Anda di halaman 1dari 17

“TUGAS RUTIN”

MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN


DOSEN PENGAMPU : Dra. Sorta Simanjuntak, MS.

DISUSUN OLEH:
HALOMOAN HARIYANTO
2192442001

PENDIDIKAN SENI MUSIK A


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
A. Tujuan (hal 15)

1. Menjelaskan makna psikologi pendidikan


Psikologi pendidikan terdiri dari dua kata psikologi dan pendidikan.Psikologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang proses kognitif dan perilaku.Sedangkan pendidikan adalah ilmu
yang mempelajari nilai-nilai karakter dan caramenanamkannya. Namun definisi psikologi
pendidikan sebagai terapan ilmupsikologi dalam pendidikan memiliki arti sendiri, yakni, ilmu
yang mempelajariproses belajar dan pembelajaran pada lingkungan pendidikan.

2. Menyebutkan alasan pentingnya psikologi pendidikan


Psikologi pendidikan menjadi sangat penting karena mengajar terkaitdengan sains dan
seni.Dari segi sains, psikologi pendidikan memberikaninformasi yang berharga.Dari segi
seni, keahlian dan pengalaman berperanpenting untuk pengajaran yang efektif.Psikologi
pendidikan memberi pemahamantentang anak sebagai si pembelajar, bagaimana anak belajar,
bagaimana pendidikmembelajarkan, bagaimana pendidik memotivasi peserta didik belajar
sertabagaimana pendidik mengevaluasi hasil belajar.Seorang pendidik ahli dan profesional
akan mendasari semua perilakumengajarnya dengan landasan teori dan riset sehingga
pengetahuan danketerampilannya mendidik melebihi pandangan orang awam. Untuk
memahamiperbedaannya dikemukakan hal sebagai berikut

3. Memaparkan sejarah penemu psikologi pendidikan


Psikologi pendidikan dikemukakan pertama kali oleh William James.Taklama setelah
meluncurkan buku ajar psikologinya yang pertama, Principles ofPsychology (1890), William
James (1842-1910)memberikan serangkaian kuliahyang bertajuk "Talk to Teacher" (James,
1899/1993). Dalam kuliah ini diamendiskusikan aplikasi psikologi untuk mendidik anak,
James mengatakan bahwaeksperimen psikologi di laboratorium sering kali tidak bisa
menjelaskan caramengajar secara efektif. Dia menegaskan pentingnya mempelajari proses
belajardan mengajar di kelas guna meningkatkan mutu pendidikan. Salah
saturekomendasinya adalah mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat
pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluascakrawala pemikiran
anak.
Tokoh kedua yang berperan besar dalam membentuk psikologi pendidikanadalah John
Dewey (1859-1952). Dia menjadi motor penggerak untukmengaplikasikan psikologi di
tingkat praktis. Dewey membangun laboratoriumpsikologi pendidikan pertama di AS, di
Universitas Chicago, pada tahun 1894.Kemudian di Colombia University, dia melanjutkan
karya inovatifnya tersebut.Kita banyak mendapat ide penting dari Jhon Dewey (Glassman,
2001,2002),Pertama, dari Dewey kita mendapatkan pandangan tentang anak
sebagaipembelajar aktif (active learn). Sebelum Dewey mengemukakan pandangan ini,ada
keyakinan bahwa anak-anak mestinya duduk diam di kursi mereka danmendengarkan
pelajaran secara pasif dan sopan. Sebaliknya, Dewey percayabahwa anak-anak akan belajar
dengan lebih baik jika mereka aktif. Kedua, dariDewey diperoleh ide bahwa pendidikan
seharusnya difokuskan pada anak secarakeseluruhan dan memperkuat kemampuan anak
untukberadaptasi denganlingkungannya. Dewey percaya bahwa anak-anak seharusnya tidak
hanyamendapat pelajaran akademik saja, tetapi juga harus diajari cara untuk berfikir
danberadaptasi dengan dunia di luar sekolah. Dia secara khusus berpendapat bahwaanak-anak
harus belajar agar mampu memecahkan masalah secara reflektif.Ketiga, dari Dewey
diperoleh gagasan bahwa semua anak berhak mendapatpendidikan yang selayaknya. Cita-cita
demokratis ini pada masa pertengahan abad
ke-19 belum muncul, sebab saat itu pendidikan hanya diberikan pada sebagiankecil anak,
terutama anak keluarga kaya. Dewey adalah salah seorang psikologyang sangat berpengaruh-
seorang pendidikyang mendukung pendidikan yanglayak bagi semua anak, lelaki maupun
perempuan, dari semua lapisan socialekonomi dan etnis.
Perintis ketiga adalah E.L Thorndike (1874-1949), yang memberi banyakperhatian
pada penilaian dan pengukuran dan perbaikan dasar-dasar belajar secarailmiah.Thorndike
berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yangpaling penting adalah
menanamkan keahlian penalaran anak.Thorndike sangatahli dalam melakukan studi belajar
dan mengajar secara ilmiah (Beatty, 1998).Thorndike mengajukan gagasan bahwa psikilmiah
dan harus berfokus pada pengukuran (O'Dor"mengajukan gagasan bahwa psikologi
pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus padapengukuran (O'Donnell &
Levin, 2001).

Tugas (hal 25)


1. Berdasarkan pemahaman Anda tentang psikologi pendidikan, tuliskandefinisi Anda
tentang psikologi pendidikan?
Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam
pendidikan pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan psikologi
sosial dari sekolah sebagai organisasi. Psikologi pendidikan berkaitan dengan bagaimana
siswa belajar dan berkembang, dan sering terfokus pada sub kelompok seperti berbakat anak-
anak dan mereka yang tunduk pada khusus penyandang cacat .

2. Identifikasilah minimal lima manfaat menerapkan psikologi pendidikandalam


mengajar?
1. Proses pembelajaran akan disesuaikan dengan karakteristik siswa.
2. Pemahaman alami aktivitas belajar di dalam kelas.
3. Pembelajaran akan bervariasi karena adanya pemahaman perbedaan individual
4. Memahami metode mengajar yang efektif digunakan sebagai pendidik & pengajar
5. Pembelajaran akan menyenangkan karena guru bisa menghadirkan suasa
yangmenyenangkan bagi siswa tentunya dengan memperhatikan karakter dan
kesukaan siswa
6. Pembelajaran menjadi lebih efektif karena siswa antusias mengikuti proses
pembelajaran

3. Identifikasilah minimal lima hambatan mengajar tanpa menerapkanpsikologi


pendidikan!
Adapun faktor penyebab hambatan belajar secara internal adalah sebagai berikut:
       1)      Kondisi psikologis ketika belajar
       2)      Kejenuhan belajar
       3)      Tidak merasa senang dengan subjek yang dipelajari
       4)      Tidak mengetahui manfaat yang dipelajari
       5)      Tingkat intelektualitas

Adapun hambatan eksternal belajar yaitu:


1)      Faktor lingkungan
2)      Guru yang kurang baik
3)      Bahan materi tidak memadai
4)      Tingkat kesukaran subjek yang dipelajari
5)      Faktor ekonomi

4. Temukan sebuah artikel penelitian tentang psikologi pendidikan dan buatringkasan


tentang pengetahuan baru yang Anda dapatkan dari artikel tersebut!
Pada umumnya orang beranggapan bahwa pendidik adalah sosok yang memiliki sejumlah
besar pengetahuan tertentu, dan berkewajiban menyebarluaskannya kepada orang lain.
Demikian juga, subjek didik sering dipersepsikan sebagai sosok yang bertugas
mengkonsumsi informasi-informasi dan pengetahuan yang disampaikan pendidik. Semakin
banyak informasi pengetahuan yang mereka serap atau simpan semakin baik nilai yang
mereka peroleh, dan akan semakin besar pula pengakuan yang mereka dapatkan sebagai
individu terdidik.
Anggapan-anggapan seperti ini, meskipun sudah berusia cukup tua, tidak dapat
dipertahankan lagi. Fungsipendidik menjejalkan informasi pengetahuan sebanyak-banyakya
kepada subjek didik dan fungsi subjek didikmenyerap dan mengingat-ingat keseluruhan
informasi itu, semakin tidak relevan lagi mengingat bahwapengetahuan itu sendiri adalah
sesuatu yang dinamis dan tidak terbatas. Dengan kata lain, pengetahuan-pengetahuan (yang
dalam perasaan dan pikiran manusia dapat dihimpun) hanya bersifat sementara dan berubah-
ubah, tidak mutlak (Goble, 1987 : 46). Gugus pengetahuan yang dikuasai dan disebarluaskan
saat ini, secara relatif, mungkin hanya berfungsi untuk saat ini, dan tidak untuk masa lima
hingga sepuluh tahun ke depan.Karena itu, tidak banyak artinya menjejalkan informasi
pengetahuan kepada subjek didik, apalagi bila hal ituterlepasdari konteks pemenuhan
kebutuhan hidup sehari-hari.
Namun demikian bukan berarti fungsi traidisional pendidik untuk menyebarkan informasi
pengetahuan harus dipupuskan sama sekali. Fungsi ini, dalam batas-batas tertentu, perlu
dipertahankan, tetapi harus dikombinasikan dengan fungsi-fungsi sosial yang lebih luas,
yakni membantu subjek didik untuk memadukan informasi-informasi yang terpecah-pecah
dan tersebar ke dalam satu falsafah yang utuh. Dengan kata lain dapat diungkapkan bahwa
menjadi seorang pendidik dewasa ini berarti juga menjadi “penengah” di dalam perjumpaan
antara subjek didik dengan himpunan informasi faktual yang setiap hari mengepung
kehidupan mereka.
Sebagai penengah, pendidik harus mengetahui dimana letak sumber-sumber informasi
pengetahuan tertentu dan mengatur mekanisme perolehannya apabila sewaktu-waktu
diperlukan oleh subjek didik.Dengan perolehan informasi pengetahuan tersebut, pendidik
membantu subjek didik untuk mengembangkan kemampuannya mereaksi dunia sekitarnya.
Pada momentum inilah tindakan belajar dalam pengertian yang sesungguhya terjadi, yakni
ketika subjek didik belajar mengkaji kemampuannya secara realistis dan menerapkannya
untuk mencapai kebutuhan-kebutuhannya.
Dari deskripsi di atas terlihat bahwa indikator dari satu tindakan belajar yang berhasil adalah :
bila subjek didik telah mengembangkan kemampuannya sendiri. Lebih jauh lagi, bila subjek
didik berhasil menemukan dirinya sendiri ; menjadi dirinya sendiri. Faure (1972)
menyebutnya sebagai “learning to be”.Adalah tugas pendidik untuk menciptakan kondisi
yang kondusif bagi berlangsungnya tindakan belajar secara efektif. Kondisi yang kondusif itu
tentu lebih dari sekedar memberikan penjelasan tentang hal-hal yang termuat di dalam buku
teks, melainkan mendorong, memberikan inspirasi, memberikan motif-motif dan membantu
subjek didik dalam upaya mereka mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan (Whiteherington,
1982:77). Inilah fungsi motivator, inspirator dan fasilitator dari seorang pendidik.

5. Buatlah gambar seseorang pada secarik kertas. Andaikan orang yangtersebut adalah
pendidik tuliskan karakteristik yang dimilikinya yangmemungkinkan guru tersebut
dapat membantu peserta didik menyukaikegiatan belajar dan berhasil dengan baik
menguasai pelajaran yangdiajarkannya. Kemudian buatlah nomor urutan sesuai
dengan prioritasmenurut pertimbangan Anda.
6. Berkelompoklah dengan teman sekitar lima orang. Kumpulkan semuakarakteristik
yang ada dan alasan anda serta teman-teman memilih danmenentukan prioritas
tersebut. Kemudian tulislah refeleksi diri Andatentang cara Anda berpikir setelah
mendapatkan karakteristik tersebut.
perasaan anda setelah mengetahuinya, sikap Anda terhadapnya, upayayang akan Anda
lakukan dengan karakteristik tersebut dan tanggungjawabAnda terhadap
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

A.Tujuan (hal 29)


1. Menjelaskan pengertian belajar
Belajar adalah mendapatkan sesuatu yang baru dan menghasilkanperubahan tingkah
laku. Perubahan tersebut dapat berupa pengatahuan yang baru. Sebelum belajar seseorang
mungkin tidak memiliki pengetahuan tertentu akantetapi setelah belajar memilikinya.
Pengetahuan seseorang tentang sesuatu sangatdangkal akan tetapi setelah belajar menjadi
lebih dalam. Seseorang dapat sajamerasa kurang nyaman akan tetapi setelah belajar berubah
menjadi lebih nyaman.Sebelum belajar seseorang dapat kurang menyetujui sesuatu tetapi
setelah belajarmenjadi setuju. Seseorang dapat saja tidak terampil melakukan sesuatu
tetapisetelah belajar menjadi terampil. Sebelum belajar seseorang dapat saja
kurangmemperdulikan sesuatu tetapi setelah belajar berubah menjadi lebih bertanggungjawab
terhadap sesuatu.

2. Mendeskripsikan proses berlangsungnya belajar


Proses belajar berlangsung secara internal. Proses ini diibaratkan sepertimenyeberangi
jurang dari tebing yang satu ke tebing yang lain. Seseorangmemerlukan jembatan untuk
menyeberanginya. Seseorang yang belajar berartisedang membangun jembatan. Selama
proses tersebut berlangsung, berbagaipersoalan yang dapat menghambat pekerjaan tersebut.
Namun dengan usaha dan tekad yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan, pada akhirnya
jembatan dapatdiselesaikan. Demikian juga dengan belajar. Diawali dengan
membangunjembatan antara konsep yang satu dengan konsep lainnya. Pada awalnya
belajarterasa berat dan sukar, akan tetapi seiring dengan seringnya pelajaran diulangimaka
pelajaran semakin dikuasai. Ibaratnya jembatan antara pengetahuan yangsatu dengan
pengetahuan lain sudah tersambung.Pembelajaran diibaratkan sebagai bantuan yang
diberikan dalam rangka memfasilitisasi proses belajar. Jika ingin membantu peserta didik
belajar untukmenguasai keterampilan tertentu maka guru dapat memfasilititasinya dengan
strategi modelling. Peserta didik akan berlatih terus menerus hingga keterampilantersebut
dikuasainya. Peserta didik dapat diberikan reinforcemen untukmemperkuat perubahan
perilaku atau keterampilan tersebut. Pembelajaran dapat dilaksanakan melalui model kognitif
jika ingin membantu meningkatkanpemahaman siswa terhadap suatu konsep.Strategi belajar
observasi (observational learning) tepat digunakan untukmembantu siswa belajar hal-hal
tertentu dari orang lain melalui pengamatan yangserius. Berdasarkan hasil pengamatan
tersebut peserta didik diharapkan akanberminat untuk mengulang-ulanginya sampai
pemahamannyamenjadi lebih dalam.

3. Menguraikan beberapa dimensi perubahan kognitif dan perilaku sebagai


hasilBelajar

1. Mengetahui, mengenali kembali hal-hal yang umum dan khas, mengenali kembali
metode dan proses, mengenali kembali pola, struktur, dan perangkat.
2. Mengerti, memahami
3. Mengaplikasikan, Kemampuan menggunakan abstraksi di dalam situasi-situasi
konkrit.
4. Menganalisis, Menjabarkan sesuatu ke dalam unsur-unsur, bagian-bagian atau
komponen-komponen sedemikian rupa, sehingga tampak jelas susunan atau hirarki
gagasan yang ada di dalamnya, atau tampak jelas hubungan antara berbagai gagasan
yang dinyatakan dalam sesuatu komunikasi.
5. Mensintesiskan, kemampuan untuk menyatukan unsur-unsur atau bagian-bagian
sedemikian rupa sehingga membentuk suatu keseluruhan yang utuh.
6. Mengevaluasi, kemampuan untuk menetapkan nilai/harga dari suatu bahan dan
metode komunikasi untuk tujuan-tujuan tertentu.

Cara penalaran (kognitif) seseorang terhadap sesuatu obyek selalu berbeda dengan
orang lain. Artinya, obyek yang sama, mungkin akan mendapat penalaran yang berbeda dari
dua orang atau lebih. Jadi karena berbeda dalam penalaran (kognitif) berbeda pula dalam
kepribadiàn maka terjadilah perbedaan individu.

4. Mendeskripsikan hubungan antara perkembangan dengan belajar


Perkembangan dengan belajar memiliki hubungan sangat erat, sehingga hampir semua
proses perkembangan memerlukan belajar. Daam konteks belajar formal, antara proses
perkembangan dengan belajar (proses belajar mengajar) yang dikelola oleh guru terdapat
ikatan yang sangat kuat yang mengikat kedua proses tersebut. Demikian eratnya ikatan
tersebut, maka hampir tidak ada proses perkembangan siswa baik jasmani maupun rohani
yang terlepas dari proses belajar mengajar dalam pendidikan.

Latihan (hal 40)


1. Bagaimana sikap Anda tentang belajar sekarang?
menurut saya pada zaman sekarang proses belajar itu sangatlah penting dikarenakan
tingginya tingkat persaingan negara baik itu dalam bidang perdagangan, sumber daya
alam, terutama lagi sumber daya manusia. sehingga proses belajar haruslah dilakukan oleh
setiap orang untuk mendapat tempat pada pekerjaan mereka masing-masing lewat
pendidikan yang mereka tekuni untuk mendapatkan sebuah gelar sarjana.
Dan dominan proses belajar pada sekarang dilakukan dalam bentuk diskusi, gunanya
untuk menjadikan pesertadidik yang aktif, kreatif, dan memiliki inovasi-inovasi baru lewat
pemikiran mereka maupun kelompok mereka, namun dari itu proses belajar kelompok
pasti masih saja didapati siswa yang pasif. Dan untuk menemukan solusinya guru harus
memiliki model pembelajaan yang berintegritas dalam mendidik siswanya.

2. Tindakan baru apa yang dapat Anda terapkan dalam belajar sekarang?
Karena saya mengambil jurusan dibidang musik, jika nanti saya mengajar siswa saya,
maka sebelum saya melakukan proses pembelajaran terlebih dahulu saya ingin
memberikankan ketenangan lewat musik lembut yang saya putarkan,agar pada saat
pembelajaran mereka bisa lebih fokus dan kondusif karena telah terelaksasi lewat lagu
yang sebelumnya sudah saya putarkan.
3. Bagaimana Anda memupuk tanggungjawab terhadap hasil belajar Anda?
yaitu saya menanamkan pemikiran bahwa saya tidak boleh meyia-nyiakan kerja keras
saya, dan saya harus menyelesaikan apa yang akan mulai saya kerjakan dan sedang saya
kerjakan untuk mendapatkan suatu hasil belajar yang bagus dan memuaskan.
4. Buatlah contoh pengalaman Anda dalam belajar dan Anda medapatkansesuatu yang
baru sesuai dengan dinamika otak triun pada Gambar 2 di atas

Buat konsep tentang


a. perkembangan kognitif dan belajar
Belajar kognitif memandang belajar sebagai proses memfungsikan unsur-unsur
kognisi, terutamaunsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang
dari luar. Aktivitas belajarpada diri manusia ditekankan pada proses internal berfikir, yakni
proses pengolahan informasi.Peranan guru menurut teori belajar kognitif ialah bagaimana
dapat mengembangkan potensi kognitifyang ada pada setiap peserta didik. Jika potensi yang
ada pada setiap peserta didik telah dapatberfungsi dan menjadi aktual oleh proses pendidikan
di sekolah, maka peserta akan mengetahui dan memahami serta menguasai materi pelajaran
yang dipelajari di sekolah melalui proses belajar mengajar di kelas.

b. perkembangan bahasa dan belajar


Bahasa sebagai alat kultural dalam pengembangankognitif. Peserta didik dapat
menggunakan inner spech dalam penyelesaian prosesbelajarnya. Scalfolding ataupun dalam
assisted learning (belajar denganbimbingan) bahasa sangat bermain peran. Orang-orang
dewasa yang berada dilingkungan anak dapat menjadi funds of knowledge (sumber belajar)
bagi anak-anak di bidang pekerjaan, rumah tangga dan kehidupan beragama. Di sinilahperan
bahasa, simbol dan angka menjadi sangat diperlukan untuk membantu anakmenyelesaikan
persoalan belajarnya.

c. perkembangan sosial dan belajar


Perkernbangan social mengacu kepada perubahan jangka panjang di dalamkonteks
membina hubungan, interaksi pribadi, teman sebaya dan keluarga.Termasuk di dalamnya cara
membina persahabatan dan perubahan yang negativeseperti agressifitas dan kekerasan.
Perkembangan sosial yang sangat relevandibahas di dalam konteks sosial di sekolah adalah
(1) perubahan konsep diri (self concept) dan dalam konteks hubungan antara guru dan peserta
didik, (2) perubahan kebutuhan dasar dan motif personal, (3) perubahan pada sense
tentanghubungan dan tanggungjawab

d. perkembangan diri
Satu konsep, yangerat hubungannya dengan konsep diri adalahpenghargaan diri (self
esteem). Yaitu, pandangan keseluruhan individu tentangirnya. Penghargaan diri íni sering
disebut juga sebagai martabat diri (self worth)atau gambaran diri (self image). Rogers (1961)
dalam Wolfolk, 2009 menyebutkan bahwa perasaan rendah dirn menunjukkan sey esteem
yangrendah. Hal ini timbul akibat seseorang tidak mendapat dukungan emosionalpenerimaan
sosial yang memadai. Mungkin karena sering ditegur,dan disalahkan serta tanpa penghargaan.
Bagi Deberapa orangrendah diri yang timbul tenggelam tidak menjadi masalah, akan tetapiwa
ag tertentu perasaan rendah diri ini dapat bertahan dalam jangka panjanghatangkan persoalan
serius lainnya. Jika konsep din dan pengnargaanunubungkan dengan belajar, maka kedua hal
ini merupakian kondisi yang mendorong suasana belajarsiswa. Jika kedua hal ini baik, konsep
diri-posititdan penghargaan diri juga baik maka akan memberikantenang suasanadalam
nyaman,belajar. Hal ini akan mendorong otak korteksnya berfungsi,sehingga berlangsunglah
proses belajar yang diharapkan. Namun, jika keduanyaatau salah satu di antaranya negatif,
maka siswa akan merasa kurangkurang nyaman dantenang sehingga mengaktifkan fungsi
otak reptilnya. Dalamini kondisidapat dipastikan sepertibahwa tidak akan berlangsung proses
belajarsiswa. di dalamMeskipun dirifisiknya berada di dalam kelas sebenarnyadifungsikan
otaknyauntuk tidakbelajar, melainkan tidur atau berusaha untuk memikirkanlain dianggapnya
yangyang dapat menyelamatkannya dari kondisi yang tidakmenyenangkan tersebut.

e. perkembangan moral
Perkembangan moral siswa dapat diupayakan melalui pendidikan karakteryaitu
pendekatan yang langsung dengan memberi pelajaran kepada siswa tentangtidakpengetahuan
moral dasar untuk mencegah mereka melakukan perilakubermoral atau membahayakan diri
sendiri dan orang lain. Selain pendidikan moraldapat juga dilakukan dengan membantu siswa
untuk mengklarifikasi untuk apamereka hidup, apa yang layak dan tidak layak untuk
dikerjakan. Pada pendekatanini siswa didorong untuk mendefiniskan nilai mereka sendiri dan
memahami nilaiorang lain.

C. Tugas (hal 62-63)


1) Buatlah lingkaran ekologi Bronfenbrenner pada secarik kertas pada
tahapmikrosistem dan mesosistem. Kemudian buatlah ecomap Anda dengan
caramembuat nama Anda di tengah lingkaran dan orang-orang yang berpengaruhpada
Anda seperti Ayah, Ibu, Kakak, adik, teman, guru dan sebagainya.Kemudian buatlah
garis yang menghubungkan nama Anda dengan orang-orang tersebut.Semakin dekat
hubungan Anda dengan yang bersangkutanmaka semakin dekat garisnya dan garisnya
akan lebih jauh jika hubungananda dengan orang tersebut jauh. Kemudian berilah
tanda tertentu yang menunjukkan jika hubungan anda dengan yang bersangkutan
tidak baikKemudian analisislah gambar tersebut. Apakah anda dikelililingi oleh orang-
orang yang membuat anda merasa nyaman atau yang membuat anda tidaknyaman.
Diskusikanlah dengan teman anda tentang kemungkinan perubahan yang dapat anda
lakukan terhadap ecomap tersebut dengan membuat posisibaru yang lebih baik dari
kondisi saat ini.

2) Identifikasilah tahap perkembangan perilaku psikososial siswa SMA disekolah


berdasarkan teori Erikson. Apa kesimpulan Anda terhadapperkembangan siswa
tersebut? Bagimana penjelasan Anda tentang kesiapansiswa tersebut untuk belajar
secara kelompok?

3) Gunakan teori kognitif Piaget, teori psikososial Erikson dan teoriperkembangan


moral Kohlberg untuk menganalisis perkembangan seorangsiswa di SMP yang Anda
tentukan sendiri. Ambil kesimpulan tentang kualitasperkembangannya apakah
terlambat, sesuai atau cepat. Beri penjelasan tentang acuan yang Anda pakai untuk
mengambil kesimpulan tersebut!

4) Pada taraf manakah perkembangan identitas gaya hidup, identitas prestasi,identitas


religius Anda? Apakah Anda berada pada taraf diffused, foreclosed,moratorium,
achieved? Bagaimanakah kesiapan Anda berdasarkanperkembangan tersebut untuk
menjadi seorang guru?

5) identifikasilah karakteristik perkembangan kognitif seorang siswa di sekolah


menengahpertama menurut teori kognitif Piaget. Kemudian identifikasi jugatamat
kelak.Anda sebagai guru setelah karakteristik perkembanganAnalisislah jarak antara
perkembangan kognitif siswa dan Anda. Apa yang dapat Anda lakukan untuk
memperkecil gap (kesenjangan) antara perkembangan kognitif Anda dengan siswa
tersebut dalam membahas topic “Perilaku membantu orang lain”!

A. Tujuan hal 66
1. Menjelasakan makna karakteristik belajar
Karakteristik pembelajaran adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang
terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai
landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan terdiri atas
sejumlah nilai, moral dan norma.

2. Mendeskripsikan karakteristik belajar dalam berbagai dimensi

3. Menganalisis karakteristik belajar individu


1. Karakteristik Gaya Belajar Visual
Karakteristik yang pertama adalah karakteristik gaya belajar visual. Karakteristik
belajar dengan gaya visual ini artinya gaya belajar denagn cara belajar dengan melihat. Gaya
belajar ini biasanya digunakan oleh orang yang memiliki indra penglihatan yang detail, teliti
dan tajam. (Baca juga mengenai pengaruh perkembangan fisik remaja dalam proses belajar)
Pada umumya, ciri – ciri gaya belajar visual yaitu :
 Bisa mengingat dengan lebih cepat dan kuat dalam hal melihat
 Tidak terganggu denagn suara yang berisik disekitarnya
 Memiliki hobby membaca
 Memiliki kemampuan menggambar dan mencatat dengan teliti
Sedangkan karakteristik orang dengan gaya belajar visual ini adalah :
 Cenderung rapih
 Tidak begitu tertarik dengan mendengar, namun cenderung suka melihat
 Berpakaian indah
 Hidupnya teratur

2. Karakteristik Gaya Belajar Auditori


Karakteristik yang kedua adalah gaya belajar auditori. Karakteristik gaya belajar
auditori ini pada umumnya memiliki indra pendengaran yang lebih baik dan terfokus. Orang
dengan gaya belajar ini mampu memahami sesuatu lebih baik dengan cara mendengarkan.
(Baca juga mengenai konsep dasar belajar dalam psikologi pendidikan)
Adapun ciri – ciri gaya belajar auditori ini adalah sebagai berikut :
 Memiliki kemampuan mendengarkan dan mengingat yang baik
 Tidak mampu berkonsentrasi pada suasana yang berisik disekitarnya
 Bisa mengulangi informasi yang didengarnya
 Suka bercerita dan berdiskusi
Sedangkan karakteristik orang dengan gaya belajar auditori ini adalah :
 Tidak suka membaca petunjuk, dan cenderung lebih suka bertanya untuk
mendapatkan informasi
 Tidak tertarik memperhatikan lingkungan sekitarnya
 Cenderung suka berbicara

3. Karakteristik Gaya Belajar Kinestetik


Karakteristik yang ketiga adalah gaya belajar kinestetik. Gaya belajar kinestetik ini
yaitu gaya belajar dengan melibatkan gaya gerak. Misalnya seperti olah raga, menari,
memainkan musik, percobaan laboratorium dan lain sebagainya. (Baca juga mengenai
aplikasi-teori psikologi pendidikan dalam pola pembelajaran)
Adapun ciri – ciri gaya belajar kinestetik ini adalah sebagai berikut :
 Menghafal dengan gaya gerak atau berjalan sambil membuat gerakan
 Menyukai gaya belajar dengan praktik secara langsung
 Aktif dan banyak bergerak
 Menggunakan objek nyata sebagai alat bantu
Sedangkan karakteristik orang dengan gaya belajar kinestetik ini adalah :
 Tidak bisa diam atau selalu aktif
 Cenderung cepat bosan dalam keadaan diam dna tidak melakukan apa – apa
 Menyukai seni peran, drama, alat musik, serta olahraga
4. Karakteristik Gaya Belajar Global
Karakteristik yang keempat adaah gaya belajar global. Gaya belajar global ini juga
disebut denagn agya belajar yang multitalent atau yang bisa memahami pelajaran secara
keseluruhan. Pemahaman yang dimiliki berisi gambaran yang besar dan juga objek satu
dengan yang lainnya.
Adapun ciri – ciri gaya belajar global ini adalah sebagai berikut :
 Bisa melakukan banyak tugas sekaligus
 Mampu bekerja sama dengan orang lain secara baik
 Sensitif dan mampu melihat permasalah denagn baik
 Mempu mengutarakan kata – kata sesuai dengan apa yang dilihatnya
Sedangkan karakteristik orang dengan gaya belajar global ini adalah :
 Tidak terlalu memperhatikan penampilan dan cenderung tidak rapigh
 Tidak menempatkan barang pada tempat yang seharusnya pada saat melakukan
sesuatu
 Peka terhadap keadaan sekitarnya
 Merasa senang untuk membuat orang lain senang dengannya

5. Karakteristik Gaya Belajar Anatik


Karakteristik yang kelima adalah gaya belajar anatik. Gaya belajar anatik ini memiliki
kemapuan dalam memandang sesuatu cenderung di telaah terlebih dahulu secara terperinci,
sesifik dan teratur. Selain itu gaya belajar anatik ini pada saat belajar cenderung dilakukan
secara bertahap dan terurut.
Adapun ciri – ciri gaya belajar anatik adalah sebagai berikut :
 Fokus mengerjakan satu tugas, tidak akan melanjutkan tugas beriktunya jika tugas
pertama belum selesai
 Berfikir secara logika
 Cara belajar konsisten dan menetap
Sedangkan karakteristik orang dengan gaya belajar anatik ini adalah :
 Menilai sesuatu berdasarkan fakta
 Berfokus pada satu masalah

A. Tujuan (hal 90)


1. Menjelaskan pendekatan belajar menurut para ahli
 Wahjoedi (1999:121) mengenai pengertian pendekatan yang berpendapat bahwa arti
pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar
ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara
optimal.

 Syaifuddin Sagala (2005:68) yang berpendapat mengenai pengertian pendekatan


berpendapat bahwa pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh
guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional
tertentu.

 Syaiful (2003:62) berpendapat bahwa pendekatan adalah suatu pandangan guru terhadap
siswa dalam menilai, menentukan sikap dan perbuatan yang dihadapi dengan harapan
dapat memecahkan masalah dalam mengelola kelas yang nyaman dan menyenangkan
dalam proses pembelajaran.

 Nurma (2009:1) bahwa, beliau berpendapat mengenai pengertian pendekatan yakni


pendekatan lebih menekankan pada strategi dan perencanaan. Pendekatan juga dapat
diartikan sebagai titik tolak dalam melaksanakan pembelajaran kerena pendekatan yang
dipilih dapat membantu kita dalam mencapai tujuan pembelajaran.

 Sanjaya (dalam Rusman 2013:380) yang mengatakan bahwa pendekatan dapat diartikan
sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah
pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya
masih sangat umum.

2. Menguraikan ciri-ciri pendekatan belajar

Adapun ciri-ciri pendekatan pembelajaran secara umum adalah sebagai berikut :


1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil dan sasaran yang harus
dicapai dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukan.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan yang paling efektif mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah yang akan ditempuh sejak titik awal
sampai mencapai sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolak ukur untuk mengukur dan menilai taraf
keberhasilan

4. Mempraktekkan tekni-teknik belajar dalam perkuliahan

A. Tujuan (hal 102)


1. Menjelasakan karakteristik masing-masing model pembelajaran

Karakteristik pada Pembelajaran Langsung :


a. Proses pembelajaran didominasi oleh keaktifan guru.
b. Suasana kelas ditentukan oleh guru sebagai perancang kondisi.
c. Lebih mengutamakan keluasan materi ajar daripada proses terjadinya pembelajaran.
d. Materi ajar bersumber dari guru

Karakteristik Model Kooperatif :


a. siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menyelesaikan materi belajar,
b. kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah,
c. jika mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang
berbeda-beda,
d. penghargaan lebih berorientasi pada kelompok dari pada individu.

Karakteristik pada Pembelajaran Berdasarkan Masalah :


a. Pengajuan pertanyaan atau masalah.
b. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.
c. Penyelidikan autentik. Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa
melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah
nyata. Mereka harus menganalisis dan mendefinisikan masalah, mengembangkan
hipotesis, dan membuat ramalan, mengumpul dan menganalisa informasi, melakukan
eksperimen (jika diperlukan), membuat inferensi, dan merumuskan kesimpulan.
d. Menghasilkan produk dan memamerkannya.
e. Kolaborasi. Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang bekerja sama
satu dengan yang lainnya, paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil.
Bekerja sama memberikan motivasi untuk secara berkelanjutan terlibat dalam tugas-
tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagi inkuiri dan dialog dan untuk
mengembangkan keterampilan sosial dan ketrampilan berfikir.

2. Mempraktikkan di dalam kelas model-model pembelajaran


C. Tugas (hal 120)
1) Buatlah matriks perbandingan model pembelajaran berdasarkan keunggulandan
keterbatasannya.
2) Analisislah model dan sintaks dari minimal dua Rancangan PelaksanaanPembelajaran (RPP)
gurudi sekolah. Tuliskan laporan hasil analisis Andatersebut
3) Pilihlah satu model pembelajaran tertentu kemudian buatlah RPP denganmenggunakan
model tersebut.
Penyelesaian :
1) Matriks perbandingan Model Pembelajaran
N MODEL PEMBELAJARAN KEUNGGULAN
O
1. MODEL PENGAJARAN LANGSUNG Pengajaran ini menekankan perhatian ( atensi ),
mengulang ( retensi ), mengolah ( produksi ), dan
motivasi.
2. PEMBELAJARAN KOOPERATIF Pengajaran ini menekankan tujuan yaitu
memotivasi siswa, menyajikan informasi dan
mengorganisasikan siswa
3. PENGAJARAN BERDASARKAN Pengajaran ini menekankan siswa mampu untuk
MASALAH memecahkan masalah berdasarkan pengalaman
4. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Pengajaran ini menekankan pengetahuan baru
dan mampu menganalisis secara baik
5. PEMBELAJARAN DISKUSI KELAS Metode ini digunakan untuk memperbaiki cara
berpikir dan membangun keterampilan
komunikasi
6. PENGAJARAN STRATEGI BELAJAR Mengajarkan siswa untuk belajar atas kemauan
dan kemampuan sendiri
7. STRATEGI PQ4R Mengajarkan agar mampu membuat inti sari
sebuah bacaan dan merespon bacaan dengan baik
8. STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP Pembelajaran berupa peta konsep atau pohon
jaringan sebagai ilustrasi grafis

2) Menganalisis dua Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah                         : SMK
Kompetensi Keahlian              : Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran                        : Melakukan Prosedur Administrasi
Kelas/Semester                        : XI / I (Satu)
Alokasi Waktu                        : I Pertemuan (3 jp x @45menit)
Pertemuan ke                          : I
KKM                                       : 70
 
Standar Kompetensi   : Melakukan prosedur administrasi
Kompetensi Dasar       : Mengidentifikasi dokumen-dokumen  kantor

INDIKATOR
   1.Hakikat dokumen dan dokumentasi ditelaah dengan pendeskripsian pengertian
   2.Dokumen diidentifikasi berdasar jenis-jenisnya
   3.Dokumentasi ditelaah berdasarkan rangkaian kegiatannya serta  memproses sesuai prosedur      perusahaan
I.     Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran siswa diharapkan dapat :
·         Mengidentifikasikan dokumen dan dokumentasi kantor
·         Mengidentifikasikan jenis-jenis dokumen
·         Menelaah dokumentasi berdasarkan rangkaian kegiatan dokumentasi serta memproses sesuai dengan
prosedur perusahaan

II.  Materi Pokok Pembelajaran


1. Pengertian Dokumen Kantor
2. Penggolongan dokumen kantor
3. Pengertian dokumentasi
4. Kegiatan Dokumentasi

III.         Metode Pembelajaran
1.      Ceramah
2.      Diskusi
3.      Tanya jawab
4.      Studi Kasus
IV.         Langkah-Langkah Pembelajaran
a.       Kegiatan awal
·         Guru mengecek kehadiran siswa (absensi)
·         Guru menginformasikan cara pembelajaran,  cara penilaian, bahan dan alat yang digunakan, serta waktu
yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran
·         Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b.      Kegiatan inti
Pertemuan ke I
·         Eksplorasi :
-          Guru melakukan apersepsi tentang pemahaman siswa sebelum memulai pembelajaran
·         Elaborasi  :
-          Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi pengertian hingga
pengelolaan dokumen dengan menerapkan prinsip belajar dari aneka sumber
-          Siswa melakukan tanya jawab tentang dokumen beserta jenis-jenisnya
·         Konfirmasi           :
-          Dari hasil tanya jawab, guru memberikan uraian dan penjelasan tentang penanganan pengelolaan
dokumen menjadi bahan dokumentasi
-          Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan dan tulisan terhadap
keberhasilan siswa
c.       Kegiatan akhir
-          Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan dari materi pada
pertemuan hari ini
-          Guru memberikan penilaian terhadap kegiatan siswa dalam pembelajaran
-          Pemberian tugas
V.  Alat, Bahan dan Sumber
ALAT :
·         Perlengkapan kelas
·         Komputer
·         Printer
BAHAN :
·         Instrumen sikap
·         Contoh-contoh Jenis dokumen
·         Kertas
SUMBER BELAJAR :
1.      Administrasi Perkantoran penerbit: HUP
2.      Modul menangani PROSEDUR ADMINISTRASI  penerbit: erlangga
3.      Sumber lain yang relevan
VI.         Penilaian/Evaluasi
1.      Jenis Tes/Penilaian:
-          Kecakapan non akademik seperti kemampuan berkomunikasi dalam melontarkan pendapat atau
menjawab pertanyaan
-          Kecakapan akademik seperti mengidentifikasi berbagai jenis dokumen dan melakukan kegiatan
rangkaian dokumentasi
-          Diskusi Kelompok
-          Tes tulis

2.      Jenis tugas:
Penugasan Terstruktur (PT): tes tulis  PG dan essay
Tugas Mandiri Tidak Terstruktur (TMTT): mencari pengertian dokumen dan dokumentasi beserta penjabaran
nya dari internet.

3.      Pedoman Penilaian
No Kriteria Penilaian Bobot
1 Keberanian 40
2 Bahasa 40
3 Ketepatan jawaban 20
Jumlah 100
Nilai = Skor nilai x 100%  = 100
                Jumlah skor

Mengetahui, Bandung,                  Januari 2012

Kepala SMK …………….. Guru Mata Pelajaran

…………………………. ANDY FEBRIANDY.S.pd

Analisis saya mengenai RPP  ini :


RPP dikategorikan klasifikasi cukup baik, tetapi perlu diadakan perbaikan/penambahan antara lain:
1. Alokasi waktu dirasa kurang cukup untuk membahas ketiga indikator tersebut, sebaiknya waktunya adalah
3x45menit.
2. Elemen-elemen yang ada pada RPP perlu ditambah, antara lain:
A. Tujuan Pembelajaran perlu ditambah,yaitu:
- Menjelaskan pengertian Dokumen diidentifikasi berdasar jenis-jenisnya
- Menjelaskan fungsi-fungsi Dokumen dan penggolongan nya serta kegiatan dokumentasi
Selanjutnya dalam menjelaskan dokumen-dokumentasi bisa lebih ditambah media yang menarik agar
Siswa pun merasa tertarik
B. Materi ajar perlu ditambah, yaitu: Pengertian tentang kegiatan dokumentasi beserta penjelasannya
C. Metode pembelajaran perlu ditambah, yaitu: Ceramah bervariasi, demonstrasi, penugasan, tanya jawab
Dan diskusi.
D. Penilaian
Belum ada kunci jawabannya.
3) Membuat RPP dari sebuah Metode Pembelajaran ( Cooperative Learning )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
                     Mata Pelajaran             :
                     Kelas / Semester           :
                     Alokasi Waktu              :
                     Siklus / Pertemuan       :

STANDAR KOMPETENSI
1.    Menghargai peranan tokoh pejuang dan  masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
KOMPETENSI DASAR
       2.1  Mendeskripsikan  perjuangan  para tokoh pejuang  pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
INDIKATOR
-        Menuliskan faktor-faktor yang melatarbelakangi penjajahan Belanda terhadap Indonesia
-        Menjelaskan penderitaan rakyat Indonesa semasa penjajahan Belanda
I.     TUJUAN PEMBELAJARAN
       Melalui penjelasan singkat guru, tanya jawab dan kerja kelompok, diharapkan murid dapat :
       a. Menuliskan faktor-faktor yang melatarbelakangi penjajahan Belanda terhadap Indonesia dengan benar
       b. Menjelaskan penderitaan rakyat Indonesa semasa penjajahan Belanda dengan benar
II.   MATERI PEMBELAJARAN
       - Perjuangan  melawan penjajahan Belanda dan Jepang
III.  METODE PEMBELAJARAN
       1. Tanya jawab
       2. Ceramah
       3. Kerja kelompok
       4. Model pembelajaran Cooperative learning tipe NHT
IV.  LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
       a.  Kegiatan Awal
            1. Memberi salam dan berdoa
            2. Mengecek kehadiran murid
            3. Menyiapkan media dan instrumen penilaian
            4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
            5. Apersepsi: Tanya jawab tentang pembelajaran sebelumnya
6. Guru Mempersiapkan kelas untuk pembelajaran berkelompok berupa penataan meja dan tempat duduk
siswa.
       b.  Kegiatan inti
1.  Guru memberi penjelasan singkat kepada murid tentang faktor-faktor yang melatarbelakangi
penjajahan belanda terhadap indonesia serta penderitaan rakyat Indonesia.
2.  Murid dibagi dalam kelompok kecil yang heterogen yang di dalamnya terdiri dari murid tiap
kelompok.
3.  Guru membagi nomor kepada setiap murid dalam kelompok
4.  Murid diberi lembar kerja kelompok
5.  Murid mengerjakan tugas kelompok, dan harus dikerjakan secara bersama-sama.
6. Guru menyebutkan satu nomor dan para murid dari setiap kelompok mengangkat tangannya sesuai
nomor yang disebut untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan yang ada di lembar kerja.
7. Guru memperjelas jawaban dari murid, kemudian memberi penghargaan kepada murid.
8.  Memberi evaluasi individu
       c.  Kegiatan akhir
           1. Guru dan murid bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran
            2. Guru memberi motivasi kepada murid untuk belajar
V.  ALAT DAN SUMBER BELAJAR
        a. Buku paket IPS SD kelas 5 penerbit pusat pembukuan Depdiknas hal. 133-149
        b. Silabus KTSP
        c. Media berupa gambar-gambar
        d. Lembar Kerja
VI.  PENILAIAN
        a. Tehnik penilaian          : Tertulis
        b. Bentuk tes                   : Essay
        c. Prosedur Penilain        :  Proses dan Hasil

Anda mungkin juga menyukai