Anda di halaman 1dari 88

REVOLUSI INDUSTRI DAN PROSES INDUSTRALISASI

Revolusi industri adalah perubahan besar terhadap cara manusia dalam


mengolah sumber daya dan memproduksi barang. Revolusi industri
merupakan fenomena yang terjadi antara 1750 – 1850. Saat itu, terjadi
perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi, dan teknologi. Perubahan tersebut ikut
berdampak pada kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.

Sejarah revolusi industri 1.0 sampai 4.0 (Sumber: kemenperin.go.id)

 Revolusi Industri 1.0


Revolusi Industri yang pertama terjadi pada abad ke-18 ditandai dengan
penemuan mesin uap yang digunakan untuk proses produksi barang. Saat
itu, di Inggris, mesin uap digunakan sebagai alat tenun mekanis pertama
yang dapat meningkatkan produktivitas industri tekstil. Peralatan kerja
yang awalnya bergantung pada tenaga manusia dan hewan akhirnya
digantikan dengan mesin tersebut.
Selain itu, mesin uap digunakan pada bidang transportasi. Transportasi
internasional pada masa itu adalah transportasi laut yang masih
menggunakan tenaga angin.
Mesin uap menjadi inti awal mulanya revolusi industri di dunia (Sumber: haikudeck.com)

Namun, angin tidak dapat sepenuhnya diandalkan karena bisa jadi angin
bertiup dari arah yang berlawanan atau bahkan tidak ada angin sama
sekali.

Penggunaan tenaga angin pada alat transportasi pun mulai berkurang


semenjak James Watt menemukan mesin uap yang jauh lebih efisien dan
murah dibandingkan mesin uap sebelumnya pada 1776. Dengan mesin
uap tersebut, kapal dapat berlayar selama 24 jam penuh jika mesin uap
tetap didukung dengan kayu dan batu bara yang cukup.
Revolusi industri memungkinkan bangsa Eropa mengirim kapal perang ke
seluruh penjuru dunia dalam waktu yang jauh lebih singkat. Negara-
negara imperialis di Eropa mulai menjajah kerajaan-kerajaan di Afrika dan
Asia. Selain penjajahan, terdapat dampak lain dari revolusi industri, yaitu
pencemaran lingkungan akibat asap mesin uap dan limbah-limbah pabrik
lainnya.
 Revolusi Industri 2.0
Revolusi industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20. Revolusi industri ini
ditandai dengan penemuan tenaga listrik. Tenaga otot yang saat itu sudah
tergantikan oleh mesin uap, perlahan mulai tergantikan lagi oleh tenaga
listrik. Walaupun begitu, masih ada kendala yang menghambat proses
produksi di pabrik, yaitu masalah transportasi. 
Di akhir 1800-an, mobil mulai diproduksi secara massal. Produksi massal
ini tidak lantas membuat proses produksinya memakan waktu yang cepat
karena setiap mobil harus dirakit dari awal hingga akhir di titik yang sama
oleh seorang perakit mobil. Artinya, untuk merakit banyak mobil, proses
perakitan harus dilakukan oleh banyak orang yang merakit mobil dalam
waktu yang bersamaan.
Revolusi terjadi dengan terciptanya "lini produksi" atau assembly line yang
menggunakan "ban berjalan" atau conveyor belt pada 1913. Hal ini
mengakibatkan proses produksi berubah total karena untuk
menyelesaikan satu mobil, tidak diperlukan satu orang untuk merakit dari
awal hingga akhir. Para perakit mobil dilatih untuk menjadi spesialis yang
mengurus satu bagian saja.
Selain itu, para perakit mobil telah melakukan pekerjaannya dengan
bantuan alat-alat yang menggunakan tenaga listrik yang jauh lebih mudah
dan murah daripada tenaga uap.
Revolusi industri kedua ini juga berdampak pada kondisi militer pada
perang dunia II. Ribuan tank, pesawat, dan senjata diciptakan dari pabrik-
pabrik yang menggunakan lini produksi dan ban berjalan. Hal ini terjadi
karena adanya produksi massal (mass production). Perubahan dari
masyarakat agraris menjadi masyarakat industri boleh dibilang menjadi
komplit.

Conveyor belt mempermudah proses pengangkutan barang (Sumber: ford-truck.com)


 Revolusi Industri 3.0
Setelah revolusi industri kedua, manusia masih berperan sangat penting
dalam proses produksi berbagai macam jenis barang. Tetapi, setelah
revolusi industri yang ketiga, manusia tidak lagi memegang peranan
penting. Setelah revolusi ini, abad industri pelan-pelan berakhir dan abad
informasi dimulai.
Jika revolusi pertama dipicu oleh mesin uap, revolusi kedua dipicu oleh
ban berjalan dan listrik, revolusi ketiga ini dipicu oleh mesin yang dapat
bergerak dan berpikir secara otomatis, yaitu komputer dan robot.
Salah satu komputer pertama yang dikembangkan di era perang dunia II
sebagai mesin untuk memecahkan kode buatan Nazi Jerman adalah
komputer bernama Colossus. Komputer yang dapat diprogram tersebut
merupakan mesin raksasa sebesar ruang tidur yang tidak memiliki RAM
dan tidak bisa menerima perintah dari manusia melalui keyboard.
Komputer purba tersebut hanya menerima perintah melalui pita kertas
yang membutuhkan daya listrik sangat besar, yaitu 8.500 watt.
Namun, kemajuan teknologi komputer berkembang luar biasa pesat
setelah perang dunia kedua selesai. Penemuan semikonduktor, transistor,
dan kemudian integrated chip (IC) membuat ukuran komputer semakin
kecil, listrik yang dibutuhkan semakin sedikit, serta kemampuan
berhitungnya semakin canggih.
Mengecilnya ukuran membuat komputer bisa dipasang di mesin-mesin
yang mengoperasikan lini produksi. Komputer pun mulai menggantikan
banyak manusia sebagai operator dan pengendali lini produksi.

Teknologi komputer mulai muncul pada revolusi industri 3.0 (Sumber: timetoast.com)
Revolusi Industri 4.0
Nah, inilah revolusi industri yang saat ini sedang ramai diperbincangkan.
Bahkan, diangkat menjadi salah satu topik dalam Debat Capres 2019.
Industri 4.0 adalah tren di dunia industri yang menggabungkan teknologi
otomatisasi dengan teknologi siber. Istilah industri 4.0 berasal dari sebuah
proyek dalam strategi teknologi canggih Pemerintah Jerman yang
mengutamakan komputerisasi pabrik.
Pada industri 4.0, teknologi manufaktur sudah masuk pada tren
otomatisasi dan pertukaran data. Hal tersebut mencakup sistem siber-
fisik, internet of things (IoT), cloud computing, dan cognitive computing.
Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan manusia, termasuk
ekonomi, dunia kerja, bahkan gaya hidup. Singkatnya, revolusi industri 4.0
menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai
bidang kehidupan manusia.

Banyak hal yang tak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba muncul dan menjadi
inovasi baru, serta membuka lahan bisnis yang sangat besar. Contoh
terdekatnya, munculnya transportasi dengan sistem ride-
sharing seperti Go-Jek dan Grab. Kehadiran revolusi industri 4.0 memang
menghadirkan usaha baru, lapangan kerja baru, dan profesi baru yang tak
terpikirkan sebelumnya.
Tidak dapat dipungkiri, berbagai aspek kehidupan manusia akan terus
berubah seiring dengan revolusi dan perkembangan teknologi yang
terjadi. Memang perubahan seringkali diiringi banyak dampak negatif dan
menimbulkan masalah-masalah baru. Namun, perubahan juga selalu bisa
membawa masyarakat ke arah yang lebih baik.

salah satu inovasi yang ada di revolusi industri 4.0 yaitu munculnya Artificial Intelligence (Sumber:
colombiainteligente.org)
Prediksi Revolusi Industri 5.0

Diprediksi pada masa depan akan muncul kehadiran robot yang bisa
menggantikan peran manusia (Sumber: boingboing.net)

Pada 21 Januari 2019, Perdana Menteri Jepang mengungkapkan telah


menyiapkan konsep industri 5.0 yang akan berpusat pada manusia
(human-centered) dan berbasis teknologi (technology based). Teknologi
akan berkembang dengan begitu pesat, salah satu produk yang diprediksi
akan muncul adalah kehadiran robot dengan kecerdasan yang dianggap
mampu menggantikan peran manusia dalam berbagai aspek kehidupan. 

Inovasi untuk perkembangan teknologi akan semakin beragam di masa


yang akan datang. Manusia akan terus berpikir kreatif untuk menciptakan
produk-produk baru dan mengganti teknologi yang ada sebelumnya.
Sudah siapkah kita menyambut masa depan revolusi industri?
Pengertian Industrialisasi

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), industrialisasi


adalah usaha menggalakan industri dalam suatu negara. Menurut
Kamus Oxford, industrialisasi adalah pengembangan industri di
suatu negara atau wilayah dalam skala luas.
 Menurut Kamus Cambridge, industrialisasi adalah proses
pengembangan industri dalam sebuah negara.
 Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, industrialisasi adalah proses
konversi menuju tatanan sosial ekonomi yang didominasi industri.
 Dikutip dari Ekonomi Pembangunan (2004) karya Lincolin Arsyad,
industrialisasi adalah proses modernisasi ekonomi yang mencakup
seluruh sektor ekonomi yang berkaitan satu sama lain dengan
industri pengolahan. Artinya, industrialisasi bertujuan meningkatkan
nilai tambah seluruh sektor ekonomi dengan sektor industri
pengolahan sebagai sektor utama. Maksudnya, dengan adanya
perkembangan industri maka akan memacu dan mengangkat
pembangunan sektor-sektor lainnya.
 SR Parker dalam The Sociology of Industry (1967) menjelaskan
industrialisasi adalah proses segala hal yang berkaitan dengan
teknologi, ekonomi, perusahaan dan orang-orang yang terlibat di
dalamnya.
 R Biernacki telah menjelaskan definisi industrialisasi melalui
International Encyclopedia of the Social and Behavioral Sciences
(2001). Industrialisasi adalah proses menerapkan ilmu mekanik,
kimia dan listrik untuk mengatur kembali produksi dengan sumber
energi tak bergerak.
 PK O'Brien dalam International Encyclopedia of The Social and
Behavioral Sciences (2001) menjelaskan pengertian industrialisasi.
Industrialisasi mencakup transformasi cepat dalam manufaktur
yang signifikan kaitannya dengan semua bentuk produksi lainnya
dan pekerjaan yang dilakukan dalam ekonomi nasional atau
regional.

Kesimpulannya, industrialisasi adalah transformasi dari ekonomi berbasis


pertanian atau sumber daya menuju ekonomi berbasis manufaktur
massal.
Lima faktor industrialisasi

Agar dapat tumbuh dalam skala yang signifikan, industrialisasi membutuhkan


beberapa elemen atau faktor kunci.

Faktor kunci industrialisasi meliputi tanah, tenaga kerja, modal, teknologi dan
koneksi. Tanpa pasokan besar dari elemen-elemen tersebut dan kemampuan
mengaturnya, masyarakat tidak dapat berkembang menjadi masyarakat
industri. Berikut ini faktor industrialisasi dan penjelasannya:

1. Tanah

Tanah merujuk bukan hanya permukaan yang digunakan untuk pertanian,


pabrik atau sarana transportasi. Apa yang ada di bawah tanah terutama
mineral adalah penting. Kandungan material mentah membantu industri
suatu negara menjadi berkembang. Baca juga: Menyelisik Peran Industri Hulu
Migas untuk Pembangunan Daerah

2. Tenaga kerja

Tenaga kerja adalah elemen manusia dalam industrialisasi. Pada awal


perusahaan bekerja, banyak tenaga dibutuhkan. Faktor manusia ini juga
meliputi para pelaku usaha, atau orang yang membuat keuangan, mengelola
materi dan pekerja, operasional dan lainnya.

3. Modal

Modal adalah uang, mesin produksi, dan perusahaan itu sendiri. Modal
memungkinkan pekerja mendapatkan izin untuk mengeola dan memproses
materi menjadi produk. Baca juga: Cita-cita Jokowi: Jadikan Indonesia Pusat
Industri Mobil Listrik Dunia

4. Teknologi

Teknologi adalah ilmu pengetahuan terapan untuk penggunaan industri


maupun komersil. Ribuan penemuan pada abad ke-19 membantu mekanisasi
dan memperbaiki proses manufaktur. Penemuan-penemuan tersebut
membuat lebih efisien dan meningkatkan produktivitas.

5. Koneksi Koneksi adalah elemen kunci dalam perkembangan industrial.


Transportasi menghubungan antara materi mentah, produsen dan
konsumen. Koneksi adalah infrastruktur yang merupakan kombinasi jaringan
transportasi dan komunikasi. Koneksi adalah pondasi dan bingkai
pertumbuhan ekonomi.
Karakteristik Industrialisasi

Industrialisasi adalah proses transformasi ekonomi dari pertanian menjadi


berbasis pada produksi barang. Kerja manual individu sering digantikan oleh
produksi massal mekanis dan pengrajin diganti oleh jalur perakitan.

Dikutip dari Investopedia, berikut ini adalah karakteristik atau ciri-ciri


industrialisasi:

 Pertumbuhan ekonomi meliputi peningkatan total pendapatan dan


standar hidup dalam masyarakat.
 Pembagian kerja yang lebih efisien.
 Penggunaan inovasi teknologi untuk memecahkan masalah dari
ketergantungan pada kondisi di luar kendali manusia.

Menurut PK O'Brien, proses industrialisasi ditandai dengan:

Perubahan teknologi dan organisasi yang mengarah ke tingkat produktivitas


yang lebih tinggi.

Peningkatan standar hidup.

Pertumbuhan penduduk.

Urbanisasi.

Perubahan budaya.

Pergeseran keseimbangan di antara negara-negara.

Proses industrialisasi Esensi proses industrialisasi pada masyarakat kapitalis


dan juga masyarakat yang didominasi negara dengan perencanaan pusat
(seperti bekas Uni Soviet) memiliki kesamaan. Berikut ini bagaimana proses
industrialisasi terjadi menurut R Biernacki:

 Awalnya industrialisasi ditandai dengan transfer besar-besaran tenaga


kerja dari pertanian dan ke pabrik-pabrik yang memiliki konsentrasi
peralatan modal.
 Peningkatan produktivitas tenaga kerja yang dikhususkan untuk
manufaktur menjadi seimbang dengan peningkatan permintaan barang.
 Lapangan kerja di sektor jasa meningkat lebih cepat daripada manufaktur
setelah awalindustrialisasi.
PERAN PENTING INDUSTRI

 Peran Sektor Industri Dalam Pertumbuhan Ekonomi

Zona industri memegang kedudukan kunci bagaikan mesin pembangunan sebab


zona industri mempunyai sebagian keunggulan dibanding zona lain sebab nilai
kapitalisasi modal yang tertanam sangat besar, keahlian meresap tenaga kerja
yang besar, pula keahlian menghasilkan nilai tambah dari tiap input ataupun
bahan dasar yang diolah.

Peranan zona industri dalam pembangunan ekonomi di bermacam negeri sangat


berarti sebab zona industri mempunyai sebagian keunggulan dalam perihal
akselerasi pembangunan.

Cocok dengan tahapan pertumbuhan negeri kita, telah saatnya kita


melaksanakan perpindahan andalan zona ekonomi kita dari industri primer ke
industri sekunder, spesialnya industri manufaktur nonmigas.

Ditengah hiruk pikuknya tuntutan kenaikan Upah Minimun Propinsi (UMP) yang
perlu dicarikan solusi cepat oleh Pemerintah, Dunia Usaha dan Pekerja, sehingga
tidak mengganggu kinerja sektor industri dalam menopang pertumbuhan
ekonomi nasional. Industri Pengolahan Non Migas masih menjadi tulang
punggung pertumbuhan ekonomi nasional selama tahun 2012.

Sesuai dengan data EPS yang diolah Kementerian Perindustrian pada triwulan III
2012 misalnya, sektor ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu
sebesar 7,3% yoy. Walaupun industri migas mengalami kontraksi sekitar 5%,
namun tingginya pertumbuhan Industri Pengolahan Non Migas mengakibatkan
Sektor Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan sebesar 6,4% yoy.

Sebagaimana disampaikan Menteri Perindustrian M S Hidayat dalam paparan


akhir tahun 2012 lalu, pertumbuhan sebesar 6,4% tersebut Sektor Industri
Pengolahan menjadi motor pertumbuhan utama dan menjadi
sumber pertumbuhan ekonomi terbesar pada triwulan III 2012.

Meskipun ketidakpastian perekonomian dunia masih terus berlangsung, namun


kondisi perekonomian Indonesia tetap berjalan dengan pertumbuhan yang
cukup tinggi. Pada triwulan III 2012 pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh
sebesar 6,2% (yoy), dan merupakan pertumbuhan tertinggi kedua di Asia setelah
China, dan ke-5 tertinggi di dunia.

Dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,2% itu, Sektor Industri


Pengolahan menyumbang pertumbuhan sebesar 1,62%. Kemudian diikuti oleh
Sektor Perdagang'an, Hotel, dan Restoran yang menyumbang sebesar 1,22% dan
Sektor Pengangkutan dan Komunikasi menyumbang sebesar 1,02%. Sedangkan
kontribusi sektor-sektor lainnya di bawah 1%.

Dicapainya pertumbuhan Industri Non Migas sebesar 7,3% pada triwulan III
2012, tidak saja lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan II2012 sebesar 6,1%,
tetapi juga lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan III tahun 2011 yang mencapai
7,2% (yoy). Dengan pertqmbuhan sebesar 7,3% tersebut, fnaka pertumbuhan
Industri Npn Migas kembali lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasibnal. Dan
dengan pertumbuhan tersebut, maka secara kumulatif hingga triwulan III tahun
2012, pertumbuhan Industri Non Migas mencapai sebesar 6,5%.

Pertumbuhan industri tersebut didukung oleh tingginya tingkat konsumsi


masyarakat, dan meningkatnya investasi di sektor industri secara sangat
signifikan sehingga menyebabkan tetap terjaganya kinerja sektor industri
manufaktur hingga saat ini. Beberapa investasi yang menonjol pada Januari-
September 2012 nilai investasi PMA pada Industri Non Migas mencapai sekitar
US$ 8,6 milyar, atau meningkat 65,9% terhadap nilai investasi pada periode yang
sama tahun 2011.

Sementara nilai investasi PMDN pada Januari-September 2012 mencapai Rp 38,1


triliun, atau meningkat sebesar 40,19% dari periode yang sama tahun
sebelumnya.Dicapainya pertumbuhan industri non migas sebesar 6,5% hingga
triwulan III 2012 didukung oleh kinerja pertumbuhan sebagian besar kelompok
Industri Non Migas, yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi.

Pertumbuhan tertinggi dicapai kelompok Industri Pupuk, Kimia & Barang dari
karet sebesar 8,91%. Kemudian diikuti kelompok Industri Semen dan Barang
Galian Bukan Logam sebesar 8,75%. Kelompok Industri Makanan, Minuman dan
Tembakau, di ururutan berikutnya dengan pertumbuhan 8,22%, dan kelompok
Industri Alat Angkut, Mesin dan Peralatannya sebesar 7,52%.

Urutan berikutnya kelompok Industri Logam Dasar Besi dan Baja yang tumbuh
sebesar 5,70%, dan kelompok Industri Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki sebesar
3,64%. Hasil-hasil yang dicapai tidak terlepas dari kebijakan dan upaya yang telah
dilakukan oleh Pemerintah serta didukung oleh para pelaku usaha dan
masyarakat dalam rangka pengembangan dan peningkatan daya saing industri
nasional.

Program dan upaya yang dilakukan pemerintah dalam pengembangan industri


yang menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi nasional menjadi program
prioritas yaitu: 1) Program Hilirisasi Industri Berbasis Agro, Migas, dan Bahan
Tambang Mineral. 2) Program Peningkatan Daya Saing Industri Berbasis SDM,
Pasar Domestik, dan Ekspor. 3) Program Pengembangan Industri Kecil dan
Menengah dan lain sebagainya.

Tantangan dan peluang industri tahun 2013 masih sangat tergantung pada
kondisi perekonomian Amerika Serikat dan Uni Eropa yang masih diwarnai
ketidakpastian. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran banyak kalangan. Akan
tetapi, dengan terus membaiknya kinerja sektor industri non migas dan pesatnya
peningkatan investasi di sektor ini, maka pada tahun 2013 pertumbuhan indutri non
migas diperkirakan bisa mencapai sedikitnya 6,8%.

Bahkan jika upaya-upaya maksimal bisa dilakukan, industri non migas diperkirakan
bisa tumbuh sekitar 7,1%, dimana dalam hal ini Industri Pupuk, Kimia & Barang dari
karet, Industri Semen & Barang Galian bukan logam; Industri Makanan & Minuman,
dan Industri Otomotif diharapkan bisa menjadi motor pertumbuhan industri
manufaktur.

Apabila berbagai permasalahan yang menghambat pertumbuhan sektor industri


seperti penyediaan infrastuktur, ketersediaan gas, listrik dan iklim investasi yang
kondusif dapat ditemukan solusinya, maka sektor industri di yakini dapat berperan
lebih besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan pertumbuhan industri non migas tersebut, maka pertumbuhan sektor industri
pengolahan secara keseluruhan diperkirakan bisa mencapai 6,2 - 6,5% pada tahun
2013 dan pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan bisa mencapai 6,2 - 6,7%.
MANAJEMEN DALAM DUNIA INDUSTRI

manajemen industri secara umum adalah suatu upaya pengaturan ulang yang
dilakukan oleh sebuah industri dalam mencapai tujuan usahanya secara lebih
efektif dan juga lebih efisien.

Itu artinya, manajemen industri adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh
suatu industri untuk mengembangkan industri dengan menggunakan prinsip
planning sampai dengan controlling, pemenuhan fungsi manajerial untuk bisa
memperoleh tujuan usaha, sehingga tingkatan manajemen yang didukung
keterampilan yang dibutuhkan akan menggerakkan sumber daya manusia hingga
pasar yang ada.

Berdasarkan penjelasan terkait manajemen industri tersebut, maka bisa kita tarik
kesimpulan bahwa manajemen industri sangat erat kaitannya dengan upaya
memelihara kerjasama dalam suatu organisasi untuk bisa mencapai tujuan yang
direncanakan dengan menggunakan sumber daya yang ada.

Tingkatan Manajemen Industri

Sesuai dengan pengertian dari manajemen industri itu sendiri, pada suatu usaha
atau bisnis, umumnya tingkatan manajemen ini bisa dikelompokkan menjadi dua
kelompok utama, yaitu tingkatan manajemen vertikal dan tingkatan manajemen
horizontal. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya.

1. Tingkat Manajemen Vertikal

Tingkatan manajemen vertikal ini pun terbagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu:

 Manajemen Puncak (Top Management/ Corporate)


Manajemen puncak ini biasa disebut dengan CEO atau Chief Executive Officer
yang didalamnya terdiri dari beberapa orang pemimpin. Tugas dan tanggung
jawab dari CEO itu sendiri adalah membuat serangkaian kebijakan strategis yang
diterapkan dalam jangka waktu panjang dan sifat tugasnya lebih pada tugas
manajerial.

 Manajemen Menengah (Middle Management/ Business)


Biasanya, manajemen menengah ini diisi oleh divisional manager atau manajer
divisi. Tugas dan tanggung jawab yang dimilikinya adalah membuat serta
merencanakan pelaksanaan yang sifatnya taktis.
 Manajemen Bawah (First Line Management/ Fungsional)
Manajemen bawah ini biasanya lebih dikenal dengan functional manajer. Mereka
adalah supervisor atau mandor yang memiliki tugas untuk mengarahkan
pekerjaan yang sifatnya operasional kepada bawahannya berdasarkan
perencanaan yang sebelumnya telah dibuat oleh pihak manajer atas.

2. Tingkat Manajemen Secara Horizontal

Manajemen dalam tingkatan horizontal pun terbagi lagi menjadi enam bagian,
yaitu:

 Administrasi, adalah departemen atau divisi yang mempunyai tugas dan


juga tanggung jawab dalam hal pengarsipan, pembuatan serta ekspedisi
surat menyurat dari dan juga untuk perusahaan.
 Akuntan, adalah divisi atau departemen yang bertugas dalam mencatat
seluruh jenis transaksi keuangan, baik itu transaksi keluar ataupun
transaksi masuk. Akuntan juga memiliki tanggung jawab dalam membuat
laporan neraca laba rugi secara berkala dalam waktu tertentu.
 Keuangan, adalah divisi atau departemen yang bertugas dalam
mengelola dan juga mengalokasikan dana dari suatu organisasi agar
mampu memenuhi keperluan dana untuk seluruh divisi yang ada pada
perusahaan tersebut.
 Personalia, adalah suatu bagian atau divisi yang memiliki tugas dalam
mengelola sumber daya manusia, baik itu dalam hal pemeliharaan
ataupun pengadaan.
 Produksi, adalah suatu divisi atau departemen yang bertugas dalam hal
pelaksanaan, perencanaan, dan juga pengendalian produksi. Pekerjaan
yang dilakukan oleh mereka adalah mengolah bahan baku menjadi
produk barang matang.
 Litbang, adalah divisi ataupun departemen yang memiliki tugas dalam hal
riset pasar, pengembangan produk, atau menganalisis persaingan yang
ada.

Fungsi Manajemen Industri

Terdapat empat fungsi utama dalam manajemen industri. Ilmu manajemen


sendiri pada dasarnya harus mampu merencanakan, mengatur sesuai dengan
rencana, mengarahkan sumber daya untuk bekerja ke arah rencana tersebut dan
juga mengevaluasinya seefektif mungkin. Berikut ini adalah penjelasan dari
fungsi-fungsi tersebut.
1. Planning

Salah satu peran utama dari seorang manajer adalah menyusun rencana yang
matang untuk memenuhi tujuan dan target industri itu sendiri. Rencana tersebut
bisa melibatkan pengalokasian terhadap sumber daya karyawan dan tanggung
jawab dari pendelegasian dan juga menetapkan jadwal dan standar yang dinilai
realistis untuk diselesaikan,

Perencanaan tersebut harus dilakukan oleh mereka yang berada dalam peran
manajemen untuk terus memeriksa kemajuan tim di dalamnya agar mampu
membuat penyesuaian yang tepat dan mempertahankan gambaran yang jelas
terkait tujuan dan juga target  industri yang lebih besar.

Sebagian besar dari fungsi perencanaan tersebut terdiri dari menentukan


tanggung jawab tentang apa yang harus diberikan kepada pihak karyawan,
menetapkan tingkat prioritas serta beberapa tugas tertentu, dan juga melakukan
penjadwalan

2. Organizing

Seiring dengan dilakukannya perencanaan, keterampilan dari organisasi mampu


membantu manajemen industri berjalan dengan lancar.

Dengan menetapkan proses dan juga struktur internal hingga mengetahui


karyawan atau tim mana yang nantinya paling sesuai untuk melakukan beberapa
tugas spesifik, menjaga seluruh karyawan dan seluruhnya secara terorganisir
adalah salah satu fungsi penting dari manajemen.

Jadi, pihak manajemen perusahaan tidak melulu harus memberikan tugas secara
efisien dan memastikan karyawannya mempunyai apa yang dibutuhkan untuk
bisa menyelesaikan tugas mereka, tapi manajemen juga harus mampu mengatur
dan juga merespon segara tantangan baru.

Cara ini akan bisa dilakukan dalam bentuk penyesuaian waktu untuk suatu
proyek ataupun mengalokasikan kembali tugas dari tim yang satu ke tim yang
lainnya.

