Anda di halaman 1dari 10

Makalah

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI


BAHASA PERSATUAN

DISUSUN OLEH
Yusuf Lihawa
101210001

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS GORONTALO
TP 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa melakukan interaksi dengan
sesama, sementara interaksi itu memerlukan sarana dan bahasalah sarana yang
paling efektif menjalankan peran itu. Bahkan, bahasa itu mampu menyimpan
sejarah, mengabadikan hasil pemikiran, menerobos batas ruang dan waktu, serta
menjembatani kehidupan dari generasi masa lalu hingga generasi masa kini.
Berbagai peristiwa dalam kehidupan ini dapat disimpan, bahkan
didokumentasikan, dengan bahasa, baik dalam bentuk cetak karya ilmiah, karya
sastra, buku sejarah maupun dalam bentuk elektronik.
Bahasa merupakan bagian dari kehidupan masyarakat penuturnya. Bagi
masyarakat Indonesia, bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi di
dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Bahasa Indonesia
pertama kali bahasa yang dibicarakan adalah bahasa Melayu sebagai sumber
bahasa Indonesia yang kita pergunakaan sampai sekarang. Bahasa Indonesia
tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu, yang sejak dulu sudah dipekai
sebagai bahasa perantara (lingua franca), bukan saja di Kepulauan Nusantara,
melainkan juga hamper diseluruh Asia Tenggara.
Peran bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan persatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) sampai saat ini belum tergoyahkan. Hal ini dapat kita
lihat pada penggunaan bahasa Indonesia untuk kegiatan-kegiatan resmi dan
kenegaraan, seperti penggunaan bahasa Indonesia dalam undang-undang,
peraturan-peraturan, pidato kenegaraan, rapat-rapat resmi, bahasa pengantar
pendidikan, naskah dan dokumen-dokumen serta surat resmi, dan sebagainya.
Sampai saat ini bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional masih digunakan secara
aktif dalam interaksi sehari-hari oleh bangsa Indonesia, terutama dalam
komunikasi antarsuku.
penggunaan bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia, baik disengaja maupun tidak disengaja juga masih banyak dilakukan
oleh kaum muda dan terpelajar, pemimpin dan para pejabat, wa rtawan,
pengusaha, dan sebagainya. Hal ini tentu sangat memprihatinkan ketika ternyata
banyak para pejabat negara di Indonesia yang seharusnya menjadi teladan bagi
bawahan atau anak buah dan bangsanya dalam penggunaan bahasa Indonesia
justru banyak melakukan kesalahan. Mereka sering menggunakan bahasa
Indonesia dengan menyisipkan istilah-istilah asing, terutama bahasa Inggris serta
bahasa daerahnya. Kaum muda dan terpelajarmenggunakan bahasa Jakarta
bercampur dengan bahasa Inggris ketika berbicara dan bahkan pada waktu
menyajikan makalah di dalam kelas. Para dosen dan guru dalam situasi resmi
ketika menyampaikan materi kuliah atau pelajaran mencampuradukkan antara
penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa asing atau bahasa Inggis dan juga
bahasa daerahnya dan beberapa contoh lainnya. Persoalan di atas perlu kita
renungkan, pikirkan bersama, dicarikan cara penyelesaiannya agar dapat
mengurangi kekhawatiran kita dalam menghadapi tantangan ke depan berkaitan
dengan makin meluasnya peran penggunaan bahasa Indonesia di semua lini pada
era modernisasi dan globalisasi yang mulai kita rasakan sejak saat ini. Oleh karena
itu, sangat penting untuk mengetahui peran, fungsi dan kedudukan Bahasa
Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia?
1.2.2 Bagaimana potensi bahasa Indonesia di era globalisasi?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
1.3.2 Untuk mengetahui potensi bahasa Indonesia di era globalisasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
2.1.1 Kedudukan bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia mempuyai kedudukan sangat penting, seperti
tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi kami
putra dan putrid Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa
Indonesia.Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa nasional; kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah.
Selain itu, di dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus
(Bab XV, Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang
menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Dengan kata
lain, ada dua macam kedudukan bahasa Indonesia. Pertama, bahasa
Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah
pemuda 1928; kedua, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa
negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 (Sari, 2015).
2.1.2 Fungsi Bahasa Indonesa
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa Indonesia,bahsa Indonesia
berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas
nasional, (3) alat penghubung antarwarga,antar daerah dan antarbudaya,
dan (4) alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan
antar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing kedalam
kesatuan bangsa Indonesia.
Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, bahasa Indonesia
mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan
kita. Atas dasar kebanggan ini, bahasa Idonesia kita pelihara dan kita
kembangkan serta rasa bangga pemakainya setansiasa kita bina. Sebagai
lambang identitas nasional, bahasa Indonesia kita junjung disamping
bendera dan lambang negara kita. Di dalam melaksanakan fungsi ini
bahasa Indonesia tentulah harus memiliki indetitasnya sendiri pula hingga
ia serasi dengan lambang kebangsaan kita yang lain.
Bahasa Indonesia dapat memiliki indetitasnya hanya apabila
masyarakat pemakainya membina dan mengembangkannya sedemikian
rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain. Fungsi bahasa
Indonesia yang ketiga sebagai bahasa nasional adalah sebagai alat
perhubungan antarwarga, antardaerah dan antarsuku bangsa. Berkat
adanya bahasa nasional kira dapat berhubungan satu dengan lain
sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar
belakang sosial budaya dan bahasa tidak perlu dikhawatirkan. Kita dapat
pergi kepelosok yang satu ke pelosok lain di Tanah Air kita dengan hanya
memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satu-satunya alat komunikasi.
Fungsi bahasa Indonesia yang keempat dalam kedudukannya
sebagai bahasa nasional, adalah sebagai alat yang memungkinkan
terlaksananya penyatuan berbagai-bagai suku bangsa yang memiliki latar
belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu
kesatuan kebangsaan yang bulat. Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia
memungkinkan berbagai-bagai suku bangsa itu mencapai keserasian hidup
sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas
kesukuan dan setian pada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang
bahasa daerah yang bersangkutan. Lebih dari itu, dengan bahasa nasional
itu kita dapat meletakan kepentingan nasional jauh di atas kepentingan
daerah atau golongan.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar di
dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan (4) alat
pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai
bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai di dalam segala
upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan
maupun dalam bentuk tulisan. Termasuk kegiatan-kegiatan itu adalah
penulisan dokimen-dokumen dan putusan-putusan serta surat-surat yang
dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya, serta
pidato-pidato kenegaraan.
Sebagai fungsinya yang kedua di dalam kedudukannya sebagai
bahasa Negara, bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar lembaga-
lembaga pendidikan mulai taman kanak-kanak sampai dengan perguruan
tinggi diseluruh Indonesia kecuali di daerah-daerah, seperti di daerah
Aceh, Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali, dan Makasar yang menggunakan
bahasa daerahnya sebagai bahasa pengantar sampai dengan tahun ketiga
pendidikan dasar.
Sebagai fungsinya yang ketiga di dalam kedudukan sebagai bahasa
Negara, bahasa Indonesia adalah alat perhubungan pada tingkat nasional
untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional
dan untuk kepentingan pelaksanaan pemerintahan. Di dalam hubungan
dengan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai bukan bukan saja sebagai alat
komunikasi timbale-balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan
bukan saja sebagai alat penghubung antardaerah dan antarsuku melainkan
juga sebagai alat penghubungan di dalam masyarakat yang sam latar
belakang social budaya dan bahasanya.
Akhirnya di dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa
Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayan nasional, ilmu
pengetahuan, dan teknologi. Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia
adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita membina dan
mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia
memiliki cirri-ciri dan identitasnya sendiri, yang menbedakannya dan
kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama, bahasa Indonesia kita
pergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai-nilai sosial budaya
nasional kita. (Halim, 1979:4-56; Moeliono, 1980:15-31; Sari, 2015).
2.2 Potensi Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
Eksistensi bahasa persatuan, selain dipengaruhi kekuatutuhan
penggunaanya, juga didukung oleh kemampuan bahasa tersebut dalam
mengungkapkan fenomena baru yang berkembang. Bahasa secara filosofis
adalah pengungkapan manusia atas realitas melalui simbol-simbol. Oleh
karena itu, perkembangan Bahasa Indonesia antara lain sangat tergantung
pada tingkat keberhasilan menciptakan kosa kata dan istilah-istilah baru.
Kenyataan yang terjadi saat ini adalah bahasa Inggris sebagai alat
komunikasi tingkat internasional. Mengingat kedudukan bahasa Inggris
tersebut, pengembangan bahasa Indonesia sangat dipengaruhi oleh
dinamisasi penyerapan kata-kata dan istilah dalam bahasa Inggris.
Penyerapan dalam rangkan pengembangan bahasa ini bukan tanpa risiko.
Kalau tanpa kendali, bahasa Indonesia bisa kehilangan jati diri sebagai
bahasa nasional. Penyerapan bahasa tidaklah murni pada pengambilan
kosa kata saja, tetapi lebih dari itu. Budaya yang melatarbelakangi bahasa
tersebut ikut terbawa. Perlu diingat pula, masuknya katakata asing, baik
lisan maupun tulis, terus terjadi tanpa teguran sama sekali. Apalagi sanksi
atas pelanggaran tersebut, pihak yang berwenang tidak pernah peduli
Sehari-hari kita lebih lahap men-caplok kata asing (Inggris) daripada
bertaat asas berbahasa Indonesia tanpa berbumbu kata asing. Hal yang
perlu diingat bahwa penyerapan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia
sekaligus banyak kultur negeri asal bahasa Inggris yang tidak sesuai
dengan konteks Indonesia (Marsudi, 2008).
Bahasa Indonesia sudah mulai mengglobal. Dewasa ini, bahasa
Indonesia merupakan salah satu bahasa asing yang populer dan digemari
oleh bangsa lain, dan diajarkan di lebih 140 negara di dunia, seperti
Australia, Jepang, RRC, dan Korea Selatan. Di Australia, bahasa Indonesia
merupakan satu-satunya bahasa asing yang paling digemari masyarakat,
mahasiswa, guru, dosen, dan pegawai negeri. Masyarakat di seluruh
negara bagian Australia, kini aktif belajar bahasa Indonesia mulai taman
kanak-kanak sampai universitas. Apalagi sekarang, pemerintah Australia
telah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua di seluruh negara
bagian Australia. Prinsip yang perlu diambil adalah bukan sebagai objek
perubahan dalam era globalisasi, melainkan harus menjadi subjek
perubahan sehingga bahasa Indonesia berpotensial menjadi bahasa yang
diperhitungkan di dalam dunia global.
Bahasa yang bersifat demokratis dan merakyat akan semakin
banyak penuturnya pada masa kini dan di masa depan. Hal ini telah
dimiliki oleh bahasa Indonesia. Oleh karena itu, bahasa Indonesia akan
semakin digemari dan banyak penuturnya. Siapa saja yang sudah
mengenal dan mempelajari bahasa Indonesia, dia akan semakin
menyukainya. Dengan sifat demokratis inilah bahasa Indonesia akan
semakin banyak penuturnya dari negara-negara lain (Marsudi, 2008).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.1.1 Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sangatlah penting sebagai alat
pemersatu bangsa, oleh karena itu penting bagi seluruh masyarakat negara
agar dapat menggunakan, melestarikan dan mempertahankan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan.
3.1.2 Eksistensi bahasa persatuan, selain dipengaruhi kekuatutuhan
penggunaanya, juga harus didukung oleh kemampuan bahasa tersebut
dalam mengungkapkan fenomena baru yang berkembang.
3.2 Saran
3.2.1 Sikap positif pemakai bahasa Indonesia harus dimanifestasikan dalam
berbahasa
3.2.2 Dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah, parlemen, dan
pemilikik bahasa Indonesia sangat menentukan eksistensi bahasa
Indonesia ditingkat nasional dan bahkan internasional.
DAFTAR PUSTAKA

Marsudi, 2008. Eksistensi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan. Jurnal


Sosial Humaniora,.Vol.1 No.2

Sari Indah Puspita, 2015. Pentingnya Pemahaman Kedudukan dan Fungsi Bahasa
Indonesia Sebagai Pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB.

Undang-Undang Dasar NKRI Bab XV, Pasal 36.

Anda mungkin juga menyukai