Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

SERTA POLITIK BAHASA NASIONAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:

Dr. Parto

Disusun oleh:

1. Devinta Triyuniati (210210402054)


2. Lintang Arum Mustikasari (210210402055)
3. Rizky Cariera Putri (210210402056)
4. Ruhil Gusti Ramadan (21021040207)

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU BAHASA
UNIVERSITAS JEMBER 2023/2024
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Kedudukan Bahasa Indonesia?


2. Bagaimana Fungsi Bahasa Indonesia?
3. Politik Bahasa Nasional

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan Bahasa Indonesia.


2. Untuk mengetahui bagaimana fungsi Bahasa Indonesia.
3. Untuk mengetahui bagaimana Politik Bahasa Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa merupakan Alat Komunikasi yang akan selalu hadir dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam KBBI kata kedudukan memiliki arti bahwa, Kedudukan berarti status. Menurut Chaer
(2003:30), bahasa merupakan alat verba untuk berkomunikasi. Chaer juga menegaskan
bahwa bahasa sebagai suatu lambang bunyi yang sifatnya arbiter atau mana suka yang
digunakan sekelompok masyarakat untuk berinteraksi serta mengidentifikasi diri. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi yang digunakan oleh
masyarakat untuk menyampaikan gagasan atau ekspresinya.

Dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV, pasal 36) yang
menjelaskan bahwa Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai Bahasa Nasional dan
Bahasa Negara.

a) Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara

Menurut (Arifin,dkk. 2008:12) Bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa


negara, hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai Bahasa Negara,
bahasa Indonesia memiliki peran yang penting dalam keberlangsungan Negara. Bahasa
Indonesia juga memiliki fungsi sebagai:

1) Bahasa Resmi Kenegaraan


2) Bahasa Pengantar di Lembaga-Lembaga Pendidikan
3) Alat Perhubungan pada tingkat Nasional untuk Kepentingan Perencanaan dan
Pelaksanaan Pembangunan serta Pemerintahan, dan
4) Alat Pengembangan Kebudayaan.
b) Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Bahasa Indonesia di sahkan menjadi bahasa nasional pada tanggal 28 Oktober 1928
tepatnya di hari Sumpah Pemuda. Hal tersebut juga dapat dilihat melalui ikrar Sumpah
Pemuda butir ketiga yang berbunyi : “Kami Putra dan Putri Indonesia Menjunjung
Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia” dengan demikian menjadikan Bahasa Indonesia
menjadi Bahasa Nasional yang kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah. Selain
itu, sebagai bahasa nasional mempunyai fungsi dan peranan yang penting, yaitu
mempererat hubungan antar suku di Indonesia karena bahasa Indonesia lahir atas
kegigihan para pemuda yang menginginkan bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional di
nusantara dan diakui oleh dunia. Dari kegigihan inilah, para kaum muda tersebut berhasil
mengangkat harkat dan martabat bahasa Indonesia melalui Kongres Pemuda dan bertahan
hingga saat ini. Akan tetapi, di era globalisasi ini banyak yang tidak menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Para kaum muda lebih menyukai menggunakan bahasa
gaul atau bahasa asing agar terlihat lebih mengikuti zaman. Padahal sebagai warga Negara
Indonesia dan tinggal di Indonesia sudah tugas kita melestarikan dan mempertahankan
penggunaan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah-kaidahnya. Salah satu cara
untuk menjaga eksistensi bahasa Indonesia agar tidak menghilang dan terganti dengan
bahasa asing, sebagai generasi muda terlebih dahulu menerapkan kepada dirinya sendiri
untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dalam ragam tulis maupun
lisan, apalagi jika statusnya adalah Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

2.2 Fungsi Bahasa Indonesia

Pemahaman masyarakat terhadap kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dapat menjadi dasar
untuk meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan pemuda dan pelajar. Dalam hal ini diketahui
bahwa bahasa Indonesia mempunyai dua status, yaitu sebagai bahasa Nasional dan sebagai
bahasa Negara. Sebagai bahasa nasional, fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai lambang
kebanggaan bangsa, identitas nasional, alat perhubungan antarwarga, antardaerah dan budaya,
serta sebagai alat pemersatu suku, budaya, dan bahasa di nusantara. Sedangkan dalam
kedudukannya sebagai bahasa negara, fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa resmi
kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, alat perhubungan tingkat nasional dan alat
pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurut buku Arifin (2008:12), kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional memiliki
fungsi, antara lain.

A. Lambang kebanggaan kebangsaan


Peranan bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan bangsa terletak pada
kenyataan bahwa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendukung
rasa kebangsaan. Atas dasar kebanggaan tersebut, bahasa Indonesia harus dijaga,
dilestarikan dan dikembangkan, serta rasa kebanggaan pemakainya senantiasa dibina

B. Lambang identitas nasional


Peran bahasa Indonesia sebagai identitas nasional mengarah pada penghargaan
terhadap bahasa Indonesia bersama dengan bendera dan lambang negara. Bahasa
Indonesia memiliki identitas tersendiri dalam misinya agar selaras dengan lambang
negara lainnya. Bahasa Indonesia memiliki identitas tersendiri hanya jika masyarakat
yang menggunakannya, terutama kaum muda dan pelajar, mengolah dan
mengembangkannya sehingga terbebas dari unsur bahasa lain.

C. Alat Perhubungan AntarWarga, Antardaerah, Antarbudaya


Indonesia memiliki peran penting dalam masyarakat pada umumnya dan secara
nasional. Berkat adanya bahasa Indonesia, orang dapat berkomunikasi satu sama lain
sedemikian rupa sehingga tidak perlu takut akan kesalahpahaman yang muncul akibat
perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa. Orang bisa bepergian ke seluruh
pelosok negeri hanya dengan menggunakan Indonesia sebagai satu-satunya alat
komunikasi.

