Disusun Oleh :
Fefa Trisya Audiar
16/396129/SV/10342
AK-31
Pembimbing :
Ibu Siti Muslihah
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Siti Muslihah selaku pengampu mata
kuliah penganggaran bisnis serta pihak yang berkontribusi memberikan bantuan berupa
dukungan ataupun materi sehingga makalah dapat tersusun dengan maksimal dan tepat
waktu.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca agar kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Fenomena Fourth Industrial Revolution (“4IR”) atau Revolusi Industri 4.0 telah
menjadi prospek dalam perombakan industri serta berbagai aspek kehidupan manusia
oleh banyak negara, baik negara maju maupun negara berkembang demi meningkatkan
daya saing di kancah pasar global, sehingga dapat dipastikan bahwa 4IR akan menuju
Indonesia dan membawa pengaruh yang signifikan berupa peluang serta tantangan bagi
aspek perekonomiannya dimasa yang akan datang.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Fourth Industrial Revolution (“4IR”) atau Revolusi
Industri 4.0
2. Untuk mengetahui tentang proses penganggaran bisnis
3. Untuk mengetahui keterkaitan Fourth Industrial Revolution (“4IR”) terhadap
perkembangan serta peran teknologi pada proses penganggaran bisnis
1.4 Manfaat
1. Sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan serta wawasan bagi pembaca dan
penulis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.2 Peluang dan Tantangan dari Fourth Industrial Revolution (“4IR”) atau
Revolusi Industri 4.0
a. Peluang
Fenomena revolusi industri 4.0 menjadikan segala aspek kehidupan lebih maju dan
canggih. Bagi Indonesia hal ini dapat merevitalisasi sektor manufaktur, sehingga dapat
meningkatkan produktifitas untuk meningkatkan daya saing di pasar global, mendorong
ekspor netto menjadi 10 persen dari PDB, dan membuka lapangan pekerjaan tambahan.
Lima sektor industri manufaktur yang akan di bangun Indonesia antara lain sektor
makanan dan minuman dengan rencana membangun industri F&B powerhouse di
ASEAN, sektor tekstil dan pakaian dengan rencana menuju produsen functional clothing
terkemuka, sektor otomotif dengan rencana menjadi pemain terkemuka dalam ekspor
ICE dan EV, sektor kimia dengan rencana menjadi pemain terkemuka di industri
biokimia, dan sektor elektronik dengan rencana mengembangkan kemampuan pelaku
industri domestik.
b. Tantangan
Efek disruptive dimana industri lama tergeser dengan e-commerece sehingga terjadinya
migrasi nilai (value migration) dari penmain inkumben ke startup, timpangnya ekonomi
antara pemilik modal baik fisik ataupun intelektual dengan penduduk yang
mengandalkan tenaga kerja murah dan pasar mengarah ke struktur pasar yang bersifat
monopolistik sebagai dampak “platform effect”, pengangguran massal akibat dari
semakin banyaknya pekerjaan manusia yang tergantikan oleh robot (otomasi)
“automation effect”.
Penganggaran bisnis merupakan rangkaian proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan
sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan data dan informasi yang perlu
pembagian tugas perencanaan, implementasi dari rencana tersebut, hingga tahap pengawasan
dan evaluasi dari hasil pelaksanaan rencana. Anggaran sendiri merupakan suatu rencana yang
dibuat dan disusun secara rinci dan sistematis yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif serta
dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk periode
tertentu di masa yang akan datang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas
dari kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaaan kegiatan dan pengendalian atas kegiatan
operasi perusahaan agar dapat meminimalisasi risiko yang terjadi di masa yang akan datang,
sebab penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan harapan
manajemen tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan dalam jangka waktu
tertentu di masa yang akan datang.
Dalam perusahaan manufaktur kegiatan akan dilakukan dengan lebih efisien dan tingkat
keuntungan akan lebih besar apabila manajemen memperhatikan rencana untuk aktivitas-
aktivitasnya di masa depan yang dirancang dalam bentuk anggaran yang dipengaruhi oleh
faktor intern berupa data, informasi dan pengalaman yang terdapat dalam perusahaan itu
sendiri dan faktor ekstern berupa data, informasi dan pengalaman yang terdapat diluar
perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap perusahaan. Selain itu, adanya anggaran
sangat membantu manajer dalam mengambil keputusan yang paling menguntungkan bagi
perusahaan, seperti memilih bahan baku, barang atau jasa yang akan digunakan untuk proses
produksi agar laku dijual di pasaran, metode yang digunakan untuk produksi barang, dan
sasaran pasar yang akan dipilih.
Industri manufaktur yang juga menjadi fokus utama pengembangan industri making
Indonesia 4.0, meliputi sektor makanan dan minuman, sektor tekstil dan pakaian, sektor
otomotif, sektor kimia, dan sektor elektronik yang memanfaatkan teknologi seperti AI
(Artificial Intelegent) pada lapisan logika (ide), IoT (Internet of Things) pada lapisan
konektivitas, dan wearable, robotika canggih, dan 3D printing pada lapisan aplikasinya.
Keterkaitan revolusi industri dengan pengaggaran bisnis milik pemerintah adalah sebagai
berikut:
Pada APBN 2018, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan alokasi anggaran
pendidikan mencapai Rp444,13 triliun atau 20% sesuai amanat konstitusi. Anggaran
20% itu merupakan bukti pemihakan yang nyata bagi pendidikan dan riset di Tanah Air.
Menurut Menteri Keuangan, Anggaran Rp444,13 triliun itu baik untuk alokasi pusat
maupun alokasi daerah. Dana tersebut dialokasikan bagi program-program prioritas
pendidikan dan penelitian, antara lain program Indonesia Pintar, Bidik Misi untuk lebih
400.000 mahasiswa, Bantuan Operasional Sekolah, rehabilitasi sekolah, riset dan
program lainnya.
Sumber:
https://koran.bisnis.com/read/20180118/436/727813/revolusi-industri-4.0-sdm-dituntut-
SIRenang merupakan sebuah sistem online terintegrasi untuk perencanaan program dan
anggaran di lingkup Kemenristekdikti. Sistem ini dirancang untuk memperbaiki sistem
akuntabilitas khususnya di bidang perencanaan dan penganggaran.
Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im mengatakan sistem yang baru ini
sebagai bentuk self disruption dimana Kemenristekdikti melakukan penggantian sistem
yang lama dengan sistem yang baru dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Selama ini dalam pembahasan program kerja dan anggaran kita melakukan banyak
rapat dengan mengundang semua satuan kerja (satker) di Kemenristekdikti. Dengan
adanya sistem ini akan mengurangi banyak kegiatan rapat yang menghabiskan banyak
biaya sehingga lebih efisien,” terang Ainun.
Lebih lanjut, dikatakan Ainun sistem ini juga mengurangi penggunaan kertas atau
paperless sehingga ikut mendukung pelestarian lingkungan. Lainnya, sistem ini juga
dapat meningkatkan tingkat transparansi dan akuntabilitas.
Melalui SIRenang proses perencanaan lebih terintegrasi dan sistem ini akan
menghubungkan satker daerah dengan satker pusat. SIRenang juga memberikan fasilitas
komunikasi yang lebih baik antara satker daerah dengan satker pusat, dimana satker
pusat dengan Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal yang bertugas melakukan penelitian
serta Inspektorat Jenderal bertugas melakukan reviu terhadap program dan anggaran.
Dalam penggunaan sistem ini nantinya masing-masing satker mengunggah rencana kerja
program dan anggarannya. Kemudian Eselon I yang bertanggung jawab melakukan
evaluasi kemudian disampaikan ke Sekretariat Jenderal untuk dilaporkan ke Kementerian
Keuangan.
“Dalam sistem ini kita harapkan komitmen dari kita semua untuk menggunakan sistem
ini. Dikritisi juga apa yang kurang dan apa yang perlu diperbaiki,” ucap Ainun.
Dalam acara peluncuran yang dihadiri seluruh pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
dan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) di Indonesia, Ainun juga
menghimbau agar para pimpinan harus melihat dan mengkritisi perencanaan dan
anggaran di satkernya masing-masing.
“Jangan sampai kita tidak mengetahui apa yang ada dalam rencana kerja dan anggaran.
Jika ada hal yang tidak wajar kita bisa ikut terlibat karena kita sudah menandatanganinya
(menyetujuinya-red),” tutur Ainun.
Sumber:
https://www.ristekdikti.go.id/siaran-pers/era-disrupsi-teknologi-kemenristekdikti-
luncurkan-sirenang/
Sedangkan untuk perusahaan swasta, keterkaitan revolusi industri dengan pengaggaran bisnis
perusahaan adalah sebagai berikut: