Anda di halaman 1dari 2

Revolusi Industri 1.

0 adalah era yang terjadi pada abad ke-18 (1760–1840)


dan ditandai dengan adanya penemuan mesin uap pada tahun 1776 oleh
James Watt di negara Inggris sehingga membawa perubahan besar di
berbagai sektor. Seiring berjalannya waktu, mesin uap berkembang pula di berbagai
industri lain. Mulai dari pertanian, pertambangan, transportasi, sampai ke manufaktur
pun mulai menggantikan tenaga manual. Perubahan besar tersebut ditandai dengan
cara manusia dalam mengelola sumber daya serta memproduksi produk khususnya di
beberapa bidang seperti, pertanian, manufaktur, transformasi, pertambangan dan
teknologi di seluruh dunia. 
Dengan adanya revolusi industri 1.0 tersebut akan menjadikan proses produksi yang
ada menjadi lebih cepat, efisien, dan mudah. 

Revolusi Industri 2.0 adalah era revolusi yang terjadi sekitar awal abad ke-
19 (1870-an) dan berfokus kepada efisiensi mesin di setiap lini (Assembly
Line) dalam proses produksi karena ditemukannya tenaga listrik. Pada saat itu
produksi mobil begitu lambat dan tidak efisien oleh karena itu ditemukanlah conveyor
Belts ehingga mempermudah dalam produksi mobil
Dampak Revolusi Industri 2.0 lain yang paling terlihat adalah di saat Perang Dunia II,
dimana kala itu produksi kendaraan perang seperti tank, pesawat, dan senjata tempur
lainnya diproduksi secara besar-besaran.

Revolusi Industri 3.0 adalah era yang terjadi sekitar awal abad ke-20 (1970-
an) dan dipicu oleh perkembangan mesin-mesin pintar (Komputer &
Software) berbasis teknologi otomasi yang perlahan menggantikan peran-
peran manusia di lapangan. Pada era inilah dimulainya digitalisasi khususnya
di dunia industri. Dengan adanya revolusi industri 3.0, terjadinya perubahan pada
pola relasi serta komunikasi yang terjadi pada masyarakat kontemporer. 
Berbagai bisnis yang ada pun harus beradaptasi dan merubah cara kerjanya agar dapat
menyesuaikan dengan keadaan yang ada dan tidak hilang tertelan karena adanya
kemajuan pada zaman ini.Selain itu, kemajuan teknologi komputer yang terjadi saat
itu yang berkembang dengan sangat pesat setelah Perang Dunia II selesai. Berbagai
penemuan seperti semi konduktor, transistor, hingga kemunculan IC (Integrated Chip)
yang membuat sebuah komputer dapat berukuran lebih kecil, menggunakan daya
listrik yang sedikit pula, dan kemampuan menghitung dan menerima perintah yang
semakin canggih.

Revolusi Industri 4.0 adalah era yang saat ini kita jalani di mana
pengembangan teknologi lebih lanjut
seperti internet, komputerisasi, microchip, IoT, kecerdasan buatan (AI), 
machine learning, deep learning, cloud analytics,
bahkan kendaraan otonom merevolusi setiap proses mulai dari produksi
hingga distribusi dan berfokus kepada keberlanjutan (Sustainability). Sejak
diperkenalkannya teknologi ini, perusahaan dapat mengotomatiskan seluruh proses
produksi tanpa bantuan manusia. Contoh yang diketahui dari hal ini adalah robot,
yang melakukan urutan terprogram tanpa campur tangan manusia.

Anda mungkin juga menyukai