Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PELATIHAN KADER DASAR

PERAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0


Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Khusus PKD IV
Pelatihan Kader Dasar PK PMII IAI CIPASUNG KAB. TASIKMALAYA

Disusun oleh :
Muhamad Hasim

PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII)


KOMISARIAT PERSIAPAN STT WASTUKANCANA PURWAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya, mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan baik.
Penyusunan makalah merupakan salah satu persyaratan khusus untuk mengikuti PKD
IV Pelatihan Kader Dasar PK PMII IAI CIPASUNG KAB. TASIKMALAYA.
Dalam penyusunan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingatkan kemampuan yang dimiliki penulis. Penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi penyempurnaan makalah
ini.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada sahabat-sahabat dan semua
pihak yang berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan
dalam segala hal maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Terimakasih

Purwakarta, 07 Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
2.1 Peran Dan Fungsi Mahasiswa.....................................................................................4
2.2 Revolusi Industri 4.0.....................................................................................................6
2.3 Dampak Revolusi Industri 4.0.......................................................................................8
2.4 Peran Mahasiswa Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0......................................9
BAB III...................................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................10
3.2 Saran................................................................................................................10
Daftar Pustaka......................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Istilah Industry 4.0 lahir dari ide revolusi keempat dimana European Parliamentary
Reseach Service dalam Devies (2015) menyampaikan bahwa revolusi industri kali.
Revolusi Industri 1.0 berlangsung periode antara tahun 1750-1850. Saat itu terjadi
perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian. manufaktur, pertambangan,
transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi
sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Dimulai dari Inggris dan kemudian menyebar
keseluruh dunia. Bermula dari penemuan mesin uap yang dapat diaplikasikan untuk
memproduksi banyak barang di eropa. Begitu juga perkembangan sektor transportasi,
komunikasi dan keuangan eropa. Inggris yang sebelumnya menggunakan tenaga
hewan beralih penggunaan mesin yang berbasis menufaktur.
Revolusi yang kedua terjadi pada akhir abad ke-19 dimana mesin-mesin produksi
ditenagai oleh listrik. Revolusi industri generasi 2.0 ditandai dengan kemunculan
pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam (combustionchamber).
Penemuan ini memicu kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang dan lain
sebagainya yang mengubah wajah dunia secara signifikan.
Kemunculan teknologi digital dan internet menandai dimualinya Revolusi Indusri
3.0. Proses revolusi industri ini kalau dikaji sebagai proses pemampatan ruang dan
waktu. Penggunaan tenaga komputer untuk otomasi manufacturing mulai tahun 1970.
terjadi pengembangan yang pesat dari teknologi sensor, interkoneksi, dan analisis
data memunculkan gagasan untuk mengintegrasikan seluruh teknologi tersebut
kedalam berbagai bidang industri. Gagasan inilah yang nanti diprediksi akan menjadi
revolusi industri yang berikutnya.
Industri 4.0 merupakan fenomena yang unik jika dibandingkan dengan tiga
revolusi yang mendahuluinya. Revolusi 4.0 adalah peristiwa nyatanya belum terjadi
dan masih dalam bentuk gagasan (Drath dan Horch, 2014). Istilah Industry 4.0 sendiri
secara resmi lahir di Jerman tepatnya saat diadakan Hannover fair pada tahun 2011.
Dimana Negara Jerman meiliki kepentingan yang besar terkait hal ini dimana Industry
4. menjadi bagian dari kebijakan rencana pembangunan yang disebut High-Tech

1
Stategy 2020. Dimana kebijaksanaan itu untuk mempertahankan Jerman agar selalu
menjadi negara terdepan dalam dunia manufaktur ( Heng. 2013). Diberbagai Negara
lain juga turut serta dalam mewujutkan konsep Industri 4.0 semuanya memiliki tujuan
yang sama yaitu meningkatkan daya saing tiap negara dalam menghadapi pasar
global yang sangat dinamis. Kondisi ini dikaitkan dengan maraknya perkembangan
teknologi digital diberbagai bidang.
Revolusi industri 4.0 akan membawa banyak perubahan dengan segala
konsekuensinya, industri akan semakin kompak dan efisien. Namun ada pula risiko
yang mungkin muncul, misalnya berkurangnya Sumber Daya Manusia karena
digantikan oleh mesin atau robot. Dunia saat ini memang tengah mencermati revolusi
Industri 4.0 ini secara saksama. Berjuta peluang ada di situ, tapi di sisi lain terdapat
berjuta tantangan yang harus dihadapi.
Melalui studi literatur, tulisan ini bertujuan melihat dari pendekatan kualitatif data
mengenai bagaimana kemunculan Industri 4.0 dikaitkan dengan mahasiswa serta
perannya dalam menghadapi revolusi industry 4.0. Hasil studi ini menunjukkan bahwa
dalam perkembangannya, revolusi industry 4.0 membawa pengaruh terhadap sumber
daya manusia, terutama bagi mahasiswa. Muncul berbagai tantangan bagi dunia
pendidikan, ada beberapa yang mesti diperhatikan untuk menghadapi dampak
negative dari munculnya revolusi industry 4.0 bagi Mahasiswa, diantaranya
peningkatan kompetensi penguasaan teknologi komputer, keterampilan
berkomunikasi, kemampuan bekerjasama secara kolaboratif, dan kemampuan untuk
terus belajar dan adaptif terhadap perubahan lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan diteliti berdasarkan latar belakang diatas adalah sebagai
berikut :
1. Apa peran dan fungsi mahasiswa?
2. Apa yang dimaksud dengan revolusi industri 4.0?
3. Bagaimana dampak dari revolusi 4.0
4. Bagaimana peran mahasiswa dalam menghadapi revolusi industri 4.0?

2
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah yang berjudul Peran Mahasiswa Dalam
Menghadapi Revolusi Industri 4.0 ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai persyaratan khusus penulis untuk mengikuti PKD IV Pelatihan Kader
Dasar PK PMII IAI CIPASUNG KAB. TASIKMALAYA.
2. Sebagai bahan referensi untuk para mahasiswa umumnya dan penulis
khusus nya yang ingin memperdalam keilmuan mengenai kemahasiswaan..
3. Sebagai bahan stimulus mahasiswa dan penulis untuk lebih tanggung jawab
terhadap peran dan fungsi mahasiswa dan adaptif terhadap revolusi industri
4.0 atau perkembangan zaman.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan makalah yang berjudul Peran Mahasiswa Dalam


Menghadapi Revolusi Industri 4.0 berdasarkan rumusan masalah diatas adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui lebih dalam peran dan fungsi mahasiswa
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan revolusi industri 4.0
3. Untuk mengetahui dampak dari revolusi industri 4.0
4. Untuk mengetahui dan menstimulus mahasiswa akan perannya dalam
menghadapi revolusi industri 4.0

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peran Dan Fungsi Mahasiswa

Sebelum membahas peran dan fungsi mahasiswa, terlebih dahulu kita harus tahu
apa itu mahasiswa. Mahasiswa adalah “maha” siswa, yaitu seorang siswa yang telah
mencapai tingkat lebih tinggi lagi. Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menuntut
ilmu di pergruan tinggi. Mahasiswa adalah seseorang yang memiliki potensial dalam
memahami perubahan dan perkembangan di dunia pendidikan dan lingkungan
masyarakat. Yang memiliki posisi dan peran sebagai agent of change, social controler, dan
the future leader. Mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda dalam tatanan masyarakat
yang mau tidak mau pasti terlibat langsung dalam tiap fenomena sosial, harus mampu
mengimplementasikan kemampuan keilmuannya dalam akselerasi perubahan keumatan
ke arah berkeadaban. Berikut peran dan fungsi mahasiswa Sebagai berikut :

1. Mahasiswa sebagai ‘iron stock”

Mahasiswa sebagai “iron stock”, kita sebagai mahasiswa diharapkan menjadi manusia
–manusia yang memiliki kemampuan dan ahlak yang mulia, disini kita berperan sebagagi
pengganti generasi-generasi sebelumnya. Yaitu kita sebagai cikal bakal atau cadangan
untuk masa yang akan memajukan bangsa kita ini. Karna kalau bukan kita generasi-
generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa, maka siapa lagi yang akan
memajukan bangsa kita yang tercinta ini tanah air Indonesia. Kemudian dalam dunia
kampus dari kemahasiswaanya menjadi momentum yang sangat bagus untuk
mengkaderisasi penerus-penerus bangsa nantinya. Oleh karena itu peran kita sebagai
mahasiswa sangat penting disini.

2. Mahasiswa sebagai “agent of change”

Mahasiswa sebagai “agent of change”, sesuai dengan artinya agen perubahan, kita
sebagai mahasiswa juga berperan sebagai agen perubahan untuk masyarakat , sebab
mahasiswa itu sebagai langkah terakhir kita untuk para pelajar untuk penempuh
pendidikan yang lebih tinggi, dari yang dulu kita berstatus sebagai siswa sekarang sudah
berstatus mahasiswa, dari namanya saja maha-siswa, mahasiswa itu seperti ditinggikan.
Dengan gelar kita para mahasiswa sebagai agen perubahan, kita harus bersungguh-

4
sungguh dalam menuntut ilmu setinggi-tingginya agar kita bisa mengaplikasikan gelar
yang telah diberikan atau dipercaya oleh masyarakat kepada kita sebagai agen perubahan
bangsa yang lebih maju. Bukan malah membuat gelar itu hanya menempel dinama kita
sebagai mahasiswa, sebab gelar yang telah diberikan kepada mahasiswa sebagai agen
perubahan itu bukan diberikan begitu saja tetapi didalam gelar itu terdapat sebuah
harapan untuk perubahan bangsa kita ini, darai bangsa ynag tidak terarah menjadi bangsa
yang lebih terarah. Kebanyakan mahasiswa mungkin tidak menyadari bahwa kita sebagai
mahasiswa telah menjadi tumpuan “kebangkitan” untuk bangsa kita yang lebih maju lagi.

3. Mahasiswa sebagai “guardian of value”

Mahasiwa sebagai “guardian of value”. Guardian of value artinya penjaga nilai-nilai.


Sesual dengan artinya disini kita sebagai mahasiswa berperan sebagai penjaga nilai-niolai,
nilai-nilai tersebut bukanlah nilai-nilai yang negative malainkan nilai-nilai yang positif. Nilai
positif yang bias membawa nagara ini lebih maju yaitu nilai “kebaikan” yang ada dalam
masyarakat Indonesia. Kita sebagai mahasiswa jangan membiarkan nilai kebaikan yang
dari dulu telah ada itu hilang, terus berubah menjadi nilai keburukan kepada masyarakat
Indonesia. Kita sebagai mahasiswa telah dipercaya sebagai kalangan muda yang mampu
menjaga dan mencari nilai-nilai kebaikan yang lebih baik lagi. Sekarang ini sudah banyak
nilai-nilai keburukan yang ada dalam Negara kita seperti maraknya terjadi korupsi oleh
pejabat-pejabat besar, hukum-hukum yang berlaku dinegara ini bagaikan pusau yang
tajam kebawah dan tumpul keatas, maksudnya yaitu kalangan-kalangan bawah yang
ekonominya lemah yang mencuri sandal jepit hukumannya lebihberat dibandingkan
pejabat-pejabat tinggi yang telah melakukan korupsi, yang notabenenya telah mengambil
uang Negara. Maka dari itub kita se bagai mahasiswa harus bisa menghilangkan budaya
buruk seperti itu, daj kita harus menjaga nilai-nilai kebaikan yang sudah ada agar kita bias
mengarahkan Negara ini kearah yang lebih maju lagi.

4. Mahasiswa sebagai “moral force”

Mahasiswa sebagai “moral force”, kita sebagai mahasiswa berperan sebagai kekuatan
moral. Gelar moral force ini diberikan kepada kita sebagai mahasiswa oleh masyarakat,
sebab kitalah yang akan menjadi kekuatan moral untuk negri. Kijta sebagai mahasiswa
harus memiliki acuan dasar dalam berprilaku. Acuan dasar itu adalah tingkah laku,
perkataan, cara berpakaian, cara bersikap, dan lain sebagainya yang berhubungan

5
dengan moral yang baik. Semua acuan itu harus kita perbaiki agar kita memiliki moral
yang baik, bukanya moral yang buruk. Disinilah kita dituntut untuk keintelektualan kita
dalam kekuatan moral kita didalam masyarakat.

5. Mahasiswa sebagai “social control”

Mahasiswa sebagai “social control”, sebagia mahasiswa kita harus berperan sebagai
pengontrol kehidupan social. Dalam hal ini kita bias mengontrol kehidupan masyarakat,
dengan cara kita sebagai mahasiswa menjadi jembatan antara masyarakat dengan
pemerintah. Menyampaikan aspirasi yang telah dikeluarkan oleh masyarakat kepada
pemerintah. Mahasiswa juga sebagai gerakan yang mengkritisi kebutuhan politik ketika
ada kebijakan diberikan oleh pemerintah yang tidak baik atau tidak bijak bagi masyarakat.
Cara mahasiswa mengkritisi pemerintahan tersebut juga dengan banyak cara, contohnya
dengan menyampaikan aspirasi lewat media massa maupun dengan berdemonstrasi, dll.

2.2 Revolusi Industri 4.0

Revolusi merupakan berubahnya corak sosial dan kebudayaan serta kebiasaan


masyarakat umum yang menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat
secara singkat. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan
baku, menjadi barang berkualitas. 4.0 sendiri merupakan kode tren digitalisasi dan otomasi
serta pertukaran data terkini dalam teknologi. Revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan
mendasar corak sosial masyarakat secara singkat dalam kegiatan ekonomi industri terkait
segala sektor ekonomi industri.

Revolusi Industri 4.0 merupakan fase keempat dari proses revolusi industri.
Revolusi Industri pertama terjadi di Inggris pada abad ke 18, ditandai dengan
ditemukannya mesin uap yang mendominasi saat itu. Revolusi Industri kedua yang terjadi
pada abad ke 19 ditandai dengan ditemukannya energi listrik dan Revolusi Industri ketiga
pada tahun 1970 ditandai dengan pesatnya tekonologi sensor, interkoneksi dan analisis
data yang akhirnya mengintegrasikan keseluruh teknologi industri. Hal ini lah yang
mendorong terjadinya Revolusi Industri.

6
Prof Schawab menjelaskan, revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja
manusia secara fundamental. Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi
industri 4.0 ini memiliki skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas. Kemajuan
teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik, digital dan biologis telah mempengaruhi
semua disiplin ilmu, ekonomi, industri dan pemerintah. Deskripsi di atas menggambarkan
bahwa revolusi industri 4.0 akan merambah ke segala sendi ekonomi. Konsep digitalisasi
ekonomi dominan menggunakan teknologi canggih dalam kegiatan ekonominya, akhirnya
tenaga manusia yang notabene sebagai penyerap tenaga kerja menjadi terkesampingkan
dan negara berkembang yang tidak mampu bersaing ekonominya akan memburuk akibat
tingginya jumlah pengangguran.

Namun situasi revolusi industri 4.0 tidak dapat terhindarkan. Situasi saat inilah
menuntut mahasiswa berperan aktif dalam menjaga stabilitas ekonomi terutama kelas
menengah kebawah. Revolusi Industri 4.0 dalam dimensi peluang & tantangannya.
Revolusi industri saat ini memasuki fase keempat dimana sedang mengalami puncaknya,
dengan lahirnya teknologi digital yang berdampak masif terhadap kehidupan manusia di
seluruh dunia.

Karakteristik revolusi industri 4.0 ditandai dengan berbagai teknologi terapan,


salah satu nya adalah sistem teknologi dan informasi yang mampu mengadopsi
kemampuan manusia (artificial intelligence). Revolusi industri terkini mendorong sistem
otomasi dalam semua proses aktivitas ekonomi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat pesat memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan
manusia. Teknologi internet yang semakin masif tidak hanya menghubungkan jutaan
manusia di seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis bagi transaksi perdagangan dan
transportasi secara online.

Munculnya bisnis transportasi online seperti Gojek, Uber dan Grab menunjukkan
integrasi aktivitas manusia dengan teknologi informasi dan ekonomi menjadi semakin
meningkat. Revolusi Industri 4.0 tidak hanya menyediakan peluang, tetapi juga tantangan
bagi generasi milineal. Karena, dalam situasi ini banyak peluang -- peluang dari
canggihnya teknologi yang dapat mempermudah akses dalam segala sektor kehidupan.
Layanan menjadi lebih cepat dan efisien serta memiliki jangkauan koneksi yang lebih luas

7
dengan sistem online banyak kemudahan dan inovasi yang diperoleh dengan adanya
dukungan teknologi digital.

Namun, juga menjadi tantangan ditengah masyarakat yang tidak dapat


menyeimbangkan dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini digitalisasi program
juga membawa dampak negatif. Peran manusia setahap demi setahap diambil alih oleh
mesin otomatis. Akibatnya, jumlah pengangguran dan kemiskinan semakin meningkat.
Beberapa bidang pekerjaan yang dapat mendukung berkembangnya revolusi industry 4.0
diantaranya yang berkaitan dengan keahlian Komputer, Matematika, Arsitektur dan Teknik
akan semakin banyak dibutuhkan. Bidang-bidang keahlian ini diproyeksikan sesuai dengan
tuntutan pekerjaan yang mengandalkan teknologi digital.

2.3 Dampak Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri generasi empat tidak hanya menyediakan peluang, tetapi juga
tantangan

bagi generasi milineal. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pemicu revolusi

indutri juga diikuti dengan implikasi lain seperti pengangguran, kompetisi manusia vs
mesin, dan tuntutan kompetensi yang semakin tinggi.

Menurut Prof Dwikorita Karnawati (2017), revolusi industri 4.0 dalam lima tahun
mendatang akan menghapus 35 persen jenis pekerjaan. Dan bahkan pada 10 tahun yang
akan datang jenis pekerjaan yang akan hilang bertambah menjadi 75 persen. Hal ini
disebabkan pekerjaan yang diperankan oleh manusia setahap demi setahap digantikan
dengan teknologi digitalisasi program. Dampaknya, proses produksi menjadi lebih cepat
dikerjakan dan lebih mudah didistribusikan secara masif dengan keterlibatan manusia
yang minim. Di Amerika Serikat, misalnya, dengan berkembangnya sistem online
perbankan telah memudahkan proses transaksi layanan perbankan. Akibatnya, 48.000
teller bank harus menghadapi pemutusan hubungan kerja karena alasan efisiensi.

Bahkan menurut survey McKinsey, sebuah korporasi konsultan manajemen


multinasional, di Indonesia sebanyak 52,6 juta lapangan pekerjaan berpotensi digantikan

8
dengan sistem digital. Dengan kata lain, 52 persen angkatan kerja atau merepresentasikan
52,6 juta orang akan kehilangan pekerjaan.

2.4 Peran Mahasiswa Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Dengan memasuki revolusi industri 4.0, persaingan akan berada di level yang
berbeda dari sebelumnya. Sebagai pemuda Indonesia, adalah tanggung jawab untuk
berkontribusi sebaik mungkin. Karena tidak ada orang lain yang akan membela ekonomi
Indonesia Tidak ada orang lain yang akan menikmati manfaat dari pertumbuhan ekonomi.

Mahasiswa dalam kiprahnya menjadi instrumen penting dalam mengamalkan Tri


Dharma Perguruan tinggi, yaitu sebagai pendidik dan pengajar, Penelitian dan
pengembangan serta pengabdian masyarakat. Sebagai pengajar dan pendidik, mahasiswa
di tuntut mampu berperan dalam mempersiapkan kualitas Sumber Daya Manusia
Indonesia dengan memberikan pendidikan serta pendampingan kepada masyarakat agar
mampu bersaing secara kreatifitas dan kemandirian ekonomi dengan melakukan kegiatan
kemahasiswaan yang berposdayakan masyarakat ekonomi menengah kebawah.

Dalam hal penelitian dan pengembangan, mahasiswa memiliki tanggung jawab


menemukan peluang masyarakat menengah kebawah dalam mengembangkan
ekonominya di Era Revolusi Industri 4.0 dengan cara melakukan penelitian terkait solusi
dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan serta mengembangkan ide-ide pokok yang
menguntungkan ekonomi kerakyatan. Sebagai Agent Of Change, Seorang mahasiswa di
haruskan berperan aktif dalam hal pengabdian masyarakat, dengan turun langsug
kelapangan dan merubah mindset konsumtif menjadi produktif dalam kegiatan ekonomi.

Pada akhirya, saat ini masyrakat membutuhkan peran mahasiswa guna menjaga
stabilitas ekonomi menengah kebawah di era "serba mesin" ini. Mahasiswa harus kembali
ke jati dirinya yang mampu menjadi Agent of Change, Agen Of Analisys dan Agen Of
Cantrol supaya makasimal dalam mencapai cita-sita bangsa yaitu untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta memerdekakan rakyat
Indonesia dari segala hal dalam kehidupan.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Revolusi industri saat ini memasuki fase keempat. Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sangat pesat memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan
manusia. Banyak kemudahan dan inovasi yang diperoleh dengan adanya dukungan
teknologi digital. Layanan menjadi lebih cepat dan efisien serta memiliki jangkauan koneksi
yang lebih luas dengan sistem online. Hidup menjadi lebih mudah dan murah.

Namun demikian, digitalisasi program juga membawa dampak negatif. Peran manusia
setahap demi setahap diambil alih oleh mesin otomatis. Akibatnya, jumlah pengangguran
semakin meningkat. Hal ini tentu saja akan menambah beban masalah lokal maupun
nasional. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan peluang dan menjawab tantangan revolusi
industri 4.0, para mahasiswa dan alumni Universitas Terbuka wajib memiliki kemampuan
literasi data, teknologi dan manusia (Sumber:
http://belmawa.ristekdikti.go.id/2018/01/17/era-revolusiindustri-4-0-perlu-persiapkan-
literasi-data-teknologi-dan-sumber-daya-manusia/).

Literasi data dibutuhkan oleh mahasiswa untuk meningkatkan skill dalam mengolah
dan menganalisis big data untuk kepentingan peningkatan layanan publik dan bisnis.
Literasi teknologi menunjukkan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi digital guna
mengolah data dan informasi. Sedangkan literasi manusia wajib dikuasai karena
menunjukan elemen softskill atau pengembangan karakter individu untuk bisa
berkolaborasi, adaptif dan menjadi arif di era “banjir” informasi.

3.2 Saran

Setelah dibuatkannya makalah ini penulis memberikan saran diantaranya :

1. Mahasiswa harus lebih peduli lagi terhadap rakyat khusus nya kalangan
menengah kebawah serta melatih skill dalam mengolah dan menganalisis big data
untuk kepentingan peningkatan pelayanan publik dan bisnis.

10
2. Mahasiswa dan masyarakat harus memanfaatkan fase keempat dari revolusi
industri ini karena pengetahuan sangat banyak dan mudah didapatkan serta
pesatnya perkembangan teknologi yang membuat hidup semakin mudah.
Sehingga semakin banyak pengurangan penggunaan tenaga manusia karena
digantikan oleh mesin. Maka mahasiswa dan masyarakat harus adaptif akan
perkembangan teknologi ini.

11
Daftar Pustaka

BanuPrasetyo1. (2019). REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN TANTANGAN PERUBAHAN


SOSIAL. Prosiding SEMATEKSOS 3 "Strategi Pembangunan Nasional
MenghadapiRevolusiIndustri 4.0" , 22-27.
Harahap, N. J. (2019). MAHASISWA DAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Jurnal Ecobisma[D
Vol 6 No. 1 Jan 2019], 70-78.
SAWITRI, D. (2019). REVOLUSI INDUSTRI 4.0 : BIG DATA MENJAWAB TANTANGAN
REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Vol. 4 No. 3 september 2019, 1-9.

12

Anda mungkin juga menyukai