Bahasa Indonesia sebagai Ideologi atau Pentingnya Politik Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan alat penghubung di suatu daerah untuk di Indonesia yang memiliki beragam bahasa telah memilih 1 bahasa persatuan yakni Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang berdasarkan Kongres Bahasa Indonesia kedua di Medan tahun 1954 dinyatakan sebagai bahasa nasional, mengalami dinamika perkembangan. Bahasa yang dijadikan bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, hal itu karena bahasa Melayu sudah sejak dulu menjadi lingua franca atau menjadi bahasa pergaulan antar etnik di nusantara. Dengan adanya bahasa kita menjadi lebih mudah dalam menyampaikan informasi, emosi,pikiran, gagasan, dan perasaan. Bahasa Indonesia juga berpotensi menjadi bahasa Internasional. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara disebutkan BAB II ayat (1) Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban bangsa. Hal ini menjadi dasar bahasa Indonesia sebagai ideologi bangsa. bahasa Indonesia mampu menjadi ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu sebagai wahana komunikasi di dunia politik, bisnis, pariwisata, seni , budaya, dan sebagainya. Dengan kata lain, bahasa Indonesia mampu berperan sebagai bahasa dan sarana komunikasi di segala bidang. Maka, dapat dipastikan bahwa bahasa Indonesia juga mampu sebagai sarana komunikasi di dunia internasional. Masalah bahasa di Indonesia adalah masalah nasional yang memerlukan pengolahan yang berencana, terarah, dan teliti. Sebagai masalah nasional, keseluruhan masalah bahasa di Indonesia merupakan satu jaringan masalah yang dijalin oleh (1) masalah bahasa nasional, (2) masalah bahasa daerah, dan (3) masalah bahasa asing.Kebijaksanaan nasional · yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pengolahan keseluruhan masalah bangsa itu disebut politik bahasa nasional. Salah satu fungsi politik bahasa nasional adalah memberikan dasar dan pengarahan bagi perencanaan serta pengembangan bahasa nasional, dan pada waktu yang sama memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pokok yang berhubungan dengan: 1. fungsi dan kedudukan bahasa nasional dibandingkan dengan bahasa- bahasa lain, 2. penentuan ciri-ciri bahasa Indonesia baku, 3. tata cara pembakuan dan pengembangan bahasa nasional, dan 4. pengembangan pengajaran bahasa nasional pada semua jenis dan tingkat lembaga pendidikan, mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai dengan, tingkat perguruan tinggi. Politik bahasa nasional juga memberikan dasar dan pengarahan bagi masalah bahasa nasional di dalam hubungannya dengan: 1 . pendidikan dan pengajaran di dalam dan di luar lembaga-lembaga pendidikan. 2 . pelaksanaan administrasi pemerintahan, 3 . pengembangan ketenagaan baik di kalangan pemerintah maupun di kalangan swasta, 4. pengembangan kesusastraan nasional, 5. pengembangan kebudayaan nasional, 6. peningkatan mutu dan jumlah bahan bacaan umum, 7. peningkatan mu tu persuratkabaran dan siaran radio serta televisi, dan 8. penulisan buku-buku ilmu pengetahuan, baik dalam bentuk karangan asli maupun dalam bentuk terjemahan.Politik bahasa nasional juga berisi garis kebijaksanaan mengenai pengembangan pengajaran bahasa-bahasa daerah dan pemakainya sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan. politik bahasa nasional perlu memberikan garis kebijaksanaan mengenai masalah bahasa-bahasa daerah yang hanya dipergunakan sebagai alat perhubungan lisan, bahasa-bahasa daerah yang banyak persamaannya dengan bahasa Indonesia sehingga tidak dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga- lembaga pendidikan, dan bahasa-bahasa daerah yang letak daerah pemakaiannya terpencil dan jumlah penutur aslinya sedemikian kecilnya sehingga kelangsungan hidupnya terancam.