Anda di halaman 1dari 14

Modul KTSP Mengoperasikan Sprayer – kennedinapitupulu https://kennedinapitupulu.wordpress.com/modul-ktsp-mengoperasikan-s...

MENU

kennedinapitupulu

Modul KTSP Mengoperasikan Sprayer

1. PENDAHULAUAN

A.latar Belakang

Ciri utama pertanian modern adalah produktivitas, efisiensi, mutu dan kontinuitas pasokan yang terus
menerus harus selalu meningkat dan terpelihara. Produk-produk pertanian kita baik komoditi tanaman
pangan (hortikultura), perikanan, perkebunan dan peternakan menghadapi pasar dunia yang telah
dikemas dengan kualitas tinggi dan memiliki standar tertentu. Tentu saja produk dengan mutu tinggi
tersebut dihasilkan melalui suatu proses yang menggunakan muatan teknologi standar. Indonesia
menghadapi persaingan yang keras dan tajam tidak hanya di dunia tetapi bahkan di kawasan ASEAN.
Mampukan kita memacu pertanian kita menjadi sektor yang sejajar dengan tetangga dan dunia?

Gambaran di atas menunjukkan bahwa sektor pertanian akan tetap penting dalam perekonomian serta
tetap berperan dalam pembangunan nasional. Terlebih jika wacana pembangunan yang terintegrasi
antara pertanian, industri dan perdagangan dipandang sebagai suatu sistem entity yang utuh. Kaitan
yang erat antara pertanian dan industri serta perdagangan senantiasa menuntut berkembangnya
kebijakan pembangunan pertanian yang dinamis sejalan dengan transformasi perekonomian yang
sedang terjadi.Dalam suasana lingkungan strategis yang berubah dengan cepat, penajaman arah
kebijaksanaan dan perencanaan pembangunan pada masa reformasi menjadi demikian penting.

Dengan mekanisasi pertanian diharapkan efisiensi dan produktivitas penggunaan sumber daya dapat
ditingkatkan. Melalui mekanisasi pertanian ketepatan waktu dalam aktivitas pertanian dapat lebih
ditingkatkan. Pertanian merupakan kegiatan yang tergantung pada musim. Pada saat musim tanam dan
musim panen tenaga kerja yang dibutuhkan sangat besar. Tetapi pada waktu lain tenaga kerja kurang
dibutuhkan dan ini mengakibatkan terjadinya pengangguran tak kentara. Dengan mekanisasi pertanian
semua aktivitas pertanian dapat diselesaikan dengan lebih tepat waktu sehingga memberikan hasil yang
lebih baik, di samping itu penggunaan alat dan mesin pertanian dapat juga mengurangi kejenuhan
dalam pekerjaan petani dan tenaga kerja dapat dialokasikan untuk melakukan usaha tani lain atau
kegiatan di sektor lain yang sifatnya lebih kontinyu.

1 of 14 1/25/2019, 8:35 AM
Modul KTSP Mengoperasikan Sprayer – kennedinapitupulu https://kennedinapitupulu.wordpress.com/modul-ktsp-mengoperasikan-s...

Namun tidak semua teknologi dapat diadopsi dan diterapkan begitu saja karena pertanian di negara
sumber teknologi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan negara kita, bahkan kondisi lahan
pertanian di tiap daerah juga berbeda-beda. Teknologi tersebut harus dipelajari, dimodifikasi,
dikembangkan, dan selanjutnya baru diterapkan ke dalam sistem pertanian kita. Dalam hal ini peran
kelembagaan sangatlah penting, baik dalam inovasi alat dan mesin pertanian yang memenuhi
kebutuhan petani maupun dalam pemberdayaan masyarakat. Lembaga-lembaga ini juga dibutuhkan
untuk menilai respon sosial, ekonomi masyarakat terhadap inovasi teknologi, dan melakukan
penyesuaian dalam pengambilan kebijakan mekanisasi pertanian. Makalah ini merupakan suatu kajian
mekanisasi pertanian dengan fokus pada aspek kelembagaan teknologi dan kaitannya dengan kinerja
sistem dan usaha agribisnis.

1. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Defenisi dari sprayer


2. Apa saja fungsi sprayer
3. Jenis-jenis sprayer dan spesifikasinya
4. Bagian-bagian sprayer dan fungsi operasionalnya
5. Petunjuk dan kelengkapan bagi operator sprayer

1. Pengertian Sprayer

Alat penyemprot (Sprayer) digunakan untuk mengaplikasikan sejumlah tertentu bahan kimia aktif
pemberantas hama penyakit yang terlarut dalam air ke objek semprot (daun, tangkai, buah) dan sasaran
semprot (hama-penyakit). Efesiensi dan efektivitas alat semprot ini ditentukan oleh kualitas dan
kuantitas bahan aktif tersebut yang terkandung di dalam setiap butiran larutan tersemprot (droplet)
yang melekat pada objek dan sasaran semprot.

Sprayer adalah alat/mesin yang berfungsi untuk memecah suatu cairan, larutan atau suspensi menjadi
butiran cairan (droplets) atau spray. Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan
dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama dan penyakit tumbuhan. Sprayer juga
didefinisikan sebagai alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan
pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran
droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan
penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan.

Dari hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis sprayer yang banyak digunakan petani di
lapangan adalah jenis hand sprayer (tipe pompa), namun hasilnya kurang efektif, tidak efisien dan
mudah rusak. Hasil studi yang dilakukan oleh Departemen Pertanian pada tahun 1997 di beberapa
tempat di Indonesia menunjukkan bahwa sprayer tipe gendong sering mengalami kerusakan.
Komponen-komponen sprayer yang sering mengalami kerusakan tersebut antara lain : tabung pompa
bocor, batang torak mudah patah, katup bocor, paking karet sering sobek, ulir aus, selang penyalur
pecah, nozzle dan kran sprayer mudah rusak, tali gendong putus, sambungan las korosi, dsb. (Dirjen
Tanaman Pangan, 1977). Disamping masalah pada perangkat alatnya, masalah lain adalah kebanyakan
pestisida yang diaplikasikan tidak sesuai (melebihi) dari dosis yang direkomendasikan dan ini salah
satunya disebabkan oleh disain sprayer yang kurang menunjang aplikasi (Mimin, et.al., 1992).

2 of 14 1/25/2019, 8:35 AM
Modul KTSP Mengoperasikan Sprayer – kennedinapitupulu https://kennedinapitupulu.wordpress.com/modul-ktsp-mengoperasikan-s...

Dari hasil penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa kinerja sprayer elektrostatika lebih baik dari tipe
sprayer lainnya, namun perlu modifikasi lebih lanjut terutama pada sumber tenaga (batere) dan pola
penyebaran dropletnya agar pengeluarannya benar-benar terkontrol, bahan pembawa cairan kontak
(media kontak) yang mahal mengingat tidak semua bahan kimia dapat diaplikasikan dengan
menggunakan sprayer elektrostatik. Kelemahan lainnya adalah disain yang dibuat masih belum
ergonomis (berat dan kurang flkesibel) sehingga agak menyulitkan dalam operasionalnya di lapangan.
Di samping itu rancangan sprayer elektrostatik ini perlu dimodifikasi mengingat harga atau biaya
produksinya masih tinggi bila dibandingkan dengan tipe sprayer lainnya (terutama jenis sprayer
gendong / knapsack sprayer), baik produk lokal maupun impor. Hasil penelitian Kusdiana (1991) dan
Roni Kastaman (1992) menunjukkan bahwa sebenarnya jenis sprayer yang dapat dianggap paling baik
dan memenuhi kriteria pemakaian yang diinginkan oleh pemakai (umumnya petani) adalah sprayer
dari jenis Microner atau Sprayer Elektrostatik.

Umumnya kriteria yang banyak diutamakan pemakai adalah kriteria jaminan ketersediaan suku
cadang, keamanan dalam penggunaan alat, ekonomis, kapasitas dan kepraktisan. Demikian pula
kesimpulan dari hasil penelitian Mimin et.al. (1992), yaitu bahwa sprayer yang paling baik dari segi
kinerja penyemprotannya adalah sprayer elektrostatik dan yang paling buruk sprayer hidrolik.

Pestisida yang dipakai dalam budidaya tanaman umumnya berbentuk cairan dan ada pula yang
berbentuk tepung, digunakan untuk mengendalikan gulma, hama dan penyakit tanaman. Untuk
mengaplikasikannya pestisida cair digunakan alat penyemprot yang disebut sprayer, sedangkan untuk
pestisida berbentuk tepung digunakan alat yang disebut duster. Dalam penggunaannya sehari-hari
petani sering menemukan masalah seperti teknik pemakaian, serta perbaikan dan pemeliharaannya. Hal
seperti ini pada akhirnya akan menentukan tingkat efisisnsi dan efektivitas dalam penggunaannya.

Berdasarkan tenaga yang digunakannya alat penyemprot dibedakan menjadi alat penyemprot dengan
tenaga tangan (handsprayer), dan alat penyemprot dengan pompa tekanan tinggi. Kinerja sprayer
sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu
tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan
(Hidayat, 2001). Dari hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis sprayer yang banyak
digunakan petani di lapangan adalah jenis hand sprayer (tipe pompa), namun hasilnya kurang efektif,
tidak efisien dan mudah rusak. Hasil studi yang dilakukan oleh Departemen Pertanian pada tahun 1977
di beberapa tempat di Indonesia menunjukkan bahwa sprayer tipe gendong sering mengalami
kerusakan. Komponen-komponen sprayer yang sering mengalami kerusakan tersebut antara lain :
tabung pompa bocor, batang torak mudah patah, katup bocor, paking karet sering sobek, ulir aus,
selang penyalur pecah, nozzle dan kran sprayer mudah rusak, tali gendong putus, sambungan las
korosi, dsb. Di samping masalah pada perangkat alatnya, masalah lain adalah kebanyakan pestyang
direkomendasikan dan ini salah satunya disebabkan oleh disain sprayer yang kurang menunjang
aplikasi.

1. Fungsi Sprayer

Fungsi utama sprayer adalah untuk memecahkan cairan yang disemprotkan menjadi tetesan kecil
(droplet) dan mendistribusikan secara merata pada objek yang dilindungi.

1. Kegunaan khusus sprayer sebagai berikut:

o Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama.

o Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit.

3 of 14 1/25/2019, 8:35 AM
Modul KTSP Mengoperasikan Sprayer – kennedinapitupulu https://kennedinapitupulu.wordpress.com/modul-ktsp-mengoperasikan-s...

o Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma.

o Menyemprotkan pupuk cairan.

o Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu.

2. Tujuan Sprayer

Agar mampu melakukan kalibrasi serta mnentukan jumlah pelarut untuk kebutuhan budidaya tanaman
tertentu.

1. Jenis-Jenis Sprayer Dan Spesifikasinya

Sprayer dikelompokan berdasarkan tenaga penggerak dan jenis pompa sprayer :

1. Berdasarkan tenaga penggerak


2. Sprayer dengan Penggerak Tangan (Hand Operated Sprayer)

o Atomizer (Hand sprayer)

o Sprayer otomatis (Compressed air sprayer)

o Sprayer semi otomatis (Knapsack sprayer)

o Bucket sprayer

o Barrel sprayer

o Wheel barrow sprayer

o Slide pump sprayer

1. Sprayer Bermotor (Power Sprayer)

o Hydraulic sprayer

o Blower sprayer

o Hydro pneumatic sprayer

o Aerosol generator

2. Berdasarkan pompa sprayer


3. Pompa tekanan udara yaitu memompa udara ke dalam tangki cairan dan menekan cairan ke nozzle.

o Sprayer otomatis (Compressed air sprayer)

o Hydro pneumatic sprayer

1. Pompa cairan yaitu memompa cairan langsung ke nozzle.

o Sprayer semi otomatis

4 of 14 1/25/2019, 8:35 AM
Modul KTSP Mengoperasikan Sprayer – kennedinapitupulu https://kennedinapitupulu.wordpress.com/modul-ktsp-mengoperasikan-s...

o Bucket sprayer

o Barrel sprayer

o Wheel barrow sprayer

o Slide pump sprayer

o Power hydraulic sprayer

1. Pompa penghembus udara

o Atomizer (Hand sprayer)

o Power blower sprayer

Adapun jenis-jenis sprayer yang digunakan di lapangan yaitu :

1. a) Home hold sprayer (untuk kebutuhan rumah tangga)


2. b) Knapsack-sprayer dengan pompa udara tekan
3. c) Knapsack-sprayer bertekanan konstan dengan pompa plunyer
4. d) Bucket sprayer (sprayer ember)
5. e) Barrel sprayer (sprayer tong), dan Wheel barrow sprayer (sprayer beroda)

Spesifikasi Handsprayer

Secara umum spesifikasi alat penyemprot meliputi data teknis mengenai :

ü Volume tangki : 10 – 20 L

ü Kapasitas tangki : 8 – 16 L

ü Kekuatan tangki : 10 – 15 kg / cm2 ( 140 – 200 psi)

ü Bahan konstruksi : plat logam anti karat

1. Bagian-Bagian Sprayer Dan Fungsi Operasionalnya

Bagian-bagian utama sprayer secara umum meliputi nozzle, pompa, pipa penyalur, saringan, tangki
cairan dan sebagian dilengkapi dengan alat pengukur tekanan serta klep pengatur semprotan. Dari
bagian-bagian di atas, nozzle meruapakan bagian yang terpenting.

Nozzle adalah bagian sprayer yang menentukan karakteristik semprotan ; yaitu pengeluaran, sudut
penyemprotan, lebar penutupan, pola semprotan, dan pola penyebaran yang dihasilkan. Nozzle dibuat
dalam bermacam-macam disain. Setiap tipe butiran cairan yang khas dihasilkan oleh nozzle yang khas
sesuai dengan kebutuhan.

Tipe-tipe nozzle :

o Centrifugal nozzle yaitu bentuk nozzle yang paling banyak dijumpai, dibuat dengan sudut
penyemprotan yang lebar dan dengan berbagai model pola penyemprotan dan kapasitas.

5 of 14 1/25/2019, 8:35 AM
Modul KTSP Mengoperasikan Sprayer – kennedinapitupulu https://kennedinapitupulu.wordpress.com/modul-ktsp-mengoperasikan-s...

o Flooding nozzle yaitu menghasil semprotan dengan model semburan. Nozzle ini disebut juga fan
spray nozzle.

o Two-fluid atomizer yaitu menghasilkan droplet yang sangat halus dan menghindarkan pemborosan
cairan, tetapi membuthkan tenaga yang lebih besar daripada tipe-tipe yang lain.

o Rotary atomizer yaitu digunakan untuk pekerjaan besar, menyemprotkan cairan dalam jumlah besar
o
dengan gaya sentrifugal dan mempunyai pola penyebaran 360 .

Komponen-komponen nozzle :

o Body

o Penyaring

o spuyer (nozzle tips), dan nozzle cap

Ada beberapa macam nozzle pada sprayer yaitu :

o Hallow cone nozzle

Cara yang menarik ke dalam nozzle mengalami pemusingan hingga penyebaran butiran cairannya akan
berbentuk cincin. Besar kecilnya ukuran sprayer kecuali ditentukan oleh tekanan yang diberikan juga
ditentukan oleh tekanan yang diberikan juga ditentukan oleh jarak pemusingan cairannya. Makin
panjang lintasan pemusingan yang ditempuh, makin besar ukuran spray, tetapi makin kecil diameter
penyebaran butiran sprayernya. Keuntungan penggunaan nozzle ini karena dapat diperoleh
penyebaran ukuran butiran spray yang seragam.

o Solid-cone nozzle

Nozzle ini merupakan hasil modifikasi dari hallo cone nozzle. Prinsip pembentukan spray hampir sama
dengan hollo cone nozzle tetapi pada solid cone nozzle diberikan tambahan internal axiat jet yang tepat
ukurannya yang akan memukul cairan di dalam nozzle yang sedang berputar. Dengan pemukulan
tersebut cairannya akan menjadi makin turbulance dan aliran cairannya menjadi hancur, meninggalkan
nozzle dalam bentuk butiran spray, dengan penyebarannya akan berbentuk lingkaran penuh.

o Fan type nozzle

Type ini dibuat dengan jalan membuat potongan halus atau saluran yang menyilang permukaan luar
dari arifice plate (plat tarikan). Bentuk tersebut menyebabkan cairan yang meninggalkan nozzle akan
berupa lembaran tipis seperti kipas, yang kemudian akan pecah menjadi butiran-butiran spray, dengan
penyebarannya akan berbentuk elips penuh. Kelemahan nozzle ini mempunyai ukuran butiran cairan
yang tidak merata. Terutama pada bagian ujung tepi penyemprotan, terdapat pengumpulan ukuran
butiran yang besar-besar. Nozzle tipe ini kebanyakan dipakai pada sprayer bertekanan rendah (20-100
psi) untuk pengendalian herba.

Berdasarkan prinsip kerjanya, maka alat penyemprot tipe gendong ini memiliki bagian utama yang
terdiri :

o Tangki dari bahan plat tahan karat, untuk menampung cairan.

o Unit pompa, yang terdiri dari silinder pompa, piston dari kulit.

6 of 14 1/25/2019, 8:35 AM
Modul KTSP Mengoperasikan Sprayer – kennedinapitupulu https://kennedinapitupulu.wordpress.com/modul-ktsp-mengoperasikan-s...

o Tangkai pompa, untuk memompa cairan.

o Saluran penyemprot, terdiri dari kran, selang karet, katup serta pipa yang bagian ujungnya dilengkapi
nosel.

o Manometer, untuk mengukur tekanan udara di dalam tangki.

o Sabuk penggendong.

o Selang karet.

o Piston pompa.

o Katup pengatur aliran cairan keluar dari tangki.

o Katup pengendali aliran cairan bertekanan yang ke luar dari selang karet.

o Laras pipa penyalur aliran cairan bertekanan dari selang menuju ke nosel

o Nosel, untuk memecah cairan menjadi pertikel halus

Gambar : bagian

1. Petunjuk Dan Kelengkapan Bagi Operator Sprayer

Dalam melakukan penyemprotan, yang harus diperhatikan saat aplikasi pestisida di lapangan adalah :

1. Udara pada waktu penyemprotan harus memungkinkan antara lain keadaan tenah (tidak berangin)
dan udara masih dingin misalnya pada waktu pagi hari atau sore hari.
2. Penggunaan obat dan cara mencampurnya harus sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukan.
3. Hindarkan kontak langsung dengan obat-obatan agar tidak terjadi keracunan.
4. Agar jangan sampai terjadi pencucian/pengeceran bahan kimia, janganlah melakukan penyemprotan
pada waktu banyak embun atau sebelum dan selama hujan turun.
5. Selama penyemprotan berlangsung amatilah agar ukuran butiran cairan yang keluar, pola sebaran
dan hasilnya tetap, butiran cairan waktu mengenai bagian-bagian tanaman tidak terpelanting.
Dalam keadaan udara berangin, jalannya orang mengikuti arah angin.
6. Sedapat mungkin hindari pengenaan obat-obatan secara langsung pada bunganya.

Persyaratan yang diperlukan dalam mengoperasikan handsprayer (alat penyemprot) ini antara lain
ialah isi tangki dengan cairan pestisida dan sisakan kurang lebih 1/5 bagian ruangan tangki untuk
udara. Setelah diisi cairan, tangki dipompa kurang lebih sebanyak 50 – 80 kali pemompaan. Untuk
mengetahui intensitas tekanan udara di dalam tangki dapat diamati melalui manometer.

Beberapa persyaratan lainnya adalah bahan konstruksi terbuat dari plat tahan karat, bagian konstruksi
pompa mudah dilepas untuk dibersihkan, selang terbuat dari karet atau plastik, nosel dapat dilepas dan
dapat diganti baiktipe maupun ukuran lubangnya. Persyaratan lain yang berkaitan efektivitas aplikasi
pestisida dalam pengoperasian alat penyemprot adalah kondisi kecepatan angin tidak melebihi 10
km/jam.

Kelengkapan alat yang diperlukan untuk mengoperasikan alat penyemprot ini antara lain:

7 of 14 1/25/2019, 8:35 AM
Modul KTSP Mengoperasikan Sprayer – kennedinapitupulu https://kennedinapitupulu.wordpress.com/modul-ktsp-mengoperasikan-s...

1. Masker, alat pelengkap untuk menutup mulut dan hidung agar kabut yang mengandung pestisida
tidak masuk ke dalam pernapasan.
2. Pakaian lengan panjang agar menutupi permukaan kulit bagian tangan, sarung tangan, serta kaca
mata pelindung.
3. Ember, gelas ukur, dan corong plastik untuk menakar , mencampur, dan menuangkan larutan
pestisida yang diaplikasikan ke dalam tangki.

III. PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagi berikut:

1. Sprayer adalah alat/mesin yang berfungsi untuk memecah suatu cairan, larutan atau suspensi
menjadi butiran cairan (droplets) atau spray.
2. Fungsi sprayer dapat disesuaikan dengan jenis dari sprayer itu sendiri dalam memenuhi
kebutuhan mekanisasi pertanian.
3. Dalam pengguanan sprayar yang di isi mengunakan pestida harus memenuhi standar keamanan.

Ringkasan Materi.

1. Mengenal macam-macam tipe sprayer dan peralatannya.

Pada budidaya tanaman untuk mengendalikan gulma, hama dan penyakit tanamanumumnya
digunakan pestisida berbentuk cair dan tepung. Untuk mengaplikasikannya pestisidacair digunakan
alat penyemprot yang disebut sprayer , sedangkan untuk pestisida berbentuktepung digunakan alat
yang disebut duster. Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yangsangat diperlukan dalam rangka
pemberantasan dan pengendalian hama & penyakit tumbuhan.

Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam
satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan
disemprotkan.

Jenis sprayer yang banyak digunakan petani di lapangan adalah jenis hand sprayer (tipe pompa),
namun hasilnya kurang efektif, tidak efisien dan mudah rusak. Hasil studi yang dilakukanoleh
Departemen Pertanian pada tahun 1997 di beberapa tempat di Indonesia menunjukkan bahwa sprayer
tipe gendong sering mengalami kerusakan. Komponen-komponen sprayer yang sering mengalami
kerusakan tersebut antara lain : tabung pompa bocor, batang torak mudah patah, katup bocor, paking
karet sering sobek, ulir aus, selang penyalur pecah, nozzle dan kran sprayer mudah rusak, tali gendong
putus, sambungan las korosi, dsb. (Dirjen Tanaman Pangan,1977). Di samping masalah pada perangkat
alatnya, masalah lain adalah kebanyakan pestisida yang diaplikasikan tidak sesuai (melebihi) dari dosis
yang direkomendasikan dan ini salah satunya disebabkan oleh disain sprayer yang kurang menunjang
aplikasi (Mimin, et.al., 1992). Dalam penggunaannya sehari-hari petani sering menemukan masalah
seperti teknik pemakaian, serta perbaikan dan pemeliharaannya. Hal seperti ini pada akhirnya akan
menentukan tingkat efisiensi dan efektivitas dalam penggunaannya. Berdasarkan tenaga yang
digunakannya alat penyemprot dibedakan menjadi: alat penyemprot dengan tenaga tangan, dan alat
penyemprot dengan pompa tekanan tinggi.

1. Prinsip Kerja (hIp://www.scribd.com/doc/55071979/Sprayer) Alat

8 of 14 1/25/2019, 8:35 AM
Modul KTSP Mengoperasikan Sprayer – kennedinapitupulu https://kennedinapitupulu.wordpress.com/modul-ktsp-mengoperasikan-s...

Salah satu jenis alat penyemprot yang ada adalah alat penyemprot dengan tekanan udara tinggi atau
sering pula disebut penyemprot gendong, karena dalam pengoperasiannya alat ini digendong oleh
operatornya. Prinsip kerja alat penyemprot adalah memecah cairan menjadi butiran partikel halus
yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini maka pemakaian pestisida akan
efektif dan merata ke seluruh permukaan daun atau tajuk tanaman. Untuk memperoleh butiran halus,
biasanya dilakukan dengan menggunakan proses pembentukan partikel dengan menggunakan teka
(hIp://www.scribd.com/doc/55071979/Sprayer)nan (hydraulic atomization), yakni cairan di dalam
tangki dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang karet
menuju ke alat pengabut. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit dari
alat pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus.

2. Persyaratan Alat

Persyaratan yang diperlukan dalam mengoperasikan alat penyemprot ini antara lain: Isi angki dengan
cairan pestisida dan sisakan kurang lebih 1/5 bagian ruangan tangki untuk udara. Setelah diisi cairan,
tangki dipompa kurang lebih sebanyak 50 – 80 kali pemompaan. Untuk mengetahui intensitas tekanan
udara di dalam tangki dapat (hIp://www.scribd.com/doc/55071979/Sprayer) diamati melalui
manometer. Beberapa persyaratan lainnya adalah bahan konstruksi terbuat dari plat tahan karat, bagian
konstruksi pompa mudah dilepas untuk dibersihkan, selang terbuat dari karet atau plastik, nosel dapat
dilepas dan dapat diganti baik tipe maupun ukuran lubangnya. Persyaratan lain yang berkaitan
efektivitas aplikasi pestisida dalam pengoperasian alat penyemprot adalah kondisi kecepatan angin
tidak melebihi 10 km/jam.

3. Spesifikasi Alat

Secara umum spesifikasi alat penyemprot meliputi data teknis mengenai :- Volume tangki : 10 – 20 L-
Kapasitas tangki : 8 – 16 L- Kekuatan tangki : 10 – 15 kg / cm2 ( 140 – 200 psi)- Bahan konstruksi : plat
logam anti karat.

4. Kelengkapan Alat

Kelengkapan alat yang diperlukan untuk mengoperasikan alat penyemprot ini antara lain :

1. Masker, alat pelengkap untuk menutup mulut dan hidung agar kabut yang mengandung pestisida
tidak masuk ke dalam pernapasan.
2. Pakaian lengan panjang agar menutupi permukaan kulit bagian tangan, sarung tangan, sertakaca
mata pelindung.
3. Ember, gelas ukur, dan corong plastik untuk menakar , mencampur, dan menuangkan larutan
pestisida yang diaplikasikan ke dalam tangki.

5. Bagian-bagian dari Mesin Penyemprot dan Fungsinya

Berdasarkan prinsip kerjanya, maka alat penyemprot tipe gendong ini memiliki bagian utama yang
terdiri :

1. Tangki dari bahan plat tahan karat, untuk menampung cairan


2. Unit pompa, merupakan bagian yang sangat prinsip bagi suatu sprayer. Apabila kondisi pompanya
tidak baik maka hasilnya pun akan tidak memuaskan. Sprayer yang akan digunakan untuk
bermacam-macam tujuan sebaiknya dipilih sprayer yang menggunakan pompa bertekanan tinggi :
pompa piston, pompa roda gigi, pompa baling-baling, pompa dengan impeller (sudu), dan lain-lain.

9 of 14 1/25/2019, 8:35 AM
Modul KTSP Mengoperasikan Sprayer – kennedinapitupulu https://kennedinapitupulu.wordpress.com/modul-ktsp-mengoperasikan-s...

Pada sprayer-sprayer tipe udara bertekanan (pneumatic) ataupun hydropneumatic, pompanya dapat
berupa pompa tekan isap atau pun berupa suatu kompresor.
3. Tangkai pompa, untuk memompa cairan
4. Saluran penyemprot, terdiri dari kran, selang karet, katup serta pipa yang bagian ujungnya
dilengkapi nosel
5. Manometer, untuk mengukur tekanan udara di dalam tangki
6. Sabuk penggendong
7. Selang karet
8. Piston pompa
9. Katup pengatur aliran cairankeluar dari tangki
10. Katup pengendali aliran cairan bertekanan yang ke luar dari selang karet
11. Laras pipa penyalur aliran cairan bertekanan dari selang menuju ke nosel
12. Nosel, untuk memecah cairan menjadi partikel halus

Ada beberapa macam nozzle pada sprayer yaitu :

1. Hallow cone nozzle :

Cara yang menarik ke dalam nozzle mengalami pemusingan hingga penyebaran butiran cairannya akan
berbentuk cincin. Besar kecilnya ukuran sprayer kecuali ditentukan oleh tekanan yang diberikan juga
ditentukan oleh tekanan yang diberikan juga ditentukan oleh jarak pemusingan cairannya. Gambar
Hollow cane NozzleMakin panjang lintasan pemusingan yang ditempuh, makin besar ukuran spray,
tetapi makin kecil diameter penyebaran butiran sprayernya. Keuntungan penggunaan nozzle ini karena
dapatdiperoleh penyebaran ukuran butiran spray yang seragam.

2. Solid-cone nozzle

Nozzle ini merupakan hasil modifikasi dari hallo cone nozzle. Prinsip pembentukan spray hampir sama
dengan hollo cone nozzle tetapi pada solid cone nozzle diberikan tambahan internal axiat jet yang tepat
ukurannya yang akan memukul cairan di dalam nozzle yang sedang berputar. Dengan pemukulan
tersebut cairannya akan menjadi makin turbulance dan aliran cairannya menjadi hancur, meninggalkan
nozzle dalam bentuk butiran spray, dengan penyebarannya akan berbentuk lingkaran penuh

Kelemahan nozzle ini mempunyai ukuran butiran cairan yang tidak merata. Terutama pada bagianu
jung tepi penyemprotan, terdapat pengumpulan ukuran butiran yang besar-besar. Nozzle tipe ini
kebanyakan dipakai pada sprayer bertekanan rendah (20-100 psi) untuk pengembalian herba.

4. Boom dan selang air

Boom adalah sebagian penyangga nozzle, tiap boom dapat berisi satu atau lebih nozzle tergantung dari
tipe sprayernya. Slang sebagai penyalur cairan bertekanan dari tangki sampai nozzle. Slang harus
fleksibel dan kuat serta tahan aus.

5. Bagian-bagian lain terdiri dari penunjuk tekanan (manometer) dalamtangki, klep penutup, dan lain-
lain
6. Cara mengkalibrasi sprayer.

Knapsack (tipe gendong) dapat lebih akurat digunakan apabila dikalibrasi secara benar. Kita akan
mempergunakan plot kecil untuk mengkalibrasi knapsack dan kemudian bekerja untuk mengetahui
berapa banyak air yang digunakan per 1.000 meter persegi (m2) dan per hectare (10.000 m2).

10 of 14 1/25/2019, 8:35 AM
Modul KTSP Mengoperasikan Sprayer – kennedinapitupulu https://kennedinapitupulu.wordpress.com/modul-ktsp-mengoperasikan-s...

1. 1. Kalibrasi

Kalibrasi knapsack sprayer atau spayer bertekanan merupakan pekerjaan sederhana yang
membutuhkan sedikit waktu saja. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan
kalibrasi:

Knapsack harus dalam kondisi bersih dan terpelihara dengan baik


Gunakan air biasa untuk mengkalibrasi sprayer,
Ketepatan kalibrasi tergantung pada apakah anda dapat menggunakan pompa untuk menghasilkan
tekanan yang konstan secara terus-menerus, dan berjalan dengan kecepatan yang tetap secara terus
menerus. Anda harus menjalankan pompa dengan kecepatan konstan (tepat) sehingga anda dapat
menemukan kecepatan menyemprot yang paling nyaman bagi anda.

1. 2. Metode kalibrasi

1. Periksa apakah semprotan anda bekerja dengan baik.

1. Tandai area yang akan digunakan untuk kalibrasi (seluas 25 m2) dengan menggunakan turus
disetiap pojokan lahan. Akan lebih baik kalau area untuk mengkalibrasi merupakan area yang sama
(bagian dari )yang akan disemprot (diaplikasi pestisida) sehingga kalibrasi laju aplikasi sama dengan
saat aplikasi.
2. Isi knapsack sampai penuh.
3. Semprot plot kalibrasi dengan tekanan dan kecepatan penyemprotan yang sama dengan tekanan
dan kecepatan yang akan anda gunakan pada saat menyemprot lahan anda.
4. Setelah selesai menyemprot pada lahan untuk kalibrasi, bawa knapsack sprayer ke tempat pengisian
air, dan ukur berapa air yang diperlukan untuk mengisi penuh knapsack sprayer. Jumlah air yang
digunakan untuk mengisi penuh knapsack sprayer harus diukur dalam satuan liter.
5. Banyaknya air yang diperlukan untuk 1.000 meter persegi, atau per hektare dapat ditunjukkan
dalam table atau menggunakan rumus sebagai berikut.

Laju air/1,000 meter persegi = jumlah air (liter) yang digunakan dalam plot kalibrasi 40Laju air/hektare =
jumlah air (liter) yang digunakan dalam plot kalibrasi x 400

Contoh pencampuran cairan semprot.

Pekerjaan ini menggunakan knapsack sprayer berukuran 16 liter untuk menyemprot lahan kentang
berukuran panjang 50 m dan lebar 30 m (1.500 m2), menggunakan fungisida dengan dosis 2,5 kg/ha.

Jumlah air yang digunakan untuk menyemprot plot kalibrasi adalah sebesar 0.4 L (400 mL). Dengan
menggunakan Tabel, dapat diperoleh nilai laju air per hektare sebesar 16 L /1,000 m2 atau 160 L/ha.

Untuk mengetahui berapa tangki air yang akan diperlukan untuk menyemprot lahan seluas satu
hektare, dapat menggunakan rumus ini:

Jumlah tangki/hectare = (jumlah air(liter)/hectare) / (Volume knapsack sprayer dalam satuan liters)

= 160/16

= 10

Oleh karena itu 10 tangki penuh air diperlukan untuk menyemprot lahan seluas satu hektare dengan

11 of 14 1/25/2019, 8:35 AM
Modul KTSP Mengoperasikan Sprayer – kennedinapitupulu https://kennedinapitupulu.wordpress.com/modul-ktsp-mengoperasikan-s...

menggunakan air sebanyak 160 L air/hektare.

Berikutnya, hitung kuantitas (jumlah) fungisida yang harus ditambahkan ke setiap knapsack yang
penuh air dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah senyawa kimia/tangki = (jumlah senyawa kimia /hektare) / (jumlah tangki/hektare)

= 2.5 kg/10

= 0.25 kg

= 250 grams

Hal tersebut menunjukkan bahwa 250 gram fungisida harus ditambahkan ke masing-masing tangki
penuh air untuk menjamin dosis penggunaan sebanyak 2,5 kg produk fungisida per hektare di 160 L air
per hektare.

1. Kelengkapan alat dan Cara mengoperasikan handsprayer.


2. Kelengkapan Alat Handsprayer

Kelengkapan alat yang diperlukan untuk mengoperasikan alat penyemprot ini antara lain :

1. Masker, alat pelengkap untuk menutup mulut dan hidung agar kabut yang mengandung pestisida
tidak masuk ke dalam pernapasan.
2. Pakaian lengan panjang agar menutupi permukaan kulit bagian tangan, sarung tangan, serta kaca
mata pelindung.
3. Ember, gelas ukur, dan corong plastik untuk menakar , mencampur, dan menuangkan larutan
pestisida yang diaplikasikan ke dalam tangki.

2. Cara mengoperasikan handsprayer

Isi tangki dengan cairan pestisida dan sisakan kurang lebih 1/5 bagian ruangan tangki untuk udara.
Setelah diisi cairan, tangki dipompa kurang lebih sebanyak 50 – 80 kali pemompaan. Untuk mengetahui
intensitas tekanan udara di dalam tangki dapat diamati melalui manometer.

Latihan Soal :

1. Jika ingin menyemprot tanaman kangkung dengan volume aplikasi 600 liter/hektar
denganmenggunakan handsprayer dengan jangkauan semprot (berdasarkan pengukuran) 8 m dan
kecepatan penyemprotan 60 m/menit. Berapa angka curah nozzle yang diperlukan untuk
kalibrasi/penyemprotannya?

1. Berapakah volume air yang dibutuhkan pada luasan lahan 1 hektar jika laju air yang keluar dari
nozzle adalah 5 liter/menit dan setelah diukur lebar hasil semprotan 2m dengan kecepatan berjalan
penyemprot 6 meter/ menit?

1. Jika ingin menanam caisim pada lahan seluas 250 m dengan jarak tanam 20×20 cm dengan
keefektifan lahan 90%, maka berapakah jumlah benih yang dibutuhkan jika pada satu lubang tanam
hanya ditanami satu benih?

1. Berapakah volume air yang dibutuhkan untuk memupuk lahan seluas 500m jika laju air yangkeluar

12 of 14 1/25/2019, 8:35 AM
Modul KTSP Mengoperasikan Sprayer – kennedinapitupulu https://kennedinapitupulu.wordpress.com/modul-ktsp-mengoperasikan-s...

adalah 5 liter per menit dan lebar hasil semprotan 50 cm dengan kecepatan berjalanpenyemprot 2
meter per menit?

AdChoices
ADVERTISING

REPORT THIS AD

REPORT THIS AD

13 of 14 1/25/2019, 8:35 AM
Modul KTSP Mengoperasikan Sprayer – kennedinapitupulu https://kennedinapitupulu.wordpress.com/modul-ktsp-mengoperasikan-s...

Blog di WordPress.com.

REPORT THIS AD

14 of 14 1/25/2019, 8:35 AM

Anda mungkin juga menyukai