REVOLUSI INDUSTRI
PENDAHULUAN
Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh sistem feodalisme yang
mengandalkan sektor pertanian, lazim disebut Latifunia (pertanian tertutup).
Hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia timur (Timur Tngah dan Asia
lainnya) tertutup setelah perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para pedagang
islam abad ke 8 sampai abad ke 14
Lahirnya kembali kota-kota dagang diikuti oleh munculnya kegiatan industri rumahan
(home industry). Dari kegiatan ini terbentuklah Gilda yaitu perkumpulan dari
pengusaha sejenis yang mendapat monopoli dan perlindungan usaha dari
pemerintah. Gilda hanya memproduksi jika ada pesanan dan hanya satu jenis barang
yang diproduksi misalnya, Gilda roti, Gilda sepatu, Gilda senjata, dll. Sejak 1350 (abad
14) muncul organisasi perserikatan kota-kota dagang di Eropa Utara yang disebut
Hansa.
Revolusi ini ditandai dengan penyebaran pencerahan, kebeerhasilan para filsuf dan
karya-karya mereka. Yang terpenting, dalam kaitannya dengan ekonomi, mereka
bertekad mengurangi dan mengganti kerja kasar atau tenaga manusia dengan mesin.
Revolusi industri merupakan suatu perubahan
secara cepat dibidang ekonomi yaitu dari
kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri
yang menggunakan mesin dalam mengolah
bahan mentah menjadi bahan siap pakai.
Istilah “Revolusi Industri” diperkenalkan oleh
Friedrich dan Louis Auguste Blanqui pada
pertengahan abad ke 19. Revolusi yang
pertama terjadi di Inggris sekitar tahun 1760.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi di
Inggris sangat maju karena didukung oleh faktor
keamanan dan politik Inggris. Penelitian-penelitian
ilmiah yang dibantu oleh modal yang besar, banyak
dilakukan, sehingga pabrik-pabrik besar juga dapat
dibangun
Pada perkembangan selanjutnya, dengan ditemukannya
mesin uap yang bisa dipergunakan sebagai penggerak
mesin berat, sistem pabrik semakin berkembang. Pada
gilirannya, sistem kerja mesin-mesin dalam pabrik ini
kemudian melahirkan temuan-temuan mesin baru yang
mendorong lahirnya industri-industri besar berikutnya
.
Faktor-faktor lain penyebab revolusi industri :
1. James Hargreaves (1764) Mesin pemintal benang (spinning jenny) Dapat memintal benag dalam jumlah banyak.
1. Richard Acktwight Mesin pemintal benang (spinning jenny) Digerakkan mesin, mula-mula tenaga kuda, lalu tenaga air.
1. James Watt (1782) Mesin uap Tenaga yang dibangkitkan berkekuatan tinggi
1. Whitney (1794). Cottongin,alat pemisah biji kapas dari serabutnya. Kebutuhan kapas bersih dalam jumlah yang besar dapat tercukupi.
1. Robert Fulton (1814) Kapal perang yang digerakkan dengan mesin uap
1. Thomas Bell (1785) Cap selinder Dengan alat ini kain putih dapat dilukisi pola kembang 200 kali lebih cepat
jika dibandingkan dengan pola cap balok dengan tenaga manusia.
Dampak adanya revolusi industri
mencakup
Bidang ekonomi : Bidang sosial : Bidang politik :
• Berkembangnya urbanisasi • Munculnya gerakan sosialis
• Barang melimpah • Upah buruh rendah • Munculnya partai politik
dan harga murah • Munculnya imperialisme
• Munculnya golongan
modern
• Perusahaan kecil pengusaha dan golongan
buruh
gulung tikar • Adanya kesenjangan antara
• Perdagangan majikan dengan buruh
• Munculnya “Revolusi Sosial”
makin
• Makin kuatnya sifat
berkembang individualisme & menipisnya
• Transportasi rasa solidaritas
makin lancar
Dampak negatif Revolusi Industri
• Dampak negatif revolusi industri khususnya di Inggris yaitu upah
buruh yang murah menyebabkan timbulnya keresahan yang
berakibat pada munculnya kriminalitas dan kejahatan.
• Buruh anak banyak ditemukan pada masa Revolusi Industri,
walaupun sebelum masa Revolusi Industri telah berkembang.
Anak - anak dipaksa bekerja dengan gaji yang kecil dan
pendidikan yang minim. Beberapa jenis kekerasan juga terjadi di
tambang batu bara dan industri tekstil. Kejadian ini terus terjadi
hingga terbentuknya undang - undang pabrik Factory Acts di
tahun 1234 dan 1994 yang melarang anak dibawah 9 tahun
untuk bekerja, anak dilarang bekerja pada malam hari dan jam
kerja 12 jam per hari untuk anak dibawah 18 tahun.