Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dinda Yusuf

NIM : 856806945

Tugas ke :1

Makul : Pengantar Pendidikan

Hari/Tanggal : Minggu, 19 April 2020

PERTANYAAN:

1. Pendidikan nasional Indonesia memiliki landasan filosofis, landasan yuridis, landasan


sosiologis dan landasan antropologis! Uraikan perbedaan ke empat landasan tersebut,
berikan masing-masing satu contoh landasan tersebut di pendidikan Indonesia!

2. Perhatikan kasus berikut:


Kegiatan belajar mengajar, pada akhirnya dapat mendidik siswa untuk
menguasai konsep toleransi dan bersikap tolerensi terhadap temannya atau
orang lain yang berbeda keyakinan. Hal ini merupakan salah satu contoh
bahwa siswa dapat dididik.
Jelaskan lima asas yang menjadi landasan antropologis kasus diatas!

3. Hakikatnya proses pendidikan berlangsung sepanjang hayat dalam interaksi sosial


antara orang dewasa dengan anak-anak atau orang yang belum dewasa, akan tetapi
pendidikan bukan proses pembentukan seorang anak oleh orang dewasa. Jelaskan
maksud pernyataan tersebut dan berikan alasannya.

JAWABAN:

1. Beberapa landasan pendidikan , yaitu:

 Landasan filosofis
Landasan filosofis merupakan seperangkat asumsi pendidikan yangdi deduksi dari
asumsi-asumsi filsafat umum (metafisika, epistimologi, dan aksiologi) yang bersifat
preskriktif dari suatu aliran filsafat tertentu. Contoh landasan filosofis di Indonesia adalah
pancasila. Landasan ini diterapkan dalam pembelajaran di SD dalam bentuk mata
pelajaran pendidikan kewarganegaraan , ilmu pengetahuan sosial, serta penerapan nilai
pancasila di keseharian siswa saat disekolah.
 Landasan yuridis
Landasan yuridis merupakan seperangkat asumsi yang bersumber dari peraturan
perundang-undangan yang berlaku sampai titik tolak dalam rangka pengelolaan ,
penyelenggraan dan kegiatan pendidikan dalam suatu sistem pendidikan nasional.
Contoh landasan yuridis pendidikan di Indonesia adalah UUD 1945, UU RI Nomor 20
tahunn 2003 tentang sistem pendidikan nasional serta berbagai Peraturan Pemerintah
yang berkenaan dengan pendidikan yang menyertainya.
 Lnndasan sosiologis
Landasan sosiologis adalah seperangkat asumsi yang bersumber dari hasil studi disiplin
sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam rangka praktik pendidikan. Contoh landasan
sosiologis di Indonesia adalah norma yang ada pada masyarakat, semboyang Bhinneka
Tunggal Ika serta paham integralistik yang bersumber dari norma kehidupan masyarakat
seperti kekeluargaan dan gotong royong, kebersamaan , musyawarah untuk mufakat, dan
lainnya.
 Landasan antropologis
Landasan antropologis adalah seperangkat asumsi yang bersumber dari studi disiplin
antropologi yang dijadikan titik tolak dalamrangka praktik pendidikan, selain sebagai
makhluk sosial manusia juga adalah makhluk berbudaya. Contoh landasan antropologis
dalam pendidikan di Indonesia adalah budaya dan kebudayaan Indonesia yang berbeda di
setiap daerah. Sedangkan contoh pengimplikasian nya adalah model pembelajaran
berbasis budaya lokal, metode pembelajaran karya wisata dimana guru mengajak siswa
ke suatu tempat (objek) tertentu untuk mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran
disekolah , dan lainnya.

2. Berdasarkan studi kasus tersebut, dapat dijabarkan lima asas yang menjadi landasan
antropologis kasus tersebut, antara lain:

 Asas potensialitas
Dimana berbagai potensi yang ada pada manusia yang memungkinkan ia akan mampu
menjadi manusia . dapat disimpulkan bahwa manusia akan dapat di didik karena ia
memiliki berbagai potensi untuk dapat menjadi manusia. Hal ini sesuai dengan studi
kasus yang menyatakan bahwa seorang siswa dapat di didik untuk menguasai suatu
konsep toleransi.
 Asas dinamika
Dimana seorang manusia berusaha untuk mengaktualisasikan diri agar menjadi ideal
dalam rangka interaksi atau komunikasinya secara horizontal(manusia-manusia) ataupun
vertikal (manusia-tuhan). Jika ditinjau dari sudut pendidik, pendidikan dilakukan dalam
rangka membantu peserta didik agar menjadi manusia yang ideal. Hal ini sesuai dengan
studi kasus dimana seorang siswa di didik untuk menguasai konsep toleransi dan toleransi
terhadap teman nya yang berbeda keyakinan dimana tujuan ia menguasai hal tersebut
agar menjadi manusia ideal dalam interaksi dan komunikasi secara vertikal terhadap
temanya yang berbeda keyakinan.
 Asas individualitas
Pendidikan dilaksankan untuk membantu manusia dalam mengaktualisasikan atau
mewujudkan dirinya. Dimana sekalipun ia bergaul dengan sesama nya ia tetap adalah
dirinya sendiri. Hal ini sesua dengan studi kasus dimana walaupun seorang siswa
memiliki rasa toleransi terhadap temannya yang berbeda agama tetapi ia tetaplah dirinya
sendiri pada keyakinan nya sendiri.
 Asas sosialitas
Sebagai insan sosial manusia butuh bergaul dengan orang lain. Kenyataan ini
memberikan kemungkinan bahwa manusia dapat di didik sebab pengaruh pendidikan itu
disampaikan melalui interaksi dan komunikasi seperti pada kasus tersebut seorang siswa
bergaul dan bertoleransi dengan orang lain.
 Asas moralitas
Dimana mewujudkan manusia yang yang diharapkan sesuai dengan sistem nilai dan
norma tertentu. Pendidikan bersifat normative dan manusia memiliki dimensi moralitas
karena itu aspek moralitas memungkinkan manusia untuk dapat dididik.

3. Maksud pernyataan diatas adalah pendidikan tidak hanya berlangsung pada satu tahap
perkembangan saja sehingga pendidikan itu harus di laksanakan sepanjang hayat karena
pendidikan itu merupakan proses upaya menuntun anak sejak lahir untuk mencapai
kedewasaan jasmani dan rohani yang dapat berlangsung sepanjang hayat dimana kematangan
jasmani dan rohani ini terbentuk dan dipergunakan dalam berinteraksi antara orang dewasa
dan anak-anak atau orang yang belum dewasa. Namun bukan berarti pendidikan itu adalah
pembentukan seorang anak oleh orang dewasa karena disini orang dewasa hanya membantu
manusia menemukan hakikat kemanusiaannya bukan membentuknya, lantas yang
membentuknya adalah anak itu sendiri melalui interaksi nya dengan lingkungan dan alam
sekitar serta bantuan dari manusia lainnya yang mengantarkannya menuju kematangan dan
kedewasaan rohani dan jasmani sehingga menjadi manusia yang sempurna dalam kecerdasan ,
emosional , spiritual dan sebagainya melalui pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai