(INDUSTRY 4.0)
OLEH
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan yang maha esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
yang berjudul “Industry 4.0” dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen
Saya sadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai instrospeksi
untuk lebih baik kedepannya. Akhir kata saya berharap agar tugas ini bermanfaat bagi semua
pembaca
Penulis
Ekonomi global pada titik puncak perubahan besar yang sebanding besarnya dengan
munculnya revolusi industri pertama atau perkembangan produksi atau bahkan penemuan
microcip. Kemajuan teknologi memungkinkan terjadinya otonomisasi hampir disemua bidang.
Sementara itu, kepemilikan seperangkat pintar diberbagai bagian dunia mengarah pada tingkat
keterkaitan satu sama lain yang tak terbayangkan sebelumnya. Diantara berbagai tantangan
yang dihadapi dunia saat ini, mungkin yang paling besar adalah bagaimana membentuk
Revolusi Industri keempat (disebut juga sebagai industri 4.0) yang dimulai pada permulaan
abad ini.
Saat ini kita berada di ambang revolusi teknologi yang secara fundametal dan mengubah cara
kita hidup bekerja, dan berhubungan satu dengan yang lainnya. Kita belum tahu persis apa yang
akan terjadi dimasa depan, tetapi ada satu hal yang jelas; dunia harus merespon terhadap
perubahan tersebut secara terintegrasi dan komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan politik global, mulai dari sektor publik dan swasta, sampai akademisi dan tentunya
masyarakat sipil. Sektor manufaktur nasional harus siap menuju perubahan besar dalam
mengahadapi revolusi industri keempat ini. Konsekuensinya, pendekatan dan kemampuan baru
diperlukan untuk membangun sistem produksi yang inovatif dan berkelanjutan.
Revolusi ini akan mentransformasi proses manufaktur yang sinkron dengan kecepatan
perubahan karena kebutuhan pelanggan yang memberikan gambaran bahwa proses produksi
akan lebih fleskibel tanpa menghabiskan lebih banyak waktu. Pada 20 tahun lalu, ragam produk
didesain dan dirancang di Eropa atau Amerika Serikat untuk selanjutnya dikirim ke Asia untuk
proses manufaktur masal yang murah. Para pelaku manufaktur Asia berada jauh dibelakang
rantasi pasokan. Tapi saat ini, berbagai perusahaan manufaktur yang dipimpin oleh Tiongkok
mengelola desain dan manufaktur secara mandiri. Singapura dan Malaysia memiliki teknologi
yang maju dan memimpin dunia di banyak segmen. Kekuatan utama negara-negara tersebut
terletak pada integrasi teknologi mikro diberbagai produk, contoh utamanya adalah fotonik.
Sementara Vietnam dan Indonesia adalah negara yang kaya dengan tenaga kerja berupah
rendah yang harus mengakhiri model lama pembangunan yaitu upah rendah dan inovasi rendah.
Proses transisi yang dilakukan Vietnam dan Indonesia akan berlangsung baik apabila
pemerintah kedua negara ini memiliki beragam kebijakan yang diperlukan untuk manufaktur
yang berkualitas. Tak hanya itu, persaingan degan beberapa negara ASEAN lainnya yang
semakin meningkat akan memotivasi kedua negara ini untuk beralih ke manufaktur baru, iklim
uang bisnis, sumber investasi yang beragam dan rantai pasokan yang besar.
1.3. Tujuan
2.1. Industri
Industri adalah bidang yang menggunakan keterampilan dan ketekunan kerja (bahasa
inggris ; industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengelolaan hasil-hasil bumi, dan
distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai
selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan
bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan
tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya
dan politik.
Dalam arti luas industri adalah suatu bidang yang berdasar komersial yang meggunakan
keterampilan kerja serta teknologi untuk menghasilkan suatu produk dengan tujuan
mendapatkan keuntungan. Produk industri tidak hanya berupa barang (manufaktur) tetapi juga
dalam bentuk pelayanan (jasa). Tujuan pembangunan industri adalah menciptakan dan
memperluas lapangan pekerjaan, memperkokoh struktur ekonomi nasional, mengurangi
ketergantungan pada barang-barang impor, menghasilkan dan menghemat devisa negara
Tantangan ini hanya dapat diatasi ketika sistem produksi secara real time (seketika)
dengan dunia siber, yang didorong oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
Dibawah pengertian apa itu industri 4.0, banyak teknologi fisik dan digital yang digabungkan
melalui analitik, kecerdasan buatan, teknologi kognitif, dan Internet of Things (IoT) untuk
menciptakan perusahaan digital yang saling terkait dan mampu menghasilkan keputusan yang
lebih tepat. Perusahaan digital dapat berkomunikasi, meganalisis, dan menggunakan data untuk
mendorong tindakan cerdas di dunia fisik. Singkatnya, revolusi ini menanamkan teknologi yag
cerdas dan terhubung tidak hanya di dalam perusahaan, tetapi juga kehidupan sehari-hari kita
Informasi merupakan fakta, kejadian, statistik atau bentuk data lainnya yang dapat dipahami
dan mempunyai arti, bernilai atau bermanfaat bagi seseorang untuk keperluan atau pekerjaan
tertentu. Data pada umumnya harus diolah terlenbih dahulu sehingga menjadi informasi yang
dapat dipahami dan bermanfaat atau lebih bermanfaat. Sistem informasi merupakan suatu
sistem yang menerima data dan input lainnya dan memeprosesnya menjadi informasi sebagai
output. Suatu sistem informasi mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan menyebarkan
informasi untuk suatu tujuan tertentu.
Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan (terintegrasi), yang
mengumpulkan (mendapatkan), menyimpan, memproses, dan menyebarkan informasi untuk
menunjang pengambilan keputisan dan tujuan lain, baik orang maupun organisasi.
2.4 Dampak yang terjadi dalam penggunaan sistem informasi manajemen di era industri
4.0
Sistem Informasi manajemen di era industri 4.0 memiliki banyak manfaat. Dan ada juga
dampak sistem informasi manajemen dari segi ekonomi yaitu ; disparitas yang timbul pada
pasar tenaga kerja akibat dari perusahaan-perusahaan yang menjadi capital intensive, lebih
mengedepankan modal mesin dan perkembangan teknologi daripada tenaga kerja manusia.
Industri yang saat ini terancam adalah lembaga keuangan. Pada beberapa tahun lalu, beberapa
lembaga keuangan sudah mulai melakukan pengurangan tenaga kerja. Penggurangan tersebut
dikarenakan peran pekerja front office Bank mulai tidak lagi seperti dahulu yang selalu
mengatasi masalah yang dialami oleh nasabah, tetapi kini hal ini tidak lagi berlaku. Disebabkan
ada ranasab lebih menyukai melakukan aktivitas perbankan melalui ATM (Anjungan Tunai
Mandiri) maupun melalui mobile banking maupun internet banking.
• Ancaman:
Secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5 miliar pekerjaan sepanjang
tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusia dengan mesin otomatis (Gerd Leonhard,
Futurist); Diestimasi bahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah dasar di dunia akan
bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini (U.S. Department of Labor report).
• Peluang:
Era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga 2.1 juta pekerjaan
baru pada tahun 2025. Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrik
ton dari tiga industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif (540 miliar)
dari tahun 2015-2025 (World Economic Forum).
3. Menggali bentuk kolaborasi baru bagi model sertifikasi atau pendidikan dalam ranah
peningkatan digital skill
Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik.
Stilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi
kognitif. Pendidikan masyarakat perlu mulai di adaptasikan untuk memenuhi kebutuhan
keahlian pada era industri 4.0. setelah itu indonesia dapat menggunakan teknologi IoT dan
sebagainya untuk mengoptimalkan rantai pasokan dan pemghasil. Inilah hakikat dari industri
4.0, harap tidak dipolitisir dan disesatkan agar bener-benar bermanfaat
.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-sistem-informasi-manajemen-dan-
manfaatnya. Diakses tanggal 23 November 2019
Kohler, D, & Weisz, J.D. (2016). Industry 4.0: the challenges of the transforming
manufacturing. Germany: BPIFrance.