Anda di halaman 1dari 13

LANDASAN PEMBANGUNAN INDUSTRI

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
1. Resti Wulandari_A1A020204
2. Reza Afdlin Zauqi_A1A020205
3. Rheta Da Lhutfa Salam_A1A020206
4. Ridho Ramdani_A1A020207
5. Rifkha Maharani Putri_A1A020208
6. Rinda Azzahra_A1A020209
7. Rini Sri astutik_A1A020210
8. Riska Ananda Putri_A1A020211
9. Rista_A1A020212

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami hantarkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat,
taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul

“LANDASAN PEMBANGUNAN INDUSTRI”.

Dalam proses penyusunan makalah ini tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari Dosen
Pengampu Mata Kuliah Ekonomi Industri, yaitu Ibu Eka Agustiani, SE, MM. Untuk itu kami ucapkan
banyak terima kasih atas segala arahan dan masukan dalam menyelesaikan makalah ini. Dan dalam proses
penyusunan makalah ini tak lepas dari bantuan dan kerjasama kami dari, kelompok 4.

Meski telah disusun secara maksimal, namun kami sebagai manusia biasa menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sekalian.

Demikian, besar harapan kami agar bahan ajar ini dapat menjadi bacaan menarik bagi pembaca.

Mataram, November 2021


DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................................
B. Perumusan Masalah..................................................................................................................
C. Tujuan ………………...............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN……..............................................................................................................
A. Kemampuan Industri nasional..................................................................................................
B. Transformasi Industri…………………………………………………………………………
C. Landasan Pembangunan Industri…………………………………………………………….
a. Prasyarat Pokok…………………………………………………………………………..
b. Prasyarat Pendukung…………………………………………………………………….

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................................................


A. Kesimpulan............................................................................................................................
B. Saran .....................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang sangat kompleks, tidak hanya meliputi
ekonomi melainkan juga sosial, politik, budaya dan perubahan teknologi. Tujuan pembanguanan
ekonomi setiap negara secara umum adalah untuk meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan seluruh
rakyat dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, baik sumber daya alam maupun sumber daya
manusia, secara bijaksana.

Pada awalnya, perhatian negara-negara sedang berkembang biasanya lebih tertuju kepada sektor
pertanian, karena di negara-negara tersebut umumnya memiliki struktur perekonomian yang bersifat
agraris. Di negara sedang berkembang, sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB), sedangkan sumbangan sektor-sektor lainnya terhadap PDB relatif lebih
kecil daripada sektor pertanian. Selain ciri tersebut dapat juga dilihat dari struktur penduduknya yang
bekerja pada berbagai sektor, yang mana pada umumnya sebagian besar penduduk masih bekerja pada
sektor pertanian.

Sejalan dengan gerak maju pembangunan negara sedang berkembang, dewasa ini terdapat suatu
pandangan bahwa pembangunan hanya dapat dilaksanakan apabila kegiatan industri dikembangkan.
Tanpa mengabaikan banyak faktor lain seperti tersedianya tenaga-tenaga ahli dan pengusaha-
pengusaha untuk melaksanakan proyek-proyek industri, tersedianya pasar, dan sebagainya yang akan
menjamin perkembangan sektor industri. Terbukti dengan semakin berkurangnya peranan sektor
pertanian terhadap perekonomian nasional, dan sebaliknya peranan sektor industri semakin meningkat
terhadap perekonomian nasional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari landasan pembangunan industri?
2. Apa kemampuan industry nasional?
3. Apa itu transformasi industry?
4. Apa saja prasyarat pokok dan prasyarat pendukung dari landasan pembangunan industry?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari landasan pembangunan industry.
2. Dapat mengetahui kemampuan industry nasional.
3. Dapat mengetahui apa itu transformasi industry.
4. Dapat mengetahui apa saja prasyarat pokok dan prasyarat pendukung dari landasan
pembangunan industry.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kemampuan Industri Nasional


Kontribusi sektor industri nasional terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional
tergolong tinggi yakni mencapai 22%. Besarnya peranan itu membawa kapabilitas manufaktur
Indonesia masuk deretan negara dengan kontribusi industri terbesar pada struktur PDB.
J dilihat kontribusi (sektor industri) pada PDB, kita berada di urutan empat di bawah Korea,
Tiongkok, dan Jerman. Kemampuan industri kita jauh di atas negara-negara ASEAN lainnya.
Bahkan ditambah industri turunannya, kontribusi manufaktur lebih dari 30%. Pertumbuhan
tertinggi subsektor industri per triwulan III 2017 meliputi industri logam dasar 10,6%, industri
makanan dan minuman 9,49%, industri mesin dan perlengkapan 6,35%, dan industri alat angkutan
5,63%. Hal itu mencerminkan tingkat kepercayaan industrialis berikut pasar berada dalam jalur
yang benar (on the track). Kemudahan berinvestasi di Tanah Air pun diakui skala global
sebagaimana kenaikan tingkat ease of doing business (EoDB) 2018 dari posisi 91 menjadi 72.
Pertumbuhan sektor industri membawa dampak pengganda (multiplier effect), di antaranya
perluasan lapangan kerja.

Kementerian Perindustrian, kata Airlangga, dalam hal ini mendorong konsep link and
match yang dapat meng-improve kontribusi industri terhadap pengembangan pendidikan vokasi
sehingga siswa terdidik nantinya akan sesuai dengan kebutuhan industri. Wakil Ketua Umum
Kadin Indonesia Bidang Industri Johnny Darmawan berpendapat, meskipun kontribusi industri
terhadap PDB cukup tinggi, pertumbuhannya cenderung fluktuatif. Kondisi tersebut, tidak lepas
dari inkonsistensi kebijakan ataupun regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Seharusnya pemerintah
(lebih) konsisten. Misalnya, mau ada pendalaman industri di Indonesia, jadi harus diberikan insentif
yang konsekuen dan berpihak. Harapannya tentu industri bisa maju, tapi beberapa parameter itu
harus jalan.

B. Transformasi Industri

Kata transformasi berasal dari dua kata dasar, ‘trans dan form.’ Trans berarti melintasi dari
satu sisi ke sisi lainnya (across), atau melampaui (beyond); dan kata form berarti bentuk.
Transformasi mengandung makna, perubahan bentuk yang lebih dari, atau melampaui perubahan
bungkus luar saja.Transformasi sering diartikan adanya perubahan atau perpindahan bentuk yang
jelas, pemakaian kata transformasi menjelaskan perubahan yang bertahap dan terarah tetapi tidak
radikal. Walaupun demikian pengertian transformasi sendiri secara konkret masih suatu wacana
yang membingungkan, banyak pandangan yang berbeda dari pemakaian kata tersebut yang hanya
disesuaikan dengan perspektif parsial para penggunanya.

Industri merupakan suatu kegiatan ekonomi yang mengolah barang mentah, bahan baku,
barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi kegunaannya. Secara
umum definisi mengenai industri bermacam-macam namun pada dasarnya pengertiannya tidak
berbeda satu sama lainnya, adapun definisi menurut Sukirno adalah perusahaan yang menjalankan
kegiatan ekonomi yang tergolong dalam sektor sekunder. Kegiatan itu antara lain adalah pabrik
tekstil, pabrik perakitan dan pabrik pembuatan rokok. Dari beberapa pengertian industri maka
secara garis besar dapat disimpulkan bahwa industri adalah kumpulan dari beberapa perusahaan
yang memproduksi barang-barang tertentu dan menempati areal tertentu dengan output produksi
berupa barang atau jasa. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari
industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

Maka transformasi industri membahas secara umum tentang perubahan industri Indonesia,
seperti industri tekstil, Industri kayu lapis, kertas dan pulp dan elektro. Transformasi industri di
Indonesia berubah sejalan dengan perkembangan zaman dan membantu memudahkan kehidupan
manusia. Dalam perekonomian transformasi ini juga membantu dalam hal perkembangan
perekonomian Indonesia dan menandakan kemajuan dalam perekonomian Indonesia.

Di Indonesia, perkembangan Industry 4.0 sangat didorong oleh Kementerian Perindustrian.


Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, agar Indonesia dapat bersaing dengan
negara lain di bidang industri, Indonesia juga harus mengikuti tren. Revolusi Industri 4.0
merupakan upaya transformasi menuju perbaikan dengan mengintegrasikan dunia online dan lini
produksi di industri, di mana semua proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang
utama. sejumlah sektor industri nasional telah siap memasuki era Industry 4.0. Beberapa di
antaranya seperti industri semen, petrokimia, otomotif, serta makanan dan minuman. Misalnya
industri otomotif, dalam proses produksinya, mereka sudah menggunakan sistem robotik dan
infrastruktur IoT.

Lantas, faktor penggerak apakah yang harus diperkuat untuk menyambut Industry 4.0 di
Indonesia? Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Haris Munandar
menjelaskan, ada beberapa bidang yang harus dipersiapkan. Beberapa di antaranya adalah
melakukan peningkatan otomatisasi, komunikasi machine-to-machine, komunikasi human-to-
machine, AI, serta pengembangan teknologi berkelanjutan. Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa
untuk melakukan implementasi, ada empat dasar faktor penggerak. Pertama adalah peningkatan
volume data, daya komputasi, dan konektivitas. Harusnya juga adanya peningkatan kemampuan
analitis dan bisnis intelijen di Industri ini.

Kemenperin juga sudah mulai memberikan dorongan untuk mempersiapkan apa saja yang
dibutuhkan oleh pelaku industri. Mereka telah melakukan beberapa hal, seperti pemberian insentif
kepada pelaku usaha padat karya berupa infrastruktur industri, melakukan kolaborasi dengan
Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam optimalisasi bandwidth, serta penyediaan Sistem
Informasi Industri Nasional (SIINAS) yang memudahkan integrasi data untuk membangun industri
elektronik. Tak ketinggalan, persiapan SDM industri melalui pendidikan vokasi yang mengarah
pada high skill serta meningkatkan keterampilan SDM industri yang dominan low/middle ke level
high skill juga telah dilakukan. Lantas, perusahaan mana yang sudah mengimplementasikan
Industry 4.0 di Indonesia? Ternyata, salah satu pabrik yang sudah mengadopsi langsung adalah
pabrik alat listrik asal Jerman yang ada di Indonesia, yakni PT Schneider Electric Manufacturing
Batam (SEMB).

Dalam situs resmi Kemenperin, kedua pihak melakukan kerjasama mengenai


pengaplikasian teknologi Virtual Reality untuk mengontrol kondisi mesin. Kerjasama ini dilakukan
pada saat Airlangga mengunjungi pabrik tersebut pada 16 November 2018 silam. Di sisi lain,
Telkomsel sebagai salah satu pihak enabler Industry 4.0 juga sudah siap mendukung terlaksananya
hal tersebut di Indonesia. Mereka akan menyediakan sistem IoT, melalui program Telkomsel
Innovation Center (TINC). Telkomsel pun mengembangkan layanan IoT yang bersifat lintas
industri. Salah satu contoh bidang yang sudah bekerjasama dengan mereka adalah di bidang
perbankan. Telkomsel menjadi mitra penyedia IoT connectivity dan IoT platform. Begitu juga di
sektor transportasi, otomotif dan logistik. Mereka telah menyediakan solusi IoT secara total. Tak
ketinggalan, mereka juga mempersiapkan diri untuk membantu industri yang bergerak di
agriculture, aquaculture, environmental dan monitoring. Perusahaan berplat merah ini sudah
menjadi penghubung, inkubator, serta akselerator. Satu hal lagi yang harus dipersiapkan oleh
Pemerintah Indonesia untuk menyongsong Industri 4.0. Salah satunya adalah melalui persiapan
hadirnya jaringan generasi kelima atau yang lebih dikenal sebagai jaringan 5G. Menteri
Komunikasi dan Informatika, Rudiantara pun dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa
jaringan 5G memang diprioritaskan untuk kebutuhan industri. Bukannya untuk pengguna
individual semata.
C. Landasan Pembangunan Industri
Pembangunan Industri berlandaskan demokrasi ekonomi, kepercayaan pada kemampuan
dan kekuatan diri sendiri, manfaat, dan kelestarian lingkungan hidup merupakan salah satu pilar
pembangunan perekonomian nasional, yang diarahkan dengan menerapkan prinsip-prinsip
pembangunan Industri yang berkelanjutan yang didasarkan pada aspek pembangunan ekonomi,
sosial, dan lingkungan hidup yang bertujuan utk meningkatkan, memperluas, menunjang, serta
memperkuat segala aspek yang berkaitan/berhubungan dengan pembangunan industri itu sendiri.
Landasan dan tujuan pembangunan industri
a) Pasal 2, Pembangunan industri berlandaskan demokrasi ekonimi, kepercayaan pada
kemampuan dan kekuatan diri sendiri, manfaat, dan kelestarian lingkungan hidup.
b) Pasal 3
Pembangunan industri bertujuan untuk :
1. meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata dengan
memanfaatkan dana, sumber daya alam, dan/atau hasil budidaya serta dengan
memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup;
2. meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap, mengubah struktur
perekonomian ke arah yang lebih baik, maju, sehat, dan lebih seimbang sebagai upaya
untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi
pada umumnya, serta memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan industri pada
khususnya;
3. meningkatkan kemampuan dan penguasaan serta mendorong terciptanya teknologi
yang tepat guna dan menumbuhkan kepercayaan terhadap kemampuan dunia usaha
nasional;
4. meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan kemampuan golongan ekonomi lemah,
termasuk pengrajin agar berperan secara aktif dalam pembangunan industri;
5. memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta
meningkatkan peranan koperasi industri;
6. meningkatkan penerimaan devisa melalui peningkatan ekspor hasil produksi nasional
yang bermutu, disamping penghematan devisa melalui pengutamaan pemakaian hasil
produksi dalam negeri, guna mengurangi ketergantungan kepada luar negeri;
7. mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industri yang menunjang pembangunan
daerah dalam rangka pewujudan Wawasan Nusantara;
8. menunjang dan memperkuat stabilitas nasional yang dinamis dalam rangka
memperkokoh ketahanan nasional.

Prasyarat yaitu kondisi ideal yang dibutuhkan agar tujuan pembangunan industry dapat
tercapai. Prasyarat yang dibutuhkan untuk mewujudkan industry adalah pokok dan pendukung.

a. Prasyarat Pokok
Aspek efisiensi merupakan landasan pokok dalam pembangunan. dan
pengembangan Kawasan Industri. Aspek efisiensi dimaksud antara lain
meliputi efisiensi dalam aspek lokasi dan infrastruktur serta aspek pelayanan.
Bagi Pemerintah dan pemerintah daerah akan menjadi lebih efisien dalam
pembangunan infrastruktur yang mendukung dalam pembangunan dan
pengembangan Kawasan Industri. Factor pokok meliputi lokasi bahan baku,
sumber tenaga kerja, biaya angkutan, daerah pemasaran dan sumber energi.
Faktor tambahan meliputi iklim, kebijakan pemerintah di bidang industry, dan
ketersediaan air.

b. Prasyarat Pendukung
faktor pendukung dan penghambat industri, tujuan pembangunan industri
di Indonesia, Menurut robinson factor geografis yang mempengaruhi
pendirian suatu industry antara lain bahan mentah, sumber tenaga, suplai
tenaga kerja, suplai air bersih, pemasaran dan fasilitas transportasi.

Syarat berdirinya industry antara lain:

a. Tersedinya bahan mentah atau bahan baku


b. Tersedinya tenaga kerja, baik tenaga ahli maupun tenaga di bidang
produksi
c. Tersedinya konsumen (pasar) baik dalam negeri dan luar negri
d. Tersedia modal usaha
e. Tersedia jaringan transportasi dan komunikasi yang memadai
f. Stabilitas politk yang mantap
g. Kemajuan kerja keras dari masyarakatnya
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang sangat kompleks, tidak hanya
meliputi ekonomi melainkan juga sosial, politik, budaya dan perubahan teknologi. Tujuan
pembanguanan ekonomi setiap negara secara umum adalah untuk meningkatkan taraf hidup atau
kesejahteraan seluruh rakyat dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, baik sumber daya
alam maupun sumber daya manusia, secara bijaksana.
Transformasi sering diartikan adanya perubahan atau perpindahan bentuk yang jelas,
pemakaian kata transformasi menjelaskan perubahan yang bertahap dan terarah tetapi tidak radikal.
Walaupun demikian pengertian transformasi sendiri secara konkret masih suatu wacana yang
membingungkan, banyak pandangan yang berbeda dari pemakaian kata tersebut yang hanya
disesuaikan dengan perspektif parsial para penggunanya. Industri merupakan suatu kegiatan
ekonomi yang mengolah barang mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk
dijadikan barang yang lebih tinggi kegunaannya. Maka transformasi industri membahas secara
umum tentang perubahan industri Indonesia, seperti industri tekstil, Industri kayu lapis, kertas dan
pulp dan elektro. Transformasi industri di Indonesia berubah sejalan dengan perkembangan zaman
dan membantu memudahkan kehidupan manusia. sejumlah sektor industri nasional telah siap
memasuki era Industry 4.0.
Pembangunan Industri berlandaskan demokrasi ekonomi, kepercayaan pada kemampuan
dan kekuatan diri sendiri, manfaat, dan kelestarian lingkungan hidup merupakan salah satu pilar
pembangunan perekonomian nasional, yang diarahkan dengan menerapkan prinsip-prinsip
pembangunan Industri yang berkelanjutan yang didasarkan pada aspek pembangunan ekonomi,
sosial, dan lingkungan hidup yang bertujuan utk meningkatkan, memperluas, menunjang, serta
memperkuat segala aspek yang berkaitan/berhubungan dengan pembangunan industri itu sendiri.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang kami ambil, maka saran yang dapat kami ajukan adalah setiap
transformasi yang ada dalam perkembangan industri harus kita sesuaikan dengan keadaan dari
industri kita, jangan sampai perubahan-perubahan yang terjadi menjadikan bidang indusrti yang
awalnya berkembang dan kita inginkan maju justru menjadi gagal dan terhambat. Diperlunya
pikiran dan tindakan untuk memperkuat hubungan aspek pembangunan ekonomi dengan
pembangunan industri .
DAFTAR PUSTAKA

https://yumeikochi.wordpress.com/2011/05/21/transformasi-industri/

Sumber: https://m.mediaindonesia.com/ekonomi/136052/kemampuan-industri-nasional-tertinggi-di-asean

https://kominfo.go.id/content/detail/16505/apa-itu-industri-40-dan-bagaimana-indonesia-
menyongsongnya/0/sorotan_media

http://jdih.kemenperin.go.id/site/download_peraturan/1019

http://vorvit.blogspot.com/2016/04/lokasi-industri-dan-syaratnya-tujuan-pembangunan-industri-di-
indonesia.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai