DISUSUN OLEH:
20501241032
FAKULTAS TEKNIK
2020
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Kode &
MDK6201 Ilmu Pendidikan
Mata kuliah
Soal:
1. a) Jelaskan maksud dari national goal, education goal dan educational objectives dalam
skema sistem pendidikan secara makro! b) Bagaimana 3 unsur tersebut berhubungan dalam
konteks sistem pendidikan nasional?
2. Jelaskan dan berikan contoh perbedaan mendasar dari teori perkembangan peserta didik
nativisme dan empirisme!
3. Mengapa Paulo Freire memilih cara belajar dialogis dan partnership untuk mewujudkan
liberatory education? Jelaskan dan beri contoh!
4. Jelaskan dan berikan contoh konsep pendidikan dari behavioristik versi B.F Skinner!
5. Bagaimana cara pengaplikasian konsep hierarchy of needs dan personalisasi informasi dalam
teori belajar humanisme versi Maslow? Jelaskan!
JAWABAN
1. A. National Goals
Landasan aksiologis sistem pendidikan nasional penting sebagai dasar untuk menganalisis
penerapan teori pendidikan yang berkaitan dengan tujuan pendidikan, terutama dalam
kaitannya dengan nilai nilai Pancasila.
Fungsi pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir rasional
dan membentuk akhlak mulia dalam kaitannya
dengan nilai nilai Pancasila, yaitu nilai
nilai religius, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan.
Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar dapat
berpikir secara rasional, dan berakhlak mulia dalam kaitannya dengan nilai nilai Pancasila,
yang menjunjung tinggi nilai nilai kebenaran, kebaikan, keindahan, dan religius, serta
konstruktif dan kreatif agar mampu bertanggung jawab untuk memajukan bangsa
Indonesia dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat modern didasarkan pada
demokrasi dan keadilan.
B. Educational Objective
Adalah sarana yang memenuhi dan menunjang agar tujuan pendidikan dapat terwujud, seperti
fasilitas dan kurikulum,
Tentunya untuk mewujudkan tujuan tujuan pendidikan nasional diperlukan dukungan yang dapat
menunjang keberhasilan tujuan itu,
Tanpa adanya salah satu komponen pendudukung itu pendidikan di Indoensia takkan mengalami
kemajuan,
3. Paulo Freire memilih cara belajar dialogis dan partnership untuk mewujudkan liberatory
education Karena dalam metode pengajarannya, ia menggunakan pendekatan kultural dan proses
dialogis. Misalnya dalam penerapan metode baca dan tulis, Freire menggunakan media
komunikasi yang generatif. Maksudnya, Freire mengajar dengan menunjukkan realitas
kontekstual masyarakat yang menjadi anak didiknya. Selain itu, dalam pengajarannya, ia
menemukan bahwa masyarakat buta huruf sangat antusias memahami realitas kehidupan di
sekitarnya. Pada tahap ini, Freire percaya bahwa pendidikan yang dialogis dengan rakyat yang
tertindas dapat menuntun pada dunia yang lebih manusiawi
4. Teori Behaviorisme adalah teori yang mempelajari perilaku manusia. Pandangan teori
Behaviorisme bahwa bahasa dapat diperoleh dan dikuasai karena faktor kebiasaan. Seorang anak
kecil akan dapat menguasai bahasa bila semakin sering dia mendapat stimulus dari luar yang
membuat dia tertarik untuk mencoba berkomunikasi dengan memberikan respon melalui
gayanya sendiri. Behaviorisme berfokus pada peran dari belajar dalam menjelaskan tingkah laku
manusia dan terjadi melalui rangsangan berdasarkan stimulus yang menimbulkan hubungan
perilaku reaktif atau respons. Teori belajar behaviorisme melihat belajar merupakan perubahan
tingkah laku. Seseorang dikatakan belajar apabila telah mampu menunjukkan perubahan tingkah
laku. Pandangan behaviorisme mengakui pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus,
dan keluaran atau output yang berupa respons.
Contoh
1.Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis.
2.Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika benar
diperkuat.
11.Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat mencapai tujuan
15.Melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas menurut waktunya
masing-masing karena tiap anak berbeda-beda iramanya. Sehingga naik atau tamat sekolah
dalam waktu yang berbeda-beda. Tugas guru berat,administrasi kompleks.
1) fisiologis, yaitu kebutuhan paling mendasar dari setiap manusia termasuk didalamnya dalah
makanan, air, oksigen, mempertahankan suhu tubuh, dan lain sebagainya. Kebutuhan fisiollogis
adalah kebutuhan yang mempunyai kekuatan atau pengarung paling besar dari semua kebutuhan.
2) keamanan, yaitu ketika orang telah memenuhi kebutuhan fisiologis mereka, mereka menjadi
termotivasi akan kebutuhan keamanan, yang termasuk idalamnya adalah keamanan fisik,
stabilitas, ketergantungan, perlindungan, dan kebebasan dari kekuatan-kekuatan yang
mengancam seperti perang, terorisme, penyakit, rasa takut, kecemasan, bahaya, kerusuhan, dan
bencana alam. Kebutuhan akan hukum, ketentraman, dan keteraturan juga merupakan bagian
dari kebutuhan akan keamanan.
3) cinta dan keberadaan, yaitu setelah orang memenuhi kebutuhan psikologis dan keamanan ,
mereka menjadi termotivasi oleh kebutuhan akan cinta dan keberadaan , seperti : keinginin untuk
berteman , keingin untuk memiliki pasangan , kebutuhan untuk menjadi bagian dari sebuah
keluarga, sebuah perkimlpulan lingkungan masyarakat, atau Negara.cinta dan keberadaan
mencakup beberapa aspek dari seksualitas dan hubungan dengan msnusia lain dan juga
kebutuhan untuk mmemberi dan mendapatkan cinta. ( masllow , 1970 ).
4) Penghargaan,yaitu setelah orang memenuhi kebutuhan akan cinta dan keberadaan , mereke
bebas untuk mengejar kebutuhan akan penghargaan, yang mencakup penghormatan diri,
kepercayaan diri, kemampuan dan pengetahuan yang orang lain hargai tinggi. ( masllow, 1970 ).
Mengindentifikasi dua tingkatan kebutuhan akan penghargaan – refutasi dan harga diri.
5) Aktualisasi diri , (maslow , 1950) berasumsi bahwa kebutuhan akan aktualisasi muncul jika
kebutuhan akan pengharagaan teleh terbutuhi. Kebutuhan akan aktualisasi mencakup pemenuhan
diri,sadar akan semua potensi diri, dan keinginan untuk menjadi sekretif mungkin (maslow,
1970). Orang-orang yang mengaktualisasikan diri tidak bergantung pada pemenuhan kebutuhan
cinta maupun kebutuhan akan penghargaan. Mereka mejadi mandiri sejaka kebutuhan level
rendah yang member mereka kehidupan. Selain lima kebutuhan konatif ini, maslow
mengindenfikasi tiga kategori kebuthan lainnya – estetika, kognitif, dan neurotic.
https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/1485/pdf
https://kalsel.kemenag.go.id/opini/675/Mengenal-Aliran-Aliran-Klasik-Dalam-Dunia-Pendidikan
https://www.balairungpress.com/2012/08/pendidikan-ideal-menurut-paulo-freire/
https://journal.uny.ac.id/files/journals/8/articles/23358/submission/review/23358-58481-1-
RV.pdf
https://www.kompasiana.com/catatansovie/54f773faa33311b8618b45a1/bf-skinner-dan-konsep-
operant-
conditioningnya#:~:text=Teori%20Operant%20Conditioning%20adalah%20teori,tindakan%20y
ang%20disengaja%20atau%20operant.&text=Dengan%20demikian%2C%20tingkah%20laku%2
0dapat,konsekuensi%2C%20atau%20kedua%2Dduanya.