Anda di halaman 1dari 27

PEREKONOMIAN INDONESIA

Dosen Pengampu : Drs. I Nyoman Senimantara,M.Si

Oleh

Kelompok 5

1. Ni Putu Dian Oktaviani (202132121559)


2. Ni Putu Eka Satyawati (202132121341)
3. Ni Komang Rai Sekarini (202132121342)
4. Ni Ketut Suprianti (202132121510)
5. Ni Nyoman Adi Adnyani (202132121151)
6. Ni Putu Redita Putri ( 202132121309)
7. Ni Kadek Putri Cahyani (202132121166)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

TAHUN AJARAN 2023


SEKTOR INDUSTRI DAN KEBIJAKAN INDUSTRIALISASI

A. PERANAN SEKTOR INDUSTRI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

B.PENGERTIAN
PEMBANGUNAN
INDUSTRI
C.Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI),
arti industri adalah
kegiatan
D.memproses atau mengolah
barang dengan menggunakan
sarana dan peralatan,
misalnya mesin.
E. Secara umum, pengertian
industri adalah sebuah proses
dalam kegiatan
perekonomian
F. yang mengubah bahan
mentah menjadi barang
setengah jadi atau barang
jadi. Tujuan
G.pembangunan industri
adalah agar suatu benda
memiliki nilai lebih sebagai
nilai kegunaan atau
H.nilai jual. Nilai lebih
inilah yang nantinya akan
menjadi sumber
keuntungan bagi pihak
I. produsen.
J. Di Indonesia, adanya
Undang-undang No 5 Tahun
1984 menyatakan bahwa
pengertian
K.industri adalah kegiatan
ekonomi yang mengolah
bahan baku, mentah, setengah
jadi atau bisa
L. barang jadi diubah menjadi
sesuatu yang memiliki nilai
yang tinggi, sehingga
mendapatkan
M. keuntungan.
N.Pemerintah menjelaskan
bahwa Indonesia akan terus
melakukan pembangunan
industri
O.demi lancarnya
pembangunan. Pengertian
pembangunan industri adalah
salah satu unsur dari
P. pembangunan
perekonomian negara yang
menerapkan beberapa prinsip
pembangunan industri
Q.berkelanjutan.
Pembangunan ini
dilakukan berdasarkan atas
aspek pembangunan
ekonomi,
R.sosial, dan juga
lingkungan hidup. Dalam
Undang-undang
Perindustrian pasal 2
terdapat
S. penjelasan mengenai
landasan dan tujuan
pembangunan industri
tersebut. Pembangunan
industri
T. juga dilakukan dengan
berlandaskan pada
kepercayaan akan
kemampuan dan kekuatan
diri
U.sendiri, manfaat, dan juga
kelestarian lingkungan hidup.
V.Ada beberapa tujuan
pembangunan industri,
seperti yang dinyatakan
pemerintah. Tujuan
W. tersebut antara lain:
X .  Menjadikan
rakyat lebih makmur dan
sejahtera. Pemanfaatan
sumber daya alam, dan/atau
Y.hasil budidaya untuk
kegiatan industri dengan
memperhatikan
keseimbangan dan
Z. kelestarian lingkungan
hidup harus bisa memberikan
hasil yang adil dan merata
untuk
AA. kesejahteraan rakyat.
B B .  Meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
Diperlukan adanya
perubahan struktur
CC. perekonomian menuju ke
arah yang lebih baik, maju,
sehat, dan lebih seimbang
dalam
DD. hal ini. Semuanya
dilakukan sebagai bentuk
upaya untuk mewujudkan
dasar yang lebih
EE. kuat dan lebih luas bagi
pertumbuhan ekonomi pada
umumnya, serta memberikan
nilai
FF. tambah bagi pertumbuhan
industri pada khususnya.
G G .  Penguasaan
teknologi tepat guna.
Kemampuan menguasai
teknologi ini sangat penting
HH. karena akan bisa lebih
menumbuhkan kepercayaan
terhadap kemampuan dunia
usaha
II.nasional
JJ. PENGERTIAN
PEMBANGUNAN
INDUSTRI
KK. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI),
arti industri adalah
kegiatan
LL. memproses atau
mengolah barang dengan
menggunakan sarana dan
peralatan, misalnya mesin.
MM. Secara umum,
pengertian industri adalah
sebuah proses dalam kegiatan
perekonomian
NN. yang mengubah bahan
mentah menjadi barang
setengah jadi atau barang
jadi. Tujuan
OO. pembangunan industri
adalah agar suatu benda
memiliki nilai lebih sebagai
nilai kegunaan atau
PP. nilai jual. Nilai lebih
inilah yang nantinya akan
menjadi sumber
keuntungan bagi pihak
QQ. produsen.
RR. Di Indonesia, adanya
Undang-undang No 5 Tahun
1984 menyatakan bahwa
pengertian
SS. industri adalah kegiatan
ekonomi yang mengolah
bahan baku, mentah, setengah
jadi atau bisa
TT. barang jadi diubah
menjadi sesuatu yang
memiliki nilai yang tinggi,
sehingga mendapatkan
UU. keuntungan.
VV. Pemerintah menjelaskan
bahwa Indonesia akan terus
melakukan pembangunan
industri
WW. demi lancarnya
pembangunan. Pengertian
pembangunan industri adalah
salah satu unsur dari
XX. pembangunan
perekonomian negara yang
menerapkan beberapa prinsip
pembangunan industri
YY. berkelanjutan.
Pembangunan ini
dilakukan berdasarkan atas
aspek pembangunan
ekonomi,
ZZ. sosial, dan juga
lingkungan hidup. Dalam
Undang-undang
Perindustrian pasal 2
terdapat
AAA. penjelasan mengenai
landasan dan tujuan
pembangunan industri
tersebut. Pembangunan
industri
BBB. juga dilakukan
dengan berlandaskan pada
kepercayaan akan
kemampuan dan kekuatan
diri
CCC. sendiri, manfaat, dan
juga kelestarian lingkungan
hidup.
DDD. Ada beberapa tujuan
pembangunan industri,
seperti yang dinyatakan
pemerintah. Tujuan
EEE. tersebut antara lain:
F F F .  Menjadika
n rakyat lebih makmur dan
sejahtera. Pemanfaatan
sumber daya alam, dan/atau
GGG. hasil budidaya untuk
kegiatan industri dengan
memperhatikan
keseimbangan dan
HHH. kelestarian lingkungan
hidup harus bisa memberikan
hasil yang adil dan merata
untuk
III. kesejahteraan rakyat.
J J J .  Meningkatka
n pertumbuhan ekonomi.
Diperlukan adanya
perubahan struktur
KKK. perekonomian menuju
ke arah yang lebih baik,
maju, sehat, dan lebih
seimbang dalam
LLL. hal ini. Semuanya
dilakukan sebagai bentuk
upaya untuk mewujudkan
dasar yang lebih
MMM.kuat dan lebih luas bagi
pertumbuhan ekonomi pada
umumnya, serta memberikan
nilai
NNN. tambah bagi
pertumbuhan industri pada
khususnya.
O O O . Penguasaa

