DISUSUN OLEH :
21302020601134
KELAS B
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan hikmat
dan karunia-Nya, sehingga makalah yang berjudul “RUANG LINGKUP ANTROPILOGI
HUKUM” dapat kami selesaikan dengan baik.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Bapak Dr. Sugiharto, M.Pd pada
mata kuliah Amtropologi Hukum. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah
wawasan kepada pembaca tentang apa yang dimaksud dengan Ruang Lingkup Antropologi
Hukum. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Abtropologi Hukum atas bimbingannya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya, dan bagi
pembaca pada umumnya.
Latar Belakang
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya
masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-
orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal
di Eropa. Di antara ilmu-ilmu sosial, dan alamiah, antropologi memiliki kedudukan, tujuan,
manfaat yang unik karena bertujuan dan bermanfaat dalam merumuskan penjelasan-penjelasan
tentang perilaku manusia yang didasarkan pada studi atas semua aspek biologis manusia dan
perilakunya di semua masyarakat. setelah di kaji kita dapat mengemukakan hasilnya bahwa
manfaat di dalam antropologi hukum sangat luas. Antropologi hukum telah memberikan
kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan ilmu hukum. Dan kesimpulan yang dapat
diambil adalah dimana pun kita, kita tidak akan pernah jauh dari hukum selama kita berada di
negara hukum.
BAB 2
PEMBAHASAN
Pengertian Antropologi Hukum
Antropologi hukum adalah kajian antropologis terhadap makna sosial dari dan
pentingnya hukum dengan menelaah bagaimana hukum dibuat termasuk bagaimana konteks
sosial pembuatan hukum tersebut, bagaimana hukum mempertahankan dan mengubah institusi
sosial lainnya, dan bagaimana hukum membangun perilaku sosial.] Namun seiring
perkembangan zaman dan tatanan politik dunia pasca-Perang Dingin, cakupan kajian antropologi
hukum meluas di antaranya membahas keterkaitan antara konflik sosial dengan kesenjangan
ekonomi dan batasan-batasan hukum dalam melakukan rekayasa sosial. Antropologi hukum kini
turut mengkaji hubungan antara politik dan hukum yang juga berubah dalam konteks pasca-
Perang Dingin tersebut. Sebagai akibat dari perluasan cakupan tersebut, bahkan ada kalangan
yang menyebut kajian antropologi hukum pada abad ke-19 sebagai kajian antropologi protolega
Penge rti an l a in t ent ang hukum ya itu bahwa hukum di a rtikan s ebaga i pros e
spemerintahan. Proses pemerintahan itu mencangkup peraturan, pemerintahan dalam artisempit,
penanggulangan serta peradilan. Hukum diartikan pula sebagai jalinan nilai. Nilaitersebut
merupakan konsepsi abstrak di dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baikserta apa
yang dianggap buruk. Hukum diartikan sebagai nilai yang merupakan salah satuunsur pandangan
manusia mengenai hal-hal yang seharusnya dianuti karena dianggap baik,dan hal-hal yang
seharusnya dihindari karena dianggap buruk.
1. Metode Historis
Yaitu mempelajari manusia melalui sejarah. Kebiasaan yang ada dalam masyarakat
menjadi adat, kemudian menjadi hukum adat, hukum adat dipertahankan oleh penguasa dan
kemudian menjadi hukum negara. Metode Historis mempelajari perilaku manusia dan budaya
hukumnya dengan kacamata sejarah. Perkembangan karakteristik budaya merupakan awal
budaya masyarakat. Budaya hukum yaitu ide, gagasan, harapan masyarakat terhadap hukum.
5. Metode Ideologis.
Metode ini dilakukan untuk penelitian penjajahan dengan mempelajari kaidah-kaidah
hukum yang ideal (norma ideal) yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Penelitian ini
memperoleh prinsip-prinsip hukum dalam kehidupan masyarakat.
1. Antropologi Fisik
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak
perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai
jenis (spesies). Contoh : Para antropologi umumnya memiliki anggapan bahwa nenek moyang
manusia adalah sejenis kera dan monyet, karena memiliki kemiripan-kemiripan tertentu.
a. Paleoantropologi
Merupakan ilmu tentang asal-usul atau soal terjadinya evolusi makhluk hidup manusia
dengan mempergunakan bahan penelitian melalui sisa-sisa tubuh yang telah membatu, atau fosil-
fosil manusia dari zaman ke zaman yang tersimpan dalam lapisan bumi dan didapat dengan
berbagai penggalian.
b. Antropologi Biologis
Merupakan bagian ilmu antropolgi yang mempelajari suatu pengertian tenteng sejarah
terjadinya aneka warna makhluk manusia jika dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya, baik lahir
(fenotipik), seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, indeks tengkorak, bentuk muka, warna
mata, bentuk hidung, tinggi badan dan bentuk tubuh maupun sifat bagian dalam (genotipik),
seperti golongan darah dan sebagainya. Manusia dimuka bumi ini terdapat beberapa golongan
berdasarkan persamaan mengenai beberapa ciri tubuh. Pengelompokkan seperti itu dalam ilmu
antropologi disebut ras
2. Antropologi Budaya
Antropologi Budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara
hidupnya dalam masyarakat. Menurut Haviland (1999:12) caban antropologi budaya ini dibagi-
bagi lagi menjadi tiga bagian, yakni antropologi prehistori, etnolinguistik, dan etnologi. Untuk
memahami pekerjaan para ahli antropologi budaya, kita harus tahu tentang hakikat kebudayaan,
menyangkut konsep kebudayaan, dan karakteristiknya; bahasa dan komunikasi, menyangkut
hakikat bahasa dan bahasa dalam kerangka kebudayaan; serta kebudayaan dan kepribadian.
Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-praktik sosial,bentuk-bentuk ekspresif,
dan penggunaan bahasa, dimana makna diciptakan dan diuji sebelum digunakan oleh masyarakat
manusia.
a. Antropologi prehistori
Merupakan ilmu tentang perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan manusia
sejak sebelum manusia mengenal tulisan atau huruf. Dalam ilmu sejarah, seluruh waktu dari
perkembangan kebudayaan umat manusia mulai saat terjadinya mmakhluk manusia, yaitu kira-
kira 800.000 tahunyang lalu hingga sekarang, dibagi menjadi dua bagian yakni masa sebelum
mengenal tulisan atau huruf, dan masa setelah manusia mengenal tulisan atau huruf. Subilmu
prehistori ini sering disebut ilmu arkeologi. Di sini ilmu arkeologi sebenarnya adalah sejarah
kebudayaan dari zaman prehistori
c. Etnologi
Merupakan bagian ilmu antropologi tentang asas-asas manusia, mempelajari kebudayaan-
kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari bangsa-bangsa tertentu yang tersebar di muka
bumi pada masa sekarang.
2. Sosiologi
Sosiologi hukum adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang
fenomena hukum di lingkungan masyarakat dan menjelaskan berbagai praktik-praktik hukum.
Sosiologis hukum selalu menguji kesahihan yang bersifat empiris dalam suatu peraturan dan
pernyataan hukum, namun sosiologi hukum tidak melakukan penilaian terhadap suatu hukum
yang berlaku di masyarakat. Sosiologi hukum memiliki bentuk hubungan sosial yang sangat
bervariasi dan sosiologi hukum dapat menghindarkan berbagai konflik sosial di masyarakat.
Sosiologi hukum adalah suatu gambaran mengenai objek yang sedang dipelajari. Berikut ini
adalah hubungan antropologi hukum dengan sosiologi hukum :
a. Tujuan
Antropologi berfokus pada bahasan tentang kaitan manusia dengan kaidah sosial yang
bersifat hukum dan sosiologi hukum adalah suatu ilmu yang mengkaji berbagai jenis hukum
yang ada di masyarakat. Sosiologi hukum dan antropologi hukum memiliki tujuan yang hampir
sama. Namun hanya fokus kajiannya saja yang sedikit berbeda. Hal ini dilakukan untuk
menghindarkan bentuk- bentuk konflik sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat dan kedua
ilmu ini memiliki manfaat yang sangat penting di lingkungan masyarakat.
b. Objek
Sosiologi hukum dan antropologi hukum memiliki objek yang jelas yaitu manusia.
Antropologi hukum mengkaji suatu budaya yang terjadi pada kelompok masyarakat dan
sosiologi hukum lebih menitik beratkan pada pada manusia dan berbagai proses hubungan
sosialnya. Adanya antropologi hukum dan sosiologi hukum membuat kehidupan masyarakat
menjadi lebih teratur. Berbagai bentuk penyimpangan sosial memang kerap kali terjadi di
lingkungan masyarakat, namun ada banyak langkah pencegahan yang bisa dilakukan dan salah
satunya dengan mempelajari ilmu sosiologi hukum serta ilmu antropologi hukum.
c. Pengaruh
Sosiologi hukum dan antropologi hukum memiliki pengaruh yang sangat luas.
Keduanya sangat berperan dalam pola kehidupan yang terjadi di masyarakat dan pengaruh
keduanya akan membentuk pola kehidupan di masyarakat. Ada berbagai faktor perubahan sosial
yang bisa saja terjadi dan setiap perubahan kehidupan sosial memiliki pengaruh yang penting.
Pada dasarnya dalam suatu lingkungan pasti banyak permasalahan sosial yang terjadi dan setiap
masalah sosial memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
d. Pencegahan
Sosiologi hukum dan antropologi hukum memiliki maksud yang jelas yaitu samasama
digunakan sebagai langkah pencegahan berbagai konflik sosial di masyarakat. Ada
banyak sekali penyebab perilaku penyimpangan dan langkah-langkah pencegahan menjadi suatu
hal yang sangat penting. Penyimpangan sosial yang berskala kecil bisa menimbulkan dampak
yang meluas dan hal ini mendasari, bahwa setiap penyimpangan sosial harus dicegah secepatnya.
Itulah ulasan lengkap mengenai hubungan antropologi hukum dengan sosiologi hukum dan
semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
3. Etnologi
Ilmu tentang bangsa-bangsa. Mempelajari unsur-unsur atau masalah kebudayaan
suku bangsa dan masyarakat penduduk suatu daerah di seluruh dunia secara
komparatif,tujuannya menemukan sejarah dan proses evolusi dan persebaran kebudayaan umat
manusia.
4. Psikologi
Bidang psikologi lebih mempelajari dalam sisi internal manusia seperti persepsi,
motivasi, sikap, konsep diri, dan juga yang lain-lainnya. Sedangkan Antropologi, khususnya
Antropologi budaya lebih condong ke pemahaman yang bersifat faktor eksternal seperti
lingkungan fisik dan lingkungan keluarga. Hubungan antropologi dengan psikologi dapat dilihat
dari berbagai segi, diantaranya adalah :
5. Agama
Ilmu pengetahuan yang berusaha mempelajari tentang manusia yang menyangkut
agama dengan pendekatan budaya, atau disebut juga Antropologi religi. Meskipun ada yang
berpendapat ada perbadaan pengertian antara Antropolog iAgama dengan Antropologi Religi,
namun keduanya mengandung arti adanya hubungan antara manusia dengan kekuasaan yang
ghaib. Keduanya juga menyangkut adanya buah pikiran sikap dan perilaku manusia dalam
hubungannya dengan kekuasaan yang tidak nyata. Dalam hubungannya dengan Antropologi,
agama ikut mempengaruhi, bahkan membentuk stuktur sosial, budaya, ekonomi, politik dan
kebijakan umum. Dengan pendekatan ini kajian studi agama dapat dikaji secara komprehensif
melalui pemahaman atasmakna terdalam dalam kehidupan beragama di masyarakat. Kemudian
dapat terlihat bahwa ada korelasi antara agama dengan
berbagai elemen kehidupan manusia/masyarakat.
Manfaat antrpologi
1. Teoritis dapat mengetahui pegertian-pengertian hukum yang berlaku dalam masyarakat
sederhana.
2. Dapat mengetahui masyarakat bisa mempertahankan nilai dasar yang dimiliki
3. Dapat mengetahui perbedaan pendapat dan pandangan masyarakat atas waktu yang di
tentukan
4. Dapat mengetahui suku bangsa atau masyarakat yang masih kuat mempertahankan nilai
budaya mereka
5. Dapat mengetahui suku bangsa atau masyarakat norma-norma hukum yang masih tinggi
https://osf.io/hyegz/download/?format=pdf
https://www.researchgate.net/publication/349484239_Makalah_Ruang_Lingkup_Antropologi_Hukum
file:///C:/Users/TOSHIBA/Downloads/Tugas%20makalah%20Nada%20afifah%20Tanaka.pdf