Anda di halaman 1dari 17

Makalah

‘‘TANTANGAN IDEOLOGI PANCASILA DALAM


MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0 ’’

DOSEN : Zaky Farid Luthfi, S. Pd., M. Pd

KELOMPOK C:
AFDHAL AZRIANTO (20029043)
AQILUL ASRA (20029047)
ELDA WATI (20029051)
FADILA (20045088)
FELLANIA FITRAHAZZAHRA (20029055)
HASYA SAVIRA (20029059)
NADEA FEBRIDHA PUTRI (20029067)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-NYA kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang bertemakan “Tantangan Ideologi Pancasila dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0”
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi
penulisan, isi dan lain sebagainya. Maka kami sangat mengharapkan kritikkan dan saran guna
perbaikan untuk pembuatan makalah di hari yang akan datang.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana
ini semoga dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca.
Atas semua ini kami mengucapkan terimakasih bagi segala pihak yang telah ikut membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.

6 Oktober 2020

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ................................................................................................. i


Daftar isi........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Revolusi Industri 4.0 ............................................................................ 1
B. Dampak Revolusi Industri 4.0 dalam Berbagai Bidang...................... 5
C. Tantangan Ideologi Pancasila dalam Menghadapi Revolusi 4.0 ........ 7

BAB III Penutup

A. Kesimpulan ......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila sebagai ideologi negara Republik Indonesia merupakan hasil pemikiran yang
dituangkan dalam suatu rumusan rangkaian kalimat dengan mengandung satu pemikiran
bermakna untuk dijadikan dasar, azas, pedoman hidup dan kehidupan bersama dalam negara
Indonesia merdeka. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang telah disepakati dan final.
Pancasila digali oleh Presiden pertama RI, Soekarno, yang kemudian dikemukakannya dalam
sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945. Puncak pemikiran Soekarno dalam menyatukan berbagai
aliran utama dalam masyarakat menjelang Indonesia merdeka adalah lima rumusan saling
berkaitan. Kelima rumusan yang saling berkaitan tersebut dinamakan Pancasila. Di sini dapat
dikatakan Pancasila merupakan suatu nota kesepakatan antaranasionalis, kelompok Islam dan
non-Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Fungsi-fungsi Pancasila menunjukkan
Pancasila memiliki peranan yang sangat signifikan dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Banyak tantangan yang dihadapi ke depan, terutama berkaitan dengan revolusi industri
4.0, dibutuhkan kesiapan semua komponen anak bangsa menuju 100 tahun Indonesia merdeka
pada tahun 2045. Indonesia saat ini dihadapkan dengan revolusi industri gelombang keempat,
Industri 4.0. Istilah industr i4.0 pertama kali diperkenalkan pada Hannover Fair 2011, yang
ditandai dengan revolusi digital. Industri 4.0 adalah tren terbaru teknologi yang sedemikian
canggihnya, hal ini sangat berpengaruh secara signifikan terhadap proses produksi pada sektor
manufaktur. Teknologi canggih tersebut termasuk, artificial intelligence (AI), e-commerce,
bigdata, fintech, shared economies, hingga penggunaan robot.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini adalah“Bagaimana Tantangan Ideologi Pancasila dalam
Menghadapi Revolusi Industri 4.0?”.
C. Tujuan

1. Untuk memahami tetang revolusi industri 4.0

2. Untuk memahami tantangan ideologi pancasila dalam menghadapi revolusi industri 4.0

3. Untuk menyelesaikan tugas makalah kelompok

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan dimana untuk memproduksi suatu barang,
memanfaatkan mesin sebagai tenaga penggerak dan pemroses. Revolusi industri ini hadir untuk
menjawab permasalahan efektifitas dan efisiensi dalam memproduksi suatu barang. Pada
revolusi Industri 4.0 ini mengintregasikan antara teknologi cyber dan teknologi otomatisasi.
Dampak era revolusi industri 4.0 adalah dalam penerapannya tidak lagi memberdayakan tenaga
kerja manusia, sebab semuanya sudah menerapkan konsep otomatis. Hal ini mengakibatkan
tingkat efektifitas dan efisiensi waktu bisa meningkat. Dimana waktu merupakan hal vital dalam
dunia industri. Disamping manfaat revolusi industri 4.0 terhadap bidang prindustrian, manfaat
teknologi juga bisa dirasakan oleh semua orang. Saat ini akses informasi sangat mudah dan bisa
dilakukan kapan dan di mana saja dengan adanya jaringan internet.

Terbentuknya revolusi industri 4.0 berhubungan erat dengan perkembangan globalisasi


yang dimulai pada revolusi 1.0. pertama berlangsung sejak 1492, ketika Colombus berlayar,
membuka perdagangan anatara dunia lama dan dunia baru hingga sekitar tahun 1800. Proses ini
kemudian membuat dunia menyusut dari ukuran besar menjadi sedang. Tenaga penggerak dalam
era ini ditentukan oleh seberapa besar otot, seberapa besar tenaga kuda, seberapa besar tenaga
angin, danseberapa besar tenaga uap yang dimiliki oleh suatu negara serta seberapa besar
kreativitas untuk memanfaatkannya. Sehinngga menyebabkan terlahirnya revolusi industri 1.0
yang menemukan teknologi mesin uap pada kala itu. Proses manufaktur yang sebelumnya
menggunakan tenaga manusia, kini dengan adanya teknologi mesin uap dapat memproduksi
barang dengan volume lebih besar. Distribusi barang secara besar-besaran juga dapat dilakukan
dengan bantuan kereta bertenaga uap. Mendistribusikan barang antar kota menjadi lebih cepat
dan efisien.

Revolusi 2.0 berlangsung dari sekitar tahun 1800 hingga 2000 diselingi oleh masa depresi
besar serta Perang Dunia I dan II. Revolusi kedua dimulai dengan ditemukannya listrik. Mesin-
mesin yang menggunakan tenaga listrik dapat beroperasi secara lebih efisien dibandingkan
dengan mesin bertenaga uap. Hal ini lah yang membuat lahirnya konsep mass production, yang

2
memungkinkan industri manufaktur memproduksi produknya dengan volume yang sangat besar
dibandingkan periode sebelumnya.

Revolusi 3.0. memasuki tahap Perubahan selanjutnya terjadi pada awal tahun 1950an,
dimana industri manufaktur memulai komputerisasi pada proses produksinya.un 2000an, istilah
globalisasi (Fund, 2000) mulai marak digunakan dalam memaparkan kondisi di era modern yang
ditandai dengan bebasnya interaksi antarnegara di berbagai bidang, baik sosial, budaya ekonomi,
dan tentu saja teknologi.Di era ini, interaksi antarnegara dimungkinkan karena kemudahan akses
yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi. Pada tahun 2011 pemerintah Jerman memfokuskan
produksi komputerisasi dalam proses manufakturnya. Pemerintah Jerman mengingikan adanya
cara yang lebih efisien dalam hal produksi barang secara masal dengan menggandalkan dan
mengaplikasikan teknologi. Terutama teknologi otomatis (automation) yang tidak banyak
membutuhkan campur tangan manusia dalam operasinya hal inilah yang menjadi awal
dimulainya Revolusi industri 4.0

Terdapat beberapa teknologi yang menjadi unsur utama terhadap pengembangan industri
konvensional menuju industri digital.

1. Internet of Things (IoT)

Internet of Thing merupakan konsep dimana suatu alat fisik atau mesin yang terkoneksi
dengan jaringan internet. Sehingga mampu mentransfer data tanpa memerlukan bantuan
manusia.

2. Big Data

Big Data merupakan istilah untuk mendeskripsikan volume informasi yang besar, baik
yang terstruktur maupun informasi tidak terstruktur. Data atau informasi tersebut bisa
disusun, diolah, dianalisa, dan disimpan. Big Data sudah dimanfaatkan dalam berbagai
jenis bisnis serta mampu membantu dalam menentukan arah dalam bisnis.

3. Argumented Reality

Argumented Reality (AR), meruoakan teknologi yang mengkolaborasikan benda maya


baik dua atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkup nyata tiga dimensi kemudian
memproyeksikannya dalam waktu nyata.

3
4. Cyber Security

Cyber security adalah aktifitas meningkatkan keamankan informasi untuk mencegah


adanya cyberattack. Cyberattack merupakan aktifitas disengaja yang menargetkan sistem
informasi untuk merusak, mengubah atau mencuri ketersedian informasi, integritas
(integrity), dan kerahasiaan (confidentiality).

5. Artifical Intelegence

Artificial intelegence merupakan teknologi komputer yang memungkinkan mesin yang


memiliki kecerdasan mirip manusia. Mulai dari melaksanakan tugas serta mengambil
keputusan dengan tepat tanpa bantuan manusia. Artificial intelegence mampu
mempelajari dan menganalisis data secara berkesinambungan. Kemampuan
memprediksinya akan semakin baik apabila data yang diterima semakin banyak.

6. Addictive Manufacturing

Additive manufacturing (AM) adalah teknologi percetakan 3D yang digunakan oleh


industri manufaktur. Tidak hanya sebagai printer 3D, namun juga direct digital
manufacturing dan rapid prototyping. Di era yang serba digital ini, design berbentuk
digital bisa d wujudkan menjadi produk nyata menggunakan kmputer dan software
khusus AM. Ukuran dan bentuk yang dihasilkanpun sama, sesuai gambar desain yang
dibuat.

7. Integrated System

integrated system adalah serangkaian proses yang menghubungkan sistem komputer dan
software secara fisik dan fungsional. integrated system ini akan menyatukan antar
komponen sub sistem dalam sebuah sistem agar setiap bagiannya bisa berfungsi layaknya
kesatuan sistem.

8. Cloud Computing

Cloud Computing (komputasi awan) merupakan teknologi yang menggunakan internet


sebagai pusat pengelolaan, penyimpan data dan aplikasi. Teknologi ini memungkinkan
para pengguna memperoleh hak untuk mengakses atau menjalankan program melalui
komputer dan jaringan internet tanpa instalasi.

4
B. Dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap Berbagai Bidang

1. Dampak terhadap Lingkungan


Pergeseran nilai-nilai itu tercermin dari maraknya berbagai peristiwa yang akhir-akhir ini
terjadi.Dampak paling terasa itu terjadi dalam bidang lingkungan dan sosial. Data
Kementerian .Persoalan lingkungan juga tidak ada hentinya, Indonesia bahkan dikategorikan
masuk ke dalam negara terkotor keempat di dunia, menurut hasil riset International Earth
Science Information Networktahun 2015. Kerusakan alam ini semata-mata tidak hanya terjadi
akibat limbah yang dihasilkan dari proses produksi. Di balik itu, terjadi pergeseran
paradigma manusia dalam memandang alam (Prasetyo, 2018). Dalam hal ini, Max Weber
menyatakan bahwa sejak modernitas berkembang biak, manusia hanya menggunakkan “akal
instrumental”, yang kemudian memperlakukan alam sebagai
sesuatu yang bisa diperalat, dengan hasil yang bisa diarahkan (Tempo, 2010). Akibatnya
dunia modern dan kerusakan ekologi cepat bertaut. Manusia seraya lepas dari alam, dan
hidup pada realitas lain. Keterasingan ini membuat hubungan manusia dengan alam hanya
menjadi subjek dan objek: manusia (subjek) yang menguasai alam (objek).

2. Dampak Sosial
Dampak era revolusi industri 4.0 sangat signifikan terhadap bidang sosial. Sebab pada era ini
seluruh proses produksi telah menggunakan mesin berteknologi canggih, menggantikan
peranan manusia dalam dunia industri. Tentu hal ini berpengaruh terhadap ketersediaan
lapangan kerja, sebab tenaga manusia tidak lagi diberdayakan dalam industri manufaktur.
Sistem pendidikan yang sebelumnya diterapkanpun tidak akan relevan lagi di dalam dunia
kerja.
3. Dampak di Bidang Politik
Adanya digitalisasi memang dibutuhkan sebagai sarana pemenuhan terhadap permintaan
barang dalam jumlah besar dengan harga yang mudah dijangkau masyarakat. Namun dampak
era revolusi industri 4.0 yang sangat besar adalah terhadap meningkatnya angka
pengangguran yang berimbas pada perekonomian negara.
4. Dampak pada Bidang Ekonomi

5
Dampak era revolusi industri 4.0 yang terakhir adalah di bidang ekonomi. Terdapat banyak
dampak dari revolusi industri ini dibidang ekonomi. Seperti harus mengeluarkan biaya yang
tinggi untuk mengimplementasikan industri 4.0 di perusahaan dan merubah model bisnis
yang telah diterapkan. Selain itu pengguaan teknologi baru akan menyebabkan kerugian pada
investasi teknologi yang telah digunakan sebelumnya. Nampun dengan menggunakan hal
tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
5. Dampak terhadap Sosia Budaya
Revolusi 4.0 yang mengakibatkan berubahnya kebiasaan masyarakat indonesia dalam
kehidupan bermasyarkat dan terutama dalam menggunakan media sosial, bisa kita lihat
sekarang banyaknya masyarakat bermedia sosial tetapi tidak bisa menggunakan nya dengan
bijak sehingga memengaruhi nilai-nilai kebudayaan bangsa indonesia contoh banyaknya
masyarkat yang mudah terprovokasi terhadap berita yang belum tentu benar dijadikan suatu
permasalahan yang menimbulkan perdebatan yang tidak ada habisnya.Tidak hanya itu saja
banyak pula masyarakat yang belum bisa menerima masuknya budaya asing sehingga
menyebabkan perubahan perilaku yang jauh dari budaya kita
6. Dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap Pendidikan di Indonesia
Pada era modern ini, informasi dan teknologi memengaruhi aktivitas sekolah dengan sangat
masif. Informasi dan pengetahuan baru menyebar dengan mudah dan aksesibel bagi siapa
saja yang membutuhkannya. Pendidikan mengalami disrupsi yang sangat hebat sekali. Peran
guru yang selama ini sebagai satu-satunya penyedia ilmu pengetahuan sedikit banyak
bergeser menjauh darinya. Di masa mendatang, peran dan kehadiran guru di ruang kelas akan
semakin menantang dan membutuhkan kreativitas yang sangat tinggi.
Industri 4.0 adalah nama tren dari sistem otomatisasi industri, dimana terdapat pertukaran
data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistim siber fisik, internet untuk
segala aktifitas, komputasi kognitif dan aktifitas lain berbasis jaringan.

7. Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi


Teknologi informasi sangat berpengaruh di era industri 4.0 karena di era industri 4.0
mengandalkan teknologi informasi dalam segala bidang, dari ekonomi, pendidikan,
kesehatan, pemerintahan dan lain-lain. Karena teknologi informasi sangat memudahkan
manusia dalam memproduksi, mengolah data dan menyebarkan informasi. Sehingga

6
teknologi informasi di era ini sangat cepat perkembangannya. Semakin berkembangnya
teknologi informasi sehingga tenaga kerja manusia bisa beralih menjadi tenaga mesin. Selain
dari kecepatannya tenaga mesin juga lebih terjamin keakuratan serta keberhasilannya dalam
bekerja.

Teknologi juga mempunyai dampak negatif yaitu banyaknya penipuan melalui sms, akun
media sosial yang dibobol dan banyak hal negatif lainnya yang dapat ditimbulkan dari
perkembangan teknologi informasi. Berdasarkan uraian tersebut maka sebagai manusia yang
pandai agar berhati-hati dalam menggunakan teknologi informasi dan menanggapi isu atau
hoak.

Masih banyak dampak dari revolusi 4.0 yang belum terbahas, tetapi dari dampak diatas
kita mengetahui bahwa telah banyak terjadinya perubahan yang disebabkan perkembangan
teknologi.

C. Tantangan Ideologi Pancasila dalam Menghadapi Revolusi Industiri 4.0

Teknologi akan selalu berkembang ditatanan masyarakat dan dunia, manusia akan jauh
meninggalkan etika, agama, hukum politik, ilmu pengetahuan karena sudah terlena dengan
kemudahannya beraktivitas. Revolusi industri 4.0 banyak membawa perubahan dalam kehidupan
manusia. 4.0 secara fundamental telah mengubah cara beraktivitas manusia dan memberikan
pengaruh yang besar terhadap dunia kerja. Pengaruh positif 4.0 berupa efektifitas dan efisiensi
sumber daya dan biaya produksi meskipun berdampak pada pengurangan lapangan pekerjaan.
4.0 membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dalam literasi digital, literasi
teknologi, dan literasi manusia.

Revolusi Industri 4.0 merupakan sebuah persoalan yang akan menjadi tantangan besar bagi
Negara Indonesia agar dapat bersaing dengan Negara-negara luar, sehingga Negara Indonesia
menjadi Negara yang kuat yang berasaskan kepada Ideologi Pancasila. Dalam menghadapi
tantangan revolusi 4.0 bangsa Indonesia harus menanamkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan dan kerakyatan, serta berasaskan kepada keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

7
Dengan hadirnya revolusi Industri 4.0 memberikan suatu tantangan baru dalam
pengembangan ideologi Pancasila disebabkan Pancasila harus menjalankan fungsinya sebagai
ideologi terbuka, dinamis dan aktual. Banyak tantangan dalam mempertahankan Pancasila
sebagai Ideologi, Pancasila telah membuktikan bahwa Pancasila bukan merupakan milik
golongan tertentu atau representasi dari suku tertentu. Pancasila itu netral dan akan selalu hidup
di segala zaman seperti yang telah dilewati di tahun-tahun sebelumnya. Dalam menghadapi
revolusi 4.0 presiden republik Indonesia Joko widodo sudah membuat sebuah roadmap yang
disebut dengan making Indonesia. Roadmap Making Indonesia 4.0 dalam mendongkrak
pertumbuhan ekonomi nasional di era ekonomi digital merupakan arah dari prinsip-prinsip dasar
ekonomi Pancasila. Making Indonesia 4.0 yang bersifat lintas sektoral yaitu

1. Perbaikan alur aliran material.

2. Mendesain ulang zonasi industri.

3. Peningkatan kualitas SDM.

4. Pemberdayaan UMKM.

5. Menerapkan insentif investasi teknologi.

6. Pembentukan ekosistem investasi.

7. Menarikinvestasiasing.

8. Harmonisasi aturan dan kebijakan.

9. Membangun infrastruktur digital nasional.

10. Akomodasi standar sustainability.

Sepuluh strategi perioritas nasional dalam making 4.0 tersebut haruslah diletakkan pada
peningkatan harkat martabat serta kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Jika hal ini
berjalan efektif dalam membangun sistem ekonomi berbasis kesejahteraan rakyat, maka hal ini
yang disebut oleh Moh Hatta adalah merupakan pilar sistem ekonomi Indonesia yang memang
dicita-citakan oleh Pancasila dan UUD 1945. Kebijaksanaan ekonomi dalam mengejar
pertumbuhan ekonomi idealnya harus linear dengan prinsip peningkatan nilai kesejahteraan bagi

8
seluruh rakyat Indonesia. Pancasila dalam ekonomi lebih bersifat humanistic yang berdasarkan
pada tujuan demi kesejahteraan rakyat Indonesia seluas-luasnya.

Keseluruhan roadmap atau yang dikenal dengan Making Indonesia dalam menghadapi
revolusi 4.0 harus mengedepankan kepada asas-asas ideologi Pancasila, dengan mengedepankan
kepada sisi humanisme berasaskan kepada keadilan social bagi seluruh warga Negara Indonesia.
Sehingga terbentuk lah suatu kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi pokok pertama tantangan dan
penguatan ideologi Pancasila dalam menghadapi revolusi industri 4.0 adalah dengan
meningkatkan Sumber daya manusia Indonesia yang unggul. Hal lain juga akan menjadi
tantangan jika perkembangan ideologi berjalan jauh lebih lamban dari proses perubahan
masyarakat.

Umpamanya perubahan dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industry modern.


Suasana seperti itu biasanya menyebabkan ketegangan dalam interaksi, karena kehadiran
kesenjangan yang makin melebar antara ideologi yang lamban memperbaharui relevansinya
dengan realita baru kehidupan masyarakat yang cepat prosesnya. Masyarakat dengan realita
barunya berkembang sendiri meninggalkan ideologinya, karena ideologi itu dirasakan tidak
relevan lagi dengan dirinya, meskipun secara formal mereka masih berpura-pura mengakui dan
menerimanya. Secara substantif ia tidak lagi menjiwai realita baru kehidupan mereka, dan oleh
karena itu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi itu kehilangan maknanya sebagai
pengarah atau pemandu proses pembangunan masyarakatnya.

Bahaya yang digambarkan diatas dapat dihindari bilamana krisis interaksi antara ideologi
dengan realita kehidupan dapat merangsang kreativitas masyarakat, terutama kalangan
cendekiawan dan ilmuwan untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru yang bukan saja
tetap relevan dengan ideologi mereka, tetapi sekaligus juga komunikatif dengan perkembangan
realita kehidupan mereka dari masa ke masa. Dari satu segi konsep dan teori ilmu pengetahuan
dapat dikembangkan melalui dua jalur. Pertama, jalur ideal-normatif yang mengembangkan
konsep dan teori yang bersumber dari nilai-nilai dasar yang diyakini kebenarannya. Kedua,
adalah jalur actualempiris yang mengembangkan konsep dan teori melalui penelitian ilmiah
tentang realita yang berkembang dalam masyarakat dari waktu ke waktu.

9
Kebijakan atau regulasi ini dibuat sedemikian rupa untuk mengarahkan proyek-proyek
revolusi industri 4.0 agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai ideologi Pancasila. Disamping itu,
penguatan pendidikan Pancasila perlu dilakukan terhadap generasi-generasi milenial saat ini
melalui institusi-insitusi pendidikan yang ada di Indonesia, dengan menjadikan Pancasila sebagai
ilmu, disamping sebagai ideologi. Sebab, Pancasila memiliki nilai-nilai profetik yang relevan
untuk dipelajari dan dikaji oleh generasi milenial untuk menghadapi perkembangan revolusi
industri 4.0 di masa yang akan datang. Dengan konsep seperti ini, maka Pancasila sebagai
ideologi tetap eksis dan diakui meski pun manusia Indonesia menghadapi dan menikmati
kemajuan akibat revolusi dan paradigma berpikir manusia Indonesia mengenai pentingnya
Pancasila sebagai ideologi tetap konsisten sehingga membuat nilai-nilai yang terkandung pada
Pancasila dapat diamalkan secara paripurna di era revolusi 4.0

Paradigma atau pendekatan dalam metode pembelajaran pendidikan Pancasila harus berubah
dari teacher oriented ke student oriented. Guru dan dosen yang terlalu dominan dikelas, serba
tahu segalanya, siswa atau mahasiswa dianggap seperti ketas putih yang bisa dituliskan segala
ilmu dan materi pelajaran sudah tidak sesuai lagi dengan siswa dan mahasiswa era revolusi
industri 4.0 saat ini. Metode pembelajaran konvensional tersebut, peserta didik seolah-olah
mendengarkan guru ataupun dosennya, namun pikiran mereka tidak terpusat dengan materi yang
disampaikan oleh guru dan dosen. Maka dari itu, metode pembelajaran pendidikan Pancasila
juga harus dapat mendekatkan diri pada peserta didik sesuai dengan era sekarang ini, era dimana
dunia teknologi informasi yang sarat big data. Peserta didik bahkan lebih mahir mengakses
informasi dan mencari materi pengetahuan pelajaran dibandingkan guru atau dosennya. Metode
pembelajaran pendidikan Pancasila juga dapat dilakukan dengan cara-cara yang lebih kreatif dan
tidak membosankan peserta didik. Sebagaimana menurut Handoyo, Penggunaan gawai dalam
pembelajaran merupakan sebuah keniscayaan, karena gawai merupakan teman setia generasi Z
yang dibawa kemana-mana tidak mengenal.

Materi Pancasila harus dikemas sedemikian rupa yang menarik peserta didik, bisa dibuat
dalam bentuk narasi singkat dengan gambar yang menarik atau berupa game yang menantang
peserta didik untuk berpikir keras dan cerdas serta menggunakan imaginasinya untuk
memecahkan masalah yang difasilitasi guru dan dosen dalam pembelajaran di kelas.

10
11
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan dimana untuk memproduksi suatu barang,
memanfaatkan mesin sebagai tenaga penggerak dan pemroses. Revolusi industri ini hadir untuk
menjawab permasalahan efektifitas dan efisiensi dalam memproduksi suatu barang. Teknologi
akan selalu berkembang ditatanan masyarakat dan dunia, manusia akan jauh meninggalkan etika,
agama, hukum politik, ilmu pengetahuan karena sudah terlena dengan kemudahannya
beraktivitas. Revolusi industri 4.0 banyak membawa perubahan dalam kehidupan manusia. 4.0

Hal ini jelas membuatnya akan bertentangan dengan ideologi Pancasial oleh karena itu
kita perlu menyaring perkemngan zaman dengan Pancasila. Hal ini menunutut kita untuk
berpran aktif dalam menghadapi arus globalisai sehinngga Ideologi negara tetap berdiri kokoh
diatas kemajuan zaman. Dengan memanfaatkan perkembangan informasi serta Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menjadi media dalam penanaman dan penguatan Pancasila
di era revolusi industri 4.0. Guru dan dosen memiliki peran yang sangat besar. Mereka dituntut
untuk dapat lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran pendidikan Pancasila
melalui media pembelajaran,

12
DAFTAR PUSTAKA

https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-era-revolusi-industri-4-0-dampak-dan-mengatasinya/

https://www.jojonomic.com/blog/revolusi-industri-4-0/

https://nasional.sindonews.com/berita/1313975/18/rekontruksi-nilai-nilai-pancasila-pada-
tantangan-ekonomi-digital-dalam-industri-40?showpage=all

Prasetyo, Banu, and Umi Trisyanti. "Revolusi Industri 4.0 dan Tantangan Perubahan
Sosial." IPTEK Journal of Proceedings Series 5 (2018): 22-27.

https://www.kompasiana.com/sinthiarahmi/5cec1d3095760e234f48efc3/perubahan-sosial-di-era-
revolusi-industri-4-0?page=all

https://republika.co.id/berita/pu0ubw349/menguatkan-pancasila-menghadapi-era-revolusi-
industri-40

Faisal. M. Safei. 2019. Tantangan Dan Masa Depan Ideologi Pancasila Diera Revolusi
4.0.Tersedia:https://www.academia.edu/39733622/tantangan_dan_masa_depan_ideologi_pancasi
la_di_era_r
evolusi__4.0_challenge_and_future_of_pancasila_ideologi_in_era_of_al_revolution_4.0

Nabila, Dewi .(2019). Implementasi Pancasila dalam Menjawab Tantangan Revolusi 4.0.
Tersedia:https://www.kompasiana.com/dewinabila1549/5ce8d2caaa3ccd1e756b8bf6/implementa
si-etikapancasila-dalam-menjawab-tantangan-revolusi--4-0

Handoyo, Eko (2019). Pancasila Pengokoh Integrasi Nasional Di Era Disrupsi Sebuah Strategi
untuk Mengawal Mental Generasi Z. Prosiding Seminar Nasional Jurusan Politik dan
Kewarganegaraan. FIS UNNES.

https://www.nusabali.com/berita/28807/dampak-kebudayaan-indonesia-dalam-revolusi-industri-
40

https://www.kompasiana.com/shahnazzhr/5cebf01295760e76fc2c3f34/pengaruh-revolusi-
industri-4-0-dalam-pendidikan-di-indonesia

https://www.kompasiana.com/herutriyogo77/5d175851097f366a1f53ab23/peran-teknologi-
informasi-di-era-revolusi-industri-4-0

13
14

Anda mungkin juga menyukai