n teknologi tepat guna.


Kemampuan menguasai
teknologi ini sangat penting
PPP.karena akan bisa lebih
menumbuhkan kepercayaan
terhadap kemampuan dunia
usaha
QQQ. nasional
 Pengertian Industri
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti industri adalah kegiatan
memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan,
misalnya mesin.
Secara umum, pengertian industri adalah sebuah proses dalam kegiatan
perekonomian yang mengubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau
barang jadi. Tujuan pembangunan industri adalah agar suatu benda memiliki nilai
lebih sebagai nilai kegunaan atau nilai jual. Nilai lebih inilah yang nantinya akan
menjadi sumber keuntungan bagi pihak produsen.
Di Indonesia, adanya Undang-undang No 5 Tahun 1984 menyatakan bahwa
pengertian industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku, mentah,
setengah jadi atau bisa barang jadi diubah menjadi sesuatu yang memiliki nilai yang
tinggi, sehingga mendapatkan keuntungan.
Pemerintah menjelaskan bahwa Indonesia akan terus melakukan pembangunan
industri demi lancarnya pembangunan. Pengertian pembangunan industri adalah salah
satu unsur dari pembangunan perekonomian negara yang menerapkan beberapa
prinsip pembangunan industri berkelanjutan. Pembangunan ini dilakukan berdasarkan
atas aspek pembangunan ekonomi, sosial, dan juga lingkungan hidup.

 Peranan Sektor Industri dalam Pembangunan Ekonomi


Sektor industri memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu
negara. Berikut adalah beberapa peranan sektor industri dalam pembangunan
ekonomi:
1) Menciptakan lapangan kerja
Industri merupakan salah satu sektor yang mampu menciptakan banyak
lapangan kerja bagi masyarakat. Dengan adanya lapangan kerja yang tersedia,
maka masyarakat dapat memperoleh penghasilan dan meningkatkan
kesejahteraannya.
2) Meningkatkan nilai tambah produk
Sektor industri memungkinkan suatu negara untuk mengolah sumber daya
alam menjadi produk yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi. Hal ini
akan meningkatkan nilai ekspor dan mengurangi ketergantungan pada produk
impor.
3) Meningkatkan daya saing suatu negara di pasar internasional
Dengan memiliki sektor industri yang berkembang pesat, suatu negara
dapat meningkatkan daya saingnya di pasar internasional. Hal ini akan
meningkatkan jumlah ekspor dan menarik investasi dari luar negeri.
4) Meningkatkan pendapatan negara
Sektor industri juga dapat meningkatkan pendapatan negara melalui
pembayaran pajak oleh perusahaan dan karyawan. Pendapatan negara dapat
digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur dan program sosial
lainnya.
5) Meningkatkan inovasi dan teknologi
Sektor industri mendorong inovasi dan pengembangan teknologi baru yang
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Hal ini akan menghasilkan
produk yang lebih baik dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan
lebih efektif.
6) Mengurangi kemiskinan
Sektor industri juga dapat mengurangi kemiskinan melalui penciptaan
lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini akan
memungkinkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka dan
meningkatkan taraf hidup mereka secara umum.

Secara keseluruhan, sektor industri memiliki peranan penting dalam pembangunan


ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, pemerintah perlu membuat kebijakan yang
mendukung pengembangan sektor industri agar dapat memberikan manfaat bagi
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

B. PERANAN SEKTOR INDUSTRI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA


 Peranan Sektor Industri dalam Perekonomian Indonesia
Sektor industri merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Berikut
adalah beberapa peranan sektor industri dalam perekonomian Indonesia:
1) Kontribusi terhadap PDB
Sektor industri merupakan penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB) Indonesia, yakni sekitar 27,1% pada tahun 2020. Kontribusi sektor ini
sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena mampu menyerap
tenaga kerja dan meningkatkan nilai tambah produk.
2) Menciptakan lapangan kerja
Sektor industri juga menjadi penyedia lapangan kerja yang signifikan. Menurut
data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2022, sektor industri mampu
menyerap sekitar 19,9 juta tenaga kerja di Indonesia. Dengan adanya lapangan
kerja yang tersedia, maka masyarakat dapat memperoleh penghasilan dan
meningkatkan kesejahteraannya.
3) Meningkatkan nilai tambah produk
Sektor industri memungkinkan Indonesia untuk mengolah sumber daya alam
menjadi produk yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi. Hal ini akan
meningkatkan nilai ekspor dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.
4) Meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional
Dengan memiliki sektor industri yang berkembang pesat, Indonesia dapat
meningkatkan daya saingnya di pasar internasional. Hal ini akan meningkatkan
jumlah ekspor dan menarik investasi dari luar negeri.
5) Meningkatkan inovasi dan teknologi
Sektor industri mendorong inovasi dan pengembangan teknologi baru yang dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Hal ini akan menghasilkan produk yang
lebih baik dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan lebih efektif.
6) Meningkatkan kemandirian ekonomi
Dengan pengembangan sektor industri yang kuat, Indonesia dapat mengurangi
ketergantungan pada produk impor. Hal ini akan meningkatkan kemandirian
ekonomi dan mengurangi risiko terhadap fluktuasi nilai tukar dan perubahan
kebijakan perdagangan internasional.

Secara keseluruhan, sektor industri memiliki peranan yang sangat penting dalam
perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia perlu membuat
kebijakan yang mendukung pengembangan sektor industri agar dapat memberikan
manfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

 Permasalahan Sektor Industri

Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan industri di Indonesia kebijakan dan


strategi pengembangan sektor industri yang akan diterapkan hendaknya mampu
menghadapi berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam dunia usaha
khususnya sektor industri. Permasalahan-permasalahan yang ada disektor industri
harus bisa diatasi agar para pengusaha atau investor bergairah lagi menanamkan
investasi di Indonesia.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi sektor industri adalah:

a. Masalah Birokrasi
i. Perizinan tidak transparan, berbelit-belit, diskriminatif, lama dan terjadi
tumpang tindih vertikal (antara pusat dan daerah) serta horizontal (antar
instansi daerah).
ii. Penegakan dan pelaksanaan hukum dan berbagai peraturan perundang-
undangan masih cenderung kurang tegas.
iii. Administrasi perpajakan yang belum optimal.
b. Masalah Teknologi
i. Lemahnya penguasaan dan penerapan teknologi. Penerapan teknologi tepat
guna belum banyak dimanfaatkan oleh industri untuk meningkatkan produksi.
ii. Tenaga kerja terampil sulit diperoleh dan dipertahankan karena kualitas sumber
daya manusia relatif rendah.
c. Masalah Bahan Baku
i. Suplai bahan baku kurang memadai antara lain karena kesulitan dalam
memperoleh bahan baku dipasaran.
ii. Harga bahan baku terlalu tinggi terutama bahan baku yang berasal dari impor
karena tergantung nilai kurs terhadap dolar.
d. Masalah Pemasaran
i. Pemasaran hasil produksi agak sulit dan harganya rendah sehingga hasil
penjualan tidak mampu menutupi biaya produksi yang cukup tinggi.
ii. Permintaan produk dipasaran sangat rendah walaupun harganya rendah karena
kalah bersaing dengan perusahaan lain.
iii. Asosiasi pengusaha belum berperan dalam mengkoordinasikan produk
sehingga menimbulkan persaingan tidak sehat antar usaha sejenis.
e. Masalah Permodalan
i. Sistem dan prosedur kredit dari lembaga keungan dan nonbank rumit dan
lama sehingga dalam pencairan kredit sangat lama.
ii. Suku bunga kredit perbankan cukup tinggi sehingga kredit menjadi mahal.
f. Masalah Manejemen
i. Pola manegemen yang sesuai dengan kebutuhan sebelum bisa diterapakan
karena pengetahuan dam manegerial skill relatif rendah sehingga strategi
bisnis yang tepat belum mampu disusun dengan baik.
ii. Kemampuan pengusaha mengorganisasikan diri dan karyawan masih lemah
sehingga terjadi pembagian kerja yang tidak tepat.
iii. Produktifitas karyawan masih rendah sedangkan intensitas pelatihan yang
dilaksanakan oleh industri belum juga menggembirakan.
g. Permasalahan Industri Kecil
i. Sebagian besar industri kecil yang ada merupakan usaha sampingan atau
pelengkap bagi pengusaha kecil dengan produksi yang berfluktuasi cukup
besar atau berpola musiman atau tidak beraturan.
ii. Sikap dan reaksi pengusaha industri kecil yang ada pada umunya lambat dan
kurang tanggap untuk mengikuti perkembangan sehubungan dengan latar
belakang budaya agraris.
iii. Sulitnya menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan industri kecil
dalam rangka peningkatan mutu dan pengembangan produk baru

C. STRATEGI INDUSTRIALISASI DI INDONESIA


 Pengertian Strategi Industrialisasi
Strategi industrialisasi merupakan pandangan yang dianggap sebagai sebuah
keniscayaan untuk memajukan proses pembangunan di sebuah negara. Industrialisasi
dianggap sebagai satu-satunya jalan pintas untuk meretas nasib kemakmuran suatu
negara secara lebih cepat di bandingkan apabila tanpa melalui proses tersebut.
Indonesia sebagai negara berkembang juga tidak luput dari virus industrialisasi
tersebut. Semenjak pembangunan ekonomi dimulai secara terencana sejak tahun
1969, sesungguhnya pendekatan yang digunakan Indonesia adalah strategi
industrialisasi. Terdapat dua pertimbangan penting yang melandasi penggunaan
strategi industrialisasi tersebut.
1) Pada tahun-tahun tersebut negara-negara di seluruh dunia juga mengerjakan
proyek industrialisasi di negaranya masing-masing dengan dukungan teori- teori
pembangunan ekonomi yang memadai.
2) Sejarah negara-negara yang telah berhasil memajukan ekonominya selalu
melewati tahapan industrialisasi pada proses pembangunannya.
Strategi ini dianggap berhasil karena secara perlahan-lahan menggeser kegiatan
ekonomi dari semula terkonsentrasi pada sektor primer (pertanian) menuju sektor
sekunder (industri/jasa). Dengan pertimbangan itulah maka proyek industrialisasi juga
dikerjakan di Indonesia dengan konsistensi yang cukup terjaga. Sejarah telah
mencatat bahwa industrialisasi di Indonesia pada akhirnya juga menggeser aktivitas
ekonomi masyarakat, dari semula bertumpu pada sektor pertanian untuk kemudian
bersandar pada sektor industri. Karena adanya kesadaran bahwa sebagian besar
masyarakat Indonesia bergulat di sektor agraris dan sumberdaya ekonomi yang
melimpah di sektor pertanian, maka industrialisasi yang dilaksanakan di Indonesia
harus melibatkan sektor pertanian dalam prosesnya.

 Industrialisasi di Indonesia
Pembangunan industri merupakan bagian dari pelaksanaan Garis-garis Besar
Haluan Negara (GBHN) dalam mencapai sasaran Pembangunan Jangka Panjang yang
bertujuan membangun industri, sehingga bangsa Indonesia mampu tumbuh dan
berkembang atas kekuatan sendiri berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Menurut
departemen perindustrian, industri nasional Indonesia dikelompokkan menjadi 3
kelompok besar, yaitu:
1) Industri Dasar yang meliputi kelompok industri mesin dan logam dasar
(IMLD) dan kelompok kimia dasar (IKD). Yang termasuk dalam IMLD antara
lain: industri mesin pertanian, elektronika kereta api, pesawat terbang,
kendaraan bermotor, besi baja, aluminium, tembaga dan sebagainya.
Sedangkan yang termasuk dalam IKD antara lain: industri pengolahan kayu
dan karet alam, industri pestisida, industri pupuk, industri semen, industri
batubara dan sebagainya. Industri dasar mempunyai misi untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, membantu penjualan struktur industri dan bersifat
padat modal. Teknologi tepat guna yang digunakan adalah teknologi maju,
teruji dan tidak padat karya, namun dapat mendorong terciptanya lapangan
kerja baru secara besar sejajar dengan tumbuhnya industri hilir dan kegiatan
ekonomi lainnya.
2) Industri Kecil yang meliputi antara lain industri pangan, industri sandang dan
kulit, industri kimia dan bahan bangunan, industri galian bukan logam dan
industri logam. Kelompok industri kecil ini mempunyai misi melaksanrakan
pemerataan. Teknologi yang digunakan teknologi menengah atau sederhana
dan padat karya. Pengembangan industri kecil ini diharapkan dapat menambah
kesempatan kerja dan meningkatkan nilai tambah dengan memanfaatkan pasar
dalam negeri dan pasar luar negeri (ekspor).
3) Industri Hilir yaitu kelompok Aneka Industri (AI) yang meliputi antara lain:
industri yang mengolah sumberdaya hutan, industri yang mengolah hasil
pertambangan, industri yang mengolah sumberdaya pertanian secara luas dan
lain-lain. Kelompok AI ini mempunyai misi meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan atau pemerataan, memperluas kesempatan kerja, tidak padat
modal dan teknologi yang digunakan adalah teknologi menengah dan atau
teknologi maju.

