Anda di halaman 1dari 7

Revolusi Industri

 Pengertian Revolusi Industri


Revolusi menurut KBBI adalah sebuah perubahan yang mendasar. Revolusi industri bisa
dikatakan adalah perubahan besar dan mendasar terhadap yang dilakukan manusia dalam
mengelola sumber daya dan memproduksi barang yang berdampak pada tatanan sosial, ekonomi,
dan budaya masyarakat.
Revolusi Industri menandai terjadinya
titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir
setiap aspek kehidupan sehari-hari
dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya
dalam hal peningkatan pertumbuhan
penduduk dan pendapatan rata-rata yang
berkelanjutan dan belum pernah terjadi
sebelumnya. Revolusi Industri diketahui
dimulai pada abad ke-18, ketika masyarakat
pertanian menjadi lebih maju dan urban.
Kereta api lintas benua, mesin uap, listrik, dan penemuan-penemuan lainnya mengubah
masyarakat secara permanen.
Secara historis, revolusi industri gelombang pertama terjadi sejak abad ke-18 dan
berkembang hingga memasuki gelombang keempat pada abad ini.
 Revolusi industri 1.0

Revolusi industri pertama terjadi pada kisaran tahun 1750-1830. Pada gelombang
pertama ini, revolusi industri ditandai dengan adanya penemuan mesin uap dan kereta api. Mesin
uap digunakan untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan dalam proses produksi.

Saat itu, di Inggris mesin uap digunakan


sebagai alat tenun mekanis pertama pada
industri tekstil. Sebelumnya masyarakat
Inggris masih menggunakan tenaga manusia
dalam menenun.
Pada tahun 1776, James Watt akhirnya
menemukan mesin uap yang lebih efisien dan
canggih untuk alat transportasi laut.
Sebelumnya transportasi laut hanya
menggunakan arah angin yang sewaktu-waktu
bisa berubah. Bahan bakar mesin uap saat itu adalah kayu yang dibakar dan juga batu bara.
Lambat laun, teknologi James Watt digunakan oleh seluruh bangsa Eropa yang memungkinkan
bangsa-bangsa Eropa saat itu melakukan penjelajahan ke seluruh dunia untuk mendapatkan
sumber daya alam di luar wilayah Eropa.
 Revolusi industri 2.0

Revolusi industri kedua terjadi pada rentang tahun 1870-1900an yang ditandai dengan adanya
penemuan listrik, alat komunikasi, minyak, dan bahan-bahan kimia.

Berkat Nikola Tesla dan Thomas Alva


Edison yang berhasil menemukan
instrumentasi listrik sebagai sumber
penggerak mesin. Berawal indikasi produksi
masif mulai kentara dengan adanya produksi
massal transportasi roda 4. Saat itu, produsen
mobil ketar-ketir dengan kompleksitas alur
produksi mulai dari perakitan komponen,
perakitan rangka mobil, hingga pemasangan
bodi mobil secara utuh.
Karena hambatan tersebut, pada tahun 1913, terciptalah sistem lini produksi
menggunakan conveyor belt yang mempercepat produksi dan juga efektifitas penggunaan
sumber daya manusia. Pada era ini juga terdapat spesialisasi pekerjaan. Pekerja dituntut untuk
mempelajari satu bidang dan memperdalamnya.
Selain conveyor belt, pada era ini juga diciptakan mesin otomasi pertama yaitu berupa
penggerak mesin jarak jauh dimana akhirnya digunakan pada industri-industri terutama pada
industri manufaktur transportasi pada saat itu. Revolusi industri kedua juga akhirnya berdampak
pada kondisi militer pada perang dunia II. ribuan transportasi tempur diproduksi secara cepat dan
massal menggunakan conveyor belt dan juga tenaga listrik. Era Industri ini juga menandakan
adanya perubahan masyarakat agraris menjadi masyarakat industri manufaktur.
 Revolusi industri 3.0

Revolusi industri gelombang ketiga terjadi mulai tahun 1960 hingga saat ini yang
ditandai dengan adanya penemuan komputer, telepon genggam atau ponsel, dan internet.

