Anda di halaman 1dari 20

PERILAKU

ORGANISASI PADA ERA INDUSTRI


4.0
• Maulidia Kholifatul Ulya (B.131.22.0106)
• Tiara Majida Naswa ( B.131.22.0107)
• Annisa Nuril Inas (B.131.22.0120)
A. Sejarah Revolusi Industri (“Tiara Majida Naswa ”)

Revolusi industri telah terjadi sekitar empat kali tahapan yaitu dari
industri 1.0, 2.0, 3.0, sampai sekarang industri 4.0. Revolusi sendiri yaitu
suatu perubahan corak budaya dan sosial yang ada di lingkungan
masyarakat, juga kebiasaan yang sering dilakukan berhubungan dengan
dasar kehidupan masyarakat yang singkat. Sedangkan untuk industri yaitu
suatu kegiatan yang bersangkutan dengan pengolahan bahan mentah
menjadi barang yang berharga atau berkualitas. Revolusi industri juga dapat
diartikan sebagai suatu perubahan cara kerja manusia secara fundamental
karena melahirkan hal-hal baru yang dapat membantu dan juga dibutuhkan
pada kehidupan manusia (Setiono, 2019: 179).
Dua kata dari revolusi industri mengandung arti bahwa terdapatl
onjakan yang sangat besar dalam peradaban manusia. Lonjakan atau
lompatan tersebut membawa kehidupan manusia ke arah yang bisa disebut
lebih maju atau lebih modern, yang mempunyai fungsi untuk membuat
manusia mudah dalam menjalani hidupnya (Wasista, 2019: 7).
1. Revolusi Industri 1.0
Pada revolusi industri 1.0 atau revolusi generasi pertama
merupakan revolusi pada tahap awal yang terjadi pada abad ke-18. Jika
pada saat itu banyak pekerjaan yang masih mengandalkan tenaga
manusia dan hewan namun setelah terjadi revolusi industri 1.0 yang
ditandai dengan adanya penemuan sebuah alat tenun mekanis dengan
menggunakan mesin uap pada tahun 1784 semuanya berubah.
2. Revolusi Industri 2.0
Terjadi pada abad ke-19 sampai abad ke-20 dengan ditandai
muculnya listrik yang membuat biaya produksi jauh lebih murah dari
sebelumnya Pada tahun 1913 tercipta sebuah lini produksi yang
menggunakan ban berjalan, penemuan yang mengakibatkan produksi
mobil yang sebelumnya merakit satu mobil harus dilakukan oleh
banyaknya orang. Pada saat itu mobil diciptakan untuk memudahkan
proses produksi di pabrik, karena sebelumnya alat transformasi darat
masih menggunakan tenaga hewan dan manusia. Sehingga dengan
adanya revolusi industri kedua ini mengakibatkan perubahan yang
cukup besar.
3. Revolusi Industri 3.0
Pada revolusi industi 3.0 ditandai dengan teknologi informasi dan
penggunaan elektronika yang menggunakan otomatisasi produksi.
Kemunculan revolusi industri mengubah lagi peradaban dunia jika pada
revolusi sebelumnya mesin masih dikendalikan oleh manusia maka pada
revolusi industri 3.0 sudah menggunakan sistem otomatisasi yang dikontrol
oleh Komputer Sistem komunikasi yang telah menggunakan teknologi digital
membuat penyebaran akses informasi semakin cepat.
4. Revolusi Industri 4.0
Industri ini dipercaya dapat meningkatkan produktivitas yang
berhubungan langsung dengan digital yang cakupannya yaitu dari berbagai
jenis teknologi. Revolusi ini menyatukan kedua teknologi yaitu otomatisasi
dan cyber, mengembangkan Internet of Things bersamaan dengan teknologi
baru seperti dalam bidang robotik, sains dan lain sebagainya. Hadirnya
teknologi digital tersebut membawa pengaruh yang cukup banyak bagi
kehidupan manusia di dunia. Banyak aktivitas seperti pekerjaan dan cara
atau gaya hidup manusia yang berubah menjadi lebih praktis karena
menggunakan sistem otomatisasi dalam melakukan kegiatannya. Dan
sekarang pada masa revolusi generasi keempat, memberikan pengaruh yang
cukup signifikan dibandingkan dengan revolusi industri sebelumnya, yaitu
dengan adanya teknologi baru yang serba digital yang membuat
produktivitas menjadi meningkat.
B. Pengertian Revolusi
Industri 4.0 (“Tiara Majida Naswa ”)
Revolusi industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi
dengan cyber. ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data dalam tegnologi
manufaktur. Revolusi industri 4.0 berciri kreativitas leadership (kepemimpinan) dan
enterpreunership (kewirausahaan) yang mendobrak "mindset" cara bekerja revolusi
sebelumnya. Dalam revolusi Industri 4.0, setidaknya ada lima teknologi yang menjadi
pilar utama, yaitu :
1. Internet of Things
2. Big Data
3. Artifical Intelligence
4. Cloud Computing
5. Additive Manufacting
C. Manfaat, Tantangan, dan
Peluang pada Revolusi
Industri 4.0
“Maulidia Kholifatul Ulya ”
A. Manfaat pada Era Revolusi Industri 4.0
1. Inovasi (munculnya model-model bisnis tidak lepas dari kemampuan para inovator untuk
merancang strategi lewat platfrom)
2. Inklusivitas (layanan yang dapat dengan mudah menjangkau banyak orang di berbagai daerah)
3. Efisiensi ( berkembangnya inovasi platfrom digital, otomatis akan ada efisiensi, baik dari segi
manufaktur maupun pemasaran)

B. Tantangan pada Era Revolusi Industri 4.0


4. Tantangan dalam keamanan (integrasi secara online akan memberi ruang untuk kebocoran dan
pencurian terhadap data)
5. Dalam Permodalan (investasi besar dalam teknologi baru dengan modal besar justru
mengorbankan pangsa pasar di masa depan)
6. Dalam Ketenagakerjaan (ketrampilan khusus tenaga kerja dengan teknologi baru)
7. Privasi (prosuden perlu mengumpulkan dan menganalisis data, karena bisa menjadi ancaman oleh
pelanggan terhadap privasinya)

C. Peluang pada Era Revolusi Industri 4.0


8. Memberi perincian peristiwa dari mulai komposisi fisik, manufaktur, dan nomor seri
9. Meningkatkan visibilitas status ketersediaan barang dan proses pengiriman.
10. Memberi informasi real time akan arus barang.
11. Transparansi berbagai informasi produk seperti kualitas dan asal barang.
12. Menurunkan biaya untuk menangani rantai pasokan yang kompleks.
13. Tautan ke struktur proses bisnis back-end seperti menggunakan ERP.
D. Dampak dan Pengaruh
Revolusi Industri 4.0

“Maulidia Kholifatul Ulya ”


Dampak Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 Pada
Perilaku Masyarakat Ekonomi

Perkembangan era Revolusi Industri 4.0 ditandai


dengan berkembangnya teknologi dan informasi sebagai
salah satu alat bantu yang digunakan manusia dalam
melakukan pekerjaan. Perubahan perilaku masyarakat
ekonomi dari dampak Revolusi Industri 4.0 telah terlihat
dengan munculnya pelaku e-commerce di Indonesia.
Pada era Society 5.0 teknologi dan informasi tidak
menjadi fokus pergerakan kehidupan manusia. Pada era ini
manusia akan menjadi objek inovasi, di mana teknologi dan
informasi akan dilengkapi dengan pengolahan big data dan
kecerdasan buatan yang akan mempermudah setiap
kebutuhan manusia. Salah satu dampak terbesar adalah
pada perubahan perilaku sosial dan ekonomi.
Dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap Pendidikan di
Indonesia

Era revolusi industri 4.0 akan berdampak pada peran


pendidikan khususnya peran pendidiknya. Jika peran pendidik
masih mempertahankan sebagai penyampai maka mereka akan
kehilangan peran seiring dengan perkembangan teknologi dan
perubahan metode pembelajarannya. Kondisi tersebut harus
diatasi dengan menambah kompetensi pendidik yang
mendukung pengetahuan untuk eksplorasidan penciptaan
melalui pembelajaran mandiri.
Pengaruh Revolusi Industri 4.0 terhadap Organisasi

Kondisi dinamis yang muncul akibat pengaruh revolusi industri 4.0,


mendorong organisasi sebagai sistem perlu melakukan adaptası melalui bermacam-
macam fase pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan perubahan situasi di
lingkungan bisnis secara terus-menerus untuk 'sekadar' eksis mempertahankan
organisasi atau bahkan eksis dengan mengalami kemajuan dalam usaha atau
bisnisnya. Organisası perlu mencari bentuk yang sesuai sehingga secara fleksibel
kemudian dapat mengikuti perubahan kondisi yang dinamis.
Kaswan (2018) dalam tulisannya tentang perilaku organisası positif
menyatakan terdapat wilayah yang cukup komprehensif yang harus
dipertimbangkan dalam membuat perubahan organisasi, yaitu, strategi, struktur,
sistem, nilai dan kultur bersama, staf, dan teknologi. Tujuannya, organisasi dibuat
berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan
misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Organisasi memerlukan dukungan SDM
dan oleh sebab itu organisasi perlu memberikan perhatian terhadap kesejahteraan
dan pengembangan SDMnya agar terjalin perasaan saling keterikatan antara
organisasi dan SDM.
E. Indonesia Menghadapi
Industri 4.0
“Annisa Nuril Inas”
Langkah – langkah Indonesia
menghadapai industry 4.0 :
1. Perbaikan Alur Aliran Barang Dan Material
2. Mendesain Ulang Zona Industri
3. Mengakomodasikan Standar – Standar Keberlanjutan
4. Memberdayakan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
5. Membangun Infrastruktur Digital Nasional
6. Menarik Minat Investasi Asing
7. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
8. Pembangunan Ekosistem Inovasi
9. Harmonisasi Aturan Dan Kebijakan
Keahlian apa saja yang dibutuhkan
agar dapat sukses dalam menghadapi
dinamika dunia kerja vang terus
berubah??
1. Pertama, kita harus memiliki keterampilan informasi media, dan
teknologi.
2. Kedua, keterampilan belajar dan berinovasi yang meliputi kreativizas
dan keingintahuan, pemecah masalah (problem solving), dan
pengambil risiko.
3. Ketiga, terampil dalam hidup dan belajar seperti memiliki pwa
kepemimpinan dan bertanggung jawab, memiliki nilai etis dan moral,
produktivitas dan akuntabilitas, fleksibilitas dan adaptasi. sosial dan
lintas budaya, inisiatif dan mengarahkan diri.
F. Bagaimana Mewujudkan
Perilaku Organisasi pada
Era Revolusi Industri 4.0??
“Annisa Nuril Inas”
Tujuan dalam suatu organisasi menjadi prioritas utama yang harus dicapai, namun dalam
organisasi juga terdapat tujuan individu-individu yang tidak bisa dikesampingkan. Tujuan
organisasi menyangkut target produksi atau pelayanan sesuai rencana yang telah ditetapkan
dan wajib dipenuhi oleh setiap elemen organisasi. Sedangkan tujuan individu lebih
menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan penghasilan, prestasi, karier, cuti, dan prestise.

Setiap saat beragam masalah bisa muncul dalam organisasi. Tiga fundamental issue dalam
organisasi yang bisa menjadi faktor yang mempermudah atau faktor penghambat tercapai
tujuan organisasi. Ketiga faktor tersebut yaitu profesionalitas sumber daya manusia,
ketersediaan sarana dan prasana pendukung serta kesesuaian sistem dan prosedur. Pimpinan
organisasi harus mampu menemukan fundamental issue dan mampu mencari soluisi yang
tepat. Indentifikasi setiap masalah dalam organisasi harus dilakukan dengan metode-metode
ilmiah sehingga tidak terjebak dalam sympthomatic issues.

Oleh karena setiap orang menginginkan kemajuan dan kesejahteraan dalam menjalani hidup
dan kehidupannya sedangkan setiap organisasi juga ingin mencapai semua target yang telah
ditetapkan maka tugas utama pemimpin adalah setiap saat melakukan pengambilan
keputusan dalam berbagai kondisi dan keadaan kontigensi dengan konsekuensi tetap
menjamin kelangsungan organisasi tumbuh dan berkembang.
G. Transformasi Organisasi
Pemerintah pada Era
Revolusi Industri 4.0
“Annisa Nuril Inas”
Perubahan lanskap ekonomi politik dan relasi organisasi sebagai konsekuensi
Revolusi Industri 4.0 menjadikan transformasi organisasi pemerintah sebagai suatu
keniscayaan dalam berbagai skala ruang lingkup, dan kompleksitasnya. Transformasi
organisasi pemerintah ini menjadi kata kunci yang harus terus diupayakan sebagai
instrumen bagi aparat pemerintah agar responsif terhadap perubahan.
1. Transformasi organisasi pemerintah ini semakin relevan untuk dipacu percepatannya
yang memberikan hipotesa saat ini miliaran orang telah terhubung dengan perangkat
mobile, penemuan kecepatan pemrosesan byte demi byte data internet, yang telah
meningkatkan kapasitas pengetahuan manusia melebihi sistem konvensional.
2. Transformasi organisasi pemerintah perlu diarahkan ke dalam perubahan darı desain
lama yang kurang kondusif ke desain baru yang lebih kondusif untuk terus
mengembangkan inovasi.
3. Transformasi organisasi pemerintah ditandai dengan pengembangan kepemimpinan
transformasi dengan visioner yang dikembangkan dapat memberikan nilai tambah
kualitas pelayanan, visi dan lingkungan internal yang diimbangi dengan kemampuan
merespons perubahan lingkungan eksternal yang bergerak cepat dalam era Revolusi
Industri 4.0 ini.
4. Transformasi organisasi pemerintah tersebut tidak hanya sekadar downsizing dan
prosedural semata, namun lebih fundamental pada pola kerja, budaya organisasi dan
nilai-nilai strategis yang dikembangkan.
5. Transforması organisasi pemerintah sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan,
budaya kerja, proses kerja kekuatan kerja, dan struktur organisasi yang dikembangkan
sehingga adaktif terhadap perubahan dan dapat meningkatkan kecepatan birokrasi
dalam perizinan, melayani investasi-investasi serta meningkatkan daya saing bangsa.
6. Transformasi organisasi pemerintah perlu terus diikuti dengan perubahan mindset
dalam pengelolaan keuangan negara, dengan mengedepankan pengukuran kinerja
berbasis value for money, dan semakin meningkatkan asas Performance Based
Bugeting yang fokus pada sasaran, outcome dan output.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai