Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anisa Megawangi Putri Aji

NPM : 2013034036
Mata Kuliah : Geografi Industri
Dosen Pengampu : 1. Dr. M Thoha BS Jaya, M.S.
2. Dr. Rahma Kurnia Sri Utami, S.Si., M.Pd.

Tugas Pertemuan Kedua

SEJARAH REVOLUSI INDUSTRI

Revolusi industri memiliki keterkaitan dengan sejarah terjadinya renaissance


dan aufklarung di Eropa. Awal mula revolusi industri dimulai dengan penemuan
mesin uap. Revolusi industri adalah perubahan arah pembuatan batang-barang
industri yang semula dikerjakan dengan tenaga manusia kemudian diganti dengan
tenaga mesin. Revolusi industri dipicu oleh adanya revolusi agraria dalam penyediaan
bahan baku wol yang mendorong penemuan mesin-mesin dalam industri tekstil.
Revolusi agraria membuat petani kehilangan lahan sehingga menyebabkan arus
urbanisasi yang besar dan kemudian mendorong pemerintah Inggris untuk membuka
industri yang lebih banyak agar dapat menampung mereka.
Revolusi industri terjadi di Inggris sekitar tahun 1750 atau pada abad ke 18.
Lalu berkembang dengan cepat ke seluruh Eropa, seperti Perancis, Jerman, dan
Belanda dan kemudian menyebar ke seluruh dunia. Dalam perkembangannya,
penggunaan mesin untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan tidak hanya
terjadi pada bidang manufaktur, tetapi juga dalam bidang pertanian, pertambangan,
dan transportasi. Istilah revolusi industri pertama kali diperkenalkan oleh Friedrich
Engels dan Louis Auguste Blanqui pada pertengahan abad ke 19 Masehi. Istilah ini
kemudian dipopulerkan oleh sejarawan Inggris Arnold Toynbee pada tahun 1883.
Untuk menjelaskan perkembangan ekonomi Inggris antara tahun 1761 sampai tahun
1840. Sejak itu, istilah revolusi industri digunakan secara luas.
Faktor-faktor pedukung revolusi industri yaitu stabilnya kondisi keamanan
dalam negeri negara Inggris, Inggris memiliki banyak negara jajahan, berkembangnya
ilmu pengetahuan, Inggris kaya akan sumber daya alam, perlindungan hukum, adanya
arus ubanisasi, dan tuntutan produksi masal.
Revolusi industri dibagi ke dalam 2 fase. Fase pertama perubahan berfokus
pada bidang tekstil lewat penemuan alat pemintal benang. Alat pemintal benang
pertama dibuat oleh James Hargreaves tahun 1767 dan diberi nama Spinning Jenny.
Alat pemintal benang tersebut nantinya disempurnakan oleh Richard Arkwright
dengan membuat alat pemintal yang bertenaga air serta mampu menghasilkan benang
lebih halus. Penemuan benda tersebut tentunya mendorong munculnya pabrik dan
produksi masal dalam industri katun. Selain penemuan mesin pemintal benang,
produksi benda industri juga berubah karena munculnya mesin uap. Kemunculan
mesin uap terinspirasi dari mesin pompa air ciptaan Thomas Newcomen. Mesin yang
menggunakan tenaga uap tersebut dimodifikasi menjadi lebih efisien oleh James
Watt. Mesin yang dibuat oleh James Watt ini akhirnya memicu munculnya kereta api
penumpang yang ditemukan oleh George Stephenson dan kapal uap buatan Robert
Fulton.
Pada fase pertama ini, revolusi industri mempunyai tahapan, yaitu domestic
sistem atau tahap kerajinan rumah dimana pekerja bekerja di rumahnya sendiri
dengan menggunakan alat milik mereka sendiri, manufacture industry dimana mulai
diperlukan tempat kusus untuk bekera agar pengusaha dapat mengawasi cara kerja
dan kualitas produksinya, factory system merupakan tahap industri yang telah
menggunakan mesin dan bertempat di daerah industri khusus di dalam ataupun di luar
kota dengan jumlah buruh yang sangat banyak.
Revolusi industri mulai menyebar cepat ke Jerman, Amerika Serikat, Prancis,
Italia, Jepang, dan lain-lain, tahun 1860, revolusi industri memasuki fase baru yang
dikenal sebagai revolusi industri kedua. Fase tersebut terjadi pada abad 19-20 dan
dikenal juga dengan sebutan revolusi teknologi. Revolusi ini identic degan
pembangunan jalan rel, produksi masal besi dan baja, penggunaan mesin yang
meluas, peningkatan penggunaan tenaga uap, hingga muncunya listrik.
Dampak revolusi industri bagi umat manusia terada dalam berbagai bidang,
yaitu peningkatan mutu hidup menjadi lebih dinamis sehingga manusia bisa
menciptakan berbagai produksi untuk emmenuhi kebutuhannya, harga barang
menjadi murah, meningkatnya urbanisasi ke kota-kota industri, upah buruh yang
murah yang menyebabkan timbulnya keresahan dan berakibat pada munculnya
kriminalitas dan kejahatan, terjadinya revolusi sosial, munculnya paham kapitalisme
dan sosialisme
revolusi industry juga berdampak bagi negara Indonesia. Awal pertama kali
terjadi, revolusi industry berdampak pada sektor perkebunan. Ini kemudian diikuti
dengan pembangunan jalur kereta api di Pulau Jawa secara massif. Mucnulnya
imperialism nodern di Indonesia dan diterakannya kebijakan politik pintu terbuka
melalui penerapan undang-undang gula dan undang-undang agrarian oleh pemerintah
Belanda pada tahun 1870.

Anda mungkin juga menyukai