Anda di halaman 1dari 11

MENGENALI REVOLUSI INDUSTRI 5.

0 & ARTIFICIAL
INTELLIGENCE
(Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Desain 1)

Dosen Muhammad Sholahuddin, S.Sn., M. T.

Dosen Ajeng Kusumadewi Putri Jatmiko, S. Ds.

Oleh :

Tazkiya Haqo Haniyah 2312544023

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR

FAKULTAS SENI RUPA

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

SEMESTER GASAL 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat dan
berkah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah ini dengan baik dan tanpa
kendala apapun.

Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.

Makalah berjudul “MENGENALI REVOLUSI INDUSTRI 5.0 & ARTIFICIAL INTELLIGENCE” ini
disusun untuk memenuhi tugas semester 1 mata kuliah Sejarah Desain dengan dosen pengampu
Muhammad Sholahuddin, S.Sn., M. T. dan Ajeng Kusumadewi Putri Jatmiko, S. Ds.

Saya memohon maaf bila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik secara materi
maupun penyampaian dalam karya tulis ini. Saya juga menerima kritik serta saran dari pembaca agar
dapat membuat makalah dengan lebih baik di kesempatan berikutnya.

Saya berharap makalah ini memberikan manfaat dan dampak besar sehingga dapat menjadi inspirasi bagi
pembaca..

Yogyakarta, 26 September 2023

Tazkiya Haqo Haniyah


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................4
A. Sejarah Revolusi Industri.................................................................................................................4
B. Revolusi Industri 5.0........................................................................................................................4
C. Awal Mula Revolusi Industri 5.0......................................................................................................5
D. Manfaat Manfaat Serta Keuntungan dari Revolusi Industri 5.0.......................................................5
E. Bagaimana Cara Menghadapi Revolusi Industri 5.0.........................................................................6
F. Beberapa Contoh Perbedaan Revolusi Industri 4.0 dengan 5.0.......................................................7
BAB II...........................................................................................................................................................7
A. Artificial Intelligence....................................................................................................................8
B. Dampak Positif dan Negatif Artificial Intelligence........................................................................8
C. Pemanfaatan Artificial Intelligence di Berbagai Bidang...............................................................9
BAB III........................................................................................................................................................10
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11
BAB I

A. Sejarah Revolusi Industri

revolusi industri 1.0 atau revolusi generasi pertama merupakan revolusi pada tahap awal yang
terjadi pada abad ke 18. Jika pada saat itu banyak pekerjaan yang masih mengandalkan tenaga
manusia dan hewan namun setelah terjadi revolusi industri 1.0 yang ditandai dengan adanya
penemuan sebuah alat tenun mekanis dengan menggunakan mesin uap pada tahun 1784
semuanya berubah, tenaga hewan dan manusia tidak lagi digunakan mengakibatkan banyaknya
pengangguran walaupun jumlah produksi meningkat. Penemuan mesin uap juga membuat
meningkatnya perekonomian dan penghasilan negara menjadi enam kali lipat sehingga dapat
membuat sebuah perubahan-perubahan baru yang akan melahirkan kembali sebuah revolusi
industri dengan perkembangan yang lebih maju. Revolusi industri 2.0 terjadi pada abad ke 19
sampai abad ke 20 dengan ditandai muculnya listrik yang membuat biaya produksi jauh lebih
murah dari sebelumnya. Pada tahun 1913 tercipta sebuah lini produksi yang menggunakan ban
berjalan penemuan yang mengakibatkan produksi mobil yang sebelumnya merakit satu mobil
harus dilakukan oleh banyaknya orang namun setelah ada penemuan itu produksi mobil dapat
dilakukan secara masal dan setiap pekerja dilatih agar dapat menekuni satu bidang saja sehingga
ketika melakukan pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing masing. Jika pada revolusi industri
1.0 ditandai dengan adanya mesin uap dan revolusi industri 2.0 ditandai dengan adanya listrik
maka pada revolusi industri 3.0 di tandai dengan teknologi informasi dan penggunaan elektronika
menggunakan otomatisasi produksi. Revolusi industri 3.0 lahir pada awal 1970, kemunculan
revolusi industry mengubah lagi peradaban dunia. Jika pada revolusi sebelumnya mesin masih
dikendalikan oleh manusia maka pada revolusi insustri 3.0 sudah menggunakan sistem
otomatisasi yang dikontrol oleh Komputer. Sistem komunikasi yang telah menggunakan
teknologi digital membuat penyebaran akses informasi semakin cepat serta pemanfaatan alat
elektronika dan komputer pada otomatisasi prokduksi merupakan bukti berkembangnya industri.
Zaman revolusi industri 4.0 berawal pada tahun 2018. Revolusi ini menyatukan kedua teknologi
yaitu otomatisasi dan cyber. Teknologi ini merupakan gaya dalam pertukaran data secara
manufaktur dan otomatisasi. Lain dengan revolusi sebelumnya, revolusi industri 4.0
mengembangkan Internet of Things bersamaan dengan teknologi-teknologi baru seperti dalam
bidang robotik, sains dan lain sebagainya. Hadirnya teknologi digital tersebut membawa
pengaruh yang cukup banyak bagi kehidupan manusia di dunia. Banyak aktivitas seperti
pekerjaan dan cara atau gaya hidup manusia yang berubah menjadi lebih praktis karena
menggunnakan sistem otomatisasi dalam melakukan kegiatanya.

B. Revolusi Industri 5.0

Revolusi Industri 5.0 adalah konsep yang masih dalam tahap pengembangan dan
perdebatan, tetapi secara umum mengacu pada perkembangan teknologi yang terus meningkatkan
otomatisasi dan digitalisasi dalam industri dan sektor produksi. Konsep ini berfokus pada
penggabungan antara teknologi dan manusia, serta kebutuhan untuk mengembangkan sistem yang
lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan dalam lingkungan produksi. Revolusi Industri 5.0
lebih menitikberatkan pada integrasi antara teknologi canggih seperti AI, IoT, dan teknologi robot
teknologi dengan keahlian manusia dan inovasi yang dapat mendorong perkembangan sistem
produksi yang lebih efisien, fleksibel, berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan. Hal ini
bertujuan untuk menciptakan sistem produksi yang lebih adaptif terhadap perubahan permintaan
pasar, lebih berfokus pada pengalaman pelanggan, serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber
daya alam yang terbatas. Secara keseluruhan, Revolusi Industri 5.0 diharapkan dapat memberikan
banyak manfaat bagi industri, pelanggan, pekerja dan masyarakat pada umumnya, seperti
meningkatkan produktivitas, kualitas, dan keamanan produksi, serta menciptakan peluang kerja
baru dan mengurangi dampak lingkungan yang negatif

C. Awal Mula Revolusi Industri 5.0

Revolusi Industri 5.0 dimulai ketika industri 4.0 sudah mencapai puncaknya dan para
pakar berpendapat bahwa era 4.0 dapat disempurnakan lagi. Industri 4.0 yang mulai
diperkenalkan sejak 2011 dimaksudkan untuk memodernisasi proses bisnis, terutama pada
industri manufaktur. Era ini juga memperkenalkan banyak teknologi yang bahkan banyak pelaku
industri yang masih beradaptasi seperti AI dan IoT untuk memudahkan pekerjaan mereka.
Kemudian di tahun 2017, Jepang lah yang pertama kali memperkenalkan visi dari Revolusi
Industri 5.0. Saat itu, konsep ini mereka sebut sebagai Society 5.0 pada pameran CeBIT di
Jerman. Ketika industri 4.0 menggaungkan wacana bahwa AI akan menggantikan manusia,
industri 5.0 justru tidak beranggapan demikian. Sebagai penyempurnaan era 4.0, adanya
teknologi seperti AI dan robot justru hadir untuk bekerja sama dengan manusia. Revolusi Industri
5.0 mendorong efisiensi serta produktivitas berkat adanya teknologi yang dimanfaatkan oleh
kecerdasan manusia. Lebih dari sekadar efisiensi secara ekonomi dan produktivitas, Industri 5.0
secara spesifik merefleksikan pergeseran fokus dari nilai ekonomi menuju pergeseran yang
berfokus pada nilai sosial dan kesejahteraan, terutama para pekerja yang terlibat di dalamnya.

D. Manfaat Manfaat Serta Keuntungan dari Revolusi Industri 5.0

a. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas


Revolusi Industri 5.0 akan memungkinkan peningkatan efisiensi dan
produktivitas dalam berbagai industri dengan otomatisasi proses dan penggunaan
teknologi baru seperti pemanfaatan AI dan analisis data. Misalnya saja pada bidang HR,
pemanfaatan teknologi HRIS memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan data
perusahaan. Hal ini dapat memudahkan perusahaan dalam pengelolaan data karyawan
dan juga inventaris dalam satu platform yang mudah diakses kapanpun dan dimanapun.
b. Peningkatan Kualitas Produk dan Layanan
Dengan menggunakan teknologi canggih, perusahaan dapat meningkatkan
kualitas produk dan layanan mereka, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dan
memperkuat posisi mereka di pasar.
c. Peningkatan Fleksibilitas Produksi
Revolusi Industri 5.0 akan memungkinkan perusahaan untuk memproduksi
produk yang lebih beragam dan menyesuaikan permintaan pasar dengan cepat.
d. Peningkatan Keselamatan Kerja
Perkembangan teknologi menuju era 5.0 akan memungkinkan adanya
penggunaan robot dan teknologi canggih lainnya untuk mengurangi risiko kecelakaan dan
cedera di tempat kerja.
e. Peningkatan Keberlanjutan
Inti dari era 5.0 adalah membantu perusahaan lebih peduli terhadap lingkungan.
Hal ini dapat dimulai dengan menggunakan teknologi energi hijau dan proses produksi
yang lebih efisien dan bertanggung jawab tidak hanya pada masyarakat, tetapi juga
dampaknya pada lingkungan.
f. Peningkatan Daya Saing
Dengan menerapkan teknologi canggih dan proses produksi yang lebih efisien,
perusahaan dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar global dan memperluas
pangsa pasar mereka. SDM yang ada juga dituntut untuk terus meningkatkan skill mereka
sehingga mereka tidak hanya mengerjakan pekerjaan repetitif, tapi juga mampu memiliki
pemikiran strategis untuk tingkatkan performa.
g. Peningkatan Kualitas Hidup
Revolusi Industri 5.0 dapat membantu memperbaiki kualitas hidup manusia
dengan meningkatkan akses ke layanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik, serta
memungkinkan pengembangan kota cerdas atau smart city yang lebih berkelanjutan dan
ramah lingkungan.
E. Bagaimana Cara Menghadapi Revolusi Industri 5.0

Dalam sesi seminar dan diskusi di Konferensi Nasional V Perkumpulan Pengajar dan
Praktisi Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (P3HKI) pada Jumat, 04-11-2022 di Universitas
Ahmad Dahlan (UAD), Prof. Dr. Aidul Fitricioda Azhari, S.H., M.Hum. dari Universitas
Muhammadiyah Surakarta (UMS) banyak menyampaikan tentang revolusi industri dan fenomena
ketenagakerjaan. Sebelum melangkah lebih jauh, ia memberikan bekal kepada para peserta
seminar seputar sejarah revolusi industri di dunia. Secara ringkas, terdapat 6 fase dalam sejarah
revolusi industri, yaitu Revolusi 1.0 yang berkisar pada tahun 1780 dan fokus pada
mechanisation; Revolusi 2.0 pada 1870 fokus pada electrification; Revolusi 3.0 pada tahun 1970
untuk automation; Revolusi 3.5 pada 1980 tentang globalisation; Revolusi 4.0 yang sedang terjadi
sekarang yaitu digitalisation; serta Revolusi 5.0 di masa depan yang akan fokus pada
personalisation. Untuk bisa menghadapi Era 5.0, seorang individu setidaknya harus memiliki 4
kompetensi dasar :
 Technical Competency
Berhubungan dengan hard skills yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan
baru seperti kemampuan coding, information security, dan kemampuan
memahami manusia serta budaya.
 Critical Competency
Sebuah metode pendekatan untuk menyelesaikan problematika dan tugas,
contohnya kreativitas, entrepreneurship, dan analisis.
 Personal Competency
Kemampuan diri untuk menghadapi tantangan secara efektif, contohnya
kegesitan, kemauan untuk terus belajar, dan daya tahan mental yang kuat.
 Social Competency
Kemampuan kita untuk bisa peka dan terbuka untuk bekerja sama. Contohnya
seperti kecerdasan emosional, teamwork and cooperation, serta kemampuan
interkultural.

F. Beberapa Contoh Perbedaan Revolusi Industri 4.0 dengan 5.0

Perbedaan mendasar industri 4.0 dengan 5.0 adalah adanya pergeseran fokus yang
tadinya berfokus pada nilai ekonomi menjadi fokus kepada keberlangsungan dan kesejahteraan.
 Industri 4.0 berfokus pada bagaimana mengotomasi sebuah pekerjaan, sementara
Industri 5.0 fokus pada bagaimana mengoptimasi jam kerja untuk menyelesaikan
pekerjaan.
 Industri 4.0 berfokus pada efektivitas otomasi sebuah mesin dan teknologi,
sementara Industri 5.0 fokus pada bagaimana mengoptimasi pengetahuan
seseorang dengan bantuan AI
 Industri 4.0 berfokus pada sistem komputerisasi, sementara Industri 5.0 fokus
pada bagaimana mempercepat pekerjaan dengan bantuan mesin untuk
keberlangsungan dan kesejahteraan manusia.
BAB II

A. Artificial Intelligence

Secara umum, AI merujuk pada program komputer yang dirancang untuk meniru
kecerdasan manusia, termasuk kemampuan pengambilan keputusan, logika, dan karakteristik
kecerdasan lainnya. Ilmuwan Komputer Professor John McCarthy diketahui sebagai tokoh yang
memperkenalkan konsep AI pada tahun 1956. Kecerdasan Buatan (AI) adalah bidang ilmu
komputer yang dikhususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan
kecerdasan manusia, seperti pembelajaran, pemecahan masalah, dan pengenalan pola. Kecerdasan
Buatan, sering disingkat sebagai "AI", mungkin berkonotasi dengan robotika atau adegan
futuristik, Kecerdasan Buatan (AI) mengungguli robot fiksi ilmiah, ke dalam non-fiksi ilmu
komputer canggih modern. Kecerdasan Buatan (AI) "lebih cerdas" dan belajar lebih cepat dengan
lebih banyak data.

B. Dampak Positif dan Negatif Artificial Intelligence

Dampak positif :
1. otomatisasi tugas mekanis.
AI dapat mengambil alih tugas-tugas rutin dan membosankan yang sebelumnya dilakukan
oleh pekerja manusia. Hal ini memungkinkan pekerja manusia untuk fokus pada tugas-tugas
yang membutuhkan keterampilan unik mereka, seperti pemecahan masalah kompleks,
kreativitas, dan interaksi sosial

2. efisiensi dan Produktivitas.


Dengan mengadopsi AI, pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih efisien dan produktif. AI
dapat membantu dalam analisis data, pengambilan keputusan, dan pengelolaan tugas yang
kompleks.

3. peningkatan kualitas hidup.


Dengan otomatisasi tugas-tugas yang bersifat mekanis, pekerja manusia dapat mengalami
peningkatan kepuasan kerja dan kualitas hidup.

Namun demikian ada beberapa kekhawatiran dampak AI terhadap pekerjaan manusia.


Adopsi AI dapat menggantikan pekerja manusia dalam beberapa pekerjaan yang dapat
dilakukan secara otomatis oleh AI. Hal ini dapat mengakibatkan pengurangan pegawai dan
meningkatkan tingkat pengangguran. Ketergantungan pada Teknologi. Ketergantungan yang
berlebihan pada AI juga dapat menjadi risiko. Jika terjadi kegagalan sistem atau kerentanan
keamanan, dapat mengganggu operasional perusahaan dan menyebabkan kerugian. Adopsi
AI juga dapat menciptakan kesenjangan keterampilan diantara pekerja. Mereka yang tidak
memiliki keterampilan yang relevan dengan AI mungkin kesulitan untuk bersaing dalam
pasar kerja.
C. Pemanfaatan Artificial Intelligence di Berbagai Bidang

a. Bidang Pendidikan
Di dunia pendidikan penggunaan AI dapat membantu pelajar dalam mengontrol dan
memantau pembelajaran mereka sendiri, memungkinkan mereka untuk hidup dan bekerja
dengan baik serta mandiri di masa depan. Selain itu kecerdasan artifisial di masa depan
akan mengarah ke precision learning. Nantinya pembelajaran tidak hanya
memperhitungkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa, namun juga
memperhitungkan behaviour atau kebiasaan siswa sehari-hari.
b. Bidang Kesehatan
Inovasi teknologi kecerdasan artifisial digunakan untuk mempercepat waktu pelayanan,
memperluas jangkauan, dan penurunan biaya kesehatan. Selain itu AI di bidang
kesehatanmemungkinkan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus
mengunjungi langsung pusat kesehatan/dokter.
c. Bidang Ketahanan Pangan
Kecerdasan buatan atau AI dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Salah satu
penggunaannya adalah melalui citra satelit untuk mengidentifikasi wilayah yang sudah
terjangkau oleh listrik dan wilayah yang belum terjangkau. Selain itu, AI juga dapat
digunakan untuk mengidentifikasi jenis tanaman yang ditanam di suatu wilayah dan
memprediksi hasil panen dari masing-masing tanaman tersebut.
d. Bidang Reformasi Birokrasi
Pemanfaatan AI salah satunya pengembangan ChatBot memungkinkan pelayanan
komunikasi dua arah secara akurat dengan masyarakat selama 24 jam. Hal ini dapat
membantu meningkatkan efisiensi birokrasi serta mempermudah akses masyarakat dalam
mendapatkan informasi atau layanan publik.
BAB III

