Anda di halaman 1dari 8

REVOLUSI INDUSTRI

Pengertian Revolusi Industri


Revolusi industri, singkatnya, adalah sebuah proses perubahan ekonomi dari yang berlandaskan
kerajinan dan agraris menjadi ekonomi yang berlandaskan industri serta manufaktur mesin.

Misalnya, zaman dulu para petani menggarap lahan dengan bantuan kerbau dan alam, sekarang
mereka menggunakan mesin-mesin yang lebih cepat dan efisien.

Istilah “revolusi industri” pertama kali dikeluarkan oleh Louis Auguste Blanqui dan Friedrich Engels
saat menyaksikan pergantian tenaga manusia dan hewan untuk keperluan produksi menjadi tenaga
mesin yang berbasis manufaktur.

Revolusi industri juga menjadi perubahan besar dan mendasar yang ikut mempengaruhi berbagai
aspek kehidupan manusia, mulai dari ekonomi, sosial, hingga budaya. Karena itu, melalui revolusi ini
kita diajarkan untuk bekerja secara efektif dan modern dengan memanfaatkan teknologi.

Tokoh-Tokoh Revolusi Industri


Revolusi industri tidak akan terjadi tanpa tokoh-tokoh yang bekerja keras dalam menciptakan inovasi
baru. Misalnya seperti James Watt yang menemukan mesin uap. Penemuan ini menjadi pintu masuk
ke dalam revolusi industri 1.0 dan menjadikan James Watt sebagai “Bapak Revolusi Industri”.

Selain James Watt, masih ada beberapa tokoh revolusi industri diantaranya seperti:

1.Alexander Graham Bell yang menemukan pesawat telepon

2.James Hargreaves yang membawa pembaruan pada mesin pemintal

3.Richard Trevethick yang menemukan kapal uap

4.Thomas Bell yang menemukan cap selinder

5.Edmund Cartwright yang memperkenalkan mesin tenun untuk pertama kali.

Ciri-Ciri Revolusi Industri


Setiap perubahan pasti mempunyai ciri-ciri yang membedakannya dengan kondisi
sebelumnya. Karena itu, revolusi industri juga mempunyai karakteristik tersendiri yang
membuat manusia memasuki babak baru dalam kehidupannya.
Adapun ciri-ciri revolusi industri tersebut adalah:
•Penggunaan bahan baku baru seperti baja dan besi semakin marak karena dapat
mengoptimalkan hasil industri
•Pemanfaatan sumber energi baru seperti mesin uap, minyak bumi, batu bara, mesin
pembakaran dalam, dan listrik.
•Ditemukannya mesin-mesin baru seperti alat tenun listrik dan mesin pemintal yang
menghemat waktu serta tenaga manusia sekaligus dapat meningkatkan produksi barang.
•Adanya sistem pabrik yang membuat pembagian kerja lebih efektif dan disertai dengan
spesialisasi fungsi
•Muncul perkembangan dalam komunikasi dan transportasi yang mencakup kapal uap,
mobil, lokomotif uap, pesawat terbang, dan alat transportasi lainnya.
•Teknologi dan ilmu pengetahuan makin terbuka untuk masyarakat umum.

Sejarah dan Latar Belakang Revolusi Industri


Sejarah revolusi industri dimulai dengan kemunculan tenaga mesin yang menjadi alat
produksi di pabrik untuk menggantikan tenaga manusia. Hal ini mengubah sistem
perekonomian manusia khususnya di Eropa yang bergantung pada ekonomi agraris menjadi
ekonomi berbasis mesin.
Dengan demikian, aktivitas ekonomi mulai banyak menggunakan mesin sehingga terjadi
penghematan dan juga perbedaan pola hidup manusia pada saat itu. Kurang lebih ada
beberapa hal yang menjadi latar belakang terjadinya revolusi industri, diantaranya adalah:

1.Pada abad ke-18, keamanan di Inggris menjamin seluruh aspek kehidupan masyarakatnya,
termasuk sistem ekonomi sehingga masyarakat Inggris bisa lebih tenang dalam menjalankan
roda perekonomian.
2.Kegiatan kewirausahaan dan manufaktur mulai berkembang

3.Inggris mampu mengembangkan proses produksi karena mempunyai kekayaan alam,


terutama biji besi dan batu bara
4.Inggris mempunyai banyak wilayah jajahan
5.Terjadinya revolusi agraris dan

6.Munculnya paham ekonomi liberal.


Revolusi industri pertama kali terjadi pada tahun 1760-an dan dikenal sebagai revolusi
industri 1.0. Dua ratus enam puluh tahun kemudian, perkembangannya sudah mencapai
revolusi industri 4.0.

1. Revolusi Industri 1.0


Revolusi industri 1.0 hadir ketika dunia masih bergerak secara manual. Artinya, semua
kegiatan manusia masih mengandalkan tenaga hewan, manusia, atau alam. Karena itu,
ketika James Watt menemukan uap pada abad ke-18, dunia mengalami perubahan besar-
besaran.
Saat itu, mesin uap langsung menjadi alat mekanis pertama yang mengubah cara produksi
pabrik tekstil dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin. Perubahan ini pertama kali terjadi
di Inggris.

Kemudian, sistem kerja mesin uap perlahan-lahan mengalami perubahan menjadi lebih
efisien dan canggih lagi berkat banyaknya bahan bakar kayu dan batu bara. Perubahan ini
akhirnya membuat bisnis transportasi semakin maju lagi.
Buktinya, saat itu banyak sekali kapal yang bepergian mengelilingi dunia demi mencari
sumber daya alam. Jadi bisa disimpulkan, revolusi industri 1.0 mengubah dunia “manual”
menjadi semi-otomatis.

2. Revolusi Industri 2.0

Revolusi industri 2.0 dimulai pada awal abad ke-20 ketika Nikola Tesla menemukan listrik dan
Thomas Alva Edison menemukan bola pijar. Berkat dua penemuan ini, dunia menjadi lebih
“hidup” dan “terang”.
Akibatnya, mesin-mesin yang sebelumnya mengandalkan uap dari pembakaran sebagai
sumber penggeraknya, mulai berpindah ke arus listrik. Pada tahun 1913, pabrik-pabrik
kemudian memanfaatkan conveyor belt yang bisa berjalan otomatis dengan tenaga listrik
demi membuat volume produksi semakin besar.
Revolusi industri 2.0 kemudian dikenal sebagai era perubahan masyarakat agraris menjadi
masyarakat industri. Hal ini ditandai dengan banyaknya petani yang “pindah haluan” menjadi
buruh pabrik.
Selain itu, masih ada beberapa hasil revolusi industri 2.0 seperti:
•Sumber daya energi seperti minyak bumi dan batu bara mulai mengalahkan sumber daya
kayu

•Penemuan arus listrik AC dan DC mulai digunakan untuk membuat motor listrik
•Inovasi produksi baja dan besi semakin gencar
•Pesawat terbang dan mobil sudah banyak dimanfaatkan sebagai alat transportasi
•Mayoritas pabrik sudah memakai mesin industri
•Teknologi berbasis listrik mulai digunakan di bidang telekomunikasi dan transportasi

3. Revolusi Industri 3.0


Revolusi industri 3.0 terjadi di akhir abad ke-20 yang ditandai dengan hadirnya internet serta
teknologi digital. David Harvey, seorang sosiolog asal Inggris bahkan menyebut era revolusi
industri 3.0 membuat dunia semakin menciut.
Revolusi industri 3.0 mempunyai dua karakteristik utama. Pertama adalah mesin-mesin yang
mampu bergerak dan berpikir sendiri. Yang kedua adalah internet yang dapat
mempersingkat jarak dan waktu.

Selain itu, di era ini sudah ditemukan komputer oleh Alan Turing yang kemudian
mengembangkan pengolahan data hingga melahirkan peralatan elektronik lain yang lebih
canggih lagi.
Beberapa contoh hasil revolusi industri 3.0 yang lainnya adalah:

•Transistor
•Semikonduktor
•Integrated chip
•Peralatan elektronik

•Software
•Akses internet

4. Revolusi Industri 4.0


Revolusi industri 4.0 dimulai sejak tahun 2000 hingga 2005 yang ditandai dengan
bertambahnya kecepatan koneksi internet. Akibatnya penyebaran informasi, akses, dan
kebutuhan manusia terhadap data menjadi semakin cepat.
Perlahan tapi pasti, kondisi seperti ini kemudian mempengaruhi daya tahan perusahaan-
perusahaan. Di era revolusi industri 4.0, perusahaan lebih membutuhkan kemampuan
adaptasi dengan kebutuhan pelanggan daripada ukuran yang besar.
Oleh karena itu, banyak sekali bisnis yang mengandalkan algoritma software untuk
memahami kebutuhan konsumen dan merebut perhatian mereka. Contohnya seperti toko
online, ojek online, dan layanan digital lainnya. Beberapa contoh lain dari hasil revolusi
industri 4.0 adalah:
•Artificial Intelligence
•Akses internet super cepat
•Augmented Reality

•Big data analytics


•Cloud storage
•Cyber Security
•Simulation
•System integration
•Additive manufacturing

5.Prediksi Revolusi Industri 5.0

Empat tahun lalu, tepatnya pada tanggal 21 Januari 2019, Perdana Menteri Jepang
menyatakan bahwa mereka sedang menyiapkan konsep revolusi industri 5.0. Rencananya
industri ini akan berpusat pada manusia sekaligus berbasis teknologi. Banyak pihak yang
memprediksi teknologi akan berkembang dengan sangat cepat yang ditandai dengan
kemunculan robot-robot cerdas untuk menggantikan peran manusia dalam berbagai aspek
kehidupan.
Tak hanya itu, inovasi dalam pengembangan teknologi juga akan semakin beragam karena
manusia dituntut untuk berpikir kreatif. Dengan demikian akan ada banyak produk baru yang
dapat menggantikan teknologi zaman dulu.

Faktor Pendukung Revolusi Industri


Ada beberapa faktor yang mendukung terjadinya revolusi industri di dunia, yaitu:

Adanya Aufklärung di Eropa


Aufklärung atau Abad Pencerahan berkembang di Eropa pada abad ke-18. Ini kemudian
mendorong manusia untuk memaksimalkan kemampuan berpikirnya dalam menciptakan
banyak inovasi.

Keamanan Inggris lebih stabil


Setelah peristiwa “Glorious Revolution” pada tahun 1688 di Inggris, keamanan dalam negeri
mereka lebih stabil. Hal ini membuat hubungan masyarakat dengan pemimpinnya semakin
damai. Di samping itu, penggabungan Inggris dan Skotlandia juga ikut mengambil peran.

Kolonialisme dan Imperialisme mulai berkembang


Secara bertahap, Inggris mulai menguasai berbagai daerah di dunia. Seperti Amerika,
Irlandia, India, hingga Nusantara. Penguasaan Inggris ini kemudian membuat cadangan
sumber daya alam miliki mereka terus bertambah.
Di sisi lain, daerah jajahan Inggris juga menjadi pasar dari benda-benda yang mereka
produksi. Pada akhirnya, Inggris membangun East Indies Company (EIC) yang fokus pada
perdagangan.

Kemunculan golongan kaya baru


Perdagangan yang dilakukan oleh Inggris dengan dunia timur membuat taraf hidup
masyarakatnya semakin naik. Akibatnya, Bank Nasional Inggris memperoleh banyak modal
untuk menjalankan berbagai kegiatan perbankan.

Selain itu, para pengusaha juga semakin mudah untuk meminjam modal usaha. Dengan
modal usaha tersebut, industri-industri baru di Inggris mulai tumbuh

Adanya perlindungan hukum terhadap setiap penemuan

Pemerintah Inggris saat itu memberikan perlindungan hukum terhadap setiap penemuan di
Inggris melalui hak paten. Ini membuat banyak ilmuwan semakin bersemangat untuk
menciptakan inovasi yang baru. Apalagi saat itu sudah ada lembaga “Royal Society of London
For Improving Natural Knowledge” yang menjadi tempat berkumpul para ilmuwan Inggris.

Arus urbanisasi
Saat itu, pemerintah Inggris menetapkan kebijakan pemagaran lahan pertanian yang
kemudian mendorong terjadinya arus urbanisasi. Akibat kebijakan ini, para petani yang
tinggal di desa harus kehilangan lahan dan mencari pekerjaan di bidang yang baru.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa revolusi industri yang sedang berjalan saat
ini mayoritas revolusi industri 4.0

Tuntutan produksi massal

Kehadiran orang-orang kaya baru di Eropa membuat permintaan produksi barang semakin
meningkat. Selain itu, kegiatan perdagangan di Eropa semakin ramai sehingga banyak barang
beredar di masyarakat.

Dampak Revolusi Industri yaitu sebagai berikut:


Dampak di Bidang Ekonomi
Dampak yang paling terasa di bidang ekonomi adalah kemunculan banyak perusahaan besar,
lapangan kerja baru, juga kota-kota industri yang kemudian mendongkrak perekonomian
negara.
Dampak di Bidang Lingkungan
Sementara itu, di bidang lingkungan dampak negatif lebih banyak dirasakan daripada
dampak positif. Salah satu contohnya adalah pencemaran air, udara, dan juga tanah sehingga
kesehatan masyarakat menurun.

Dampak di Bidang Politik


Dampak revolusi industri di bidang politik ditandai dengan kemunculan berbagai paham.
Misalnya seperti imperialisme modern, nasionalisme, maupun demokrasi.
Asap yang dihasilkan oleh kendaraan dan juga manufaktur membuat kualitas udara menurun
dan merusak lapisan ozon. Selain itu, limbah pabrik dan rumah tangga yang tidak diolah
dengan baik berperan besar dalam pencemaran air dan tanah.
Dampak di Bidang Sosial
Secara umum, kemajuan yang didapatkan dari revolusi industri banyak dirasakan di daerah
perkotaan. Dengan begitu muncul ketimpangan ekonomi, pembangunan dan gaya hidup
antara daerah perkotaan dengan pedesaan.
Pada akhirnya ketimpangan ini membuat banyak orang pergi ke kota mengadu peruntungan
demi memperbaiki nasib. Walaupun kenyataannya tidak semua orang bisa hidup di
perkotaan yang biaya hidupnya mahal. Jadi bisa dikatakan revolusi industri secara tidak
langsung berperan dalam meningkatnya angka kemiskinan.
Tak cukup sampai di situ, penggantian tenaga manusia dengan teknologi mesin dalam proses
produksi membuat jumlah lapangan pekerjaan di beberapa industri menurun. Hal ini
diperparah dengan sistem pendidikan yang tidak sesuai dengan dunia kerja sehingga
penyerapan tenaga kerja jadi kurang maksimal.

Contoh revolusi industri


Digitalisasi

Salah satu contoh revolusi industri yang paling terasa saat ini adalah digitalisasi dalam
berbagai bidang. Seperti transportasi publik, layanan kesehatan, pendidikan, bahkan hingga
pertanian. Semua hal ini sekarang sudah bisa diakses melalui gadget dari mana saja dan
kapan saja.

Kemajuan ini dibarengi dengan transparansi data dan kebebasan dalam memilih. Sekarang
kita lebih leluasa dalam memilih produk atau jasa dunia maya dengan berbekal koneksi
internet.

Pembayaran Digital
Contoh revolusi industri yang lainnya adalah hadirnya layanan pembayaran digital. Dalam
beberapa tahun industri ini terus mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Bahkan saat
ini ada lebih dari 10 vendor pembayaran digital di Indonesia yang menawarkan berbagai fitur
dan keunggulan.

Pembayaran digital menjamin kemudahan dan juga keamanan transaksi kepada


penggunanya. Sehingga kita tidak perlu repot membawa uang cash saat ingin membeli
sesuatu.
Pertanian modern
Dalam bidang pertanian, revolusi industri berperan menciptakan mesin yang dilengkapi
Artificial Intelligence (AI) untuk mengukur populasi tanaman serta mendeteksi hama. Selain
itu, ada juga mesin penyemprot robot dalam pertanian herbisida. Bahkan sekarang sudah
ada tanaman rekayasa biologis yang hasil panennya lebih besar, lebih cepat, dan lebih sehat.

Anda mungkin juga menyukai