sisakan kurang lebih 1/5
bagian ruangan tangki untuk udara. Setelah diisi cairan, tangki dipompa kurang lebih
sebanyak 50 – 80 kali pemompaan. Untuk mengetahui intensitas tekanan udara di
dalam tangki dapat diamati melalui manometer. Beberapa persyaratan lainnya adalah
bahan konstruksi terbuat dari plat tahan karat, bagian konstruksi pompa mudah
dilepas untuk dibersihkan, selang terbuat dari karet atau plastik, nosel dapat dilepas
dan dapat diganti baiktipe maupun ukuran lubangnya. Persyaratan lain yang
berkaitan efektivitas aplikasi pestisida dalam pengoperasian alat penyemprot adalah
kondisi kecepatan angin tidak melebihi 10 km/jam.
4. Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang diperlukan dalam pemberantasan
dan pengendalian hama dan penyakit tumbuhan. Sprayer tipe gendong adalah
sprayer yang paling banyak diminati dan digunakan oleh petani kalangan menengah
kebawah dinyatakan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta. Mudah
dalam penggunaannya karena dimensi relatif kecil, mudah perawatannya karena
teknologi yang digunakan sederhana, selain itu juga relatif murah sehingga
terjangkau secara umum oleh kalangan petani adalah merupakan keunggulan hand
sprayer. Namun hasilnya kurang efektif, kurang efisien dan mudah rusak. Hasil studi
yang dilakukan oleh Dirjen Tanaman Pangan pada tahun 1997 di beberapa tempat di
Indonesia menunjukkan bahwa hand sprayer tipe gendong sering mengalami
kerusakan. Komponen-komponen sprayer yang sering mengalami kerusakan tersebut
antara lain: tabung pompa bocor, batang torak mudah patah, katup bocor, paking
karet sering sobek, ulir aus, selang penyalur pecah, nozzle dan kran sprayer mudah
rusak, tali gendong putus, dan sambungan las korosi. Selain masalah pada perangkat
alatnya, masalah lain yang sering ditemui yaitu persentase pestisida yang
diaplikasikan tidak sesuai (melebihi) dari dosis yang direkomendasikan, hal ini
disebabkan oleh desain sprayer yang kurang menunjang aplikasi.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai