Revolusi industri telah terjadi sekitar empat kali tahapan yaitu dari
industri 1.0, 2.0, 3.0, sampai sekarang industri 4.0. Revolusi sendiri yaitu
suatu perubahan corak budaya dan sosial yang ada di lingkungan
masyarakat, juga kebiasaan yang sering dilakukan berhubungan dengan
dasar kehidupan masyarakat yang singkat. Sedangkan untuk industri yaitu
suatu kegiatan yang bersangkutan dengan pengolahan bahan mentah
menjadi barang yang berharga atau berkualitas. Revolusi industri juga dapat
diartikan sebagai suatu perubahan cara kerja manusia secara fundamental
karena melahirkan hal-hal baru yang dapat membantu dan juga dibutuhkan
pada kehidupan manusia (Setiono, 2019: 179).
Dua kata dari revolusi industri mengandung arti bahwa terdapatl
onjakan yang sangat besar dalam peradaban manusia. Lonjakan atau
lompatan tersebut membawa kehidupan manusia ke arah yang bisa disebut
lebih maju atau lebih modern, yang mempunyai fungsi untuk membuat
manusia mudah dalam menjalani hidupnya (Wasista, 2019: 7).
1. Revolusi Industri 1.0
Pada revolusi industri 1.0 atau revolusi generasi pertama
merupakan revolusi pada tahap awal yang terjadi pada abad ke-18. Jika
pada saat itu banyak pekerjaan yang masih mengandalkan tenaga
manusia dan hewan namun setelah terjadi revolusi industri 1.0 yang
ditandai dengan adanya penemuan sebuah alat tenun mekanis dengan
menggunakan mesin uap pada tahun 1784 semuanya berubah.
2. Revolusi Industri 2.0
Terjadi pada abad ke-19 sampai abad ke-20 dengan ditandai
muculnya listrik yang membuat biaya produksi jauh lebih murah dari
sebelumnya Pada tahun 1913 tercipta sebuah lini produksi yang
menggunakan ban berjalan, penemuan yang mengakibatkan produksi
mobil yang sebelumnya merakit satu mobil harus dilakukan oleh
banyaknya orang. Pada saat itu mobil diciptakan untuk memudahkan
proses produksi di pabrik, karena sebelumnya alat transformasi darat
masih menggunakan tenaga hewan dan manusia. Sehingga dengan
adanya revolusi industri kedua ini mengakibatkan perubahan yang
cukup besar.
3. Revolusi Industri 3.0
Pada revolusi industi 3.0 ditandai dengan teknologi informasi dan
penggunaan elektronika yang menggunakan otomatisasi produksi.
Kemunculan revolusi industri mengubah lagi peradaban dunia jika pada
revolusi sebelumnya mesin masih dikendalikan oleh manusia maka pada
revolusi industri 3.0 sudah menggunakan sistem otomatisasi yang dikontrol
oleh Komputer Sistem komunikasi yang telah menggunakan teknologi digital
membuat penyebaran akses informasi semakin cepat.
4. Revolusi Industri 4.0
Industri ini dipercaya dapat meningkatkan produktivitas yang
berhubungan langsung dengan digital yang cakupannya yaitu dari berbagai
jenis teknologi. Revolusi ini menyatukan kedua teknologi yaitu otomatisasi
dan cyber, mengembangkan Internet of Things bersamaan dengan teknologi
baru seperti dalam bidang robotik, sains dan lain sebagainya. Hadirnya
teknologi digital tersebut membawa pengaruh yang cukup banyak bagi
kehidupan manusia di dunia. Banyak aktivitas seperti pekerjaan dan cara
atau gaya hidup manusia yang berubah menjadi lebih praktis karena
menggunakan sistem otomatisasi dalam melakukan kegiatannya. Dan
sekarang pada masa revolusi generasi keempat, memberikan pengaruh yang
cukup signifikan dibandingkan dengan revolusi industri sebelumnya, yaitu
dengan adanya teknologi baru yang serba digital yang membuat
produktivitas menjadi meningkat.
B. Pengertian Revolusi
Industri 4.0 (“Tiara Majida Naswa ”)
Revolusi industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi
dengan cyber. ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data dalam tegnologi
manufaktur. Revolusi industri 4.0 berciri kreativitas leadership (kepemimpinan) dan
enterpreunership (kewirausahaan) yang mendobrak "mindset" cara bekerja revolusi
sebelumnya. Dalam revolusi Industri 4.0, setidaknya ada lima teknologi yang menjadi
pilar utama, yaitu :
1. Internet of Things
2. Big Data
3. Artifical Intelligence
4. Cloud Computing
5. Additive Manufacting
C. Manfaat, Tantangan, dan
Peluang pada Revolusi
Industri 4.0
“Maulidia Kholifatul Ulya ”
A. Manfaat pada Era Revolusi Industri 4.0
1. Inovasi (munculnya model-model bisnis tidak lepas dari kemampuan para inovator untuk
merancang strategi lewat platfrom)
2. Inklusivitas (layanan yang dapat dengan mudah menjangkau banyak orang di berbagai daerah)
3. Efisiensi ( berkembangnya inovasi platfrom digital, otomatis akan ada efisiensi, baik dari segi
manufaktur maupun pemasaran)
Setiap saat beragam masalah bisa muncul dalam organisasi. Tiga fundamental issue dalam
organisasi yang bisa menjadi faktor yang mempermudah atau faktor penghambat tercapai
tujuan organisasi. Ketiga faktor tersebut yaitu profesionalitas sumber daya manusia,
ketersediaan sarana dan prasana pendukung serta kesesuaian sistem dan prosedur. Pimpinan
organisasi harus mampu menemukan fundamental issue dan mampu mencari soluisi yang
tepat. Indentifikasi setiap masalah dalam organisasi harus dilakukan dengan metode-metode
ilmiah sehingga tidak terjebak dalam sympthomatic issues.
Oleh karena setiap orang menginginkan kemajuan dan kesejahteraan dalam menjalani hidup
dan kehidupannya sedangkan setiap organisasi juga ingin mencapai semua target yang telah
ditetapkan maka tugas utama pemimpin adalah setiap saat melakukan pengambilan
keputusan dalam berbagai kondisi dan keadaan kontigensi dengan konsekuensi tetap
menjamin kelangsungan organisasi tumbuh dan berkembang.
G. Transformasi Organisasi
Pemerintah pada Era
Revolusi Industri 4.0
“Annisa Nuril Inas”
Perubahan lanskap ekonomi politik dan relasi organisasi sebagai konsekuensi
Revolusi Industri 4.0 menjadikan transformasi organisasi pemerintah sebagai suatu
keniscayaan dalam berbagai skala ruang lingkup, dan kompleksitasnya. Transformasi
organisasi pemerintah ini menjadi kata kunci yang harus terus diupayakan sebagai
instrumen bagi aparat pemerintah agar responsif terhadap perubahan.
1. Transformasi organisasi pemerintah ini semakin relevan untuk dipacu percepatannya
yang memberikan hipotesa saat ini miliaran orang telah terhubung dengan perangkat
mobile, penemuan kecepatan pemrosesan byte demi byte data internet, yang telah
meningkatkan kapasitas pengetahuan manusia melebihi sistem konvensional.
2. Transformasi organisasi pemerintah perlu diarahkan ke dalam perubahan darı desain
lama yang kurang kondusif ke desain baru yang lebih kondusif untuk terus
mengembangkan inovasi.
3. Transformasi organisasi pemerintah ditandai dengan pengembangan kepemimpinan
transformasi dengan visioner yang dikembangkan dapat memberikan nilai tambah
kualitas pelayanan, visi dan lingkungan internal yang diimbangi dengan kemampuan
merespons perubahan lingkungan eksternal yang bergerak cepat dalam era Revolusi
Industri 4.0 ini.
4. Transformasi organisasi pemerintah tersebut tidak hanya sekadar downsizing dan
prosedural semata, namun lebih fundamental pada pola kerja, budaya organisasi dan
nilai-nilai strategis yang dikembangkan.
5. Transforması organisasi pemerintah sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan,
budaya kerja, proses kerja kekuatan kerja, dan struktur organisasi yang dikembangkan
sehingga adaktif terhadap perubahan dan dapat meningkatkan kecepatan birokrasi
dalam perizinan, melayani investasi-investasi serta meningkatkan daya saing bangsa.
6. Transformasi organisasi pemerintah perlu terus diikuti dengan perubahan mindset
dalam pengelolaan keuangan negara, dengan mengedepankan pengukuran kinerja
berbasis value for money, dan semakin meningkatkan asas Performance Based
Bugeting yang fokus pada sasaran, outcome dan output.
- Terima Kasih -