Anda di halaman 1dari 6

UAS ILMU PENDIDIKAN 2020

DISUSUN OLEH:

RHANA SADHIKA ADY

20501241032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

UJIAN AKHIR SEMESTER TA. 2020/2021

JUR/PRODI PEND. TEKNIK ELEKTRO SKS : 2 KELAS : A

Kode &
MDK6201 Ilmu Pendidikan
Mata kuliah

Jenis MK TEORI Sifat Ujian : Take Home Hal 1 dari 1

Dosen Amrih Setyo Raharjo, MPA.

Hari : Waktu : Ruang:

Tata cara menjawab soal:


1. Kerjakan menggunakan Font times new roman 12 pt, spasi 1,15, dengan menyertakan
identitas.
2. Ditulis maksimal 7 (tujuh) halaman dalam bentuk file pdf
3. Hindari plagiasi jawaban dari teman dan cantumkan sumber dalam daftar pustaka jika
menggunakan rujukan sumber lain.
4. Selamat mengerjakan!

Soal:

1. a) Jelaskan maksud dari national goal, education goal dan educational objectives dalam
skema sistem pendidikan secara makro! b) Bagaimana 3 unsur tersebut berhubungan dalam
konteks sistem pendidikan nasional?
2. Jelaskan dan berikan contoh perbedaan mendasar dari teori perkembangan peserta didik
nativisme dan empirisme!
3. Mengapa Paulo Freire memilih cara belajar dialogis dan partnership untuk mewujudkan
liberatory education? Jelaskan dan beri contoh!
4. Jelaskan dan berikan contoh konsep pendidikan dari behavioristik versi B.F Skinner!
5. Bagaimana cara pengaplikasian konsep hierarchy of needs dan personalisasi informasi dalam
teori belajar humanisme versi Maslow? Jelaskan!
JAWABAN

1. A. National Goals
Landasan aksiologis sistem pendidikan nasional penting sebagai dasar untuk menganalisis
penerapan teori pendidikan yang berkaitan dengan tujuan pendidikan, terutama dalam
kaitannya dengan nilai nilai Pancasila.
Fungsi pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir rasional
dan membentuk akhlak mulia dalam kaitannya
dengan nilai nilai Pancasila, yaitu nilai
nilai religius, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan.
Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar dapat
berpikir secara rasional, dan berakhlak mulia dalam kaitannya dengan nilai nilai Pancasila,
yang menjunjung tinggi nilai nilai kebenaran, kebaikan, keindahan, dan religius, serta
konstruktif dan kreatif agar mampu bertanggung jawab untuk memajukan bangsa
Indonesia dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat modern didasarkan pada
demokrasi dan keadilan.

B. Educational Objective
Adalah sarana yang memenuhi dan menunjang agar tujuan pendidikan dapat terwujud, seperti
fasilitas dan kurikulum,

Tentunya untuk mewujudkan tujuan tujuan pendidikan nasional diperlukan dukungan yang dapat
menunjang keberhasilan tujuan itu,
Tanpa adanya salah satu komponen pendudukung itu pendidikan di Indoensia takkan mengalami
kemajuan,

2. Perbedaan dari dua aliran pendidikan itu adalah sebagai berikut


 NATIVISME
Aliran Nativisme Istilah Nativisme dari asal kata natives yang artinya terlahir. Nativisme
adalah sebuah doktrin filosofis yang berpangaruh besar terhadap pemikiran psikologis.
Tokoh utama aliran ini adalah Arthur Schopenhauer(1788-1869), seoran filosofis Jerman.
Aliran ini identik dengan pesimistisyang memandang segala sesuatu dengan kaca mata
hitam. Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan manusia itu telah di tentukan oleh
faktor-faktor yang di bawa manusia sejak lahir,pembawaan yang telah terdapat pada
waktu lahir itulah yang menentukan hasil perkembangannya. Menurut aliran nativisme,
pendidikan tidak dapat mengubah sifat-sifat pembawaan.
Dalam ilmu pendidikan pandangan seperti ini di sebut pesimistis pedagogis.Pendidikan
yang tidak sesuai dengan bakat dan pembawaan anak didik tidak akan berguna untuk
perkembangan anak itu sendiri. Bagi nativisme lingkungan lingkungan sekitar tidak
mempengaruhi perkembangan anak, penganut aliran ini menyatakan bahwa kalau anak
mempunyai pembawaan jahat maka dia akan menjadi jahat, sebaliknya kalau anak
mempunyai pembawaan baik maka dia akan baik.
 EMPIRISME
. Aliran Empirisme ,Kebalikan dari aliran empirisme dan naturalisme adalah empirisme
dengan tokoh utama Jhon Locke(1632-1704). Nama asli aliran ini adalah the school of british
empirism(aliran empirisme inggris).Doktrin aliran empirisme yang sangat mashur adalah
tabula rasa, sebuah istilah bahasa latin yang berarti buku tulis yang kosong atau lembaran
kosong. Doktrin tabula rasa menekankan arti penting pengalaman, lingkungan dan
pendidikan dalam arti perkembangan manusia semata-mata bergantung pada lingkungan dan
pengalaman pendidikannya. Sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir di anggap tidak ada
pengaruhnya.
Dalam hal ini para penganut empirisme menganggap setiap anak lahir seperti tabula rasa,
dalam keadaan kosong dan tak punya kemapuan apa-apa.Aliran empirisme berpendapat
berlawanan dengan aliran nativisme dan naturalisme karena berpendapat bahwa dalam
perkembangan anak menjadi manusia dewasa itu sama sekali di tentukan oleh
lingkungannya atau oleh pendidikan dan pengalaman yang di terimanya sejak kecil

3. Paulo Freire memilih cara belajar dialogis dan partnership untuk mewujudkan liberatory
education Karena dalam metode pengajarannya, ia menggunakan pendekatan kultural dan proses
dialogis. Misalnya dalam penerapan metode baca dan tulis, Freire menggunakan media
komunikasi yang generatif. Maksudnya, Freire mengajar dengan menunjukkan realitas
kontekstual masyarakat yang menjadi anak didiknya. Selain itu, dalam pengajarannya, ia
menemukan bahwa masyarakat buta huruf sangat antusias memahami realitas kehidupan di
sekitarnya. Pada tahap ini, Freire percaya bahwa pendidikan yang dialogis dengan rakyat yang
tertindas dapat menuntun pada dunia yang lebih manusiawi

4. Teori Behaviorisme adalah teori yang mempelajari perilaku manusia. Pandangan teori
Behaviorisme bahwa bahasa dapat diperoleh dan dikuasai karena faktor kebiasaan. Seorang anak
kecil akan dapat menguasai bahasa bila semakin sering dia mendapat stimulus dari luar yang
membuat dia tertarik untuk mencoba berkomunikasi dengan memberikan respon melalui
gayanya sendiri. Behaviorisme berfokus pada peran dari belajar dalam menjelaskan tingkah laku
manusia dan terjadi melalui rangsangan berdasarkan stimulus yang menimbulkan hubungan
perilaku reaktif atau respons. Teori belajar behaviorisme melihat belajar merupakan perubahan
tingkah laku. Seseorang dikatakan belajar apabila telah mampu menunjukkan perubahan tingkah
laku. Pandangan behaviorisme mengakui pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus,
dan keluaran atau output yang berupa respons.

Contoh
1.Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis.
2.Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika benar
diperkuat.

3.Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.

4.Materi pelajaran digunakan sistem modul.


5.Tes lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostic.

6.Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri.

7.Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman.

8.Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari pelanggaran agar


tidak menghukum.

9.Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.

10.Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu)

11.Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat mencapai tujuan

12.Dalam pembelajaran sebaiknya digunakan shaping.

13.Mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan tingkah laku operan.

14.Dalam belajar mengajar menggunakan teaching machine.

15.Melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas menurut waktunya
masing-masing karena tiap anak berbeda-beda iramanya. Sehingga naik atau tamat sekolah
dalam waktu yang berbeda-beda. Tugas guru berat,administrasi kompleks.

5. Konsep hirarki kebutuhan yang diungkapkan Maslow beranggapan bahwa kebutuhan-


kebutuhan di level rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu
sebelum kebutuhan-kebutuhan dilevel lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi. Liam
kebutuhan yang berbentuk hierarki ini adalah : kebutuhan konatif ( conative needs), yang berarti
bahwa kebutuhan-kebutuhan ini memiliki karakter mendorong atau memotivasi .

Maslow (1970) mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan berikut ini berdasarkan prapotensi dari


masing-masing :

1) fisiologis, yaitu kebutuhan paling mendasar dari setiap manusia termasuk didalamnya dalah
makanan, air, oksigen, mempertahankan suhu tubuh, dan lain sebagainya. Kebutuhan fisiollogis
adalah kebutuhan yang mempunyai kekuatan atau pengarung paling besar dari semua kebutuhan.

2) keamanan, yaitu ketika orang telah memenuhi kebutuhan fisiologis mereka, mereka menjadi
termotivasi akan kebutuhan keamanan, yang termasuk idalamnya adalah keamanan fisik,
stabilitas, ketergantungan, perlindungan, dan kebebasan dari kekuatan-kekuatan yang
mengancam seperti perang, terorisme, penyakit, rasa takut, kecemasan, bahaya, kerusuhan, dan
bencana alam. Kebutuhan akan hukum, ketentraman, dan keteraturan juga merupakan bagian
dari kebutuhan akan keamanan.
3) cinta dan keberadaan, yaitu setelah orang memenuhi kebutuhan psikologis dan keamanan ,
mereka menjadi termotivasi oleh kebutuhan akan cinta dan keberadaan , seperti : keinginin untuk
berteman , keingin untuk memiliki pasangan , kebutuhan untuk menjadi bagian dari sebuah
keluarga, sebuah perkimlpulan lingkungan masyarakat, atau Negara.cinta dan keberadaan
mencakup beberapa aspek dari seksualitas dan hubungan dengan msnusia lain dan juga
kebutuhan untuk mmemberi dan mendapatkan cinta. ( masllow , 1970 ).

4) Penghargaan,yaitu setelah orang memenuhi kebutuhan akan cinta dan keberadaan , mereke
bebas untuk mengejar kebutuhan akan penghargaan, yang mencakup penghormatan diri,
kepercayaan diri, kemampuan dan pengetahuan yang orang lain hargai tinggi. ( masllow, 1970 ).
Mengindentifikasi dua tingkatan kebutuhan akan penghargaan – refutasi dan harga diri.

5) Aktualisasi diri , (maslow , 1950) berasumsi bahwa kebutuhan akan aktualisasi muncul jika
kebutuhan akan pengharagaan teleh terbutuhi. Kebutuhan akan aktualisasi mencakup pemenuhan
diri,sadar akan semua potensi diri, dan keinginan untuk menjadi sekretif mungkin (maslow,
1970). Orang-orang yang mengaktualisasikan diri tidak bergantung pada pemenuhan kebutuhan
cinta maupun kebutuhan akan penghargaan. Mereka mejadi mandiri sejaka kebutuhan level
rendah yang member mereka kehidupan. Selain lima kebutuhan konatif ini, maslow
mengindenfikasi tiga kategori kebuthan lainnya – estetika, kognitif, dan neurotic.

https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/1485/pdf

https://kalsel.kemenag.go.id/opini/675/Mengenal-Aliran-Aliran-Klasik-Dalam-Dunia-Pendidikan

https://www.balairungpress.com/2012/08/pendidikan-ideal-menurut-paulo-freire/

https://journal.uny.ac.id/files/journals/8/articles/23358/submission/review/23358-58481-1-
RV.pdf

https://www.kompasiana.com/catatansovie/54f773faa33311b8618b45a1/bf-skinner-dan-konsep-
operant-
conditioningnya#:~:text=Teori%20Operant%20Conditioning%20adalah%20teori,tindakan%20y
ang%20disengaja%20atau%20operant.&text=Dengan%20demikian%2C%20tingkah%20laku%2
0dapat,konsekuensi%2C%20atau%20kedua%2Dduanya.

Anda mungkin juga menyukai