Revolusi industri di Inggris terjadi pada tahun 1760 – 1830 Masehi. Revolusi
Industri ini terjadi di kawasan Benua Eropa yang mana memulai dengan teknologi
yang digunakan dalam teknologi yang di permudah pada masyrakat industri
hidup. Revolusi industri ini digunakan dalam suatu hal yang digunakan dalam
sesuatu yang akan pada awal mula revolusi industri tersebut dan digunakan dalam
keringanan teknologi industri pertama kali di dunia. Faktor–Faktor yang dapat
mempengaruhi revolusi industri ini diantaranya alat–alat mekanisme yang
membuat memudahkan pekerjaan manusia yang telah lama untuk memudahkan
dalam pekerjaan seseorang mesin pemintal akan digantikan dengan tenaga mesin
akibat revolusi industri. Perpaduan beberapa faktor telah akan menjadi Inggris
negara pertama kali di dunia mengalami revolusi industri. Hal ditemukan bahwa
revolusi ini pertama kali di dorong oleh perlunya peningkatan suatu reproduksi
yang hanya dijalankan dengan penggunaan alat–alat mekanisme yang harus yang
masih harus ditemukan. Untung bangsa Inggris tergantung dengan desakan
pertumbuhan penduduk1
Latar Belakang
Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh sistem feodalisme yang
mengandalkan sektor pertanian, lazim disebut Latifundia (pertanian tertutup)
Hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan
Asia lainnya) tertutup setelah perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para
pedagang Islam abad ke-8 sampai abad ke-14. Dengan meletusnya perang salib
(1096-1291) hubungan Eropa dengan dunia Timur hidup kembali. Muncul kota-
kota dagang antara lain Geonoa, Florence dan Venesia yang semula menjadi pusat
pemberangkatan pasukan salib ke Yerusalem. Lahirnya kembali kota-kota dagang
diikuti oleh munculnya kegiatan industri rumahan (home industry). Dari kegaitan
ini terbentuklah Gilda yaitu perkumpulan dari pengusaha sejenis yang mendapat
monopoli dan perlindungan usaha dari pemerintah. Gilda hanya memproduksi jika
ada pesanan dan hanya satu jenis barang yang diproduksi misalnya gilda roti,
gilda sepatu, gilda senjata dan lain-lain.
Sejak tahun 1350 (abad 14) muncul organisasi perserikatan kota-kota dagang di
Eropa utara yang disebut Hansa. Tujuan pembentukan hansa adalah untuk
bersama-sama melindungi usaha perdagangan didukung oleh armada laut dan
pasukan sendiri. Kemudian pada abad 15 dan 16, ditemukan banyak wilayah baru
atau tanah jajahan di Afrika, Asia, dan Amerika oleh pelaut-pelaut Eropa sehingga
berkembanglah perdagangan lewat laut yang kemudian mengakibatkan
terbentuknya kaum borjuis yang kaya dan sangat berpengaruh di Inggris,
Nederland, Prancis, beberapa daerah di Jerman dan Italia.
Dengan adanya bahan mentah yang melimpah dari tanah jajahan ditambah
kecenderungan untuk efisiensi kerja untuk menghasilkan yang sebesar-besarnya,
maka perdagangan yang ada saat telah menghapus ekonomi semi-statis abad-abad
pertengahan menjadi kapitalisme yang dinamis yang dikuasai oleh pedagang,
bankir, dan pemilik kapal. Inilah awal dari perubahan yang cepat dan keras dalam
dunia ekonomi yang kemudian memunculkan Revolusi Industri, yang bukan
hanya bergerak dalam perdagangan, tetapi meluas juga pada dunia produksi.
Revolusi Industri ini juga membawa dampak bagi negara di dunia dan di Inggris,
Revolusi Industri ini membawa dampak buruk dan baik dalam kehidupan orang–
orang yang ada di Inggris. Revolusi ini ada yang dampaknya positif dan negatif
yang postif berdampak pada bidang teknologi dan pengetahuan. Dampak negatif
yaitu berdampak pada bidang ekonomi, sosial dan sosial budaya. Kehidupan
sosial dan budaya yang ada di negara Inggris. Hal ini berakibat pada kehidupan
politik yang begitu maju dan rakyat kurang inspirasi pendapat untuk pemerintahan
demostrasi parlementer yang dipegang oleh ratu kerajaan Inggris. Dampak
terhadap bidang ekonomi dan sosial yaitu kurangnya tenaga kerja karena
digantikan oleh tenaga mesin bukan manusia akibatnya banyak orang yang
pengangguran, hal ini diatasi dengan adanya pekerjaan dari pemerintah untuk
mengurangi penganguran. Dampak sosial budaya adanya psikologis masyarakat
yang secara psikologis karena digantikan oleh mesin karena kurang kesejahteraan
hidup untuk mencari pekerjaan di Inggris2.
1. Faktor Ekstern
2. Faktor intern
e. Kaya akan sumber alam antara lain batubara (cokes) dan biji besi yang tinggi
mutunya.
2
Kusnandar, Adit. (2019). Revolusi Industri 1.0 Hingga 4.0. Repository Universitas Mitra
Indonesia, 1-2.
ii. Pemupukan
iii. Irigasi
Secara umum dikatakan bahwa revolusi industri berawal dari negara Inggris
sekitar tahun 1760. Inggris mendahului negara-negara lainnya dalam hal
pembangunan pabrik-pabrik yang menggunakan mesin-mesin berat.
Revolusi industri, pertama kali, ditandai dengan penggunaan mesin untuk pabrik
pemintalan kapas. Salah satu yang dikembangkan adalah mesin pemintal benang
yang diberi nama “Jenny” yang diciptakan James Hargreaves, pada tahun 1767.
Namun mesin ini belum kuat, sehingga dua tahun kemudian ditemukannya
kerangka air oleh Ricard Arkwight dua tahun kemudian. Pada tahun 1779,
Samuel Croupton menggabungkan alat pemintal “Jenny” dengan karangka air
menjadi sebuah mesin yang diberi nama “Mule”. Selanjutnya, ditemukan juga
mesin tenun oleh Cartwright pada tahun 1785 yang disempurnakan beberapa
tahun kemudian. Penemuan-penemuan ini, pada gilirannya mendorong
munculnya sistem pabrik. Sebab, mesin pemintal benang, kerangka air,
penggulung benang dan lainnya adalah mesin-mesin besar dan berat yang tidak
bisa dipasang di kedai yang dioperasionalkan oleh seorang pekerja. Artinya,
disini perlu dana dan lahan yang besar. Untuk itulah, maka pada pertama
kalinya, tahun 1771, Ricard A, penemu mesin kerangka air, mendirikan sebuah
pabrik.
Mesin Pemintal
b. Edmund Cartwright menemukan alat tenun dengan tenaga uap tahun 1785.
c. James Watt menemukan mesin uap yang dipatenkan pada tahun 1796.
Penemuan berikutnya tidak hanya dibidang mesin produksi tekstil saja tetapi
juga alat transportasi darat, laut dan udara, elektronika yaitu pesawat telepon,
telegraph dan radio serta bidang kimia. Penemuan tidak hanya di Inggris
melainkan juga merambah ke negara lain seperti Perancis, Italia, Belanda,
Amerika Serikat , dst.
b. Industri Manufaktur
c. Factory System
Menggunakan mesin
Setelah berjalan satu abad, sekitar tahun 1860, Revolusi Industri memasuki fase
baru yang berbeda dari apa yang sudah lalu, yang dikenal sebagai Revolusi
Industri tahap kedua. Kejadian-kejadian yang terjadi pada periode itu terutama
ada tiga hal :perkembangan proses Bessemer dalam membikin baja pada tahun
1856; penyempurnaan dinamo kira-kira pada tahun 1873; dan penciptaan mesin
pembakaran di dalam pada tahun 1876. Perbedaan antara Revolusi Industri tahap
kedua ini dibanding tahap pertama adalah,
(1) adanya penggantian baja ditempat besi sebagai bahan industri pokok;
(2) penggantian batu arang dengan gas dan minyak sebagai sumber pokok tenaga
dan penggunaan listrik sebagai bentuk pokok tenaga industri;
(3) perkembangan mesin otomatis dan peningkatan yang tinggi spesialisasi buruh;
(4) penggunaan campuran dan metal yang ringan dan hasil industri kimia;
(5) perubahan radikal dalam transportasi dan komunikasi;
(7) tersiarnya industrialisasi di Eropa Tengah dan Timur dan bahkan di Timur
Jauh4.
Dampak revolusi industri bagi umat manusia terasa dalam berbagai bidang, yaitu :
Dampak negatif revolusi industri khususnya di Inggris adalah upah buruh yang
murah menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibat pada munculnya
kriminalitas dan kejahatan. Upaya untuk memperbaiki nasib buruh dan masalah
sosial di Inggris melahirkan aliran sosialisme dan revolusi sosial yang ditandai
dengan keluarnya undang-undang berikut ini:
Menetapkan hak yang sama bagi umat protestan dan katolik untuk menjadi
pegawai negeri dan anggota parlemen . Sebelumnya berlaku Test Act sejak
tahun 1673 yang melarang umat katolik menjadi pegawai negeri dan anggota
Parlemen, sehingga mereka banyak yang pindah terutama ke Amerika.
4
Nugroho Susanto. (2013). Sejarah Revolusi Industri di Dunia & Dunia Internasional. Yogyakarta,
Penerbit Widyaswara
2. Abolition Bill (1833)
Menetapkan:
b. Anak -anak di atas usia 9 tahun boleh bekerja 9 jam sehari dengan 2
jam mendapat pendidikan dari majikan. Pada tahun 1842 muncul
undang-undang yang melarang kaum wanita dan anak-anak untuk
bekerja di perusahaan tambang. Mereka bekerja di lorong-lorong
pertambangan yang gelap di bawah tanah dengan badan dirantai.
Bekerja lebih dari 10 jam per hari dengan gaji rendah.
Daftar Pustaka