FILSAFAT PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH :
1
BAB I
PENDAHULUAN
Filsafat adalah upaya berfikir sistematis dan radikal tentang tentang segala realitas yang
ada dan diduga ada untuk menemukan kebenaran yang sesungguhnya. nilai kebenaran suatu
filsafat selalu dilihat dari aspek bagaimana ia memperoleh kebenaran tersebut. artinya filsafat
mengajarkan bagaimana subjeknya dapat meraih kebenaran dari keseluruhan realitas menurut
tata cara yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan secara menyeluruh, baik dari segi
isi maupun dari segi memperolehnya.
Manusia sebagai individu maupun sebagai bagian anggota masyarakat serta segala
aktivitas yang dilakukannya bukanlah berada dalam kevakuman, berhenti, dan final, akan
tetapi ia berada dalam tatanan hukum proses, bergerak dan berubah menuju tataran idealitas.
dari gerak dan perubahan inilah sesungguhnya dinamika perjalanan kehidupan itu ditemukan.
artinya dinamika kehidupan akan terus bergulir seiring berlangsungnya proses, gerak dan
perubahan pada dunia dan alam jagad raya ini serta isinya, pemahaman seperti ini akan
mudah dimengerti bila dikaitkan dengan adanya ungkapan secara praksis-historis, bahan hari
ini berbeda dengan kemarin. hari ini akan sangat berbeda pula dengan hari esok.
2
1.2 Tujuan
Dalam mengkritisi buku Filsafat pendidikan ini ada beberapa tujuan yang hendak dicapai
yaitu sebagai berikut:
Memenuhi salah satu tugas critical book review mata kuliah Filsafat Pendidikan
mengembangkan kemampuan dalam mencermati kelebihan dan kekurangan suatu
karangan terkhususnya sebuah buku
melakukan pengkoreksian terhadap suatu karya
membandingkan 2 buku filsafat
1.3 Manfaat
Ada beberapa manfaat yang dapat kita peroleh dalam mengkritisi buku Filsafat pendidikan ini
yaitu sebagai berikut:
3
BAB II
ISI BUKU
BUKU UTAMA
Identitas Buku
1. Judul : Filsafat Pendidikan
2. Pengarang : Dr. Edward Purba, MA dan Prof. Dr. Yusnadi, MS
3. Penerbit : Unimed Press
4. Tahun terbit : 2016
a. Pengertian filsafat
Pengertian filsafat dapat ditinjau dari dua segi, yaitu:
Pengertian secara Etimologi
Kata filsafat yang dalam bahasa Inggris Philosophy, dan dalam bahasa Arab falsafah,
yang keduanya berasal dari bahasa Yunani yakni, Philosophia. Philosophia terdiri atas dua
suku kata yakni philein dan sophia; philein berarti cinta (love) dan sophia berarti
kebijaksanaan (wisdom). Sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love
of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya.
Pengertian terminology
Pengertian terminology maksudnya adalah arti yang dikandung oleh istilah atau kata
filsafat itu sendiri. Berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian yang dikemukakan
para ahli.
Plato
4
Aristoteles
Al Faribi
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang alam, wujud bagaimana hakikat yang
sebenarnya.
Rena Descartes
Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam, dan manusia
menjadi pokok penyelidikan.
Immanuel Kant
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang menjadi pokok pangkal dari segala
pengetahuan, yang di dalamnya tercakup masalah epistemology (filsafat pengetahuan)
yang menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui.
Langeveld
Filsafat adalah berpikir tentang masalah-masalah yang akhir dan yang menentukan,
yaitu masalah-masalah yang mengenai makna keadaan, Tuhan, keabadian, dan
kebebasan.
Hasbullah Bakry
Ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam
mengenai ke-Tuhan-an, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan
pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan
bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
N. Driyarkara
Notonagoro
Filsafat itu menelaah hal-hal yang menjadi objeknya dari sudut intinya yang mutlak
dan yang terdalam, yang tetap dan yang tidak berubah, yang disebut hakikat.
Poedjawijatna
Filsafat adalah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi
segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.
5
Harol Titus (Jalauddin dan Idi, 1997) mengemukakan pengertian:
1. Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang
biasanya diterima secara kritis.
2. Filsafat ialah suatu proses kritis atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang
sangat kita junjung tinggi.
3. Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan.
4. Filsafat adalah analisa logis dari bahasan serta penjelasan tentang arti konsep.
5. Filsafat adalah sekumpulan problema-problema yang langsung mendapat perhatian
manusia dan dicarikan jawabannya oleh ahli filsafat.
Filsafat adalah studi tentang kebenaran alam semesta beserta isinya dengan
karakteristik;
Filsafat adalah suatu sikap terhadap kehidupan dan alam semesta, sikap dalam hal ini
adalah menyelidiki secara kritis, terbuka, toleran, dan selalu bersedia meninjau suatu
problem dari semua sudut pandangan.
Filsafat sebagai suatu metode berarti cara berpikir secara reflektif (mendalam),
penyelidikan yang menggunakan alasan, berpikir secara hati-hati dan teliti.
Banyak persoalan abadi yang dihadapi manusia dan para filsuf yang berusaha
memikirkan dan menjawabnya.
Sejarah filsafat ditandai dengan pemunculan teori atau sistem pemikiran yang melekat
pada nama-nama filsuf besar.
6
5. Filsafat sebagai analisis logis tentang bahasa dan penjelasan makna istilah
Pada umumnya filsuf memakai metode analisis untuk menjelaskan arti suatu istilah
dan pemakaian bahasa. Beberapa filsuf mengatakan bahwa analisis tentang arti bahasa
merupakan tugas pokok filsafat dan tugas analisis konsep sebagai satu-satunya fungsi
filsafat.
Para filsuf berkeinginan meninjau kehidupan bukan dengan sudut pandangan yang
khusus sebagaimana dilakukan oleh seorang ilmuan, melainkan dengan pandangan yang
menyeluruh terhadap kehidupan sebagai suatu totalitas.
Dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala
sesuatu yang ada secara mendalam sampai pada hakikatnya dengan menggunakan akal
atau pikiran.
Filsafat bertujuan untuk mencari hakikat dari sesuatu gejala atau fenomena secara
mendalam. Dalam filsafat harus refleksi, radikal, dan integral. Refleksi berarti manusia
menangkap objeknya secara intensional dan sebagai hasil dari proses tersebut adalah
keseluruhan nilai dan makna yang diungkapkan dari objek-objek yang dihadapinya. Radikal
berasal dari kata ‘radix’ berarti akar; jadi filsafat berarti mencari pengetahuan sedalam-
dalamnya atau sampai ke akar-akarnya. Sedangkan filsafat itu integral berarti mempunyai
kecenderungan untuk memperoleh pengetahuan yang utuh sebagai suatu keseluruhan.
c. Alasan berfilsafat
Segala sesuatu yang dilihatnya, dialaminya, dan gejala yang terjadi di lingkungannya
selalu dipertanyakan dan dianalisis atau dikaji. Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk
berfilsafat yakni; keheranan, kesangsian, dan kesadaran akan keterbatasan.
d. Peranan filsafat
Filsafat memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Filsafat telah
memerankan tiga peran utama dalam sejarah pemikiran manusia. Ketiga peran tersebut
adalah sebagai pendobrak, pembebas, dan pembimbing.
7
e. Pengertian filsafat pendidikan
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan merupakan usaha
sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin, dan
mengarahkan peserta didik dengan berbagai problema atau persoalan dan pertanyaan yang
mungkin timbul dalam pelaksanaannya.
Filsafat pendidikan dalam arti luas menurut Mudyahardjo (2004, 5) dapat dibedakan
menjadi dua macam yakni;
Filsafat praktek pendidikan yaitu analisis kritis dan komprehensif tentang bagaimana
seharusnya pendidikan diselenggarakan dan dilaksanakan dalam kehidupan manusia.
Filsafat ilmu pendidikan yaitu analisis kritis dan komprehensif tentang pendidikan dan
konsep-konsep psikologi pendidikan yang berkaitan dengan teori-teori belajar,
pengukuran pendidikan, prosedur-prosedur sistematis tentang penyusunan kurikulum, dan
sebagainya yang akhirnya dapat menjadi teori pendidikan.
Masalah-masalah pendidikan akan berkaitan dengan masalah-masalah filsafat umum,
seperti;
Hakikat kehidupan yang baik, karena pendidikan akan berusaha untuk mencapainya
sebagai tujuannya.
Hakikat manusia, karena manusia merupakan makhluk yang menerima dan melaksanakan
pendidikan.
Hakikat masyarakat, karena pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses sosial.
Hakikat realitas akhir, karena semua pengetahuan akan berusaha untuk mencapainya.
8
BUKU PEMBANDING
Identitas Buku
1. Judul : Filsafat Pendidikan
2. Pengarang : Drs. Uyoh Sadulloh M.Pd
3. Penerbit : Alfabeta
4. Tahun terbit : 2017
BAB II . FILSAFAT
A. Pengertian Filsafat
Filsafat secara harafiah adalah cinta yang sangat mendalam terhadap kearifan atau
kebijakan. Sebagai penggunaan populer, filsafat dapat diartikan sebagai suatu pendirian
hidup (individu) atau pandangan hidup (masyarakat).
Di jerman dibedakan antara filsafat dengan pandangan hidup. Filsafat diartikan sebagai
suatu pandangan kritis yang sangat mendalam sampai ke akar – akanya. Filsafat dapat
dioelajari secara akademis, diartikan sebagai pandangan kritis yang sangat mendalam
sampai ke akar – akanya mengenai segala sesuatu yang ada (wujud). Filsafat dapat diartikan
juga sebagai berfikir refleksi dan kritis (reflektif and critical thinking).
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa berfilsafat merupakan kegiatan
berfikir manusia yang berusaha untuk mencapai kebijakan dan kearifan. Filsafat berusaha
merenungkan dan membuat garis – garis besar dari masalah - masalah dan peristiwa –
peristiwa yang pelik dari pengalaman ummat manusia. Dengan kata lain filsafat samapai
kepada merangkum (sinopsis) tentang pokok – pokok yang ditelaah.
9
B. Model - model filsafat pendidikan
1. Filsafat spekulatif
Adalah cara berfikir sistematis tentang segala yang ada. Filsafat spekulatif tergolong
tradisional, dianggap sebagai suatu bangunan pengetahuan. Filsafat spekulatif
merenungkan secara rasional spekulatif seluruh persoalan manusia dalam hubungannya
dengan segala yang ada pada jagat raya ini. filsafat spekulatif mencari keteraturan dan
keseluruhan yang diterapkan, bukan pada suatu item pengalaman khusus, melainkan
kepada semua pengalaman dan pengetahuan. Singkatnya, filsafat spekulatif adalah suatu
upaya mencari dan menemukan hubungan dalam keseluruhan alam berfikir dan
keseluruhan pengalaman.
2. Filsafat preskriptif
Filsafat preskriptif berusaha untuk menghasilkan suatu ukuran (standard) penilaian
tentang nilai – nilai, penilaian tentang perbuatan manusia, dam penilaian tentang seni.
Filsafat perskriptif menguji apa yang disebut baik dan jahat, benar dan salah, bagus dan
jelek. Ia menyatakan bahwa nilai dari suatu benda pada dasarnya inherendalam dirinya,
atau hanya merupakan suatu gambaran dari pikiran manusia.
3. Filsafat Analitik
Beberapa filsuf berpendapat bahwa tujuan filsafat adalah menyingkirkan kekaburan –
kekaburan dengan cara menjelaskan arti dalam kehidupan sehari – hari . mereka
berpendirian bahwa bahsa merupakan laboratorium para filsuf, yaitu tempat menyemai dan
mengembangkan ide – ide. Menurut wittgeinstin tanpa ada penggunaan logika bahasa,
pernyataan – pernyataan tidak akan bermakna.
C. Misi filsafat
Filsafat tertarik terhadap aspek – aspek kualitatif segala sesuatu, terutama berkaitan
dengan makna dan nilai – nilainya. Filsafat menolak untuk mengabaiakan setiap aspek yang
otentik dari pengalaman manusia. Hidup mendorong kita untuk menentukan pilihan dan
bertindak berdasarkan skala nilai dalam cara yang paling dapat diterima akal. Filsafat
mencoba mencari dan menentukan kebenaran dengan pengujian secara kritis terhadap
asumsi – asumsi, konsep – konsep, dan semua lapangan sains.
D. Lapangan filsafat
Alat alat yang digunakan dalam merumuskan dan mengklarifikasikan filsafat
pendidikan , adalah berkaitan dengan epistemologi, aksiologi, etika, estetika, dan logika.
Masing – masing dalam bidang memfokuskan pada salah satu pertanyaan yang
berhubungan dengan para filosof dunia terbesar selama berabad – abad dan akhirnya
menghasilkan hasil – hasil valid
10
E. Filsafat dan agama
a) Pengertian agama
Istilah agama, memiliki pengertian yang sama dengan istilah “religion” dalam bahas
inggris Bozman mengemukakan bahwa agama dalam arti luas merupakan suatu penerimaan
terhadap aturan – aturan dari suatu kekuatan yang lebih tinggi, dengan jalan melakukan
hubungan yang harmonis dengan realitas yang lebih tinggi agung dari dirinya sendiri, yang
memerintahkan untuk mengadakan kebaktian, pengabdian, dan pelayanan yang setia.
Randall dan Buchler mengadakan bahwa ada dua bentuk agama , yaitu : 1) agama
diidentifikasi dengan kepercayaan terhadap supranatural, dan 2) agama diidentifikasi
dengan kepercayaan atau keyakinan yang berlangsung diluar apa yang telah kita alami pada
masa yang akan datang.
b) Ciri – ciri agama
Adanya kepercayaan terhadap yang mahagaib, mahasuci, mahaagung, sebagi
pencipta alam semesta
Melakukan hubungan dengan hal – hal diatas dengan berbagai cara
Adanya suatu ajaran
c) Manfaat agama bagi manusia
Menurut Hocking agama merupakan obat dari kesulitan dan kekhawatiran yang dihadapi
manusia, sekurang – kurangnya meringankan manusia dari kesulitan.
11
BAB III
PEMBAHASAN
Setelah dibaca dan dianalisis, maka reviewer dapat mengidentifikasi keunggulan dan
kelemahan buku ini.
Persamaan dan alasan membandingkan Bab I pada Buku Utama dengan Buku
Pembanding Bab II
1. Karena sama – sama membahas pengertian Filsafat
2. Sama – sama membahas tentang Filsafat Pendidikan
3. Sama – sama membahas perkembangan Kefilsafatan
12
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Setelah menganalisis buku ini, maka reviewer dapat menyimpulkan bahwa kegiatan
mengkritik buku ini bertujuan untuk menemukan keunggulan dan kelemahan buku demi
terwujudnya pemahaman terhadap karya tulis yang berkualitas sejalan dengan tujuan
pendidikan nasional bangsa Indonesia. Dalam buku yang berjudul Filsafat pendidikan, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran Filsafat pendidikan merupakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan bagaimana cara mejadi seorang pendidik yang bertanggung jawab.
Setiap bab menjelaskan secara detail mengenai konsep materi yang dimaksudkan.
A. SARAN
Demi terwujudnya sebuah karya tulis yang bernilai tinggi dari segi penampilan dan
juga muatan materi ada beberapa hal yang sebaiknya dimiliki oleh karya tulis berupa buku
yaitu :
Identitas yang jelas, konsep yang pasti, mengikuti kaidah-kaidah penulisan yang telah
disepakati, muatan materi yang tepat sasaran dan pengembangan materi yang sesuai dengan
konsep yang ditawarkan. Buku ini dinilai telah layak untuk digunakan sebagai sumber belajar
karena telah memenuhi kriteria yang diharapkan dari sebuah karya tulis berupa buku
13