Pada era ini manusia tidak lagi memiliki


peranan penting dalam proses produksi.
Industri bukan hanya mengandalkan proses
dan tenaga namun juga informasi. Berawal
dari penemuan mesin hitung oleh Charles
Babbage pada pertengahan tahun 1800-an.
Kemudian dikembanagkan oleh Alan Turing
pada perang dunia ke II sebagai mesin untuk
memecahkan kode buatan Nazi Jerman.
Komputer terprogram tersebut berukuran
besar dan hanya menerima perintah melalui pita kertas yang membutuhkan daya listrik yang
cukup besar. Setelah perang dunia II usah, terciptalah beberapa alat pendukung untuk
“memperingkas” ukuran komputer seperti bahan semikonduktor, microchip, dan juga transistor.
 Revolusi industri 4.0

Dikenal dengan istilah revolusi industri 4.0, di


mana era baru ini ditandai dengan berintegrasinya
beberapa teknologi sekaligus yaitu biologi, fisika,
dan digital.
Revolusi industri ini tercetus muncul pada
pada tahun 2000-2005. Dimana internet mulai
berkembang dan memiliki kecepatan yang tidak
biasa dan dapat diakses oleh siapa saja. Ajakan
revolusi industri ini juga mulai menggema di akhir
tahun 2010-an ketika semakin banyak industri yang mengandalkan penyimpanan cloud,
mengandalkan mahadata, cognitive computing dan juga serba internet.
Salah satunya adalah penggunaan robot pada industri manufaktur, pengolahan data yang
tersimpan pada internet, collaborative-working yang terhubung dengan internet, dan juga
otomasi beberapa pekerjaan seperti ticketing dan juga pengarsipan. Orang-orang meyakini
bahwa revolusi industri 4.0 akan menghapus beberapa bidang pekerjaan yang repetitif sehingga
dapat mengancam siapapun terutama beberapa generasi seperti generasi boomers atau X.
 Revolusi Industri 5.0?
Jika industri 1.0 adalah era kebangkitan mesin, industri 2.0 era kebangkitan otomasi,
industri 3.0 era kebangkitan komputasi, industri 4.0 era kebangkitan internet, maka industri 5.0
adalah era kebangkitan society.
Revolusi industri 5.0 Jepang pertama kali diperkenalkan pada Juni 2017. Selanjutnya,
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, memperkenalkan road-map yang terkesan lebih humanis
pada tanggal 21 Januari 2019. Road map tersebut dikenal dengan istilah super-smart society atau
society 5.0.

Sisi revolusi industri ini dianggap lebih memperhatikan sisi kemanusiaan. Jutaan data
dikumpulkan di internet untuk kemudian diolah demi menghasilkan teknologi yang bisa
diterapkan di berbagai bidang kehidupan.

Implementasi revolusi industri 5.0 ala Jepang kini mulai dimanfaatkan untuk mendukung
berbagai bidang, misalnya:
1.      Pengiriman paket dengan menggunakan drone tanpa awak.
2.      Pelayanan kesehatan yang mengandalkan sistem remote.
3.      Kulkas pintar dengan pintu yang dapat memberikan info tentang jumlah persediaan
makanan di dalamnya serta saran untuk membuat aneka hidangan.
4.      Pemanfaatan teknologi robot dan Artificial Intelligence (AI) sebagai pelayan restoran dan
hotel.
5.      Kreasi robot yang dapat membantu menyelesaikan urusan rumah tangga (misalnya bersih-
bersih rumah dan memberi makan hewan peliharaan).
6.      Penggunaan teknologi robot dan sensor untuk merawat sejumlah infrastruktur seperti jalan
raya, terowongan, dan jembatan.

Sejatinya di Indonesia sudah ada contoh perusahaan yang siap menghadapi era 5.0 ala
Jepang, seperti perusahaan ojek online dan juga perusahaan penggalangan dana.
Sumber :
- https://www-talenta-co.cdn.ampproject.org/v/s/www.talenta.co/blog/hr-
manufaktur/mengenal-revolusi-industri-manufaktur/amp/?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=16043834230567&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fwww.talenta.co%2Fblog%2Fhr-manufaktur%2Fmengenal-revolusi-industri-
manufaktur%2F
- https://konsultangue.com/2019/11/27/revolusi-industri-1-0/
- https://konsultangue.com/2019/11/28/revolusi-industri-2-0/
- https://konsultangue.com/2019/12/01/revolusi-industri-3-0/
- https://konsultangue.com/2019/12/05/revolusi-industri-4-0/
- https://www.himatemiauntirta.com/2020/06/revolusi-industri-50.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai