Anda di halaman 1dari 2

Revolusi Industri

Revolusi Industri merupakan perubahan di Inggris yang terjadi pada pertengahan abad ke-18, akibat
penemuan mesin. Mulanya, barang keperluan di Inggris dan sekitarnya dibuat dengan tangan atau
menggunakan alat sederhana. Namun, ketika mesin ditemukan, orang mulai menghasilkan barang
dengan cepat, hingga jumlahnya melampaui kebutuhan masyarakat. Pengertian revolusi industri
Revolusi industri adalah keadaan di mana banyak aspek kehidupan berhasil dipengaruhi oleh
perubahan global. Proses produksi barang atau jasa yang awalnya mengalami kesulitan,
membutuhkan waktu lama, dan memakan biaya sangat mahal menjadi lebih mudah. Bahkan tak
sedikit pula yang pengerjaannya menjadi lebih cepat, murah, efektif dan efisien.

Revolusi industri sudah berlangsung empat kali, yaitu

revolusi industri 1.0,

revolusi industri 2.0,

revolusi industri 3.0,

revolusi industri 4.0.

Revolusi Industri 1.0 Terjadi sekitar tahun 1800 sampai 1900. Inggris merupakan negara yang
memelopori lahirnya revolusi industri ini. Beberapa sektor yang mengawali revolusi ini, antara lain:
Industri tekstil Di era industrialisasi dan mekanisasi, inovasi di sektor industri tekstil mengalami
perkembangan yang luar biasa. Diawali dengan pembuatan mesin pintal. Produksi tekstil yang
awalnya menggunakan tenaga manusia, berubah menjadi mesin yang membuat prosesnya lebih
efisien juga efektif.

Industri besi dan baja Sektor ini juga mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat. Adanya
inovasi, membuat proses pembuatan besi dan baja lebih murah. Industri transportasi Sektor lain
yang juga mengalami perubahan adalah industri transportasi. Sebelumnya, industri barang diangkut
menggunakan tenaga hewan. Namun, setelah ditemukannya mesin uap dan kapal uap, proses
pengiriman barang memakai kapal laut dan kereta api. Revolusi Industri 2.0 Pada periode ini,
kemajuan industri terjadi sangat cepat di Inggris, Jerman, Amerika, Perancis, dan Jepang. Revolusi
industri 2.0 dikenal sebagai revolusi teknologi. Karena pada waktu ini terjadi lompatan besar dan
radikal dalam perkembangan teknologi juga budaya masyarakat. Inovasi yang terjadi di era ini
merupakan kelanjutan revolusi industri 1.0. Berikut beberapa contohnya: Pengembangan sumber
daya energi, seperti minyak bumi dan batu bara Penemuan arus listrik AC dan DC yang berfungsi
dalam pembuatan motor listrik Inovasi produksi besi dan baja berskala besar Produksi massal mobil
dan pesawat sebagai alat transportasi Penggunaan mesin industri untuk manufaktur Penggunaan
telegraf untuk komunikasi jarak jauh Penggunaan teknologi listrik dalam transportasi dan
telekomunikasi.

Revolusi Industri 3.0 Diawali dengan kemunculan teknologi informasi dan elektronik yang masuk ke
dunia industri. Misalnya sistem otomatisasi berbasis komputer dan robot. Peralatan industri sudah
tidak dikendalikan oleh manusia, namun diatur oleh komputer atau yang disebut komputerisasi. Di
periode ini muncul inovasi pengembangan perangkat lunak untuk memanfaatkan perangkat keras
elektronik. Banyak penemuan dan pembuatan perangkat elektronik yang bertujuan
mengotomatisasi operasional mesin, guna menggantikan operator produksi. Beberapa contoh
revolusi industri 3.0, antara lain: Teknologi komputer Akses internet Peralatan elektronik, seperti
smartphone Sistem perangkat lunak (software) Pengembangan sumber energi baru Revolusi Industri
4.0 Ditandai dengan adanya konektivitas manusia, data, dan mesin dalam bentuk virtual atau cyber
physical.

Revolusi Industri dan Dampaknya bagi Indonesia Perkembangan ini membawa perubahan sangat
cepat yang bertujuann meningkatkan kualitas kehidupan. Di era revolusi industri 4.0, otomatisasi di
segala bidang untuk mencapai produktivitas yang lebih efektif dan efisien, sangat mungkin terjadi.
Penerapan sistem informasi rantai pasokan digital ke segala unit kerja akan meminimalkan peran
manusia sebagai operator. Secara umum, era ini akan mengganti peran tenaga manusia dari
operator menjadi seorang ahli berkompetensi tinggi.

Anda mungkin juga menyukai