Anda di halaman 1dari 4

Makalah

Revolusi industri & Revolusi Amerika

Di susun oleh :
1. M. Windian P.
2. Kasim
3. Marisah
4. Halimatu wardah
5. Siti Awaliyah
6. Intan Alfiani Cahya Ningrum

Guru pembimbing : Ulfathul Mardiah s.pd,


A. REVOLUSI INDUSTRI

1. Sejarah Revolusi Industri

Encyclopaedia Britannica, revolusi industri dalam sejarah modern merupakan proses perubahan
dari ekonomi agraris dan kerajinan, ke industri serta manufakur mesin.

Proses revolusi industri pertama kali terjadi pada abad ke-18 di Inggris atau tahun 1760-1840. Saat
itu, terjadi peralihan dalam penggunaan tenaga pada industri tektil.

Manusia sebelumnya memakai tenaga hewan, tapi selanjutnya, manusia mulai beralih menggunakan
mesin. Revolusi industri lantas meluas ke berbagai negara di Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang.

2. Faktor Utama Revolusi Industri

Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi revolusi industri, yakni teknologi, ekonomi, dan sosial
budaya.

Pada bidang teknologi, penggunaan sumber energi baru, termasuk bahan bakar dan tenaga
penggerak, seperti mesin uap dan listrik, masif terjadi. Ada pula penemuan mesin baru, pemintalan,
dan mesin tenun, yang memungkinkan peningkatan produksi dengan meminimalkan tenaga
manusia. Perkembangan penting dalam transportasi dan komunikasi juga terjadi. Seperti penemuan
lokomotif uap, kapal uap, pesawat, telegram, dan radio. Adanya perubahan teknologi tersebut
memungkinkan penggunaan sumber daya alam yang meningkat, diiringi produksi massal barang-
barang manufaktur.

Pada bidang ekonomi, revolusi industri menghasilkan distribusi kekayaan yang lebih luas. Terjadi
pula penurunan nilai tanah sebagai sumber kekayaan, disamping peningkatan produksi industri dan
perdagangan internasional.

Pada bidang sosial, pertumbuhan kota, perkembangan gerakan kelas pekerja, dan munculnya pola
otoritas baru, turut jadi faktor yang mempengaruhi revolusi industri. Pada budaya, ada transformasi
budaya baru. Para pekerja memperoleh keterampilan baru dan khas, dan hubungan mereka dengan
pekerjaan mulai bergeser.

3. Perkembangan Revolusi Industri

Pada periode 1760-1830, revolusi industri yang berlangsung hanya terbatas di Inggris. Bahkan
Inggris sempat melarang ekspor mesin, pekerja terampil, dan teknik manufaktor ke luar negeri.
Namun, monopoli yang dilakukan Inggris pada revolusi industri tidak bertahan lama. Beberapa orang
Inggris melihat peluang itu sangat menguntungkan di luar negeri. Dua orang Inggris, William dan
John Cockerill, membawa revolusi industri ke Belgia dengan mengembangkan toko mesin pada 1807.
Belgia menjadi negara pertama di benua Eropa yang ditransformasikan secara ekonomi.

Pada 1848, Perancis telah menjadi kekuatan industri. Meski berkembang, namun tetap saja berada
di belakang Inggris. Ini juga dialami negara-negara Eropa lainnya. Ini karena kondisi di sana masih
dipengaruhi kondisi politik, seperti Perancis yang masih sibuk dengan revolusinya.

Pada 1870, produksi di Jerman mulai tumbuh begitu pesat. Akhirnya di pergantian abad, Jerman
mampu mengungguli Inggris dan menjadi pemimpin dunia dalam industri kimia. Munculnya
kekuatan industri di Amerika Serikat pada abad ke-19 dan ke-20, akhirnya juga jauh melampaui
Eropa. Di Asia, negara Jepang juga bergabung dengan revolusi industri dengan keberhasilan yang
mencolok. Pertengahan abad ke-20, penyebaran revolusi industri terjadi ke daerah-daerah yang
belum terindustrialisasi seperti Cina dan India. Perkembangan industri di dunia terus berlanjut
hingga sekarang ini.

B. REVOLUSI AMERIKA

1. Latar belakang terjadi Revolusi Amerika

Dalam buku Sejarah Revolusi-Revolusi Besar Dunia yang disusun oleh Yuliani (2020), disebutkan
bahwa penduduk asli Amerika adalah suku bangsa Maya di Amerika Tengah, Aztecs di México, Inka
di Perú, Chibcha di Kolombia, Sioux-Apache-Cheyenne di Amerika Utara.

Sekitar tahun 981 M, bangsa Noor dari Norwegia atau dikenal dengan sebutan Viking menjadi
orang kulit putih pertama yang datang dan mendiami benua Amerika.

Awal mula kronologi revolusi Amerika adalah ketika di tahun 1492, Christopher Columbus yang
sering kita kenal sebagai penemu benua Amerika, sampai di Kepulauan Bahama, Kuba, dan Santo
Domingo.

