Anda di halaman 1dari 12

Transformasi Digital Bisnis di Era Revolusi Industri 4.

0 : Mengapa
Perusahaan Harus beradaptasi dengan Teknologi Baru

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Teknologi Informasi
dan Komputer

Dosen Pengampu
Dwi Retnoningsih, S.T, M.T

Disusun Oleh :
Nama : Panji Setyadi
NIM : 2022061029
Prodi : Informatika

Fakultas Sains, Teknologi dan Kesehatan


Universitas Sahid Surakarta
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................3
1.3. Batasan Masalah...................................................................................................3
1.4. Tujuan...................................................................................................................3
1.5. Teori Dasar...........................................................................................................3
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................6
2.1. Peran Teknologi Sebagai Alat Bantu dalam Bisnis..............................................6
2.2. Peluang bisnis di era revolusi industri 4.0............................................................7
BAB III PENUTUP...........................................................................................................10
3.1. KESIMPULAN...................................................................................................10
3.2. DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Revolusi Industri 4.0 dapat menyatukan dunia digital dan fisik serta menawarkan
peluang baru untuk mengumpulkan, menyebarkan dan menggunakan informasi. Hal ini
berpotensi untuk meningkatkan efisiensi dan mendorong inovasi dalam skala besar didalam
perusahaan. Menurut Savitri (2019) Dengan munculnya Revolusi Industri 4.0 akan banyak
teknologi membantu pekerjaan-pekerjaan manusia untuk meningkatkan produksi didalam
perusahaan, serta dapat mempercepat proses pekerjaan dan memaksimalkan jam dalam
bekerja. Dari penjelasan tersebut Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah revolusi baru yang
muncul, revolusi berbasis teknologi yang dapat secara langsung membantu manusia dalam
menyelesaikan pekerjaannya, dengan munculnya teknologi baru maka akan berdampak bagi
dunia perindustrian, bisnis, dan sumber daya manusia. bukan hanya teknologi di dalam pabrik
yang akan berubah, namun sistem pengelolaan dari sebuah perusahaan seperti sistem
teknologi, bisnis, dan sumber daya manusia juga akan berubah.
Menurut Schwab (2019) Revolusi Industri 4.0 muncul ditandai dengan adanya
terobosan-terobosan baru di bidang teknologi yang meliputi bidang luas seperti kerdasan
buatan (Artificial Inteilligence-AI), internet untuk segala (Internet of Things- IoT)),
kendaraan otomatis, pencetakan 3 dimensi (3D), nanoteknologi, bioteknologi, sains material,
penyimpanan energy, serta komputasi kuantum. Dari penjelasan ini perkembangan Revolusi
Industri 4.0 akan menciptakan sebuah teknologi-teknologi baru yang canggih dan dapat
membantu pekerjaan yang ada didalam perusahaan, dengan terciptanya teknologi baru
tersebut akan membantu sumber daya manusia dalam mengatasi berbagai macam jenis
pekerjaan, serta lebih cepat dalam mengerjakan tugas, dengan adanya terobosan baru serta
kecanggihan baru didalam teknologi akan ada banyak hal yang baru yang harus dipelajari
untuk dapat mengaplikasikannya kedalam kehidupan sumber daya manusia dikesehariannya.
Namun dengan berkembangnya Revolusi Industri 4.0 akan memunculkan berbagai
tantangan yang akan dihadapi oleh Sumber Daya Manusia (SDM). Tantangan utama yang
akan dialami Sumber Daya Manusia hilangnya pekerjaan yang akan digantikan oleh
teknologi. Menurut Karnawati, 2017 dalam Slamet Rosyadi Revolusi Industri 4.0 dalam 5
tahun mendatang akan menghapus 35% jenis pekerjaan. Bahkan dalm 10 tahun mendatang
pekerjaan yang akan hilang menjadi 75% . Hal ini disebabkan oleh tergantinya peran

1
pekerjaan yang dilakukan manusia dan setahap demi setahap digantikan dengan teknologi
digitalisasi program. Berdasarkan penjelasan tersebut munculnya Revolusi Industri 4.0 akan
menuntut sumber daya manusia untuk bisa lebih berfikir kreatif dalam mengelola pekerjaan
dan dapat juga mengaplikasikan teknologi dengan bidang pekerjaan yang dikerjakan, hal ini
bertujuan untuk melatih sumber daya manusia dalam menggunakan teknologi yang sudah
berkembang. Selain dapat mengaplikasikan teknologi dalam bidang pekerjaan yang
dikerjakan, sumber daya manusia juga perlu mempunyai beberapa kompetensi untuk
menghadapai Revolusi Industri 4.0.
Dengan berkembangnya Revolusi 4.0 maka akan muncul sebuah perubahan dalam
kompetensi yang perlu dimiliki oleh mahasiswa, kompetensi baru yang perlu dimilki
Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0 menjadi tantangan bagi mahasiswa, dimana
mahasiswa perlu mengetahui keterampilan yang akan berkembang serta mempelajarinya agar
mampu mengikuti perkembangan zaman di Era Revolusi Industri 4.0. Partnership for 21st
Century Skill, 2015 dalam Siti Zubaidah mengidentifikasi mengenai beberapa kompetensi
yang perlu dimiliki antara lain keterampilan berfikir kristis (Critical Thinking Skills),
keterampilan berfikir kreatif (Creative Thinking Skills), keterampilan komunikasi
(Communication Skills) dan keterampilan kolaborasi (Collaboration Skills). Hal ini
merupakan keterampilan yang perlu dimiliki mahasiswa dalam menghadapi revolusi industri
4.0.
Di revolusi industri 4.0 sumber daya manusia perlu memiliki kompetensi yang sesuai dengan
perkembangan dari revolusi industri 4.0. Menurut Hardjosoendarmo dalam Mislan Sihite
(2018) perguruan tinggi perlu memiliki lulusan yang memiliki kompetensi untuk menghadapi
revolusi industri 4.0 seperti, kemampuan berpikir kritis serta membuat keputusan,
kemampuan dalam menyelesaikan masalah, kemampuan berfikir inovatif, kemampuan
berkomunikasi dan bekerjasama, kemamppuan dalam bidang ilmu pengetahuan, kemampuan
dalam memegang tanggung jawab, kemampuan atau kecerdasan emosional (Emotional
Intelligence), kemampuan sosial dalam beradaptasi, kemampuan memimpin (Leadership),
Kreativitas, Kemampuan dalam bidang teknologi. Dengan memiliki salah satu dari
kompetensi tersebutmaka akan menunjang kemampuan SDM dalam menghadapi di Era
Revolusi Industri 4.0.
Pertumbuhan industri yang semakin efektif dan efisien ini seiring perkembangan
revolusi industri 4.0 terus merebak keseluruh penjuru dunia dengan berbagai sistematis
yang dibawa dan segala konsekuensinya. Peneliti menemukan berbagai peranan penting
yang menjadi indikator pertumbuhan eksistensi penguasaan bisnis dalam implementasi

2
dikehidupan yang semakin menemukan puncak era globaliasi. Uraian penjabaran regenerasi
teknologi menarik minat bahasan dalam mempelajari campurtangan dunia teknologi.
Pendekatan teoritis juga mengarahkan objek tak asing yang mengotomatiskan laju
perkembangan dengan berbagai fungsi.
Pentingnya subjektif dan objektif dalam pergerakan revolusi 4.0,
mengkolaborasikan dunia bisnis masuk keranah teknologi modern yang juga merupakan
bentuk implementasi dari teknologi industry . Namun juga mengakibatkan
berkurangnya fungsi sumber daya manusia secara fisik karena telah digantikan dengan
mesin atau robot. Implementasi sikap dan kinerja tubuh dengan pergerakannya semakin
tidak dibutuhkan untuk mengorganisir berbagai permasalahan umum.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan pemilihan judul, maka dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1) Analisis peran teknologi Era Revolusi Industri 4.0 sebagai alat bantu dalam
bisnis.
2) Analisis beberapa peluang bisnis di era Revolusi Industri 4.0.

1.3. Batasan Masalah


Untuk menghindari terlalu luasnya ruang lingkup pembahasan, maka dalam makalah
ini hanya membahas tentang :
“ Bagaimana analisa peran teknologi di era Revolusi industri 4.0 dalam implementasi
bisnis terhadap perkembangan zaman yang semakin baru dan berevolusi “

1.4. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana peran teknologi dalam
implementasi bisnis terhadap perkembangan zaman yang semakin canggih. Serta
peluang bisnis di era revolusi Industri 4.0 di kehidupan nyata.

1.5. Teori Dasar


Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri 4.0 sering juga disebut dengan cyber physical system. Revolusi ini
menitikberatkan pada otomatisasi dan mengkolaborasikannya dengan teknologi cyber. Ciri
utama dari revolusi industri ini adalah penggabungan informasi dan teknologi komunikasi

3
dalam bidang industri. Munculnya revolusi industri menyebabkan adanya perubahan dalam
berbagai sektor. Jika semula membutuhkan pekerja yang cukup banyak, namun kini segala
sesuatu bisa digantikan dengan penggunaan mesin teknologi.
Revolusi industri 4.0 membuat semua hal menjadi lebih efektif mudah dijangkau serta
meminimalisir pemborosan. Contohnya dalam produksi makanan, jika semula membutuhkan
tenaga manusia untuk mengelola dan memproduksinya, kini bisa menggunakan teknologi
canggihuntuk membuatnya.
Definisi dan penjabaran makna mengenai industri 4.0 beragam karena masih dalam
tahap penelitian dan pengembangan. Pengertian revolusi industri 4.0 adalah bentuk industri
yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren
otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Termasuk sistem cyber-fisik,
Internet of Thing(IoT), Komputasi awan, dan komputasi kognitif. Konselir Jerman, Angela
Merker (2014) berpendapat bahwa industri 4.0 adalah transformasi komprenhensip dari
keseluruh aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet
dengan industri konvensional.
Menurut Herman dkk (2015) mengatakan bahwa revolusi industri 4.0 adalah sebuah
era industri digital dimana seluruh bagian yang ada didalamnya saling berkolaborasi dan
berkomunikasi secara real time dimana saja dan kapan saja dengan pemanfaatan IT
(teknologi informasi) berupa internet dan CPS, IoT, dan IoS guna menghasilkan inovasi baru
atau optimasi lainnya yang lebih efektif dan efisien.
Internet sendiri masuk ke Indonesia pada era tahun 1990-an. Saat itu, jaringan
internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, di mana semangat
kerjasama dan gotong royong sangat hangat diantara para penggunanya. Setelah beberapa
tahun internet masuk dalam kehidupan masyarakat Indonesia, hingga saat ini diperkirakan
ada kurang lebih 143 juta pengguna internet di seluruh Indonesia, menurut Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Nilai tersebut didapatkan dari kontribusi
penghasilan mitra pengemudi Go-Jek sebesar Rp 8,2 triliun dan melalui mitra UMKM
sebesar Rp 1,7 triliun setiap tahunnya. Tidak hanya itu, satu dari sekian macam fitur
online di Indonesia yang bisa memudahkan setiap aktivitas masyarakat di Indonesia, fitur
online ini secara tidak sengaja mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia dan
memunculkan banyak UMKM yang secara perlahan akan membuat yang tadinya hanya
UMKM akan bisa jadi perusahaan besar bahkan membawa nama Industri Indonesia semakin
besar kearah Internasional.

4
Internet of Thing (IoT) adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki
kemampan untuk mentransfer data malalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke
manusia atau manusia ke komputer IoT telah berkembang dari konvergensi teknologi
nirkabel, micro-electromechanical system (MEMS), dan Internet, menurut
casagras(Coordinator and support action for global RFID – related CTIVITIEA and
standarisation) mendefinisikan IoT sebagai sebuag infrastruktur jaringan global, yang
menghubungkan benda benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture dan
kemampuan komunikasi. Infrastruktur terdiri atas jaringan yang telah ada dan internet.
Semua ini akan menawarkan identifikasi objek, sensor kemampuan koneksi sebagai dasar
untuk pengembangan layanan dan aplikasi k0-operatif yang independent.

5
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Peran Teknologi Sebagai Alat Bantu dalam Bisnis


Zaman sekarang ini adalah jaman modern, hampir semua hal bisa dilakukan dari rumah, dari
mulai membayar semua tagihan baik berupa tagihan telepon, internet, tv berbayar, listrik, pam dan
lain-lain, cukup dengan menggunakan m-banking, dan semua bisa dilakukan dengan cara online. Kita
tidak dapat memungkiri pentingnya teknologi informasi dalam kehidupan kita. Teknologi informasi
(TI) telah menjadi bagian yang sangat penting dalam setiap rencana bisnis. Hampir dari seluruh
perusahaan baik skala besar maupun kecil menggunakan Teknologi Informasi, sebagai salah satu
aktifitas yang sangat dibutuhkan untuk memberikan peningkatan terhadap layanan bisnis yang mereka
kelola. Suatu wadah yang sangat tepat dan membantu dalam pengaplikasian kolaborasi teknologi
dengan bisnis adalah sosial media.
Dengan adanya sosial media serta berbagai fungsi dan kegunaan yang sangat dibutuhkan oleh
pelaku bisnis, maka hubungan antara brand dengan pelanggan dalam dunia bisnis sudah bukan
lagi sekadar jual beli. Ada komunikasi lebih yang perlu dibangun guna meningkatkan loyalitas
pelanggan. Pendekatan personal seperti memahami keinginan pelanggan, memberikan nilai
tambah, sampai bertukar pendapat menjadi lebih penting dibandingkan hanya sebuah layanan
customer service melalui telepon. Sekarang banyak brand yang berusaha untuk menjemput
pelanggan mereka terlebih dahulu, dibandingkan menunggu pelanggan yang datang. Tidak hanya
komunikasi antar daerah/provinsi, melainkan sampai antar negara diseluruh penjuru dunia.
Fenomena pemakaian digital dalam kehidupan manusia di revolusi industri 4.0 dapat
ditemui dalam berbagai keseharian masyarakat. Contoh fasilitas yang dapat digunakan dalam
wujud peran teknologi dunia bisnis adalah komputer dan gadget dalam konteks digitalisasi pemakaian
mata uang (e-money), pemakaian media digital (e-media), hingga berkembang pesatnya film
berbasis digital.

Revolusi industri 4.0 ditandai dengan peningkatan digitalisasi manfaktur yang didorong
oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah peningkatan konektivitas kecerdasan bisnis, sampai
kepada peningkatan interaksi baru antara manusia dengan mesin. Teknologi sangat berperan aktif
diseluruh penguasaan elemen-elemen bisnis. Berbagai tantangan dari proses maupun hasil
pengimplentasian penguasaan bisnis oleh seluruh kalangan, para pekerja harus memiliki kemampuan
yang tidak dapat dilakukan oleh mesin demi mempertahankan kinerja sumber daya manusia.

6
2.2. Peluang bisnis di era revolusi industri 4.0

1. Fintech (Finance Technology)

Peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 yang pertama adalah Fintech.Saat ini, istilah
fintech pasti sudah sering terdengar di telinga masyarakat dunia, termasuk Indonesia.Khususnya
di kalangan menengah ke atas yang melihat berbagai peluang bisnis dari urusan finansial.Para
generasi milenial menjadi salah satu target utama dari perusahaan fintech.Hal tersebut
dikarenakan ada banyak perusahaan fintech yang memberikan kemudahan dalam pengelolaan
keuangan, salah satu hal yang sebenarnya sulit untuk dilakukan oleh generasi milenial.

Tidak hanya itu, fintech juga memberikan kemudahan dalam urusan pembayaran di dalam
transaksi jual beli.Hal inilah yang membuat fintech menjadi salah satu bisnis yang sangat sukses
di era revolusi industri 4.0.

2. Software As a Service (SaaS)

SaaS merupakan singkatan dari Software as a Service. Adapun Bisnis SaaS adalah sebuah
model bisnis yang menawarkan layanan melalui software.cara penjualan software secara
tradisional yang kita tahu, yaitu membelinya dari perusahaan pengembangnya.Kemudian kamu
akan mendapat license key yang menunjukkan kepemilikan software.Software kemudian diinstal
di komputer atau laptop yang system requirement-nya sesuai dengan prasyarat software agar
dapat beroperasi dengan lancar.Seiring perkembangan, kemunculan teknologi cloud
memungkinkan munculnya SaaS. Perusahaan yang menawarkan SaaS, tidak memintamu untuk
menginstal software, tetapi kamu bisa langsung menggunakannya melalui browser.

Pada era industri 4.0 nanti, peluang bisnis yang akan banyak digunakan digunakan adalah
bisnis pengembangan software as a service.dimana Anda membuat dan mengembangkan sebuah
software sebagai pihak ketiga yang dapat membantu segala aktivitas usaha lain.Bentuk
penjualannya berupa business-to-business artinya klien utama Anda adalah sama-sama pebisnis.

Berikut beberapa contoh bisnis SAaS :

a. Canva

Bagi orang yang senang membuat desain, platform yang satu ini sudah tidak asing lagi.
Bisnis SaaS ini memudahkan orang awam yang “buta” desain untuk membuat berbagai desain
grafis.Hal ini dimungkinkan karena Canva menerapkan UI/UX sederhana yang mudah dipahami.
Tidak serumit software desain untuk para profesional, seperti Adobe atau CorelDraw.Canva pun
menyediakan berbagai aset dan template yang dapat digunakan dalam desain. Ada yang gratis

7
maupun berbayar, artinya kamu harus jadi anggota premium terlebih dahulu agar dapat
menggunakannya.
b. HubSpot

Bisnis SaaS selanjutnya, yaitu HubSpot. HubSpot adalah perusahaan perangkat lunak
pemasaran dengan tools yang berfokus pada CRM, pemasaran media sosial, manajemen konten,
analisis web, dan SEO. SaaS ini banyak digunakan oleh praktisi digital marketing maupun situs
web bisnis online dan e-commerce.
c. Slack

Bisnis SaaS yang satu ini, banyak pula digunakan perusahaan untuk membantu operasional
di internal. Produk utamanya, Slack, merupakan alat kolaborasi dan obrolan yang memungkinkan
koordinasi internal perusahaan.Kamu bisa melakukan pengiriman pesan internal, konferensi
video, hingga menggunakan bot produktivitas pada Slack.
d. Sirclo

Satu lagi bisnis SaaS besar yang berbasis di Indonesia, yaitu SIRCLO. Perusahaan ini
memfokuskan diri sebagai solusi e-commerce. Produk utamanya, yakni SIRCLO Store yang
memungkinkan pengguna membuat sendiri toko online berbasis template siap pakai. Layanan
lain, ada omichannel dan e-commerce enabler. SIRCLO memfasilitasi perusahaan FMCG, retail
fashion, kecantikan, dan berbagai industri lainnya untuk berjualan online.
3. Cloud Housting

Cloud adalah salah satu teknik penyimpanan database yang ringan dan sangat mudah
diakses.Pada dasarnya, masyarakat pasti sudah pernah menggunakan cloud tetapi tidak tahu kalau
itu adalah cloud. Sebut saja Google Drive dan Dropbox, kedua cloud yang paling sering
digunakan di dalam industri saat ini.

Itulah yang membuat cloud hosting sangat laku di era industri 4.0 saat ini karena sangat
berdekatan dengan dunia industri dan proses bisnis.

Bisnis web hosting adalah bisnis jasa yang bergerak dalam menyediakan penyewaan server
atau hosting untuk klien. Lewat hosting, klien bisa menyimpan semua file website dan
mengaksesnya kembali melalui internet dengan nama domain. Selain server, layanan hosting juga
menyediakan fitur penunjang lain seperti fitur SSL untuk keamanan, layanan support, dan fasilitas
pop3 email. Bisnis web hosting bisa dibilang sangat menjanjikan karena saat ini semua serba

8
digital, termasuk dalam hal penjualan atau pemasaran bisnis. Selama di dunia ini masih ada
internet, bisnis digital akan terus berkembang. Sementara itu, hosting sangat dibutuhkan dalam
bisnis digital untuk membangun website, blog, web aplikasi, dan sejenisnya. Apalagi bisnis ini
dilaksanakan dengan model berlangganan sehingga pemasukan yang didapatkan bersifat rutin dan
berkelanjutan.
Riset yang dilakukan “We Are Social” juga membuktikan bahwa di awal tahun 2022 jumlah
pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa. Jumlah tersebut berpotensi terus naik
mengingat ketergantungan masyarakat akan teknologi yang semakin tinggi. Hal ini membuktikan
bahwa bisnis dunia digital akan terus tumbuh.Maka tak heran jika banyak website atau blog baru
bermunculan. Hal ini tentu membawa keuntungan tersendiri bagi bisnis hosting karena akan
semakin banyak orang yang membutuhkan layanan hosting untuk bisnis atau keperluan
pribadinya. Beberapa target market yang membutuhkan hosting pun akan semakin meningkat.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Kehadiran Revolusi Industri 4.0 yang begitu terasa akan peran serta manfaatnya
dalam kehidupan sehari hari terutama di bidang bisnis, dengan segala efektifitas dan efisiensi
penggunaannya yang mana semua teknologi tersebut diciptakan untuk meringankan
pekerjaan manusia.
Maka darri itu perusahaan perusahaan besar maupun kecil harus dapat beradaptasi
dengan baik terhadap kemajuan teknologi tersebut, tak hanya para perusahaan yang harus
beradaptasi tapi manusia sebagai sumber daya juga harus beradaptasi dan memiliki
kompetensi mengenai teknologi industry 4.0 supaya dengan kemajuan teknologi yang pesat
tersebut kita tidak tertinggal dan mengurangi resiko pengangguran.
Dalam hal ini banyak sekali peluang bisnis yang berasal dari kecanggihan teknologi,
dan hal itu juga tak banyak orang yang mengetahui sehingga dapat menjadi kesempatan yang
baik bahkan menjadi profesi baru yang tak terpikirkan sebelumnya.

3.2. DAFTAR PUSTAKA

Admin, B. (2018, August 12). 6 Peran Penting Teknologi Informmasi dalam Bisnis.
Retrieved from Basecamp Make Simple Your Problem:
https://www.jurnal.id/id/blog/peluang-bisnis-baru-di-era-revolusi-industri-4-0/
Febriani, R. (2022, August 9). Ini 6 Contoh Bisnis SaaS, Salah Satunya SIRCLO. Retrieved
from Sirclo Store: https://store.sirclo.com/blog/bisnis-saas/
Purba, N., Yahya, M., & Nurbaiti. (2021). Jurnal Perilaku dan Strategi Bisnis.
ejurnal.mercubuana-yogya, IX, 91-98.

10

Anda mungkin juga menyukai