Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH REVOLUSI INDUSTRI

Globalisasi telah memasuki era baru yang bernama Revolusi Industri 4.0. Klaus (Shwab, 2016)
melalui The Fourth Industrial Revolution menyatakan bahwa dunia telah mengalami empat tahapan
revolusi, yaitu: 1) Revolusi Industri 1.0 terjadi pada abad ke 18 melalui penemuan mesin uap,
sehingga memungkinkan barang dapat diproduksi secara masal, 2) Revolusi Industri 2.0 terjadi pada
abad ke 19-20 melalui penggunaan listrik yang membuat biaya produksi menjadi murah, 3) Revolusi
Industri 3.0 terjadi pada sekitar tahun 1970an melalui penggunaan komputerisasi, dan 4) Revolusi
Industri 4.0 sendiri terjadi pada sekitar tahun 2010an melalui rekayasa intelegensia dan internet of
thing sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin.

(Friedman, 2006)mencatat bahwa sejarah globalisasi terjadi dalam tiga periode: Globalisasi 1.0,
Globalisasi 2.0, dan Globalisasi 3.0. Setiap periodisasi globalisasi tersebut selalu tersigkap kekuatan
yang membuat dunia terus menerus berubah. Dunia yang bulat dan memiliki geografi yang luas,
dalam perkembangannya berangsur-angsur menjadi datar karena beberapa peristiwa sejarah,
sehingga pada akhirnya membuat bumi semakin datar (The World Is Flat), karena sudah tidak ada
lagi sekat-sekat penghalang yang membatasi interaksi. Globalisasi 1.0. pertama berlangsung sejak
1492, ketika Colombus berlayar, membuka perdagangan anatara dunia lama dan dunia baru hingga
sekitar tahun 1800. Proses ini kemudian membuat dunia menyusut dari ukuran besar menjadi
sedang. Tenaga penggerak dalam era ini ditentukan oleh seberapa besar otot, seberapa besar
tenaga kuda, seberapa besar tenaga angin, dan seberapa besar tenaga uap yang dimiliki oleh suatu
negara serta seberapa besar kreativitas untuk memanfaatkannya. Pada masa ini, negara dan
pemerintah yang biasanya dipicu oleh agama, imperialisame, maupun gabungan dari keduanya
mendobrak dinding dan berusaha merangkum dunia menjadi satu hingga terjadi penyatuan global.
Globalisasi 2.0 berlangsung dari sekitar tahun 1800 hingga 2000 diselingi oleh masa depresi besar
serta Perang Dunia I dan II. Masa ini menyusutkan dunia dari ukuran sedang ke ukuran kecil. Dalam
era ini, pelaku utama perubahan atau kekuatan yang mendorong proses penyatuan global adalah
perusahaan multinasional. Perusahaan-perusahaan ini mendunia demi pasar dan tenaga kerja,
dengan dipelopori oleh Revolusi Industri serta ekspansi perusahaan-perusahaan yang bermodal dari
Belanda dan Inggris. Kekuatan yang menggerakkan globalisasi ini adalah terobosan di bidang
perangkat keras, yang berawal dari kapal uap dan kereta api, hingga kemudian telepon dan
komputer. Proses globalisasi kemudian mencapai puncaknya pada Globalisasi 3.0. Perbedaan
globalisasi ini dengan globalisasi sebelumnya tidak hanya terletak pada proses menyusutkan dan
mendatarkan dunia, namun juga termasuk kekuatan penggerak yang ada di dalamnya. Kekuatan
penggerak itu merupakan individu dan dunia usaha Amerika maupun Eropa. Meski dalam hal ini,
ekonomi China yang terbesar pada abad 18, namun negara penjelajah dan perusahaan Baratlah yang
berperan besar dalam globalisasi dan pembentukan sistem-sistemnya.Meskipun demikian, kondisi
inipun kemudian bergeser karena dunia semakin lama menjadi datar dan tidak lagi digerakan oleh
sebuah negara, melainkan individu. Globalisasi 3.0 ini kemudian mendorong para individu turut
bermain dan masuk di dalamnya.

(Prasetyo, 2018 : 22-23)


Revolusi industri 1.0

Revolusi industri merupakan suatu perubahan besar yang cepat dan radikal yang mempengaruhi
corak kehidupan manusia. Sejarah mencatat sekitar tahun 1800-1900 merupakan periode Revolusi
Industri 1.0. Inggris merupakan negara yang mempelopori terjadinya Revolusi Industri. Saat itu
secara politik Inggris memiliki masyarakat yang stabil dan merupakan negara kolonial terbesar di
dunia. Dengan terjadinya revolusi industri, maka negara-negara koloni Inggris berperan sebagai
sumber bahan baku industri dan merupakan wilayah pemasaran barang-barang hasil manufaktur.

Faktor kunci terjadinya Revolusi Industri juga dipengaruhi oleh timbulnya revolusi di bidang ilmu
pengetahuan yang mulai berkembang sejak pertengahan abad ke16. Saat itu muncul banyak
ilmuwan yang mengembangkan ilmu pengetahun dengan melakukan riset dan penelitian.

Revolusi industri 2.0

Pada periode ini terjadi kemajuan industri yang sangat cepat di Inggris, Jerman, Amerika, Perancis,
dan jepang. Selanjutnya revolusi industri ini menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika. Revolusi
industri 2.0 ini merupakan kelanjutan yang tidak terpisahkan dari revolusi industri sebelumnya yang
mulai di Inggris pada abad ke-18.

Revolusi Industri 2.0 dikenal juga dengan revolusi teknologi dimana dalam periode ini terjadi
lompatan besar dan radikal dalam perkembangan teknologi dan budaya masyarakat. Inovasi pada
periode ini merupakan pengembangan industri sebelumnya dengan berbasis ilmu pengetahuan dan
teknologi dan berlangsung sekitar tahun 19001960 yang bercirikan dengan ditemukannya
mekanisasi sistem produksi massal dengan menggunakan jalur perakitan yang lebih efektif dan
efisien, serta adanya standarisasi mutu dan kualitas.

Revolusi industri 3.0

Perkembangan jaman mendorong kita untuk melakukan inovasi. Di mulai dengan Revolusi industri
1.0 yang ditandai dengan ditemukannya mesin untuk industri, llu revolusi industri 2.0 ditandai
dengan penemuan teknologi listrik untuk industri dan berikutnya revolusi industri ke-3 yang di awali
dengan munculnya teknologi informasi dan elektronik yang masuk ke dalam dunia industri yaitu
sistem otomatisasi berbasis komputer dan robot. Peralatan industri sudah tidak lagi dikendalikan
oleh manusia, namun sudah dikendalikan oleh komputer atau lebih dikenal dengan istilah
komputerisasi.

Pada periode ini th 1960-2010 melahirkan inovasi pengembangan sistem perangkat lunak untuk
memanfaatkan perangkat keras elektronik. Banyak penemuanpenemuan dan pembuatan perangkat
elektronik yang memungkinkan untuk melakukan otomatisasi operasional mesinmesin
menggantikan peran operator produksi.
Revolusi industri 4.0

Tibalah saatnya kita memasuki revolusi industri 4.0 yaitu era yang ditandai dengan adanya
konektivitas manusia, data, dan mesin dalam bentuk virtual atau dikenal dengan istilah cyber
physical. Perkembangan revolusi industri membawa perubahan yang sangat cepat dengan tujuan
mulia menciptakan kualitas kehidupan yang lebih baik. Pada era industri 4.0 ini ada pergeseran trend
inovasi ke arah teknologi digital.

Di era revolusi industri 4.0 memungkinkan otomatisasi di semua bidang untuk mencapai
produktivitas yang efektif dan efisien. Penerapan sistem informasi rantai pasokan digital ke seluruh
unit kerja akan meminimalkan peran manusia sebagai operator. Secara umum di era industri 4.0 ini
peran tenaga manusia berubah dari peran operator menjadi seorang ahli dengan kompetensi yang
tinggi.

Istilah lain dari revolusi industri 4.0 adalah revolusi digital dan era disrupsi teknologi. Semua bidang
akan menggunakan otomatisasi sistem pencatatan dengan komputer. Salah satu karakteristik unik
dari revolusi industri 4.0 adalah penerapan kecerdasan buatan dalam semua bidang industri.

Revolusi industri 4.0 berasal dari sebuah proyek yang diprakarsai oleh pemerintah jerman untuk
mempromosikan komputer manufaktur. Revolusi generasi empat ini ditandai dengan munculnya
komputer canggih, robot pintar, kendaraan tanpa kemudi, yang memungkinkan manusia lebih
mengoptimalkan fungsi otak.

(internet)

Industri 1.0 ini di mulai pada abad ke 18 oleh James Watt, dimana pertamakalinya ditemukan mesin
uap. Mesin uap tersebut di gunakan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Dimana mesin
uap tersebut di gunakan untuk berbagai macam kebutuhan industri salah satunya di inggris mesin
uap digunakan untuk meningkatkan produksi tekstil.

Revolusi industri 2.0 terjadi pada akhir abad ke 19, dimana revolusi industri 2.0 di sebut dengan
revolusi teknologi. Revolusi ini di tandai dengan ditemukannya energi listrik. Lalu di lanjutkan dengan
penemuan pesawat telepon, mobil, dan juga pesawat terbang yang memberikan perubahan yang
sangat besar.

Industri 3.0, revolusi industri yang satu ini terjadi pada akhir abad ke 20 yang ditandai dengan
perkembangan semikonduktor dan proses otomatisasi industri. Dengan kata lain, dunia sedang
bergerak memasuki era digitalisasi. Kemunculan teknologi digital dan internet menandai dimulainya
Revolusi Indusri 3.0. Dalam tahap inilah berbagai barang elektronik mulai di temukan seperti
transistor, IC chips yang memungkinkan untuk mengembangkan mesin yang tidak memerlukan
operator manusia.
Kalian pasti tidak asing dengan revolusi industri 4.0 ini. Pasti anda pernah mendengar mengenai
industri 4.0 dengan automisasinya. Industri ini di mulai pada abad ke 21 dan di tandai dengan
pemanfaatan Internet of Thing (IoT) sehingga memungkinannya interkoneksi antar mesin, big data
acquisition yang mengarah ke machine learning, smart factory, artificial intelegence, dll.

Industri 5.0

Konsep industri yang satu ini di ciptakan oleh jepang yang di ungkapkan oleh perdana menteri
jepang pada 21 Januari 2019. Perkembangan teknologi yang begitu pesat, termasuk adanya
kehadiran robot dengan kecerdasan yang dianggap dapat menggantikan peran manusia. Hal ini yang
melatar belakangi lahirnya Industri 5.0 yang dapat diartikan sebagai suatu konsep masyarakat yang
berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology based). Industri 5.0 ini
di buat karena adanya masalah yang di alami oleh jepang.

(internet)

Anda mungkin juga menyukai