Columbus mengira ia sampai di India sehingga penduduk pulau tersebut disebut sebagai Indian.
Setelah kedatangannya, banyak orang Spanyol hingga Portugis berdatangan ke Amerika. Bahkan
Mexico berhasil mengambil Amerika Tengah dan Spanyol menjajah Amerika Selatan.

Hanya Amerika Utara yang belum diduduki koloni negara manapun. Oleh karenanya, di abad ke-17,
terjadi perebutan Amerika Utara oleh Perancis, Inggris, dan Belanda. Kedatangan koloni Eropa
memicu berbagai polemik dan menjadi penyebab terjadinya revolusi Amerika.

2. Penyebab Revolusi Amerika

Koloni Inggris berhasil menduduki sepanjang pantai Timur Amerika Utara, bersama negara Eropa
lainnya koloni-koloni mulai berebut untuk menguasai wilayah Amerika. Berikut penyebab terjadinya
revolusi Amerika.

• Perang Tujuh Tahun

Perebutan kekuasaan antara koloni Inggris dan Perancis berujung pada perang. Hal ini didasari
pada pelanggaran yang dilakukan Inggris untuk memperluas kekuasaannya ke wilayah jajahan
Perancis. Terjadilah perang selama tujuh tahun yaitu pada 1756 – 1763 yang berakhir dengan
kemenangan Inggris.

• Pemberlakuan Pajak yang Membebani Rakyat

Kerajaan Inggris memberlakukan pajak kepada penduduk Amerika. Pemberlakuan ini terjadi karena
Inggris butuh mengisi kas negara yang kosong setelah menyelesaikan perang selama 7 tahun
melawan Perancis.

Pajak yang berlaku misalnya pajak teh dan pajak gula. Rakyat Amerika terbebani, ditambah tidak
ada perwakilan di parlemen Inggris. Hal ini memicu perlawanan mereka yang mulai pada tahun
1765.

• Munculnya Pemahaman Kebebasan


Tekanan koloni Amerika dari segi ekonomi, sosial, politik, bahkan agama yang diterapkan Inggris
menciptakan koloni baru yang didirikan oleh penduduk pelarian.

Mereka bertujuan untuk memerdekakan dan membentuk dunia baru yang terbebas dari Inggris.
Peristiwa ini berawal dari pengaruh paham liberalisme yang dibawa John Locke.

• The Boston Tea Party

Puncak revolusi Amerika terjadi karena dipicu peristiwa The Boston Tea Party pada 16 Desember
1773. Akibat kekecewaan orang-orang Amerika, mereka serempak membuang muatan teh ke laut
hingga membuat pemerintah Inggris marah dan terjadilah pertempuran sebagai awal revolusi
Amerika.

3. Akhir dari Revolusi Amerika

Thomas Jefferson sebagai pemimpin rakyat koloni di Amerika mengadakan kongres yang dihadiri
negara-negara bagian pada tahun 1776. Ia mengumumkan deklarasi kemerdekaan atau pernyataan
merdeka sekaligus protes kepada pemerintah Inggris.

Tak tinggal diam, pemerintah Inggris menyikapinya dengan keras sehingga terjadi perang
kemerdekaan Amerika Serikat pada tahun 1776 – 1783. Rakyat koloni Amerika dipimpin George
Washington berhasil mengalahkan pasukan Inggris pada pertempuran di Lexington.

Pasukan Amerika juga dibantu oleh Perancis dan Belanda yang mengirimkan sejumlah pasukan dan
senjata. Akhirnya di tahun 1781 Inggris menyerang dan tahun 1783 Amerika dan Inggris menyepakati
perjanjian Versailles tentang pengakuan kemerdekaan Amerika Serikat.

4. Dampak Revolusi Amerika pada Dunia

Revolusi Amerika berpengaruh besar di dunia terutama terkait penerapan hak asasi manusia dan
demokrasi. Pasalnya, peristiwa ini merupakan peperangan untuk mempertahankan kebebasan,
kemerdekaan, dan penghormatan terkait hak asasi manusia.

Tokoh yang memperjuangkan hak asasi manusia adalah Abraham Lincoln sebagai Presiden Amerika
Serikat yang menentang perbudakan. Selain itu, di Indonesia sendiri Revolusi Amerika berpengaruh
pada pergerakan nasional dan munculnya paham terkait hak segala bangsa untuk merdeka dan
berdaulat.

PERTANYAAN

1. Pada abad ke berapa munculnya kekuatan industri di Amerika Serikat?

2. Perkembangan penting dalam transportasi dan komunikasi juga terjadi Seperti adanya
penemuan?

3. Pada tahun berapa terjadi perang kemerdekaan Amerika Serikat

4. Sebutkan penyebab terjadinya revolusi Amerika?

5. Tokoh yang memperjuangkan hak asasi manusia adalah?

Anda mungkin juga menyukai