Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana


terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam
terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai
dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika
Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia.

Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, dimana terjadinya


peralihan dalam penggunaan tenaga kerja yang sebelumnya menggunakan tenaga
hewan dan manusia, yang kemudian digantikan oleh penggunaan mesin yang
berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi
terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan
penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan
dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api. Adanya peralihan
dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis
manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari
desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kota-
kota besar.

Revolusi industri telah dirasakan oleh seluruh umat manusia di Dunia


termasuk Negara Indonesia. Indonesia yang dikenal dengan negara agraris,
sebelum hadirnya industri, Indonesia yang dulu mata pencahariannya sangat
bergantung dengan alam misalnya pertanian, perkebunan. Setelah terjadinya
revolusi Industri,muncul pergeseran mata pencaharian seperti pembagunan pabrik,
yang memproduksi barang metah menjadi barang siap pakai, sehingga banyak
menyerapkan tenaga kerja. Oleh karena itu, mata pencaharian di Indonesia sudah
bervariasi yaitu tidak hanya bergantug pada bercocok tanam saja.

1
1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini, akan membahas tentang Revolusi Industri yang perumusan
masalahnya dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah muncul Revolusi Industri ?


2. Bagaimana pengaruh Revolusi Industri di Eropa dengan penemuan-
penemuan terkait?
3. Apa saja yang terjadi pada Revolusi Industri kedua?

1.3 Tujuan Masalah

Dari perumusan masalah diatas, maka dapat diidentifikasi tujuan dari masalah
Revolusi Industri sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejarah Revolusi Industri.


2. Untuk pengaruh Revolusi Industri di Eropa.
3. Untuk mengetahui hal-hal mengenai Revolusi Industri kedua.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Revolusi Industri


Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung
secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di
dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa
direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui
kekerasan.

Sedangkan pengertian Revolusi Industri yaitu perubahan yang cepat di


bidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris keekonomi industri yang
menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai.
Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan tangan
menjadi menggunakan mesin. Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh
Friedrich Engelsdan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.

A. Latar Belakang Revolusi Industri

Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh sistem


feodalisme yang mengandalkan sektor pertanian, lazim disebut Latifundia
(pertanian tertutup) Hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur
(Timur Tengah dan Asia lainnya) tertutup setelah perdagangan di Laut Tengah
dikuasai oleh para pedagang Islam abad ke-8 sampai abad ke-14. Dengan
meletusnya perang salib (1096-1291) hubungan Eropa dengan dunia Timur hidup
kembali. Muncul kota-kota dagang antara lain Geonoa, Florence dan Venesia
yang semula menjadi pusat pemberangkatan pasukan salib ke Yerusalem.
Lahirnya kembali kota-kota dagang diikuti oleh munculnya kegiatan industri
rumahan (home industry). Dari kegaitan ini terbentuklah Gilda yaitu perkumpulan
dari pengusaha sejenis yang mendapat monopoli dan perlindungan usaha dari
pemerintah. Gilda hanya memproduksi jika ada pesanan dan hanya satu jenis
barang yang diproduksi misalnya gilda roti, gilda sepatu, gilda senjata dan lain-
lain.

3
Sejak tahun 1350 (abad 14) muncul organisasi perserikatan kota-kota
dagang di Eropa utara yang disebut Hansa. Tujuan pembentukan hansa adalah
untuk bersama-sama melindungi usaha perdagangan didukung oleh armada laut
dan pasukan sendiri. Kemudian pada abad 15 dan 16, ditemukan banyak wilayah
baru atau tanah jajahan di Afrika, Asia, dan Amerika oleh pelaut-pelaut Eropa
sehingga berkembanglah perdagangan lewat laut yang kemudian mengakibatkan
terbentuknya kaum borjuis yang kaya dan sangat berpengaruh di Inggris,
Nederland, Prancis, beberapa daerah di Jerman dan Italia.

Kemunculan golongan menegah ini, yang menguasai sektor ekonomi dan


melahirkan kapitalisme, akhirnya berhadapan dan melahirkan ketegangan dengan
tuan tanah yang telah mendominasi sebelumnya. Revolusi ini ditandai dengan
penyebaran Pencerahan, keberhasilan para filsuf dan karya - karya mereka.
Mereka berupaya memperluas kemampuannya dalam menguasai alam dan
memperbanyak pengetahuannya. Yang terpenting, dalam kaitannya dengan
ekonomi, mereka bertekad mengurangi dan mengganti kerja kasar atau tenaga
manusia dengan mesin. Kecenderungan ini terjadi menjelang tahun 1750, di
Prancis, Jerman, Nederland dan terutama di Inggris. kemudian mengakibatkan
terbentuknya kaum borjuis yang kaya dan sangat berpengaruh di Inggris,
Nederland, Prancis, beberapa daerah di Jerman dan Italia.

