Anda di halaman 1dari 62

BAB 1 BILANGAN BULAT 1

BAB 1 BILANGAN BULAT

Setujukah dengan pendapat:


“saat ini, hidup manusia tidak
terlepas dari bilangan”. Ya,
hampir semua aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari berkaitan
dengan bilangan. Contohnya,

a. besar uang dinyatakan


dengan bilangan misalnya Rp
50.000,

b. banyak barang yang kita beli,


Sumber: clipart MS Word
c. banyak siswa di kelas,

d. suhu di suatu tempat, dan


masih banyak lagi.

Bayangkan kalau kita pergi ke pasar dan melakukan kegiatan


jual beli, tetapi tidak menggunakan bilangan? Pasti kacau. Jadi,
kita perlu belajar memahami bilangan agar dapat hidup dengan
baik.

Bilangan juga digunakan untuk menyelesaikan masalah


dalam matematika. Contohnya:

Masalah 1.1 Berapa lembar?

Arya meminjam buku cerita dari


perpustakaan sekolahnya. Ia telah
membaca 288 dari 608 halaman
yang ada dalam buku tersebut
selama 9 hari. Berapa lembar yang
harus dibaca setiap hari agar ia bisa
menyelesaikan membaca buku itu
jika paling lama Arya dapat Sumber: clipart MS Word
meminjamnya selama 14 hari?
Jawaban :

Istilah masalah di atas berbeda dengan soal dalam


matematika. Soal dapat diselesaikan dengan menggunakan
2 BAB 1 BILANGAN BULAT

rumus atau sesuatu yang telah dihapal sebelumnya secara


langsung. Contohnya: tentukan hasil ......... Pada masalah, kita
perlu memahaminya, berpikir untuk membuat rencana
penyelesaiannya, melaksanakan rencana tersebut, dan
memeriksa kembali penyelesaian untuk memastikan bahwa
jawaban yang diperoleh adalah benar. Kita perlu memiliki
kemampuan menyelesaikan masalah. Mengapa? Alasannya akan
dipelajari di bagian akhir dari Bab ini.

Masalah 1.1 dapat diselesaikan


setelah kita belajar materi dalam Bab
ini. Selain itu, kita dapat memiliki
kemampuan untuk:

1. memahami makna bilangan bulat,


2. mengurutkan bilangan bulat,
3. menentukan hasil penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan
Sumber: clipart MS Word
pembagian bilangan bulat,
4. menentukan hasil pangkat
bilangan bulat positif atau negatif,
5. menentukan FPB (faktor persekutuan terbesar), dan KPK
(kelipatan persekutuan terkecil),
6. menyelesaikan masalah berkaitan dengan bilangan bulat.

Tujuan tersebut dicapai dengan menjawab soal, dan


menyelesaikan masalah dalam Bab ini.

Kegiatan tersebut menjadi mudah kalau kita bekerja sama


dengan teman-teman dalam kelompok. Kita juga dapat
mengembangkan sikap positif melalui bekerja sama. Sikap
tersebut sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, dan
keberhasilan kita di masa mendatang. Orang sukses berkata:

“Kepint ArAn hAnyA menentuk An 20% dAri keberhAsilAn,

80% nyA ditentukAn oleh sik Ap positif”.

Sikap tersebut adalah mampu bekerja sama, percaya diri, tekun,


dan pantang menyerah. Bekerja sama dan percaya diri dapat
diperoleh melalui belajar dalam kelompok. Tekun dan pantang
menyerah dapat diperoleh melalui belajar menyelesaikan masalah
matematika.
BAB 1 BILANGAN BULAT 3

Karena itu, motto kita dalam belajar adalah

“KeberhAsILAn kelompokku AdALAh keberhAsILAnku”.

Ini karena nilaimu ditentukan oleh nilai teman-teman


sekelompok. Walaupun kamu memperoleh nilai 100, tetapi
teman-teman sekelompok banyak yang memperoleh nilai kurang
dari 60, maka nilai akhirmu bukan 100, tetapi rata-rata dari nilai
semua anggota kelompok. Setiap anggota memperoleh nilai yang
sama yaitu rata-rata tersebut. Kita harus saling membantu agar
setiap anggota memperoleh nilai yang bagus.

Pada sepak bola, kebahagiaan


terbesar dari pemain bukan ditentukan
oleh seberapa banyak gol yang
dibuatnya. Walaupun pemain tersebut
berhasil mencetak banyak gol, tetapi
timnya kalah, maka banyak gol tersebut
menjadi tidak berarti. Kebahagiaan
terbesar jika ia berhasil mencetak
banyak gol dan timnya menang. Begitu
pula dalam belajar matematika,
keberhasilan terbesar adalah kamu dan
Sumber: clipart MS Word
teman-teman sekelompok berhasil
memperoleh nilai yang bagus.

1.1 BILANGAN BULAT NEGATIF


Pada waktu SD, kita telah mengenal bilangan cacah yaitu 0, 1, 2,
3, dst. Saat ini, kita belajar bilangan lain dari cerita berikut.

CeritA 1.1 Tinggi di AtAs dAn di bAwAh permukAAn lAut

Pernahkah kamu ke laut atau melihat tayangan di televisi


mengenai laut. Tinggi suatu tempat biasanya dinyatakan dengan
tinggi di atas permukaan laut. Misalkan seseorang berdiri seperti
pada gambar di samping, maka tinggi tempat di mana orang itu
berdiri dinyatakan dengan 5 m di atas permukaan laut.
4 BAB 1 BILANGAN BULAT

Jika orang tersebut naik


perahu, maka tinggi
posisinya 0 m (karena tepat
di permukaan laut).
5 m di atas
Bagaimana orang yang permukaan laut
sedang menyelam di bawah
permukaan laut seperti
5 m di bawah
pada gambar? Kita tidak permukaan laut
bisa menulis tinggi
posisinya 5 m (karena
berarti 5 m di atas
permukaan laut), padahal
ia berada di bawah permukaan laut.

CeritA 1.2 Suhu di bAwAh C

Baru-baru ini di Rusia terjadi suhu


5 0C
di bawah C. Banyak yang mati
00C 00C
kedinginan. Bayangkan, air saja
membeku menjadi es pada suhu
C. Jadi, betapa dinginnya suhu di
bawah C. Akan tetapi, kalau C
menyatakan suhu diatas C,
Suhu di atas Suhu di bawah bagaimana kita menyatakan suhu di
0 0C 0 0C bawah C?

Berdasarkan Cerita 1.1 dan 1.2, kita membutuhkan


bilangan “baru” selain 0, 1, 2, 3, 4, 5, … untuk menyatakan
tinggi posisi di bawah permukaan laut, atau suhu di bawah .

Bila tinggi dari posisi di atas permukaan laut dinyatakan


dengan 5 m, maka tinggi posisi 5 m di bawah permukaan
laut dapat kita nyatakan sebagai lawan dari 5 m. Ini karena
tingginya sama-sama 5 m, akan tetapi yang satu di atas,
sedangkan yang satu lagi di bawah permukaan laut.
Lawan dari 5 dinyatakan sebagai negatif 5, ditulis ........... Jadi,
tinggi posisi seseorang di bawah permukaan laut dapat
dinyatakan dengan bilangan seperti , ... .
Bilangan-bilangan tersebut dinamakan

BILANGAN BULAT NEGATIF


BAB 1 BILANGAN BULAT 5

Bilangan dan 5 menyatakan jarak yang sama,


perbedaannya satu di bawah dan satunya di atas permukaan
laut. Bila orang yang di atas permukaan laut bergerak ke bawah
5 m, dan orang yang di bawah bergerak ke atas 5 m, maka
keduanya akan bertemu di permukaan laut (0 m). Kita simbolkan
peristiwa tersebut dengan

1. Sekarang lengkapi tabel berikut.

Bilangan Ditulis Dibaca Hasil penjumlahan

lawan dari 1 -1 negatif satu -1+1=0

lawan dari 2 -2 negatif dua -2+2=0

lawan dari 3 -3 negatif tiga -3+3=0

lawan dari 4 -4 negatif empat -4+4=0

lawan dari 5 -5 negatif lima -5+5=0

lawan dari 6 -6 negatif enam -6+6=0

lawan dari 7 -7 negatif tujuh -7+7=0

lawan dari 8 -8 negatif -8+8=0


delapan

Kita buat kesimpulan mengenai bilangan bulat negatif.

Kesimpulan 1.1

Bilangan negatif merupakan lawan dari bilangan positif. Jika


adalah bilangan positif, maka lawan dari ditulis – (baca “negatif
”), dimana

a+(-a)=0 atau –a+a=0

Jadi, ada tiga jenis bilangan yang telah kita pelajari yaitu:

Bilangan bulat negatif, yaitu

Bilangan nol ( )

Bilangan bulat positif, yaitu


6 BAB 1 BILANGAN BULAT

Bilangan
Gabungan ketiganya dinamakan
Bulat
BILANGAN BULAT. Bil. Bulat
Negatif
Bilangan 0
2. Tentukan hubungan antara
bilangan cacah dan bilangan
bulat dengan menjawab
pertanyaan berikut.

a. Apakah bilangan bulat pasti bilangan cacah? Ya

b. Apakah bilangan cacah pasti bilangan bulat? Ya

3. Tuliskan bilangan dari kalimat-kalimat berikut.

a. Negatif dua belas = -12

b. Negatif tiga puluh tujuh = -37

c. Negatif dua puluh satu = -21

d. Negatif empat puluh sembilan = -49

4. Tuliskan kalimat dari bilangan-bilangan berikut.

a. -19 = negatif sembilan belas

b. -27 = negatif dua puluh tujuh

c. -39 = negatif tiga puluh sembilan

d. - 45 = negatif empat puluh lima

Sekarang kita bandingkan nilai dari bilangan-bilangan


negatif.

Cerita 1.3 Mana yang Lebih Dingin ?

Saat ini sering terjadi cuaca aneh. Suhu di Tiongkok mencapai


-5 ° C
, dan di Rusia mencapai -10°C. Seandainya diminta untuk
memilih liburan, kita pilih ke Tiongkok atau Rusia? Tentunya yang dipilih
adalah daerah yang lebih hangat. Akan tetapi, mana yang lebih hangat antara
Tiongkok dan Rusia?Jawaban : Rusia
BAB 1 BILANGAN BULAT 7

Sebelumnya, kita ketahui bahwa-5°C terletak 5°C di


bawah 0°C pada termometer. Begitu pula, -10°C terletak di
bawah 0°C. Sebelum membandingkan kedua bilangan tersebut,
kita jawab dulu pertanyaan: mana yang suhunya lebih rendah
antara dan ? Jawabannya adalah suhu lebih rendah
dari , ditulis

5°C<10°C .
Berikutnya, mana yang suhunya
150C
lebih rendah 0°C dan5°C ?
Jawabannya adalah lebih Semakin ke
rendah dari , ditulis 50C bawah,
00C suhunya
0°C<5°C semakin
-50C rendah / dingin
sehingga
-150C

0°C<5°C<10°C

Ternyata:

Semakin ke bawah pada termometer, suhunya semakin rendah


(semakin dingin).

5. Sekarang, kita sudah bisa menjawab pertanyaan: mana


yang suhunya lebih rendah antara -10°C dan -5°C ?

-5°C < -10°C suhu yang paling rendah yaitu -5°C

Bila diurutkan secara lengkap (dengan menghapus derajat


Celciusnya), maka

-11 < -10 < -9 < -8 < -7< -6 < -5 < -4 < -3 < -2 < -1 < 0 < 1 < 2 < 3 <
4 < 5 < 6 < 7 < 8 < 9 < 10 < 11

Urutan tersebut dapat dinyatakan dalam garis bilangan berikut.

Nilainya semakin besar

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 9 10

Nilainya semakin kecil


8 BAB 1 BILANGAN BULAT

Pada garis bilangan, bilangan yang letaknya di sebelah kanan lebih dari
bilangan yang di kirinya.
Sebaliknya, bilangan yang letaknya di sebelah kiri kurang dari bilangan
yang di kanannya.

6. Berikan tanda “> (lebih dari)” atau “< (kurang dari)” pada
titik-titik di bawah ini.

a. -15 > -25 f. -36 < -8

b. -87 < -46 g. -50 < -10

c. -33 < -11 h. -9 > -99

d. -37 > -73 i. -23 > -24

e. -40 < -39 j. -44> -67

Presentasikan dan jelaskan hasil


l aOA E diskusi kelompokmu di depan
kelas.

1.2 OPERASI PENJUMLAHAN


A. Penjumlahan bilangan bulat menggunakan permainan kancing

Bilangan bulat dapat dijumlahkan sama seperti bilangan cacah.


Sebelumnya mempelajarinya, kita telah belajar di SD bahwa
bilangan memiliki identitas penjumlahan yaitu bilangan 0 dimana

bILAngAn 0 ditAmb Ahk An denGAn bilAngAn lAinnyA hAsilnyA

tet Ap.

Contohnya:

0 + 2 =2 atau 2 + 0= 0

Misalkan menyatakan bilangan tertentu, maka

0 + a=a atau a + 0 = a
BAB 1 BILANGAN BULAT 9

Ada 3 kelompok bilangan bulat (bilangan positif, 0, dan


negatif). Jika 0 tidak termasuk, maka ada 4 kemungkinan
penjumlahan bilangan bulat. Kemungkinan tersebut adalah

Kemungkinan 1: bilangan positif + bilangan positif

Mencari hasil jumlah untuk kemungkinan ini tidaklah sulit,


karena telah dipelajari sejak SD, contoh:

3 + 5 = 8 5 + 3 = 8
Kemungkinan 2: bilangan positif + bilangan negatif

Contoh:

2 + (-4) = -4 8 + (-6) = 2
4 + (-9) = -5 7+(-3) = 4

Kita dapat menentukan hasil penjumlahan tersebut


dengan bermain menggunakan kancing merah-putih.

Aturannya

1. Bilangan positif dilambangkan dengan kancing putih.

Kancing putih Melambangkan bilangan

2. Bilangan negatif dilambangkan dengan kancing merah.

Kancing merah Melambangkan bilangan

-1

-2

-3
10 BAB 1 BILANGAN BULAT

3. Bilangan 0 dilambangkan dengan pasangan jumlah kancing


putih dan merah yang sama banyaknya.

Kancing Melambangkan bilangan


0

4. Bilangan tertentu ditambah 0 (identitas penjumlahan)


hasilnya tetap.

Kancing Melambangkan
bilangan
1

Bilangan 0
1

Bilangan 0

1
1
Bilangan 0 W
A
S
N
5. Operasi penjumlahan artinya ditambahkan. Contoh,,
h
berarti ada 5 kancing putih lalu ditambahkan 2 kancing
f
putih lagi, hasilnya 7 kancing putih. d
d
c
d
v
1
1
1
2
2
BAB 1 BILANGAN BULAT 11

ditambahkan

5+2=7

6. Operasi pengurangan artinya diambil. Contoh, artinya ada 7


kancing putih lalu diambil 2 kancing putih, tersisa 5
kancing putih.

diambil

7–2=5

Kita gunakan permainan tersebut untuk menentukan


hasil penjumlahan bilangan bulat berikut.

Menentukan 2 + (-4)
ditambahkan
Penjumlahan artinya 2
kancing putih ditambah 4
kancing merah.

Ternyata, ada pasangan 2


kancing putih dan 2 kancing
merah yang melambangkan
bilangan 0. Sisanya 2 kancing
Bil. 0 merah yang melambangkan .
Jadi, 2 + (-4) = -2
12 BAB 1 BILANGAN BULAT

Menentukan 4 + (-9)
ditambahkan
9 kancing merah Penjumlahan artinya 4
kancing putih ditambah 9
kancing merah.
Ada pasangan 4 kancing putih
dan 4 kancing merah yang
Bil. 0 melambangkan bilangan 0.
Sisanya 5 kancing merah yang
melambangkan .
Jadi, 4 + (-9) = -5

Menentukan 8 + (-6)
ditambahkan
6 kancing merah Penjumlahan 8+(-6)
artinya 8 kancing putih
ditambah 6 kancing merah.
Ada pasangan 6 kancing
putih dan 6 kancing merah
Bil. 0 yang melambangkan
bilangan 0. Sisanya 2
kancing putih yang
melambangkan .
Jadi, 8+(-6)=2

Menentukan 7+(-3)
ditambahkan
3 kancing merah Penjumlahan 7+(-3)
artinya 7 kancing putih
ditambah 3 kancing merah.
Ada pasangan 3 kancing
putih dan 3 kancing merah
Bil. 0 yang melambangkan
bilangan 0. Sisanya 4
kancing putih yang
melambangkan .
Jadi, 7+(-3) = 4
BAB 1 BILANGAN BULAT 13

Kemungkinan 3: bilangan negatif + bilangan positif

Kita dapat memperoleh hasil bilangan negatif ditambah bilangan


positif dengan permainan kancing.

ditambahkan
2 kancing putih
-4 + 2 = -2

Bil. 0

-9 + 4 = 5

Bil. 0

-6 + 8 = 2

Bil. 0

-3 + 7 = 4

Bil. 0

Kemungkinan 4: bilangan negatif + bilangan negatif

Tentukan hasil penjumlahan berikut dengan cara yang sama.

ditambahkan
-2 + (-7) = -9
14 BAB 1 BILANGAN BULAT

ditambahkan
-3 + (-5) = -8

Selanjutnya, kita belajar sifat-sifat dari penjumlahan.

Sifat Penjumlahan 1

Tentukan hasil penjumlahan berikut dengan membayangkan


permainan kancing dalam pikiran.

5+7=13 7+5= 13

9+(-4)=5 -4+9= 5

-2+(-7)=-9 -7+(-2)=-9

Bandingkan hasil penjumlahan di sebelah kiri dan kanan.

Tuliskan kesimpulannya di bawah ini.

SifAt PenjumlAhAn 1: KomutAtif

Misakan dan adalah bilangan-


bilangan bulat, maka
l s n
a+b .... b+a
Sifat ini dinamakan komutatif atau
pertukaran.

Sifat Penjumlahan 2

Tentukan hasil penjumlahan berikut.

(5+7)+(-6)=6 5+(7+(-6))=1

(9+(-4))+7=13 9+(-4+7)=27

(-2+(-7))+9=0 -2 + (-7+9) = -4

Bandingkan hasil penjumlahan di sebelah kiri dan kanan.


Tuliskan kesimpulannya di bawah ini.
BAB 1 BILANGAN BULAT 15

SifAt PenjumlAhAn 2: AsosIAtif

Misakan dan adalah bilangan-


bilangan bulat, maka s
l n
(a+b) .... a+(a+b)
Sifat ini dinamakan asosiatif atau
pengelompokkan.

7. Tentukan hasil penjumlahan soal-soal berikut dengan


membayangkan permainan kancing dalam pikiran.

a. 5 + (-10) = -5 h. -12+7= -5

b. 7 + (-5) = 2 i. -16+4= -12

c. 12 + (-6)= 6 j. -5 + 16 = 11

d. 18 + (-9)= 9 k. -9 + 14 = 5

e. 15 + (-21)= -6 l. -15 + 20 = 5

f. -8+(-6)= -14 m. -6 + (-24) = -30

g. -11+(-7)= -18 n. -13 + (-26) = -39

Presentasikan dan jelaskan hasil


l aOA E diskusi kelompokmu di depan kelas.

1.3 OPERASI PENGURANGAN


Contoh pengurangan yang melibatkan bilangan bulat adalah

7-(-2)=... 2-(-7)=....

Hasil pengurangan tersebut juga dapat dicari menggunakan


permainan kancing. Kita dengan mudah menentukan hasil
pengurangan di atas jika telah menguasai penjumlahan.

Sama seperti penjumlahan, ada 4 kemungkinan


pengurangan bilangan bulat (tidak termasuk bilangan 0).
16 BAB 1 BILANGAN BULAT

Kemungkinan 1: bilangan positif − bilangan positif

Pada permainan kancing, pengurangan berarti diambil.

Menentukan 7-2
diambil
Ada 7 kancing putih, diambil 2 kancing putih.
Sisanya 5 kancing putih yang melambangkan
bilangan 5.
Jadi, 7-2=5

Menentukan

Ada 2 kancing putih. Akan diambil 7 kancing putih, tetapi tidak


cukup. Kita tambah bilangan 0 yang diwakili oleh 5 kancing
merah dan 5 kancing putih (sebelumnya sudah ada 2 kancing
putih) agar tersedia 7 kancing putih untuk diambil.

+0 diambil

Sekarang bisa diambil 7 kancing putih. Sisanya 5 kancing merah


yang melambangkan -5
Jadi, 2 – 7 = -5

8. Tentukan hasil pengurangan berikut dengan cara yang sama.

a. 7 -2 = 5 d. 2 – 7 = -5

b. 5 – 3 = 2 e. 3 – 5= -2

c. 12 – 5 = 7 f. 5 – 12 = -7

Kemungkinan 2: bilangan positif − bilangan negatif

Menentukan 2 – (-7)

Ada 2 kancing putih. Akan diambil 7 kancing merah, tetapi tidak


tersedia. Kita tambahkan bilangan 0 yang diwakili oleh 7 kancing
BAB 1 BILANGAN BULAT 17

putih dan 7 kancing merah (agar tersedia 7 kancing merah untuk


diambil).

+0 diambil

Sekarang bisa diambil 7 kancing merah. Sisanya 9 kancing putih


yang melambangkan bilangan 9.
Jadi, 2 – (-7) = 9

Menentukan -2 – (-7)

Ada 2 kancing merah. Akan diambil 7 kancing merah, tetapi tidak


cukup. Kita tambahkan bilangan 0 yang diwakili oleh 5 kancing
putih dan 5 kancing merah (sebelumnya sudah ada 2 kancing
merah) agar tersedia 7 kancing merah untuk diambil.

+0 diambil

Sekarang bisa diambil 7 kancing merah. Sisanya 5 kancing putih


yang melambangkan bilangan 5.
Jadi, -2 – (-7) = 5

9. Tentukan hasil pengurangan berikut dengan cara yang sama.

a. 5 – (-9) = 14 c. 9 – (-5) = 14

b. 8 – (-6) = 14 d. 6 – (-8) = 14
18 BAB 1 BILANGAN BULAT

Kemungkinan 3: bilangan negatif − bilangan positif

Menentukan -2 -7

Ada 2 kancing merah. Akan diambil 7 kancing putih, tetapi tidak


tersedia. Kita tambahkan bilangan 0 yang diwakili oleh 7 kancing
merah dan 7 kancing putih agar tersedia 7 kancing putih untuk
diambil.

+0 diambil

Sekarang bisa diambil 7 kancing putih. Sisanya 9 kancing merah


yang melambangkan bilangan -9

Jadi, -2-7 = -9

Menentukan -7 -2

Sekarang kita naik ke tingkat lanjut (next level), yaitu tidak


menggunakan gambar atau kancing merah-putih, tetapi dengan
membayangkan saja kancing-kancing tersebut dalam pikiran.

Bayangkan kita memiliki 7 kancing merah, akan diambil 2


kancing putih, tetapi tidak tersedia. Kita tambahkan bilangan 0
yang diwakili oleh 2 kancing merah dan 2 kancing putih.

Sekarang bisa diambil 2 kancing putih, tersisa 9 kancing


merah.
Jadi, -7 -2 = -9

10. Tentukan hasil pengurangan berikut dengan cara


membayangkan permainan kancing tersebut.

a. -5 - 9 = -14 c. -9 – 5 = -14

b. -7 – 8 = -15 d. -8 – 7 = -15
BAB 1 BILANGAN BULAT 19

Kemungkinan 4: bilangan negatif − bilangan negatif

11. Tentukan hasil pengurangan berikut dengan cara


membayangkan permainan kancing tersebut dalam pikiran.

a. -9 – (-4) = -5 c. -3 – (-7) = 4

b. -6 – (-3) = -3 d. -2 – (-4) = 2

Selama ini kita menjumlahkan bilangan positif yang


nilainya tidak terlau besar (seperti 9, 12 atau 17), atau bilangan
negatif yang nilainya tidak terlalu kecil (seperti -9, -12, atau -17
). Akan tetapi, bagaimana menentukan hasil berikut:
49 + (-35) ? 14

Akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menentukan


hasilnya jika menggunakan kancing karena terlalu banyak,
begitu pula jika membanyangkannya dalam pikiran. Karena itu,
kita perlu cara lain.

Kita temukan cara tersebut dengan menentukan hasil


penjumlahan atau pengurangan berikut (bayangkan dalam
pikiran).

8 + (-6) = 2 8-6= 2

7 + (-3) = 4 7-3= 4

2 + (-4) = -2 2-4= -2

4 + (-9) = -5 4-9= -5

-2 + (-7)= -9 -2-7= -9

-3 + (-5)= -8 -3-5= -8

Bandingkan hasil di sebelah kiri dan kanan, lalu tuliskan


kesimpulannya di bawah ini.

KesimpulAn 1.2

Misalkan adalah bilangan bulat, dan


adalah bilangan bulat positif, maka l s n

a+(-b)= .................
20 BAB 1 BILANGAN BULAT

Sekarang, kita dapat menentukan hasil penjumlahan berikut


berdasarkan kesimpulan di atas (bayangkan dalam pikiran).

49 + (35)= 14

Begitu pula, ada cara lain untuk mempermudah mencari


hasil pengurangan bilangan bulat. Kita selidiki cara tersebut
dengan menentukan hasil penjumlahan atau pengurangan
berikut.

2 – (-7) = 9 ... 2 + 7 =9

3 – (-5) = 8 ... 3+5=8

-4–(-2)= -2 ... -4 + 2 = -2

-9-(-4)= -5 -9 + 4 = -5

-6 – (-8) = 2 -6 + 8= 2

Bandingkan hasil di sebelah kiri dan kanan. Tuliskan


kesimpulannya di bawah ini.

KesimpulAn 1.3

Misalkan adalah bilangan bulat, dan


adalah bilangan bulat positif, maka l s n
a – (-b)= .................

12. Tentukan hasil penjumlahan atau pengurangan berikut.

a. 8 – 12 = -4 f. 12 – 34 = -22

b. 9 – 17 = -8 g. -8 -3 = -11

c. -6 – (-7) = 1 h. -13 – (-4)= -9

d. -28 – (-17)=-11 i. -7 -9= -16

e. 21-37 = -16 j. -18 -18= -36

Presentasikan dan jelaskan hasil


l aOA E diskusi kelompokmu di depan kelas.
BAB 1 BILANGAN BULAT 21

B. Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat


menggunakan garis bilangan

Ada cara lain untuk menentukan hasil penjumlahan dan


pengurangan bilangan bulat yaitu menggunakan orang-orangan
dan garis bilangan. Amati garis bilangan berikut ini.

           

Berikan pendapatmu mengenai cara memperoleh penjumlahan
2+6 menggunakan garis bilangan.
2+6 berarti orang orangannya bergenrak kekanan
sebanyak 6 langkah sehingga posisinya di 8

Garis bilangan tersebut juga dapat digunakan untuk

memperoleh 2 + (-6) . Tuliskan pertanyaan atau pendapatmu

mengenai cara untuk memperoleh hasil tersebut.

Kemanakah orang-orangannya bergerak apakah


kekanan atau kekiri

PenjumlAhAn dengAn bilAnGAn buLAt positif

Menentukan 2+3 dengan garis bilangan.

Kita letakkan orang-orangan di bilangan 2. Hasil adalah 5,


berarti orang-orangannya bergerak ke kanan sebanyak 3 langkah
agar posisi akhirnya di 5.

+3

           

Menentukan -2+8 dengan garis bilangan.

Kita letakkan orang-orangannya di bilangan . Hasil


adalah 6, berarti orang-orangannya bergerak ke kanan
sebanyak 8 langkah agar posisi akhirnya di 6.
22 BAB 1 BILANGAN BULAT

+8

           


Berdasarkan dua contoh tersebut, kita tulis kesimpulannya:

KesimpulAn 1.4

Misalkan a adalah bilangan bulat, dan b adalah bilangan bulat


positif. Pada garis bilangan, hasil ditentukan dengan cara:

Maka orang-orangannya bergerak ke kanan

PengurAngAn dengAn bilAngAn bulAt positif

Menentukan 8-5 dengan garis bilangan.

Kita letakkan orang-orangan di bilangan 8. Hasil adalah 3,


berarti orang-orangannya bergerak ke kiri sebanyak 5 langkah agar
posisi akhirnya di 3.

5

           

Menentukan 5-7 dengan garis bilangan.

Kita letakkan orang-orangan di bilangan 5. Hasil adalah ,


berarti orang-orangannya bergerak ke kiri sebanyak 7 langkah agar
posisi akhirnya di .

7

           
BAB 1 BILANGAN BULAT 23

Berdasarkan dua contoh tersebut, kita tulis kesimpulannya:

KesimpulAn 1.5

Misalkan c adalah bilangan bulat, dan d adalah bilangan bulat


positif. Pada garis bilangan, hasil c-d ditentukan dengan cara:

Maka orang-orangannya bergerak kekiri

Pengetahuan mengenai garis bilangan dan permainan


kancing mempermudah kita menentukan hasil penjumlahan atau
pengurangan.

43+(-13)= 43-13 (Kesimpulan 1.2 )

=30.

15+(-27)=15-27 (Kesimpulan 1.2 )

=-12 . Kita bayangkan garis bilangannya


dalam pikiran.

15-27 berarti dari 15 bergerak 27


langkah ke kiri. Caranya dari 15 ke kiri
sampai 0 sudah 15 langkah, berarti 12
langkah lagi ke kiri dari 0 (agar
keseluruhan langkah ke kiri menjadi
27).

Posisi terakhirnya adalah -12 .

-15-(-8)=-15+8 (Kesimpulan 1.3 )

=-7 -15+8 berarti -15 dari bergerak 8


langkah ke kanan. Posisi terakhirnya
adalah -7 .

13. Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan berikut


tanpa menulis atau membuat coretan (bayangkan garis
bilangan dalam pikiran)

a. 18-22= 4 l. 10-18= -8

b. 11-22= -11 m. -18-8= -26

c. -16-(-8)= 8 n. -15-(-5)=-10
24 BAB 1 BILANGAN BULAT

d. -19-(-10)= -9 o. -13-9=-22

e. 11-22= -11 p. -20-19= -39

f. 2-6-7= -11 q. -45-(-50)= 5

g. 3+7-10= 0 r. -45+50= 5

h. 8-15+7= 0 s. 45-(-50)= 95

i. -5+6-7= -6 t. 45+50=95

j. -5-4+10= 1

k. -9+4+3=-2

Presentasikan dan jelaskan hasil


diskusi kelompokmu di depan kelas.
l aOAE

1.4 OPERASI PERKALIAN


Makna perkalian sebenarnya ada dalam kehidupan sehari-hari.
Perhatikan cerita berikut

Cerita 1.5. Arya pergi ke dokter

Suatu hari Arya sakit gigi. Ia pergi ke dokter


untuk berobat.

Arya : Dokter, saya sakit gigi. Obatnya


apa ya?
Dokter : (Setelah diperiksa) Ini saya
berikan resep. Obatnya beli di Sumber: clipart MS
Word
Apotik dan dimakan 3  2.
Arya : Baik dokter.

Setelah membeli obat, Arya cepat pulang ke rumahnya, tetapi ia


bingung arti 3  2. Apakah obatnya diminum 3 butir pada pagi
dan 3 butir pada malam hari, ataukah 2 butir pada waktu pagi, 2
butir pada siang dan 2 butir pada malam hari. Karena Arya lupa
nanya ke dokter, ya sudah dimakannya 3 butir pada pagi dan 3
butir pada malam hari dengan maksud supaya cepat sembuh.
Setelah minum obat kepalanya berputar-putar tujuh keliling.
BAB 1 BILANGAN BULAT 25

Dengan perasaan kesal karena pusing, Arya kembali ke


dokternya.

Arya : Dokter, mengapa setelah minum obat, kepala saya


pusing bangeeeet? Apa dokter salah ngasih obat?
Dokter : (sambil bingung) Mas Arya, minum obatnya sesuai
dengan petunjuk 3  2?
Arya : Sudah sesuai dokter, 3 butir diminum pada pagi hari,
3 butir diminum pada waktu malam.

Dokter : Waduh salah, 3  2 artinya 2 butir diminum pagi, 2


butir pada siang hari dan 2 butir lagi pada waktu
malam.
Arya : Wuaduh  ?

Kesalahan yang dilakukan Arya tidak akan terjadi kalau ia


belajar matematika dengan rajin dan memahami makna
perkalian.

Bagaimana kalau dalam cerita di atas tertulis 2x3 ? Apakah


maknanya sama? Tuliskan pendapatmu di bawah ini.
Berbeda, jikalau ditulis 2x3 maka Arya meminum
obat 3 butir pada pagi hari dan 3 butir obat pada
malam hari
Perkalian berlaku juga untuk bilangan negatif seperti 3x(-2)
Atau -3x2. Tuliskan pertanyaanmu mengenai cara memperoleh
hasil perkalian tersebut.

Bagaimanakah cara memperolehhasil perkalian untuk


bilangan negatif seperti 3x(-2) atau -3x2

Tanda “x” pada cerita sebelumnya dibaca “kali”. Perkalian


dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, Arya
mempunyai 5 ekor sapi, banyak kaki semua sapinya adalah:
Sumber: clipart MS Word

4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 20
Dalam matematika,

4+4+4+4+4 ditulis 5x4 (baca: lima kali empat) yang

berarti lima kali, empat-nya dijumlahkan. Hasilnya = 20.


26 BAB 1 BILANGAN BULAT

Pada cerita Arya ke dokter, berarti tiga kali, dua-nya


dijumlahkan, ditulis

3x2 = 2+2+2=6

Kita dapat menentukan hasil perkalian berikut dengan cara yang


sama,
7x5=5+5+5+5+5+5+5=35

6x4=4+4+4+4+4+4=24

Kita simpulkan makna dari perkalian di bawah ini.

Kesimpulan 1.6 Makna perkalian

Misalkan dan adalah bilangan-bilangan bulat positif, maka

axb = .................................................

sehingga perkalian diartikan sebagai penjumlahan berulang.

Selain perkalian bilangan positif positif (kemungkinan 1),


ada 3 kemungkinan lain (tidak termasuk 0) yaitu:

Kemungkinan 2: bilangan positif x negatif


Kemungkinan 3: bilangan negatif x positif
Kemungkinan 4: bilangan negatif x negatif

Kemungkinan 2: bilangan bulat positif negatif

Sebelumnya telah diketahui makna perkalian sebagai


penjumlahan berulang. Contoh kemungkinan ini adalah:

4x(-5) yang memiliki arti 4 kali, dijumlahkan,

sehingga

4x(-5)= (-5)+(-5)+(-5)+(-5) = -20


BAB 1 BILANGAN BULAT 27

14. Tentukan hasil perkalian berikut dengan cara yang sama.

a. 3 x ( - 7 ) = ( - 7 ) + ( - 7 ) + ( - 7 ) = - 2 1

b. 6x(-8)= (-8)+(-8)+(-8)+(-8)+(-8)+(-8)=-48

c. 5x(-5)= (-5)+(-5)+(-5)+(-5)+(-5)= -25

Kemungkinan 3: bilangan bulat negatif positif

Contoh kemungkinan ini adalah -4x5. Perkalian -4x5


tentunya tidak dapat diartikan kali, 5 dijumlahkan, karena
tidak ada dalam kehidupan sehari-hari kata “ kali”. Tidak
pernah terdengar “ayo nyanyi negatif empat kali”.

Kita tentukan hasilnya dengan cara lain, tetapi masih


berkaitan dengan makna perkalian sebelumnya. Isi titik-titik di
bawah ini dengan memperhatikan pola dari hasil perkaliannya.
3  5 = 15
berkurang 1 berkurang 5
2  5 = 10
berkurang 1 berkurang 5
15= 5
berkurang 1 berkurang 5
0  5 =0
1  5 = -5
2  5 = -10
3  5 = -15
4  5 = -20

Bandingkan hasil -4x5 dengan 4x(-5). Apa pendapatmu ?

...................................................................................................

15. Tentukan hasil perkalian berikut dengan cara yang sama.

a. -3x7= -21

b. -6x8= -48

c. -5x5= -25
28 BAB 1 BILANGAN BULAT

Kemungkinan 4: bilangan bulat negatif negatif

Contoh kemungkinan ini adalah .

Sama dengan kemungkinan 3, kita tentukan hasilnya dengan


memperhatikan pola dari hasil perkalian bilangan-bilangan.

3  (5) = 15
berkurang 1 bertambah 5
2  (5) = 10
berkurang 1 bertambah 5
1  (5) = -5
berkurang 1 bertambah 5
0  (5) = 0
1  (5) = 5
2  (5) = 10
3  (5) = 15
4  (5) = 20

Bandingkan hasil -4x(-5)dengan 4x5.Apa pendapatmu?

....................................................................................................

16. Tentukan hasil perkalian berikut dengan cara yang sama.

a. -3x(-7)= 21

b. -6x(-8)= 48

c. -5x(-5)= 25

d. -8x(-12)= 96

e. -12x(-8)= 96

Kita isi hasil-hasil sebelumnya pada tabel di bawah ini


untuk menemukan cara menentukan hasil perkalian.

Kemungkinan Contoh 1 Contoh 2 Contoh 3

1. Bil. positif
Bil. positif 4x5=20 3x7= 21 6x8= 48
BAB 1 BILANGAN BULAT 29

4. Bil. negatif
Bil. negatif -4x(- -3x(-7)= 21 -6x(-8)= 48
5)= 20
2. Bil. positif
Bil. negatif 4x(-5)= - 3x(-7)= - 6x(-8)=-
20 21 48
3. Bil. negatif
Bil. positif -4x5= -20 -3x7= -21 -6x8= -48

Amati hasil perkaliah pada tabel di atas, lalu tuliskan


kesimpulannya di bawah ini.

Kesimpulan 1.7 Aturan perkalian

Bil. positif bil. positif = bil. positif


Bil. positif bil. negatif = bil. negatif
Bil. negatif bil. positif = bil. negatif

Bil. negatif bil. negatif = bil. positif

17. Tentukan hasil perkalian dari bilangan-bilangan berikut


menggunakan Kesimpulan di atas.

a. 7x10= 70 e. 11x5= 55 i. 9x9= 81

b. 7 x ( - 1 0 ) = - f. 11x(-5)= -55 j. 9x(-9)=-81


70
c. -7x10= -70 g. -11x5=-55 k. -9x9=-81

d. -7x(-10)= 70 h. -11x(-5)=55 l. -9x(-9)= 81

Sifat perkalian bilangan bulat

Pada penjumlahan, ada sifat komutatif dan asosiatif. Kita selidiki


apakah kedua sifat tersebut berlaku juga untuk perkalian.

Sifat komutatif perkalian

Kita tentukan hasil dari perkalian bilangan bulat untuk


menyelidiki sifat ini.
30 BAB 1 BILANGAN BULAT

7x10=70 10x7= 70

7x(-10)= -70 -10x7= -70

-7x10= -70 10x(-7)= -70

-7x(-10)= 70 -10x(-7)= 70

Bandingkan hasil di sebelah kiri dan kanan.

Apakah sifat komutatif perkalian axb=bxa berlaku? Ya

Sifat asosiatif perkalian

Kita tentukan hasil perkalian berikut untuk menyelidiki sifat ini.

3x(7+10)= 51 (3x7)+(3x10)= 51

3x(-7+10)=9 (3x(-7))+(3x10)=9

3 x (-7+(-10)= -51 (3x(-7))+(3x(-10))=-51

Bandingkan hasil di sebelah kiri dan kanan. Apakah

sifat asosiatif perkalian ax(bxc)=(axb)xcberlaku? Ya

Ada sifat lain yang merupakan gabungan perkalian dan


penjumlahan.

Sifat distributif

Kita tentukan hasil perkalian berikut untuk menyelidiki sifat ini.

3x(7+10)= 51 (3x7)+(3x10)= 51

3x(-7+10)=9 (3x(-7))+(3x10)=9

3x(-7+(-10)= -51 (3x(-7))+(3x(-10))= -51

Bandingkan hasil di sebelah kiri dan kanan.

SifAt distributif

Misalkan a,b dan c adalah bilangan-bilangan bulat. Maka

a x (b+c) = (axb)+(axc)
BAB 1 BILANGAN BULAT 31

Presentasikan dan jelaskan hasil


l aOAE diskusi kelompokmu di depan
kelas.

1.5 OPERASI PEMBAGIAN


Kegiatan membagi dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Ayo perhatikan cerita berikut.

Cerita 1.6. Ikan Arya

Arya mempunyai 8 ikan. Ikan-ikan tersebut akan dibagi kepada 4


temannya yaitu Anto, Budi, Ali dan Agus dimana setiap orang
memperoleh ikan sama banyaknya. Berapa banyak ikan yang
diperoleh masing-masing teman Arya?

Ikan untuk
Ikan untuk
Anto
Budi
Ikan untuk
Ali

Ikan untuk
Agus

Dibagikan
ke-empat
temannya
Ikan milik Arya

Sumber: clipart MS Word

8 ikan dibagi ke 4 temannya, setiap temannya memperoleh ikan


yang sama banyaknya yaitu 2. Kita tulis

yang dibagi hasil bagi

8 : 4 = 2 (dibaca: delapan bagi 4 sama dengan 2)

pembagi

Bilangan 8 disebut yang dibagi, 4 sebagai pembagi, dan 2 sebagai


hasil bagi.
32 BAB 1 BILANGAN BULAT

Pada cerita di atas, (MAknA 1) pembAgiAn diArtikAn sebAgAi

kegiAtAn membAgi sesu Atu sAmA bAny Ak.

Ada makna kedua dari pembagian.

Cerita 1.7 Apel Arya

Arya juga mempunyai 15 apel. Ia mau


membagikan apel itu kepada teman-
temannya. Setiap temannya mendapat 3
apel. Berapa banyak teman Arya yang
Sumber: clipart MS Word memperoleh apel tersebut?

Cara menjawabnya adalah:

Pertama, Arya berikan 3 apel kepada temannya ke-1, sisanya

Kedua, masih ada 12 apel. Arya bagikan lagi 3 apel kepada teman
yang ke-2, sisanya

Ketiga, masih ada 9 apel. Arya bagikan lagi 3 apel kepada teman
yang ke-3, sisanya

Keempat, masih ada 6 apel. Arya bagikan lagi 3 apel kepada


teman yang ke-4, sisanya

Kelima, masih ada 3 apel. Arya bagikan lagi 3 apel kepada teman
yang ke-5, sisanya

Tidak ada apel tersisa. Jadi, banyaknya teman Arya yang dapat
apel bila setiap temannya memperoleh 3 apel adalah 5.

Teman ke-1 Teman ke-2 Teman ke-3 Teman ke-4 Teman ke-5

0
BAB 1 BILANGAN BULAT 33

Peristiwa ini dapat kita nyatakan sebagai yang berarti


berapa kali 15 dikurang 3 sehingga hasilnya 0,

15-3-3-3-3-3=0
sehingga,
15:3=5

Pada cerita di atas, (MAknA 2) pembAgiAn diArtikAn sebAgAi

pengurAngAn berulAng yaitu berapa kali kita dapat mengurang 3


dari 15.

Sekarang, kita akan pelajari makna ketiga dari


pembagian. Perhatikan hasil pembagian (sebelah kiri), dan hasil
perkalian (sebelah kanan) berikut.

Kemungkinan 1. bilangan positif : bilangan positif

8:4= 2 karena 24=8

karena 9 X2=18
18:2=9
karena 2 X5=10
10:5=2
karena 8 X6=48
48:6=8

Kita dapat menentukan hasil


pembagian melalui kebalikan Makna
Pembagian
dari perkalian.

Dengan kata lain, (MAknA 3)


Pembagian =
pengurangan
pembAGIAn dIArtikAn sebAgAi berulang

kebAlikAn dAri perk AlIAn.


34 BAB 1 BILANGAN BULAT

Kita gunakan makna pembagian sebagai kebalikan dari


perkalian untuk menentukan hasil pembagian berikut.

Kemungkinan 2. bilangan positif : bilangan negatif

18:(-2)=--9 karena -9x(-2)=18

10:(-5)=-2 karena -2x(-5)= 10

48:(-6)=-8 karena -8x(-6)= 48

Kemungkinan 3. bilangan negatif : bilangan positif

-18:2= -9 karena -9x2= -18

-10:5= -2 karena -2x5= -10

-48:6= -8 karena -8x6= -48

Kemungkinan 4. bilangan negatif : bilangan negatif

-18:(-2)= 9 karena 9 X(-2)=-18

-10:(-5)= 2 karena 2 X(-5)=-10

-48:(-6)= 8 karena 8 X(-6)=-48

Kita amati hasil-hasil dari keempat kemungkinan


pembagian sebelumnya, lalu tuliskan kesimpulannya:

Kesimpulan 1.8 Aturan pembagian

Bil. positif bil. positif = bil. positif


Bil. positif bil. negatif = bil.ne ga tif
Bil. negatif bil. positif = bil.negatif
Bil. negatif bil. negatif = bil.p osi tif

Bandingkan Kesimpulan 1.7 (aturan perkalian) dan Kesimpulan


1.8 (aturan pembagian). Tuliskan pendapatmu di bawah ini.

…………………………………………………………………………………
BAB 1 BILANGAN BULAT 35

Presentasikan dan jelaskan hasil


l a OAE diskusi kelompokmu di depan
kelas.

1.6 BILANGAN PRIMA


Ada bilangan-bilangan yang mempunyai sifat khusus, seperti

Bilangan 2 habis dibagi oleh tepat dua bilangan yaitu 1 dan 2


(dirinya sendiri). Artinya: tidak ada bilangan lain selain
kedua bilangan tersebut yang habis membagi 2.
Bilangan 3 habis dibagi oleh tepat dua bilangan yaitu 1 dan 3
(dirinya sendiri)
Bilangan 5 habis dibagi oleh tepat dua bilangan yaitu 1 dan 5
(dirinya sendiri)
Bilangan 7 habis dibagi oleh tepat dua bilangan yaitu 1 dan 7
(dirinya sendiri)

Bilangan 2, 3, 5, dan 7 habis dibagi oleh tepat dua bilangan yaitu 1 dan
dirinya sendiri. Tuliskan pertanyaanmu mengenai bilangan
khusus tersebut di bawah ini.

Angka apa saja yang termasuk bilaangan prima?

Bilangan dengan sifat khusus tersebut dinamakan

BILANGAN PRIMA,

sedangkan bilangan yang bukan bilangan prima disebut

BILANGAN KOMPOSIT

Contoh bilangan komposit:

6 adalah bilangan komposit karena ada bilangan selain 1 dan


dirinya sendiri yang habis membagi yaitu 3.

12 adalah bilangan komposit karena ada bilangan selain 1


dan dirinya sendiri yang habis membagi yaitu 3.
36 BAB 1 BILANGAN BULAT

Kesimpulan 1.9 Makna bilangan prima

Bilangan prima adalah bilangan yang habis dibagi oleh dirinya


sendiri.

18. a. Apakah 4 adalah bilangan prima? Mengapa?

Tidak. Karena selain habis dibagi 1 dan dirinya sendiri


yang habis membagi 4 yaitu 2.

b. Apakah 24 adalah bilangan komposit? Mengapa?

Ya. Karena selain 1 dan dirinya sendiri yang habis


membagi 24 yaitu 2,4,6, 8, dan 12.

19. a. Berikan contoh tiga bilangan prima selain 2, 3, 5, 7,


dan 11.

13,17 dan 19

b. Berikan contoh tiga bilangan yang bukan prima.

4,8 dan 10

c. Berdasarkan Kesimpulan 1.11, maka 1 bukan


bilangan prima. Mengapa?

Karena yang termasuk bilangan prima adalah bilangan bukat


diatas 1.

Cara Erathosthenes

Ada cara yang cukup membantu untuk menentukan bilangan


prima antara 1 sampai 100 yaitu cara “Erathosthenes”: suatu
bilangan tertentu merupakan bilangan prima jika bilangan itu
tidak habis dibagioleh 2, 3, 5 dan 7.

Contohnya

37 tidak habis dibagi oleh 2

37 tidak habis dibagi oleh 3

37 tidak habis dibagi oleh 5

37 tidak habis dibagi oleh 7

maka 37 merupakan bilangan prima.


BAB 1 BILANGAN BULAT 37

20. Lingkari bilangan prima antara 1 sampai 100 pada tabel di


bawah ini menggunakan cara Erathosthenes.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

61 62 63 64 65 66 67 68 69 70

71 72 73 74 75 76 77 78 79 80

81 82 83 84 85 86 87 88 89 90

91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

Presentasikan dan jelaskan


l a O AE hasil diskusi kelompokmu di
depan kelas.

1.7 BILANGAN EKSPONEN DAN


FAKTORISASI PRIMA
Kita dapat menjumpai benda dalam
kehidupan sehari-hari yang berbentuk
kubus seperti kotak makanan, atau dadu
mainan. Misalkan suatu kotak makanan
berbentuk kubus dengan panjang sisi = 7
satuan panjang, maka volumenya adalah

Sumber: clipart MS
Word
Bentuk (dibaca “tujuh pangkat tiga”)
dinamakan bilangan eksponen atau bilangan
pangkat dimana pangkatnya adalah 3.
38 BAB 1 BILANGAN BULAT

Bilangan eksponen bermanfaat dalam menentukan


faktorisasi prima dari bilangan komposit. Selain itu, bilangan ini
mempermudah dalam menentukan hasil kali atau bagi dari
bilangan tertentu. Bilangan ini juga digunakan dalam
menyederhanakan penulisan bilangan. Contohnya:

dapat ditulis sebagai bilangan eksponen (perhatikan


banyaknya 0 pada bilangan, dan pangkat dari bilangan eksponen)

dapat ditulis sebagai bilangan eksponen

Kita selidiki makna dari bilangan eksponen dengan


mengisi titik-titik berikut dimana adalah bilangan bulat, dan
adalah bilangan bulat positif.
1
21=2 31=3 a =a

22=2x2 32=3x3 2
a =axa
a
3 33=3x3x3 a3=axaxa
2 =2x2x2
axa

24=2x2x2x2
25=2x2x2x2x2 34=3x3x3x3 a4=axaxa
xa

: 35=3x3x3x3x3 a5=axaxa
xaxa
b
2 = 2x2x2x...x2
3b=3x3x3x....x3 ab=axax
ax..xa

Kesimpulan 1.10 Bilangan dengan Pangkat Bilangan


Bulat Positif
Misalkan adalah bilangan bulat, dan adalah bilangan bulat
positif, maka

b
a = axax...xa

Kita dapat menyatakan bilangan ke dalam bentuk


eksponen dengan cara berikut.

2
25=5x5=5
BAB 1 BILANGAN BULAT 39

125 = 5  25 = 5  5  5 = 53

625 = 5x125= 5x5x5x5=54

75=3x25=3x52

100 = 4  25 = 22  52

2.500 = 25  100 = 5  5  25  4 = 5  5  5  5  22 = 54  22

Bentuk 54x22 disebut faktorisasi prima dari 2.500. Begitu


pula, 22x52 adalah faktorisasi prima dari 100. Kita sebut
faktorisasi prima karena 2.500 atau 100 dinyatakan dalam
faktor-faktornya yang merupakan bilangan-bilangan prima yaitu 2
dan 5.

Ada cara lain menentukan faktorisasi prima yaitu


menggunakan pohon faktor.

100
Diisi dgn bil. prima
terkecil yang habis
2 50 2  50 =100
membagi 100 yaitu 2

Diisi dgn bil. prima


2 25 2  25 = 50
terkecil yang habis
membagi 50 yaitu 2
Berhenti karena
Diisi dgn bil. prima 5 5
hasilnya bil. prima
terkecil yang habis membagi 25
yaitu 5

Jadi, .

21. Nyatakan bilangan berikut dalam faktorisasi primanya.

a. 88=23x11 d, 386 = 2 x 1 9 3

b. 124=22x31 e. 485 = 5 x 9 7

c. 286=2x11x13
40 BAB 1 BILANGAN BULAT

Presentasikan dan jelaskan hasil


l a OA E diskusi kelompokmu di depan
kelas.

1.8 OPERASI HITUNG CAMPURAN


Masalah yang melibatkan campuran dari beberapa operasi
seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian atau pembagian
secara bersama-sama dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Perhatikan Cerita 1.8.

CeritA 1.8. BerAs Ibu

Ibu membeli 5 kg beras, 1 kg gula, dan


2 kg minyak kelapa. Pada waktu pulang
dengan sepeda motor, sebagian beras
tumpah di jalan. Setelah sampai di
rumah, seluruh belanjaan Ibu
ditimbang kembali. Ternyata berat
keseluruhannya sekarang menjadi 6 kg.
Berapa berat beras yang tumpah di
Sumber: clipart MS
Word jalan?

Jawabannya adalah .

Jadi, berat beras yang tumpah adalah 2 kg.

Hasil hitung campuran dapat ditentukan


dengan mudah, tetapi bagaimana kalau hitungannya adalah

3+2x5-6=7

Mana yang benar apakah

(a) 3+2=5, lalu dikali 5 (hasilnya 25), kemudian dikurang 6,


hasilnya 19, atau
(b) 2x5=10, lalu ditambah 3 (hasilnya 13), kemudian
dikurang 6, hasilnya 7.
BAB 1 BILANGAN BULAT 41

Tuliskan pertanyaanmu di bawah ini mengenai cara menentukan


hasil perhitungan yang melibatkan campuran beberapa operasi.

……………………………………………………………………………….

Kita perlu belajar kesepakatan berikut dalam menentukan


hasil dari hitung campuran untuk mengetahui mana yang benar.

KesepAk At An untuk hitung cAmpurAn

a. Operasi dalam tanda kurung


()
dikerjakan lebih dulu pangkat
(peringkatnya paling tinggi), selanjutnya ,:
pangkat, dilanjutkan perkalian/pembagian, ,
terakhir penjumlahan/pengurangan.

b. Peringkat perkalian sama dengan pembagian, yang dijumpai duluan


(dari kiri ke kanan) dikerjakan terlebih dahulu,

c. Peringkat penjumlahan sama dengan pengurangan, yang dijumpai


duluan (dari kiri ke kanan) dikerjakan terlebih dahulu.

Berdasarkan aturan di atas, maka hasil yang benar adalah

3+2x5-6=3+10-6 (perkalian terlebih dahulu)

=13-6 (peringkat tambah dan kurang


adalah sama, hitung dari yang kiri
yaitu 3+10=13 )

=7

Jadi, jawaban yang benar adalah pilihan (b).

22. Tentukan hasil hitung campuran berikut.

b. 63:9x5-4=31

c. 13-48:8-7=0

d. 3+7-18:6=7
42 BAB 1 BILANGAN BULAT

e. 875:7+12-113=24

f. 13x9-225:5=72

g. 696:8+3-50=40

h. 25-7-228:3=-58
2-10:5+6x4
i = ...
12:2-2x6:3 ===
=24:2=12

Presentasikan dan jelaskan hasil


l a O AE diskusi kelompokmu di depan
kelas.

1.9 KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL


(KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN
TERBESAR (FPB)
A. KPK

Kita dapat menjumpai masalah dalam kehidupan sehari-hari


yang dapat diselesaikan menggunakan KPK. Contohnya,

Masalah 1.2 Kapan ketemu ?

Suatu hari Eka bertemu dua temannya, Dita dan Yuni, di pasar.
Terjadi percakapan di antara mereka bertiga

Eka : Dita, berapa hari sekali kamu


ke pasar?
Dita : 3 hari sekali.
Eka : Kalau kamu, Yuni, berapa
hari sekali ke pasar?
Yuni : 5 hari sekali.
Eka : Kalau aku, 2 hari sekali?
Dita : Kalau begitu, kapan lagi kita
semua bisa bertemu di pasar?
Sumber: clipart MS Word
Eka : Kapan, ya???
BAB 1 BILANGAN BULAT 43

Dapatkah kita membantu Eka menjawab pertanyaan tersebut.

Masalah 1.3 Permen

Wati mempunyai teka-teki kepada Anton. Wati berkata:

“Aku mempunyai sejumlah permen. Jika


permen-permen itu dikelompok- kelompokkan
dimana setiap kelompok anggotanya 2 permen,
maka ada 1 permen yang tersisa. Jika setiap
kelompok anggotanya 3 permen, maka banyak
permen yang tersisa tetap 1.Jika setiap kelompok
anggotanya 4 permen, maka tetap 1 permen yang
tersisa. Berapa Sumber: clipart MS Word

banyak permen yang kumiliki?”

Anton bingung dan tidak dapat menjawab teka-teki itu.

a. Dapatkah kamu membantu Anton untuk menjawabnya?


Jelaskan.
b. Apakah kamu memiliki jawaban yang lain? Jelaskan.

Tuliskan pertanyaanmu mengenai cara menyelesaikan kedua


masalah tersebut.

………………………………………………………………………………

Ada tiga istilah berkaitan dengan KPK yaitu kelipatan,


kelipatan persekutuan, dan kelipatan persekutuan terkecil.

Kelipatan

Perhatikan perkalian 3 dan 5 berikut.

1x3=3 1x5=5

2x3=6 2x5=10

3x3=9 2x3=15

4x3=12 4x5=20

5x3=15 5x5=25
44 BAB 1 BILANGAN BULAT

Bilangan 3, 6, 9, 12, 15, ... adalah kelipatan 3.

Begitu pula, bilangan 5, 10, 15, 20, 25, ... adalah kelipatan 5.

Kita jawab pertanyaan berikut berdasarkan contoh di


atas.

23. Apakah 36 merupakan kelipatan 3? Jelaskan.

Ya. Karena merupakan kelipatan 3 dan juga 4

24. Apakah 45 merupakan kelipatan 3? Jelaskan.

Tidak. Karea merupakan kelipatan 4 dan 5

25. Apakah 28 merupakan kelipatan 3? Jelaskan.

Tidak. Karena merupakan kelipatan 4 dan 7

Tuliskan kesimpulanmu mengenai kelipatan di bawah ini.

Kesimpulan 1.11 Makna kelipatan

Kelipatan dari suatu bilangan a adalah


l s n
Bilangan-bilangan yang merupakan
hasil hali bilangan tersebut dengan
bilangan asli.

26. Tentukan kelipatan dari bilangan-bilangan berikut


berdasarkan kesimpulan sebelumnya.

a. Kelipatan 6 adalah 6, 12, 18 , 24 , 30 ,........... , dst

b. Kelipatan 7 adalah 7 , 14, 21 , 28 , 35, ........... , dst

c. Kelipatan 8 adalah 8 , 16 , 24 , 32 , 40 , ......... , dst

Kelipatan persekutuan

Persekutuan dalam kehidupan sehari-hari berarti “yang sama”


sehingga kelipatan persekutuan memiliki makna kelipatan yang sama.
BAB 1 BILANGAN BULAT 45

Kita tentukan kelipatan persekutuan dari 3 dan 5 berdasarkan


makna tersebut.

Kelipatan 3 adalah 3 , 6 , 9 , 12 , 15 , 18 , 21 , 24 , 27 , 30 , 33 , 36

Kelipatan 5 adalah 5 , 10 , 15 , 20 , 25 , 30 , 35 , 40 , 45 , 50, 55, 60

Bilangan-bilangan yang sama dari kelipatan 3 dan 5 adalah

15 dan 30

Jadi, kelipatan persekutuan dari 3 dan 5 adalah

15 dan 30

Ada berapa banyak kelipatan persekutuan dari 3 dan 5?

Kelipatan persekutuan terkecil

Kelipatan persekutuan terkecil berarti kelipatan persekutuan


yang nilainya paling kecil. Sehingga,

Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari 3 dan 5 adalah 15

Kita tentukan KPK dari bilangan-bilangan berikut.

27. Kelipatan dari 6 adalah 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60

Kelipatan dari 8 adalah 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64, 72, 80

Kelipatan persekutuan dari 6 dan 8 adalah 24, 48

KPK dari 6 dan 8 adalah 24

28. Kelipatan dari 4 adalah 4 , 8 , 1 2 , 1 6 , 2 0 , 2 4 , 2 8 , 3 2 , 3 6 , 4 0

Kelipatan dari 12 adalah 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, 96,108, 120

Kelipatan persekutuan dari 4 dan 12 adalah 24, 36

KPK dari 4 dan 12 adalah 24

KPK juga berlaku untuk 3 bilangan atau lebih.

29. Kelipatan 4 adalah 4 , 8 , 1 2 , 1 6 , 2 0 , 2 4 , 2 8 , 3 2 , 3 6 , 4 0

Kelipatan 6 adalah 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60
46 BAB 1 BILANGAN BULAT

Kelipatan 12 adalah 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, 96, 108, 120

Kelipatan persekutuan dari 4, 6 dan 12 adalah 24, 36

KPK dari 4, 6 dan 12 adalah 24

30. Kelipatan 9 adalah 9, 18, 27, 36, 45, 54, 63, 72, 81, 90

Kelipatan 6 adalah 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60

Kelipatan 4 adalah 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40

Kelipatan persekutuan dari 9, 6 dan 4 adalah 36

KPK dari 9, 6 dan 4 adalah 36

Presentasikan dan jelaskan hasil


l a OAE diskusi kelompokmu di depan
kelas.

B. FPB

Kita juga dapat menjumpai masalah FPB dalam kehidupan


sehari-hari. Salah satu contohnya adalah:

MAs AlAh. 1.4. BingkisAn ulAng tAhun

Di hari ulang tahunnya, Arya ingin


membagikan bingkisan kepada teman-
temannya. Ia mempunyai 30 batang coklat,
60 bungkus wafer dan 45 bungkus snack.
Semua kue itu akan dibagikannya. Jika
banyaknya coklat, wafer dan snack di setiap
bingkisan harus sama, paling banyak
berapa teman yang dapat memperoleh
bingkisan tersebut? Kemudian, berapa
Sumber: clipart MS Word
banyak coklat, wafer dan
snack di setiap bingkisan?

Tuliskan pertanyaanmu di bawah ini mengenai cara


menyelesaikan masalah tersebut.

Berapa isi snack dalam setiap bingkisan?


BAB 1 BILANGAN BULAT 47

Penyelesaiannya dapat ditentukan setelah kita belajar


Faktor Persekutuan Terbesar (FPB). Ada tiga istilah berkaitan FPB
yaitu faktor, faktor persekutuan, dan faktor persekutuan terbesar.

Faktor

Kita jawab pertanyaan berikut untuk memahami makna dari


faktor.

Bilangan 1 habis membagi 8, karena 1x8=8

Bilangan 2 habis membagi 8, karena 2x4=8

Bilangan 4 habis membagi 8, karena 4x2=8

Bilangan 8 habis membagi 8, karena 8x1=8

Bilangan 1, 2, 4 dan 8 merupakan faktor dari 8, karena 1, 2, 4


dan 8 habis membagi 8.

Kita jawab pertanyaan berikut berdasarkan contoh


sebelumnya.

31. Apakah 3 merupakan faktor dari 36? Jelaskan.

Ya.

32. Apakah 4 merupakan faktor dari 36? Jelaskan.

Ya.

33. Apakah 8 merupakan faktor dari 36? Jelaskan.

Tidak.

Tuliskan kesimpulan mengenai faktor di bawah ini.

KesimpulAn 1.12 MAknA FAktor

Faktor dari suatu bilangan adalah


l s n
bilangan yang bisa habis membagi suatu bilangan
48 BAB 1 BILANGAN BULAT

34. Tentukan faktor dari bilangan-bilangan berikut


berdasarkan kesimpulan tersebut.

a. Faktor dari 16 adalah 1,2, 4, 8, 16

b. Faktor dari 32 adalah 1, 2, 4, 8, 16

c. Faktor dari 72 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 12, 18, 24, 36, 72

Faktor persekutuan

Persekutuan dalam kehidupan sehari-hari berarti “yang sama”


sehingga faktor persekutuan memiliki makna faktor yang sama.

Kita tentukan faktor persekutuan dari 8 dan 36 berdasarkan


makna tersebut.

Faktor dari 8 adalah 1, 2, 4, 8

Faktor dari 36 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, 36

Faktor persekutuan dari 8 dan 36 adalah 1, 2, 4

Faktor persekutuan terbesar

Faktor persekutuan terbesar berarti faktor persekutuan yang


nilainya paling besar. Sehingga,

Faktor persekutuan terbesar dari 8 dan 36 adalah 4

Kita tentukan FPB dari bilangan-bilangan berikut.

35. Faktor dari 36 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, 36

Faktor dari 81 adalah 1, 3, 9, 27, 81

Faktor persekutuan dari 36 dan 81 adalah 1, 3, 9

FPB dari 36 dan 81 adalah 9

36. Faktor dari 46 adalah 1,2, 23,46

Faktor dari 69 adalah 1, 3, 23, 69

Faktor persekutuan dari 46 dan 69 adalah 1, 23

FPB dari 46 dan 69 adalah 23


BAB 1 BILANGAN BULAT 49

FPB juga berlaku untuk 3 bilangan atau lebih.

37. Faktor dari 42 adalah 1 , 2 , 3 , 7 , 4 2

Faktor dari 36 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, 36

Faktor dari 54 adalah 1, 2, 3, 6, 9, 18, 27, 54

Faktor persekutuan dari 42, 36 dan 54 adalah 1, 2, 3

FPB dari 42, 36 dan 54 adalah 3

38. Faktor dari 27 adalah 1, 3, 9, 27

Faktor dari 6 adalah 1, 2, 3, 6

Faktor dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 12

Faktor persekutuan dari 27, 6 dan 12 adalah 1, 2, 3

FPB dari 27, 6 dan 12 adalah 3

Presentasikan dan jelaskan hasil


l aOA E
diskusi kelompokmu di depan kelas.

C. FPB dan KPK dengan Faktorisasi Prima

Ada cara lain untuk menentukan KPK dan FPB yaitu


menggunakan faktorisasi prima. Kita selidiki cara tersebut
dengan memperhatikan pola dari pangkat faktorisasi primanya.

Contoh: KPK dari 60 dan 75. Kita namakan bilangan 60


sebagai bilangan pertama, dan 75 sebagai bilangan kedua.

A, Kita tentukan terlebih dahulu KPK dari 60 dan 75 dengan


cara sebelumnya. Hasilnya adalah

KPK dari 60 dan 75 = 300.

B. Kita tentukan faktorisasi prima dari bilangan-bilangan


tersebut.
50 BAB 1 BILANGAN BULAT

60 = 22  3  5
75 = 3  52
KPK = 300 = 22    52

Faktor prima dari 60 (bilangan pertama) = 2, 3, 5

Faktor prima dari 75 (bilangan kedua) = 3, 5

Faktor prima dari 300 (KPK 60 dan 75) = 2, 3, 5

1. Apakah faktor prima dari 300 (KPK 60 dan 75)


menggunakan semua faktor prima dari 60 dan 75

(bilangan pertama dan kedua)? ..............................

2. Apakah pangkat pada setiap faktor prima dari KPK


adalah pangkat terbesar pada setiap faktor prima dari
bilangan pertama dan kedua yang bersesuaian?

..............................

C. Kita selidiki apakah cara tersebut berlaku untuk bilangan


lainnya seperti KPK dari 60 dan 72.

KPK dari 60 dan 72 menggunakan cara sebelumnya adalah


360.

Faktorisasi prima dari 60 = 2 2 x3x5

Faktorisasi prima dari 72 = 23x32

Faktorisasi prima dari 360 = 2 3 x3 2 x5

1. Apakah faktor prima dari 360 (KPK 60 dan 72)


menggunakan semua faktor prima dari 60 dan 72

(bilangan pertama dan kedua)? ..............................

2. Apakah pangkat pada setiap faktor prima dari KPK


adalah pangkat terbesar pada setiap faktor prima dari
bilangan pertama dan kedua yang bersesuaian?

..............................
BAB 1 BILANGAN BULAT 51

Kita simpulkan cara menentukan KPK dengan faktorisasi


prima berdasarkan jawaban sebelumnya.

KesimpulAn 1.13

Cara mencari KPK dengan faktorisasi prima adalah dengan mengalihkan


faktor-faktor yang berbeda dan faktor-faktor yang sama dengan pangkat
terbesar dari dua bilangan atau lebih.

Kita selidiki cara menentukan FPB dengan


memperhatikan pola dari pangkat faktorisasi primanya. Contohnya
FPB dari 60 dan 75.

A, Kita tentukan terlebih dahulu FPB dari 60 dan 75 dengan


cara sebelumnya. Hasilnya adalah
FPB dari 60 dan 75 = 15

B. Kita tentukan faktorisasi prima dari bilangan-bilangan


tersebut.

60 = 22  3  5
75 = 3  52
FPB = 15 =   5

Faktor prima dari 60 (bilangan pertama) = 2, 3, 5


Faktor prima dari 75 (bilangan kedua) = 3, 5
Faktor prima dari 15 (FPB 60 dan 75) = 3, 5

1. Bandingkan faktor prima dari 15 (FPB 60 dan 75), dan


faktor prima dari 60 dan 75 (bilangan pertama dan
kedua). Bagaimana menentukan faktor prima dari FPB
berdasarkan faktor prima dari bilangan pertama dan
kedua?

.......................................................................................
52 BAB 1 BILANGAN BULAT

2. Apakah pangkat pada setiap faktor prima dari FPB


adalah pangkat terkecil pada faktor prima dari bilangan
pertama dan kedua yang bersesuaian?

..............................

C. Kita selidiki apakah cara tersebut berlaku untuk bilangan


lainnya seperti FPB dari 60 dan 90.

FPB dari 60 dan 90 menggunakan cara sebelumnya adalah


30.

Faktorisasi prima dari 60 = 22x3x5

Faktorisasi prima dari 90 = 2x32x5

Faktorisasi prima dari 30 (FPB 60 dan 90) = ..........................

1. Bandingkan faktor prima dari 30 (FPB 60 dan 90), dan


faktor prima dari 60 dan 90 (bilangan pertama dan
kedua). Bagaimana menentukan faktor prima dari FPB
berdasarkan faktor prima dari bilangan pertama dan
kedua?

....................................................................................

2. Apakah pangkat pada setiap faktor prima dari FPB


adalah pangkat terkecil pada faktor prima dari bilangan
pertama dan kedua yang bersesuaian?

..............................

Kita simpulkan cara menentukan FPB dengan faktorisasi


prima di bawah ini.

KesimpulAn 1.14

Cara mencari FPB dengan faktorisasi prima adalah dengan cara


mengalihkan faktor yang sama maka ambilah faktor dengan pangkat yang
terkecil.
BAB 1 BILANGAN BULAT 53

Kita tentukan KPK dan FPB dari bilangan berikut dengan


faktorisasi prima berdasarkan kedua kesimpulan tersebut.

39. FPB dan KPK dari 34 dan 46.

Faktorisasi prima dari 34 = 2 dan 17

Faktorisasi prima dari 46 = 2 dan 23

FPB dari 34 dan 46 = 2 x 17 x23

KPK dari 34 dan 46 = 2 x 17

40. FPB dan KPK dari 28 dan 36.

Faktorisasi prima dari 28 = 22 x 7

Faktorisasi prima dari 36 = 22 x 32

FPB dari 28 dan 36 = 22 x 32

KPK dari 28 dan 36 = 22 x 7

41. FPB dan KPK dari 35 dan 90.

Faktorisasi prima dari 35 = 5 dan 7

Faktorisasi prima dari 90 = 2 x 32 x 5

FPB dari 35 dan 90 = 32 x 5 x 7

KPK dari 35 dan 90 = 2 x 5

Presentasikan dan jelaskan hasil


l aOAE diskusi kelompokmu di depan
kelas.

1.10 PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA


Mengapa kita perlu belajar menyelesaikan masalah matematika?
Apa perbedaan masalah matematika, dan soal rutin/biasa?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita belajar dari salah
satu orang hebat di dunia.
54 BAB 1 BILANGAN BULAT

Tahukah siapa penemu bola


lampu pijar dan memegang rekor hak
paten sebanyak 1.093. Ia adalah
Thomas Alva Edison. Sebelum
berhasil menemukan lampu pijar
pada 21 Oktober 1879, ternyata ia
telah gagal ribuan kali dalam mencari
bahan yang dapat berpijar ketika
dialiri listrik tetapi tidak terbakar.
Totalnya ada sekitar 6.000 bahan
yang dicobanya. Luar biasa
Sumber:
banyaknya, bukan? https://bit.ly/2UReq7g

Akan tetapi mari kita lihat apa yang dikatakannya


mengenai kegagalan yang dialaminya:

“Aku tidAk GAgAl, tetApi menemukAn 10.000 cArA yAng belum


berhAsil”.

Hebat, ia tidak menganggap ketidakberhasilan sebagai kegagalan,


tetapi sebagai bagian dari kesuksesan.

Sikap tersebut tentunya perlu kita miliki dalam


kehidupan sehari-hari maupun dalam belajar. Caranya dengan
belajar menyelesaikan soal yang tidak dapat dijawab hanya
dengan memasukkan bilangan ke rumus secara langsung. Kita
perlu berpikir untuk membuat rencana untuk menyelesaikan
soal tersebut. Rencana tersebut melibatkan pemahaman
terhadap soal, lebih dari satu pengetahuan yang relevan, dan
pengalaman sebelumnya. Soal yang demikian disebut dengan
masalah matematika. Ketika mencoba menyelesaikan masalah
matematika pertama kali, kita mungkin belum berhasil. Kita
perlu belajar dan mencoba kembali untuk menyelesaikannya.
Jika masih gagal, belajar dan coba selesaikan lagi. Begitu
seterusnya sampai berhasil.

Motto dalam menyelesaikan masalah adalah

“BukAn seberAPA bAny Ak kitA belum berhAsil, yAng terpenting


AdAlAh seberAPA bAnyAk kitA berusAhA lAgi untuk belAjAr dAn
menyelesAikAn mAsALAh mAtemAtik A”
BAB 1 BILANGAN BULAT 55

Kegiatan demikian membuat kita memiliki sikap pantang


menyerah dan tekun. Bukankah sikap tersebut dimiliki oleh
Thomas Alva Edison yang membuatnya menjadi salah satu orang
hebat di dunia.

Kemampuan
menyelesaikan masalah
matematika sesungguhnya seperti
kemampuan lainnya dalam
kehidupan sehari-hari seperti
berenang. Kita tidak bisa berenang
hanya dengan belajar teori renang
dari buku. Kita perlu masuk ke
kolam renang, kemudian meniru
(imitate) orang yang bisa berenang
Sumber: clipart MS Word ketika di dalam air.

Langkah selanjutnya, kita perlu berlatih (practice) berenang


secara mandiri di dalam air. Begitu pula, kita memiliki
kemampuan menyelesaikan masalah dengan belajar dan berlatih
menyelesaikan masalah.

Kita dapat belajar menyelesaikan masalah dari siswa


berkemampuan baik yang disebut pemecah masalah yang baik
(good problem solver). Pemecah yang baik dapat memahami
masalah dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah
karena memiliki pengalaman dalam menyelesaikan masalah yang
mirip. Selanjutnya, pemecah yang baik melaksanakan rencana
tersebut sambil memeriksa setiap baris penyelesaian yang
ditulisnya, apakah sudah sesuai dengan baris sebelumnya, yang
diketahui dari masalah, dan kebenaran matematis. Terakhir,
pemecah yang baik memeriksa kembali penyelesaiannya dengan
memasukkan jawabannya ke persamaan matematika yang
mewakili masalah, atau memeriksa setiap baris penyelesaiannya.

Kegiatan memahami masalah, membuat rencana,


melaksanakan rencana dan memeriksa kembali merupakan
tahap pemecahan masalah yang diungkap Polya. Penjelasan
tahap tersebut adalah:
56 BAB 1 BILANGAN BULAT

1. MEMAHAMI 3. MELKSANAKAN 4. MEMERIKSA


2. MEMBUAT
MASALAH RENCANA KEMBALI
RENCANA
a. Tentukan a. Laksanakan a. Masukkan
a. Gunakan strategi
yang rencana dengan jawaban ke
tertentu dalam
diketahui dari teliti dan sabar persamaan yang
menyelesaikan
masalah b. Tulis baris mewakili masalah.
masalah
b. Tentukan penyelesaian, b. Perikasa kembali
b. Gunakan rencana
yang apakah sesuai baris penyelesaian
sebelumnya
ditanyakan dengan baris- dan hitungannya
dalam
c. Nyatakan baris sebelumnya, c. Cari cara lain
memecahkan
masalah yang diketahui, untuk
masalah yang
dalam gambar atau kebenaran menyelesaikan
sedang dihadapi.
atau tabel matematis. masalah tersebut

Masalah-masalah dalam matematika maupun dalam kehidupan


sehari-hari menjadi lebih mudah diselesaikan apabila kita
menggunakan tahap-tahap tersebut.

Kita belajar menggunakan tahap tersebut untuk


menyelesaikan masalah berikut.

Masalah 1.4. Bilangan dua angka

Aku adalah suatu bilangan dua angka. Angka puluhan lebih dari
angka satuan. Jumlah kedua angka adalah 11. Jika angka-angka
tersebut urutannya dibalik, maka selisih bilangan hasil
pembalikan dengan bilangan asal adalah 27. Pertanyaannya,
bilangan berapakah aku?

TAhAp pertAmA AdAlAh memAhAmi MAs AlAh.

Diketahui ; Ada satu bilangan dengan dua angka.


Contoh bilangan dua angka adalah 83.
Angka pertamanya 8, angka keduanya 3.
Penjumlahan dua angka tersebut 11.
Jika angka tersebut dibalik, maka bilangan asal
dikurang bilangan hasil pembalikan adalah 27.

Ditanya : Bilangan tersebut adalah ...

TAhAp keduA AdALAh membuAt rencAnA.

Rencana untuk menyelesaikan masalah ini adalah mencoba


kemungkinan dari bilangan dua angka yang memenuhi yang
BAB 1 BILANGAN BULAT 57

diketahui dari masalah. Kita lakukan rencana tersebut dalam


tabel agar lebih mudah.

Awal Bil. Bil. hasil Bil. asal 


Angka Angka Angka asal pembalikan Bil. hasil
pertama kedua pertama pembalikan
+ angka
kedua

TAhAp ketiGA AdAlAh melAksAnAk An rencAn A.

Sekarang isi tabel tersebut. Ketika mengisi perlu diingat bahwa


angka pertama lebih dari angka kedua, dan hasil
penjumlahannya adalah 11. Kita mulai dari angka pertamanya 9,
maka angka keduanya 2 agar penjumlahannya 11 (9 + 2 = 11).

Hasil pengisiannya sebagai berikut.

Awal Bil. asal Bil. hasil Bil. asal 


Angka Angka Angka pembalika n Bil. hasil
perta kedua pertama pembalika n
ma + angka
kedua
9 2 11 92 29 63

Ternyata hasil bilangan asal – bilangan hasil pembalikan 63,


berbeda dengan yang diminta = 27. Kita coba lagi dengan angka
pertama 8. Jika masih belum sesuai, kita coba angka pertama
= 7. Begitu seterusnya hingga diperoleh bilangan asal – bilangan
hasil pembalikan 27. Hasil lengkapnya:

Awal Bil. Bil. hasil Bil. asal  Bil.


Angka Angka Angka asal pembalikan hasil
pertama kedua pertama + pembalikan
angka
kedua
9 2 11 92 29 63
8 3 11 83 38 45
7 4 11 74 47 27

Jadi, jawabannya adalah 74.


58 BAB 1 BILANGAN BULAT

TAhAp keempAt AdALAh memeriksA kembAli .

Jawabannya adalah 74. Angka pertama (7) lebih dari angka


kedua (4). Penjumlahannya, 7 + 4 = 11. Bila bilangan tersebut
dibalik, hasilnya 47. Bilangan asal dikurang bilangan hasil
pembalikannya, 74 – 47 = 27. Ini berarti jawabannya telah
memenuhi semua yang diketahui dari masalah. Jadi, jawabannya
sudah benar.

Selesaikan MAsAlAh 1.1 s.d MAsAlAh 1.3.

Masalah 1.5 Bilangan empat angka

Misalkan C, K, G, dan F adalah empat angka berbeda yang


nilainya antara 0 – 9. Tentukan nilai C, K, G dan F, jika diketahui

CCC

K+

GFFG

MAs AlAh 1.6 BilAnGAn empAt

Angk A

Tempatkan bilangan 1 – 19
pada 19 lingkaran pada
gambar di samping sehingga
tidak ada bilangan yang
berulang, dan setiap tiga
bilangan yang terletak pada
garis yang melalui lingkaran
tengah memiliki jumlah yang
sama?

Masalah 1.7 Buku

Satu kardus berisi 36 buku. Ada 11


kardus di atas meja. Berapa banyak buku
di atas meja seluruhnya? Jawaban 396
Sumber: clipart MS Word
BAB 1 BILANGAN BULAT 59

Masalah 1.8 Suhu terendah

Suatu stasiun radio mencatat suhu


terendah setiap harinya dan diperoleh
informasi sebagai berikut.
Suhu pada hari Senin di atas nol derajat
celcius (O 0).

Sumber: clipart MS Word


Hari Selasa, 4°C lebih dingin dari hari
Senin.
Hari Rabu, suhu tercatat dua kali lebih rendah dari hari Selasa.
Hari Kamis, suhu 2°C lebih tinggi dari hari Rabu.
Hari Jumat, suhu terendahnya sama dengan hari Kamis yaitu
20°C

Berapa suhu terendah pada hari Senin? 0°C

Masalah 1.9 Dua bilangan

a. Tentukan dua bilangan dimana


bilangan pertama positif dan
bilangan kedua negatif, dan hasil
dari bilangan pertama – bilangan
kedua adalah 12.
Sumber: clipart MS Word
b. Tentukan dua pasang bilangan
lainnya?

MAs AlAh 1.10 KAntung plAstik

Arya memiliki 16 keranjang berisi


telur. Setiap keranjang berisi 2 lusin
telur. Kemudian telur-telur tersebut
dijualnya di pasar dalam kantung-
kantung plastik yang masing-masing
Sumber: clipart MS Word
isinya 8 telur. Berapa kantung plastik
yang dibutuhkan Arya untuk
membungkus semua telurnya?
Jawaban 48 kantung plastik
60 BAB 1 BILANGAN BULAT

MAs AlAh 1.11 HArGA kue

Ibu memiliki 245 kue. Kue-kue


tersebut dibungkus menjadi 49
bungkus dimana banyak kue di
setiap bungkusnya sama. Jika harga
1 kue sebesar Rp 3.000, berapa
harga jual 1 bungkus kue?
Sumber: clipart MS Word

MAs AlAh 1.12 BermAin futsAl

Agus, Budi dan Edy bermain futsal di


tempat yang sama. Agus bermain setiap
2 hari, Budi bermain setiap 3 hari, dan
Edy bermain setiap 4 hari. Jika hari ini
mereka bertemu bersama-sama, berapa
hari lagi mereka akan bertemu
bersama-sama kembali? Sumber: clipart MS Word

Masalah 1.13 Film

Pada hari Pahlawan diputar 2 film di


sekolah. Film pertama mengenai detik-
detik proklamasi, film kedua mengenai
Bandung Lautan Api. Film pertama
diputar selama 24 menit, film kedua
selama 40 menit. Jika kedua film
Sumber: clipart MS Word tersebut diputar bersama-sama mulai
jam 08.00 dan diputar terus menerus
sampai jam 15.00, pada jam-jam berapa
kedua film mulai pada waktu yang
sama?
BAB 1 BILANGAN BULAT 61

Masalah 1.14 Jambu dan mangga

Budi membeli 24 mangga dan 32 jambu.


Budi akan memberikan mangga dan
jambu itu sama banyak kepada teman-
temannya. Berapa paling banyak teman
yang dapat diberi buah tersebut?
Kemudian, berapa banyak setiap
temannya memperoleh mangga dan
Sumber: clipart MS Word
jambu?

Masalah 1.15 FPB dua bilangan

a. Tentukan dua bilangan yang FPB-nya adalah 6.

b. Adakah dua bilangan lainnya yang FPB-nya adalah 6? Jika


ada, tentukan bilangan-bilangan tersebut.

Masalah 1.16 Tim sekolah

Sebuah SMP berencana membuat


beberapa tim dari 126 siswa kelas
7, 180 siswa kelas 8, dan 196 siswa
kelas 9 sehingga banyaknya siswa
dari setiap kelas sama untuk setiap
tim. Jika semua siswa
berpartisipasi, berapa jumlah siswa
paling banyak dalam satu tim, dan
berapa banyak tim yang terbentuk?
Sumber: clipart MS Word

MAs AlAh 1.17 TigA bilAngAn primA

Budi mengalikan 3 bilangan prima berbeda


sekaligus. Ada berapa faktor berbeda yang
dihasilkan?
62 BAB 1 BILANGAN BULAT

Masalah 1.18 Hasil kali dua bilangan

Jumlah dua bilangan adalah 12. Hasil kali paling besar dari dua
bilangan tersebut adalah . . .

Masalah 1.19 Jumlah bilangan

Jumlah 101 bilangan Bulat berurutan sama dengan 101.


Bilangan Bulat terbesar dari bilangan-bilangan tersebut adalah ...

MAs AlAh 1.20 Lift

Suatu lift bergerak dari lantai 1 ke 7, kemudian turun ke lantai 2,


naik lagi ke lantai 5, dan berhenti di lantai 3. Jika jarak antar
lantai 3 m, berapa jauh lift tersebut telah bergerak?

Anda mungkin juga menyukai