Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANISASI PERTANIAN
“PENGENALAN ALAT PENGABUT/ PENYEMPROT
(SPRAYER)”
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Mekanisasi Pertanian

Disusun Oleh :
Nama : Yusuf Rizka
NIM : 4442170093
Kelas : VI A

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
kepada-Nya saya memohon perlindungan terhadap segala urusan dan berkat
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan praktikum dan menyusun sebuah laporan
dalam bentuk yang sederhana.
Laporan praktikum ini adalah sebuah laporan yang saya buat setelah
melakukan praktikum tersebut saya susun dengan sebaik mungkin berdasarkan
pada praktikum yang telah diikuti.
Akhir kata, semoga laporan praktikum ini bermanfaat sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Saya menyadari laporan ini jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
saya akan terima demi kesempurnaan laporan ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Serang, April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jenis Alat Sprayer.............................................................................2
2.2 Sprayer..............................................................................................2
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat............................................................................4
3.2 Alat dan Bahan..................................................................................4
3.3 Cara Kerja.........................................................................................4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil..................................................................................................5
4.2 Pembahasan.......................................................................................5
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan............................................................................................7
5.2 Saran..................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................8
LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Bagian-bagian Alat Penyemprot Sprayer..................................................5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam proses produksi budidaya tanaman pasti terdapat kendala mulai dari
persiapan lahan sampai penanganan pasca panen. Kendala-kendala tersebut dapat
diatasi dengan memperhatikan petunjuk dan prosedur serta pengalaman yang telah
dilakukan. Salah satu kegiatan dalam proses budidaya diantaranya adalah kegiatan
penyiraman
Penggunaan pestisida terutama DDT mulai menimbulkan reaksi yang
berbahaya. Pemakaian yang terus menerus mengakibatkan dampak negatif bagi
manusia, hewan ternak, musuh alami dan serangga yang berguna lainnya. Namun
dengan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang, dampak
negatif tersebut dapat ditekan dengan pemakaian yang tepat dan sesuai prosedur.
Keberhasilan penggunaan pestisida sangat ditentukan oleh teknik aplikasi
yang tepat, Penggunaan jenis alat semprot dan mengetahui jumlah larutan yang
harus disemprotkan per satuan luas, dan/atau tipe nozzle apa yang harus
digunakan dapat dengan mudah ditentukan berdasarkan perhitungan. Sedangkan
untuk kecepatan berjalan penyemprot, khususnya untuk alat semprot yang
digendong, sulit untuk dapat diatur atau diubah. Oleh karena itu, diperlukan
adanya perhitungan dan percobaan mengenai tipe-tipe alat semprot, volume
semprot, dosis, dan aplikasi yang tepat.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mengenal alat pengabut/penyemprot
(sprayer).

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jenis Alat Sprayer


Berdasarkan tenaga yang digunakannya alat penyemprot dibedakan menjadi
alat penyemprot dengan tenaga tangan (handsprayer), dan alat penyemprot dengan
pompa tekanan tinggi. Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran
droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga
sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan
(Hidayat, 2001).

2.2 Sprayer
Dari hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis sprayer yang banyak
digunakan petani di lapangan adalah jenis hand sprayer (tipe pompa), namun
hasilnya kurang efektif, tidak efisien dan mudah rusak. Hasil studi yang dilakukan
oleh Departemen Pertanian pada tahun 1997 di beberapa tempat di Indonesia
menunjukkan bahwa sprayer tipe gendong sering mengalami kerusakan.
Komponen-komponen sprayer yang sering mengalami kerusakan tersebut antara
lain : tabung pompa bocor, batang torak mudah patah, katup bocor, paking karet
sering sobek, ulir aus, selang penyalur pecah, nozzle dan kran sprayer mudah
rusak, tali gendong putus, sambungan las korosi, dsb. (Dirjen Tanaman Pangan,
1977).
Disamping masalah pada perangkat alatnya, masalah lain adalah kebanyakan
pestisida yang diaplikasikan tidak sesuai (melebihi) dari dosis yang
direkomendasikan dan ini salah satunya disebabkan oleh disain sprayer yang
kurang menunjang aplikasi (Mimin, et.al., 1992).
Umumnya kriteria yang banyak diutamakan pemakai adalah kriteria jaminan
ketersediaan suku cadang, keamanan dalam penggunaan alat, ekonomis, kapasitas
dan kepraktisan. Demikian pula kesimpulan dari hasil penelitian (Mimin et.al.
1992)
Keberhasilan aplikasi herbisida ditentukan oleh beberapa hal antara lain
gulma sasaran, cuaca, jenis herbisida yang digunakan dan tata cara aplikasinya.

2
Syarat pengaplikasian herbisida juga harus sesuai dengan kondisi
dilapangan.Sebelum melakukan aplikasi herbisida terlebih dahulu harus
mengetahui gulma sasaran dan tanaman yang dibudidayakansertasifat –
sifatnya.Jenis herbisida juga penting untuk diketahui apakah sesuai untuk
mengendalikan gulma sasaran dan tidak meracuni tanaman serta bagaimana
herbisida tersebut diaplikasikan.Selain itu,faktor lain yang sangat menentukan
keberhasilan suatu aplikasi herbisida adalah cuaca, alat yang digunakan dan orang
yang mengaplikasikan herbisida tersebut. Apabila hal –hal tersebut sudah
dilaksanakan dengan baik maka aplikasi herbisida juga dilapangan diharapkan
dapat baik pula (Djojosumarto, 2000).
Alat yang digunakan dalam pengaplikasian herbisida adalah alat penyemprot
atau sprayer. Alat penyemprot herbisida yang paling banyak digunakan adalah
alat penyemprot punggung. Sebelum melakukan pengendalian gulma, terlebih
dahulu sprayer dikalibrasi. Kalibrasi dilakukan untuk menghindari pemborosan
herbisida, memperkecil terjadinya keracunan pada tanaman akibat penumpukan
herbisida, dan memperkecil pencemaran lingkungan (Yakup,dkk, 1991).

3
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Adapun pelaksanaan praktikum Mekanisasi pertanian yang berjudul
“Pengenalan Alat pengabut/penyemprot (Sprayer)” dilaksanakan pada Selasa, 3
Maret 2020, pukul 13.00-14.40 WIB. Bertempat di Laboratorium Bioteknologi,
Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam kegiatan praktikum kali ini yaitu seeder
dan alat tulis. Kemudian bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum kali ini
yaitu benih jagung.

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja pada praktikum kali ini adalah:
1. Disiapkan peralatan yang sudah ada;
2. Dijelaskan oleh asisten praktikum mengenai bagian-bagian pada sprayer
beserta fungsinya.
3. Diamati dan dicatat bagian-bagian pada sprayer seperti stick pompa, selang,
tangki, tali gendong, control valve, penutup tangki, stick nozzle, dan nozzle.
Dipraktekan oleh asisten praktikum bagaimana cara menggunakan sprayer.
4. Hasil dibuat dalam bentuk laporan.

4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1. Bagian-bagian Alat Penyemprot Sprayer
No. Gambar Keterangan
1 1. Stick Pompa
2. Selang
3. Tangki
4. Tali gendong
5. Control valve
6. Penutup tangki
7. Stick nozzle
8. Nozzle

4.2. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini praktikan bersama asisten laboratorium
melakukan pengenalan alat pengabut/penyemprot (sprayer), alat ini merupakan
alat bantu pertanian yang digunakan untuk menyemprotkan cairas pengendali
OPT yang menyerang pada komoditas pertanian yang sedang dibudidayakan. Alat
ini berfungsi agar carian pengendali dapat di perkecil ukurannya saat sedang
diaplikasian ata digunakan, sehingga pestisida tidak terlalu boros penggunaanya.
Alat ini seperti yang bisa dilihat pada tabel 1, memiliki beberapa bagian atau
part yang mendukung kerja alat ini seperti stick pompa, selang, tangki, tali
gendong, control valve, penutup tangki, stick nozzle, dan nozzle.
Fungsi dari part atau bagian yang ada pada sprayer memiliki fungsi dan
kegunaannya masing masing, seperti:
 Stick pompa yang dipergunakan sebagai alat pegangan yang berfungsi agar alat
popa yang terdapat pada sprayer dapat digunakan, bagian dari alat satu ini
berbetuk seperti tuas yang apabila digunakan akan memompa cairan pestisida
yang ada pada tangki.

5
 Selang berfungsi sebagai pengalir atau penghubung antara tangki dan stick
nozzle, dimana fungsi selang ialah mengalirkan hasil pompaan dari tangki
menuju stick nozzle yang kemudian akan dialirkan menuju nozzle sehingga
pengaplikasian pestisida dapat diakukan.
 Tangki merupakan tempat penyimpanan cairan pestisida yang terbuat dari
bahan yang anti karat.
 Tali gendong berfungsi untuk mempermudah dalam pembawaan sprayer, tali
ini dipergunakan agar tangki pada sprayer bisa dibawa seperti saat kita
menggunakan tas punggung.
 Control valve berfungsi untuk mengatur tekanan dari cairan pestisida yang
akan dipergunakan saat pengaplikasian.
 Penutup tangki berfungsi agar cairan yang ada dalam tangki tidak berserakan
ataupun tumpah saat sedang dipergunakan.
 Stick nozzle berfungsi sebagai alat control laju penyemprotan, dimana alat ini
akan dipegang oleh satu tangan sebagai pengendali arah semprotan yang
dikeluarkan oleh nozzle
 Nozzle atau lubang penyemprotan merupakan bagian dari tangki yang
memiliki lubang dengan pengaturan yang memungkinkan pengguna untuk
mengatur ukuran cairan pestisida yang akan keluar.

6
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Mesin pertanian penyemprot atau sprayer berfungsi sebagai alat bantu
pengaplikasian pestisida sangat membantu, karena dapat memperkecil ukuran
cairan yang keluar sehingga penggunaan pestisida dalam hal pemborosan dapat
diminimalisir. Cara penggunaan alat ini bisa dibilang mudah, hal ini dikarenakan
alat ini dapat dipindahkan sesuai keinginan pengguna dengan desain alat yang
dapat digendong sehingga proses penyemprotan dapat dilakukan pada daerah yang
sulit dijangkau.

5.2 Saran
Menjaga ketertiban atau kondusif merupakan hal penting, selain membuat
keadaan menjadi tenang sehingga proses penyampaian materi serta penjelasan
mengenai praktikum dapat masuk kedalam pikiran praktikan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Deptanpang. 1977. Alat dan mesin pertanian untuk proteksi tanaman pangan.
Departemen Pertanian Republik Indonesia.
Djojosumarto, Panut. 2000. Teknik Aplikasi Pestisida dalam Bidang
Pertanian.Kanisius: Yogyakarta
Hidayat. 2001. Strategi Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian untuk Usahatani
Tanaman Pangan. IPB.
Mimin. 1992. Jasa Produksi Dan Pelayanan Alat Mesin Pertanian (JP2AMP).
IPB.
Muhaemin, Mimin., Ade Moetangad. Roni Kastaman. Dedi Prijatna. 1992.
Rancang Bangun danP engujian Sprayer Elektrostatik Piringan
Berputar.Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian UNPAD Press: Jakarta.
Yakup dan Sukma,Y. 1991. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Rajawali:
Jakarta

8
LAMPIRAN DAFTAR PENGAMATAN

Pengamatan Spesifikasi Sprayer


Nama : Hand Sprayer
Merek : Swan
Model : Knapsack manual Sprayer
Tipe : SA-14 Big
Buatan : Standar Nasional Indonesia (SNI)
Jenis sprayer : Stick/ dari besi
Jenis pompa penekan : Engkol manual
Material Bahan : Stainless steel
Tekanan tangki : 2.0 – 6.0 kg/cm3
Kapasitas tangki (lt) : 14 liter
Berat (kg) : 7 kg
Dimensi : 35 cm x 20 cm x 50 cm

9
LAMPIRAN GAMBAR TANGAN

10

Anda mungkin juga menyukai