Sedangkan menurut Biro Pusat Statistik (BPS), berdasarkan jumlah tenaga kerja
yang dipekerjakan, industri dibedakan menjadi 4 yaitu:

i. Perusahaan/industri besar jika mempekerjakan 100 orang atau lebih;


ii. Perusahaan/industri sedang jika mempekerjakan 20-99 orang;
iii. Perusahaan/industri kecil jika mempekerjakan 5-19 orang;
iv. Industri kerajinan rumah tangga jika mempekerjakan kurang dari 3
orang (termasuk tenaga kerja yang tidak dibayar).

Dari segi kesempatan kerja yang diciptakan, maka industri kerajinan rumah
tangga adalah yang paling penting. Sedangkan dari segi nilai tambah yang dihasilkan
maka perusahaan-perusahaan industri besar atau sedang yang paling menonjol.

Keragaman sektor industri di Indonesia telah menghadapkan para perencana


ekonomi Indonesia pada suatu dilema. Bila tujuan yang diutamakan adalah penciptaan
lapangan kerja dan penghapusan kemiskinan, maka sumber-sumber ekonomi yang
tersedia harus disalurkan pada usaha-usaha yang membantu sektor kerajinan rumah
tangga yang tidak produktif dan tidak banyak diketahui ini. Bila tujuan yang
diutamakan adalah pertumbuhan ekonomi maka sumber-sumber tersebut haruslah
diarahkan kepada usaha-usaha pengembangan perusahaan-perusahaan industri besar.

D. DAYA SAING INDUSTRI NASIONAL


 Pengertian Daya Saing
Daya saing merupakan kemampuan menghasilkan produk barang dan jasa yang
memenuhi pengujian internasional, dan dalam saat bersamaan juga dapat memelihara
tingkat pendapatan yang tinggi dan berkelanjutan, atau kemampuan daerah menghasilkan
tingkat pendpatan dan kesempatan kerja yang tinggi dengan tetap terbuka terhadap
persaingan eksternal. Menurut porter daya saing nasional sebagai iuran dari kemampuan
suatu negara dalam rangka mencapai, atau mempertahankan posisi yang menguntungkan
dibandingkan dengan negara lain dalam sejumlah sektor-sektor kuncinya.
Martin menyatakan konsep definisi daya saing suatu negara atau daerah mencakup
beberapa elemen utama sebagai berikut :
1. Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Mampu berkompetensi dengan daerah maupun negara lain.
3. Mampu memenuhi kewajibannya baik dosmetik maupun internasional
4. Dapat menyediakan lapangan kerja, dan
5. Pembangunan yang berkesinambungan dan tidak membebabani generasi
yang akan datang.

Menurut Tambunan terdapat beberapa faktor yang mendukung daya saing suatu
industri, diantaranya adalah keahlian atau tingkat pendidikan pekerja, keahlian
pengusaha, ketersediaan modal, sistem organisasi dan manajemen yang baik (sesuai
kebutuhan bisnis), ketersediaan teknologi, ketersediaan informasi, dan ketersediaan
inputinput lainnya seperti energi, bahan baku, dan lain-lain.

 Strategi Daya Saing Industri Nasional

Industri Nasional tengah menghadapi persaingan yang serius dalam memasarkan


produknya, baik di pasar domestik maupun ekspor. Untuk itu, daya saing industri
nasional harus ditingkatkan. Strategi dan kebijakan Kementerian Perindustrian dalam
meningkatkan daya saing sektor manufaktur nasional, di antaranya adalah
melalui akselerasi pada penerapan industri 4.0. Kementerian Perindustrian
menetapkan dua strategi dalam mendorong peningkatan daya saing industri nasional,
yaitu ;

1. Melalui pemanfaatan keunggulan industri nasional yang dimiliki saat ini dan
peningkatan produktivitas industri.
2. Dalam upaya peningkatan produktivitas industri, diperlukan peningkatan
kemampuan SDM industri serta peningkatan dukungan teknologi dan inovasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/30144405/Makalah_Perekonomian_Indonesia
https://media.neliti.com/media/publications/37047-ID-industrialisasi-di-indonesia-menuju-
kemitraan-yang-islami.pdf

Hakim, M. A. (2009). Industrialisasi di Indonesia: Menuju kemitraan yang islami. Jurnal hukum islam, 7(1).

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/14551/5/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai