Dosen :
Disusun Oleh :
2.1 Tantangan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata tantangan
adalah ajakan berkelahi (berperang dan sebagainya). Arti lainnya dari
tantangan adalah hal atau objek yang perlu ditanggulangi.Tantangan memiliki
4 arti. Tantangan berasal dari kata dasar tantang. Tantangan adalah sebuah
homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi
maknanya berbeda.
Tantangan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga
tantangan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda
dan segala yang dibendakan.
2.2 Solusi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata solusi adalah
penyelesaian. Arti lainnya dari solusi adalah pemecahan (masalah dan
sebagainya). Solusi memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda
sehingga solusi dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua
benda dan segala yang dibendakan.
Contoh nyata dari kasus ini adalah lahirnya ojol seperti Gojek atau
Grab, mereka menawarkan solusi atas kemacetan kota namun dengan
ongkos murah serta cara penggunaan yang sangat mudah. Tak cuma
itu, Gojek atau Grab juga telah membuka lapangan kerja baru sehingga
meringankan beban pemerintah.
4. Inovasi mejadi kunci utama merebut pasar pada era revolusi industri
4.0
b. Kelemahan
1. Mempertahankan integritas proses produksi dengan minimnya
pantauan dari manusia menjadi penghalang.
Jadi yang dimaksud yaitu sulitnya mempertahankan integritas /
kekonsistenan dalam proses produksi tanpa adanya pantauan atau
campur tangan dari manusia.
2. Hilangnya berbagai bidang pekerjaan.
Maksudnya yaitu hilangnya berbagai bidang pekerjaan yang selama ini
dikerjakan oleh manusia, yang sekarang telah diganti dengan mesin
yang bekerja secara otomatis.
BAB III
TANTANGAN
1. Cyber Security
Salah satu bentuk serangan cyber ini adalah ransomware yang dapat
menyerang website yang bergerak di perekonomian digital. Kasus yang
dapat dijadikan pelajaran adalah bagaimana ransomware dapat membobol
bank sentral Bangladesh dan Malaysia. Akibatnya, kerugian yang cukup
besar pun tak bisa dihindari. Oleh karenanya, penting bagi pemerintah
menciptakan sistem keamanan internet tingkat tinggi guna menjaga
transaksi dan investasi ekonomi digital.
Sama halnya dengan pembangunan sumber daya manusia, faktor lain yang
tak kalah pentingnya adalah mengenai infrastruktur. Dalam hal ini, yang
menjadi poin penting adalah ketersediaan akses internet mumpuni di
hampir seluruh wilayah. Sebab, akses internet inilah yang memengaruhi
investasi digital ekonomi di Indonesia.
Saat ini akses internet masih terpusat di pulau-pulau terbesar saja seperti
Jawa, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara. Sedangkan wilayah seperti
Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua dinilai masih minim. Data tersebut
dilansir oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet di Indonesia pada 2017
lalu. Diharapkan dengan adanya program pembangunan internet, nantinya
bisa mendorong peningkatan perekonomian.
Tantangan lainnya ialah mengenai adanya regulasi dan dasar hukum yang
perlu dirancang untuk mengikuti perkembangan zaman. Hukum klasik
yang menyebutkan bahwa hukum selalu berjalan tertatih-tatih mengejar
perkembangan zaman mungkin akan berlaku jika aturan main mengenai
digital ekonomi di Indonesia tidak ditangani dengan optimal.
Kita berdiri di tepi revolusi industri 4.0 yang secara fundamental akan
mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berhubungan satu sama lain. Dalam
skala, cakupan, dan kerumitannya, transformasi ini tidak akan seperti apa pun
yang dialami manusia sebelumnya. Kita juga belum mengetahui bagaimana
hal itu akan terungkap, tetapi satu hal yang jelas: respons terhadapnya harus
terintegrasi dan komprehensif, melibatkan semua pemangku kepentingan dari
pemerintahan global, dari sektor publik dan swasta hingga akademisi dan
masyarakat sipil.
Dunia saat ini telah memasuki era revolusi industri keempat. Pada revolusi
industri ini terjadi lompatan besar dalam sektor industri, di mana teknologi
informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya. Agar mampu bersaing,
Indonesia harus mampu mengadopsi Industri 4.0 ini dan mempersiapkan
strategi yang tepat di semua sektor. Indonesia telah berkomitmen untuk
membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui
percepatan implementasi Industri 4.0. Hal ini ditandai dengan peluncuran
Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah roadmap dan strategi Indonesia
memasuki era digital. Kementerian Perindustrian merancang Making
Indonesia 4.0 sebagai sebuah roadmap untuk mengimplementasikan sejumlah
strategi secara terintegrasi. Selain mampu mengakselerasi pertumbuhan
ekonomi, revolusi ini juga memiliki dampak negatif. Industri ini akan
mengacaukan bisnis konvensional dan mengurangi permintaan terhadap
tenaga kerja. Untuk itu pemerintah harus mempersiapkan strategi antisipatif
terhadap berbagai kemungkinan yang akan berdampak negatif terhadap
perekonomian nasional.
REFERENSI
https://inixindojogja.co.id/apa-itu-digitisasi-digitalisasi-dan-transformasi-digital-
ketahui-perbedaannya/
https://lektur.id/arti-solusi/
https://www.nesabamedia.com/pengertian-digitalisasi/
https://lektur.id/arti-tantangan/