3. Leading

Proses kepemimpinan juga harus bisa dibawa ke arah yang lebih kuat saat
ditetapkan agar bisa dikomunikasikan pada proses, produk dan juga layanan
terbaru, atau kebijakan dari  internal industri.
Seorang pemimpin bisa memanifestasikan dirinya dengan berbagai cara, seperti
mengenali kapan karyawan memerlukan dorongan tertentu dan pujian tertentu
untuk bisa menangani konflik yang terjadi antar anggota tim secara lebih tegas
dan adil.

Sehingga, kerap kali seorang manajer harus menjadi pemimpin bahkan selama
interaksi terjadi untuk bisa mendukung, mendorong dan juga memotivasi
bawahannya.

4. Control

Agar mampu memastikan seluruh fungsi di atas bisa berjalan menuju kesuksesan
suatu industri, maka pihak manajer harus mampu memantau performa
karyawan, kualitas kerjanya, dan juga efisiensi proyek yang sedang diselesaikan.

Kontrol dalam hal manajemen adalah tentang memastikan target akhir industri
secara lebih memadai dengan menciptakan perubahan yang memang
dibutuhkan.

Pendidikan Manajemen Industri

Seiring perkembangannya, saat ini sudah banyak lembaga pendidikan yang


membuka jurusan ilmu manajemen industri. Dalam hal, pendidikan manajemen
industri memiliki kelebihan tertentu, seperti fokus pada bisnis tertentu.

Dengan memiliki fokus ilmu pada bidang ilmu manajemen industri, maka
seseorang akan mampu memprediksi perkembangan suatu perusahaan serta
akan mampu berkontribusi pada masalah logistik pada operasional bisnis.

Nantinya, lulusan ilmu manajemen industri bisa memulai karirnya pada program
rotasi pengembangan kepemimpinan pada perusahan yang memungkinkan
mereka untuk mampu memiliki pengetahuan pada bidang teknis dan juga bisnis.

Sebagian lainnya, akan bisa memulai karir sebagai pihak penyedia produksi,
analisa operasional, analisis sumber strategis dan juga analisa bisnis software.

Beberapa jurusan manajemen yang fokus pada bidang ilmu tertentu adalah
analytical consulting, ilmu komputer, ekonomi, teknik, rekayasa keuangan,
sistem informasi manajemen, manufaktur dan jasa manajemen operasi, operasi
& supply chain management, metode kuantitatif, statistik dan ilmu sains.
MANAEMEN KEUANGAN

Manajemen keuangan adalah kegiatan merencanakan, mengatur,


mengarahkan, dan mengawasi aktivitas finansial seperti pengadaan dan
pemanfaatan dana perusahaan. Manajemen keuangan juga berarti
menerapkan prinsip manajemen umum terhadap sumber daya keuangan
perusahaan.
Manajemen ini juga merupakan segala aktivitas yang berhubungan
dengan cara agar bisa mendapatkan modal kerja, menggunakan,
mengalokasikan, mengelola aset perusahaan agar bisa mencapai
tujuannya.
Artinya, ada kepentingan untuk menciptakan serta menjaga nilai ekonomis
suatu perusahan. Semua ini pun akhirnya bermuara pada penciptaan
kesejahteraan para pemilik usaha dan pegawainya.
Manajemen keuangan memiliki beberapa lingkup, yakni:

1. Keputusan investasi,
yang mencakup investasi pada aset tetap dan investasi pada aset lancar
yang disebut keputusan modal kerja.

2. Keputusan finansial,
ini berhubungan dengan peningkatan keuangan dari berbagai sumber,
tergantung pada keputusan mengenai jenis sumber pendanaannya,
periode pembiayaan, biaya, dan imbal hasil.

3. Keputusan dividen,
seorang manajer keuangan harus bisa mengambil keputusan yang
berkaitan dengan distribusi laba bersih kepada dua bagian, yakni kepada
pemegang saham dan retained profit atau laba yang ditahan.
Fungsi Manajemen Keuangan
Ada lima fungsi manajemen keuangan yang perlu Anda ketahui: planning,
budgeting, controlling, auditing dan reporting.
Planning
Planning di sini adalah perencanaan dari mulai arus kas hingga laba rugi
perusahaan.
1. Budgeting
Fungsi ini meliputi perencanaan hingga pengalokasian anggaran
biaya agar efisien dan efektif.
2. Controlling
Dalam manajemen keuangan, pengawasan juga perlu dilakukan
demi evaluasi dan perbaikan di masa yang akan datang.
3. Auditing
Audit internal harus dilakukan agar sesuai dengan standar
akuntansi dan tak terjadi penyimpangan.
4. Reporting
Terakhir adalah laporan mengenai kondisi keuangan serta analisa
rasionya.
Selain itu, mengutip Management Study Guide, ada delapan fungsi
manajer keuangan selaku pelaksananya, yaitu

1. Estimasi kebutuhan modal

Seorang manajer harus bisa membuat estimasi yang berhubungan


dengan modal. Ini bergantung pada perkiraan biaya, keuntungan, program
dan kebijakan masa yang akan datang. Estimasi harus dilakukan secara
memadai dan dapat meningkatkan kapasitas produksi perusahaan.

2. Penentuan komposisi modal

Setelah estimasi dilakukan, struktur pemodalan harus diputuskan. Ini


melibatkan analisis ekuitas hutang jangka pendek dan jangka panjang,
tergantung pada proporsi modal yang dimiliki perusahaan dan dana
tambahan yang harus didapat dari pihak luar.
3. Pilihan sumber dana

Dana tambahan bisa didapat dari isu saham dan surat hutang, pinjaman
dari bank atau lembaga keuangan lain, obligasi, dan lain-lain. Keputusan
bisa bergantung pada manfaat, kerugian dan periode pembiayaan.
4. Investasi dana

Manajer keuangan juga harus bisa memutuskan alokasi dana usaha agar
bisa menguntungkan sehingga investasi dan pengembalian reguler aman.
5. Pembuangan surplus

Manajer keuangan juga harus mengatur laba bersih yang bisa dilakukan
dengan dua cara, yakni:
Deklarasi dividen: mengidentifikasi tingkat dividen dan tunjangan lain
seperti bonus.
Laba ditahan: volume harus bergantung pada rencana diversifikasi
ekspansif, inovasional, dan diversifikasi perusahaan.

6. Pengelolaan uang tunai

Pengelolaan uang tunai atau kas demi pembagian uang gaji, tagihan
listrik, kreditor, kewajiban lancar, pemeliharaan stok, pembelian bahan
baku, dll.
7. Kontrol keuangan

Terakhir, pengawasan terhadap semua yang dilakukan di atas juga harus


dilakukan dengan banyak teknik. Misalnya saja analisis rasio, peramalan
keuangan, pengendalian biaya dll.
Tujuan Manajemen Keuangan
Terakhir, Anda juga perlu mengetahui apa saja tujuan dari manajemen
keuangan.
• Memaksimalkan keuntungan dengan keputusan yang tepat.
• Menjaga arus kas agar sesuai guna membayar semua kewajiban dan
beban perusahaan.
• Mempersiapkan struktur modal yang bisa didapat dari internal maupun
eksternal.
• Pemanfaatan uang yang tepat dan optimal agar efisiensi terus terjaga.
• Memaksimalkan kekayaan agar dividen kepada pemegang saham dan
laba ditahan bisa terus optimal.
• Efisiensi agar distribusi keuangan tepat dalam semua aspek di dalam
perusahaan.
Manajemen Produksi

Setiap perusahaan memiliki manajemen produksi tersendiri yang sesuai dengan kebutuhannya.
(Sumber: Pexels)

Jay Heizer dan Barry Render lewat bukunya “Operations


Management” mendefinisikan manajemen produksi atau manajemen
operasional sebagai serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dari bentuk
barang atau jasa dengan mentransformasikan masukan (inputs) menjadi suatu
luaran (outputs) produk tertentu. 

Di samping itu, menurut Pandji Anoraga dalam bukunya “Manajamen


Bisnis” yang ia tulis, manajemen produksi didefinisikan sebagai suatu aktivitas
usaha yang dilakukan oleh sekelompok manusia yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dengan cara efektif untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.

Selain definisi di atas, pengertian manajemen produksi yang terpopuler datang


dari T. Hani Handoko lewat bukunya “Dasar-dasar Manajemen Produksi dan
Operasi” yang mengartikan manajemen produksi sebagai kegiatan melakukan
usaha-usaha pengelolaan secara optimal dalam menggunakan sumber daya atau
faktor produksi dalam proses transformasinya menjadi suatu produk atau jasa.
Definisi lain datang dari Sofjan Assauri lewat bukunya “Manajemen Produksi dan
Operasi” yang mendefinisikan manajemen produksi sebagai kegiatan yang
mengatur dan mengoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa
sumber daya manusia, sumber daya alat,dan sumber daya dana serta bahan,
secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah nilai guna (utility)
suatu barang atau jasa.

Dari sudut pandang manufaktur, Vinay V. Panicker, seorang asisten profesor dari
National Institute of Technology Calicut India, lewat risalahnya mendefinisikan
manajemen produksi sebagai proses konversi yang mengubah inputs seperti
tanah, tenaga kerja, modal, dan manajemen menjadi output barang yang
diinginkan dan/atau berupa jasa. Hal itu juga berkaitan dengan desain dan
pengoperasioan sistem untuk pembuatan manufaktur, transportasi, pasokan,
dan layanan.

Manajemen produksi juga didefinisikan oleh William K. Holstein, seorang


profesor bisnis dari State University of New York at Albany sebagai perencanaan
dan pengendalian proses industri untuk memastikan bahwa keduanya bergerak
dengan lancar pada tingkat yang diperlukan.

Tujuan manajemen produksi


Manajemen produksi bertujuan untuk mengelola lima hal pokok yang disebut
William K. Holstein sebagai 5M. Kelima tujuan pokok yang dikelola oleh
manajemen produksi ini berupa,

Manusia, berupa sumber daya atau tenaga kerja

Mesin, berupa alat produksi 

Metode, berupa rancangan strategis terkait operasional produksi

Material, berupa bahan baku utama maupun bahan pendukung proses produksi

Money, atau uang yang mencakup finansial baik modal, perputaran uang dalam
operasional, hingga keuntungan.

Manajemen produksi bertujuan untuk mengelola sumber daya manusia dalam


bentuk tenaga kerja agar mereka mampu memaksimalkan potensi dengan tugas
yang dijalani. Manajemen produksi bertujuan untuk mengatur tenaga kerja
dalam penempatan mereka sesuai keahlian dalam tiap bagian-bagian dalam
proses produksi.

Manajemen produksi juga bertujuan dalam pengelolaan alat-alat produksi yang


mencakup pembelian, perawatan, dan juga pembaharuan. Tujuan ini dilakukan
agar proses produksi tidak terhambat oleh kerusakan-kerusakan yang dialami
alat produksi dan memastikan mutu serta kualitas produk atau jasa. 

Baca juga: Gantt Chart dan penerapannya dalam manajemen proyek

Fungsi manajemen produksi


Manajemen produksi berfungsi dalam proses perencanaan operasional
perusahaan (Sumber: Pexels)

Manajemen produksi secara umum bertanggung jawab atas tiga fungsi utama
yaitu perencanaan, pengawasan, pengolahan, dan jasa pendukung. Adapun
empat fungsi utama ini akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini,

1. Fungsi perencanaan

Setiap usaha atau industri memerlukan sebuah cetak biru untuk mengawali
proses operasionalnya. Hal ini dilakukan dengan memfungsikan manajemen
produksi dalam persoalan metode dan strategi yang akan dirancang untuk
mencapai tujuan produksi dan tujuan bisnis secara umum. 

Metode atau strategi operasional juga merupakan fungsi manajemen produksi


dalam memastikan setiap operasional perusahaan dijalankan sesuai rencana
bisnis yang telah ditetapkan. Manajemen produksi diharuskan untuk memahami
strategi dan proyeksi perusahaan terhadap pasar dan cakupan konsumen dari
barang atau jasa yang akan dihasilkan.

2. Fungsi pengolahan
Pengolahan barang baku menjadi suatu produk dilakukan dengan metode
manajemen produksi tertentu (Sumber: Pexels)

Pengelolaan atau pengolahan sumber daya alam atau bahan baku produksi juga
merupakan fungsi dari manajemen produksi. Fungsi ini dilakukan agar
ketersediaan bahan baku tidak menghambat proses produksi dan tidak
memperberat beban finansial atau ongkos produksi.

Manajemen produksi bertanggung jawab atas pengolahan bahan baku hingga


menjadi suatu produk dengan nilai jual tertentu. Pengolahan produk yang
dimanajemen dengan baik akan memastikan kualitas luaran produk di pasaran
dan ketika dinikmati konsumen.

3. Fungsi pengawasan

Manajemen produksi bertanggung jawab pula terhadap pengawasan operasional


perusahaan secara umum. Pengawasan ini meliputi pra produksi, produksi,
hingga pasca produksi. Dalam hal ini, kecakapan pengawasan yang dilakukan
manajemen produksi berpengaruh pada lancarnya proses operasional produksi
hingga proses pemasaran produk.
4. Fungsi jasa pendukung

Pengelolaan anggaran atau finansial dalam kegiatan produksi merupakan fungsi


pendukung dari manajemen produksi (Sumber: Pexels)

Fungsi jasa pendukung  adalah fungsi manajemen produksi dalam mengelola


finansial, di mana dalam hal ini sumber daya modal amat berperan penting
dalam berjalannya proses produksi. Manajemen produksi harus dapat
memastikan bahwa anggaran yang direncanakan dalam tiap proses produksi
selaras dan relevan dengan kebutuhan operasional atau proses produksi yang
akan berlangsung.

Keberadaan manajemen produksi dalam suatu perusahaan dapat mendukung


jasa pengelolaan finansial perusahaan meski tidak secara menyeluruh. Bagian
finansial perusahaan akan lebih berperan dalam urusan ini, namun dukungan
manajemen produksi terhadap pengelolaan anggaran juga tidak bisa dianggap
remeh.
Ruang lingkup manajemen produksi

Manajemen produksi memiliki tempat dan suara dalam perancangan desain


produk (Sumber: Pexels)

Berdasarkan fungsinya, manajemen produksi memiliki ruang lingkup luas dalam


proses industri atau usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Ruang lingkup
manajemen produksi dalam suatu usaha atau industri mencakup beberapa hal
sebagai berikut,

1. Perancangan desain produk

Dalam ruang lingkup ini, manajemen produksi berperan dalam proses analisis
dan penetapan keputusan terhadap tindakan atau langkah yang akan diambil
dalam proses penentuan desain produk. Keputusan manajemen produksi dalam
hal ini berpengaruh terhadap capaian strategi perusahaan melalui produk yang
akan dihasilkan. Oleh karena itu, perancangan produk perlu didasari oleh strategi
bisnis tertentu.

2. Transformasi perusahaan

Ruang lingkup ini memberi tanggung jawab bagi manajemen produksi untuk
dapat memberikan masukan terhadap pembaharuan perusahaan. Sistem kerja
ini meliputi strategi dan tugas perusahaan terhadap pelaksanaan produksi dan
administrasi secara organisasional. Manajemen produksi penting berada dalam
pengambilan keputusan umum karena bagian ini yang tahu seluk-beluk
pengelolaan produk dari suatu perusahaan.

Manajemen produksi juga memiliki ruang lingkup pada saat proses penentuan
lokasi produksi atau pabrik bagi perusahaan untuk suatu produk tertentu.
Beberapa perusahaan manufaktur memiliki lokasi produksi di berbagai tempat
atau daerah. Hal ini dilakukan dengan berbagai alasan terkait dengan
ketersediaan faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, dan juga jalur
pemasaran. Dalam hal ini manajemen produksi memiliki andil yang kuat bagi
perusahaan. Penempatan lokasi produksi dapat mendukung transformasi
perusahaan melalui ekspansi dan adaptasi pasar yang baru.

3. Perbaikan produk

Perbaikan atau pembaharuan produk merupakan hasil dari evaluasi dan strategi
manajemen produksi (Sumber: Pexels)

Setelah perancangan dan penentuan desain produk dilakukan, maka manajemen


produksi juga bertanggung jawab pada ruang lingkup perancangan proses
produksi serta penentuan alat-alat produksi yang akan dipakai. Ruang lingkup ini
menentukan lancarnya proses produksi hingga tercipta suatu produk yang
diinginkan perusahaan serta konsumen.

Selain itu, manajemen produk juga harus peka terhadap tren dan perkembangan
produk di pasaran. Demi memenuhi tujuan bisnis dan cakupan konsumen yang
luas, manajemen produk juga memiliki ruang lingkup terhadap perbaikan
produk. Di mana hal ini dilakukan dengan proses evaluasi produk terhadap selera
pasar.

3 Aspek Manajemen Produksi

Selain memastikan alur kerja, manajemen produksi juga bertanggung jawab


terhadap proses pengawasan produksi (Sumber: Pexels)

Secara umum, manajemen produksi bergerak melalui 3 aspek utama yang


berhubungan dengan sistem produksi dalam suatu perusahaan, baik itu produk
barang maupun jasa. Adapun ketiga aspek itu adalah sebagai berikut:

1. Strategi operasional dan kebijakan produksi

Aspek perencanaan produksi adalah terkait dengan strategi operasional dan


kebijakan produksi. Oleh karena keterlibatannya dalam strategi umum
perusahaan, maka sudah pasti manajemen produksi juga memiliki andil besar
terhadap terbentuknya strategi operasional serta kebijakan produksi. Strategi
operasional ini dapat meliputi beberapa hal seperti persediaan, proses,
kapasitas, tenaga kerja, serta jaminan mutu serta kualitas. Sedangkan kebijakan
produksi dapat berupa prosedur operasional standar yang ditetapkan bagi
pegawai di ranah produksi.
2. Workflow layouting 

Perancangan alur kerja merupakan aspek yang diperhatikan dari suatu


manajemen produksi (Sumber: Pexels)

Aspek selanjutnya adalah pengendalian produksi barang atau jasa. Dalam hal ini,
manajemen produksi juga bertanggung jawab atas rancangan alur kerja atau
workflow. Pembuatan layout alur kerja dilakukan bersama dengan bagian-bagian
terkait dalam perusahaan untuk melahirkan alur produksi yang efektif dan
efisien. Minimalisasi ongkos produksi dapat ditekan melalui alur kerja efisien ini,
selain juga dapat memproyeksikan proses pemasaran secara relevan.

3. Pengawasan dan evaluasi

Aspek terakhir setelah memastikan adanya pengendalian terhadap produksi


barang atau jasa melalui workflow layouting maka manajemen produksi juga
harus mengawasi proses produksi serta mengevaluasi output produksi.
Pengawasan dan evaluasi merupakan aspek penting dari manajemen produksi
karena berpengaruh terhadap kualitas produk di pasaran.

Secara garis besar, manajemen produksi berperan besar dalam suatu


perusahaan. Selain memastikan proses produksi berlangsung lancar, manajemen
produksi juga harus dapat mengelola keuangan hingga merumuskan metode
serta strategi yang mumpuni bagi berhasilnya operasional perusahaan.
Manajemen produksi juga diharapkan mampu meyakinkan konsumen melalui
kualitas produk yang baik.
Manajemen pemasaran 

Manajemen pemasaran atau yang sering disebut marketing management merupakan


salah satu jenis manajemen yang dibutuhkan untuk semua bisnis. Marketing
management ini menyangkut produk atau jasa agar lebih dikenal konsumen. Oleh sebab
itu, pihak perusahaan harus mengerti diskursus lengkap terkait management marketing
ini.
Manajemen pemasaran (marketing management) harus diperhatikan oleh sebuah
organisasi atau perusahaan karena berkontribusi banyak hal untuk kelancaran proses
pemasaran produk.
Manajemen pemasaran juga bertugas mengukur dan menganalisis strategis proses
pemasaran suatu perusahaan maupun organisasi. Manajemen pemasaran bertugas
sangat penting dalam perusahaan atau organisasi karena dengan adanya manajemen
pemasaran perusahaan bisa meraih target pasar yang diinginkan dan mendapat lebih
banyak konsumen.

Tujuan manajemen pemasaran adalah memastikan produk dapat sampai ke target pasar sesuai tujuan
perusahaan - EKRUT

Seperti yang dijelaskan di atas, secara sederhana manajemen pemasaran


adalah proses untuk memastikan produk atau layanan dapat diperkenalkan dan
dipromosikan pada target pasar secara efektif agar tujuan perusahaan
tercapai. Proses tersebut melibatkan beberapa hal seperti periklanan, promosi,
penjualan, dan hubungan masyarakat. 
Dalam praktiknya, proses manajemen pemasaran tersebut juga harus melewati
beberapa tahapan agar produk atau layanan dari perusahaan dapat diterima dan
berkembang di pasar. Beberapa tahapan dalam proses manajemen pemasaran
tersebut, seperti: 

1. Riset pasar

Tahapan pertama dalam manajemen pemasaran adalah memulai riset pasar. Ini


dilakukan perusahaan harus tahu sebelumnya produk  dan layanan seperti apa
yang sebenarnya dibutuhkan dan dicari oleh target pasarnya. Selain itu riset
pasar juga akan sangat berguna untuk menentukan apakah perusahaan harus
meluncurkan produk baru atau justru memperluas produk dan layanan yang
sudah ada. 

2. Mengembangkan strategi pemasaran 

Setelah melakukan riset pasar, tahapan berikutnya dalam manajemen


pemasaran adalah membuat strategi pemasaran yang tepat. Pada tahapan ini
kamu harus benar-benar mempertimbangkan hasil riset pasar dengan berbagai
hal penting seperti segmentasi, target pelanggan, dan positioning brand.

3. Menyusun rencana pemasaran

Setelah strategi dibuat, sekarang saatnya rencana pemasaran disusun. Langkah


ini tak kalah penting dari langkah-langkah lainnya. Dalam tahapan ini kamu harus
menganalisa dan menentukan target yang ingin dicapai oleh perusahaan pada
periode waktu tertentu. Rencana pemasaran tersebut juga harus ditulis agar
kamu dapat memantau apakah pelaksanaanya nanti tetap sesuai jalur yang
direncanakan. 

4. Kontrol dan kumpulkan saran

Setelah produk diluncurkan dan dipromosikan berdasarkan strategi dan rencana


yang telah ditentukan, maka hal berikutnya adalah tentang mengontrol dan
mengumpulkan saran dari para pelanggan. Mengumpulkan saran dari pelanggan
dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan  pengembangan produk di masa
depan. Sementara kontrol dilakukan bila produk tidak diterima secara positif
oleh pelanggan. Salah satu contohnya adalah dengan menarik produk kembali
sebelum sentimen pelanggan memengaruhi brand perusahaan.
Pentingnya manajemen pemasaran

Keberadaan manajemen pemasaran penting di dalam sebuah bisnis dan perusahaan - EKRUT

Manajemen pemasaran dibutuhkan agar perusahaan bisa mengetahui


persaingan di pasar dan kebutuhan seperti apa yang diperlukan dalam
membangun strategi yang tepat. Selain itu keberadaan manajemen pemasaran
akan sangat membantu perusahaan dalam melakukan beberapa hal seperti: 

1. Memperkenalkan produk baru 

Manajemen pemasaran akan membantu perusahaan saat hendak


mempromosikan produk atau layanan baru mereka. Dengan manajemen
pemasaran, perusahaan dapat memahami kebutuhan pelanggan, menjangkau
pelanggan potensial, meningkatkan produk, hingga menghemat waktu dan biaya
karena fokus pada sumber daya yang ada. 

2. Mendorong penjualan

Manajemen pemasaran yang efektif akan membuka peluang bagi meningkatnya


angka penjualan produk dan layanan. Pasalnya, menerapkan manajemen
pemasaran yang tepat akan membantu perusahaan dalam mencocokan
kebutuhan pelanggan dengan produk atau layanan yang ditawarkan.

Menciptakan berbagai ide untuk keberlangsungan bisnis


Manajemen pemasaran juga dapat membantu perusahaan untuk terus dapat
menciptakan berbagai ide yang dapat menunjang keberlangsungan perusahaan
di masa depan. Hal ini dapat terjadi karena konsep pemasaran adalah dinamis
sehingga perusahaan bisa terus dapat melihat persaingan pasar yang ada.
Dengan begitu perusahaan dapat memahami pola permintaan yang baru dan
terus berubah. 

3. Membantu pengambilan keputusan bisnis 

Manajemen pemasaran akan menunjang pengambilan keputusan bisnis yang


lebih tepat. Pasalnya, dari marketing kamu bisa mendapat wawasan yang
bermanfaat. Misalnya kamu dapat memutuskan apa, kapan, bagaimana dan
untuk siapa produk atau layanan kamu tersebut dengan melihat data yang
dikumpulkan oleh tim marketing. Kamu juga dapat memutuskan produk atau
layanan mana yang dapat ditingkatkan dari insight tentang perilaku pelanggan.

4. Meningkatkan reputasi perusahaan

Manajemen pemasaran adalah salah satu cara yang berkontribusi pada reputasi


perusahaan. Alasannya, manajemen pemasaran yang tepat dan efektif akan
mendorong kegiatan pemasaran yang memberi hasil yang positif. Dengan begitu
reputasi perusahaan pun akan terbantu. 
Tugas pokok manajemen pemasaran

Tugas pokok manajemen pemasaran dimulai dari mencari peluang hingga evaluasi. (Sumber:
Pexels)

Pemasaran terkait dengan pasar dan oleh karena itu manajemen pemasaran
memerlukan integrasi berbagai elemen pasar. Manajemen pemasaran memiliki
tugas mengatur elemen-elemen ini ke dalam sistem operasi yang efektif sehingga
dapat melayani pelanggan dan perusahaan bisnis secara efektif. Berbagai tugas
pokok manajemen pemasaran adalah:

1. Menilai peluang pemasaran

Penentuan tujuan pemasaran dan penilaian peluang pemasaran bagi perusahaan


merupakan tugas pokok dari manajemen pemasaran. Kondisi dan peluang pasar
yang terus berubah membuat manajemen pemasaran harus mengeluarkan
program-program yang terencana untuk menjawab tantangan, dan
memanfaatkan peluang.

2. Perencanaan kegiatan pemasaran

Perencanaan adalah fungsi manajerial yang penting. Perencanaan kegiatan


pemasaran adalah tugas penting dan melibatkan banyak langkah. Ini melibatkan
perencanaan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan pemasaran yang
diinginkan. Hal ini berkaitan dengan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan
produk, harga, distribution channels, langkah-langkah promosi, perkiraan target
penjualan, dll. Perencanaan memberikan dasar untuk pemasaran yang efektif
bagi perusahaan.

3. Menyelenggarakan kegiatan pemasaran

Tugas pokok lainnya dari manajemen pemasaran adalah pengorganisasian untuk


berbagai kegiatan yang akan dilakukan dan menugaskan kegiatan tersebut
kepada orang yang tepat, sehingga tujuan pemasaran tercapai. Mengingat
konsep pemasaran yang berubah, struktur organisasi perlu fleksibel dan
akomodatif. Ini akan membantu dalam interaksi yang lebih baik antara organisasi
dan lingkungan.

4. Mengkoordinasikan berbagai kegiatan perusahaan

Bahkan perencanaan terbaik pun tidak akan bermanfaat jika ada koordinasi yang
tidak tepat antara berbagai aktivitas organisasi. Pemasaran melibatkan berbagai
kegiatan dan ini saling terkait dan saling bergantung. Keputusan produk, strategi
penetapan harga, aktivitas penelitian struktur saluran semuanya memerlukan
koordinasi yang tepat. Dengan begitu, tujuan dapat dicapai.

5. Mengarahkan dan memotivasi karyawan

Arahan yang baik adalah suatu keharusan untuk kinerja fungsi manajemen
pemasaran yang efektif. Arahan membantu dalam pelaksanaan pekerjaan yang
benar. Gaya kepemimpinan yang berbeda dipraktekkan untuk membimbing
bawahan. Seorang pemimpin mengarahkan bawahannya dan memastikan
melalui pengawasan yang efektif, bahwa kinerja sesuai dengan spesifikasi yang
direncanakan. Pada saat yang sama, juga diperlukan motivasi. Motivasi tidak
hanya membantu kinerja yang lebih baik oleh karyawan tetapi juga
mempertahankan karyawan untuk waktu yang lebih lama.

