Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

ARTIKEL ILMIAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa indonesia
Dosen pengampu : Ade Nurul Hidayat, S.Pd., M.T.

TEMA : Era revolusi industri 4.0


Di susun oleh: Alief Dimas Panca Wijaya

PROGRAM STUDI S1
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
2022
PENDAHULUAN

 Latar Belakang
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan
manyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam Revolusi,
perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan
dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.
Industry merupakan kegiatan memproses atau mengolah barang dengan
menggunakan sarana dan peralatan, seperti mesin.
Memasuki era industry 4,0 manusia berlomba-lomba untuk dapat bersaing dengan
yang lainnya agar tetap dapat bertahan, salah satunya dengan cara meningkatkan
kualifikasi dan kemampuan yang dimilikinya agar dapat beradaptasi dengan
perkembangan zaman. Apalagi dalam industry 4.0 manusia tidak hanya di hadapkan
pada persaingan dengan manusia yang lain, tetapi juga pada eksistensi technology digital
yang semakin canggih.
Revolusi Industri merupakan proses terjadinya perubahan secara besar-besaran di
Bidang Pertanian, Manufaktur, Pertambangan, Transportasi dan Teknologi serta
memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi dan budaya di dunia.
Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya menyebar ke suluruh Eropa Barat, Amerika
Utara, Jepang dan akhirnya ke seluruh dunia.

 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, akan membahas tentang Revolusi Industri yang perumusan
masalahnya dapat diidentifkasi sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah Revolusi Industri di Dunia?
2. Apa yang dimaksud dengan Revolusi Industri 4.0?
3. Bagaimana Prinsip, Tantangan dan Dampak dari Revolusi Industri 4.0?
4. Bagaimana Penerapan Revolusi Industri 4.0?
Tujuan
Dari Perumusan masalah diatas, maka dapat diidentifikasi tujuan dari masalah Revolusi
Industri sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sejarah Revolusi Industri di Dunia
2. Untuk mengetahui Pengertian Revolusi Industri

 Perkembangan Revolusi Industri


revolusi industri adalah perubahan besar terhadap cara manusia dalam mengolah sumber
daya dan memproduksi barang. Revolusi industri merupakan fenomena yang terjadi
antara 1750 – 1850. Saat itu, terjadi perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian,
manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi. Perubahan tersebut ikut
berdampak pada kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.
a. Revolusi Industri 1.0
Masa-masa sebelum Revolusi Industri terjadi adalah masa dimana manusia hanya
bisa mengandalkan tenaga otot, tenaga air, ataupun tenaga angin untuk
memproduksi barang atau jasa. Ini tentu saja bukan perkara mudah, apalagi
mengacu pada fakta bahwa semua tenaga itu tidak tersedia sebanyak-banyaknya di
luar sana, atau dengan kata lain terbatas. Manusia, sekuat apapun dia, pasti
membutuhkan istirahat. Dan ini merupakan bentuk non-efisiensi waktu dan tenaga.
Selain dengan otot, tenaga lain yang sering digunakan adalah tenaga air dan tenaga
angin. Biasanya ini digunakan di penggilingan. Untuk memutar penggilingan yang
begitu berat, seringkali manusia menggunakan kincir air atau kincir angin. Masalah
utama dari dua tenaga ini adalah, kita tak bisa menggunakannya di mana saja. Kita
cuma bisa menggunakannya di dekat air terjun dan di daerah yang berangin.
b. Revolusi Industri 2.0
Revolusi Industri Kedua (2.0) dikenal juga sebagai Revolusi Teknologi. Revolusi
yang dimulai pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 ini ditandai dengan
hadirnya tenaga listrik.
Sebelum adanya Revolusi Industri 2.0, proses produksi memang sudah cukup
berkembang, tenaga otot tidak lagi banyak diperlukan. Pabrik pada umumnya telah
menggunakan tenaga mesin uap ataupun listrik. Namun kendala lain ditemukan
dalam proses produksi, yaitu proses transportasi. Untuk memudahkan proses
produksi di dalam pabrik yang umumnya cukup luas, alat transportasi untuk
pengangkutan barang berat seperti mobil sangat diperlukan.
c. Revolusi Industri 3.0
Bila pada revolusi pertama pemicunya adalah ditemukannya mesin uap, revolusi
kedua dipicu dengan ditemukannya ban berjalan dan listrik, maka pada Revolusi
Industri 3.0 yang digantikan adalah manusianya.
Revolusi Industri 3.0 adalah penemuan mesin yang bergerak, yang berpikir secara
otomatis: komputer dan robot. Di saat ini, dunia bergerak memasuki era
digitalisasi. Sebagian aktifitas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan manusia
seperti menghitung atau menyimpan hal penting seperti dokumen, mulai dapat
dilakukan oleh computer. Revolusi yang terjadi juga bergerak, tidak hanya
mengenai Revolusi di bidang industry namun juga di bidang informasi.
Revolusi Industri 4.0
Penemuan internet pada akhir-akhir revolusi industri ketiga menjadi dasar dari
terbukanya gerbang menuju Revolusi Industri 4.0. Pada tahap ini, teknologi
manufaktur sudah masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran data. Hal ini
mencakup sistem siber-fisik, internet of things (IoT), komputasi awan, dan
cognitive computing. Singkatnya, revolusi industri 4.0 menanamkan teknologi
cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia.
Pada tahap ini, manusia telah menemukan pola baru ketika disruptif teknologi
(disruptivetechnology) hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-
perusahaan yang telah berjaya bertahun-tahun. Sejarah mencatat, revolusi industri
ini telah menelan banyak korban dengan matinya perusahaan-perusahaan raksasa.
Ukuran perusahaan bukan lagi jaminan disni, melainkan kreativitas dan inovasi.
 Prinsip, Tantangan dan Dampak Revolusi Industri 4.0
Dikutip dari Wikipedia, ada empat prinsip rancangan dalam Industri 4.0. Prinsip-prinsip
ini membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengimplementasikan skenario-skenario
Industri 4.0.
1. Interoperabilitas (kesesuaian): Kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia
untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan satu sama lain lewat Internet untuk
segala (IoT) atau Internet untuk khalayak (IoP).
2. Transparansi informasi: Kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan
dunia fisik secara virtual dengan memperkaya model pabrik digital dengan data
sensor. Prinsip ini membutuhkan pengumpulan data sensor mentah agar
menghasilkan informasi konteks bernilai tinggi.
3. Bantuan teknis: Pertama, kemampuan sistem bantuan untuk membantu manusia
dengan mengumpulkan dan membuat visualisasi informasi secara menyeluruh agar
bisa membuat keputusan bijak dan menyelesaikan masalah genting yang
mendadak. Kedua, kemampuan sistem siber-fisik untuk membantu manusia secara
fisik dengan melakukan serangkaian tugas yang tidak menyenangkan, terlalu berat,
atau tidak aman bagi manusia.
4. Keputusan mandiri: Kemampuan sistem siber-fisik untuk membuat keputusan
sendiri dan melakukan tugas semandiri mungkin. Bila terjadi pengecualian,
gangguan, atau ada tujuan yang berseberangan, tugas didelegasikan ke atasan.

 Penerapan Revolusi Industri 4.0


Penerapan sistem Industry 4.0 dinilai dapat menghasilkan peluang pekerjaan baru yang
lebih spesifik, terutama yang membutuhkan kompetensi tinggi. Untuk itu, dibutuhkan
transformasi keterampilan bagi sumber daya manusia (SDM) industry yang mengarah
kepada bidang teknologi informasi.
Banyak hal yang tak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba muncul dan menjadi inovasi baru,
serta membuka lahan bisnis yang sangat besar pada beberapa sector, seperti:
1. Transportasi, dengan sistem ride-sharing seperti Go-jek, Uber, dan Grab.
2. Retail, dengan sistem jual beli online seperti Lazada, Shopee, Bukalapak,
Tokopedia, dan lain-lain.
3. Keuangan, dengan sistem transaksi secara online yang sekarang sering digunakan
seperti m-banking, sms banking, e-banking.
Kehadiran revolusi industri 4.0 memang menghadirkan usaha baru, lapangan kerja
baru, profesi baru yang tak terpikirkan sebelumnya.
 Kesimpulan
Revolusi Industri telah memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan kehidupan
masyarakat di dunia. Revolusi Industri menghasilkan cara-cara menggunakan metode-
metode produksi dan pola-pola baru dalam kehidupan ekonomi dan memberikan
beberapa perubahan dalam industri barang dan perdagangan.
Revolusi Industri saat ini memasuki fase keempat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat pesat memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan
manusia. Banyak kemudahan dan inovasi yang diperoleh dengan adanya dukungan
teknologi digital. Layanan menjadi lebih cepat dan efisien serta memiliki jangkauan
koneksi yang lebih luas dengan sistem online. Hidup menjadi lebih mudah dan murah.

Anda mungkin juga menyukai