Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI DAN INOVASI GENERASI MILENIAL MENGHADAPI

REVOLUSI INDUSTRI 4.0

DISUSUN OLEH :

NAMA : I GUSTI BAGUS ARY PRANAWA PUTRA

NIM : 1917051063

PRODI : S1 AKUNTANSI

KELOMPOK : 8. ICSID

NO PESERTA : 15

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2019

i
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena
berkat rahmat beliaulah penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Makalah yang berjudul “Strategi dan Inovasi Generasi Milenial Menghadapi Era
Industri 4.0” ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Pengenalan Kehidupan
Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2019. Keberhasilan dalam penyusunan
makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu tak lupa penulis
mengucapkan terimakasih kepada bapak/ibu dosen selaku pembimbing dan juga
teman-teman yang sudah memberikan bantuannya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kesalahan


dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata
penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Singaraja, 7 Agustus 2019

Penyusun

I Gusti Bagus Ary Pranawa Putra

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA………………………………………………………………………...ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………...1


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………1
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Manfaat bagi penulis………………………………………………….2
1.4.2 Manfaat bagi pembaca/masyarakat………………………………...…2
1.4.3 Manfaat bagi pemerintah……………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Revolusi Industri 4.0………….…………………………..3


2.2 Awal Mula Revolusi Industri 4.0……………………………….…….3
2.3 Latar Belakang Revolusi Industri 4.0…………………………………4
2.4 Ciri-Ciri Revolusi Industri 4.0………………………………………..4
2.5 Perubahan Yang Terjadi Akibat Revolusi Industri 4.0……………….6
2.6 Strategi Generasi Milenial Menghadapi Revolusi Industri 4.0……….7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...............................................................................................…...10
3.2 Saran……………………………………………………………………….....11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………12

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia saat ini tengah mengalami transisi menuju revolusi industri dunia
keempat yang mana teknologi akan menjadi dasar manusia dalam
menyelesaikan segala pekerjaan bahkan menjadi solusi dalam setiap
permasalahan. Revolusi industri 4.0 akan memberikan perubahan yang sangat
besar dalam kehidupan manusia.

Saat ini, revolusi industri seperti mengalami puncak perkembangannya


dengan melahirkan teknologi digital yang memberikan dampak massif
terhadap kehidupan, sehingga dapat menghubungkan semua manusia di
seluruh dunia serta menjadi basis transaksi perdagangan dan transportasi.

Perkembangan revolusi industri yang sangat pesat membawa perubahan


dengan segala konsekuensinya yang menyebabkan industri akan semakin
efisien. Jika masyarakat Indonesia tidak menyikapi perkembangan ini dengan
baik, akan timbul berbagai masalah, mulai dari masalah pendidikan, sosial
budaya, hingga teknologi. Sebagai generasi milenial, tentunya kita harus
mendorong masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan suatu rumusan


masalah yaitu:

1. Apa itu revolusi industri 4.0?


2. Apa ciri-ciri dari revolusi industri 4.0?
3. Apa saja perubahan yang diakibatkan oleh revolusi industri 4.0?
4. Bagaimana strategi dan inovasi sebagai Generasi Milenial dalam
menghadapi revolusi industri 4.0?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian revolusi industri 4.0.
2. Mengetahui ciri-ciri dari revolusi industri 4.0.
3. Mengetahui perubahan yang diakibatkan oleh revolusi industri 4.0.
4. Mengetahui strategi dan inovasi sebagai Generasi Milenial dalam
menghadapi revolusi industri 4.0.

1
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Manfaat bagi penulis
Untuk mencari tahu apa-apa saja kebutuhan yang harus disiapkan dalam
rangka menyiapkan revolusi industri 4.0.
1.4.2 Manfaat bagi pembaca/masyarakat
Untuk memperluas wawasan masyarakat dan untuk memberikan
informasi yang sejelas-jelasnya tentang revolusi industri 4.0 yang
sebentar lagi akan kita hadapi.
1.4.3 Manfaat bagi pemerintah
Dapat digunakan sebagai acuan dalam mempersiapkan revolusi industri
4.0.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Revolusi Industri 4.0


Revolusi industri 4.0 adalah sebuah kondisi pada abad ke-21 ketika
terjadi perubahan besar-besaran di berbagai bidang lewat perpaduan teknologi
yang mengurangi sekat-sekat antara dunia fisik, digital, dan biologi. Revolusi
ini ditandai dengan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang, khususnya
kecerdasan buatan, robot, block chain, teknologi nano, komputer kuantum,
bioteknologi, Internet of Things, percetakan 3D, dan kendaraan tanpa awak
(Wikipedia). Jadi, revolusi industri 4.0 artinya integrasi antara dunia online
dengan dunia industri untuk meningkatkan efisiensi nilai proses industri.
Revolusi industri 4.0 menjadi lompatan besar bagi sektor industri,
dimana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya tidak
hanya dalam proses produksi, tetapi juga di seluruh rantai industri sehingga
melahirkan model bisnis baru dengan basis digital untuk mencapai efisiensi
yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik.

2.2 Awal Mula Revolusi 4.0


Sebenarnya, istilah Industri 4.0 lahir dari ide revolusi industri
keempat. European Parliamentary Research Service (dalam Prasetyo, Hoedi,
Wahyudi Sutopo, 2018: 17) menyampaikan bahwa revolusi industri terjadi
empat kali. Revolusi industri pertama terjadi di Inggris pada tahun 1784 di
mana penemuan mesin uap dan mekanisasi mulai menggantikan pekerjaan
manusia. Revolusi yang kedua terjadi pada akhir abad ke-19 di mana mesin-
mesin produksi yang ditenagai oleh listrik digunakan untuk kegiatan produksi
secara masal. Penggunaan teknologi komputer untuk otomasi manufaktur
mulai tahun 1970 menjadi tanda revolusi industri ketiga. Saat ini,
perkembangan yang pesat dari teknologi sensor, interkoneksi, dan analisis
data memunculkan gagasan untuk mengintegrasikan seluruh teknologi
tersebut ke dalam berbagai bidang industri.
Istilah Industri 4.0 sendiri secara resmi lahir di Jerman tepatnya saat
diadakan Hannover Fair pada tahun 2011. Negara Jerman memiliki
kepentingan yang besar terkait hal ini karena Industri 4.0 menjadi bagian dari
kebijakan rencana pembangunannya yang disebut High-Tech Strategy 2020.
Kebijakan tersebut bertujuan untuk mempertahankan Jerman agar selalu
menjadi yang terdepan dalam industri manufaktur. Beberapa negara lain juga
turut serta dalam mewujudkan konsep Industri 4.0 namun menggunakan
istilah yang berbeda seperti Smart Factories, Industrial Internet of Things,
Smart Industri, atau Advanced Manufacturing. Meski penyebutan istilah yang
berbeda, istilah tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu untuk
meningkatkan daya saing industri tiap negara dalam menghadapi pasar global

3
yang sangat dinamis. Kondisi tersebut diakibatkan oleh pesatnya
perkembangan pemanfaatan teknologi digital di berbagai bidang.
Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi ini ditandai
dengan munculnya robot, supercomputer, mobil pintar, dan sebagainya. Pada
era ini, ukuran perusahaan tidak menjadi jaminan, tetapi kelincahan adalah
kunci keberhasilan dalamwaktu yang cepat. Oleh sebab itu, perusahaan harus
peka dan melakukan introspeksi diri sehingga mampu bertahan di tengah
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.3 Latar Belakang Revolusi Industri 4.0


Revolusi Industri 4.0 didasari keinginan untuk meningkatkan kualitas
hidup manusia dan pendapatan secara global. Sampai saat ini, mereka yang
telah memperoleh manfaat terbaik darinya adalah konsumen yang mampu
membeli dan mengakses dunia digital. Canggihnya teknologi saat ini telah
menghasilkan produk dan layanan baru yang lebih efisien dan memudahkan
kehidupan pribadi kita. Memesan ojek dan taksi, memesan tiket kereta api
dan pesawat terbang, belanja, melakukan pembayaran, mendengarkan musik,
menonton film, atau bermain game sekarang bisa dilakukan secara online.
Sebagaimana revolusi terdahulu, revolusi industri 4.0 berpotensi
meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh dunia. Namun, kemajuan
di bidang otomatisasi dan kecerdasan buatan telah menimbulkan
kekhawatiran bahwa pekerjaan manusia suatu hari akan diambil alih oleh
mesin-mesin.

2.4 Ciri-Ciri Revolusi Industri 4.0


Revolusi industri 4.0 membawa otomatiasi industri ke tingkat yang
lebih baru dengan memperkenalkan teknologi produksi massal yang dapat
disesuaikan dan fleksibel. Ini berarti bahwa mesin akan beroperasi secara
mandiri, atau bekerja sama dengan manusia dalam menciptakan bidang
produksi yang berorientasi pelanggan yang secara konstan bekerja untuk
mempertahankan dirinya. Mesin akan menjadi alat yang dapat
mengumpulkan data, menganalisis, dan dapat memberi masukan. Ciri dari
revolusi ini adalah perubahan besar dalam dinamika bisnis yang semakin
cepat, data yang dihasilkan dan kesiapan akses teknologi dalam hidup kita.
Ciri-ciri revolusi industri 4.0 yang membedakan dari revolusi yang
sebelumnya yaitu sebagai berikut.
1. Data Besar
Platform data besar membantu perusahaan menganalisis dan
membuat keputusan yang berarti berdasarkan semua data yang tersedia.
Tantangannya adalah bahwa industri ini masih dalam proses
mengembangkan metode untuk membaca arus data dengan sebaik-
baiknya. Revolusi ini akan merubah cara organisasi dan solusi di dalam

4
organisasi tersebut bekerja bersama sehingga tim akan dapat membuat
keputusan yang lebih baik dan lebih pintar.
2. Pabrik Cerdas (Smart Factory)
Istilah ini menggambarkan suatu lingkungan di mana mesin dan
peralatan dapat meningkatkan proses melalui otomatisasi dan optimasi
diri. Manfaatnya juga melampaui produksi fisik barang dan fungsinya
seperti perencanaan, logistik rantai pasokan dan bahkan pengembangan
produk. Struktur pabrik yang cerdas dapat mencakup kombinasi
teknologi produksi, informasi dan komunikasi dengan potensi integrasi di
seluruh rantai pasokan manufaktur. Berbagai pasar yang mencakup
layanan kesehatan hingga barang-barang konsumen akan mengadaptasi
teknologi industri 4.0 yang awalnya dimodelkan di Smart Factory.
3. Sistem Cyber Fisik (Cyber Physical System)
Sistem cyber fisik adalah integrasi dari proses komputasi, jaringan
dan proses fisik, yang mana mekanismenya dikendalikan atau diawasi
oleh algoritma berbasis komputer, terintegrasi dengan internet dan
penggunaannya. Ini berarti bahwa komputer dan jaringan dapat
memonitor proses fisik pembuatan pada proses tertentu.
4. Internet of Things (IoT)
IoT adalah sebuah konsep yang pada dasarnya menghubungkan
perangkat apapun ke internet. Dalam Internet of Things (IoT) suatu
perangkat mempunyai kemampuan untuk mentransfer data melalui
jaringan tanpa membutuhkan interaksi manusia. Internet of Things adalah
yang memungkinkan perangkat seperti ponsel dan sensor untuk
“berkomunikasi” satu sama lain. Integrasi teknologi semacam itu
memungkinkan benda-benda bekerja dan menyelesaikan masalah secara
mandiri. Tentu saja, manusia jiga diijinkan untuk campur tangan. Dengan
menggabungkan perangkat yang terhubung ini dengan sistem otomatis,
dimungkinkan untuk “mengumpulkan informasi, menganalisisnya, dan
membuat tindakan” untuk membantu seseorang dengan tugas tertentu
atau belajar dari suatu proses.
5. Interoperabilitas
Interoperabilitas adalah sebuah kerjasama antar elemen yang
berbeda yang memungkinkan terjadinya pertukaran data atau informasi
diantara elemen-elemen tersebut. Interoperabilitas pada dasarnya
merupakan apa yang terjadi ketika kita menyatukan elemen-elemen di
atas. Ini adalah koneksi antara sistem cyber fisik, manusia dan Smart
Factory yang berkomunikasi satu sama lain melalui Internet of Things.
Objek, mesin, dan manusia harus dapat berkomunikasi melalui Internet
of Things. Ini adalah prinsip paling esensial yang benar-benar membuat
pabrik menjadi lebih cerdas.

5
3 Perubahan Yang Terjadi Akibat Revolusi Industri 4.0
Beberapa perubahan yang diakibatkan oleh revolusi industri 4.0 yaitu sebagai
berikut.
1. Transportasi
Layanan transportasi berbasis online telah ada di berbagai sektor
industri. Mulai dari sarana transportasi untuk penumpang dan barang.
Layanan seperti Go-Jek dan Grab adalah transformasi dari industri
transportasi formal. Dengan satu layanan ini saja, kita dapat
menggunakannya untuk memesan mobil untuk membawa kita ke tempat
tujuan tertentu, melacak kendaraan saat menuju ke arah kita, dan dapat
dengan mudah mendapatkan informasi tentang kendaraan, pengemudi,
dan harga perjalanan. Perpaduan dari kecerdasan buatan, kemajuan
internet, green enery dan teknologi lainnya dapat meningkatkan
keselamatan bagi pengemudi dan pejalan kaki. Hal ini juga berpotensi
meningkatkan penggunaan transportasi umum dan layanan transportasi
online akan menjadi lebih besar. Perubahan ini dapat mengakibatkan
kemacetan dan polusi berkurang, perjalanan menjadi lebih cepat dan lebih
murah, dan tentunya hidup menjadi lebih baik.
2. Pasar
Dalam bidang pasar, personalisasi mengubah segalanya. Penjualan,
layanan, dan pemasaran berada dalam satu garis dan menciptakan
pengalaman konsumen yang lebih personal. Tentunya hal ini didukung
oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI). Revolusi industri
merubah itu semua. Agen layanan pelanggan virtual dapat menjawab
pertanyaan konsumen dan membuat rekomendasi cerdas untuk pelanggan.
Algoritma pembelajaran mesin dapat menganalisis miliaran sinyal untuk
merekomendasikan panggilan layanan pelanggan kea gen yang paling
tepat. Menggunakan perangkat augmented reality, seperti kacamata pintar
atau perangkat lainnya yang dapat dikenakan, pembeli dapat melihat
produk di toko dan melihat data yang relevan muncul dalam penglihatan
mereka. Lalu teknologi VR juga dapat menambah efisiensi, contohnya
adalah sebelum kita berbelanja pakaian, kita dapat mencoba pakaian yang
berbeda tanpa harus meninggalkan kamar tidur hanya dengan
menggunakan kacamata VR. Terdengar tidak mungkin, tapi hal ini
memang sedang dikerjakan.
Saat ini kebanyakan sistem pembelanjaan di toko online adalah, kita
memesan terlebih dahulu, dan barang akan dikemas lalu dikirim ke tempat
tujuan. Untuk saat ini itu sudah termasuk hebat, namun dengan bantuan
AI dan teknologi kedepannya akan berkembang sangat cepat dan lebih
gila lagi. Ada salah satu aplikasi online yang akan mengadaptasi teknologi
tersebut yaitu Amazon. Amazon akan tahu apa yang sedang kita butuhkan
bahkan sebelum kita membutuhkannya. Amazon sedang membangun

6
konsep baru yaitu “pengiriman lalu belanja”. Kita menerima barang, dan
mengirim kembali apa yang tidak kita inginkan. Kehebatan AI berperan
besar disini.
3. Keuangan
Lembaga keuangan juga termasuk jenis usaha yang terkena dampak
revolusi industri. Banyak lembaga keuangan menggunakan kecerdasan
buatan untuk mendeteksi penipuan dan ekuitas penelitian. Mereka bahkan
menggunakan data dari pembelajaran mesin untuk mengelola hubungan
klien. Misalnya, kecerdasan buatan membantu penasihat keuangan
memprediksi prospek mana yang paling berharga dalam siklus penjualan,
memutuskan tindakan terbaik selanjutnya, dan membuat layanan
pelanggan yang sangat pribadi berdasarkan sasaran keuangan, peristiwa
kehidupan, dan variable lain khusus untuk setiap pelanggan.
4. Pertanian
Sistem mesin bertenaga AI dapat mengukur populasi tanaman dan
mendeteksi gulma atau hama tanaman, dan menggunakan penyemprot
robot untuk secara tepat menyebarkan pestisida. Tanaman rekayasa
genetika mengarah ke hasil panen yang lebih besar dan obat-obatan baru,
seperti obat antimalaria yang dihasilkan dari tanaman tembakau rekayasa
genetika. Dalam revolusi industri terutama di sektor pertanian mereka
lebih menekankan kepada hasil panen yang lebih cepat dan lebih sehat.

4 Strategi Generasi Milenial Menghadapi Revolusi Industri 4.0


Seperti yang sudah dijelaskan di atas tadi, saat ini kita telah memasuki
era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan pemanfaatan teknologi digital
yang mendorong otomasi dan pergerakan arus data dalam teknologi
manufaktur. Era revolusi industri ini mengacu kepada bagaimana teknologi
seperti kecerdasan buatan atau AI, teknologi robotik dan internet saling
memengaruhi kehidupan manusia. Studi mengungkapkan bahwa teknologi
seperti kecerdasan buatan akan menghilangkan beberapa pekerjaan. Namun
pada saat yang bersamaan, teknologi juga akan menciptakan peluang
pekerjaan dan keterampilan baru. Hal ini kerap menimbulkan kecemasan dan
kekhawatiran bagi banyak pihak terutama kepada generasi milenial karena
akan menimbulkan penurunan tenaga kerja yang disebabkan karena tenaga
manusia sudah akan digantikan oleh tenaga mesin menggunakan kecerdasan
buatan.
Sumber Daya Manusia (SDM) dinilai menjadi faktor utama untuk
menghadapi era revolusi industri keempat. Mengingat era sekarang memasuki
zaman digital yang mana seluruh benda sudah terhubung ke internet, sehingga
menuntut kemampuan SDM yang lebih baik lagi. Generasi milenial yang
mana termasuk ke dalam salah satu Sumber Daya Manusia Indonesia pun tak
luput dari perubahan yang dibawa oleh revolusi industri 4.0. Generasi ini

7
harus bersiap dengan segala kondisi tersebut karena masa depan industri dan
manufaktur Indonesia berada di tangan mereka. Sebagai generasi milenial,
apa saja strategi yang harus dipersiapkan untuk menghadapi revolusi ini?
1. Kemampuan untuk berbahasa asing.
Kemampuan ini sangat penting dikuasai agar dapat berkomunikasi pada
tingkat global, mudah untuk mendapat pekerjaan, membantu dalam
membuka cakrawala keilmuan agar lebih luas lagi, dan juga dapat dengan
mudah mengikuti perkembangan teknologi.
2. Kemampuan berpikir kritis.
Kemampuan ini juga sama pentingnya dengan kemampuan berbahasa
asing. Kemampuan ini dapat ditingkatkan atau dikembangkan melalui
pembelajaran matematika yang menitikberatkan pada sistem, struktur,
konsep, prinsip, dan kaitan yang ketat antara suatu unsur dengan unsur
yang lainnya. Tujuannya yaitu agar kita dapat membuat keputusan secara
rasional dalam memutuskan suatu masalah atau perkara yang sulit.
3. Kreativitas.
Kemampuan untuk menemukan sesuatu yang unik dan out of the box.
Menciptakan inovasi-inovasi baru atau mengembangkan yang sudah ada.
Hal ini diperlukan agar kita bisa menyelesaikan suatu persoalan yang sulit.
4. People Management
Kemampuan untuk mengatur atau leadership. Bagi seorang mahasiswa,
hal ini dapat dikembangkan saat mereka mengikuti organisasi ataupun
ekstrakulikuler.
5. Emotional Inteligence atau kecerdasan emosional.
Dalam hal ini, termasuk pula kemampuan untuk mengidentifikasi,
mengelola, serta memanfaatkan emosi.

Di era revolusi industri keempat ini harus dihadapi dengan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas, kreatif, dan berinovasi yang mempunyai daya
saing. Karena seperti yang kita ketahui revolusi industri 4.0 ini telah membawa
inovasi teknologi yang membawa dampak disrupsi atau perubahan fundamental
terhadap kehidupan masyarakat. Dimana saat ini sudah banyak aktivitas manusia
yang sudah tergantikan oleh teknologi digital bahkan ada yang sudah digantikan
dengan robot. Oleh karena itulah perlu adanya dorongan peningkatan SDM agar
mampu berdaya saing global. Bahwa mengenai revolusi industri 4.0 salah satu
kelemahan atau tantangan terbesarnya adalah banyak tenaga kerja yang tidak
berkompatibel.
Mahasiswa sebagai bagian dari generasi milenial dalam kiprahnya menjadi
instrument yang penting dalam mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu
sebagai pendidik dan pengajar, penelitian dan pengembangan serta pengabdian
masyarakat. Mahasiswa harus kembali ke jati dirinya yang mampu menjadi Agent
of Change, Agent of Analisys dan Agent of Control supaya maksimal dalam

8
mencapai cita-cita bangsa yaitu untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa serta memerdekakan rakyat Indonesia dari
segala hal dalam kehidupan. Untuk menjadi mahasiswa yang siap dan matang
untuk menghadapi revolusi industri 4.0 ini, mahasiswa tidak boleh hanya
menyerap ilmu dari dosen secara mentah di perkuliahan saja namun mahasiswa
juga perlu memiliki keterampilan lebih diluar kegiatan akademik seperti
keterampilan berkomunikasi, berorganisai, public speaking dan lain sebagainya.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Revolusi industri 4.0 adalah sebuah kondisi pada abad ke-21 ketika
terjadi perubahan besar-besaran di berbagai bidang lewat perpaduan teknologi
yang mengurangi sekat-sekat antara dunia fisik, digital, dan biologi. Revolusi
ini ditandai dengan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang, khususnya
kecerdasan buatan, robot, block chain, teknologi nano, komputer kuantum,
bioteknologi, Internet of Things, percetakan 3D, dan kendaraan tanpa awak.
Jadi, revolusi industri 4.0 artinya integrasi antara dunia online dengan dunia
industri untuk meningkatkan efisiensi nilai proses industri.
Sebenarnya, istilah Industri 4.0 lahir dari ide revolusi industri
keempat. European Parliamentary Research Service (dalam Prasetyo, Hoedi,
Wahyudi Sutopo, 2018: 17) menyampaikan bahwa revolusi industri terjadi
empat kali. Revolusi industri pertama terjadi di Inggris pada tahun 1784 di
mana penemuan mesin uap dan mekanisasi mulai menggantikan pekerjaan
manusia. Revolusi yang kedua terjadi pada akhir abad ke-19 di mana mesin-
mesin produksi yang ditenagai oleh listrik digunakan untuk kegiatan produksi
secara masal. Penggunaan teknologi komputer untuk otomasi manufaktur
mulai tahun 1970 menjadi tanda revolusi industri ketiga. Saat ini,
perkembangan yang pesat dari teknologi sensor, interkoneksi, dan analisis
data memunculkan gagasan untuk mengintegrasikan seluruh teknologi
tersebut ke dalam berbagai bidang industri.
Revolusi Industri 4.0 didasari keinginan untuk meningkatkan kualitas
hidup manusia dan pendapatan secara global. Sampai saat ini, mereka yang
telah memperoleh manfaat terbaik darinya adalah konsumen yang mampu
membeli dan mengakses dunia digital. Canggihnya teknologi saat ini telah
menghasilkan produk dan layanan baru yang lebih efisien dan memudahkan
kehidupan pribadi kita. Memesan ojek dan taksi, memesan tiket kereta api
dan pesawat terbang, belanja, melakukan pembayaran, mendengarkan musik,
menonton film, atau bermain game sekarang bisa dilakukan secara online. Di
era revolusi industri keempat ini harus dihadapi dengan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas, kreatif, dan berinovasi yang mempunyai daya saing.
Karena seperti yang kita ketahui revolusi industri 4.0 ini telah membawa
inovasi teknologi yang membawa dampak disrupsi atau perubahan
fundamental terhadap kehidupan masyarakat. Dimana saat ini sudah banyak
aktivitas manusia yang sudah tergantikan oleh teknologi digital bahkan ada
yang sudah digantikan dengan robot. Oleh karena itulah perlu adanya
dorongan peningkatan SDM agar mampu berdaya saing global.

10
3.2 Saran
Mahasiswa sebagai bagian dari generasi milenial dalam kiprahnya
menjadi instrument yang penting dalam mengamalkan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yaitu sebagai pendidik dan pengajar, penelitian dan pengembangan
serta pengabdian masyarakat. Mahasiswa harus kembali ke jati dirinya yang
mampu menjadi Agent of Change, Agent of Analisys dan Agent of Control
supaya maksimal dalam mencapai cita-cita bangsa yaitu untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta memerdekakan
rakyat Indonesia dari segala hal dalam kehidupan. Untuk menjadi mahasiswa
yang siap dan matang untuk menghadapi revolusi industri 4.0 ini, mahasiswa
tidak boleh hanya menyerap ilmu dari dosen secara mentah di perkuliahan
saja namun mahasiswa juga perlu memiliki keterampilan lebih diluar kegiatan
akademik seperti keterampilan berkomunikasi, berorganisai, public speaking
dan lain sebagainya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 25 Juli 2019. Industri 4.0. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0.


Diakses pada 15 Agustus 2019.

Ibeng, Parta. 2 Agustus 2019. Pengertian Kritis, Manfaat, Ciri, Tujuan & Cara
Berpikir Menurut Para Ahli. http://pendidikan.co.id/pengertian-kritis-
manfaat-ciri-tujuan-cara-berpikir-menurut-para-ahli/. Diakses pada 15
Agustus 2019.

JurnalManajemen.com. 23 Juli 2019. Revolusi Industri 4.0 : Pengertian, Sejarah,


Ciri dan Penerapannya. http:// jurnalmanajemen.com/revolusi-industri-4-0/.
Diakses pada 16 Agustus 2019.

Sugi. 15 Oktober 2018. Apa itu Revolusi Industri 4.0? Berikut Pengertian &
Contohnya. http://cpssoft.com/blog/bisnis/apa-itu-revolusi-industri-dan-
dampaknya-dalam-bisnis-anda/. Diakses pada 16 Agustus 2019.

Valentino, Jorgy. 10 Maret 2019. Kompetensi yang Harus Dimiliki Generasi


Milenial dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0.
http://www.kompasiana.com/amp/jorgysimamora/5c84e2d0bde57502e666b
278/kompetensi-yang-harus-dimiliki-generasi-milenial-dalam-menghadapi-
revolusi-industri-4-0. diakses pada 17 Agustus 2019.

Rizkaa, Nanda. 11 Juni 2019. Cara Mahasiswa Menghadapi Revolusi Industri


4.0. http//geotimes.co.id/opini/cara-mahasiswa-menghadapi-revolusi-
industri-4-0/. Diakses pada 17 Agustus 2019.

12

Anda mungkin juga menyukai