Namun, angin tidak dapat sepenuhnya diandalkan karena bisa jadi angin
bertiup dari arah yang berlawanan atau bahkan tidak ada angin sama
sekali.
Teknologi komputer mulai muncul pada revolusi industri 3.0 (Sumber: timetoast.com)
Revolusi Industri 4.0
Nah, inilah revolusi industri yang saat ini sedang ramai diperbincangkan.
Bahkan, diangkat menjadi salah satu topik dalam Debat Capres 2019.
Industri 4.0 adalah tren di dunia industri yang menggabungkan teknologi
otomatisasi dengan teknologi siber. Istilah industri 4.0 berasal dari sebuah
proyek dalam strategi teknologi canggih Pemerintah Jerman yang
mengutamakan komputerisasi pabrik.
Pada industri 4.0, teknologi manufaktur sudah masuk pada tren
otomatisasi dan pertukaran data. Hal tersebut mencakup sistem siber-
fisik, internet of things (IoT), cloud computing, dan cognitive computing.
Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan manusia, termasuk
ekonomi, dunia kerja, bahkan gaya hidup. Singkatnya, revolusi industri 4.0
menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai
bidang kehidupan manusia.
Banyak hal yang tak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba muncul dan menjadi
inovasi baru, serta membuka lahan bisnis yang sangat besar. Contoh
terdekatnya, munculnya transportasi dengan sistem ride-
sharing seperti Go-Jek dan Grab. Kehadiran revolusi industri 4.0 memang
menghadirkan usaha baru, lapangan kerja baru, dan profesi baru yang tak
terpikirkan sebelumnya.
Tidak dapat dipungkiri, berbagai aspek kehidupan manusia akan terus
berubah seiring dengan revolusi dan perkembangan teknologi yang
terjadi. Memang perubahan seringkali diiringi banyak dampak negatif dan
menimbulkan masalah-masalah baru. Namun, perubahan juga selalu bisa
membawa masyarakat ke arah yang lebih baik.
salah satu inovasi yang ada di revolusi industri 4.0 yaitu munculnya Artificial Intelligence (Sumber:
colombiainteligente.org)
Prediksi Revolusi Industri 5.0
Diprediksi pada masa depan akan muncul kehadiran robot yang bisa
menggantikan peran manusia (Sumber: boingboing.net)
Faktor kunci industrialisasi meliputi tanah, tenaga kerja, modal, teknologi dan
koneksi. Tanpa pasokan besar dari elemen-elemen tersebut dan kemampuan
mengaturnya, masyarakat tidak dapat berkembang menjadi masyarakat
industri. Berikut ini faktor industrialisasi dan penjelasannya:
1. Tanah
2. Tenaga kerja
3. Modal
Modal adalah uang, mesin produksi, dan perusahaan itu sendiri. Modal
memungkinkan pekerja mendapatkan izin untuk mengeola dan memproses
materi menjadi produk. Baca juga: Cita-cita Jokowi: Jadikan Indonesia Pusat
Industri Mobil Listrik Dunia
4. Teknologi
Pertumbuhan penduduk.
Urbanisasi.
Perubahan budaya.
Ditengah hiruk pikuknya tuntutan kenaikan Upah Minimun Propinsi (UMP) yang
perlu dicarikan solusi cepat oleh Pemerintah, Dunia Usaha dan Pekerja, sehingga
tidak mengganggu kinerja sektor industri dalam menopang pertumbuhan
ekonomi nasional. Industri Pengolahan Non Migas masih menjadi tulang
punggung pertumbuhan ekonomi nasional selama tahun 2012.
Sesuai dengan data EPS yang diolah Kementerian Perindustrian pada triwulan III
2012 misalnya, sektor ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu
sebesar 7,3% yoy. Walaupun industri migas mengalami kontraksi sekitar 5%,
namun tingginya pertumbuhan Industri Pengolahan Non Migas mengakibatkan
Sektor Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan sebesar 6,4% yoy.
Dicapainya pertumbuhan Industri Non Migas sebesar 7,3% pada triwulan III
2012, tidak saja lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan II2012 sebesar 6,1%,
tetapi juga lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan III tahun 2011 yang mencapai
7,2% (yoy). Dengan pertqmbuhan sebesar 7,3% tersebut, fnaka pertumbuhan
Industri Npn Migas kembali lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasibnal. Dan
dengan pertumbuhan tersebut, maka secara kumulatif hingga triwulan III tahun
2012, pertumbuhan Industri Non Migas mencapai sebesar 6,5%.
Pertumbuhan tertinggi dicapai kelompok Industri Pupuk, Kimia & Barang dari
karet sebesar 8,91%. Kemudian diikuti kelompok Industri Semen dan Barang
Galian Bukan Logam sebesar 8,75%. Kelompok Industri Makanan, Minuman dan
Tembakau, di ururutan berikutnya dengan pertumbuhan 8,22%, dan kelompok
Industri Alat Angkut, Mesin dan Peralatannya sebesar 7,52%.
Urutan berikutnya kelompok Industri Logam Dasar Besi dan Baja yang tumbuh
sebesar 5,70%, dan kelompok Industri Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki sebesar
3,64%. Hasil-hasil yang dicapai tidak terlepas dari kebijakan dan upaya yang telah
dilakukan oleh Pemerintah serta didukung oleh para pelaku usaha dan
masyarakat dalam rangka pengembangan dan peningkatan daya saing industri
nasional.
Tantangan dan peluang industri tahun 2013 masih sangat tergantung pada
kondisi perekonomian Amerika Serikat dan Uni Eropa yang masih diwarnai
ketidakpastian. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran banyak kalangan. Akan
tetapi, dengan terus membaiknya kinerja sektor industri non migas dan pesatnya
peningkatan investasi di sektor ini, maka pada tahun 2013 pertumbuhan indutri non
migas diperkirakan bisa mencapai sedikitnya 6,8%.
Bahkan jika upaya-upaya maksimal bisa dilakukan, industri non migas diperkirakan
bisa tumbuh sekitar 7,1%, dimana dalam hal ini Industri Pupuk, Kimia & Barang dari
karet, Industri Semen & Barang Galian bukan logam; Industri Makanan & Minuman,
dan Industri Otomotif diharapkan bisa menjadi motor pertumbuhan industri
manufaktur.
Dengan pertumbuhan industri non migas tersebut, maka pertumbuhan sektor industri
pengolahan secara keseluruhan diperkirakan bisa mencapai 6,2 - 6,5% pada tahun
2013 dan pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan bisa mencapai 6,2 - 6,7%.
MANAJEMEN DALAM DUNIA INDUSTRI
manajemen industri secara umum adalah suatu upaya pengaturan ulang yang
dilakukan oleh sebuah industri dalam mencapai tujuan usahanya secara lebih
efektif dan juga lebih efisien.
Itu artinya, manajemen industri adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh
suatu industri untuk mengembangkan industri dengan menggunakan prinsip
planning sampai dengan controlling, pemenuhan fungsi manajerial untuk bisa
memperoleh tujuan usaha, sehingga tingkatan manajemen yang didukung
keterampilan yang dibutuhkan akan menggerakkan sumber daya manusia hingga
pasar yang ada.
Berdasarkan penjelasan terkait manajemen industri tersebut, maka bisa kita tarik
kesimpulan bahwa manajemen industri sangat erat kaitannya dengan upaya
memelihara kerjasama dalam suatu organisasi untuk bisa mencapai tujuan yang
direncanakan dengan menggunakan sumber daya yang ada.
Sesuai dengan pengertian dari manajemen industri itu sendiri, pada suatu usaha
atau bisnis, umumnya tingkatan manajemen ini bisa dikelompokkan menjadi dua
kelompok utama, yaitu tingkatan manajemen vertikal dan tingkatan manajemen
horizontal. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya.
Tingkatan manajemen vertikal ini pun terbagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu:
Manajemen dalam tingkatan horizontal pun terbagi lagi menjadi enam bagian,
yaitu:
Salah satu peran utama dari seorang manajer adalah menyusun rencana yang
matang untuk memenuhi tujuan dan target industri itu sendiri. Rencana tersebut
bisa melibatkan pengalokasian terhadap sumber daya karyawan dan tanggung
jawab dari pendelegasian dan juga menetapkan jadwal dan standar yang dinilai
realistis untuk diselesaikan,
Perencanaan tersebut harus dilakukan oleh mereka yang berada dalam peran
manajemen untuk terus memeriksa kemajuan tim di dalamnya agar mampu
membuat penyesuaian yang tepat dan mempertahankan gambaran yang jelas
terkait tujuan dan juga target industri yang lebih besar.
2. Organizing
Jadi, pihak manajemen perusahaan tidak melulu harus memberikan tugas secara
efisien dan memastikan karyawannya mempunyai apa yang dibutuhkan untuk
bisa menyelesaikan tugas mereka, tapi manajemen juga harus mampu mengatur
dan juga merespon segara tantangan baru.
Cara ini akan bisa dilakukan dalam bentuk penyesuaian waktu untuk suatu
proyek ataupun mengalokasikan kembali tugas dari tim yang satu ke tim yang
lainnya.
3. Leading
Proses kepemimpinan juga harus bisa dibawa ke arah yang lebih kuat saat
ditetapkan agar bisa dikomunikasikan pada proses, produk dan juga layanan
terbaru, atau kebijakan dari internal industri.
Seorang pemimpin bisa memanifestasikan dirinya dengan berbagai cara, seperti
mengenali kapan karyawan memerlukan dorongan tertentu dan pujian tertentu
untuk bisa menangani konflik yang terjadi antar anggota tim secara lebih tegas
dan adil.
Sehingga, kerap kali seorang manajer harus menjadi pemimpin bahkan selama
interaksi terjadi untuk bisa mendukung, mendorong dan juga memotivasi
bawahannya.
4. Control
Agar mampu memastikan seluruh fungsi di atas bisa berjalan menuju kesuksesan
suatu industri, maka pihak manajer harus mampu memantau performa
karyawan, kualitas kerjanya, dan juga efisiensi proyek yang sedang diselesaikan.
Kontrol dalam hal manajemen adalah tentang memastikan target akhir industri
secara lebih memadai dengan menciptakan perubahan yang memang
dibutuhkan.
Dengan memiliki fokus ilmu pada bidang ilmu manajemen industri, maka
seseorang akan mampu memprediksi perkembangan suatu perusahaan serta
akan mampu berkontribusi pada masalah logistik pada operasional bisnis.
Nantinya, lulusan ilmu manajemen industri bisa memulai karirnya pada program
rotasi pengembangan kepemimpinan pada perusahan yang memungkinkan
mereka untuk mampu memiliki pengetahuan pada bidang teknis dan juga bisnis.
Sebagian lainnya, akan bisa memulai karir sebagai pihak penyedia produksi,
analisa operasional, analisis sumber strategis dan juga analisa bisnis software.
Beberapa jurusan manajemen yang fokus pada bidang ilmu tertentu adalah
analytical consulting, ilmu komputer, ekonomi, teknik, rekayasa keuangan,
sistem informasi manajemen, manufaktur dan jasa manajemen operasi, operasi
& supply chain management, metode kuantitatif, statistik dan ilmu sains.
MANAEMEN KEUANGAN
1. Keputusan investasi,
yang mencakup investasi pada aset tetap dan investasi pada aset lancar
yang disebut keputusan modal kerja.
2. Keputusan finansial,
ini berhubungan dengan peningkatan keuangan dari berbagai sumber,
tergantung pada keputusan mengenai jenis sumber pendanaannya,
periode pembiayaan, biaya, dan imbal hasil.
3. Keputusan dividen,
seorang manajer keuangan harus bisa mengambil keputusan yang
berkaitan dengan distribusi laba bersih kepada dua bagian, yakni kepada
pemegang saham dan retained profit atau laba yang ditahan.
Fungsi Manajemen Keuangan
Ada lima fungsi manajemen keuangan yang perlu Anda ketahui: planning,
budgeting, controlling, auditing dan reporting.
Planning
Planning di sini adalah perencanaan dari mulai arus kas hingga laba rugi
perusahaan.
1. Budgeting
Fungsi ini meliputi perencanaan hingga pengalokasian anggaran
biaya agar efisien dan efektif.
2. Controlling
Dalam manajemen keuangan, pengawasan juga perlu dilakukan
demi evaluasi dan perbaikan di masa yang akan datang.
3. Auditing
Audit internal harus dilakukan agar sesuai dengan standar
akuntansi dan tak terjadi penyimpangan.
4. Reporting
Terakhir adalah laporan mengenai kondisi keuangan serta analisa
rasionya.
Selain itu, mengutip Management Study Guide, ada delapan fungsi
manajer keuangan selaku pelaksananya, yaitu
Dana tambahan bisa didapat dari isu saham dan surat hutang, pinjaman
dari bank atau lembaga keuangan lain, obligasi, dan lain-lain. Keputusan
bisa bergantung pada manfaat, kerugian dan periode pembiayaan.
4. Investasi dana
Manajer keuangan juga harus bisa memutuskan alokasi dana usaha agar
bisa menguntungkan sehingga investasi dan pengembalian reguler aman.
5. Pembuangan surplus
Manajer keuangan juga harus mengatur laba bersih yang bisa dilakukan
dengan dua cara, yakni:
Deklarasi dividen: mengidentifikasi tingkat dividen dan tunjangan lain
seperti bonus.
Laba ditahan: volume harus bergantung pada rencana diversifikasi
ekspansif, inovasional, dan diversifikasi perusahaan.
Pengelolaan uang tunai atau kas demi pembagian uang gaji, tagihan
listrik, kreditor, kewajiban lancar, pemeliharaan stok, pembelian bahan
baku, dll.
7. Kontrol keuangan
Setiap perusahaan memiliki manajemen produksi tersendiri yang sesuai dengan kebutuhannya.
(Sumber: Pexels)
Dari sudut pandang manufaktur, Vinay V. Panicker, seorang asisten profesor dari
National Institute of Technology Calicut India, lewat risalahnya mendefinisikan
manajemen produksi sebagai proses konversi yang mengubah inputs seperti
tanah, tenaga kerja, modal, dan manajemen menjadi output barang yang
diinginkan dan/atau berupa jasa. Hal itu juga berkaitan dengan desain dan
pengoperasioan sistem untuk pembuatan manufaktur, transportasi, pasokan,
dan layanan.
Material, berupa bahan baku utama maupun bahan pendukung proses produksi
Money, atau uang yang mencakup finansial baik modal, perputaran uang dalam
operasional, hingga keuntungan.
Manajemen produksi secara umum bertanggung jawab atas tiga fungsi utama
yaitu perencanaan, pengawasan, pengolahan, dan jasa pendukung. Adapun
empat fungsi utama ini akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini,
1. Fungsi perencanaan
Setiap usaha atau industri memerlukan sebuah cetak biru untuk mengawali
proses operasionalnya. Hal ini dilakukan dengan memfungsikan manajemen
produksi dalam persoalan metode dan strategi yang akan dirancang untuk
mencapai tujuan produksi dan tujuan bisnis secara umum.
2. Fungsi pengolahan
Pengolahan barang baku menjadi suatu produk dilakukan dengan metode
manajemen produksi tertentu (Sumber: Pexels)
Pengelolaan atau pengolahan sumber daya alam atau bahan baku produksi juga
merupakan fungsi dari manajemen produksi. Fungsi ini dilakukan agar
ketersediaan bahan baku tidak menghambat proses produksi dan tidak
memperberat beban finansial atau ongkos produksi.