6. Mengevaluasi dan mengontrol upaya pemasaran

Untuk mencapai bisnis yang menguntungkan, manajer pemasaran harus secara


terus menerus mengevaluasi upaya pemasaran. Ini akan membantunya
mengetahui jika ada kekurangan, sehingga dapat segera diperbaiki dan
ditemukan solusi yang tepat. Pengendalian adalah fungsi manajerial yang
berkaitan dengan perbandingan kinerja aktual dengan kinerja standar. Sama
seperti di atas, jika kekurangan ditemukan, harus segera ada tindakan korektif
untuk mengatasi kekurangan tersebut.
Konsep manajemen pemasaran

Konsep manajemen pemasaran berkembang seiring dengan waktu. (Sumber: Pexels)

Perusahaan dapat memilih untuk melakukan bisnis atau aktivitas pemasarannya


dengan cara yang berbeda. Terdapat lima konsep manajemen pemasaran yang
berbeda, yaitu konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep
pemasaran, dan konsep pemasaran masyarakat.

Ide-ide yang terkandung dalam konsep-konsep di atas memunculkan budaya


yang berbeda dalam hal bagaimana bisnis dilakukan dengan konsumen dan
konsep-konsep tersebut menunjukkan bahwa ada cara yang berbeda untuk
mencapai tujuan perusahaan. Berikut penjelasan dari lima konsep manajemen
pemasaran yang disebutkan di atas.

1. Konsep produksi

Konsep produksi mungkin merupakan ide pengaturan bisnis tertua, yang berawal
dari periode kekurangan pasokan barang. Sebelumnya ketika permintaan
melebihi pasokan, tidak ada insentif bagi perusahaan untuk memasukkan
konsumen ke dalam operasi mereka. Konsep produksi ini memiliki keyakinan
bahwa ketersediaan dan keterjangkauan produk merupakan penentu utama
pembelian konsumen. Keharusan ketersediaan dan keterjangkauan membawa
dua fungsi, yaitu distribusi dan produksi, sebagai pusat strategi pemasaran.
Oleh karena itu, tugas manajemen pemasaran yang pertama adalah menemukan
strategi distribusi yang efisien yang menjamin ketersediaan produk sehingga
konsumen dapat membeli produk dengan mudah. Kedua, bekerja pada sistem
produksi untuk menurunkan biaya sehingga lebih banyak konsumen dapat
membelinya. Pengurangan biaya menciptakan keterjangkauan dan dengan
demikian memperluas pasar.

Konsep produksi ini sering terlihat di pasar komoditas seperti pasir, semen, dan
bijih besi. Merger dan akuisisi di bidang komoditas seperti semen, aluminium,
dan baja biasanya memiliki untuk menciptakan sistem produksi besar yang
berperan dalam menurunkan biaya produksi melalui skala ekonomi dan efek
kurva pengalaman.

2. Konsep produk

Konsep produk mengalihkan fokus ke kualitas produk, sehingga menyatakan


bahwa 'konsumen akan menyukai produk dengan kualitas tertinggi pada harga
tertentu. Konsep produk didasarkan pada keyakinan bahwa konsumen
termotivasi untuk membeli produk yang menawarkan kualitas terbaik. Proposisi
ini mengubah fokus pemasaran untuk mengembangkan produk yang lebih baik
dan meningkatkannya dari waktu ke waktu. 

Namun, segera kepercayaan buta pada kekuatan kualitas produk ini mengungkap
kekeliruannya. Keyakinan bahwa produk yang lebih baik selalu dibeli oleh
konsumen ternyata salah. Konsep produk mengabaikan peran kegiatan
pemasaran lainnya. Orang tidak mungkin berbondong-bondong untuk membeli
produk kualitas unggul secara otomatis. Penciptaan produk berkualitas unggul
tidak bisa menjadi strategi ‘menyeluruh’. Meskipun produk berkualitas tinggi
diproduksi, masih banyak hal lain yang harus dilakukan.

Pertama, calon pelanggan harus disadarkan dan diberitahu tentang


keunggulannya. Kedua, produk perlu dirancang, dikemas, diberi harga, dan
tersedia secara menarik sehingga konsumen dapat melihat, menyentuh, dan
merasakan serta bersedia membelinya.

3. Konsep penjualan

Konsep penjualan menunjukkan kepercayaan pada kekuatan persuasi bahwa


konsumen tidak akan membeli atau membeli cukup banyak produk kecuali minat
mereka dirangsang dan dibujuk untuk membeli. Ini menunjukkan keyakinan
besar pada kekuatan keahlian menjual dan periklanan.
Namun, konsep penjualan ini dapat memiliki konsekuensi buruk dalam jangka
panjang. Seorang pelanggan dapat dibujuk untuk membeli dengan kekuatan
persuasi hanya sekali tapi jika mereka tidak puas, mereka kemungkinan akan
menyebarkan publisitas negatif dari mulut ke mulut. Hal ini tentunya bisa
mengikis peluang bisnis di masa depan.

Biasanya, orientasi ini dilakukan oleh para penjual di stasiun kereta api dan
tempat-tempat wisata. Kelangsungan hidup mereka tidak tergantung pada bisnis
yang berulang dari pelanggan yang sama.

4. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran membalikkan pendekatan inside-out menjadi


pendekatan outside-in, yang menyiratkan bahwa bisnis suatu organisasi tidak
didikte oleh orang dalam atau manajer melainkan tergantung pada orang luar
atau pelanggan. Konsep pemasaran percaya bahwa “Sangat penting bagi
organisasi untuk menentukan kebutuhan dan keinginan pelanggan sasaran dan
mengembangkan dan memberikan kepuasan lebih baik daripada pesaing.”

Pelanggan adalah sumber pendapatan. Satu-satunya cara untuk membuat


pelanggan membuka dompet mereka adalah dengan menawarkan produk dan
layanan yang memuaskan tersebut. Oleh karena itu, kepuasan pelanggan
menjadi prasyarat pertama untuk melakukan bisnis dalam skenario yang
kompetitif.

Inti dari konsep pemasaran adalah bahwa bisnis suatu organisasi bukanlah apa
yang diinginkan manajer, melainkan apa yang diinginkan pelanggan. Pelanggan
adalah penengah utama yang memutuskan apakah keputusan yang diambil
dalam suatu perusahaan adalah benar atau tidak. Konsep pemasaran
memperkenalkan pergeseran paradigma bahwa keseluruhan bisnis harus dilihat
dari sudut hasil akhirnya, yaitu sudut pandang pelanggan. 

5. Konsep pemasaran berwawasan sosial

Terdapat masalah sosial pada konsep pemasaran yang sebelumnya karena


melegitimasi setiap produk dan jasa jika menciptakan kepuasan pelanggan. Ini
berarti jika kelompok pelanggan menuntut obat-obatan keras atau senjata api
yang menjual yang sama maka menjadi dibenarkan. 

Konsep pemasaran berwawasan sosial muncul setelah disadari bahwa apa yang
baik untuk pelanggan individu atau kelompok tertentu mungkin tidak baik untuk
masyarakat. Konsep ini berusaha memasukkan minat masyarakat dalam konsep
pemasaran sehingga kepuasan pelanggan tidak membahayakan kesejahteraan
masyarakat dalam jangka panjang.

Pada intinya, konsep pemasaran berwawasan sosial memperkenalkan elemen


hati nurani ke dalam pemasaran dan mendorong organisasi untuk
memperhitungkan efek sosial dari tindakan mereka.

Strategi manajemen pemasaran yang efektif

Menentukan tujuan yang tepat adalah bagian dari strategi manajemen pemasaran yang efektif -
EKRUT

Agar perusahaan dan bisnis dapat mencapai tujuannya, diperlukan strategi


manajemen pemasaran yang efektif dan efisien. Beberapa tips strategi
manajemen pemasaran yang efektif untuk kamu perhatikan seperti:

1. Tentukan tujuan dan KPI 

Pemasaran adalah salah satu bagian dalam bisnis. Meski begitu agar manajemen
pemasaran dapat memberikan hasil yang efektif, pastikan bahwa kegiatan
pemasaran bisa berjalan selaras unit bisnis lainnya. Salah satu caranya adalah
dengan menentukan tujuan dan KPI secara transparan, terukur dan tepat. 
2. Identifikasi target audiens 

Sebelum menjalankan strategi pemasaran, identifikasi target pelanggan dengan


jelas. Dengan begitu kegiatan pemasaran yang kamu lakukan bisa tepat sasaran
sehingga hasilnya pun lebih memuaskan. 

3. Selalu analisa data

Agar hasil dari kegiatan pemasaran dapat efektif, kamu harus selalu
membiasakan diri untuk menganalisa data sebelum membuat strategi
pemasaran. Gunakan tools yang dapat memberikan data untuk kamu analisa
agar dapat memlihat aspek-aspek mana saja dalam strategi manajemen
pemasaran yang tidak berfungsi. Data-data ini akan menjadi informasi penting
yang akan membantumu dalam membuat strategi pemasaran dan
menerapkannya. 

4. Kembangkan rencana implementasi dari strategi pemasaran 

Saat menerapkan strategi pemasaran, kamu tidak dapat melakukannya hanya


dalam satu waktu. Butuh komitmen dan tindak lanjut untuk menganalisis
keefektifannya.  Kembangkan rencana implementasi dengan mempertimbangan
beberapa hal seperti jadwal pelaksanaan, anggaran, sumber daya, alat penjualan,
alat pemasaran serta metrik yang harus digunakan untuk menyesuaikan pada
strategi yang dirancang.

5. Pantau tren terbaru 

Tak ada salahnya untuk kamu terus memantau tren yang ada. Dengan begitu
kamu tidak akan terjebak pada mode berpikir yang ketinggalan zaman. Hal ini
akan sangat memengaruhi bagaimana kamu merancang dan mengelola strategi
pemasaran yang tepat. Memantau tren akan memberikanmu ide-ide baru yang
mungkin akan bermanfaat bila diterapkan pada kampanye pemasaranmu di
kemudian hari. 
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

1. PENGERTIAN K3LH
K3LH adalah suatu bidang yang diterapkan untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan lingkungan kerja. K3LH juga melindungi rekan kerja, keluarga
pekerja, konsumen, dan orang lain yang mungkin terpengaruh kondisi lingkungan
kerja. Milyandra (2009) menganggap istilah keselamatan dan kesehatan kerja
dapat dipandang dari dua sisi pengertian. Pengertian pertama adalah K3 sebagai
suatu pendekatan ilmiah (scientific approach) dan sisi lainnya mengandung
pengertian sebagai suatu terapan atau program ddengan tujuan tertentu

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sebagai sebuah program yang didasari
pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya
(hazard) dan resiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-
kerugian lainnya yang mungkin terjadi (Rijanto 2010). Dapat dikatakan K3
merupakan pendekatan ilmiah dan praktis sebagai solusi dari potensi bahaya dan
resiko kesehatan & keselamatan
1.1 ALAT PELINDUNG DIRI
Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan
perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau
bisa juga disebut alat kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan
orang di sekelilingnya.

Apd merupakan usaha untuk mengurangi resiko bahaya yang akan terjadi dalam berbagai
aktivitas dunia kerja. Apd harus benar benar melidungi sehingga penggunaan apd harus
memenuhi syarat syarat berikut :
 APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap
bahaya yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
  Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
  Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
 Bentuknya harus cukup menarik.
 Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
 Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya
yang dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena
salah dalam menggunakannya.
 Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
 Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris
pemakainya.
 Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah
pemeliharaannya

 APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap


bahaya yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
 10.  Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
 11. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
 12. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi
pemakainya yang dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak
tepat atau karena salah dalam menggunakannya.
 13. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
 14. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris
pemakainya.
1.2 Tujuan dan Manfaat Penggunaan APD
 Adapun tujuan dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), antara
lain:
1.  Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan
administrative tidak dapat dilakukan dengan baik.
2.  Meningkatkan efektifitas dan produktivitas kerja.
3.  Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

 Sedangkan manfaat dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD),


antara lain :
1.   Untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.
2.   Mengurangi resiko penyakit akibat kecelakaan.

1.3 Peralatan K3 sesuai jenis dan fungsinya


a. Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan perlengkapan keselamatan praktikum
dalam setiap pengoprasian peralatan teknik dan sebuah mesin. Setiap orang yang
bekerja dengan harus mengetahui perlengkapan perlindungan diri. Didalam
bengkel-bengkel elektrinika juga harus dicantumkan tanda-tanda penggunaan
alat pelindung diri (APD), agar setiap individu didalam bengkel sadar akan
penggunaan APD

Gambar. Tanda-tanda alat pelindung diri


1) Pakaian Kerja

Pakaian kerja atau wearpack biasanya dipilih yang tidak mempersulit pergerakan
nyaman dan tidak menyerap panas berlebih, serta tahan terhadap zat kimia seperti
hcl dan zat berbahaya lainya

Gambar. Pakaian kerja bengkel

2) Sepatu kerja
Sepatu safety adalah sepatu yang terdapat pelindung berupa lempengan besi untuk
melindungi kaki dri benda tajam, serta digunakan pada kondisi tanah yang basah
serta menjadi standar bagi praktikum di bengkel untuk menghindarkan berbagai
bahaya yang mengancam kaki

Gambar. Sepatu
pengaman
3) Kaca Mata
Penggunaan kacamata adalah untuk melindungi bahaya terhadap mata seperti
debu tanah, gram besi, zat kimia yang terlempar dan mengarah ke mata,
Dalam bengkel elektronika kacamata sangat perlu digunakan saat
pengeboran pcb dan lain lain

Gambar. Kacamata
pengaman

4) Helm/topi
Safety helmet biasanya digunakan dalam rangka meindungi kepala dari bahaya
bahan bahan yang jatuh dan mengenai kepela, dalam bengkel elektronika safety
helemt digunakan untuk praktik kerja outdoor seperti saat instalasi listrik

Gambar .
Helm

5) Masker
Masker berfungsi sebagai plindung alat pernafasan, terkadang dalam praktik di
bengkel terdapat asap dari solder yang terntu berbahay bagi pernafasan, selai itu
berguna untuk menghindari gas berbahaya, debu dan gram besi.
Gambar. Macam-macam masker pelindung

6) sarung tangan
Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari bahaya benda tajam, panas
serta zat zat kimia agar tidak melukai tangan, biasanya terbuat dri kain, karet atau
plastik.

Gambar. Sarung tangan


pelindung
7) Pelindung telinga
Pelindung telinga berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan suara alat
dan bahaya kotoran sisa pekerjaan masuk ke telinga

Gambar. Pelindung suara


bising
b. Rambu-Rambu Informasi K3 di Laboratorium/Bengkel
Selain Alat Pelindung diri, Informasi mengenai berbagai resiko akan sangat
berguna bagi para pekerja.
Karena para pekerja memiliki kecenderungan lalai,tidak tahu dan menganggap
enteng ancaman bahaya itu sendiri.
Pemberian informasi atau rambu rambu ini berisi larangan, aturan, dan
poster poster yang berfungsi sebagai media informasi dan pengingat
terhadap pekerja, dalam hal ini tanda tanda sangat berguna karena dapat
mengingatkan dan menyadaran pekerja akan potensi bahaya kecelakaan
kerja.

Media Informasi K3 bisa berupa :


 Media Bergambar
 Media Poster
 Suara atau Rekaman Yang bersifat Menghimbau dan Memperingati
 Video
 Tulisan Tulisan yang Mengajak, menghimbau dan Melarang
 Fungsi dari rambu-rambu Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3), antara lain :
1. Menarik perhatian setiap orang terhadap adanya bahaya
keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Menunjukan kemungkinan terdapat potensi bahaya yang mungkin
tidak terlihat di tempat kerja.
3. Menyediakan informasi secara umum serta memberikan
pengarahan.
4. Memberitahukan kepada para pekerja dimana mereka harus
menggunakan alat pelindung diri saat berada di tempat kerja.
5. Menginformasikan dimana peralatan darurat keselamatan
diletakkan.
6. Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan atau
perilaku yang tidak diperbolehkan dilakukan di tempat kerja

Terdapat tiga kelompok penanda keselamatan yang dapat digunakan di tempat


kerja yaitu
1) informasi tanda untuk memberikan informasi dalam kondisi kerja normal,

2) informasi tanda bahaya yang memberikan gambaran potensi bahayanya

3) Papan Hazhem digunakan untuk memberikan peringatan dalam kondisi


darurat seperti kebakaran dan kecelakan kerja parah.

Pemasangan rambu rambu adalah sebagai upaya preventif untuk mengatasi dan
mengurangis PAK dan KAK, serta untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan
praktikum dapat diberi peringatan yang berupa rambu atau simbol, misalnya tanda
larangan, peringatan, perintah atau anjuran.

Bagaimanapun juga manfaat rambu-rambu keselamatan kerja adalah


untuk memberikan sikap waspada akan adanya bahaya, tetapi tidak dapat
mengeliminasi atau mengurangi bahaya tesebut pada saat bahaya tersebut
terjadi.

Warna keselamatan kerja dapat dilihat pada gambar di bawah ini :


Pengelompokan rambu-rambu keselamatan kerja dibagi menjadi tiga
kelompok:
1. Perintah
2. Waspada (peringatan, perhatian, bahaya)
3. Informasi
Setiap kelompok rambu-rambu keselamatan kerja digambarkan dalam
bentuk masing masing, kemudian dibagi ke dalam sub kelompok,
selanjutnya dapat diidentifikasi atau dikenali melalui warnanya.

Bentuk geometri dan kelompok rambu keselamatan dapat ditunjukkan


seperti pada gambar dibawah ini :
Simbol rambu-rambu keselamatan kerja
Dalam sebuah rambu-rambu keselamatan kerja pada umumnya terdapat
simbol di dalammnya, bisa berupa sebuah huruf atau sebuah gambar
dengan dikelilingi garis yang membentuk pola geometri yang spesifik dan
warna yang spesifik. Contoh simbol rambu-rambu keselamatan kerja
dapat dilihat seperti gambar di bawah ini :
Profil Perusahaan
PT Sung Chang Indonesia merupakan salah satu dari banyak
perusahaan yang menanamkan modal asing. Perusahaan ini telah
beroperasi sejak tahun 1995 dan memiliki izin usaha industri dari
Kementerian Negara Penanaman Modal/Kepala BKPM selama 30 tahun.
PT Sung Chang Indonesia memiliki 7 pabrik di Jawa Tengah dan
Yogyakarta sejak saat itu.
Di PT Sung Chang Indonesia, selalu memiliki tujuan untuk
menghasilkan wig dan ekstensi rambut dengan kualitas terbaik. Semua
produk kami memenuhi standar kualitas internasional dan sangat dihargai
di berbagai pasar yang berbeda di seluruh dunia. Berdiri sejak tahun 1995
dengan pengalaman bertahun-tahun di bidang manufaktur wig dan hair
extension, PT Sung Chang Indonesia adalah mitra terbaik di industri ini.

Gambar Tampak depan PT Sung Chang Indonesia

Pabrik pertama didirikan pada tahun 1995 di Kalimanah,


Purbalingga (Jawa Tengah). Pabrik kedua didirikan pada tahun 2008, di
Wates, Kulonprogo (Yogyakarta). Pabrik ketiga didirikan di Bobotsari,
Purbalingga (Jawa Tengah) pada tahun 2010. Pabrik keempat didirikan
pada tahun 2011 untuk White Wig di Banjarnegara (Jawa Tengah). Pabrik
kelima dan keenam juga berlokasi di Jawa Tengah. Pabrik ketujuh
berlokasi di Cipawon, Bukateja, Purbalingga.
PT Sung Chang Indonesia memproduksi 1.393.607 potong rambut
palsu per tahun. Sebagai perusahaan yang berorientasi ekspor dan impor,
PT Sung Chang Indonesia mengekspor produknya ke Amerika Serikat,
Kanada, dan Prancis. 80% bahan baku diimpor dari Jepang dan Korea
Selatan sedangkan 20% buatan Indonesia.

Sung Chang Indonesia (SCI) juga mendapatkan beberapa


penghargaan, salah satunya adalah Global Business Awards pada tahun
2017.

Gambar President SCI Menerima Global Business Awards

Gambar President SCI Menerima Global Business Awards


Gambar Penghargaan yang didapat PT SCI tahun 2017 di Korea

Dari penghargaan ini tidak dipungkiri bahwa hingga saat ini


produk dari SCI sangatlah berkualitas tinggi. Bahkan, seperti diketahui
produknya juga sampai ekspor ke berbagai macam negara.

A. Visi Misi Perusahaan


1. Visi
Meningkatkan kehidupan masyarakat dan membuat orang lebih
bahagia dengan membuat produk rambut yang indah.
2. Misi
 Meningkatkan kualitas, produktivitas, layanan pelanggan, dan
memperluas pangsa pasar.
 Menjadi perusahaan yang peduli terhadap kesejahteraan
masyarakat.
 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menjaga
lingkungan alam sekitar.
B. Letak Geografis
Pabrik ini terletak di tempat yang sangat strategis. Daerah sekitar
yang merupakan persawahan. Hal ini membuat polusi dari pabrik yang
dapat berupa limbah dan lain sebagainya tidak mencemari warga sekitar.

Gambar Letak PT Sung Chang Indoensia

Kemudian letaknya yang dekat dengan jalan nasional memudahkan


SCI dalam distribusinya. Mulai dari distribusi bahan baku sampai
distribusi barang jadi atau produk. Lokasinya yang cukup luas membuat
SCI juga membuat beberapa ruang terbuka hijau.

Gambar Ruang terbuka hijau yang dimiliki PT SCI


C. Supply Chain
Bahan baku dari SCI ini 80 % diimpor dari luar, sedangkan sisanya
diambil dari lokal dan juga daerah sekitar. Banyak dari salon, barbershop,
tukang pangkas, yang mengumpulkan limbah rambut dari konsumen
mereka untuk dikirim atau dijual ke SCI. tetapi, tentunya panjang dan
kualitasnya harus sesuai dengan standar yang dibutuhkan.

Gambar Bahan baku rambut palsu


Selain itu, letaknya yang dekat dengan jalan nasional pastinya
menguntungkan SCI dalam proses supply distribution. Dalam hal ini,
lokasi sangatlah penting bagi sebuah pabrik. Jika pabrik terletak di dalam
kota, atau tempat yang padat penduduk, pastinya proses distribusi akan
terganggu dan nantinya makin banyak hal yang terbuang.

Gambar Bahan baku rambut palsu yang belum diwarnai


D. Produk dari Perusahaan
Produk utama dari Sung Chang Indonesia yang utama adalah
rambut palsu atau wig. Produk dari perusahaan ini merupakan salah satu
yang ternama di indonesia. Berikut merupakan contoh – contoh wig
buatan Sung Chang Indonesia.

Gambar Contoh produk dari PT Sung Chang Indonesia

Gambar Contoh produk berupa wig yang sedang dikerjakan oleh para
pekerja
E. Langkah Produksi
Dipilih model kepala sesuai dengan permintaan pelanggan,
selanjutnya diambil bahan yang akan digunakan untuk membuat cap (kulit
kepala/ tempat untuk menanam rambut). Bahan kemudian dipasang di
mold (cetakan) dan tandai garis batas bawahnya. Selanjutnya cap diolesi
dengan obat agar membentuk sesuai ukuran kepala dan dioven kurang
lebih 2,5 jam.

Gambar Skema langkah produksi


Setelah cap tersebut kering kemudian dilepas dari cetakan untuk
dipasang di plastik esteji dengan tujuan agar bentuk cap tersebut tidak
rusak setelah dipasang. Gambar bagian bawah cap untuk menentukan style
(gaya) rambut pada saat natting. Selesai natting, cap tersebut dilepas dari
plastik esteji, lalu dipotong/ diberi lem perekat rambut agar rambut yang
sudah di natting tidak lepas/rontok selesai dipotong. Kemudian
dimasukkan ke oven untuk dikeringkan selama kurang lebih 5 sampai 7
jam.

Selesai di dikeringkan, wig tersebut dicuci sambil ditempelkan di


cetakan yang sesuai ukuran, selanjutnya diatur untuk menentukan arah
rambut, disesuaikan dengan model yang diminta, setelah selesai lalu
dimasukkan lagi ke oven agar rambut kering. Setelah kering kemudian
dilepas dari cetakan dan dipotong pinggirnya sesuai garis batas. Lalu wig
dipilih sesuai dengan model rambut (Baristand Indag Semarang, 2006, 6).

Berikut ini gambar – gambar proses pembuatan wig atau rambut


palsu oleh SCI.

1. Cutting

Gambar Proses cutting oleh para pekerja


Yaitu proses memilah bahan baku yang akan digunakan. Dalam hal
ini terdapat 2 jenis bahan yang digunakan yaitu rambut alami dan
rambut sintetis. Dalam proses ini setelah dipilah bahan mana yang
akan digunakan, bahan dipotong sesuai kebutuhan yang diperlukan
dan dirapikan.
2. Sasak

Gambar Proses sasak


Dalam proses ini, seperti dapat kita lihat ada gambar, rambut yang
akan dibuat untuk wig akan seperti disisr dengan alat yang ada. Hal ini
agar nantinya rambut – rambut ini halus dan dapat dibuat menjadi wig
dengan mudah.
3. Sangchim

Gambar Proses sangchim


Sangchim adalah bagian sesudah sasak mengelola mino atau
rambut yang dijahit menggunakan mesin jahit khusus yang terdiri dari
tiga mesin yang sudah disatukan. banyak istilah didalam Sangchim
mulai sektong, jahit, potong, hukasi, pisc dan terakhir timbang.
4. Cap

Gambar Proses pembuatan atau penyesuaian cap


Cap sendiri merupakan tempat dimana nantinya rambut palsu
menempel. Pada proses ini cap dibuat sedemikian rupa agar rambut
palsu dapat digunakan seperti memakai topi. Artinya, besar dari cap
ini dibuat agar muat ke seluruh lingkar kepala kostumer.
5. Posting

Gambar proses semi rambut

Gambar Proses Posting rambut palsu di cap

Kemudian, ini merupakan proses memosting atau memasang


rambut menjadi satu di cap. Hal inilah yang menentukan nantinya
bagaimana bentuk rambut, banyaknya rambut, serta lain sebagainya.
6. Style & Wet look

Gambar Proses penyemprotan oleh pekerja


Merupakan proses menata rambut dan membuat rambut terkesan
basah dengan menyemprotkan cairan tertentu yang membuat rambut
lebih hidup dan terkesan basah. Pada proses ini juga menata rambut
agar rapi dan siap untuk dipacking.
7. Packing

Gambar Pekerja yang sedang melakukan packing


Packing sendiri haruslah kuat dan memenuhi standar. Hal ini agar
produk tetap rapi dan terjaga sampai ke kostumer. Dalam proses
packing, wig ditata sedemikian rupa agar tidak terurai dan diikat
menjadi 1.
8. Quality control

Gambar Proses quality control yang dilakukan oleh tim


Di quality control diambil beberapa sample wig dari tiap
pembuatan. Jadi model control kualitasnya adalah sampling. Hal ini
agar menjaga produksian wig dalam suatu waktu tetap sesuai standar
dan tidak ada kecacatan.
F. Manajemen Industri
Manajemen industri adalah suatu upaya pengaturan ulang yang
dilakukan oleh sebuah industri dalam mencapai tujuan usahanya secara
lebih efektif dan juga lebih efisien.

Gambar Ilustrasi manajemen industri

Artinya, manajemen industri adalah suatu kemampuan yang


dimiliki oleh suatu industri untuk mengembangkan industri dengan
menggunakan prinsip planning sampai dengan controlling, pemenuhan
fungsi manajerial untuk bisa memperoleh tujuan usaha, sehingga tingkatan
manajemen yang didukung keterampilan yang dibutuhkan akan
menggerakkan sumber daya manusia hingga pasar yang ada.
Berdasarkan penjelasan terkait manajemen industri tersebut, maka
bisa kita tarik kesimpulan bahwa manajemen industri sangat erat kaitannya
dengan upaya memelihara kerjasama dalam suatu organisasi untuk bisa
mencapai tujuan yang direncanakan dengan menggunakan sumber daya
yang ada.
Di SCI sendiri manajemen industri diterapkan dengan sebagaimana
mestinya. Fungsi dari manajemen industri sendiri antara lain dari segi
planning (perencanaan), organizing (pengaturan), leading (kepemimpinan)
dan controlling (pengendalian).
Berikut adalah penjabaran dari fungsi manajemen industri di SCI.
1. Segi planning (perencanaan)
Dari segi perencanaan ini sendiri, proses design thinking berfungsi
untuk menentukan inovasi apa yang akan dikembangkan. Perencanaan
ini terdiri mulai dari merencanakan segala hal dan mempersiapkannya,
sampai dengan perencanaan proses distribusi ke pasaran.
Untuk merencanakan model rambut palsu sendiri, SCI menetapkan
beberapa model yang digunakan untuk acuan pembuatan. Untuk model
rambut sendiri dibuat se-fleksibel mungkin guna mencapai psar yang
semaksimal mungkin.
2. Segi organizing (pengaturan)
Pada bagian pengaturan, SCI menetapkan bagaimana cara kerja
kegiatan yang telah ditentukan atau direncanakan. Selain itu, SCI juga
menentukan keperluan dan kebutuhan industri yang mereka jalankan.
3. Segi leading (kepemimpinan)
Dari segi kepemimpinan, SCI memiliki pemimpin yang
berkompeten serta manajer yang juga baik dalam melakukan
pekerjaannya. Para pemimpin serta manajer di SCI juga memeberikan
contoh kedisiplinan dan lainnya pada karyawan. Selain itu, dari para
pemimpin perusahaan juga diberikan award kepada para pekerja yang
telah banyak berkontribusi di perusahaan.
4. Segi controlling (pengendalian)
Dari segi pengendalian banyak diterapkan mengenai pengawasan
kepada para pekerja. Hal ini agar para pekerja juga giat bekerja dan
tidak malas – malasan. Supervisi diterapkan pada tiap bagian dari
perusahaan. Selain untuk mengawasi, hal ini juga untuk quality control
baik itu para pekerja dan juga produk dari perusahaan.
G. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat
penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik
institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang
menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa
manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak,
pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.
Karyawan bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih
berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian
muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau
Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekadar sebagai aset utama,
tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan
(bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya
sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi
bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.
Di SCI ini sendiri, banyak menyerap tenaga kerja atau SDM dari
daerah sekitar. Dalam hal ini, daerah yang dimaksud yaitu sekitar Wates,
Kulon Progo. Kebanyakan yang bekerja di SCI merupakan Wanita.
Dengan daerah yang masih banyak pengangguran, SCI sangatlah mudah
untuk mendapatkan SDM. Meskipun demikian, staff bagian pokok dan
manajerial kadang – kadang juga diambil dari daerah luar.

Gambar Karyawan penerima Best Employee


Penerapan sistem “Best Employee and Best Departement of The
Month” membuat para pekerja dari SCI berlomba – lomba untuk bekerja
dengan giat dan berlomba – lomba tiap bulannya untuk mendapatkan gelar
tersebut. Hal ini sudah rutin dilakukan bahkan hingga saat ini.
H. Penerapan K3
Pengertian K3 Menurut Filosofi Mangkunegara, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja
khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya
menuju masyarakat adil dan makmur. Pengertian K3 Menurut Keilmuan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua Ilmu dan
Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit
akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan.
Pengertian K3 Menurut OHSAS 18001:2007 Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada
keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain
(kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.

Gambar Infografis K3
Penerapan K3 di industri pembuatan rambut palsu ini sangatlah
penting, seperti kita tahu bahwasannya limbah – limbah bahan baku
rambut serta limbah kimia seperti lem dan cairan yang digunakan, juga
dapat membahayakan diri pekerja.
Penggunaan alat pelindung diri dalam proses pengerjaan rambut
palsu sangatlah penting. Berikut merupakan APD yang biasa digunakan
dalam proses pembuatan rambut palsu.
1. Masker
Masker digunakan pekerja untuk melindungi saluran
pernafasan akibat tempat kerja dengan kualitas udara buruk.
Fungsi masker adalah menyaring udara yang dihirup saat
bekerja di tempat dengan udara berdebu atau beracun.

Gambar Masker APD


Dalam proses produksi ini, masker digunakan untuk
melindungi saluran pernapasan dari residu limbah hasil dari
pembuatan rambut palsu. Baik itu limbah rambut maupun
limbah kimia berupa lem atau cairan lain.
2. Kacamata
Seperti namanya kacamata digunakan untuk melindungi
mata dari benda asing. Kacamata yang digunakan berbeda
bentuknya dengan kacamata umumnya. Bentuk dari kacamata
ini menutup bagian mata baik dari depan, bawah, atas, dan
samping.

Gambar Safety glasses


Dalam proses pembuatan wig, hal ini mengurangi
kesempatan residu masuk ke mata yang menyebabkan mata
menjadi kelilipan.
3. Sarung tangan
Sarung tangan sering digunakan pada tempat kerja yang
yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk
sarung tangan sesuai dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

Gambar Berbagai jenis sarung tangan


Dalam proses pembuatan rambut palsu, sarung tangan yang
digunakan hanya diutamakan untuk menjaga kebersihan dan
juga melindungi tangan dari tusukan yang mungkin dapat
terjadi.

Selain penggunaan APD tata letak penerangan juga berpengaruh


pada keamanan para tenaga kerja. Penerangan atau iluminasi adalah
jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan secara efektif. Oleh sebab itu salah satu masalah
lingkungan ditempat kerja harus diperhatikan yaitu pencahayaan. Nilai
Pencahayaan yang dipersyaratkan oleh Kep-Menkes RI No.
1405/Menkes/SK/XI/2002 yaitu minimal 100 lux.

Penerangan atau iluminasi yang cukup merupakan pertimbangan


yang penting dalam fasilitas ruang. Terlebih lagi dalam gedung yang luas
dan kurang jendalanya, cahaya alam itu tidak dapat menembus
sepenuhnya, karena itu sering dipergunakan cahaya lampu untuk mengatur
penerangan dalam kantor.

Sumber pencahayaan sendiri terbagi menjadi 2, yaitu penerangan


alami dan buatan. Menurut Suma’mur (2009), menyebutkan bahwa
kebutuhan intensitas penerangan tergantung dari jenis pekerjaan yang
dilakukan. Pekerjaan yang membutuhkan ketelitian sulit dilakukan bila
keadaan cahaya di tempat kerja tidak memadai. Beberapa pekerjaan
tersebut yaitu :
Gambar Jenis pekerjaan dan tingkat penerangan

Kemudian, berikut adalah nilai pantulan yang dianjurkan oleh


Suma’mur (2009) :

Gambar Nilai pantulan cahaya

Dari jenis pekerjaannya, pembuatan rambut palsu sangatlah


membutuhkan ketilitian. Hal ini membuat pekerjaan ini memerlukan
paling tidak pencahayaan sebesar minimal 700 lux. Hal ini bukan karena
untuk terang saja, tetapi juga untuk kesehatan mata para pekerja yang
harus teliti dengan pekerjaan yang mereka lakukan.
I. Analisis Manajemen Limbah
Pertumbuhan industri selain memberikan manfaat yang cukup
besar bagi masyarakat dan negara juga memberikan dampak negatif
terhadap lingkungan perairan, tanah maupun udara. Seperti pertumbuhan
industri rambut palsu yang ada di Kulon Progo milik SCI.
Disamping memberikan dampak positif bagi lingkungannya juga
memberikan dampak negatif yaitu pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh air limbahnya yang kurang dikelola dengan baik. Sumber
air limbah terutama berasal dari pencucian bahan baku rambut asli maupun
sintesis. Kandungan dari air limbah berupa kotoran yang melekat pada
rambut, bahan perekat, bahan pencuci serta bahan cat yang digunakan
pada pewarnaan rambut palsu.

Gambar Ilustrasi limbah air industri

Air limbah yang keluar dari proses pembuatan rambut palsu


memerlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan.
Pada dasarnya air limbah ini dapat diolah dengan cara fisika, kimia dan
biologi agar dapat memenuhi baku mutu seperti yang disyaratkan.
Jenis limbah dari pembuatan rambut palsu ini juga bermacam –
macam. Berikut adalah jenis dan cara penanganannya.
1. Limbah padat
Limbah padat berupa sisa rambut yang sudah tidak dapat
dimanfaatkan kembali. Cara pengolahan limbah padat ini, sisa
rambut-rambut pendek dikumpulkan untuk kemudian dibakar
dalam pembakaran khusus.
Selain sisa rambut juga terdapat sisa-sisa plastik sebagai
pembungkus produk yang biasanya dijual pada pihak ketiga.
2. Limbah cair
Limbah cair berasal dari proses pencucian dan pewarnaan
rambut. Air limbah yang berasal dari proses pencucian dan
pewarnaan rambut dialirkan melalui selokan ke dalam bak
penampungan awal kemudian dipompa ke dalam bak
equalisasi. Selanjutnya, limbah dialirkan ke dalam bak berisi
karbon aktif dan diaduk dengan tujuan untuk mengurangi zat
warna. Kemudian disaring ke dalam bak penyaringan I yang
berisi arang dan ijuk lalu dialirkan ke bak penyaringan II dan
III yang berisi batu karang dan kemudian dialirkan ke dalam
bak kontrol sebelum dibuang melalui pipa pembuangan ke
saluran umum/ kota yang akhirnya ke sungai.
Hal ini terbukti dengan adanya pengelolaan atau
manajemen limbah yang baik dari SCI, daerah perairan dekat
SCI yang berupa saluran air, memiliki air yang bersih dan
bahkan sering digunakan warga sekitar juga untuk mengaliri
daerah persawahannya.
3. Limbah gas
Limbah gas berasal dari proses pemasakan rambut (uap)
dialirkan melalui pipa yang terdapat di atas tungku pemasakan
dan dibuang langsung ke udara bebas.hal ini juga terbukti
dengan kualitas udara yang ada di sekitar industri milik SCI
memiliki kualitas udara yang bagus. Selain itu, banyak tanaman
yang menyebabkan penyerapan karbon dioksida menjadi lebih
baik.

Proses pengolahan limbah dari SCI juga dinilai baik, terbukti


dengan adanya pemukiman warga yang tampat nyaman untuk ditinggali
serta kantor – kantor di dekatnya yang dibangun belum lama ini. Dengan
dibangunnya kantor – kantor ini, dinilai bahwasannya polusi limbah dan
polusi suara dari industri rambut palsu ini telah dikelola dengan baik
hingga akhirnya tidak mengganggu lingkungan sekitar.
J. Marketing SCI
Marketing adalah proses mengenalkan produk atau jasa agar
diketahui oleh masyarakat. Marketing juga berarti proses pemasaran
produk atau jasa, mulai dari pembuatan strategi hingga apa yang dirasakan
oleh konsumen.
Menurut Caroline Forsey dari Hubspot, marketing atau pemasaran
adalah proses untuk membuat masyarakat tertarik pada produk atau jasa
dari sebuah perusahaan. Untuk melakukan proses ini, perlu dilakukan riset
pasar, analisis, dan pencarian pelanggan yang ideal.
Proses promosi atau marketing yang dilakukan oleh SCI sangatlah
banyak. Sebelum pandemic, dulu di Kulon Progo sering diadakan pameran
di alun – alun Wates. Dalam pameran ini SCI juga turut ikut andil dalam
salah satu bagiannya. Dalam boothnya dipamerkan rambut – rambut palsu
yang berkualitas dan juga menjualnya ke pengunjung pameran.
Selain dengan marketing atau promosi secara langsung, SCI juga
menggunakan promosi secara digital. Namun, sangat disayangkan karena
SCI hanya mengembangkan promosi lewat website saja.

Gambar Tampilan website PT Sung Chang Indonesia

Ini merupakan tampilan dari halaman awal website SCI. Dalam


website ini terkesan simple. Informasi yang diberikan juga cukup
minimalis. Dan sayangnya, website ini telah beberapa tahun tidak di
update.
Gambar Tampilan website PT Sung Chang Indonesia

Pada bagian ini dijelaskan mengenai bagaimana profil perusahaan


dan juga mengenai visi misi dari SCI. Terkesan simple dan minimalis
tetapi informasi yang diberikan mencukupi.

Gambar Tampilan website PT Sung Chang Indonesia

Pada bagian ini dijelaskan bagaimana proses pembuatan produk


dari SCI. Sayangnya, ini hanya memberi tahu caranya tanpa
penjelasannya. Selain itu, karena mungkin lama tidak di update, jadi tidak
ditampilkan juga mengenai contoh – contoh produk yang dihasilkan secara
jelas.

Gambar Tampilan website PT Sung Chang Indonesia

Pada bagian berita perusahaan juga demikian. Terakhir update


2019. Padahal jika di cari di internet, banyak sekali berita mengenai SCI
ini. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh SCI tetapi tidak dimasukkan ke
Company News.
Gambar Tampilan website PT Sung Chang Indonesia

Pada bagian ini sudah sangat jelas untuk konsumen. Seperti,


bagaimana cara menghubungi dan juga letak – letak pabrik SCI yang ada
di Indonesia.
Sangat disayangkan bahwa SCI tidak memiliki media sosial seperti
Instagram atau lain sebagainya. Jika memungkinkan, Instagram sendiri
dapat membantu promosi, dengan membuat foto model dengan baik yang
menunjukkan kualitas produknya, pastinya SCI juga akan naik
penjualannya. Namun, seperti diketahui bahwa kebanyakan produk dari
SCI di ekspor ke luar negeri. Artinya sudah ada konsumen pasti walaupun
SCI tidak gencar melakukan promosi.
K. Analisa Manajemen Keuangan
Keuangan dalam sebuah perusahaan menjadi pondasi yang kuat
terbangunnya sebuah perusahaan. Keuangan juga bersifat sangat riskan.
Jika tidak dikelola dengan baik akan menjadi amburadul dan tentunya
akan menghentikan jalannya sebuah perusahaan. Dalam sebuah
perusahaan dibutuhkan bidang sendiri yang mengurus bagian keuangan
atau bisa juga disebut manajemen keuangan.
Manajemen keuangan adalah kegiatan perencanaan, pengelolaan,
penyimpanan, serta pengendalian dana dan aset yang dimiliki suatu
perusahaan. Pengelolaan keuangan harus direncanakan dengan matang
agar tidak timbul masalah di kemudian hari.
Dalam hal ini, bagian yang dibahas yaitu mengenai pengeluaran
dan pendapatan perusahaan dalam kurun waktu 1 bulan. Sebuah rambut
palsu dinilai dengan harga kisaran 150 – 250 ribu. Pada hal ini, diambil
harga rata – rata yaitu 200 ribu. Dengan per misalan per hari memproduksi
sebanyak 800 pcs. Kemudian untuk bahan baku sendiri diambil dari luar
dengan harga kisaran 200 ribu rupiah per kilogram. Dalam sebulan lebih
kurang menghabiskan 2 kuintal. Dengan biaya operasional mesin senilai
10 juta rupiah per bulan dan jumlah karyawan 2000 orang dengan gaji
diambil rata – rata 2 juta rupiah. Berikut merupakan perhitungannya.
 Biaya pengeluaran
= (2000 x 2000000) + (200 x 200000) + 10000000 =4,05 Milyar
 Biaya pendapatan
= (800 x 30 x 200000) = 4,8 Milyar
Dengan demikian kira kira pendapatan perusahaan selama sebulan
adalah 750 juta yang mana ini masih belum bersih. Hal yang belum
dihitung masih banyak. Berupa distribusi, pajak perusahaan per tahun,
serta biaya ekspor dan impor.
L. Analisis Target Pasar

Gambar Ilustrasi target pasar


Target pasar adalah suatu kelompok konsumen yang menjadi
sasaran pendekatan perusahaan untuk membeli produk yang dijual.
Singkatnya target pasar adalah kelompok yang akan dilayani sebagai
konsumen. Target pasar biasanya mempunyai rentan umur, sifat dan
karakter yang hampir sama.
Dari analisis pasar yang telah dilakukan, konsumen dari rambut
palsu produk dari SCI merupakan konsumen luar negeri. Artinya, produk
SCI sendiri, meskipun tidak mendapat banyak pasar di negara sendiri, tiap
tahunnya memiliki nilai ekspor yang tinggi di bidangnya.

Gambar Ilustrasi ekspor

Kesamaan yang didapat adalah konsumen dari rambut palsu


merupakan model – model yang berusaha mengubah penampilan
rambutnya tiap saat tanpa harus pergi ke salon atau perlu mengubah atau
merusak rambut asli yang mereka miliki. Konsumen yang biasanya
membeli produk rambut palsu ini mengaku membeli produk ini
dikarenakan perkembangan zaman yang sudah banyakberubah. Mereka
mengatakan bahwa hal itu bisa menjadi salah satu yang bisa mendukung
penampilan mereka.
Selain itu, pada setiap pementasan produk fashion, banyak dari
model yang lebih memilih menggunakan rambut palsu daripada
menggunakan rambut asli mereka. Hal ini juga menjadi target pasar para
produsen rambut palsu.

Gambar Ilustrasi penggunaan wig bagi penderita kebotakan

Seperti halnya sifat manusia yang ingin selalu tampak sempurna,


banyak juga masyarakat yang telah mengalami kebotakan menggunakan
rambut palsu agar rambut mereka terlihat ada Kembali. Bukan usia saja
yang membuat kebotakan, tetapi faktor genetika dan lain sebagainya. Hal
ini pastinya juga menjadi salah satu sasaran pasar produsen rambut palsu.
M. Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Analisis
SWOT mengatur kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama Anda
ke dalam daftar yang terorganisir dan biasanya disajikan dalam bilah kisi-
kisi yang sederhana.
Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal
dari internal perusahaan Anda. hal-hal yang dapat Anda kontrol dan dapat
berubah. Contohnya termasuk siapa yang ada di tim Anda, paten dan
properti intelektual Anda, dan lokasi Anda. Opportunities (peluang) dan
Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang mempengaruhi bisnis atau
hal-hal yang terjadi di luar perusahaan Anda pada pasar yang lebih besar.
Anda dapat memanfaatkan peluang dan melindungi dari ancaman, tetapi
Anda tidak dapat mengubahnya. Contohnya termasuk pesaing, harga
bahan baku, dan tren belanja pelanggan.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek
riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an
dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.

Gambar Ilustrasi SWOT


1. Strength
 SCI merupakan salah satu produsen rambut palsu terbesar di
Indonesia
 Letak yang strategis membuat SCI unggul dalam distribusi
 Jumlah tenaga kerja yang banyak serta berkualitas membuat
produksi juga sesuai dengan standar
 Memiliki keterampilan manajemen yang sudah mumpuni
2. Weakness
 80% bahan baku merupakan impor, ketika kegiatan ekspor –
impor terganggu, akan sulit mendapatkan bahan baku
 Penggunaan rambut palsu yang semakin jaran oleh masyarakat
kita
 Penggunaan manusia yang akan kalah dengan mesin
 Masih menggunakan website dan tidak beralih ke media sosial
3. Opportunity
 Tidak banyak produsen rambut palsu di Indonesia
 Banyaknya bahan baku berupa limbah potong rambut di
masyarakat
 Banyaknya fenomena kebotakan yang dialami oleh masyarakat
dan juga keinginan untuk menutupinya
 Sumber daya manusia di Kulon Progo masih banyak
 Adanya Bandara YIA membuat daerah Kulon Progo semakin
ramai
4. Threat
 Produsen rambut palsu lain lebih unggul di bidang media sosial
 Adanya kemudahan akses untuk mendapatkan produk yang
menjadi keunggulan pesaing
N. Kegiatan SCI di Masyarakat
1. Kerjasama SCI dengan warga binaan di rutan wates
Rutan Kelas IIB Wates kembali berinovasi, kali ini dalam hal
produksi barang kerajinan tangan yaitu berupa pengeritingan Wig atau
Keriting Butterfly. Proses produksi mulai dilaksanakan Senin
(28/12/2020) setelah dilaksanakannya Penandatanganan Perjanjian
Kerjasama antara Rutan Kelas IIB Wates dengan PT. Sung Chang
Indonesia. Dalam kegaiatan penandatanganan PKS tersebut, dihadiri
oleh Kepala Personalia PT. Sung Chang Indonesia, Ana Rahmiyati
didampingi oleh satu orang karyawan yang nantinya akan memberika
pelatihan pembuatan Wig keriting butterfly kepada Warga Binaan
yang mengikuti kegiatan tersebut.

Gambar WBP yang sedang diberi arahan dalam pembuatan wig

Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Sri Marwiyah menuturkan


produksi Wig Keriting Butterfly ini diharapkan memberikan motivasi
kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan memeberikan
tambahan keterampilan kerja agar nantinya berguna bagi WBP yang
telah selesai menjalani masa pidanannya dan kembali berbaur dengan
masyarakat.
Sebelum memproduksi wig tersebut, Karyawan memberikan
pelatihan kepada para WBP menggunakan bahan baku yang telah
disiapkan oleh PT. Sung Chang Indonesia. Perlu diketahui rambut
yang digunakan meruapakan rambut sintetis dari bahan plastik daur
ulang yang diimpor dari Singapura dan Korea dikarenakan di
Indonesia belum ada yang memproduksi. Rambut rambut tersebut akan
di anyam sesuai dengan ketentuan. untuk proses penganyaman
memang sedikit rumit namun dengan pelatihan dari ahlinya para WBP
dapat mengikuti arahan tersebut dan dapat memproduksinya dengan
baik.

Gambar Ketika karyawan SCI memberikan pengajaran pembuatan wig di


rutan wates

Untuk bahan baku rambut sintetis nantinya akan di berikan kepada


Rutan Wates untuk diproses menjadi Wig Keriting Butterfly.
Kerajinan Rambut yang telah selesai akan kembali disetorkan kepada
PT. Sung Chang Indonesia untuk proses lebih lanjut.
2. Tes pap smear bagi karyawan
PT. Sung Chang Indonesia bekerja sama dengan Laboratorium
Cito mengadakan test Pap Smear di ruang kesehatan pada hari Sabtu.
Tes atau Pemeriksaan Pap Smear adalah metode (screening)
ginekologi, merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks)
menggunakan alat yang dinamakan speculum.
Gambar Karyawan SCI yang sedang melakukaan test pap smear

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya HPV ataupun


sel karsinoma penyebab Kanker Leher Rahim, sejak dini. Pemeriksaan
ini lebih diutamakan pada perempuan yang sudah pernah melakukan
hubungan seksual. Bahkan Perempuan yang pernah melakukan
hubungan seksual selama tiga tahun dari kontak seksual pertama kali
wajib melakukan pap smear. Tes ini juga ditujukan untuk pencegahan
dini kanker bagi karyawan PT. Sung Chang Indonesia.
O. Penerapan Protokol Kesehatan SCI di Masa Pandemi
1. Pemakaian masker.
Seluruh karyawan/karyawati dan tamu diwajibkan memakai
masker sebelum memasuki areal perusahaan. Selain untuk melindungi
diri dari virus, hal ini juga untuk keamanan diri agar residu pembuatan
wig seperti rambut atau lain hal, tidak masuk ke dalam sistem
pernapasan.
2. Tempat Cuci Tangan.
Tempat cuci tangan beserta sabun sudah tersedia lebih dari cukup.
Tersedia di halaman depan dan di sudut-sudut perusahaan. Seluruh
karyawan/karyawati dan tamu sebelum masuk area perusahaan
diwajibkan mencuci tangan.

Gambar Pemeriksaan atau supervisi oleh pihak berwajib guna menegakkan


protokol kesehatan

3. Menjaga jarak
Jaga jarak (Physical distancing) sudah diterapkan. Diberlakukan 50
persen pekerja masuk dan 50 persen pekerja libur, dengan pengaturan
1(satu) minggu kerja dan 1 (satu) minggu libur dengan sistem kerja 5
hari kerja untuk hari sabtu dan minggu libur. Tempat ibadah sudah ada
tanda jaga jarak, karpet sudah tidak dipasang, pekerja diwajibkan
membawa peralatan ibadah sendiri dari rumah. Tempat isolasi juga
sudah tersedia dan sudah memenuhi standar.
4. Pengecekan suhu tubuh.
Seluruh pekerja dan tamu sebelum memasuki area perusahaan
wajib dilakukan pengecekan suhu tubuh. Apabila suhu tubuhnya
melebihi 37,5 disuruh istirahat sebentar dan dilakukan pengecekan
ulang, apabila tetap melebihi 37,5 disuruh periksa ke dokter dan
istirahat.
PENUTUP

Kesimpulan dan Saran

PT Sung Chang Indonesia sendiri merupakan salah satu produsen


rambut palsu dan hair extension yang terkenal di Indonesia. Manajemen
atau pengelolaan bidang industri yang dimiki oleh perusahaan ini dinilai
baik dan tidak bisa dipandang sebelah mata. Kiprahnya di dunia industri
sudah lebih dari 20 tahun. Pengalaman yang luar biasa membuat industri
rambut palsu yang dimiliki PT Sung Chang Indonesia menjadi lebih baik
dan akan lebih baik lagi di tahun – tahun kedepannya.

Dinilai dari produknya, PT Sung Chang Indonesia memanglah


salah satu dari yang terbaik yang ada di Indonesia. Kualitas yang sudah di
ekspor ke berbagai negara bukan merupakan isapan jempol belaka. Selain
itu, adanya 7 pabrik yang dimiliki PT Sung Chang Indonesia di
Yogyakarta dan Jawa Tengah menjadi bukti suksesnya industri ini.

Sayangnya makin kesini, makin banyak pesaing yang muncul ke


permukaan. Makin banyak produk – produk yang dibuat sedemikian rupa
untuk memodifikasi rambut asli mereka dengan meminimalisir kerusakan
rambut. Hal ini pastinya menjadi ancaman dari PT Sung Chang Indonesia.
Produknya yang di ekspor ke luar negeri juga terhambat dengan adanya
pandemic covid seperti Sekarang. Bukan hanya itu, bahan baku yang
diimpor dari luar negeri juga terhambat untuk masuk ke pabrik.

Saran yang dapat diberikan adalah berupa pemanfaatan media


sosial dan situs e-commerce yang pada masa sekarang ini menjadi salah
satu media promosi dan distribusi menjadi lebih mudah. Selain itu,
penyerapan tenaga kerja di Kulon Progo juga diharapkan dapat
ditingkatkan guna mengurangi tingkat pengangguran di daerah tersebut.
Diharapkan dengan penerapan saran ini dapat berguna dan juga dapat
meningkatkan penjualan dari produk yang dimiliki.
Susana, E.. 2010. Teknologi Pengolahan. Universitas Diponegoro

Stacia, Virea. Gunanto, Edy Y. A.. 2014. Profil industri bulu mata dan rambut
palsu di Purbalingga. Universitas Diponegoro

Tawaddud, Besse Irna. 2020. Kajian Iluminasi pada Laboratorium Teknik


Grafika Polimedia Jakarta. JNIK

Wahab, M. Aldwy. 2017. Makalah Iluminasi. Universitas Palembang

https://www.sungchangindonesia.com/

https://satpolpp.jogjaprov.go.id/v2/2020/07/20/giat-supervisi-tempat-usaha-pt-
sing-chang-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai