Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

FENOMENA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DALAM PERUSAHAAN


LINK AJA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu : Mika Marsely, S.Pd., M.Ak

Disusun
oleh :
Amadea
Idhania H
P
(01)

POLITEKNIK NEGERI MALANG


JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJEMEN
2020 1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Atas karunia-
Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya penulis bisa menyelesaikan makalah
sistem informasi akuntansi yang berjudul “FENOMENA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
DALAM PERUSAHAAN LINK AJA”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu kami yaitu Ibu Mika Marsely,
S.Pd., M.Ak yang telah memberikan kami kesempatan untuk menyusun makalah ini.
Kami selaku penulis menyadari ada banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini, oleh
sebab itu kami menerima dengan adanya kritik dn saran dari para pembaca, demi
perbaikan penulisan makalah di lain waktu.

2
DAFTAR ISI

BAB I..........................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................................4

LATAR BELAKANG...............................................................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5

PENGERTIAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0 SECARA UMUM...........................................................5

TEROBOSAN DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0............................................................................6

DAMPAK REVOLUSI INDUSTRI 4.0 TERHADAP BISNIS..............................................................8

TANTANGAN DAN PELUANG REVOLUSI INDUSTRI 4.0............................................................11

CONTOH PERUSAHAAN.....................................................................................................................12

ASPEK PENERAPAN REVOLUSI INDUSTRI PADA PERUSAHAAN LINK AJA.......................13

DAMPAK REVOLUSI INDUSTRI 4.0 PADA APLIKASI LINK AJA..............................................16

BAB III.....................................................................................................................................................19

Penutup....................................................................................................................................................19

Kesimpulan..........................................................................................................................................19

Saran.................................................................................................................................................20

BAB I

3
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Dari era revolusi industri 1.0 hingga saat ini di era revolusi industri 4.0, perubahan-perubahan
selalu terjadi di setiap lini kehidupan. Perubahan itu di mulai dari penemuan kecil oleh salah satu
orang lalu menjadi hal yang lebih besar sehingga kemudian digunakan oleh banyak orang. Hal
ini sesuai dengan arti dari perubahan itu sendiri, dimana dalam kamus besar bahasa Indonesia
(kbbi.web.id) dikatakan bahwa perubahan adalah keadaan yang berubah, atau dengan kata lain
adanya perubahan yang terjadi dari satu keadaan menuju keadaan yang akan datang. Dari adanya
perubahan-perubahan yang terjadi akibat penemuan-penemuan tersebut, jelas saja akan
menunjang sarana dan prasarana yang menunjang manusia agar semakin mudah dalam
menyelesaikan persoalan, baik itu masalah individual maupun kelompok. Pada era saat ini,
perkembangan zaman menghantarkan kita pada era yang lebih dikenal dengan era revolusi
industri 4.0. Era revolusi industri saat ini membuat teknologi banyak lahir dan dikembangkan
menjadi teknologi yang jauh lebih canggih dan mengesankan. Teknologi ini kemudian banyak
digunakan oleh banyak orang hingga perusahaan dan berbagai pihak. Karena, mereka merasa
sangat terbantu dan di permudah untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan hingga masalah yang
ada di setiap sektor dalam kehidupan manusia baik itu dalam lingkup perorangan hingga
perusahaan.

Rumusan masalah

1. Apa itu Revolusi Industri 4.0?


2. Apa saja terobosan yang muncul akibat Revolusi Industri 4.0?
3. Bagaimanakah dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap bisnis?
4. Apa itu LinkAja dan bagaimana penerapannya terhadap Revolusi Industri 4.0?
5. Bagaimanakah dampak yang timbul akibat Revolusi Industri 4.0 terhadap LinkAja?

Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu Revolusi Industri 4.0


2. Untuk mengetahui terobosan-terobosan yang muncul akibat Revolusi Industri 4.0
3. Untuk mengetahui dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap bisnis

4
4. Untuk mengetahui apa itu LinkAja dan penerapannya terhadap Revolusi Industri 4.0
5. Untuk mengetahui dampak yang timbul akibat Revolusi Industri 4.0 terhadap LinkAja

5
BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0 SECARA UMUM


Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi cyber dan
teknologi otomatisasi. Revolusi Industri 4.0 dikenal juga dengan istilah “cyber physical system”.
Konsep penerapannya berpusat pada otomatisasi. Dibantu teknologi informasi dalam proses
pengaplikasiannya, keterlibatan tenaga manusia dalam prosesnya dapat berkurang. Dengan
demikian, efektivitas dan efisiensi pada suatu lingkungan kerja dengan sendirinya bertambah.
Dalam dunia industri, hal ini berdampak signifikan pada kualitas kerja dan biaya produksi.
Namun sesungguhnya, tidak hanya industri, seluruh lapisan masyarakat juga bisa mendapatkan
manfaat umum dari sistem ini. Dalam Revolusi Industri 4.0, ada sembilan teknologi yang
menjadi pilar utama dalam mengembangkan sebuah industri siap digital, yaitu: Internet of
Things, Big Data, Artificial Intelligence, Cloud Computing, Additive Manufacturing,
Autonomous System, Simulation, Cyber Security, Sistem yang Terintegrasi.

Menurut Kanselir Jerman, Angela Merkel (2014) revolusi industri 4.0 adalah
transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan
teknologi digital dan internet dengan industri konvensional.

Menurut Schlechtendahl dkk (2015) pengertian revolusi industri menekankan kepada


unsur kecepatan dari ketersediaan informasi, yakni lingkungan industri di mana seluruh
entitasnya selalu terhubung dan mampu berbagi informasi satu dengan yang lain. Sehingga,
revolusi industri 4.0 adalah era industri di mana seluruh entitas yang ada di dalamnya dapat
saling berkomunikasi secara real time kapan saja dengan berlandaskan pemanfaatan teknologi
internet dan CPS guna mencapai tujuan tercapainya kreasi nilai baru.

Menurut kusmantini menukil dari tulisan Cisilia Sundari yang berjudul “Revolusi Industri
4.0 Merupakan Peluang dan Tantangan Bisnis bagi Generasi Milenial di Indonesia”dalam
Prosiding Seminar Nasional dan Call Papers Fakultas Ekonomi Universitas Tidar. Revolusi
Industri adalah revolusi bisnis secara elektronik atau Electronic-Business. Jadi revolusi

6
tersebut  merupakan teknologi baru dimana internet menjadi titik strategis dalam proses revolusi
industri 4.0 terutama dalam berwirausaha.

Menurut Prasetyo dan Sutopo, Revolusi Industri 4.0 menggabungkan teknologi digital
dan internet dengan industri konvensional. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas,
efisiensi, dan layanan konsumen secara signifikan.

TEROBOSAN DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0


1. Internet of Things (IoT) IoT merupakan sistem yang menggunakan perangkat
komputasi, mekanis, dan mesin digital dalam satu keterhubungan (interrelated connection) untuk
menjalankan fungsinya melalui komunikasi data pada jaringan internet tanpa memerlukan
interaksi antarmanusia atau interaksi manusia dan komputer. Sistem IoT mengintegrasikan empat
komponen, yaitu: perangkat sensor, konektivitas, pemrosesan data, dan antarmuka pengguna.
Contoh aplikasi IoT di Indonesia: Gowes (IoT untuk bike sharing), eFishery (IoT pemberi pakan
ikan otomatis), Qlue (IoT untuk smart city), dan Hara (IoT untuk pangan dan pertanian).

2. Big Data Big Data adalah istilah yang menggambarkan volume besar data, baik
terstruktur maupun tidak terstruktur. Namun bukan jumlah data yang penting, melainkan apa
yang dilakukan organisasi terhadap data. Big Data dapat dianalisis untuk pengambilan keputusan
maupun strategi bisnis yang lebih baik. Penyedia Layanan Big Data Indonesia, antara lain:

a. Sonar Platform

b. Paques Platform

c. Warung Data

d. Dattabot

3. Artificial Intelligence (AI) AI merupakan sebuah teknologi komputer atau mesin yang
memiliki kecerdasan layaknya manusia dan bisa diatur sesuai keinginan manusia. AI bekerja
dengan mempelajari data yang diterima secara berkesinambungan. Semakin banyak data yang
diterima dan dianalisis, semakin baik pula AI dalam membuat prediksi. Aplikasi chatbot dan
pengenalan wajah (face recognition) merupakan salah satu contoh penerapan AI.

4. Cloud Computing Komputasi awan (cloud computing) adalah teknologi yang


menjadikan internet sebagai pusat pengelolaan data dan aplikasi, dimana pengguna komputer

7
diberikan hak akses (login) menggunakan cloud untuk dapat mengkonfigurasi peladen (server)
melalui internet. Contohnya, hosting situs web berbentuk peladen virtual. Ada tiga jenis model
layanan dari komputasi awan, yaitu:

• Cloud Software as a Service (SaaS), layanan untuk menggunakan aplikasi yang telah
disediakan oleh infrastruktur awan

• Cloud Platform as a Service (PaaS), layanan untuk menggunakan platform yang telah
disediakan, sehingga pengembang hanya fokus pada pengembangan aplikasi

• Infrastructure as a Service (IaaS), layanan untuk menggunakan infrastruktur yang telah


disediakan, dimana konsumen dapat memproses, menyimpanan, berjaringan, dan memakai
sumber daya komputasi lain yang diperlukan oleh aplikasi. Produk-produk cloud computing di
Indonesia:

a. K-Cloud

b. CloudKilat

c. Dewaweb

d. IDCloudHost

e. FreeCloud

5. Addictive Manufacturing merupakan terobosan baru di industri manufaktur dengan


memanfaatkan mesin pencetak 3D atau sering dikenal dengan istilah 3D printing. Gambar desain
digital yang telah dibuat diwujudkan menjadi benda nyata dengan ukuran dan bentuk yang sama
dengan desain sebenarnya atau dengan skala tertentu. Teknologi additive manufacturing mampu
memproduksi lebih banyak desain dan memproduksi barang yang tidak bisa dibuat dengan
teknologi manufaktur tradisional.

6. Autonomous System. Dalam industri 4.0 banyak sekali sistem yang dibuat semakin
cerdas dan lebih lanjut lagi semakin otonom. Ketika satu elemen sistem berkomunikasi dengan
elemen lain secara mandiri maka mereka akan membangun suatu sistem yang otonom yang dapat
“bergerak sendiri”, contohnya yang sedang dikembangkan dan sudah mulai digunakan adalah
autonomous car.

8
7. Simulation. Simulasi ini sangat diperlukan untuk membangun suatu sistem baru
maupun meningkatkan sistem yang lama, biasanya dalam hal perencanaan. Berbagai macam
simulasi ini dilakukan untuk menghindari dampak-dampak negatif seperti dampak biaya. Dalam
industri 4.0, simulasi ini bahkan bisa terhubungkan dengan sistem nyata jadi ketika simulator
sudah selesai dilakukan kemudian itu dihubungkan dengan sistem nyata sehingga simulasi bisa
berjalan paralel dengan operasionalisasi sehingga bisa didapatkan titik-titik peningkatan secara
lebih tepat dan real-time.

8. Cyber Security. Seperti halnya physical security, dunia digital juga sangat
membutuhkan security. Ketika semakin banyak elemen saling terhubung apalagi melalui internet
maka security menjadi lebih penting. Aspek security ini menjadi sisi yang tidak terhindarkan dan
yang perlu diantisipasi dalam menerapkan industri 4.0.

9. Sistem yang Terintegrasi. Industri 4.0 memungkinkan semua fungsi perusahaan


menjadi lebih kohesif, terintegrasi secara otomatis. Terdapat dua bentuk sistem Integrasi yaitu
horizontal dan vertical. Untuk integrasi horizontal contohnya adalah aplikasi ojek online dan
aplikasi e-commerce dimana saat ini sudah terintegrasi dengan sistem pembayaran. Integrasi
antar bisnis inilah yang kita sebut sebagai integrasi horizontal. Kemudian untuk integrasi vertical
kita bisa lihat contohnya di pabrik yang telah mengintegrasikan data dari sensor di lapangan, dari
mesin di plant floor sampai ke tingkat bisnis, sampai ke tingkat ERP atau Enterprise Resource
Planning.

DAMPAK REVOLUSI INDUSTRI 4.0 TERHADAP BISNIS


Dampak revolusi industri 4.0 bagi pebisnis adalah dapat memudahkan para pebisnis
untuk berkolaborasi dan berbagi data di antara pelanggan, produsen, pemasok, dan pihak lain
dalam rantai pasokan. Hal ini meningkatkan produktivitas dan daya saing, memungkinkan
transisi ke ekonomi digital, dan memberikan peluang untuk mencapai pertumbuhan dan
keberlanjutan ekonomi. Berikut dampak revolusi Industri 4.0 pada bisnis antara lain :
Dampak Positif Revolusi Industry 4.0
1. Semakin mudah mengakses informasi dan berkomunikasi.
Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya
melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok
desa. Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan

9
mudah diakses oleh masyarakat. Diakui ataupun tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola
hidup dan pola pikir masyarakat dengan segala image yang menjadi ciri khas mereka.

2. Terjadinya efisiensi dan efektifitas produksi.


Jika terwujud 4 prinsip revolusi industri, maka industrimemiliki kemungkinan untuk
efisiensi dan efektifitas produksidengan biaya yang tidak lagi mahal. Sehingga ada sisa biaya
yangdapat dialokasikan ke kebutuhan lain yang tidak melibatkanbanyak unsur teknologi

3. Peningkatan pendapatan nasional.


Industrialisasi memungkinkan negara-negara mengoptimalkansumber daya mereka yang
mulai berkurang. Industrialisasimeningkatkan kuantitas dan kualitas akan barang-barang
yangdiproduksi suatu perusahaan. Inilah yang membuat kontribusilebih besar pada produk
nasional bruto atau Gross NationalProduct (GNP).

4. Standar hidup yang lebih tinggi.


Dalam masyarakat industri, tenaga kerja lebih berharga.Apabilaproduktivitas lebih tinggi
maka pendapatan individu meningkat.

5. Stabilitas ekonomi.
Negara yang bergantung pada produksi dan ekspor bahan mentahsaja tidak dapat mencapai
tingkat pertumbuhan ekonomi yangcepat. Permintaan yang terbatas dan fluktuatif akan
produkpertanian dan bahan mentah didukung ketidakpastian alam akanmenghambat kemajuan
ekonomi. Kemajuan ekonomi yangterhambat mengarah pada ekonomi yang tidak stabil atau
tidakaman.

6. Peningkatan neraca pembayaran.


Industrialisasi mengubah pola perdagangan luar negeri di dalam suatu negara.Peningkatan
ekspor barang-barang manufaktur lebihmenguntungkan dalam valuta asing. Pada saat yang
samamemproses bahan mentah di dalam negeri akan membatasi imporbarang sehingga
menghemat devisa. Dampak orientasi ekspor dan substitusi impor dari industrialisasi membantu
meningkatkanneraca pembayaran.

10
7. Peningkatan peluang kerja.
Industrialisasi memberikan peningkatan kesempatan kerja padaindustri skala kecil dan
besar.Industri menyerap pekerja yang menganggur dan pengangguran dari sektor pertanian
sehinggameningkatkan pendapatan masyarakat.

Dampak Negatif Revolusi Industry 4.0


1. Rentan dengan serangan siber
Revolusi industri 4.0 akan sangat lekat dengan dunia teknologi dimana salah satu hal yang
bisa dilihat mulai banyak ditemukan saat ini adalah internet of things (IoT).  Produk-produk IoT
menghilangkan batas fisik antara proses produksi dengan sistem jaringan oleh karena itu sangat
rentan dengan serangan siber apabila tidak dijaga dengan sistem keamanan yang solid dan
tangguh. Salah satu produk IoT adalah aplikasi absensi karyawan dimana bisa langsung
terhubung ke manajemen HRD melalui internet namun dengan sistem keamanan yang lebih baik
sehingga data aset anda bisa lebih aman.

2. Investasi SDM yang tidak murah dan minim


Perusahaan yang ingin menggunakan sistem otomatisasi dan juga teknologi tinggi
tentunya harus memiliki sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan
untuk bisa menggunakan sarana canggih tersebut. Oleh karena itu, perusahaan harus rela
mengeluarkan dana untuk investasi dalam memberikan pelatihan keterampilan dan juga
sertifikasi pada karyawan yang sudah dimiliki atau siap memberikan gaji yang layak dan lebih
tinggi bagi tenaga kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan.

3. Dampak teknologi terhadap lingkungan


Selama manusia menggunakan mesin untuk bekerja maka kebutuhan energi akan tetap
tinggi dan hingga sekarang belum ada sumber energi yang mencukupi bisa digunakan untuk
kegiatan produksi dalam skala besar selain dengan menggunakan bahan bakar fosil. Semakin
tinggi kegiatan produksi manufaktur, maka akan berbanding lurus dengan tingginya pembuangan
limbah yang bisa mengancam lingkungan hidup secara global.

4. Manusia menjadi serba ketergantungan dan malas

11
Media informasi memiliki kualitas atraktif yang dapat merespon segala stimulus yang
diberikan oleh penggunaannya. Terlalu atraktifnya, membuat masyarakat seakan-akan
menemukan dunianya sendiri yang membuatnya terasa nyaman dan tidak mau melepaskannya.
Bagi seseorang yang telah terbiasa menggunakan teknologi informasi, cenderung malas karena
mereka menjadi lebih tertarik untuk menggunakan aplikasi/fasilitas yang ada ketimbang harus
direpotkan. Sebenarnya dengan revolusi industri 4.0 ini dapat dijadikan sebagai wadah informasi
dan komunikasi atau bahkan sebagai hiburan untuk melepas penat/stress.

5. Urbanisasi
Akibat industrialisasi, orang-orang dari pedesaan akan migrasi kekota karena mencari
pekerjaan di pabrik. Urbanisasi adalahperpindahan masyarakat dari desa ke kota. Akibatnya,
populasipenduduk di kota meningkat.

6. Terjadinya kesenjangan pendapatan


Pemisahan modal dan tenaga kerja menciptakan perbedaanpendapatan antara buruh dan
orang-orang yang mengendalikansumber daya modal.

TANTANGAN DAN PELUANG REVOLUSI INDUSTRI 4.0


Perkembangan teknologi informasi dengan pesat saat ini terjadi otomotisasi yang terjadi
diseluruh bidang, teknologi dan pendekatan baru yang menggabungkan secara nyata, digital dan
secara fundamental. Beberapa tantangan yang dihadapi pada era industri 4.0 yaitu masalah
keamanan teknologi informasi, keandalan stabilitas mesin produksi, kurangnya keterampilan
yang memadai,ketidakmampuan untuk berubah oleh pemangku kepentingan, dan hilangnya
banyak pekerjaan karena berubah menjadi otomatisasi. Dengan hilangnya banyak pekerjaan
karena berubah menjadi otomotisasi, sehingga pengangguran menjadi ancaman yang akan
terjadi, dimana tingkat pengangguran akan bertambah.

12
CONTOH PERUSAHAAN
LINK AJA
1.1 Gambaran Umum

Perubahan cara bertransaksi menjadi dampak terbesar dalam perkembangan dunia digital.
Trend penggunaan uang digital melalui aplikasi dan metode QR Code telah menggantikan
pembayaran secara tunai dengan uang kertas. Untuk menjawab tantangan jaman, beberapa
perusahaan milik negara berkolaborasi untuk menghadirkan aplikasi LinkAja yang
menggantikan fungsi dari layanan keuangan elektronik T-Cash milik PT Telekomunikasi Seluler.
LinkAja adalah sebuah layanan keuangan elektronik dari berbagai Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yakni Himbara (BNI, BRI, BTN, Mandiri), Telkomsel, Pertamina, dan Jiwasraya yang
menjadi satu produk uang elektronik milik dan dioperasikan oleh PT Fintek Karya Nusantara
(linkaja.id, 2019). LinkAja resmi diluncurkan di Googleplay pada tanggal 22 Februari 2019
(linkaja.id, 2019). Sementara itu, integrasi masing-masing layanan keuangan elektronik milik
himbara yaitu Mandiri e-cash milik Bank Mandiri, UnikQu milik BNI dan T-Bank milik BRI
terjadi pada tanggal 31 Maret 2019 (Ramdhani, 2019). LinkAja sebagai transformasi dari
gabungan beberapa produk termasuk TCash mengalami beberapa perubahan mulai dari aplikasi,
interface, dan fitur-fitur 2 yang tersedia. T-Cash yang awalnya sebatas produk e-money kini telah
berubah menjadi LinkAja sebagai produk dompet digital yang dapat digunakan untuk melakukan
pembayaran secara online. Meskipun mengalami perubahan, fitur layanan T-Cash tetap tersedia.
Pengguna dapat melakukan layanan T-Cash Tap di merchant yang bekerjasama dengan T-Cash.
Layanan berbasis pembayaran digital ini akan menyediakan banyak promosi dan rewards untuk
pelanggan baru LinkAja dan juga pelanggan T-Cash yang telah mengkonversi akun T-Cash-nya
keakun LinkAja. Aplikasi LinkAja menawarkan keuntungan yang dapat digunakan oleh
pengguna diantaranya dapat melakukan pembayaran merchant, pembelian pulsa atau data,
belanja online dan berbagi uang ke sesama pengguna. Pembayaran merchant dilakukan dengan
menggunakan QR code di merchant offline, sedangkan untuk pembayaran e-commerce
menggunakan PIN atau OTP. Hingga saat ini terhitung sebanyak 311 merchant utama dengan 13

13
jenis kategori mulai dari asuransi, e-voucher, e-commerce, edukasi, hiburan, internet dan
telekom, kesehatan dan kecantikan, lembaga finansial, makanan dan minuman, tagihan, toko
ritel, transportasi hingga voucher game yang telah bermitra dengan LinkAja (linkaja.id, 2019).
Salah satu merchant offline yang saat ini telah tersedia untuk dibayar melalui LinkAja adalah
Pertamina dimana pengguna dapat melakukan pembelian BBM (bahan bakar minyak) di pom
bensin Pertamina. Dalam hal isi saldo LinkAja dapat dilakukan di berbagai media yaitu melalui
ATM Himbara (Mandiri, BRI, BNI, BTN dan ATM Bersama), GraPARI terdekat, virtual
account BCA, merchant dan mitra LinkAja serta direct debit melalui aplikasi LinkAja. Selain itu,
LinkAja juga bisa digunakan untuk membayar tagihan bulanan seperti tagihan token listrik,
BPJS, PDAM serta internet. Perkembangan layanan dan fitur yang akan dilakukan oleh LinkAja
dari waktu ke waktu akan menghadirkan layanan keuangan elektronik yang lebih baik dan
lengkap bagi masyarakat Indonesia.

ASPEK PENERAPAN REVOLUSI INDUSTRI PADA PERUSAHAAN LINK AJA


Revolusi Industri 4.0 menghadirkan banyak terobosan penting bagi kehidupan manusia.
Terobosan yang muncul telah disebutkan pada bagian sebelumnya. Pada penerapannya LINK
AJA telah mengadopsi beberapa terobosan yang ada. Penerapan Revolusi Industri 4.0 pada link
aja ini di maksudkan agar dapat mempermudah segala sesuatu kegiatan dari manusia. Pada
LinkAja berfokus pada finansial.

1. Internet Of Things

Link Aja menerapkan hal ini pada pengaplikasian dari kegiatan mereka. Hal ini dapat
dibuktikan bahwa dalam pengoprasian nya para customer dari LinkAja hanya perlu
membuka aplikasi dan tersambung ke internet untuk melakukan transaksi.Selain itu melalui
IoT ini pula LinkAja dapat mengirimkan promo kepada customernya hanya melalui perantara
internet saja yang datanya akan di transfer ke gadget para penggunanya. Hal ini sesuai
dengan pengertiannya yaitu sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan
untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia. Meskipun
tidak 100% lepas dari campur tangan manusia namun LinkAja tergolong telah menerapkan
IoT.

14
2. Big Data

Sesuai dengan pengertian Big Data itu sendiri yang berarti  istilah yang menggambarkan
volume besar data, baik terstruktur maupun tidak terstruktur. Link Aja juga telah melakukan
penerapan pada bidang ini. Buktinya telah di sebutkan pada ketentuan layanan dari link aja
bagian Penggunaan LinkAja poin nomor 6 yang berbunyi

“Transaksi LinkAja disimpan secara elektronik di dalam server milik Finarya; dalam hal
terdapat perbedaan antara saldo dan/atau riwayat transaksi yang tertera dalam media atau
sumber data lain seperti tetapi tidak terbatas pada aplikasi, catatan merchant, telepon selular
Pemegang, maka yang digunakan sebagai pedoman dan memiliki kekuatan mengikat secara
hukum adalah data pada server Finarya”

Dengan kata lain bahwa segala sesuatu transaksi dan data para pengguna LinkAja disimpan
dalam 1 tempat yaitu server dan dikelola oleh Finarya sealku pemegang LinkAja.

3. Cyber Security

Cyber Security juga telah di terapkan oleh LinkAja dalam pengoperasiannya,yang sesuai
dengan artinya bahwa cyber security adalah upaya untuk melindungi informasi dari adanya
cyber attack. Karena semua kegiatannya berbasis internet maka akan meningkatkan potensi
dari cyber attack. Karena tingginya resiko ini LinkAja telah mengadopsi beberapa
mekanisme keamanan yang secara otomatis akan berjalan apabila sistem mendeteksi adanya
indikasi penyalahgunaan. Hal ini tercantum pada ketentuan layanan bagian pemblokiran dan
pengakhiran link aja poin nomor 6 yang berbunyi :

“Pemegang LinkAja sepakat bahwa demi keamanan, Finarya berhak memblokir rekening
LinkAja dalam hal terdapat kesalahan PIN sebanyak 3 (tiga) kali pada saat mengakses atau
melakukan transaksi ataupun karena hal-hal lain yang menurut pertimbangan Finarya patut
diduga dapat menimbulkan kerugian bagi Pemegang LinkAja.”

Yang dapat disimpulkan bahwa LinkAja telah memberikan proteksi keamanan bagi
penggunanya dan sistem telah bekerja secara otomatisasi. Selain itu, masih ada beberapa
proteksi lagi seperi pada saat akan melakukan Login akun maka server LinkAja akan

15
mengirimkan kode OTP ke nomor pengguna serta memasukkan PIN mereka sebelum akan
memasuki laman aplikasi.

4. System Integeration

integrated system merupakan rangkaian yang menghubungkan beberapa sistem bagi secara
fisik maupun fungsional. Dalam penerapannya LinkAja telah terintegrasi dengan banyak hal
mulai dari Perbankan yang telah terdaftar di LinkAja sampai dengan terintegrasi untuk
pembayaran segala bentuk kebutuhan manusia. Berikut adalah beberapa hal yang terintegrasi
dengan link aja :

Gambar diatas adalah beberapa hal yang telah terintegrasi dengan LinkAja

Selain itu, LinkAja juga telah terintegrasi dengan beberapa Minimarkat yang ada di
Indonesia untuk pengisian saldo maupun penarikan saldo, dan bahkan beberapa tempat

16
makan ataupun took kecil pun sudah terintegerasi dengan LinkAja yang cara pembayarannya
hanya perlu memakai barcode.

Dari 4 terobosan diatas maka dengan ini membuktikan bahwa LinkAja telah menerapkan
Revolusi Industri 4.0.Dengan penerapan ini maka dapat dikatakan penerapan Revolusi Industri
4.0 telah masuk kedalam sendi kehidupan manusia, dan dengan penerapan ini secara tidak
langsung akan meningkatkan digitalisasi pada sistem pembayaran manusia yang selalu
berkembang.

DAMPAK REVOLUSI INDUSTRI 4.0 PADA APLIKASI LINK AJA


Sejalan dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0 tersebut, perusahaan membutuhkan
pekerja dengan keterampilan baru, yang mungkin tidak ada sebelumnya. Beberapa bidang
pekerjaan akan mengalami peluang untuk berkembang pesat, sementara bidang pekerjaan yang
lain mungkin akan menurun. Dalam survei yang diadakan oleh World Economic Forum (Future
of Jobs Survey 2018) diketahui bahwa ada 4 teknologi yang akan mendominasi pada tahun 2018-
2022 yaitu: high-speed mobile internet, artificial intelligence, big data analytics, dan cloud
technology. Keempat teknologi tersebut diyakini akan banyak mempengaruhi perkembangan
bisnis perusahaan. Sampai tahun 2022, berdasarkan survey tersebut, 92% perusahaan di
Indonesia akan mengadopsi penggunaan big data analytics sebagai salah satu teknologi utama.
Demikian pula, proporsi cukup besar akan terjadi untuk penggunaan teknologi lainnya
di Revolusi Industri 4.0 seperti internet of things, machine learning, dan cloud computing.

Dengan adanya revolusi industry 4.0 membawa pengaruh postitif pada perkembangan
teknologi modern saat ini. Khusunya pada aplikasi link aja yang memberikan dampak positif
dimana konsumen dapat memanfaatkan aplikasi link aja dengan maksimal. Banyaknya fitur-fitur
yang disediakan oleh aplikasi link aja yaitu seperti :

1. kirim uang gratis ke Bank Himbara (BRI, BTN, BNI, dan Mandiri) : Pemilik Kartu Prakerja
dapat melakukan kirim uang atau transfer lewat LinkAja ke rekening Bank Himbara (BNI, BRI,
BTN dan Mandiri) secara gratis alias tanpa biaya. Hal ini tentu sangat menguntungan mengingat
biaya admin bank yang relatif besar untuk sejumlah transaksi seringkali memotong saldo atau
tabungan yang ada

17
2. Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM Bank Himbara : Pemilik Kartu Prakerja yang memilih
LinkAja sebagai mitra pembayaran insentif Kartu Prakerja dapat menikmati kemudahan
melakukan tarik tunai di ribuan ATM Bank Himbara (BNI, BRI, BTN dan Mandiri) yang
tersebar di seluruh Indonesia tanpa kartu ATM. Dengan nomor unik token, kamu dapat menarik
dana secara aman dan praktis.

3. Bayar Kebutuhan Penunjang Persiapan Kerja : Penerima programKartu Prakerja diharuskan


mengikuti pelatihan hingga dinyatakan lulus untuk mendapat sertifikat serta kemudian
mendapatkan insentif. Insentif yang diberikan ini disalurkan lewat rekening atau uang elektronik
yang telah dipilih dan dihubungkan olehram Kartu Prakerja. Di LinkAja kamu bisa membeli atau
membayar berbagai penunjang persiapan kerja seperti seragam, sepatu, pulsa/data dan yang
lainnya. Tidak hanya itu, berbagai pembayaran untuk kebutuhan harian juga dapat dilakukan di
LinkAja seperti isi token listrik, BBM, dan masih banyak lagi.

4. Terhubung dengan Ratusan Ribu Merchant : LinkAja telah bermitra dengan lebih dari 300.000
merchant nasional, sehingga pemilik Kartu Prakerja yang memilih LinkAja sebagai mitra
pembayaran insentif Kartu Prakerja secara tidak langsung juga telah terhubung dengan ratusan
ribu merchant ini untuk melakukan beragam transaksi seperti bayar Grab atau Gojek,
Transjakarta, KRL, MRT, taksi Bluebird, dan masih banyak lagi. 

5. Tersedia Layanan Syariah LinkAja : Pemilik Kartu Prakerja yang menjalani hidup sesuai
dengan nilai-nilai syariat Islam mungkin akan sangat mempertimbangkan hal ini, bahwa LinkAja
telah menyediakan Layanan Syariah LinkAja yaitu layanan keuangan elektronik berbasis syariah
yang telah bersertifikasi dari DSN Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Bank Indonesia.

6. Ragam cara isi saldo : Ada banyak cara mengisi saldo LinkAja kalian. Kalian bisa
menambah saldo ke akun Link Aja melalui transfer rekening antar bank via ATM Himbara,
Mobile banking atau internet banking. Alternatif lainnya, datangi Alfamart, Alfamidi, Circle
K, Dan+Dan, Family Mart, GraPARI, Indomaret, Kantorpos, Mitra LinkAja (MiLa) dan
Suzuya.

18
7. Cek saldo dimana saja dan kapan pun : Sebelum bertransaksi, pastikan saldo kalian
cukup. Untuk mengecek berapa saldo yang masih ada, cukup buka aplikasi LinkAja. Kalian
bisa membuka aplikasi ini dimana saja dan kapan saja untuk bertransaksi sesuai kebutuhan.

8. Banyak promo menarik : pastikan kalian rajin mengecek aplikasi LinkAja karena selalu
ada promo menarik. Contoh promo seperti bebas paket data untuk jenis transaksi tertentu,
potongan biaya administrasi, cashback hingga gratis biaya pengiriman makanan.

9. Anti ribet-ribet clu belanja online : berbekal nomor ponsel dan PIN yang sudah kalian
masukkan, membayar belanja online jadi gampang dan cepat. Usai menyelesaikan transaksi
online di website merchant, pilih LinkAja sebagai metode pembayaran. Masukkan nomor
ponsel dan PIN LinkAja untuk membayar lalu Terima SMS verifikasi bahwa transaksi kamu
berhasil.

10. Gampang bayar tagihan lainnya : ribuan merchant yang memfasilitasi pembayaran via
LinkAja membuat kalian mudah dalam membayar banyak jenis tagihan. Sebagai contoh,
kalian tidak perlu harus mengantri ke kantor BPJS Kesehatan untuk membayar asuransi.

19
BAB III

Penutup
Kesimpulan
A. Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi cyber dan
teknologi otomatisasi. Revolusi Industri 4.0 dikenal juga dengan istilah «cyber physical
system». Konsep penerapannya berpusat pada otomatisasi. Dibantu teknologi informasi
dalam proses pengaplikasiannya, keterlibatan tenaga manusia dalam prosesnya dapat
berkurang. Dengan demikian, efektivitas dan efisiensi pada suatu lingkungan kerja
dengan sendirinya bertambah. Dalam dunia industri, hal ini berdampak signifikan pada
kualitas kerja dan biaya produksi. Namun sesungguhnya, tidak hanya industri, seluruh
lapisan masyarakat juga bisa mendapatkan manfaat umum dari sistem ini. Dalam
Revolusi Industri 4.0, ada sembilan teknologi yang menjadi pilar utama dalam
mengembangkan sebuah industri siap digital, yaitu: Internet of Things, Big Data,
Artificial Intelligence, Cloud Computing, Additive Manufacturing, Autonomous System,
Simulation, Cyber Security, Sistem yang Terintegrasi. Addictive Manufacturing
merupakan terobosan baru di industri manufaktur dengan memanfaatkan mesin pencetak
3D atau sering dikenal dengan istilah 3D printing. Gambar desain digital yang telah
dibuat diwujudkan menjadi benda nyata dengan ukuran dan bentuk yang sama dengan
desain sebenarnya atau dengan skala tertentu. Dalam industri 4.0 Perusahaan yang ingin
menggunakan sistem otomatisasi dan juga teknologi tinggi tentunya harus memiliki
sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan untuk bisa
menggunakan sarana canggih tersebut. Perubahan cara bertransaksi menjadi dampak
terbesar dalam perkembangan dunia digital. Trend penggunaan uang digital melalui
aplikasi dan metode QR Code telah menggantikan pembayaran secara tunai dengan uang
kertas. Untuk menjawab tantangan jaman, beberapa perusahaan milik negara
berkolaborasi untuk menghadirkan aplikasi LinkAja yang menggantikan fungsi dari
layanan keuangan elektronik T-Cash milik PT Telekomunikasi Seluler. LinkAja adalah
sebuah layanan keuangan elektronik dari berbagai Badan Usaha Milik Negara dan
dioperasikan oleh PT Fintek Karya Nusantara. LinkAja telah memberikan proteksi
keamanan bagi penggunanya dan sistem telah bekerja secara otomatisasi.

20
Saran
Berdasarakan kesimpulan dan pembahasan diatas, maka ada beberapa saran yang dapat
dikemukakan oleh penulis :

1. Bagi pemerintah diharapkan untuk semakin memberi dukungan bagi para pelaku
bisnis untuk menerapkan berbagai terobosan yang muncul pada Revolusi Industri 4.0
ini. Hal ini bertujuan agar dapat muncul bisnis-bisnis baru yang telah mengadopsi
konsep Revolusi Industri 4.0.
2. Bagi pihak LinkAja diharapkan untuk lebih memperbanyak integrasi sistem dan
keamanan dari sistem itu sendiri. Karena keamanan dan kenyaman masyarakat adalah
paling utama. Kemudian, diharapkan LinkAja dapat memberikan inovasi-inovasi baru
lagi agar dapat bersaing dengan Fintech lainnya.
3. Bagi pelaku usaha UMKM atau Pedagang diharapkan dapat mengadopsi sistem
pembayaran berbasis elektronik seperti LinkAja ini agar dapat mengikuti arus
perkembangan zaman serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam sistem
pembayaran.

DAFTAR PUSTAKA
1. https://penerbitbukudeepublish.com/revolusi-industri-4-0-dan-tantangan-bagi-generasi-
millenials/
2. https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/
3. https://www.linkaja.id/artikel/6-kelebihan-linkaja-sebagai-mitra-prakerja
4. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/11088/17%2C%20Niko%2C
%20Vincent%20dan%20Tri%20Mulyaningsih_.pdf?sequence=1&isAllowed=y
5. https://accounting.binus.ac.id/2020/07/14/dampak-positif-dan-negatif-revolusi-indutri-4-
0-dalam-perekonomian-dan-bisnis/
6. https://www.linkaja.id/tentang
7. https://www.linkaja.id/syarat-ketentuan

21

Anda mungkin juga menyukai