Dengan adanya bahan mentah yang melimpah dari tanah jajahan ditambah
kecenderungan untuk efisiensi kerja untuk menghasilkan yang sebesar-besarnya,
maka perdagangan yang ada saat telah menghapus ekonomi semi-statis abad-abad
pertengahan menjadi kapitalisme yang dinamis yang dikuasai oleh pedagang,
bankir, dan pemilik kapal. Inilah awal dari perubahan yang cepat dan keras dalam
dunia ekonomi yang kemudian memunculkan Revolusi Industri, yang bukan
hanya bergerak dalam perdagangan, tetapi meluas juga pada dunia produksi.

B. Faktor-Faktor terjadinya Revolusi Industri

1. Terjadinya Aufklärung di Eropa

4
Aufklärung (Abad Pencerahan) yang berkembang di abad ke 18
mendorong manusia untuk menggunakan kemampuan akalnya semaksimal
mungkin sehingga mendorong banyaknya penemuan.

2. Stabilitas kondisi keamanan dalam negeri

Pasca Glorious Revolution 1688 di Inggris, kondisi dalam negeri Inggris


berjalan stabil. Hubungan masyarakat dengan pemimpin berjalan damai. Selain
itu, penyatuan Inggris dan Skotlandia semakin mendorong keamanan di negara
Inggris.

3. Berkembangnya kolonialisme dan imperialisme

Inggris secara bertahap menguasai banyak daerah mulai dari Irlandia,


Amerika, India hingga Nusantara. Penguasaan terhadap banyak daerah jajahan
membuat cadangan sumber daya alam yang dimiliki Inggris semakin bertambah.
Selain itu, daerah tersebut merupakan pasar dari benda-benda yang diproduksinya.
Untuk menunjang hal tersebut nantinya Inggris mendirikan East Indies Company
(EIC) yang berfokus pada bidang perdagangan, termasuk perdagangan di daerah
jajahan.

4. Munculnya golongan kaya baru

Perdagangan Inggris dengan dunia timur berhasil menaikkan taraf hidup


masyarakatnya. Imbasnya adalah Bank Nasional Inggris memiliki modal banyak
dalam kegiatan perbankan. Banyaknya modal yang dimiliki Bank Nasional
Inggris membuat para pengusaha mendapatkan kemudahan untuk meminjam
modal usaha. Melalui modal usaha itu tumbuhlah industri-industri baru di Inggris

5. Adanya perlindungan hukum terhadap setiap penemuan

Penemuan-penemuan baru di Inggris juga didukung adanya perlindungan


hukum yang baik melalui hak paten dari pemerintah Inggris. Lewat perlindungan
hak paten banyak ilmuwan berlomba-lomba untuk menciptakan berbagai inovasi.
Terlebih dengan adanya lembaga Royal Society Of London For Improving
Natural Knowledge sebagai perkumpulan para ilmuwan di Inggris.

5
6. Arus urbanisasi

Kebijakan enclosure (pemagaran lahan pertanian) menjadi faktor


pendorong arus urbanisasi. Pemagaran lahan pertanian membuat banyak petani di
pedesaan kehilangan lahan bertani sehingga banyak penduduk desa yang
melakukan urbanisasi dan mencari pekerjaan baru.

7. Tuntutan produksi massal

Keberadaan orang-orang kelas baru dalam masyarakat Eropa mendorong


adanya peningkatan permintaan produksi barang dari masyarakat. Selain itu
kegiatan perdagangan yang semakin ramai di Eropa membuat banyak barang
beredar di masyarakat. Inggris memegang peranan sebagai negara yang
memproduksi barang dengan kualitas terbaik di Eropa. Alhasil permintaan
terhadap barang produksi Inggris semakin meningkat.

Secara umum dikatakan bahwa revolusi industri berawal dari negara Inggris
sekitar tahun 1760. Inggris mendahului negara-negara lainnya dalam hal
pembangunan pabrik-pabrik yang menggunakan mesin-mesin berat.

2.2 Wujud Revolusi Industri

Revolusi industri, pertama kali, ditandai dengan penggunaan mesin untuk


pabrik pemintalan kapas. Salah satu yang dikembangkan adalah mesin pemintal
benang yang diberi nama “Jenny” yang diciptakan James Hargreaves, pada tahun
1767. Namun mesin ini belum kuat, sehingga dua tahun kemudian ditemukannya
kerangka air oleh Ricard Arkwight dua tahun kemudian. Pada tahun 1779, Samuel
Croupton menggabungkan alat pemintal “Jenny” dengan karangka air menjadi
sebuah mesin yang diberi nama “Mule”. Selanjutnya, ditemukan juga mesin tenun
oleh Cartwright pada tahun 1785 yang disempurnakan beberapa tahun kemudian.
Penemuan-penemuan ini, pada gilirannya mendorong munculnya sistem pabrik.
Sebab, mesin pemintal benang, kerangka air, penggulung benang dan lainnya
adalah mesin-mesin besar dan berat yang tidak bisa dipasang di kedai yang
dioperasionalkan oleh seorang pekerja. Artinya, disini perlu dana dan lahan yang

6
besar. Untuk itulah, maka pada pertama kalinya, tahun 1771, Ricard A, penemu
mesin kerangka air, mendirikan sebuah pabrik.

Mesin Pemintal

Pada perkembangan selanjutnya, dengan ditemukan mesin uap yang bisa


dipergunakan sebagai penggerak mesin berat, sistem pabrik menjadi semakin
berkembang. Pada gilirannya, sistem kerja mesinmesin dalam pabrik ini kemudian
melahirkan temuan-temuan mesin baru yang mendorong lahirnya industri-industri
besar berikutnya. Pada tarap berikutnya, munculnya industri-industri besar hasil
penemuan mesin-mesin “sederhana” sebelumnya, melahirkan penemuan dalam
bidang tranportasi, kereta api, kendaraan bermesin (otomobil), navigasi uap (kapal
uap), telegram dan alat-alat pertanian. Kenyataan ini, pada gilirannya juga
melahirkan industri baru untuk mendukung penemuan-penemuan tersebut.

Penemuan –penemuan lainya :


a. John Kay menemukan kumparan terbang.
b. Edmund Cartwright menemukan alat tenun dengan tenaga uap tahun 1785.
c. James Watt menemukan mesin uap yang dipatenkan pada tahun 1796.
d. George Stephenson menemukan Kereta Api yang dinamakannya “Rocket”
pada tahun 1829.

7
Atas hasil temuannya James Watt sering digelari sebagai Bapak Revolusi Industri
walaupun sebenarnya penemuannya merupakan penyempurnaan dari mesin uap
hasil penemuan Thomas New Comen tahun 1712.

Mesin Uap Watt

Penemuan berikutnya tidak hanya dibidang mesin produksi tekstil saja


tetapi juga alat transportasi darat, laut dan udara, elektronika yaitu pesawat
telepon, telegraph dan radio serta bidang kimia. Penemuan tidak hanya di Inggris
melainkan juga merambah ke negara lain seperti Perancis, Italia, Belanda,
Amerika Serikat , dst.

“Rocket” George Stephenson

Untuk sampai pada tingkat industri modern, pembuatan barang-barang dimulai


dari tingkat kerajinan yang secara bertahap berkembang sebagai berikut:

a. Domestic System (kerajinan rumah tangga), ciri - cirinya adalah:

o Pengrajin membuat barang-barang di rumah masing-masing dan


dikerjakan secara manual.
o Menggunakan alat produksi yang masih trasidional milik sendiri.
o Hasil produksi dijual kepada pengusaha

b. Industri Manufaktur

8
o Pekerja bekerja di rumah majikan dengan alat produksi yang masih
digerakkan dengan tenaga manusia
o Jumlah pekerja sekitar 10 orang
o Rumah majikan berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat bekerja
sekaligus tempat berjualan.

c. Factory System
o Memproduksi barang-barang secara masal
o Menggunakan mesin
o Tempat berproduksi di kawasan industri terpisah dengan tempat
tinggal dan tempat penjualan barang

Industrialisasi berkembang pesat di Inggris buktinya jika pada abad 17


Inggris mengimpor bahan katun dari India yang disebut Kaliko maka setelah
revolusi industri India berbalik mendatangkan kain buatan Inggris. Pada tahun
1851 ratu Victoria membuka pameran mesin-mesin. Selain itu pada peta di bawah
ini tampak bertebaran pusat-pusat industri dan pertambangan di seluruh Inggris.

Gambar Peta pusat industri dan pertambangan Inggris

9
2.3 Revolusi Industri Kedua
Setelah berjalan satu abad, sekitar tahun 1860, Revolusi Industri
memasuki fase baru yang berbeda dari apa yang sudah lalu, yang dikenal sebagai
Revolusi Industri tahap kedua. Kejadian-kejadian yang terjadi pada periode itu
terutama ada tiga hal : perkembangan proses Bessemer dalam membikin baja pada
tahun 1856; penyempurnaan dinamo kira-kira pada tahun 1873; dan penciptaan
mesin pembakaran di dalam pada tahun 1876. Perbedaan antara Revolusi Industri
tahap kedua ini dibanding tahap pertama adalah, (1) adanya penggantian baja
ditempat besi sebagai bahan industri pokok; (2) penggantian batu arang dengan
gas dan minyak sebagai sumber pokok tenaga dan penggunaan listrik sebagai
bentuk pokok tenaga industri; (3) perkembangan mesin otomatis dan peningkatan
yang tinggi spesialisasi buruh; (4) penggunaan campuran dan metal yang ringan
dan hasil industri kimia; (5) perubahan radikal dalam transportasi dan komunikasi;
(6) pertumbuhan bentuk-bentuk baru organisasi kapitalis;
dan (7) tersiarnya industrialisasi di Eropa Tengah dan Timur dan bahkan di Timur
Jauh.

Dampak – Dampak Revolusi Industri

Dampak revolusi industri bagi umat manusia terasa dalam berbagai bidang, yaitu :

1. Munculnya industri secara besar-besaran.


2. Peningkatan mutu hidup, hidup menjadi lebih dinamis, manusia bisa
menciptakan berbagai produksi untuk memenuhi kebutuhannya.
3. Harga barang menjadi murah. Karena ongkos Produksi lebih murah
menggunakan mesin daripada hasil pembuatan tradisional.
4. Meningkatnya urbanisasi ke kota-kota industri.
5. Berkembangnya kapitalisme modern.
6. Golongan kapitalis mendesak pemerintah untuk menjalankan imperialisme
modern.

10
Dampak negatif revolusi industri khususnya di Inggris adalah upah buruh
yang murah menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibat pada munculnya
kriminalitas dan kejahatan. Upaya untuk memperbaiki nasib buruh dan masalah
sosial di Inggris melahirkan aliran sosialisme dan revolusi sosial yang ditandai
dengan keluarnya undang-undang berikut ini:

1. Catholic Emancipation Bill (1829) menetapkan hak yang sama bagi umat
protestan dan katolik untuk menjadi pegawai negeri dan anggota parlemen
. Sebelumnya berlaku Test Act sejak tahun 1673 yang melarang umat
katolik menjadi pegawai negeri dan anggota Parlemen, sehingga mereka
banyak yang pindah terutama ke Amerika.
2. Abolition Bill (1833) berisi penghapusan sistem perbudakan di daerah
jajahan Inggris.
3. Factory Act (1833) yang menetapkan:
a. Anak-anak yang berusia 9 tahun tidak boleh dipekerjakan sebagai
buruh perusahaan dan tambang.
b. Anak -anak di atas usia 9 tahun boleh bekerja 9 jam sehari dengan
2 jam mendapat pendidikan dari majikan. Pada tahun 1842 muncul
undang-undang yang melarang kaum wanita dan anak-anak untuk
bekerja di perusahaan tambang. Mereka bekerja di lorong-lorong
pertambangan yang gelap di bawah tanah dengan badan dirantai.
Bekerja lebih dari 10 jam per hari dengan gaji rendah.
4. Poor Law (1834) berisi pendirian rumah-rumah bagi pengemis dan
penganggur agar tidak berkeliaran. Bantuan bagi yang berusia lanjut serta
perawatan bagi penganggur dan pengemis yang cacat atau sakit.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Revolusi industri yaitu perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu
dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang menggunakan
mesin dalam mengola bahan mentah menjadi bahan siap pakai.
Diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanquidipertengahan
abad ke-19. wujud revolusi yaitu ditemukannya mesin pemintal kapas, kerangka
air, mesin tenun dg tenaga uap, mesin uap, kereta api dan kumparan terbang.
Dampak dari industri yaitu munculnya industri secara besar-besaran, manusia bisa
memproduksi barang, harga barang lebih murah, urbanisasi kekota-kota industri,
berkembangnya kapitalis modern, dan mendesak pemerintah untuk melakukan
imprealisme.

3.2 Saran

Apabila terdapat kekurangan dalam data-data yang penulis susun maka


penulis memohon kepada pembaca agar memberi masukan atau menyempurnakan
makalah ini. Adapun penulis mendapatkan sumber data yang belum tentu
sempurna.

12
DAFTAR PUSTAKA

id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri

www.anneahira.com/penemuan-penemuan-saat-revolusi-industri.htm

https://rudiirawanto.files.wordpress.com/2011/01/revolusi-industri.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai