Anda di halaman 1dari 7

PEREKONOMIAN INDONESIA

SEKTOR INDUSTRI

DOSEN PENGAMPU : A.A. Ketut Sri Asih SE., MM


Oleh
Kelompok 5

Nama Kelompok :
1). Putu Oka Linda Pradnya Wati (20192413012)
2). Ni Nyoman Tri Ayu Respayanti (20192413015)

FAKULTAS BISNIS DAN SOSIAL HUMANIORA


UNIVERSITAS TRIATMA MULYA
TAHUN AJARAN 2022/2023
A. Pengertian Industri
Industri adalah suatu bidang atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan
pengolahan bahan baku atau pembuatan barang jadi di pabrik dengan menggunakan
keterampilan dan tenaga kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di
bidang pengolahan hasil bumi, dan distribusinya sebagai kegiatan utama.
Menurut Sukirno (2006) Pengertian Industri adalah Suatu unit atau kesatuan produk
yang terletak pada suatu tempat tertentu yang meletakan kegiatan untuk mengubah barang-
barang secara mekanis atau kimia, sehingga menjadi barang (produk yang sifatnya lebih
dekat pada konsumen terakhir), termasuk disini memasang bahagian dari suatu barang
(assembling).

B. Jenis-jenis Industri

Jenis-jenis industri secara umum terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: 

1. Industri Ekstraktif
Industri ini tergolong dalam perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan bahan baku
dari lingkungan sekitar secara langsung.
2. Industri Non-ekstraktif
Industri ini adalah kegiatan yang memanfaatkan bahan baku yang berasal dari selain
alam. 
3. Industri Fasilitatif
Industri fasilitatif merupakan sebuah kegiatan industri yang pada dasarnya menjual
layanan dan ini diberikan untuk keperluan orang banyak. 
C. Tujuan Pembangunan Industri 

Pemerintah menjelaskan bahwa Indonesia akan terus melakukan pembangunan


industri demi lancarnya pembangunan. Pengertian pembangunan industri adalah salah satu
unsur dari pembangunan perekonomian negara yang menerapkan beberapa prinsip
pembangunan industri berkelanjutan. Pembangunan ini dilakukan berdasarkan atas aspek
pembangunan ekonomi, sosial, dan juga lingkungan hidup.

Dalam Undang-undang Perindustrian pasal 2 terdapat penjelasan mengenai landasan


dan tujuan pembangunan industri tersebut. Pembangunan industri juga dilakukan dengan
berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan diri sendiri, manfaat, dan
juga kelestarian lingkungan hidup. 

Ada beberapa tujuan pembangunan industri, seperti yang dinyatakan pemerintah. Tujuan


tersebut antara lain:

1) Menjadikan rakyat lebih makmur dan sejahtera. Pemanfaatan sumber daya alam,
dan/atau hasil budidaya untuk kegiatan industri dengan memperhatikan keseimbangan
dan kelestarian lingkungan hidup harus bisa memberikan hasil yang adil dan merata
untuk kesejahteraan rakyat.
2) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Diperlukan adanya perubahan struktur
perekonomian menuju ke arah yang lebih baik, maju, sehat, dan lebih seimbang dalam
hal ini. Semuanya dilakukan sebagai bentuk upaya untuk mewujudkan dasar yang
lebih kuat dan lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi pada umumnya, serta
memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan industri pada khususnya.
3) Penguasaan teknologi tepat guna. Kemampuan menguasai teknologi ini sangat
penting karena akan bisa lebih menumbuhkan kepercayaan terhadap kemampuan
dunia usaha nasional.
4) Peningkatan penerimaan devisa. Seluruh bentuk industri yang ada, diharapkan bisa
membantu mendatangkan devisa yang besar bagi perekonomian negara.

5) Pemerataan kesempatan kerja. Dengan dibukanya banyak bidang industri, secara


otomatis akan membuka juga lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat yang
membutuhkan.
6) Menciptakan stabilitas nasional dan pertahanan yang kokoh. Dengan industri yang
meningkat dan kesejahteraan masyarakat meningkat maka akan mudah untuk
memperkuat sektor pertahanan dan keamanan.

D. Klasifikasi Industri di Indonesia

Klasifikasi Industri di Indonesia dikelompokkan berdasarkan jumlah tenaga kerja,


yaitu kelompok industri besar mempunyai tenaga kerja 100 orang atau lebih, industri sedang
memiliki tenaga kerja 20-99 orang, dan industri kecil memiliki tenaga kerja 5- 19 orang, dan
industri rumah tangga memiliki tenaga kerja 1-4 orang (BPS DIY, 2000). Klasifikasi industri
menurut tenaga kerja disajikan dalam tabel berikut ini.
Klasifikasi Industri menurut Banyaknya Tenaga Kerja

No Klasifikasi Industri Jumlah Tenaga Kerja (Orang)


1. Industri Besar 100 ke atas
2. Industri Sedang 20 – 99
3. Industri Kecil 5 – 19
4. Industri Rumah Tangga 1-4

a. Industri Besar Sedang


Pengelompokan sektor industri di Indonesia dibedakan menjadi dua. Pertama,
pembagian sektor industri pengolahan berdasarkan jenis produk yang dihasilkan.
Berdasarkan pengelompokan ini sektor industri pengolahan dibedakan menjadi
Sembilan sub sektor.
Pengelompokan yang kedua adalah pembagian berdasarkan banyaknya tenaga
kerja. Dengan pengelompokan ini sektor industri pengolahan dibedakan menjadi
empat sub golongan, yaitu: industri rumah tangga, industri kecil, industri sedang, dan
industri besar. Berdasarkan pengolompokan ini, industri besar sedang menghasilkan
nilai tambah terbesar.
b. Industri Kecil dan Rumah Tangga
Dalam rangka menunjang pembangunan di sektor industri, pemerintah tidak
hanya memperhatikan pertumbuhan industri besar dan sedang saja, melainkan juga
membantu berkembangnya industri kecil dan rumah tangga.
Industri kecil dan rumah tangga memegang peranan penting dalam
pembangunan, khusunya negara-negara yang sedang membangun, karena industri ini
dapat membuka lapangan kerja yang luas, membuka kesempatan usaha dan
memperluas basis pembangunan. Dalam berbagai bidang, industri kecil dan rumah
tangga juga meningkatkan ekspor.
Dalam pembentukan PDRB, peranan industri kecil dan rumah tangga
sebenarnya tidaklah terlalu besar, bahkan dapat dikatakan sangat kecil. Akan tetapi
peranan sektor ini dalam penyerapan tenaga kerja cukup besar.
c. Industri Kecil Dan Menengah
Sementara itu UKM (Usaha Kecil Menengah) meliputi usaha kecil informal/
tradisional dan juga usaha menengah, yang mengelola usahanya sudah lebih maju jika
dibandingkan dengan industri kecil informal dan tradisional. Disamping itu juga dari
segi permodalan juga sudah lebih besar dan manejemen juga lebih maju.
Upaya pemerintah melalui berbagai kebijaksanaan, yaitu denga menciptakan
iklim usaha yang kondusif, sehingga sektor industri terutama sektor industri UKM
dapat terus tumbuh dan berkembang, seiring dengan majunya industri besar. Hal ini
sesuai dengan tujuan pembangunan industri berdasarkan tujuan perekonomian serta
kebijaksanaan ekonomi, yaitu peningkatan pendapatan nasional, perluasan
kesempatan kerja, pembagian pendapatan secara merata, perkembangan industri
regional, serta pengurangan jumlah pengangguran.
E. Kebijaksanaan Pembangunan Sektor Industri

Kebijakan Pemerintah di Bidang Industri yaitu sebagai berikut:

1) Pembangunan industri diarahkan pada industri-industri yang berbasis pertanian


dan pertambangan, dan kelautan yang mampu memberikan nilaitambah yang tinggi
dan mampu bersaing dalam pasar lokal, regionalnasional, global dan mampu
menghasilkan nilai tambah tinggi.
2) Pengembangan IKM dan Industri Mikro (Industri Rumah Tangga), perludidorong dan
dibina, menjadi usaha yang makin berkembang danmaju,sehingga mampu mandiri
dan dapat meningkatkan pendapatanmasyarakat, memperluas lapangan kerja dan
kesempatan berusaha.
3) Menggalakkan iklim yang sehat dalam berusaha bagi pelaku ekonomi(koperasi, usaha
negara, usaha swasta) untuk menumbuhkan kegiatanusaha yang mampu menjadi
penggerak utama pembangunan ekonomi.
4) Meningkatkan pertumbuhan usaha kecil informal menjadi pengusaha kecilformal
yang tangguh dan mandiri melalui bantuan pembangunaninfrastruktur, perijinan dan
bantuan teknis.
5) Meningkatkan dan mengoptimalkan perolehan devisa ekspor produk industri
kehutanan, pertambangan, pertanian, dalam arti luas berikutindustri turunannya.

Kebijakan pemerintah mengembangkan perekonomian di Indonesia berorientasi global


membangun keunggulan komperatif dengan mengedepankan kebijakan industri, perdagangan
dan investasi dalam meningkatkan daya saingdengan membuka akses yang sama terhadap
kesempatan berusaha dankesempatan kerja bagi segenap rakyat dari seluruh daerah dengan
menghapuskanseluruh perlakuan diskriminatif dan hambatan.

Dalam ketentuan kebijaksanaan (policy) kebijakan adalah penggunaan pertimbangan-


pertimbangan tertentu yang dianggap lebih menjaminterhadap terlaksananya suatu usaha,
cita-cita/keinginan atau keadaan yangdikehendaki. Jadi dalam arti kebijaksanaan, titik
beratnya adalah adanya proses pertimbangan untuk menjamin terlaksananya suatu usaha,
pencapaian cita-cita atau keinginan yang dicapai tersebut, sehingga menghasilkan suatu bukti
kebijakan untuk kepentingan umum yang merobah keadaan untuk yang lebih baik.
Daftar Pustaka

http://e-journal.uajy.ac.id/2584/3/2EP14851.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Industri

https://majoo.id/solusi/detail/apa-itu-industri

https://www.academia.edu/3805139/Kebijakan_Pemerintah_di_Bidang_Industri

Anda mungkin juga menyukai