a. Lemah Iman
Iman Yang Lemah otamatis akan membuat seseorang akan jauh dari
Tuhan YME. Hal itu merupakan faktor utama yang menyebabkan seseorang
dengan mudah melakukan dan menerima suap. Mengesampingkan fakta bahwa
apa yang mereka lakukan itu adalah perbuatan dosa.
Tidak ada rasa takut sama sekali akan perbuatan itu. Karena jika iya,
mereka tidak akan pernah melakukan suap apalagi sampai melakukan korupsi
karena perbuatan itu dapat menyeretnya ke neraka.
b. Sudah Tradisi
Suap dan korupsi bukanlah nilai-nilai yang diajarkan oleh nenek moyang
kita. Tapi suap seakan sudah mendarah daging dan jadi tradisi terutama bagi
kelompok orang-orang berduit. Jika menengok dari sejarah, budaya suap dan
korupsi sudah sering ditemui sejak zaman kolonialisme dulu. Para penjajah
menyuap pejabat-pejabat pribumi untuk mendapatkan apa yang mereka mau.
Kebiasaan buruk itu ternyata ditiru.
1
Suap adalah salah satu bentuk dari tindak pidana korupsi yang terbukti
sangat merugikan tetapi umum dilakukan. Dalam praktek sehari-hari, suap terjadi
hampir di semua aspek kehidupan dan dilakukan oleh seluruh lapisan
masyarakat. Suap tidak hanya dilakukan rakyat kepada pejabat negara (pegawai
negeri) dan para penegak hukum dalam bentuk upeti, tetapi juga terjadi
sebaliknya. Pihak penguasa atau calon penguasa tidak jarang melakukan sedekah
1
Yohanes Pande, Kebijakan Formulasi Tindak Pidana Suap dalam Bidang Politik, Law reform Oktober
2011 Vol. 6 No.2, hal.101-102, https://media.neliti.com/media/publications/110540-ID-kebijakan-
formulasi-tindak-pidana-suap-d.pdf, diakses pada tanggal 20 April 2021
politik (suap) kepada tokoh-tokoh masyarakat dan rakyat agar memilihnya atau
mendukung keputusan politiknya serta kebijakan-kebijakannya.
Jika dicermati terciptanya Undangundang Nomor 11 Tahun 1980 tentang
Tindak Pidana Suap (LN tahun 1980 Nomor 58), bermula dari adanya peristiwa
penyuapan di kalangan olah raga (sepak bola), timbul pertanyaan pada saat itu
mengenai apakah kalangan olah raga yang terlibat dapat dihukum atau tidak.
Berdasarkan peraturan hukum yang ada, perbuatan tersebut tidak di golongkan
dalam tindak pidana, baik yang diatur dalam KUHP maupun Undang-Undang
Korupsi saat itu (UU No. 3 Tahun 1971). Oleh karenanya, perbuatan suap
menyuap untuk seluruh kalangan merupakan perbuatan tercela dan memerlukan
pengaturan yang komprehensif.
Keberadaan pasal-pasal suap yang diadopsi dari Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP) ke dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi, selama ini hanya menjadi pasal tidur yang tidak memiliki
makna. Hal ini terjadi karena dari keseluruhan delik-delik korupsi itu, mulai dari
delik penyalahgunaan kewenangan, delik materiele wederrechtelijk, delik
penggelapan, hanya delik suap yang sangat sulit pembuktiannya
b). Pembunuhan yang Disertai, Diikuti atau Didahului dengan Tindak Pidana
Lain
Delik ini diatur dalam Pasal 339 KUHP yang merumuskan bahwa :
“Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu tindak pidana,
yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah
2
Z Arifin, 2012, Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana Pembunuhan, Mutilasi, Kriminalisasi, dan
Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia http://eprints.walisongo.ac.id/1249/3/2105126_Bab2.pdf ,
diakses pada tanggal 20 April 2021
pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya
dari pidana bila tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan
barang yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam dengan pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara selama waktu tertentu paling
lama dua puluh tahun.”
Pada pembunuhan dalam Pasal 339 KUHP meropakan suatu bentuk
khusus pembunuhan yang diperberat. Dalam pembunuhan yang diperberat ini
terdapat 2 (dua) macam tindak pidana sekaligus, yaitu pembunuhan biasa dan
tindak pidana lain. Dalam Pasal 339 KUHP ini, ancaman pidananya adalah
pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua
puluh tahun. Sanksi pidana pada pembunuhan ini termasuk relatif berat
dibandingkan dengan pembunuhan biasa yang diatur dalam Pasal 338 KUHP,
karena dalam perbuatan ini terdapat dua delik sekaligus.
Jawaban :
3
Agung Pranowo, 2010, Perbandingan Tindak Pidana Pembunuhan Antara Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (Kuhp) Dengan Hukum Islam, Surakarta : Universitas Sebelas Maret,
https://core.ac.uk/download/pdf/12349216.pdf, diakses pada tanggal 20 April 2021
Ada juga permasalahan yang lainnya seperti kekerasan sosial yang bermuatan
SARA
Misalnya RMS atau Republik Maluku Selatan dan Operasi Papua
Merdeka atau OPM. Kelompok ini menginginkan merdeka dan lepas dari
Indonesia. Untuk memenuhi hasrat ini tindakan-tindakan pemberontakan kerap
terjadi dan membuat warga sekitar merasa sangat terganggu. Pasalnya gerakan
separatis seperti ini hanya akan membuat situasi menjadi buruk.
Contoh lainnya adalah Di penghujung era orde baru terjadi kerusuhan
yang menjadi konflik antar etnis di Indonesia. Hal ini awalnya dipicu oleh krisis
moneter yang membuat banyak sektor di Indonesia runtuh. Namun lambat laun
kerusuhan menjadi semakin mengerikan hingga berujung pada konflik antara
etnis pribumi dan etnis Tionghoa. Kerusuhan melebar dan menyebabkan banyak
aset-aset miliki etnis Tionghoa dijarah dan juga dibakar karena kemarahan.
Selain menjarah dan membakar banyak hal penting dari etnis Tionghoa. Mereka
juga melakukan tindak kekerasan kepada para wanita dari etnis ini. Kasus
pelecehan seksual banyak dilaporkan hingga kasus pembunuhan pun tak bisa
dihindari.
Usulan saya yang akan dikemukakan untuk memperbaiki hal ini adalah
harus adanya hukum yang adil tanpa memandang jabatan atau pun tingkatan
dalam masyarakat atau dengan kata lain tidak pandang bulu. Dalam hal ini juga
undang-undang yang mengatur berbagai kejahatan, penyelewenangan, yang
menyebabkan banyak kerugian itu harus diperkuat lagi, dan harus diberikan suatu
efek jera dalam peraturan tersebut agar para oknum yang melakukan hal tersebut
sadar akan hal yang dilakukannya dan juga akan menjadi jera sehingga kejahatan
yang terjadi di lingkungan kita itu akan berkurang bahkan akan hilang seiring
berjalannya waktu.
4. Jelaskan strategi yang anda dapat tawarkan/usulkan untuk melaksanakan
penegakan hukum di Indonesia!
Jawaban :
b. Ada kasus yang lainnya lagi seperti Kasus Korupsi Rp 31 M, Ketua DPRD
Bengkalis Divonis 1,5 Tahun Bui.
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru, Riau menjatuhkan vonis
ringan terhadap Ketua DPRD Bengkalis, Heru Wahyudi. Meski terbukti bersalah
melakukan korupsi dana bansos, dia hanya divonis 18 bulan penjara.
Vonis itu jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum.
Sebelumnya jaksa menuntut Majelis Hakim menghukum Heru dengan pidana
penjara delapan tahun enam bulan
Dana bansos yang dikucurkan Rp 230 miliar. Adapun Praktek bancakan
korupsi berjamaah dana bansos itu telah merugikan negara Rp 31 miliar itu.
Daftar Pustaka
Pande, Yohanes. 2011. Kebijakan Formulasi Tindak Pidana Suap dalam Bidang
Politik, Law reform Vol. 6 No.2, hal.101-102.
https://media.neliti.com/media/publications/110540-ID-kebijakan-
formulasi-tindak-pidana-suap-d.pdf, diakses pada tanggal 20 April 2021