A. Kesimpulan

Revolusi industri merupakan sebuah perubahan cara kerja manusia secara fundamental karena
melahirkan hal-hal baru yang dibutuhkan oleh manusia, dapat juga dikatakan bahwa revolusi
industri merupakan sebuah lonjakan atau lompatan yang besar dalam peradaban manusia oleh
sebuah perubahan. Revolusi industri sendiri telah terjadi sekitar lima kali, pertama revousi
industri 1.0, revolusi industri 2.0, revolusi 3.0 dan revolusi yang sedang dirasakan sekarang
merupakan revolusi industri 4.0. Revolusi industri 1.0 merupakan revolusi pertama yang
mengubah peradaban manusia saat itu yang memunculkan sebuah penemuan berupa mesin uap,
revolusi industri 2.0 terjadi karena ditemukannya listrik, revolusi industri 3.0 terjadi dengan
ditandai oleh teknologi informasi serta penggunaan elektronika yang sudah otomatisasi. Dan
untuk revolusi industri 4.0 yaitu revolusi dengan peningkatan yang cukup signifikan
dibandingkan dengan revolusi-revolusi sebelumnya, pada revolusi industri ini ditandai dengan
lahirnya teknologi yang serba digital dimana tenaga manusia sudah tidak dibutuhkan secara utuh.
Dan yang terakhir adalah revolusi industri 5.0 yang ditandai dengan kemuncculan artificial
intelligence. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemunculan artificial intelligence mengundang begitu
banyak pendapat dari berbagai perspektif. Sebagian merasa bahwa AI dapat menjadi teknologi
yang bisa membantu manusia membangun hidupp yang lebih sejahtera, namun pada beberapa
sektor, seperti manufaktur dan pertanian, AI dan robotika telah menggantikan pekerja manusia
dalam tugas-tugas yang berulang dan berisiko tinggi. Proses otomatisasi ini memungkinkan
perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan menghindari kesalahan manusia
(human error). Namun, walau di satu sisi menguntungkan perusahaan, penggantian pekerjaan
oleh AI ini dapat berdampak negatif pada tingkat pengangguran dan menyebabkan perubahan
dalam pasar tenaga kerja. Hikmahnya dalam kasus ini bagi manusia, mencoba beradaptasi.
Perubahan dan inovasi akan selalu terjadi. Adalah upaya kita untuk yang membuat apakah inovasi
tersebut bermanfaat atau malah menjadi musuh kita. Hal ini telah terjadi secara masif saat masa
revolusi Industri, namun demikian tetap saja manusia bertahan dan malah tercipta berbagai
profesi baru setelahnya. Hal yang sama seharusnya terjadi saat ini. Karena itu, penguasaan soft
skill seperti daya berpikir kritis, analitis, kepemimpinan sangat penting agar kita bisa menjadi
pihak yang mengadopsi dan mendapatkan manfaat dari teknologi AI.
DAFTAR PUSTAKA

lldikti5.kemdikbud.com.go.id (2022,18 November) Era Industri 5.0 dan Kompetensi yang Dibutuhkan.
Diakses pada Selasa, 26 September 2023 Pukul 16:41, dari
https://lldikti5.kemdikbud.go.id/home/detailpost/era-industri-50-dan-kompetensi-yang-dibutuhkan

djkn.kemenkeu.go.id (2023, 30 Maret) Mengenal Revolusi Industri 5.0. Diakses pada Selasa, 26
September 2023 Pukul 16:58, dari
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-lahat/baca-artikel/16023/Mengenal-Revolusi-Industri-50.html

ditsmp.kemdikbud.go.id (2023, 08 Juni) Mengenal Artificial Intelligence: Teknologi yang akan


Mengubah Kehidupan Manusia. Diakses pada Kamis, 28 September 2023 Pukul 17:31, dari
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/mengenal-artificial-intelligence-teknologi-yang-akan-mengubah-
kehidupan-manusia/

researchgate.net (2021, 07 Januari) Sejarah Revolusi Industri dari 1.0 sampai 4.0. Diakses pada Sabtu, 30
September 2023 Pukul 18:53, dari
https://www.researchgate.net/profile/Amalia-Annisa/publication/348293276_Sejarah_Revolusi_Industri_
dari_10_sampai_40/links/5ff666cd92851c13fef3278d/Sejarah-Revolusi-Industri-dari-10-sampai-40.pdf

itjen.kemdikbud.go.id (2023, 30 Mei) Artificial Intelligence (AI): Bahaya atau Dukungan untuk Pekerjaan
Manusia?. Diakses pada Sabtu, 30 September 2023 Pukul 21:03, dari
https://itjen.kemdikbud.go.id/web/artificial-intelligence-ai-bahaya-atau-dukungan-untuk-pekerjaan-
manusia/

unissula.ac.id (2023, 30 Agustus) Dampak Artificial Intelligence Bagi Pekerjaan Manusia. Diakses pada
Sabtu, 30 September 2023 Pukul 21:27, dari https://unissula.ac.id/dampak-artificial-intelligence-bagi-
pekerjaan-manusia/

penerbitdeepublish.com (2023, 28 Maret) Cara Menulis Daftar Pustaka dari Internet atau Website.
Diakses pada Minggu, 01 Oktober 2023 Pukul 17:13, dari https://penerbitdeepublish.com/cara-menulis-
daftar-pustaka-dari-website/

Anda mungkin juga menyukai