Anda di halaman 1dari 6

RESUME SEJARAH EROPA

“SEJARAH REVOLUSI INDUSTRI INGGRIS ”

Dosen Pengampu :
Dr. Sumardi, M.Hum
Jefri Rieski Triyanto, M.Pd.

Nama anggota kelompok :


Nurista Salsabila 220210302043
Ulfa Choirotul Azizah 220210302044
Muhamad Afif Fahreza 220210302045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut
dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat
direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui
kekerasan. Sedangkan pengertian Revolusi Industri yaitu perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu
dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan
mentah menjadi bahan siap pakai. Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan
tangan menjadi menggunakan mesin. Istilah “Revolusi Industri” diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan
Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.
Sebelum Abad ke–18 suatu sistem perekonomian masyarakat Eropa ini bergantung pada sistem
ekonomi agraris. Akan tetapi, setelah memasuki abad ke-18 maka terjadilah dan mulai digunakan tenaga
mesin sebagai alat produksi di pabrik–pabrik menggantikan tenaga manusia. Perubahan inilah yang disebut
dengan Revolusi industri. Revolusi adalah perubahan sosial serta kebudayaan yang akan berlangsung secara
tepat serta akan menyangkut dengan perkenalan mesin uap (dengan menggunakan batu bara sebagai bahan
bakar) dan ditenagai oleh Mesin (terutama dalam produksi tekstil). Revolusi Industri di Inggris telah
mengubah tenaga manusia di Inggris dan menjadi mesin uap yang dikenal dengan Revolusi Industri.
Revolusi Industri akan diperkenalkan oleh Revolusi Industri dan diperkenalkan oleh Fredriech Engles dan
Louis Agueste Blanqui di pertengahan abad ke – 19. Sebelum dikenal dengan alat- alat mekanis dan
otimatis, masyrakat eropa bekerja dengan menggunakkan alat – alat manual. Pada masa Revolusi Industri
dan peralatan tersebut jarang digunakan sebab telah dicantumkan mesin pemintal, mesin tenun, lokomotif
dan sebagainya. Semua mesin tersebut akan digunakan dalam sebuah mesin Uap oleh tangan dan kaki
manusia. Revolusi Industri terjadi suatu penghematan dan perbedaan pola hidup masyrakat sangat terlihat.
Ada 2 faktor yang melatar belakangi terjadinya revolusi industri, yaitu :
Faktor Eksternal:
1. Terjadinya revolusi ilmu pengetahuan abad 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti
Francis Bacon, Rene Descartes, Galileo Galilei, Copernicus, Isaac Newton dan lain-lain.
2. Ditunjang adanya lembaga-lembaga riset yaitu:
3. The Royal Society for Improving Natural Knowledge
4. The Royal Society of England (1662)

Faktor Internal:
1. Keamanan dan politik dalam negeri yang mantap
2. Berkembangnya kegiatan wiraswasta dari masyarakat kaya dan pemilikmodal
3. Munculnya minat masyarakat pada industri manufaktur
4. Inggris, memiliki jajahan yang luas
5. Kaya akan sumber alam antara lain batubara (cokes) dan biji besi yang tinggi mutunya.
6. Munculnya paham ekonomi liberal
7. Munculnya revolusi agraria yaitu perubahan sangat cepat dalam penataan tanah dengan
berlakunya metode baru dalam pertanian yaitu dengan:
1.pemagaran dan pengelolaan yang terus- menerus
2.pemupukan
3.irigasi
8. Pada abad 17 berkembanglah dunia pelayaran dan perdagangan. Di Inggris banyak berdiri
kongsi dagang seperti : EIC, Virginia Co, Plymouth Co dan Massachussets Bay Co.
Dengan demikian hukuman pidana bukan merupakan suatu hal yang mengadakan norma
hukum sendiri, namun sudah terletak pda norma lain serta sanksi pidana. Diadakan untuk
menguatkan ditaatinya sebuah norma-norma lainya itu. Sebagai contoh norma agama dan
kesusilaan.
Wujud Revolusi Industri
Pabrik pemintalan kapas

Dari tahun 1760 sampai 1870 banyak disaksikan penggunaan mesin-mesin ini. Salah satu yang
dikembangkan adalah mesin pemintal benang yang diberi nama “Jenny” yang diciptakan James Hargreaves,
pada tahun 1767, yang diambil dari nama istrinya. Hanya saja, mesin ini ternyata tidak kuat, sampai di
temukannya kerangka air oleh Ricard Arkwight dua tahun kemudian. Pada tahun 1779, Samuel Croupton
menggabungkan alat pemintal “Jenny”
Dengan karangka air menjadi sebuah mesin yang diberi nama “Mule”. Salanjutnya, ditemukan juga
mesin tenun oleh Cartwright pada tahun 1785 yang disempurnakan beberapa tahun kemudian.
Penemuan-penemuan ini, pada gilirannya mendorong munculnya sistem pabrik. Sebab, mesin pemintal
benang, kerangka air, penggulung benang dan lainnya adalah mesin-mesin besar dan berat yang tidak bisa
dipasang di kedai yang dioperasionalkan oleh seorang pekerja. Artinya, disini perlu dana dan lahan yang
besar. Untuk itulah, maka pada pertama kalinya, tahun 1771, Ricard A, penemu mesin kerangka air,
mendirikan sebuah pabrik.
Pada perkembangan selanjutnya, dengan ditemukan mesin uap yang bisa dipergunakan sebagai
penggerak mesin berat, sistem pabrik menjadi semakin berkembang. Pada gilirannya, sistem kerja mesin-
mesin dalam pabrik ini kemudian melahirkan temuan-temuan mesin baru yang mendorong lahirnya industri-
industri besar berikutnya.
Pada tarap berikutnya, munculnya industri-industri besar hasil penemuan mesin-mesin “sederhana”
sebelumnya, melahirkan penemuan dalam bidang tranportasi, kereta api, kendaraan bermesin (otomobil),
navigasi uap (kapal uap), telegram dan alat-alat pertanian. Kenyataan ini, pada gilirannya juga melahirkan
industri baru untuk mendukung penemuan-penemuan tersebut.
Penemuan –penemuan lainya :
1. John Kay menemukan kumparan terbang.
2. Edmund Cartwright menemukan alat tenun dengan tenaga uap tahun 1785.
3. James Watt menemukan mesin uap yang dipatenkan pada tahun 1796.
4. George Stephenson menemukan Kereta Api yang dinamakannya “Rocket” pada tahun 1829.
Pembuatan barang-barang dimulai dari tingkat kerajinan yang secara bertahap berkembang sebagai berikut:
Domestic System (kerajinan rumah tangga), ciri – cirinya adalah:
1. pengrajin membuat barang-barang di rumah masing-masing dan dikerjakan secara manual.
2. menggunakan alat produksi yang masih trasidional milik sendiri.
3. hasil produksi dijual kepada pengusaha
Industri Manufaktur
1. pekerja bekerja di rumah majikan dengan alat produksi yang masih digerakkan dengan tenaga
manusia
2. Jumlah pekerja sekitar 10 orang
3. rumah majikan berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat bekerja sekaligus tempat berjualan.
Factory System
1. memproduksi barang-barang secara masal
2. menggunakan mesin
3. tempat berproduksi di kawasan industri terpisah dengan tempat tinggal dan tempat penjualan
barang
Dampak Revolusi Industri
Dampak revolusi industri bagi umat manusia terasa dalam berbagai bidang, yaitu :
1. Munculnya industri secara besar-besaran.
2. Peningkatan mutu hidup, hidup menjadi lebih dinamis, manusia bisa menciptakan berbagai
produksi untuk memenuhi kebutuhannya.
3. Harga barang menjadi murah. Mengapa bisa murah? Coba bayangkan berapa ongkos produksi
sehelai baju yang diproduksi dengan mesin dibandingkan produksi dengan alat-alat tradisional!
4. Meningkatnya urbanisasi ke kota-kota industri.
5. Berkembangnya kapitalisme modern.
6. Golongan kapitalis mendesak pemerintah untuk menjalankan imperialisme modern.

Dampak negatif revolusi industri khususnya di Inggris adalah upah buruh yang murah menyebabkan
timbulnya keresahan yang berakibat pada munculnya kriminalitas dan kejahatan.

Upaya untuk memperbaiki nasib buruh dan masalah sosial di Inggris melahirkan aliran sosialisme dan
revolusi sosial yang ditandai dengan keluarnya undang-undang berikut ini:
1. Catholic Emancipation Bill (1829) menetapkan hak yang sama bagi umat protestan dan katolik
untuk menjadi pegawai negeri dan anggota parlemen . Sebelumnya berlaku Test Act sejak tahun
1673 yang melarang umat katolik menjadi pegawai negeri dan anggota Parlemen, sehingga mereka
banyak yang pindah terutama ke Amerika.
2. Abolition Bill (1833) berisi penghapusan system perbudakan di daerah jajahan Inggris.
3. Factory Act (1833) yang menetapkan:
a. Anak-anak yang berusia 9 tahun tidak boleh dipekerjakan sebagai buruh perusahaan dan
tambang.
b. Anak -anak di atas usia 9 tahun boleh bekerja 9 jam sehari dengan 2 jam mendapat pendidikan
dari majikan.
4. Pada tahun 1842 muncul undang-undang yang melarang kaum wanita dan anak-anak untuk bekerja
di perusahaan tambang. Mengapa demikian? karena keadaan yang menyedihkan seperti pada
gambar 1.6, mereka bekerja di lorong-lorong pertambangan yang gelap di bawah tanah dengan
badan dirantai. Bekerja lebih dari 10 jam per hari dengan gaji rendah.
5. Poor Law (1834) berisi pendirian rumah-rumah bagi pengemis dan penganggur agar tidak
berkeliaran. Bantuan bagi yang berusia lanjut serta perawatan bagi penganggur dan pengemis yang
cacat atau sakit.
Tujuan Revolusi Industri
1. Mencari Pemasaran
Industri secara besar-besaran menghasilkan barang sebagai produksi yang cukup banyak. Produksi yang
melimpah, perlu diusahakan pemasarannya. Pada mulanya pemasaran dilakukan dalam negeri, kemudian
dilakukan antarnegara industri. Ketika industri semakin berkembang pesat dan barang-barang produksi terus
bertambah, maka perlu dicari tempat pemasaran lain, yaitu di daerah jajahan. Dengan demikian daerah-
daerah jajahan dijadikan sebagai tempat pemasaran.

2. Mencari bahan baku / bahan mentah


Negara industri seperti halnya Inggris mempunyai sumber batu bara dan besi untuk membuat mesin-mesin,
tetapi mereka tidak mempunyai bahan baku lain. Salah satu bahan baku yang digunakan adalah kapas,
sebagai bahan baku untuk membuat tekstil. Karena itu untuk mendapatkan bahan baku tersebut, mereka
perlu mencari tempat lain terutama di daerah-daerah koloninya diambil hasil berupa bahan baku sebanyak-
banyaknya.

3. Tenaga yang murah


Dengan digunakan mesin-mesin. Penggunaan tenaga manusia makin berkuran. Banyak barang yang dahulu
dikerjakan oleh tukang yang ahli kini cukup dikerjakan oleh sembarang orang, bahkan anak-anak. Barang-
barang suda dibuat oleh mesin, sedangkan tenaga manusia dipakai untuk menjalankan mesin, akibatnya
tenaga buruh menjadi murah. Tenaga murah ini tidak hanya berlaku di dalam negeri Inggris sendiri, tetapi
juga daerah koloni Inggris, meliputi Asia dan Afrika.
Kesimpulan
Revolusi adalah transformasi sosial dan budaya yang terjadi dengan cepat dan melibatkan aspek-
aspek dasar kehidupan masyarakat. Dalam revolusi, perubahan bisa terencana atau terjadi secara spontan,
serta dapat dilakukan dengan atau tanpa kekerasan. Revolusi Industri adalah perubahan ekonomi yang
signifikan, mengubah produksi dari pertanian tradisional ke industri menggunakan mesin untuk memproses
bahan mentah menjadi produk jadi. Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan
Louis-Auguste Blanqui pada pertengahan abad ke-19.
Sebelum abad ke-18, Eropa mengandalkan sistem ekonomi agraris, tetapi pada abad ke-18,
penggunaan mesin menggantikan tenaga manusia di pabrik-pabrik, memulai era Revolusi Industri. Revolusi
ini melibatkan pengenalan mesin uap, terutama dalam industri tekstil, mengubah cara kerja manusia dari
manual menjadi mekanis. Beberapa faktor yang mendorong Revolusi Industri termasuk kemajuan ilmu
pengetahuan pada abad ke-16, lembaga riset, stabilitas politik, perkembangan wirausaha, minat pada industri
manufaktur, sumber daya alam yang kaya, dan perubahan dalam sistem pertanian.
Revolusi Industri juga melahirkan berbagai penemuan seperti mesin pemintal benang "Jenny" oleh
James Hargreaves dan mesin tenun uap oleh Edmund Cartwright. Perubahan ini mendorong berkembangnya
sistem pabrik dan menciptakan industri-industri besar. Dampaknya meliputi peningkatan mutu hidup,
urbanisasi ke kota-kota industri, dan munculnya kapitalisme modern. Namun, Revolusi Industri juga
menimbulkan masalah, termasuk upah buruh rendah dan kriminalitas.
Upaya untuk memperbaiki kondisi buruh menghasilkan undang-undang seperti Factory Act (1833)
yang mengatur jam kerja anak-anak dan melarang wanita serta anak-anak bekerja di tambang. Tujuan
Revolusi Industri melibatkan pencarian pasar baru, sumber bahan baku, dan tenaga kerja yang murah,
mempengaruhi daerah-daerah koloni Inggris. Revolusi Industri secara signifikan mengubah cara hidup
manusia dan mengarah pada kemajuan ekonomi yang pesat, meskipun juga membawa tantangan sosial yang
perlu diatasi.
Referensi

R. Palmer , Joel Colton. (1969). A History of The Modern World. New Yor: Alfared. A. Knopf. Third
Edition.
Sameko. (1982). Ikhtisar Sejarah Bangsa Inggris. Jakarta : P.T Sastra Hudaya.
Nugroho Susanto. (2013). Sejarah Revolusi Industri di Dunia & Dunia Internasional. Yogyakarta, Penerbit
Widyaswara.
Redianto, A.H.,& Rafflesia Arnoldi, (2011) Sejarah Revolusi Inggris dan Faktor–Faktor Yang
Mempengaruhinya. Journal Pendidikan dan Kebudayaan. php/. Sejarah / article / View / 445.

Anda mungkin juga menyukai