Anda di halaman 1dari 22

Peranan Teknologi Pertanian

dalam Agroindustri

Lucky Hartanti, STP., MP.


SEJARAH
 Perencanaan pembangunan dari era 70an PELITA -> saat
ini RPJM (sejak pemerintahan SBY) RPJP = 20 thn RPJM
= 5thn, RKPD = 1thn

 Pembangunan pertanian pada era pelita : lebih diarahkan


pada upaya swasembada pangan shg lebih diprioritaskan
pada perkembangan budidaya pertanian , dan kurangnya
penerapan iptek dalam idustri pertanian

 Pada perkembangannya pertanian di jaman “pelita”


mengalami banyak kendala. Kendala terbesar adalah
kelembagaan, suku bunga tinggi utk petani, shg investor
takut untuk masuk ke agroindustri
Beberapa indikasi yang menunjukkan kurangnya sentuhan
teknologi hasil pertanian pada pembangunan sistem
PELITA adalah :

 diversifikasi pangan kurang berkembang


 teknologi pertanian berkembang lambat
 penerapan prinsip teknologi pertanian sangat minim
 losses hasil panen tinggi 25 –20%,
 produk eksport masih berupa bahan segar yg bernilai
rendah
 Masa lalu pertanian dalam negeri ditengarai oleh impor
bahan-bahan pertanian yang cukup besar yaitu $ 645 juta
(BPS. 1990) terus berlanjut sampai kini, mrpk tantangan
yg harus dihadapi.

 Produksi perlu dipacu melalui intensifikasi,


ekstensifikasi, diversifikasi, dan rehabilitasi. Namun
demikian peningkatan produksi yang mendorong ekspor
ini menghadapi persaingan internasional yang menuntut
persyaratan dengan mutu tinggi.

 Persyaratan pasar internasional dan kebutuhan dalam


negeri menuntut peningkatan produktivitas dan efisiensi
agar mampu menyediakan produk pada saat yang tepat,
harga kompetitif, volume cukup dan mutu yang tinggi.
 Pertanian tidak boleh dibiarkan hanya sebatas
memproduksi komoditas segar, tetapi harus
didukung dengan pengembangan agroindustri yang
berbasis pada produksi dalam negeri sebagai bahan
bakunya.

 Tantangan dan sekaligus harapan bagi


pengembangan agroindustri di Indonesia adalah
bagaimana dapat meningkatkan nilai tambah produk
pertanian, dan sekaligus menjadi produk unggulan
yang mampu bersaing di pasaran dunia
Dalam hal tersebut, pertumbuhan pertanian
yang mengandalkan pada sumber daya alam saja tidak
akan mampu mengatasi.

Sistem pembangunan pertanian Indonesia harus secara


cepat bergeser dari product approach yang
mengandalkan sumber daya alam , kepada income
approach dengan muatan iptek tinggi, agar mampu
mencukupi kebutuhan dalam negeri dan mampu
bersaing dipasaran internasional untuk kualitas,
kecepatan distribusi , harga dan kontinyuitas..
Sentuhan inovasi
teknologi pertanian

Product Income
Approach Approach
Agroindustri
Menurut Hadi (2001) agroindustri merupakan
industri berbasis pertanian bertujuan meningkatkan
nilai tambah produk dan menciptakan efisiensi
pengelolaan usaha tani.

Perkembangan agroindustri seyogyanya didukung


oleh pemanfaatan sumber daya manusia secara
optimum dan inovasi teknologi dalam industri
pengolahan hasil pertanian sesuai dengan
perubahan pasar global yang terjadi.
Agroindustri merupakan salah satu kelompok
industri yang diprioritaskan untuk dikembangkan di
Indonesia dan berpotensi menjadi penggerak ekonomi
nasional.

pengertian agroindustri menurut para pakar mengandung


makna :
1. efisiensi;
2. perubahan budaya agraris ke industri
3. nilai tambah
4. Agroindustri
5. kualitas atau mutu.
 teknologi pertanian tradisional diubah
menjadi lebih effisien, produksi komoditi
pertanian yang berkualitas serta menjaga
keberlanjutan produk tetap harus dicapai.

 Efisiensi dimulai dari teknologi pra panen,


teknologi panen dan teknologi pasca panen

 Pengembangan teknologi pertanian menuju


kearah industri agar nilai tambah tinggi;
Ruang Lingkup Agroindustri
1. Agroindustri hulu yakni subsektor industri yang
menghasilkan sarana produksi pertanian
2. Agroindustri hilir yaitu subsektor industri yang
mengolah hasil-hasil pertanian
AGROINDUSTRI

Industri Hulu Industri hilir


Menghasilkan saprodi pertanian: Mengolah hasil pertanianon,:
Pupuk, pestisida, alsintan, dll. Minyak goreng, ikan kaleng,
sayuran kaleng, abon
ikan asin dsb
Kontribusi teknologi dalam agroindustri
 peningkatan nilai add value (upah, keuntungan,)
 peningkatan daya simpan / perpanjangan durasi /
durabilitas ketersediaan produk,
 diversifikasi produk,
 kemudahan distribusi produk, karena pengurangan
volume dan bobotnya,
 perbaikan kandungan & komposisi gizi,
 pengurangan limbah ikutan
 peningkatan kesempatan kerja, terutama warga lokal
 peningkatan kesejahteraan rakyat.
Pasar sebagai pendorong pembangunan Pertanian
 Tautan antara IPTEK dgn perekonomian terjadi ketika teknologi
yang dihasilkan digunakan dalam kegiatan ekonomi

 demand-driven yaitu Teknologi yg digunakan hrs sesuai


kebutuhan konsumen /permintaan pasar. teknologi yang
dikembangkan adlh teknologi yg relevan dg kebutuhan dan
sepadan dgn kapasitas adopsi pelaku/lembaga pengguna.

Suatu sistem inovasi di bidang teknologi pertanian


dikatakan berjalan jika teknologi tersebut dapat
diaplikasikan sesuai kebutuhan pasar
Teknologi diperlukan
untuk memandu
inovasi dalam
agroindustri1
Konsorsium Inovasi Teknologi
Konsorsium bukan organisasi struktural yg permanen, terfokus
pada upaya mencapai tujuan bersama yg disepakati sejak awal
pembentukannya. Yaitu untuk membangun agroindustri yang
bersifat spesifik, tergantung pada komoditas, lokasi, dan aktor-
aktor potensial yang perlu dilibatkan.

Secara umum terdapat tiga asas penting dalam membangun


konsorsium, yakni:
a. mempunyai kepentingan atau tujuan bersama (shared goal) yg
jelas dan disepakati oleh semua anggota;
b. hubungan yang dibangun harus bersifat mutualistik sebagai
modal dasar untuk memotivasi semua anggota untuk
memperjuangkan kepentingan bersama;
c. semua anggota sepakat untuk sharing sumberdaya sepadan
dengan fungsi dan kapasitasnya masing-masing.
Konsorsium Inovasi
Teknologi
Kunci sukses, sebuah konsorsium harus:

 mempunyai tujuan/sasaran bersama yang jelas dan


disepakati semua anggota (clear shared goal) serta sesuai
dengan realita kebutuhan atau persoalan publik (demand-
driven);
 sinergi anggota mampu membangun kapasitas kolektif yang
cukup (adequate collective capacity) untuk mencapai
tujuan/sasaran bersama;]
 Mempunyai strategi pelaksanaan yang tepat dan
implementatif (implementable strategy);
 dikoordinir oleh figur kepemimpinan yang kuat, terutama
pada fase awal (strong initial leadership);
 secara konsisten dikelola berdasarkan prinsip-prinsip tata
kelola yang baik (good governance)
Pramida menuju
keberhasilan
konsorsium Inovasi
Teknologi
Kendala Inovasi
 banyak penemuan yg masih terbatas dlm skala laboratorium
shg problem yg dihadapi adalah bagaimana mengubah dari
aspek penelitian ke aspek ekonomi.

 Disinilah perJunya kerjasama antara perguruan tinggi,


lembaga penelitian, serta industri untuk secara sinergis dapat
meningkatkan dan mengembangkan penelitian dan
pengembangan ke penerapannya di industri,

 Beberapa teknologi domestik yang telah dikembangkan


mungkin secara teknis sudah relevan, tetapi dalam banyak
kasus ternyata belum sepadan dengan kapasitas adopsi
pengguna potensialnya dan/atau kadang kurang kompetitif
secara ekonomi / kurang handal secara teknis
agroindustri merupakan penggabungan antara
sektor pertanian dan sektor industri harus dilihat
sebagai satu kesatuan (Integated).

Gangguan pada salah satu sektor misal, tidak


tersedianya input modern dapat mengganggu
kelancaran pada industri pengolahan.

Arah sebaliknya juga bisa terjadi.

Anda mungkin juga menyukai