JUDUL
KELOMPOK I :
ALISYA FEBRIANI
INDRI MAULANI
ZULPA ANGGRAINI
Revolusi Industri Serta Sejarah dan Prediksinya di Masa Depan.
Apa yang Dimaksud dengan Revolusi Industri? Revolusi industri adalah proses perubahan dari
ekonomi berlandaskan agraris dan kerajinan menjadi ekonomi yang didominasi oleh industri dan
manufaktur mesin. Sederhananya, revolusi industri merupakan proses transisi mengenai cara manusia
dalam mengolah sumber daya yang berpengaruh terhadap aspek sosial, budaya, dan ekonomi. Melalui
revolusi industri, penduduk dunia diajak untuk mengenal cara bekerja yang lebih modern menggunakan
teknologi. Revolusi industri pertama kali terjadi di Inggris (Britania Raya) pada periode antara tahun
1700-1800 yang didominasi oleh eksploitasi batu bara dan besi. Setelah itu, pada akhir abad ke-19
muncullah revolusi Amerika yang berlanjut hingga Perang Dunia II.
Apakah Anda familiar dengan James Watt? Tepat! James Watt adalah penemu mesin uap yang
menjadi pembaharu dalam sektor industri untuk pertama kalinya. Maka dari itu, James Watt dikenal
sebagai Bapak revolusi industri. Selain James Watt, yang menjadi tokoh perubahan besar di berbagai
industri antara lain:
Ketika memasuki revolusi industri, ada beberapa karakteristik yang harus diketahui. Dalam hal ini, ciri-
ciri industrial revolution tak hanya datang dari aspek teknologi. Pasalnya, masyarakat pun akan
memasuki tatanan sosial, budaya, serta kondisi ekonomi yang berbeda. Simak poin-poin berikut ini:
A. Maraknya penggunaan bahan baku baru terutama besi dan baja untuk mengoptimalkan
hasil industri.
B. Manusia mulai memanfaatkan sumber energi baru, baik bahan bakar maupun tenaga
penggerak. Contohnya seperti batu bara, mesin uap, listrik, minyak bumi, dan mesin
pembakaran dalam.
C. Revolusi industri ditandai juga dengan penemuan mesin-mesin baru seperti mesin pemintal
dan alat tenun listrik. Revolusi ini dapat menghemat waktu dan tenaga yang dikeluarkan
oleh manusia, serta berpotensi untuk meningkatkan jumlah barang yang diproduksi.
D. Umumnya terdapat pembentukan sebuah organisasi kerja baru yang dikenal sebagai
sistem pabrik. Hal ini dilakukan agar pembagian kerja lebih efektif serta terdapat
spesialisasi fungsi.
uap, kapal uap, mobil, pesawat terbang, dan elektornik serta alat transportasi yang lainnya.
Revolusi industri membuat proses produksi barang beralih dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin.
Dengan adanya sistem ini, maka tercipta beberapa contoh dari hasil revolusi industri seperti
peningkatan produksi dan efisiensi, serta adanya migrasi dari pedesaan ke perkotaan. Lebih lanjut lagi,
ada beberapa dampak revolusi industri untuk masyarakat dunia yang berkepanjangan seperti berikut ini:
~Pertumbuhan dalam inovasi dan penemuan layanan digital yang lebih canggih
~Kondisi kerja yang terlalu demanding (menuntut) dan membuat buruh tertekan
~Kondisi hidup yang tidak sehat, polusi yang tercemar, dan sumber daya alam yang tidak diperbarui
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, mesin uap yang ditemukan oleh James Watt pada abad
ke-18, menjadi kekuatan utama yang mendorong terjadinya revolusi industri. Saat itu, di Inggris, mesin
uap digunakan sebagai alat tenun pertama yang dapat meningkatkan produktivitas industri tekstil.
Proses manufaktur yang sebelumnya hanya mengandalkan tenaga manusia akhirnya digantikan oleh
mesin yang dapat memproduksi barang dengan jumlah lebih besar, plus waktu yang lebih cepat.
Ditandai dengan adanya penemuan tenaga listrik yang bisa diaplikasikan pada mesin pada awal
abad ke-19, revolusi industri kedua melahirkan istilah mass production, yaitu produksi massal pada
industri manufaktur yang jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan dengan menggunakan mesin uap
sebelumnya. Energi listrik mendorong para ilmuwan untuk menemukan berbagai teknologi lainnya
seperti lampu, mesin telegraf, dan Assembly Line dengan menggunakan ban berjalan (conveyor belt).
Teknologi tersebut merupakan alat bantu pada sistem pengangkutan barang khususnya untuk
memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lainnya.
Perkembangan revolusi semakin maju pada awal abad ke-20, yaitu abad dimulainya revolusi
industri 3.0. Di era ini, muncul teknologi digital dalam industri manufaktur yang mulai menggunakan
metode komputerisasi pada proses produksi. Dengan demikian, macam-macam aktivitas sebagian besar
manusia mulai terintegrasi dalam perangkat komputer sebagai operator dan pengendali produksi.
Secara besar, manusia tidak lagi mengendalikan mesin industri dan mulai menggunakan Programmable
Logic Controller (PLC) atau sistem otomatisasi berbasis komputer yang membuat produksi menjadi
semakin mudah.
Kehadiran teknologi internet yang berkembang semakin masif pada masa kini bukan hanya
berpengaruh pada kemudahan berbagi informasi dan komunikasi antar manusia di seluruh dunia, akan
tetapi hal ini telah menjadi proses pendukung dalam proses transaksi bisnis yang bergerak secara digital.
Banyak inovasi luar biasa pada revolusi industri 4.0, yaitu di antaranya Internet of Things (IoT), Big Data,
Artificial Intelligence (AI), rekayasa genetika, atau mesin pintar. Selain itu, walau adanya kemajuan
teknologi internet, hal ini tidak menyebabkan berkurangnya lapangan pekerjaan. Justru kecanggihan ini
digunakan untuk wadah menciptakan kesempatan kerja yang lebih banyak lagi. Oleh karena itu masa
revolusi ini memberikan efek yang sangat besar pada tata cara kehidupan manusia.
Pada 21 Januari 2019, Perdana Menteri Jepang mengungkap bahwa mereka telah menyiapkan
konsep industri 5.0 yang akan berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi
(technology based). Pada tingkat ke-5 ini, teknologi akan berkembang dengan begitu pesat. Salah satu
produk yang diprediksi akan muncul adalah kehadiran robot dengan kecerdasan yang dianggap mampu
menggantikan peran manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Inovasi untuk perkembangan teknologi
akan semakin beragam di masa yang akan datang. Manusia akan terus berpikir kreatif untuk
menciptakan produk-produk baru dan mengganti teknologi yang ada sebelumnya.