D. Alat Pemesatu Suku Budaya dan Bahasanya


Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku, budaya dan bahasa maksudnya adalah
bahwa bahasa Indonesia memungkinkan keserasian di antara suku-suku, budaya dan
bahasa di Nusantara, tanpa harus menghilangkan indentitas kesukuan dan kesetiaan
kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan.
Lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu masyarakat dapat meletakkan kepentingan
nasional jauh di atas kepentingan daerah atau golongan.

Sedangkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara memiliki fungsi diantaranya:

a. Bahasa Resmi Kenegaraan


Maksud dari Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah, bahwa bahasa
Indonesia dipakai di dalam kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan seperti upacara,
peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk
tulisan.

b. Bahasa Pengantar dalam Pendidikan


Fungsi bahasa Indonesia sangat vital bagi pendidikan di nusantara ini. Mulai dari taman
kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Bahasa Indonesia
menjadi alat komunikasi yang sangat penting bagi guru karena bahasa Indonesia wajib
digunakan sebagai pengantar dalam pendidikan.

c. Alat Perhubungan pada Tingkat Nasional


Dalam hal ini fungsi bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal-
balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan
antar daerah, dan antar suku, melainkan juga sebagai alat perhubungan di dalam
masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya.

d. Alat Pegembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.


Di dalam hubungan ini, fungsi bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang
memungkinkan masyarakat membina dan mengembangkan kebudayaan nasional
sedemikian rupa sehingga bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri,
yang membedakannya dengan kebudayaan daerah.

2.3 Politik Bahasa Nasional


a) Kebijaksaan Nasioal
Politik bahasa nasional adalah kebijakan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan,
dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar pengelolahan keseluruhan
masalah kebahasaan. Masalah kebahasaan di Indonesia merupakan jalinan dari masalah
bahasa nasional, masalah bahasa daerah, masalah pemakaian dan pemanfaatan bahasa
asing tertentu. Jadi pemerintah mempunyai wewenang dalam menetapkan bahasa resmi,
bahasa kedua, dialek yang diperkenankan dan upaya-upaya peningkatan identitas bangsa
melalui bahasa. Contohnya, kebijakan Presiden Soeharto yang melarang penggunaan
aksara Cina ditempat umum umum (yang kemudian digugurkan pada masa Presiden
Abdurahman Wahid, dan kewajiban sulih suara (dubbing) untuk film-film televisi yang
bukan berbahasa Inggris, merupakan salah satu gebrakan politik terkait upaya pemuliaan
bahasa Indonesia.
b) Bahasa Nasional dan Bahasa Resmi
Bahasa nasional ialah bahasa Indonesia yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928, dan yang terdapat dalam UUD 1945 Bab IV, Pasal 36, serta
yang dirumuskan dalam Kongres Bahasa Indonesia di Medan pada tahun 1954. Dan pada
tanggal 18 Agustus 1945 bahasa nasional/ bahasa Indonesia diresmikan menjadi Bahasa
Resmi Negara RI. politik bahasa nasional menempatkan kedudukan bahasa Indonesia
pada titik pusat. Bahasa Indonesia menjadi urusan negara karena sesuai dengan bunyi
UUD 1945, Bab XV, pasal36: “Bahasa Indonesia adalah bahasa negara”. Ketentuan ini
memberikan dasar yang kokoh serta resmi mengenai penggunaan bahasa Indonesia.
Sehubungan dengan ketentuan itu, bahasa Indonesia sebagai bahasa negara tidak lagi
hanya dipakai sebagai bahasa perhubungan/pergaulan dalam tingkat nasional, melainkan
juga sebagai bahasa resmi kenegaraan. Bahasa Indonesia digunakan dalam semua
kesempatan, pertemuan, pembicaraan yang sifatnya resmi, baik lisan maupun tulis.
c) Bahasa Daerah
Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara
kebangsaan. Bahasa daerah merupakan bahasa perhubungan intradaerah di dalam
Wilayah Republik Indonesia, bahasa-bahasa daerah merupakan sebagian dari kebudayaan
Indonesia. Hal ini dijelaskan dalam Pasal 36 ayat 2 UUD 1945, yang menyatakan bahwa
“negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.”
Dengan ayat itu, negara memberi kesempatan dan keleluasaan kepada masyarakat untuk
melestarikan dan mengembangkan bahasanya sebagai bagian dari kebudayaannya
masing-masing.
d) Bahasa Asing
Bahasa asing untuk Indonesia adalah semua bahasa kecuali bahasa Indonesia, Melayu
dan, bahasa daerah. Masyarakat Indonesia diwajibkan menggunakan bahasa indonesia
dalam kegiatan pemerintahan hingga bisnis. Ketentuan tersebut diatur dalam Undang
Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara dan
diperkuat dalam Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa.
Sehingga, posisi bahasa Indonesia lebih diutamakan dibanding bahasa asing lainnya,
khususnya dalam perjanjian bisnis.
Namun Penggunaan bahasa asing atau bahasa Inggris dapat digunakan dalam perjanjian
bisnis dengan kondisi tertentu. Hal ini mengacu pada pasal 26 ayat 2 Perpres 63/2019
menyatakan setiap perjanjian bisnis yang melibatkan pihak asing ditulis juga dalam
bahasa nasional pihak asing tersebut dan/atau bahasa Inggris. Jadi bahasa asing
diperbolehkan digunakan dalam pemerintahan dan bisnis ketika terdapat kondisi tertentu
yang memperlukan penggunaan bahasa asing.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai