MK.MANAJEMEN BK
PRODI S1 BK-FIP
Skor nilai :
NAMA : SELVI
NIM : 1203151052
KELAS : BK REGULER E
DOSEN PENGAMPU : ARMITA SARI,S.Pd, M.Pd
MATA KULIAH : MANAJEMEN BK
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memeberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bias menikmati indahnya alam
ciptaan-Nya.Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Habibillah
Muhammad Saw yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
dengan bahasa yang sangat indah.
Saya sangat bersyukur dalam pengerjaan tugas Critical Book Report(CBR),adapun tugas ini
dikerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen BK. Apabila dalam penyusunan
CBR ini terdapat kesalahan berupa kata atau makna saya selaku penulis meminta maaf
sebesar-besarnya.Semoga kritikan dan saran yang pembaca berikan dapat membantu saya
untuk lebih baik kedepannya.
09 Maret 20
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………..3
BAB I.PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi pentingnya CBR……………………………………………………………….4
B. Tujuan penulisan CBR…………………………………………………………………………..4
C. Manfaat CBR………………………………………………………………………………………..4
D. Identitas buku yang direview………………………………………………………………..4
BAB II.RINGKASAN ISI BUKU
A. POP BK ....................................................................................................... …………………5
B. Permendikbud No 111 tahun 2014 ................................................ …………………11
BAB III.PEMBAHASAN
A. Pembahasan isi buku…………………………………………………………………………..18
B. Kelebihan dan kekurangan buku………………………………………………………….19
BAB IV.PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………20
B. Rekomendasi ……………………………………………………………………………………..20
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. …………………21
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Dengan adanya tugas CBR,penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas
dan menganalisis sebuah buku serta dapat membandingkan buku yang dianalisis dengan
buku yang lain.
C. Manfaat CBR
i. Menambah wawasan pengetahuan tentang Filsafat Pendidikan
ii. Mempermudah pembaca untuk memahami inti dari sebuah buku
iii. Melatih mahasiswa merumuskan serta mengambil kesimpulan dari buku yang
dianalisis
iv. Melatih mahasiswa berpikir kritis dan berwawasan luas
4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
5
Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah dasar memiliki
keunikan dibandingkan di SMP atau SMA/SMK. Dalam Lapiran Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 tahun
2014 tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah dinyatakan bahwa satu sekolah dasar atau
gugu/sejumlah Sekolah Dasar dapat diangkat guru pembimbing dan
konseling atau konselor untuk menyelenggarakan layanan bimbingan dan
konseling untuk menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling. Posisi
struktural untuk konselor belum ditemukan di Sekolah Dasar. Namun
demikian, peserta didik usia Sekolah Dasar memiliki kebutuhan layanan
sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga membutuhkan layanan
bimbingan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor meskipun
berbeda dari ekspetasi kinerja konselor di jenjang sekolah Menengah.
Sehingga, konselor juga dapat berperan secara produktif di jenjang Sekolah
Dasar, bukan memosisikan diri sebagai fasilitator pengembangan diri peserta
didik melainkan mungkin dengan memosisikan diri sebagai konselor
kunjung yang membantu guru Sekolah Dasar mengatasi perilaku
mengganggu.
Ketika Sekolah Dasar tidak/belum memiliki guru bimbingan dan
konseling atau konselor maka layanan bimbingan dan konseling dilakukan
oleh guru kelas sehingga materi- materi bimbingan dan konseling dapat
dipadukan dengan materi ajar melalui pembelajaran tematik. Sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
bahwa untuk guru kelas, di samping wajib melaksanakan proses
pembelajaran juga wajib melaksanakan program bimbingan dan konseling
terhadap peserta didik di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Landasan Perundang-undangan
Landasan perundang-undangan dari penyusunan panduan ini, yaitu:
8
menggunakannya secara efektif, mencapai kebebasan emosional dari
orangtua dan orang dewasa lainnya, menyiapkan diri untuk hidup
berumahtangga, menyiapkan diri untuk karirnya, mencapai seperangkat
nilai dan sistem etika yang membimbing tingkahlakunya, dan mencapai
tingkahlaku yang dapat dipertanggungjawabkan secara sosial.
Pada penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Dasar, guru bimbingan
dan konseling atau konselor berperan membantu tercapainya
perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir peserta didik. Pada satuan
pendidikan ini, guru bimbingan dan konseling atau konselor menjalankan
semua fungsi bimbingan dan konseling, yaitu fungsi pemahaman, fasilitasi,
penyesuaian, penyaluran, adaptasi, pencegahan, perbaikan, advokasi,
pengembangan, dan pemeliharaan. Meskipun guru bimbingan dan konseling
atau konselor memegang peranan kunci dalam sistem bimbingan dan
konseling di sekolah, dukungan dari kepala sekolah sangat dibutuhkan.
e. Pengguna Panduan
3. Kepala Sekolah
4. Dinas Pendidikan
5. Pengawas Sekolah
8. Komite Sekolah
II TUJUAN
III PENGGUNA
7. Komite sekolah/madrasah.
A. Pengertian
a. Layanan dasar
b. Layanan peminatan dan perencanaan individual
c. Layanan responsive
d. Dukungan system
2. bidang layanan
a. Kegiatan layanan
b. Alokasi waktu layanan
a. Analisis kebutuhan
b. Perencanaan
c. Pelaksanaan
d. Evaluasi
e. Pelaporan
f. Tindak lanjut
2. fasilitas penunjang
3. pembiyaan
17
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan isi buku
Pada buku pertama Pada saat ini peserta didik hidup dalam masyarakat
semakin heterogen, teknologi semakin canggih, dan kesempatan berkembang
semakin luas. Peserta didik menghadapi tantangan-tantangan yang unik dan
bervariasi, yang berdampak pada perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Untuk membantu peserta didik menjadi generasi penerus yang siap menghadapi
kondisi tersebut, dibutuhkan dukungan orangtua, guru, guru bimbingan dan
konseling atau konselor, serta orang-orang dewasa lain di sekitarnya. Pada buku
kedua dijelaskan bahwa Layanan bimbingan dan konseling dalam implementasi
kurikulum 2013 dilaksanakan oleh konselor atau guru bimbingan dan konseling
sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya membantu tercapainya tujuan
pendidikan nasional, dan khususnya membantu peserta didik/konseli mencapai
perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses, sejahtera dan bahagia dalam
kehidupannya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi dan
sinergisitas kerja antara konselor atau guru bimbingan dan konseling, guru mata
pelajaran, pimpinan sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua, dan pihak
lainyang dapat membantu kelancaran proses dan pengembangan peserta
didik/konseli secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan
karir.
Pada buku pertama panduan opersional ini bertujuan untuk memberi arah
penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Secara khusus
panduan ini bertujuan:
1. memandu guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam
memfasilitasi dan memperhatikan ragam kemampuan, kebutuhan, dan minat
sesuai dengan karakteristik peserta didik/konseli;
2. memfasilitasi guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melakukan tindaklanjut;
3. memberi acuan guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam
mengembangkan program layanan bimbingan dan konseling secara utuh dan
optimal dengan memperhatikan hasil evaluasi dan daya dukung sarana dan
prasarana yang dimiliki;
4. memandu guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam
menyelenggarakan bimbingan dan konseling agar peserta didik/konseli dapat
mencapai perkembangan diri secara optimal, mandiri, sukses, sejahtera dan bahagia
dalam kehidupannya;
5. memandu guru kelas dan guru mata pelajaran dalam memberikan layanan
bimbingan dan konseling;
18
6. memandu guru untuk bertanggung jawab terhadap tugas, mencintai tugas, dan
mencintai peserta didik.
7. memberi acuan bagi pemangku kepentingan penyelenggaraan bimbingan dan
konseling.
Dan pada buku kedua dijelaskan pedoman ini dimaksudkan untuk memberi arah
penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling dalam implementasi kurikulum
2013. Secara khusus bertujuan untuk:
1. Memfasilitasi Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling dalam
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan tindak lanjut layanan
bimbingan dan konseling;
2. Memberi acuan dalam mengembangkan program layanan bimbingan dan
konseling secara utuh dan optimal dengan memperhatikan hasil evaluasi dan daya
dukung sarana dan prasarana yang dimiliki;
3. Memberi acuan dalam monitoring, evaluasi dan supervisi penyelenggaraan
bimbingan dan konseling.
Pada kedua buku dijelaskan penggunaan panduan pada kedua buku tersebut
sama-sama digunakan untuk pemangku kepentingan layanan BK. Hanya saja pada
buku pertama terdapat tambahan yaitu guru kelas dan mata pelajaran dan juga
pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan
jasmani dan bimbingan dan konseling menggunakan sebagai bahan sosialisasi,
pelatihan dan atau bimbingan teknis
B. Kelebihan dan kekuranga isi buku
a. Buku utama
Kelebihan, terdapat beberapa bab yang menjelaskan tentang BK dengan berurut
dan jelas. Menjelaskan secara lengkap tentang BK yang mudah dipahami dan
dipejalajari dan dapat dijadikan sebagai referensi dan bahan pembelajaran
tentang BK.
Kelemahan, sejauh ini saya merasa buku ini sudah bagus dan sesuai dengan raung
lingkup Bimingan dan Konseling
b. Buku pembanding
Kelebihan, buku ini lebih menjelaskan tentang peraturan pemerintah yang
mengatur tentang system pendidikan dan di dalam buku ini sudah cukup jelas
untuk dijadikan referensi atau bahan ajar untuk digunakan sbagai pedoman
pembelajaran karena berisikan tentang pasal-pasal dan juga pembahasan yang
jelas
Kelemahan, sejauh ini saya rasa sudah cukup baik. Karena buku ini adalah buku
pemerintahan jadi tidak ada penjelasan secara umum tetang pendidikan.
19
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sesuai dengan arah dan spirit Kurikulum 2013, paradigma bimbingan dan
konseling memandang bahwa setiap peserta didik/konseli memiliki potensi
untuk berkembang secara optimal. Perkembangan optimal bukan sebatas
tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimiliki,
melainkan sebagai sebuah kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta
didik mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan
bertanggungjawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika
kehidupan yang dihadapinya. Bimbingan dan konseling dalam implementasi
kurikulum 2013 memiliki peranan yang sangat pentingdalam membantu
tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan membantu peserta didik/konseli
dalam mencapai pengembangan potensinya secara optimal, kemandirian dalam
kehidupannya, dan pengambilan keputusan dan pilihan untuk mewujudkan
kehidupan yang produktif, sejahtera dan peduli kemaslahatan
umum.Bimbingan dan konseling menyelenggarakan layanan peminatan peserta
didik agar implementasi kurikulum 2013 berjalan lancar mencapai tujuan
pedidikan. Guna mencapai tujuan tersebut, maka penyelenggaraan layanan
bimbingan dan konseling harus dilakukan oleh tenaga profesional yang memiliki
kualifikasi akademik dan kompetensi akademik dan kompetensi profesional
sebagaimana yang tertuang dalam Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yaitu Sarjana
Pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan telah lulus
pendidikan profesi guru bimbingan dan konseling/konselor (PPGBK/K).
B. Saran
Dalam kedua buku ini sudah sangat baik untuk dijadikan bahan referensi
untuk penelitian atau dalam pembelajaran. Namun diperlukan juga referensi lain
atau buku lain yang dapat dijadikan bahan materi umum mengenai pendidikan
khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling
20
DAFTAR PUSTAKA
Ebook PANDUAN OPERASIONAL NYENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN
KONSEUNG SEKOLAH DASAŔ (SD) Oleh Sumarna Suryapranata, PhD.
https://www.slideshare.net/mobile/kahar_muzakkir/panduan-bk-smp-2016ditjen-gtk-revisi
final
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAÂN REPUBLIK
INDONESIA BIMBINGAN DAN KONSELING PADA PENDIDIKAN DASAR DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
https://www.researchgate.net/publication/320913456_Implementasi_Permendikbud_No_1
11_Tahun_2014_dan_Implikasinya_terhadap_Kompetensi_dan_Uraian_Tugas_Guru_Bim
bingan_Konseling
21