3. Fungsi pengawasan
Dalam ruang lingkup ini, manajemen produksi berperan dalam proses analisis
dan penetapan keputusan terhadap tindakan atau langkah yang akan diambil
dalam proses penentuan desain produk. Keputusan manajemen produksi dalam
hal ini berpengaruh terhadap capaian strategi perusahaan melalui produk yang
akan dihasilkan. Oleh karena itu, perancangan produk perlu didasari oleh strategi
bisnis tertentu.
2. Transformasi perusahaan
Ruang lingkup ini memberi tanggung jawab bagi manajemen produksi untuk
dapat memberikan masukan terhadap pembaharuan perusahaan. Sistem kerja
ini meliputi strategi dan tugas perusahaan terhadap pelaksanaan produksi dan
administrasi secara organisasional. Manajemen produksi penting berada dalam
pengambilan keputusan umum karena bagian ini yang tahu seluk-beluk
pengelolaan produk dari suatu perusahaan.
Manajemen produksi juga memiliki ruang lingkup pada saat proses penentuan
lokasi produksi atau pabrik bagi perusahaan untuk suatu produk tertentu.
Beberapa perusahaan manufaktur memiliki lokasi produksi di berbagai tempat
atau daerah. Hal ini dilakukan dengan berbagai alasan terkait dengan
ketersediaan faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, dan juga jalur
pemasaran. Dalam hal ini manajemen produksi memiliki andil yang kuat bagi
perusahaan. Penempatan lokasi produksi dapat mendukung transformasi
perusahaan melalui ekspansi dan adaptasi pasar yang baru.
3. Perbaikan produk
Perbaikan atau pembaharuan produk merupakan hasil dari evaluasi dan strategi
manajemen produksi (Sumber: Pexels)
Selain itu, manajemen produk juga harus peka terhadap tren dan perkembangan
produk di pasaran. Demi memenuhi tujuan bisnis dan cakupan konsumen yang
luas, manajemen produk juga memiliki ruang lingkup terhadap perbaikan
produk. Di mana hal ini dilakukan dengan proses evaluasi produk terhadap selera
pasar.
Aspek selanjutnya adalah pengendalian produksi barang atau jasa. Dalam hal ini,
manajemen produksi juga bertanggung jawab atas rancangan alur kerja atau
workflow. Pembuatan layout alur kerja dilakukan bersama dengan bagian-bagian
terkait dalam perusahaan untuk melahirkan alur produksi yang efektif dan
efisien. Minimalisasi ongkos produksi dapat ditekan melalui alur kerja efisien ini,
selain juga dapat memproyeksikan proses pemasaran secara relevan.
Tujuan manajemen pemasaran adalah memastikan produk dapat sampai ke target pasar sesuai tujuan
perusahaan - EKRUT
1. Riset pasar
Keberadaan manajemen pemasaran penting di dalam sebuah bisnis dan perusahaan - EKRUT
2. Mendorong penjualan
Tugas pokok manajemen pemasaran dimulai dari mencari peluang hingga evaluasi. (Sumber:
Pexels)
Pemasaran terkait dengan pasar dan oleh karena itu manajemen pemasaran
memerlukan integrasi berbagai elemen pasar. Manajemen pemasaran memiliki
tugas mengatur elemen-elemen ini ke dalam sistem operasi yang efektif sehingga
dapat melayani pelanggan dan perusahaan bisnis secara efektif. Berbagai tugas
pokok manajemen pemasaran adalah:
Bahkan perencanaan terbaik pun tidak akan bermanfaat jika ada koordinasi yang
tidak tepat antara berbagai aktivitas organisasi. Pemasaran melibatkan berbagai
kegiatan dan ini saling terkait dan saling bergantung. Keputusan produk, strategi
penetapan harga, aktivitas penelitian struktur saluran semuanya memerlukan
koordinasi yang tepat. Dengan begitu, tujuan dapat dicapai.
Arahan yang baik adalah suatu keharusan untuk kinerja fungsi manajemen
pemasaran yang efektif. Arahan membantu dalam pelaksanaan pekerjaan yang
benar. Gaya kepemimpinan yang berbeda dipraktekkan untuk membimbing
bawahan. Seorang pemimpin mengarahkan bawahannya dan memastikan
melalui pengawasan yang efektif, bahwa kinerja sesuai dengan spesifikasi yang
direncanakan. Pada saat yang sama, juga diperlukan motivasi. Motivasi tidak
hanya membantu kinerja yang lebih baik oleh karyawan tetapi juga
mempertahankan karyawan untuk waktu yang lebih lama.
1. Konsep produksi
Konsep produksi mungkin merupakan ide pengaturan bisnis tertua, yang berawal
dari periode kekurangan pasokan barang. Sebelumnya ketika permintaan
melebihi pasokan, tidak ada insentif bagi perusahaan untuk memasukkan
konsumen ke dalam operasi mereka. Konsep produksi ini memiliki keyakinan
bahwa ketersediaan dan keterjangkauan produk merupakan penentu utama
pembelian konsumen. Keharusan ketersediaan dan keterjangkauan membawa
dua fungsi, yaitu distribusi dan produksi, sebagai pusat strategi pemasaran.
Oleh karena itu, tugas manajemen pemasaran yang pertama adalah menemukan
strategi distribusi yang efisien yang menjamin ketersediaan produk sehingga
konsumen dapat membeli produk dengan mudah. Kedua, bekerja pada sistem
produksi untuk menurunkan biaya sehingga lebih banyak konsumen dapat
membelinya. Pengurangan biaya menciptakan keterjangkauan dan dengan
demikian memperluas pasar.
Konsep produksi ini sering terlihat di pasar komoditas seperti pasir, semen, dan
bijih besi. Merger dan akuisisi di bidang komoditas seperti semen, aluminium,
dan baja biasanya memiliki untuk menciptakan sistem produksi besar yang
berperan dalam menurunkan biaya produksi melalui skala ekonomi dan efek
kurva pengalaman.
2. Konsep produk
Namun, segera kepercayaan buta pada kekuatan kualitas produk ini mengungkap
kekeliruannya. Keyakinan bahwa produk yang lebih baik selalu dibeli oleh
konsumen ternyata salah. Konsep produk mengabaikan peran kegiatan
pemasaran lainnya. Orang tidak mungkin berbondong-bondong untuk membeli
produk kualitas unggul secara otomatis. Penciptaan produk berkualitas unggul
tidak bisa menjadi strategi ‘menyeluruh’. Meskipun produk berkualitas tinggi
diproduksi, masih banyak hal lain yang harus dilakukan.
3. Konsep penjualan
Biasanya, orientasi ini dilakukan oleh para penjual di stasiun kereta api dan
tempat-tempat wisata. Kelangsungan hidup mereka tidak tergantung pada bisnis
yang berulang dari pelanggan yang sama.
4. Konsep pemasaran
Inti dari konsep pemasaran adalah bahwa bisnis suatu organisasi bukanlah apa
yang diinginkan manajer, melainkan apa yang diinginkan pelanggan. Pelanggan
adalah penengah utama yang memutuskan apakah keputusan yang diambil
dalam suatu perusahaan adalah benar atau tidak. Konsep pemasaran
memperkenalkan pergeseran paradigma bahwa keseluruhan bisnis harus dilihat
dari sudut hasil akhirnya, yaitu sudut pandang pelanggan.
Konsep pemasaran berwawasan sosial muncul setelah disadari bahwa apa yang
baik untuk pelanggan individu atau kelompok tertentu mungkin tidak baik untuk
masyarakat. Konsep ini berusaha memasukkan minat masyarakat dalam konsep
pemasaran sehingga kepuasan pelanggan tidak membahayakan kesejahteraan
masyarakat dalam jangka panjang.
Menentukan tujuan yang tepat adalah bagian dari strategi manajemen pemasaran yang efektif -
EKRUT
Pemasaran adalah salah satu bagian dalam bisnis. Meski begitu agar manajemen
pemasaran dapat memberikan hasil yang efektif, pastikan bahwa kegiatan
pemasaran bisa berjalan selaras unit bisnis lainnya. Salah satu caranya adalah
dengan menentukan tujuan dan KPI secara transparan, terukur dan tepat.
2. Identifikasi target audiens
Agar hasil dari kegiatan pemasaran dapat efektif, kamu harus selalu
membiasakan diri untuk menganalisa data sebelum membuat strategi
pemasaran. Gunakan tools yang dapat memberikan data untuk kamu analisa
agar dapat memlihat aspek-aspek mana saja dalam strategi manajemen
pemasaran yang tidak berfungsi. Data-data ini akan menjadi informasi penting
yang akan membantumu dalam membuat strategi pemasaran dan
menerapkannya.
Tak ada salahnya untuk kamu terus memantau tren yang ada. Dengan begitu
kamu tidak akan terjebak pada mode berpikir yang ketinggalan zaman. Hal ini
akan sangat memengaruhi bagaimana kamu merancang dan mengelola strategi
pemasaran yang tepat. Memantau tren akan memberikanmu ide-ide baru yang
mungkin akan bermanfaat bila diterapkan pada kampanye pemasaranmu di
kemudian hari.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1. PENGERTIAN K3LH
K3LH adalah suatu bidang yang diterapkan untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan lingkungan kerja. K3LH juga melindungi rekan kerja, keluarga
pekerja, konsumen, dan orang lain yang mungkin terpengaruh kondisi lingkungan
kerja. Milyandra (2009) menganggap istilah keselamatan dan kesehatan kerja
dapat dipandang dari dua sisi pengertian. Pengertian pertama adalah K3 sebagai
suatu pendekatan ilmiah (scientific approach) dan sisi lainnya mengandung
pengertian sebagai suatu terapan atau program ddengan tujuan tertentu
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sebagai sebuah program yang didasari
pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya
(hazard) dan resiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-
kerugian lainnya yang mungkin terjadi (Rijanto 2010). Dapat dikatakan K3
merupakan pendekatan ilmiah dan praktis sebagai solusi dari potensi bahaya dan
resiko kesehatan & keselamatan
1.1 ALAT PELINDUNG DIRI
Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan
perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau
bisa juga disebut alat kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan
orang di sekelilingnya.
Apd merupakan usaha untuk mengurangi resiko bahaya yang akan terjadi dalam berbagai
aktivitas dunia kerja. Apd harus benar benar melidungi sehingga penggunaan apd harus
memenuhi syarat syarat berikut :
APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap
bahaya yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
Bentuknya harus cukup menarik.
Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya
yang dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena
salah dalam menggunakannya.
Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris
pemakainya.
Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah
pemeliharaannya
Pakaian kerja atau wearpack biasanya dipilih yang tidak mempersulit pergerakan
nyaman dan tidak menyerap panas berlebih, serta tahan terhadap zat kimia seperti
hcl dan zat berbahaya lainya
2) Sepatu kerja
Sepatu safety adalah sepatu yang terdapat pelindung berupa lempengan besi untuk
melindungi kaki dri benda tajam, serta digunakan pada kondisi tanah yang basah
serta menjadi standar bagi praktikum di bengkel untuk menghindarkan berbagai
bahaya yang mengancam kaki
Gambar. Sepatu
pengaman
3) Kaca Mata
Penggunaan kacamata adalah untuk melindungi bahaya terhadap mata seperti
debu tanah, gram besi, zat kimia yang terlempar dan mengarah ke mata,
Dalam bengkel elektronika kacamata sangat perlu digunakan saat
pengeboran pcb dan lain lain
Gambar. Kacamata
pengaman
4) Helm/topi
Safety helmet biasanya digunakan dalam rangka meindungi kepala dari bahaya
bahan bahan yang jatuh dan mengenai kepela, dalam bengkel elektronika safety
helemt digunakan untuk praktik kerja outdoor seperti saat instalasi listrik
Gambar .
Helm
5) Masker
Masker berfungsi sebagai plindung alat pernafasan, terkadang dalam praktik di
bengkel terdapat asap dari solder yang terntu berbahay bagi pernafasan, selai itu
berguna untuk menghindari gas berbahaya, debu dan gram besi.
Gambar. Macam-macam masker pelindung
6) sarung tangan
Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari bahaya benda tajam, panas
serta zat zat kimia agar tidak melukai tangan, biasanya terbuat dri kain, karet atau
plastik.
Pemasangan rambu rambu adalah sebagai upaya preventif untuk mengatasi dan
mengurangis PAK dan KAK, serta untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan
praktikum dapat diberi peringatan yang berupa rambu atau simbol, misalnya tanda
larangan, peringatan, perintah atau anjuran.
Gambar Contoh produk berupa wig yang sedang dikerjakan oleh para
pekerja
E. Langkah Produksi
Dipilih model kepala sesuai dengan permintaan pelanggan,
selanjutnya diambil bahan yang akan digunakan untuk membuat cap (kulit
kepala/ tempat untuk menanam rambut). Bahan kemudian dipasang di
mold (cetakan) dan tandai garis batas bawahnya. Selanjutnya cap diolesi
dengan obat agar membentuk sesuai ukuran kepala dan dioven kurang
lebih 2,5 jam.
1. Cutting
Gambar Infografis K3
Penerapan K3 di industri pembuatan rambut palsu ini sangatlah
penting, seperti kita tahu bahwasannya limbah – limbah bahan baku
rambut serta limbah kimia seperti lem dan cairan yang digunakan, juga
dapat membahayakan diri pekerja.
Penggunaan alat pelindung diri dalam proses pengerjaan rambut
palsu sangatlah penting. Berikut merupakan APD yang biasa digunakan
dalam proses pembuatan rambut palsu.
1. Masker
Masker digunakan pekerja untuk melindungi saluran
pernafasan akibat tempat kerja dengan kualitas udara buruk.
Fungsi masker adalah menyaring udara yang dihirup saat
bekerja di tempat dengan udara berdebu atau beracun.
3. Menjaga jarak
Jaga jarak (Physical distancing) sudah diterapkan. Diberlakukan 50
persen pekerja masuk dan 50 persen pekerja libur, dengan pengaturan
1(satu) minggu kerja dan 1 (satu) minggu libur dengan sistem kerja 5
hari kerja untuk hari sabtu dan minggu libur. Tempat ibadah sudah ada
tanda jaga jarak, karpet sudah tidak dipasang, pekerja diwajibkan
membawa peralatan ibadah sendiri dari rumah. Tempat isolasi juga
sudah tersedia dan sudah memenuhi standar.
4. Pengecekan suhu tubuh.
Seluruh pekerja dan tamu sebelum memasuki area perusahaan
wajib dilakukan pengecekan suhu tubuh. Apabila suhu tubuhnya
melebihi 37,5 disuruh istirahat sebentar dan dilakukan pengecekan
ulang, apabila tetap melebihi 37,5 disuruh periksa ke dokter dan
istirahat.
PENUTUP
Stacia, Virea. Gunanto, Edy Y. A.. 2014. Profil industri bulu mata dan rambut
palsu di Purbalingga. Universitas Diponegoro
https://www.sungchangindonesia.com/
https://satpolpp.jogjaprov.go.id/v2/2020/07/20/giat-supervisi-tempat-usaha-pt-
sing-chang-indonesia/