Anda di halaman 1dari 11

Oleh : kelompok 6

ANGGOTA KELOMPOK

• Muhammad Saddam (210304121)


• Roy efrandi sipayung (210304186)
• Rifki faqih Ananda (210304156)
Alsilta
Alsintan ialah sebutan yangn
digunakan untuk alat-alat atau mesin yang
digunakan dalam bidang pertanian.Alsintan merupakan ciri pertanian
yang maju, mandiri dan modern. Penggunaan Alsintan di era 4.0 telah
menjadi hal yang tak bisa dielakkan lagi. Alsintan mampu menekan
biaya produksi petani, Di sisi lain, Alsintan juga meningkatkan
produktivitas pertanian.

Garu Tanah Rotavator


(Tradisional) (Modern)
Keragaan dan Kendala
Pengembangan
1) Aspek kebutuhan Petani dalam usahatani.
Alsintan
 Peranan alsintan dalam peningkatan efisiensi usahatani :
-meningkatkan produktivitas
-mengurangi masukan untuk mendapatkan tingkat hasil yang sama
-meningkatkan mutu dan nilai tambah hasil
 Penurunan tingkat kehilangan hasil padi dari 10% menjadi 7% melalui alat panen
dan perontok gabah merupakan salah satu contoh keefektifan penggunaan alsintan
dalam usahatani.

2) Aspek Bengkel/Industri Alsintan


 Bengkel dan industri perakitan alsintan yang ada diharapkan memproduksi alsintan
yang dibutuhkan petani dengan harga yang relatif murah, berdayaguna dan
berhasil guna, serta sesuai dengan agroekosistem setempat.
Keragaan dan Kendala Pengembangan
Alsintan
3)Aspek wujud alsintan
 Suatu prototipe standar yang dibuat industri alsintan belum tentu berdayaguna

dan berhasil guna bagi petani dan usahatani di daerah tertentu, kadang harus
masih dilakukan modifikasi yang sesuai dengan agroekosistem setempat.

4) Aspek Pengawasan dan Pengendalian Mutu Standar


 Baharsjah (1991) menekankan perlunya pengkajian terhadap kasus yang ada

tentang dampak penggunaan alsintan untuk dijadikan acuan dalam


perumusan operasional pengembangan alsintan.
 Hal tersebut telah diinspirasikan dan digariskan oleh UU No.12 tahun 1992, Pasal

34 ayat 1 yang berbunyi “Jenis dan standar alat dan mesin budidaya tanaman,
produksi dan peredarannya diawasi oleh pemerintah.”
KEBIJAKSANAAN PENGEMBANGAN
ALSINTAN
1) Jenis alat dan mesin
 Alsintan yang dikembangkan hendaknya yang dapat mengisi sekaligus
menciptakan lapangan kerja, menekan biaya produksi, menarik permintaan
(calon pemakai), serta benar benar dapat menyelesaikan masalah-
masalah dilapangan

2) Partisipasi Petani dan Industri Alsintan


 Bagi petani mutu berarti menyatakan efisiensi penggunaan masukan produksi,
sedangkan bagi pembuat mutu berarti keandalan alat dan mesin dengan harga
yang bersaing, termasuk kontinuitas pasokannya di pasar.

3) Dukungan Suku Cadang dan Pelayanan Lainnya


 Tersedianya suku cadang yang disertai bentuk-bentuk pelayanannya (perkreditan
dll) mutlak adanya bagi setiap interoduksi alsintan.
Peluang Pengembangan
Alsintan
 Tetap mengacu pada hakikat ketepatgunaan, peluang pengembangan alsintan
yang didukung oleh penelitian yg memadai masih terbuka lebar.

1.Upaya peningkatan efisiensi dan produktivitas


Orientasi pertanian subsistem ke komersial menuntut ditingkatkannya produktivitas
dan efisiensi usahatani alat dan mesin diperlukan untuk mengganti fungsi tenaga
manusia dan ternak, sekaligus menurunkan biaya produksi di samping
meningkatkan mutu produk yg dihasilkan serta nilai tambah produk tsb.

2.Upaya peningkatan nilai tambah hasil pertanian


Pemanfaatan alat dan mesin dalam Pengolahan hasil pertanian saat ini dan pada
masa mendatangakan lebih menonjol. Nilai tambah Yg di peroleh akan
merangsang petani untuk memperbaiki usaha tani nya atau berusaha
meningkatkan efisiensi.
Upaya pengendalian limbah dan
pemanfaatannya
 Pelestarian lingkunan bukan lagi menjadi isu, melainkan
menjadi suatu kewajiban. Peluang itu berarti Peluang untuk
mengefisiensikan usaha tani yg ada agar tetap menghasilkan
produk yg bermutu. Limbah pertanian umum nya dapat
mencemari lingkungan jika tidak ditanganin dengan baik. Salah
satu pengolahan limbah adalah dengan memanfaatkannya
untuk keperluan setelah diproses lanjut, contoh : Pembuatan
Kompos dari kotoran ternak, jerami dan kapur pertanian
ORIENTASI PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN ASILTAN
1.Aspek kebutuhan nyata petani dan industri
 Penelitian dan pengembangan alsintan sebaiknya ditekankan kepada aspek
kebutuhan
nya bagi petani dan yang tidak kalah pentingnya alsintan dapat menarik minat.

2. Aspek kemultigunaan alsintan


 Ada kecerendungan bahwa rencana asiltan pada masa mendatang mengarah pada
hakikat multiguna, termasuk penyesuaian diri terhadap keadaan dan kondisi
pertanian dan usahatani setempat.
 Laros dan pratowo(1990) menginformasikan bahwa kecerundungan semacam itu juga
telah terjadi pada mesin perontok yang semula hanya merontok padi, kini difungsikan
menjadi perontok yg dapat pula digunakan sebagai pemipil jagung dan pembiji
kedelai. Hal itu dimaksudkan agar mesin tersebut semakin efisien.
TARAF MUATAN TEKNOLOGI

 Orientasi pembangunan pertanian pada bidang agroindustri dan Agribisnis dapat


diartikan sebagai orientasi efisiensi. Hal itu memerlukan masukan pada
teknologi, pengendalian mutu produk memerlukan keterampilan dengan
Presisi yg tinggi.
 Faktor kebutuhan petani dan industri alsintan harus menjadi pertimbangan utama
dalam pengembangannya. Oleh Karena itu, dukungan pelayanan harus semakin
dirangsang dan disertai dengan kebijakan yg kondusif, Termasuk kesiapan petani
untuk menguasai teknologi mekanis. Peluang pengembangan alsintan tetap
terbuka lebar, terutama yg dapat mendukung upaya peningkatan produktivitas
serta efisiensi usaha tani dan pertanian dalam arti luas, peningkatan nilai tambah
hasil tani dan pemasarannnya serta mengendalikan dan memanfaatkan limbah
pertanian.
TERIMA
KASIH
Semoga bermanfaat..

Anda mungkin juga menyukai