BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………...................................................................... 2
1.2 Permasalahan…………. ................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Langkah-Langkah Yang Harus Dihadapi ........................................ 4
2.2 Contoh-Contoh Di Lapangan........................................................... 5
2.3 Harapan Yang Ingin Dicapai........................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada dapat diketahui
bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi adalah
1. Masih kurangnya teknologi yang mendukung dalam industri
makanan. Sehingga produktivitas hasil produksi masih rendah.
Terbatasnya modal yang dimiliki dapat menjadi penyebab
kurangnya pengembangan teknologi. Selain itu juga kurangnya
keberanian pengusaha untuk mengambil resiko dalam berinvestasi
melakukan pengembangan teknologi. Hal ini tentunya dapat
menjadi penghambat dalam proses pengembangan teknologi.
2. Kurangnya industri-industri yang memproduksi mesin pengolah
makanan. Karena mesin-mesin pengolah makanan sangat berguna
dalam bagi indutri makanan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
dapat meningkatkan ekspor hasil industri, menyediakan barang konsumsi
untuk memenuhi kebutuhan rakyat banyak, menghasilkan bahan baku dan
barang modal yang diperlukan oleh sektor industri dan sektor ekonomi
lainnya, serta meningkatkan nilai tambah yang diperoleh rakyat dan makin
memperluas kesempatan kerja.
Sehubungan dengan kebijaksanaan pokok tersebut di atas,
dalam tahun keempat Repelita V tetap ditempuh dan dimantapkan langkah-
langkah prioritas untuk mengembangkan sektor industri, yang meliputi:
Pengembangan industri kecil termasuk kerajinan dan industri
rumah tangga dalam upaya pemerataan pembangunan melalui
penciptaan lapangan usaha serta perluasan kesempatan kerja.
Peningkatan kemampuan penguasaan teknologi termasuk
pengembangan inovasi dalam proses produksi dan teknologi
produk, peningkatan efisiensi dan produktivitas, serta penguasaan
teknologi rancang bangun dan perekayasaan industri.
Selain itu pemerintah juga harus menggalakkan Program UKM
(Usaha Kecil Mandiri) agar dapat menjangkau semua kalangan masyarakat
sehingga pengucuran dana akan lebih mudah dan tepat sasaran.
Sedangkan untuk pihak swasta diharapkan untuk lebih kreatif
dalam menjalankan usahanya dengan selalu berinovasi dan berorientasi
jauh kedepan sehingga perkembangan teknologi dapat meningkat.
5
menyebabkan produsen mi basah mengalami kesulita-kesulitan sebagai
berikut:
Untuk rumah makan atau industri rumah tangga yang memproduksi
mi sendiri, harus memperkirakan berapa banyak mi yang
diproduksi. Padahal, banyaknya pembeli dalam satu hari tidak
dapat dipastikan, sehingga akan menimbulkan dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama mi habis terjual sebelum rumah makan
tutup atau waktu kerja pada industri rumah tangga usai, sehingga
banyak pembeli yang tidak dapat terlayani. Kemungkinan yang
kedua tidak semua mi habis terjual, sehingga masih ada sisa dan
mi akan membusuk.
Ada beberapa produsen mi basah yang menambahkan bahan
pengawet yang sebenarnya tidak boleh ada dalam makanan untuk
menjaga supaya mi basah yang diproduksi lebih tahan lama,
keadaan ini menyebabkan citra produsen mi basah dalam skala
industri rumah tangga menjadi buruk.
Berdasarkan kesulitan-kesulitan yang telah disebutkan, maka perlu
direncanakan suatu mekanisme yang dapat memproduksi mi yang lebih
efektif dan efisien agar dapat menghasilkan produksi mi yang layak
dikonsumsi dan dapat memenuhi skala produksi indutri rumah tangga dan
tidak memerlukan banyak pekerja, sehingga biaya penggunaan tenaga
kerja dapat ditekan. Jika mekanisme ini dapat dibuat, maka kesulitan-
kesulitan yang telah disebutkan juga dapat ditekan. Selain itu mi yang
diproduksi tidak perlu menggunakan bahan pengawet, sehingga konsumen
dapat merasa lebih aman dan tidak merusak citra perusahaan mi dalam
skala industri rumah tangga.
6
pembaharuan dan peningkatan di sektor teknologi agar produktivitas
barang-barang hasil produksi meningkat.
Selain itu diperlukan peran serta dari semua pihak baik pemerintah
maupun swasta agar dapat meningkatkan produksi mesin olahan makanan.
Harapan yang ingin dicapai adalah komitmen dari pemerintah
dalam menjalankan fungsinya. Mendukung pengembangan sektor industri
kecil dan idustri rumah tangga. Dan juga pengembangan inovasi dalam
proses produksi dan teknologi produk. Salah satunya dengan pemberian
pinjaman modal dengan bunga rendah. Sehingga dapat memacu memacu
produktivitas hasil produksi.
Sedangkan untuk pihak swasta diharapkan untuk lebih
meningkatkan produksi mesin-mesin yang berguna dalam proses
pengolahan makan. Mengingat seberapa pentingnya mesin-mesin pengolah
makanan tersebut bagi industri sektor yang bergerak di bidang makanan
dalam upaya meningkatkan hasil produksinya.
7
BAB III
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
www.bappenas.go.id
www.digilib.petra.ac.id