Anda di halaman 1dari 32

Cover

DAFTAR ISI

TINJAUAN MATERI
KAIDAH PENCACAHAN
Information Sheet
Job Sheet
Work Sheet
PELUANG SUATU KEJADIAN
Information Sheet
Job Sheet
Work Sheet
LEMBAR PENILAIAN PERSAMAN DAN FUNGSI KUADRAT
TINJAUAN MATERI

Materi Persamaan dan Fungsi Kuadrat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
kepada peserta didik mengenai Kaidah Pencacahan dan Peluang Suatu Kejadian..
Dengan mempelajari materi ini, diharapkan peserta didik memiliki kemampuan
Menganalisis kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi pada masalah Kontekstual,
serta dapat menentukan peluang suatu kejadian. Peserta Didik juga diharapkan memiliki
keterampilan dalam Menyajikan penyelesaian masalah kontekstual berkaitan dengan
kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi, serta dapat menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan peluang kejadian.
Materi ini terbagi menjadi dua unit, yaitu Kaidah Pencacahan dan Peluang Suatu Kejadian.
SMK N 2 TASIKMALAYA INFORMATION SHEET KADIAH PENCACAHAN,
JURUSAN : ALOKASI WAKTU :
PELUANG

PROGRAM KEAHLIAN : SEMESTER :

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dalam kegiatan pembelajaran Peluangt ini diharapkan peserta didik terlibat aktif
dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritik, serta dapat :
1. Menganalisis kaidah pencacahan pada masalah kontekstual
2. Menganalisis Permutasi pada masalah kontekstual
3. Menganalisis Kombinasi pada masalah kontekstual
4. Menyajikan penyelesaian masalah kontekstual berkaitan dengan kaidah
pencacahan
5. Menyajikan penyelesaian masalah kontekstual berkaitan dengan permutasi
6. Menyajikan penyelesaian masalah kontekstual berkaitan dengan kombinasi

B. INFORMASI

KAIDAH PENCACAHAN

Banyak masalah nyata dalam kehidupan terkait dengan kaidah pencacahan yang
dapat dipergunakan untuk memahami secara lebih mendalam dan lebih tepat
sehingga memudahkan dalam memecahkan masalah yang ada. Berbagai contoh
peristiwa dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, mulai disekitar keluarga,
disekitar lingkungan masyarakat, dan sekolah.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak peristiwa yang terjadi disekitar yang


menunjukan aplikasi nyata tentang kaidah pencacahan misalnya :

Dua orang akan dipilih sebagai ketua dan wakil ketua OSIS dari empat
orang calon terbaik di sekolah. Dewan Kehormatan dibentuk untuk
melaksanakan tugas tersebut. Dewan Kehormatan terdiri dari
perwakilan tiap kelas dengan membawa aspirasi kelas. Misalkan calon-
calon itu adalah Roni, Agus, Wini, dan Bimo. Ada berapa susunan ketua-
wakil ketua yang harus dipertimbangkan oleh Dewan Kehormatan?

Peristiwa di atas adalah sekelumit contoh masalah yang dapat diselesaikan dengan
kaidah pencacahan.

Kaidah pencacahan atau counting slots adalah suatu kaidah yang digunakan untuk
menentukan atau menghitung berapa banyak cara yang terjadi pada suatu
peristiwa. Kaidah pencacahan diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan peluang. Kaidah pencacahan dibedakan menjadi dua yaitu aturan
perkalian dan aturan pejumlahan. Kaidah pencacahan terdiri atas :
1. Pengisian tempat yang tersedia
2. Permutasi
3. Kombinasi

1. PENGISIAN TEMPAT YANG TERSEDIA

Pada penyelesaian masalah menggunakan aturan pengisian tempat, kita


mendaftar semua kemungkinan hasil secara manual. Ada beberapa cara
pendaftaran dalam aturan ini, diantaranya akan kita bahas, yaitu diagram
pohon, tabel silang, pasangan terurut dan aturan perkalian.

a. Diagram Pohon
Sebelumnya kita perhatikan bahwa pada pemilihan pasangan ketua dan
wakil ketua, pasangan (Bimo, Wini) berbeda dengan (Wini, Bimo) karena
yang disebut pertama menjadi ketua dan yang disebut kedua menjadi wakil
ketua. Berikut daftar kemungkinan ketua dan wakil ketua.

Dari pendaftaran menggunakan diagram pohon, maka Dewan Kehormatan


harus mempertimbangkan 12 susunan pasangan untuk dipilih menjadi
ketua-wakil-ketua.

b. Tabel Silang
Misalkan kita ingin menyelesaikan masalah di atas dengan menggunakan
tabel silang. Karena semua kemungkinan akan berupa pasangan n (ketua,
wakil ketua), kita tuliskan komponen pertama (calon ketua) di bagian
kolom dan komponen kedua (calon wakil ketua) di bagian baris. Pasangan-
pasangan (kolom, baris) menunjukkan hasil-hasil yang mungkin terjadi
pada pemilihan.

Roni Agus Wini Bimo


Roni - (Roni, Agus) (Roni, Wini) (Roni, Bimo)
Agus (Agus, Roni) - (Agus, Wini) (Agus, Bimo)
Wini (Wini, Roni) (Wini, Agus) - (Wini, Bimo)
Bimo (Bimo, Roni) (Bimo, Agus (Bimo, Wini) -
Dengan menghitung semua pasangan yang mungkin, maka dapat
disimpulkan bahwa Dewan Kehormatan harus mempertimbangkan 12
susunan (ketua, wakil ketua).

Namun, tabel silang sulit diterapkan dalam kasus pemilihan yang lebih
banyak, misalkan memilih 11 pemain dari 22 pemain sepak bola. Lebih jauh
dari itu, tabel silang hanya bisa digunakan untuk-memilih-pasangan-saja.
c. Pasangan Berurut
Masalah tersebut dapat kita selesaikan dengan pasangan terurut sebagai
berikut. Misalkan A = {Roni, Agus, Wini, Bimo} adalah himpunan calon
ketua dan wakil ketua. Dengan aturan bahwa seseorang tidak
diperbolehkan merangkap jabatan dan pasangan (x,y) dalam
kedudukannya, maka pasangan terurut dari A adalah: {(Roni, Agus), (Roni,
Wini), (Roni, Bimo), (Agus, Wini), (Agus, Bimo), (Wini, Bimo), (Agus, Roni),
(Wini Roni), (Bimo, Roni), (Wini, Agus), (Bimo, Agus),(Bimo,Wini)}.

Jumlah pasangan terurut dari A adalah 12. Dengan demikian, dewan


Kehormatan harus mempertimbangkan 12 susunan untuk posisi (ketua,
wakil ketua). Pada penyelesaian di atas, seolah-olah kita melakukan
pemiliihan dalam dua tahap, yaitu:
1) Ketika kita memilih ketua dari empat calon yang ada.
2) Pada saat kita memilih wakil ketua dari tiga orang calon sisanya yang
belum terpilih. Karena masing-masing dari empat calon ketua
berkemungkinan berpasangan dengan tiga calon lainnya, maka
banyaknya cara memasangkan mereka ada 4 ∙ 3 = 12 cara.

d. Aturan Perkalian
Apabila suatu peristiwa pertama dapat dikerjakan dengan n1 cara yang
berbeda, peristiwa yang kedua dapat dikerjakan dengan n2 cara yang berbeda
dan seterusnya sampai peristiwa ke m, maka banyaknya cara yang berbeda dari
semua peristiwa tersebut adalah N, dimana N = n1 x n2 x .....x nm

N sering disebut dengan istilah banyaknya tempat yang tersedia dengan aturan
perkalian atau kaidah perkalian.

Sekarang, mari kita coba selesaikan masalah yang sebelumnya mengenai


pemilihan pasangan Ketua dan Wakil Ketua.
Mari kita coba buat kotak-kotak yang banyaknya sesuai dengan yang kita
butuhkan.
Contoh, karena yang kita butuhkan ketua dan wakil ketua, maka kita buat 2
buah kotak.
3 4 Untuk mengisinya,
- Roni Kolom pertama
Agus Agus
kita cari, berapa banyak kemungkinan
Wini Wini yang dapat menjadi Ketua ? Kita lihat ke
Bimo Bimo calonnya. Roni, Agus, Wini, dan Bimo.

Karena ada 4 calon berarti kita isi kolom


Kita lihat lagi ke rumus. pertama dengan 4.
N = n1 x n2 x .....x nm
Dari tabel di atas, kita peroleh Kolom kedua
bahwa Ambil salah satu nama (Bebas). Misal,
n1 = 4 kita pilih Roni. Sehingga berapa banyak
n2 = 3 calon yang sisanya ? Banyaknya tersebut
Sehingga jumlah pasangan yang kita gunakan untuk mengisi kolom kedua.
memungkinkan adalah :
N = n1 x n2
N=4x3
N= 12
Jadi, jumlah pasangan yang memungkinkan adalah 12 pasang.

2. PERMUTASI
Dalam menuliskan rumus permutasi menggunakan notasi faktorial. Yaitu
perkalian bilangan asli berturut turut dari n sampai dengan 1.Nilai n faktorial
dapat ditulis sebagai berikut :
Untuk setiap bilangan asli lebih dari 1, nilai n faktorial adalah :
𝑛! = 𝑛 × (𝑛 − 1) × (𝑛 − 2) × (𝑛 − 3) × … × 3 × 2 × 1
Adapun untuk n = 0 dan n = 1 didefinisikan sebagai berikut :
0! = 1 dan 1! = 1
Contoh :
Hitunglah nilai dari :
a. 3!
b. 7!
c. 3! x 7!
10!
d. 6!

Penyelesaian :
a. 3! = 3 x 2 x 1 = 6
b. 7! = 7 x 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 5.040
c. 3! x 7! = (3 x 2 x 1) x (7 x 6 x 5 x 4 x 3 x2 x 1) = 30.240
10! 10×9×8×7×6!
d. = = 10 × 9 × 8 × 7 = 5.040
6! 6!

a. Permutasi Tanpa Pengulangan (Unsur yang berbeda)


Suatu permutasi r unsur dari n unsur yang berbeda adalah semua urutan
berbeda yang mungkin dari r unsur, diambil dari n unsur yang berbeda itu
dengan memperhatikan urutannya.
Banyaknya permutasi r unsur yang diambil dari n unsur berbeda adalah :
𝑛!
𝑃 (𝑛, 𝑟) = , 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑛 ≤ 𝑟
(𝑛 − 𝑟 )!

Contoh Soal :
1) Berapakan banyaknya permutasi 2 unsur dari huruf a, b, dan c.
Penyelesaian :
3! 3! 3 × 2 × 1
𝑃 (3,2) = = = = 6 𝑐𝑎𝑟𝑎
(3 − 2)! 1! 1

2) Dalam suatu pemilihan pengurus kelas akan dipilih seorang ketua kelas,
seorang wakil ketua kelas, seorang sekretaris dan seorang bendahara.
Calon yang tersedia sebanyak 6 orang dan dari masing-masing
mempunyai kemungkinan yang sama untuk menduduki salah satu
jabatan tersebut. Berapa banyak susunan pengurus kelas yang dapat
dibentuk?
Penyelesaian :
6! 6! 6 × 5 × 4 × 3 × 2!
𝑃 (6,4) = = = =6×5×4×3
(6 − 4)! 2! 2!
= 360 𝑐𝑎𝑟𝑎

3) Empat orang pemuda dan tiga orang pemudi duduk berdampingan pada
suatu baris kursi. Berapa banyak permutasi dari cara duduk yang
dilakukan jika :
a) Dua orang pemuda harus duduk di tepi
b) Tidak ada aturan cara mereka duduk
Penyelesaian :
a) Jika dua orang pemuda harus duduk di tepi , permutasinya adalah 5
kursi untuk 5 orang, yaitu :
5! 5! 5 × 4 × 3 × 2 × 1
𝑃 (5,5) = = = = 120 𝑐𝑎𝑟𝑎
(5 − 5)! 0! 1
b) Jika tidak ada aturan cara mereka duduk, permutasinya adalah 7
kursi untuk 7 orang, yaitu :
7! 7! 7 × 6 × 5 × 4 × 3 × 2 × 1
𝑃(7,7) = = = = 5.040 𝑐𝑎𝑟𝑎
(7 − 7)! 0! 1
b. Permutasi dengan Pengulangan (Ada unsur yang sama)
Banyaknya permutasi n unsur yang memuat k uns
𝑛!
dirumuskan dengan : 𝑃 = 𝑘!
Rumus tersebut dapat diperluas untuk beberapa jenis unsur yang sama.
Banyaknya permutasi dari n unsur yang memuat 𝑛1 unsur yang sama dari
jenis ke-1, 𝑛2 unsur yang sama dari jenis ke-2, ... dan 𝑛𝑟 unsur yang sama dari
jenis ke-r, (𝑛1 + 𝑛2 + ⋯ + 𝑛𝑟 ≤ 𝑛), dirumuskan dengan :
𝑛!
𝑃=
𝑛1 ! × 𝑛2 ! × … × 𝑛𝑟 !
Contoh Soal
Dengan berapa cara kita dapat menyusun huruf-huruf pada kata berikut :
1) SUKA
2) MASA
3) MATEMATIKA
Penyelesaian :
1) Huruf-huruf pada kata SUKA dapat disusun menjadi
SUKA, SUAK, SKUA, SKAU, SAUK, SAKU,
USKA, USAK, UKAS, UKSA, UASK, UAKS,
KUSA, KUAS, KSUA, KSAU, KAUS, KASU,
AUKS, AUSK, AKUS, AKSU, ASUK dan ASKU.

Atau dengan memakai rumus :


SUKA, jumlah huruf = 4 dan tidak ada huruf yang sama, maka :
4!
𝑃 = = 24 𝑐𝑎𝑟𝑎
1!
2) MASA, jumlah hurup = 4, huruf yang sama A = 2, maka
4! 4 × 3 × 2 × 1
𝑃= = = 12 𝑐𝑎𝑟𝑎
2! 2×1
3) MATEMATIKA, jumlah huruf = 10, huruf yang sama M = 2, A = 3, T = 2
Maka :
10!
𝑃= = 151.200 𝑐𝑎𝑟𝑎
2! × 3! × 2!

c. Permutasi Siklis (Melingkar)


Permutasi siklis adalah banyaknya susunan melingkar dari n unsur yang
berbeda. Permutasi siklis dari n unsur dirumuskan dengan :
𝑛!
𝑃𝑠𝑖𝑘𝑙𝑖𝑠 (𝑛) = = (𝑛 − 1)!
𝑛
Contoh Soal :
1) Suatu pertemuan dihadiri oleh 6 orang dan tempat duduk mereka
disusun melingkar. Berapakan banyaknya susunan cara duduk yang
mungkin ?
Penyelesaian :
𝑃𝑠𝑖𝑘𝑙𝑖𝑠 (6) = (6– 1)! = 5! = 120 𝑐𝑎𝑟𝑎

2) Jika 8 siswa duduk mengitari api unggun tapi ada dua siswa yang selalu
duduk berdampingan, berapa cara ke-8 siswa tersebut dapat duduk?
Penyelesaian :
𝑃𝑠𝑖𝑘𝑙𝑖𝑠 (7) = (7– 1)! × 2! = 6! × 2! = 7.200 × 2 = 1.440 𝑐𝑎𝑟𝑎

d. Kombinasi
Kombinasi adalah suatu susunan unsur-unsur dari sekumpulan unsur tanpa
memperhatikan urutannya.
Banyaknya kombinasi r unsur dari n unsur (𝑟 ≤ 𝑛) yang tersedia adalah :
𝑛!
𝐶 (𝑛, 𝑟) =
𝑟! × (𝑛 − 𝑟)!

Contoh Soal :
1) Untuk keperluan lomba cerdas cermat dipilih 3 siswa dari 5 calon yang
ada. Berapa macam susunan yang dapat dipilih dari 5 calon tersebut ?
Penyelesaian :
5!
𝐶 (5,3) =
3! × (5 − 3)!
5!
=
3! 2!
5.4.3.2!
=
3.2.1.2!
= 10 𝑐𝑎𝑟𝑎

2) Sebuah kantong berisi 6 kelereng berwarna merah dan 4 kelereng


berwarna putih. Tiga kelereng diambil sekaligus secara acak. Berapa
banyak cara pengambilan kelereng itu jika kelereng yang terambil
adalah :
a) Ketiganya berwarna merah
b) Ketiganya berwarna putih
c) Dua berwarna merah dan satu berwarna putih
d) Satu kelereng berwarna merah
e) Warnanya bebas
Penyelesaian :
a. Banyaknya cara pengambilan kelereng agar ketiganya berwarna
merah
6!
𝐶 (6,3) =
3! × (6 − 3)!
6!
=
3! 3!
6.5.4.3!
=
3.2.1.3!
= 20 𝑐𝑎𝑟𝑎

b. Banyaknya cara pengambilan kelereng agar ketiganya berwarna


putih
4!
𝐶 (4,3) =
3! × (4 − 3)!
4!
=
3! 1!
4.3!
=
3! .1!
= 4 𝑐𝑎𝑟𝑎

c. Banyaknya ara pengambilan kelereng agar terambil dua berwarna


merah dan satu berwarna putih
6! 4!
𝐶 (6,2) × 𝐶 (4,1) = ×
2! × (6 − 2)! 1! × (4 − 1)!
6! 4!
= ×
2! 4! 1! 3!
6.5.4! 4.3!
= ×
2! 4! 3!
= 15 × 4
= 60 𝑐𝑎𝑟𝑎
d. Banyaknya cara pengambilan kelereng agar satu kelereng berwarna
merah
6! 4!
𝐶 (6,1) × 𝐶 (4,2) = ×
1! × (6 − 1)! 2! × (4 − 2)!
6.5! 4.3.2!
= ×
1! 5! 2! 2!
= 6.6
= 36 𝑐𝑎𝑟𝑎

e. Banyaknya pengambilan kelereng tanpa memperhatikan warnanya


(ketiganya berwarna bebas)
10!
𝐶 (10,3) =
3! × (10 − 3)!
10!
=
3! 7!
10.9.8.7!
=
3.2.1.7!
= 10.3.4
= 120
SMK N 2 TASIKMALAYA JOB SHEET KAIDAH PENCACAHAN
JURUSAN : ALOKASI WAKTU :
PELUANG

PROGRAM KEAHLIAN : SEMESTER :

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dalam kegiatan pembelajaran Persamaan dan Fungsi Kuadrat ini diharapkan
peserta didik terlibat aktif dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat :
1. Menganalisis kaidah pencacahan pada masalah kontekstual
2. Menganalisis Permutasi pada masalah kontekstual
3. Menganalisis Kombinasi pada masalah kontekstual
4. Menyajikan penyelesaian masalah kontekstual berkaitan dengan kaidah
pencacahan
5. Menyajikan penyelesaian masalah kontekstual berkaitan dengan permutasi
6. Menyajikan penyelesaian masalah kontekstual berkaitan dengan kombinasi

B. WAKTU : 2 JP
C. ALAT DAN BAHAN
1. Bahan Ajar
2. Buku Paket
3. Kertas Kerja (work sheet)

D. MATERI PEMBELAJARAN
Kaidah Pencacahan

E. LANGKAH KERJA
Pelajari dan diskusikan bahan ajar kaidah pencacahan apabila sudah paham
kerjakan Tugas di bawah ini.

F. TUGAS
1. Kerjakan soal-soal berikut pada work sheet yang sudah disediakan.
2. Buatlah ringkasan materi pada buku catatan kalian

G. SOAL
ATURAN PENGISIAN TEMPAT YANG TERSEDIA (FILLING SLOTS)

1. Seorang anak mempunyai 5 baju, 4 celana panjang, dan 2 pasang sepatu. Ada
berapa pasang baju, celana dan sepatu yang mungkin dapat dipakai?
2. Disediakan angka-angka 3, 4, 5, 6, 7 dan 8. Berapa banyak bilangan yang dapat
dibentuk jika bilangan itu terdiri 4 angka dan
a) Setiap bilangan tidak memuat angka yang sama
b) Setiap bilangan boleh memuat angka yang sama
3. Di dalam lemari terdapat 5 setel baju dan 6 pasang sepatu. Berapa banyak
pasangan baju dan sepatu yang dapat dipakai?
4. Dari kota P ke kota Q terdapat 5 jalan berbeda yang dapat ditempuh, dan dari
kota Q ke kota R terdapat tiga jalan. Berapa banyak jalan yang berbeda yang
dapat ditempuh dari kota P ke R?
5. Disediakan angka-angka 6, 7, 8, 9. Berapa banyak bilangan ratusan yang dapat
dibentuk jika :
a) Bilangan ganjil, dan tidak memuat angka yang sama
b) Bilangan genap dan tidak memuat angka yang sama,
c) Bilangan tersebut boleh memuat angka yang sama

PERMUTASI

1. Tentukan nilai dari :


a) 4! × 5!
6!×2!
b) 3!
2. Pada suatu rapat organisasi kepemudaan akan disusun pengurus yang terdiri
atas ketua, sekretaris dan bendahara. Jika terdapat 7 orang calon yang layak
untuk dipilih, berapa banyak susunan pengurus yang mungkin dapat dibentuk?
3. Berapa banyak cara 12 orang dapat duduk pada suatu tempat yang hanya dapat
diduduki oleh 3 orang ?
4. Tentukan berapa banyak susunan huruf yang dapat disusun dari kata-kata
berikut :
a) PANDAI
b) KELELAWAR
5. Jika 6 biji mata permata berlainan warna disusun menjadi sebuah gelang.
Berapa banyak cara penyusunan keenam biji permata tersebut?
6. Suatu organisasi di sekolah mengadakan kegiatan menanam pohon yang
ditanam melingkari suatu gedung di sekolah tersebut. Jika pohon yang ditanam
sebanyak 5 pohon tapi ada 3 pohon yang harus ditanam secara berdekatan,
berapa cara pohon tersebut dapat ditanam?

COMBINASI
1. Berapa banyaknya kombinasi 3 dari 4 unsur A, B, C, dan D
2. Di dalam suatu pertemuan terdapat 5 orang yang saling bersalaman satu
dengan yang lainnya. Tentukan banyaknya salaman yang terjadi.
3. Suatu sekolah membentuk team pramuka yang terdiri dari 2 wanita dan 3 pria,
yang dipilih dari 5 wanita dan 5 pria. Berapa cara yang dapat dipilih team
pramuka tersebut?
4. Di dalam suatu kotak terdapat 5 bola merah dan 4 bola putih. Dari kotak
tersebut diambil 5 bola. Berapa cara memperoleh kelima bola tersebut dari 3
bola merah dan 2 bola putih?
WORK SHEET
Nama : ……………………………………………………………………
Kelas : ……………………………………………………………………
Hari/Tanggal : ……………………………………………………………………
Materi : Aturan Pengisian Tempat Yang Tersedia (Filling Slots)

No. Soal Ket.


(Nilai)
1. Seorang anak mempunyai 5 baju, 4 celana panjang, dan 2 pasang
sepatu. Ada berapa pasang baju, celana dan sepatu yang mungkin
dapat dipakai?
Penyelesaian :

2. Disediakan angka-angka 3, 4, 5, 6, 7 dan 8. Berapa banyak bilangan


yang dapat dibentuk jika bilangan itu terdiri 4 angka dan
a) Setiap bilangan tidak memuat angka yang sama
b) Setiap bilangan boleh memuat angka yang sama
Penyelesaian :

3. Di dalam lemari terdapat 5 setel baju dan 6 pasang sepatu. Berapa


banyak pasangan baju dan sepatu yang dapat dipakai?
Penyelesaian :
4. Dari kota P ke kota Q terdapat 5 jalan berbeda yang dapat ditempuh,
dan dari kota Q ke kota R terdapat tiga jalan. Berapa banyak jalan
yang berbeda yang dapat ditempuh dari kota P ke R?
Penyelesaian :

5. Disediakan angka-angka 6, 7, 8, 9. Berapa banyak bilangan ratusan


yang dapat dibentuk jika :
a) Bilangan ganjil, dan tidak memuat angka yang sama
b) Bilangan genap dan tidak memuat angka yang sama,
c) Bilangan tersebut boleh memuat angka yang sama

Penyelesaian :

Tasikmalaya, 2020
Guru Mata Pelajaran Siswa

........................................ ......................................
NIS.
WORK SHEET
Nama : ……………………………………………………………………
Kelas : ……………………………………………………………………
Hari/Tanggal : ……………………………………………………………………
Materi : Permutasi

No. Soal Ket.


(Nilai)
1. Tentukan nilai dari :
a) 4! × 5!
6!×2!
b) 3!

Penyelesaian :

2. Pada suatu rapat organisasi kepemudaan akan disusun pengurus


yang terdiri atas ketua, sekretaris dan bendahara. Jika terdapat 7
orang calon yang layak untuk dipilih, berapa banyak susunan
pengurus yang mungkin dapat dibentuk?
Penyelesaian :

3. Berapa banyak cara 12 orang dapat duduk pada suatu tempat yang
hanya dapat diduduki oleh 3 orang ?
Penyelesaian :

4. Tentukan berapa banyak susunan huruf yang dapat disusun dari


kata-kata berikut :
a) PANDAI
b) KELELAWAR
Penyelesaian :
5. Jika 6 biji mata permata berlainan warna disusun menjadi sebuah
gelang. Berapa banyak cara penyusunan keenam biji permata
tersebut?
Penyelesaian :

6. Suatu organisasi di sekolah mengadakan kegiatan menanam pohon


yang ditanam melingkari suatu gedung di sekolah tersebut. Jika
pohon yang ditanam sebanyak 5 pohon tapi ada 3 pohon yang harus
ditanam secara berdekatan, berapa cara pohon tersebut dapat
ditanam?
Penyelesaian :

Tasikmalaya, 2020
Guru Mata Pelajaran Siswa

........................................ ......................................
NIS.
WORK SHEET
Nama : ……………………………………………………………………
Kelas : ……………………………………………………………………
Hari/Tanggal : ……………………………………………………………………
Materi : Kombinasi

No. Soal Ket.


(Nilai)
1. Berapa banyaknya kombinasi 3 dari 4 unsur A, B, C, dan D
Penyelesaian :

2. Di dalam suatu pertemuan terdapat 5 orang yang saling bersalaman


satu dengan yang lainnya. Tentukan banyaknya salaman yang terjadi.
Penyelesaian :

3. Suatu sekolah membentuk team pramuka yang terdiri dari 2 wanita


dan 3 pria, yang dipilih dari 5 wanita dan 5 pria. Berapa cara yang
dapat dipilih team pramuka tersebut?
Penyelesaian :
4. Di dalam suatu kotak terdapat 5 bola merah dan 4 bola putih. Dari
kotak tersebut diambil 5 bola. Berapa cara memperoleh kelima bola
tersebut dari 3 bola merah dan 2 bola putih?
Penyelesaian :

Tasikmalaya, 2020
Guru Mata Pelajaran Siswa

........................................ ......................................
NIS.
SMK N 2 TASIKMALAYA INFORMATION SHEET PELUANG SUATU
KEJADIAN
JURUSAN : ALOKASI WAKTU :
PELUANG

PROGRAM KEAHLIAN : SEMESTER :

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dalam kegiatan pembelajaran Persamaan dan Fungsi Kuadrat ini diharapkan
peserta didik terlibat aktif dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat :
1. Menentukan peluang
2. Menentukan Kejadian
3. Menyelesaikan masalah berkaitan dengan peluang
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kejadian

B. INFORMASI
Perhitungan peluang yang sering dipopulerkan dengan istilah probabilitas pertama
kali diperkenalkan oleh Blaise Pascal dan Pierre de Fermat pada abad ke 17 melalui
permainan dadu. Dari permainan dadu inilah berkembang permainan yang lain
seperti pelemparan koin, permainan kartu bridge (kartu remi) dan permainan
lainnya. Oleh karena itu konsep peluang lahir dari permainan.

Peluang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya seseorang akan
memilih jalan yang kemungkinan macetnya kecil agar dapat sampai tempat
tujuannya tepat waktu, ramalan cuaca memprediksikan besarnya persentase
kemungkinan turunnya hujan, atau hal yang lebih serius seperti para medis
memprediksikan orang-orang dengan diet tertentu mempunyai kemungkinan yang
tinggi untuk terkena penyakit jantung. Dari contoh-contoh tersebut dapat kita lihat
bahwa peluang sangatlah erat hubungannya dengan keadaan kita sehari-hari.

1. Pengertian Percobaan, Ruang Sampel, dan Kejadian


a. Percobaan adalah suatu tindakan atau kegiatan yang dapat diulang dengan
keadaan yang sama untuk memperoleh hasil tertentu.
Misalnya :
1) Percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam sebanyak satu kali.
2) Percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam sebanyak dua kali.
3) Percobaan pelemparan dua buah dadu bermata enam sebanyak satu
kali.
4) Percobaan pelemparan sebuah mata uang logam sebanyak satu kali.
5) Percobaan pelemparandua buah mata uang logam sebanyak satu kali.
Sehingga, Percobaan dapat dikatakan sejumlah eksperimen yang dilakukan.

b. Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu
percobaan.
Ruang sampel biasanya dilambangkan dengan ambang S. Misalnya, pada
sebuah kepingan mata uang logam yang bersisi A dan G yang dilambungkan
sebanyak dua kali, maka ruang sampel dari percobaan ini adalah :S = {AA,
AG, GA, GG}

c. Titik sampel adalah anggota-anggota dari ruang sampel.


Misalnya : AA, AG, GA, dan GG yang merupakan titik sampel pada
pelemparan sekeping mata uang logam bersisi A dan G, sebanyak dua kali.

d. Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel yang mempunyai ciri
tertentu, atau dengan kata lain kejadian adalah himpunan dari hasil
percobaan yang diharapkan.

Misalnya, kejadian sekurang-kurangnya satu G muncul jika sebuah mata


uang logam dilambungkan sebanyak dua kali yang berturut-turut
dinamakan L1, maka :L1 = {AG, GA, GG}

Kejadian dibedakan atas kejadian sederhana dan kejadian majemuk.


Penjelasannya adalah sebagai berikut :
1) Kejadian Sederhana
Kejadian sederhana mempunyai hanya satu ciri atau karakter. Misalnya,
terpilihnya satu kartu berwarna hitam dari satu set kartu bridge.
2) Kejadian Majemuk
Kejadian majemuk ialah suatu kejadian yang sekurang-kurangnya
mempunyai hanya dua ciri atau karakter. Misalnya, terpilihnya kartu As
berwarna merah (dua ciri, As dan merah) merupakan kejadian majemuk
jika satu kartu dipilih secara acak dari satu set kartu bridge.

Contoh Soal
Pada percobaan pelemparan sebuah dadu, jika A adalah kejadian munculnya
bilangan genap dan B adalah munculnya bilangan prima, nyatakan berikut ini
dalam sebuah himpunan!
a. Ruang Sampel
b. Kejadian A
c. Kejadian B
Penyelesaian :
a. Ruang Sampel , S 1,2,3,4,5,6
b. Kejadian A = {bilangan genap}, jadi A = {2,4,6}
c. Kejadian B = {bilangan Prima}, jadi B = {2,3,5}

2. Peluang Suatu Kejadian


Misalkan S adalah ruang sampel dari suatu percobaan dengan setiap anggota S
memiliki peluang yang sama untuk muncul. Jika A adalah suatu kejadian dalam
ruang sampel S, peluang kejadian A dapat dirumuskan dengan :
𝑛(𝐴)
𝑃 (𝐴 ) =
𝑛(𝑆)
Keterangan :
P(A) adalah peluang kejadian A
n(A) adalah banyaknya anggota dalam kejadian A
n (S) adalah banyaknya anggota dalam kejadian S
Contoh Soal :
1. Pada pelemparan sebuah dadu, tentukan :
a. Peluang kejadian muncul angka 1
b. Peluang kejadian munculnya angka genap
Penyelesaian :
Pada percobaan tersebut ruang sampelnya S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, sehinga n(S)
=6
a. Misalkan A adalah kejadian muncul muka angka 1, maka A = {1} dan n(A)
1
= {1}, jadi 𝑃(𝐴) = 6
b. Misalkan A adalah kejadian muncul muka angka genap, maka A = {2,4,6}
3 1
dan n(A) = {3}, jadi 𝑃(𝐴) = 6 = 2

2. Suatu kantong berisi 4 kelereng merah dan 5 kelereng biru. Dari kantong itu
diambil sebutir kelereng secara acak. Tentukan peluang bahwa yang
terambil adalah :
a. Kelereng berwarna merah
b. Kelereng berwarna biru
Penyelesaian :
a. Peluang terambilnya sebutir kelereng berwarna merah adalah
𝑛 (𝑀 ) 4
𝑃 (𝑀 ) = =
𝑛 (𝑆 ) 9
b. Peluang terambilnya sebutir kelereng berwarna biru
𝑛 (𝐵 ) 5
𝑃 (𝐵 ) = =
𝑛 (𝑆 ) 9
3. Sebuha kotak berisi 5 bola berwarna merah, 2 bola berwarna putih dan 3
bola berwarna biru. Tiga bola diambil sekaligus secara acak dari kotak
tersebut. Berapa peluang :
a. Terambil semua bola berwarna merah
b. Terambil 2 bola berwarna merah dan 1 bola berwarna biru
c. Terambil 3 bola dengan warna berlainan
Penyelesaian :
Pengambilan 3 bola dari 10 bola dalam kotak tersebut merupakan
kombinasi,
sehingga banyaknya anggota dalam ruang sampel adalah kombinasi 3 bola
dari 10 bola, yaitu :
10!
𝑛(𝑆) = 𝐶 (10,3) =
3! × (10 − 3)!
10!
=
3! 7!
10.9.8.7!
=
3.2.1.7!
= 10.3.4
= 120
a. Misalkan A adalah kejadian terambil semua bola berwarna merah (3
bola berwarna merah), berarti :
5!
𝑛(𝐴) = 𝐶 (5,3) =
3! × (5 − 3)!
5.4.3!!
=
3! 2!
= 10 𝑐𝑎𝑟𝑎
Jadi, peluang terambilnya 3 bola berwarna merah adalah
𝑛 (𝐴 ) 10 1
𝑃 (𝐴 ) = = =
𝑛(𝑆) 120 12

b. Misalkan B adalah kejadian terambil 2 bola berwarna merah dan 1 bola


berwarna biru, berarti :
𝑛(𝐵) = 𝐶 (5,2) × 𝐶 (3,1)
5! 3!
= ×
2! × (5 − 2)! 1! × (3 − 1)!
5.4.3! 3.2!
= ×
2! 3! 1! 2!
= 10 × 3
= 30 𝑐𝑎𝑟𝑎
Jadi, peluang terambilnya 2 bola berwarna merah dan 1 bola berwarna
biru adalah
𝑛 (𝐵 ) 30 1
𝑃 (𝐵 ) = = =
𝑛(𝑆) 120 4

c. Misalkan C adalah kejadian terambil 3 bola berlainan warna, berarti :


𝑛(𝐶 ) = 𝐶 (5,1) × 𝐶 (2,1) × 𝐶 (3,1)
5! 2! 3!
= × ×
1! × (5 − 1)! 1! × (2 − 1)! 1! × (3 − 1)!
5.4! 2! 3.2!
= × ×
1! 4! 1! 1! 1! 2!
=5×2×3
= 30 𝑐𝑎𝑟𝑎
Jadi peluang terambilnya 3 bola berlainan warna adalah :
𝑛 (𝐶 ) 30 1
𝑃 (𝐶 ) = = =
𝑛(𝑆) 120 4

3. Kisaran Nilai Peluang


Jika 𝑛(𝑆) = 𝑛 dan A adalah kejadian pada ruang sampel S, dengan 𝑛(𝐴) = 𝑘,
𝑘 𝑘
maka 0 ≤ 𝑘 ≤ 𝑛, sehingga : 0 ≤ ≤ 1, karena = 𝑃(𝐴), maka 0 ≤ 𝑃 (𝐴) ≤ 1.
𝑛 𝑛
Hal ini menunjukan bahwa nilai peluang berkisar dari 0 sampai dengan 1 atau
terletak pada interval tertutup [0,1].
Suatu kejadian yang peluangnya 0 disebut kejadian yang mustahil terjadiatau
suatu kemustahilan, sedangkan kejadian yang peluangnya 1 disebut kejadian
yang pasti terjadi atau suatu kepastian.
Kisaran nilai peluang dapat digambarkan sebagai berikut :

Kemustahilan Kepastian
4. Frekuensi Harapan suatu Kejadian
Misalkan A adalah suatu kejadian pada ruang sampel S dengan peluang P(A).
Frekuensi harapan munculnya kejadian A, ditulis 𝐹ℎ (𝐴) dalam n kali percobaan
adalah :
𝐹ℎ (𝐴) = 𝑃(𝐴) × 𝑛

Contoh Soal :
Pada pelemparan sebuah dadu sebanyak 300 kali. Berapakah frekuensi harapan
kejadian berikut:
a. Munculnya angka 4
b. Munculnya bilangan prima
Penyelesaian :
S = {1,2,3,4,5,6}
n(S) = 6
a. Misal A merupakan kejadian munculnya angka 4, maka :
𝐴 = {4}, 𝑛(𝐴) = 1
𝑛 (𝐴 ) 1
𝑃 (𝐴 ) = =
𝑛 (𝑆 ) 6
Jadi, frekuensi harapan kejadian munculnya angka 4 adalah :
𝐹ℎ (𝐴) = 𝑃 (𝐴) × 𝑛
1
= × 300
6
= 50
b. Misal B merupakan kejadian munculnya bilangan prima :
𝐵 = {2,3,5}, 𝑛(𝐵) = 3
𝑛 (𝐵 ) 3 1
𝑃 (𝐵 ) = = =
𝑛 (𝑆 ) 6 2
Jadi, frekuensi harapan kejadian munculnya angka 4 adalah :
𝐹ℎ (𝐵) = 𝑃(𝐵) × 𝑛
1
= × 300
2
= 150

5. Komplemen Suatu Kejadian


Komplemen kejadian A adalah bukan kejadian A ditulis 𝐴𝑐
Peluang komplemen kejadian A dirumuskan dengan :
𝑃 (𝐴𝑐 ) = 1 − 𝑃(𝐴)

Contoh Soal :
Pada percobaan pelemparan dadu, A adalah kejadian munculnya bilangan
ganjul dan B adalah kejadian munculnya angka 2. Tentukan peluang kejadian 𝐴𝑐
Penyelesaian :
Pada percobaan tersebut, ruang sampelnya adalah 𝑆 = {1,2,3,4,5,6}, dan 𝑛(𝑆 =
6;
A adalah kejadian muncul bilangan ganjil,sehingga A = {1,3,5}, dan n(A) = 3;
Cara I :
𝐴𝑐 = {2,4,6} ; 𝑛(𝐴𝑐 ) = 3
𝑛(𝐴𝑐 ) 3 1
𝑃 ( 𝐴𝑐 ) = = =
𝑛(𝑆) 6 2

Cara II :
𝑛 (𝐴 ) 3 1
𝑃 (𝐴 ) = = =
𝑛 (𝑆 ) 6 2
1 1
𝑃 (𝐴𝑐 ) = 1 − 𝑃(𝐴) = 1 − =
2 2

6. Peluang Kejadian Majemuk


a. Peluang Gabungan Dua Kejadian
Misalkan A dan B adalah 2 kejadian sembarang yang terdapat dalam ruang
contoh S, maka peluang kejadian (AUB) sama dengan :
P(AUB) = P(A) + P(B) – P(A∩B)
Rumus tersebut adalah rumus umum bila terdapat irisan (intersection)
antara dua kejadian.

Contoh Soal
1) Sebuah kartu diambil secara acak dari kotak yang berisi seperangkat
kartu yang sama bentuknya bernomor 1 sampai dengan 8. Misalnya A
adalah kejadian terambil kartu bernomor bilangan genap dan B adalah
kejadian terambil kartu bernomor bilangan prima. Tentukan peluang
kejadian A atau B.
Penyelesaian :
𝑆 = {1,2,3,45,6,7,8}; 𝑛(𝑆) = 8
𝑛 (𝐴 ) 4
𝐴 = {2,4,6,8}; 𝑛(𝐴) = 4; 𝑚𝑎𝑘𝑎: 𝑃(𝐴) = =
𝑛 (𝑆 ) 8
𝑛 (𝐵 ) 4
𝐵 = {2,3,5,7}; 𝑛(𝐵) = 4, 𝑚𝑎𝑘𝑎: 𝑃 (𝐵) = =
𝑛 (𝑆 ) 8
𝑛 (𝐴 ∩ 𝐵 ) 1
𝐴 ∩ 𝐵 = {2}; 𝑛(𝐴 ∩ 𝐵) = 1, 𝑚𝑎𝑘𝑎: 𝑃 (𝐴 ∩ 𝐵) = =
𝑛 (𝑆 ) 8
𝑃 ( 𝐴 ∪ 𝐵 ) = 𝑃 (𝐴 ) + 𝑃 (𝐵 ) – 𝑃 ( 𝐴 ∩ 𝐵 )
4 4 1
= + −
8 8 8
7
=
8

2) Suatu RT terdiri atas 20 kepala keluarga . Diantara mereka, 10 orang


memiliki mobil, 14 orang memiliki sepeda motor dan 2 orang tidak
memiliki kendaraan.
Tentukan :
a) Jumlah kepala keluarga yang memiliki mobil dan motor sekaligus
b) Jumlah kepala keluarga yang memiliki mobil atau motor
c) Jika diambil satu kepala keluarga dari RT tersebut secara acak,
berapa peluang bahwa yang terambil adalah orang-orang yang
memiliki mobil atau sepeda motor.
Penyelesaian :
Misalkan :
A adalah kepala keluarga yang memiliki mobil, maka n(A) = 10,
B adalah yang memiliki motor, maka n(B) = 14 dan n(S) = 20.

a) Jumlah kepala keluarga yang memiliki mobil dan motor sekaligus


𝑛 (𝐴 ∩ 𝐵 )
= Jumlah mobil + Jumlah motor+Tidak Punya – Jumlah KK
=10+14+2-20
=6

b) Jumlah kepala keluarga yang memiliki mobil atau motor


𝑛 ( 𝐴 ∪ 𝐵 ) = 𝑛 (𝐴 ) + 𝑛 ( 𝐵 ) − 𝑛 ( 𝐴 ∩ 𝐵 )
= 10 + 14 − 6
= 18

c) Jika diambil satu kepala keluarga dari RT tersebut secara acak,


berapa peluang bahwa yang terambil adalah orang-orang yang
memiliki mobil atau sepeda motor.
𝑛(𝐴 ∪ 𝐵) 18 9
𝑃 (𝐴 ∪ 𝐵 ) = = =
𝑛(𝑆) 20 10

b. Peluang Saling Lepas


Dua kejadian misal A da B, dikatakan saling lepas jika tidak ada irisan antara
A dan B. atau kejadian tersebut tidak mungkin terjadi bersama-sama. Kata
kunci dari tipe soal peluang saling lepas adalah menggunakan kata kunci
ATAU.

Contoh Soal
1 buah dadu di lempar dengan kejadian A peluang muncul mata ganjil dan B
peluang kejadian muncul mata genap. Tentukan peluang muncul mata ganjil
ATAU mata genap.

Penyelesaian :
𝑛(𝐴) − −−> 𝑚𝑎𝑡𝑎 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 = 1,3,5 = 3
𝑛(𝐵) − −−> 𝑚𝑎𝑡𝑎 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 = 2,4,6 = 3
3 3
𝑃 ( 𝐴 ) = ; 𝑃 (𝐵 ) =
6 6
𝑃(𝐴 ∪ 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵)
3 3
= +
6 6
=1

c. Peluang Saling Bebas


Kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika kejadian A tidak
mempengaruhi kejadian B. Jika dua buah dadu ditos, maka angka yang
muncul pada dadu pertama tidak mempengaruhi angka yang muncul pada
dadu kedua.dalam hal ini dikatakan kedua dadu saling bebas.
�(� ∩ �) = �(�) × �(�)

Contoh Soal
Dadu merah dan dadu putih ditos. Tentukan peluang :
1) Pada dadu merah muncul angka satu;
2) Pada dadu putih muncul angka enam;
3) Pada dadu merah muncul angka satu dan pada dadu putih muncul angka
enam.
Penyelesaian :
1) � = {���� ����ℎ ������ ����� ����}
� = {(1,1), (1,2), (1,3), (1,4), (1,5), (1,6)}
�(�) = 6
𝑛 (𝐴 ) 6 1
𝑃 (𝐴 ) = = =
𝑛(𝑠) 36 6
1
Jadi peluang pada dadu merah muncul angka satu adalah 6
2) �= {���� ���� ����ℎ ������ ����� ����}
�= {(1,6),(2,6),(3,6),(4,6),(5,6),(6,6)} �(�)=6
𝑛 (𝐵 ) 6 1
𝑃 (𝐵 ) = = =
𝑛(𝑠) 36 6
1
Jadi peluang pada dadu putih muncul angka enam adalah
6
1 1 1
3) 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴) × 𝑃(𝐵) = 6 × 6 = 36
Jadi peluang pada dadu merah muncul angka satu dan pada dadu putih
1
muncul angka enam adalah 36

d. Peluang Bersyarat
Kejadian ini menyatakan peluang munculnya kejadian A setelah muncul
kejadian B, dituliskan dengan P(A/B).
𝑃 (𝐴 ∩ 𝐵 )
𝑃(𝐴|𝐵) =
𝑃 (𝐵 )
Peluang munculnya kejadian B setelah muncul kejadian A dituliskan dengan
𝑃 (𝐴 ∩ 𝐵 )
𝑃(𝐵|𝐴) =
𝑃 (𝐴 )

Contoh Soal
Sebuah dadu dilemparkan 1 kali dan diketahui mata dadu yang muncul
adalah ganjil. Tentukan peluang akan muncul mata dadu yang lebih dari 4.
Penyelesaian :
𝑆 = {1,2,3,4,5,6}; 𝑛(𝑆) = 6
3 1
𝐴 = {𝑑𝑎𝑑𝑢 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 } = {1,3,5}; 𝑛(𝐴) = 3 ; 𝑃(𝐴) = =
6 2
2 1
𝐵 = {lebih dari 4} = {5,6}; 𝑛(𝐵) = 2; 𝑃(𝐵) = =
6 3
1
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = {𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑑𝑎𝑟𝑖 4} = {5}; 𝑛(𝐴 ∩ 𝐵) = 1; 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) =
6
1
𝑃 (𝐴 ∩ 𝐵 ) 6 2 1
𝑃 ( 𝐵 |𝐴 ) = = = =
𝑃 (𝐴 ) 1 6 3
2
1
Jadi, peluang akan muncul mata dadu yang lebih dari 4 adalah 3
SMK N 2 TASIKMALAYA JOB SHEET PELUANG SUATU
KEJADIAN
JURUSAN : ALOKASI WAKTU :
PELUANG

PROGRAM KEAHLIAN : SEMESTER :

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dalam kegiatan pembelajaran Persamaan dan Fungsi Kuadrat ini diharapkan
peserta didik terlibat aktif dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat :
1. Menentukan peluang
2. Menentukan Kejadian
3. Menyelesaikan masalah berkaitan dengan peluang
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kejadian

B. WAKTU : 2 JP
C. ALAT DAN BAHAN
1. Bahan Ajar
2. Buku Paket
3. Kertas Kerja (work sheet)

D. MATERI PEMBELAJARAN
Peluang Suatu Kejadian

E. LANGKAH KERJA
Pelajari dan diskusikan bahan ajar persamaan kuadrat apabila sudah paham
kerjakan Tugas di bawah ini.

F. TUGAS
1. Kerjakan soal-soal berikut pada work sheet yang sudah disediakan.
2. Buatlah ringkasan materi pada buku catatan kalian

G. SOAL
1. Dua mata uang logam dilempar bersama-sama. Dalam satu kali lemparan,
Tentukan :
a) Ruang sampelnya
b) B = kejadian munculnya satu angka
c) C = kejadian muncul keduanya gambar
2. Dari tos dua buah dadu, tentukan peluang jumlah mata dadu kurang dari 5.
3. Sebuah dadu dilemparkan sebanyak 600 kali. Tentukan Frekuensi harapan
munculnya mata dadu ganjil.
4. Dari seperangkat kartu bridge diambil satu kartu secara acak. Tentukan
Peluang terambil kartu “As atau King”
5. Pada pelemparan dua keping uang logam secara bersamaan, tentukan peluang
muncul muka angka atau muka sama.
6. Dari seperangkat kartu bridge diambil satu kartu secara acak. Tentukan
Peluang terambilnya kartu “ 2 dan 7 ”
WORK SHEET
Nama : ……………………………………………………………………
Kelas : ……………………………………………………………………
Hari/Tanggal : ……………………………………………………………………
Materi : Kaidah Pencacahan

No. Soal Ket. (Nilai)


1. Dua mata uang logam dilempar bersama-sama. Dalam satu kali
lemparan, tentukan :
a) Ruang sampelnya
b) B = kejadian munculnya satu angka
c) C = kejadian muncul keduanya gambar
Penyelesaian :

2. Dari tos dua buah dadu, tentukan peluang jumlah mata dadu kurang
dari 5.
Penyelesaian :

3. Sebuah dadu dilemparkan sebanyak 600 kali. Tentukan Frekuensi


harapan munculnya mata dadu ganjil.
Penyelesaian :
4. Dari seperangkat kartu bridge diambil satu kartu secara acak.
Tentukan Peluang terambil kartu “As atau King”
Penyelesaian:

5. Pada pelemparan dua keping uang logam secara bersamaan,


tentukan peluang muncul muka angka atau muka sama.
Penyelesaian :

6. Dari seperangkat kartu bridge diambil satu kartu secara acak.


Tentukan Peluang terambilnya kartu “ 2 dan 7 ”
Penyelesaian :

Tasikmalaya, 2020
Guru Mata Pelajaran Siswa

........................................ ......................................
NIS.
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2
Jl. Noenoeng Tisnasaputra, Telp./Fax. (0265) 331839
Website : www.smkn2kotatasik.sch.id - E-mail : smkn2kotatasik@gmail.com
TASIKMALAYA 46115

DAFTAR HADIR DAN DAFTAR NILAI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA


KELAS :
TAHUN PEMBELAJARAN :

Materi : Peluang

KEHADIRAN RATA-RATA TUGAS KETERAMPILAN


RATA-RATA RATA-RATA
NO NAMA UH UJUK KET.
PENGETAHUAN PORTOFOLIO KETERAMPILAN
KEHADIRAN KERJA
1
2
3
4
5
6
7

Anda mungkin juga menyukai