B. Huruf Vokal
Contoh Pemakaian
Huruf
di depan di tengah di belakang
A Api Padi lusa
e* enak petak turne
emas kena metode
i itu simpan murni
o oleh kota took
u ulang bumi ibu
Catatan :
* Dalam pelajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan kata
menimbulkan keraguan.
Misalnya : Anak-anak bermain di teras
Upacara itu dihadiri pejabat teras pemerintah
Rambutnya perang.
Bahaya perang berkurang.
C. Diftong
Contoh Pemakaian
Huruf
di depan di tengah di belakang
Ai - - pandai
au aula saudara harimau
oi - - amboi
Catatan :
Diftong, yang dieja dengan au, ai, dan oi, dilafalkan sebagai bunyi vocal
yang diikuti oleh bunyi konsonan luncuran w atau y karena diftong bukanlah
gabungan dua bunyi local. Istilah semivokal yang kadang-kadang dipakai
untuk w dan y sudah menunjukkan bahwa keduanya bukan vokal.
Bandingkanlah beda lafal au atau ai dalam harimau dan menggulai (au
dan ai di sini adalah diftong), dan dalam mau dan menggulai the (au dan ai di
sini melambangkan deret dua bunyi vocal).
D. Huruf Konsonan
Contoh Pemakaian
Huruf
di depan di tengah di belakang
B bahasa Sebut adab
c cakap kaca -
d dua ada abad
f fakir kafan maaf
g guna tiga gudeg
h hari saham tuah
j jalan manja -
k kami paksa politik
- rakyat + bapak +
kh khusus akhir tarikh
l lekas alas kesal
m maka kami diam
n nama anak daun
ng ngilu angin pening
ny nyata hanya -
p pasang apa siap
q++ quran furqan -
r raih bara putar
s sampai asli lemas
sy syarat isyarat arasy
t tali mata rapat
v varia lava -
w wanita hawa -
x++ xenon - -
y yakin payung -
z zeni lazim -
Catatan :
+ Huruf k disini melambangkan bunyi hamzah
++ Khusus untuk nama dan keperluan ilmu
E. Persekutuan
Setiap suku kata Indonesia ditandai oleh sebuah huruf vokal. Huruf vokal
itu dapat didahului atau diikuti oleh huruf konsonan.
1. Bahasa Indonesia mengenal empat macam pola umum suku kata:
a. V a-nak, i-tu, ba-u
b. VK ar-ti, ma-in, om-bak
c. KV ra-kit, ma-in, i-bu
d. KVK pin-tu, hi-lang, ma-kan
2. Di samping itu, bahasa Indonesia memiliki pola suka kata yang berikut :
a. KKV pra-ja, sas-tra, in-fra
b. KKVK blok, trak-tor, prak-tis
c. VKK eks, ons
d. KVKK teks, pera, kon-teks
e. KKVKK kom-pleks
f. KKKV stra-te-gi, in-stru-men
g. KKKVK struk-tur, instruk-tur
Keterangan : V = Vokal, K = Konsonan
F. Nama Diri
Penulisan nama sungai, gunung, jalan, dan sebagainya disesuaikan dengan
Ejaan yang Disempurnakan. Nama orang, badan hukum, dan nama diri lain yang
sudah lazim disesuaikan dengan Ejaan yang Disempurnakan, kecuali bila ada
pertimbangan khusus.
2. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya : Adik bertanya, Kapan kita pulang?
Bapak menasihatkan, Berhati-hatilah, Nak!
Kemarin engkau terlambat, katanya.
3. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan
yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci dan nama Tuhan,
termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya : Allah
Yang Mahakuasa
Yang Maha Pengasih
Quran
Alkitab
Islam
Kristen
Tuhan akan menunjukkan jalan yang besar kepada hamba-Nya.
Bimbinglah hamba-Mu Tuhan, ke jalan yang Engkau rahmati.
4. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya : Haji Agus Salim
Imam Syafii
Mahaputra Yamin
Nabi Ibrahim
Sultan Hasunuddin
Perhatikan Penulisan Berikut :
Hasanuddin, sultan Makasar, digelari juga Ayam Jantan dari Timur.
5. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang.
Misalnya : Gubernur Ali Sadikin
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Menteri Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Perhatian penulisan berikut :
Siapakah gubernur yang baru dilantik itu?
Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.
6. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang.
Misalnya : Amir Hamzah
Dewi Sartika
Halim Perdanakusuma
Wage Rudolf Supratman
7. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,
suku, dan bahasa.
Misalnya : bangsa Indonesia
suku Sunda
bahasa Inggris
Perhatikan penulisan berikut :
mengindonesiakan kata-kata asing
keinggris-inggrisan
8. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun,
bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya : tahun Hijrah
tarikh Masehi
bulan Agustus
bulan Maulud
hari Jumat
hari Galungan
hari Lebaran
hari Natal
Perang Candu
Proklamasi Kemerdekaan
Perhatikan penulisan berikut :
memproklamasikan kemerdekaan
9. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam
geografi.
Misalnya : Asia Tenggara
Banyuwangi
Bukit Barisan
Cirebon
Danau Toba
Gunung Semeru
Jalan Diponegoro
Jazirah Arab
Kali Brantas
Selat Lombok
Tanjung Harapan
Teluk Benggala
Terusan Suez
Perhatikan penulisan Berikut :
berlayar ke teluk
mandi di kali
menyeberang selat
pergi kea rah barat
10. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi
badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen
resmi.
Misalnya : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tetapi, perhatikanlah penulisan berikut :
menurut undang-undang dasar kita
pemerintah republik itu
11. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di
dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata
partikel, seperti : di, ke, dari, untuk, dan yang, yang tidak terletak pada posisi
awal.
Misalnya : Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Lanjutan Atas
Salah Asuhan
12. Huruf besar atau huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar dan
sapaan.
Misalnya : Dr. Doktor
Ir. Insinyur
M.A. Master of Arts
Ny. Nyonya
Prof. Profesor
Sdr. Saudara
S.E. Sarjana Ekonomi
S.H. Sarjana Hukum
S.S. Sarjana Sastra
Tn. Tuan
Catatan :
Singkatan di atas selalu diikuti oleh tanda titik.
13. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada penunjuk
hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman
yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
Misalnya : Kapan Bapak berangkat?
Itu apa, Bu?
Surat Saudara sudah saya terima.
Besok Paman akan datang
Silakan duduk, Dik!
Mereka pergi ke rumah Pak Camat
Para ibu mengunjungi Ibu Hasan.
Catatan :
Huruf besar atau huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai sebagai kata ganti
atau sapaan.
Misalnya : Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
Semua camat dalam kabupaten itu hadir.
B. Huruf Miring
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk :
1. Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam
karangan.
Misalnya : majalah Bahasa dan Kesusastraan
Negarakertagama karangan Prapanca
surat kabar Suara Karya
B. Kata Turunan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkaian dengan kata
dasarnya.
Misalnya : bergetar
dibiayai
diperlebar
mempermainkan
menengok
2. Awalannya atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung
mengikuti atau mendahuluinya kalau bentuk dasarnya berupa gabungan
kata.
Misalnya : bertepuk tangan
garis bawahi
menganak sungai
sebar luaskan
3. Kalau bentuk dasar berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan
dan akhiran, maka kata-kata itu ditulis serangkai.
Misalnya : memberitahukan
mempertanggungjawabkan
dilipatgandakan
penghancurleburan
4. Kalau salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya : amoral
antarkota
antikomunis
bikarbonat
caturtunggal
dasawarsa
demoralisasi
dwiwarna
ekawarna
ekstrakurikulum
infrastruktur
inkonvensional
internasional
introspeksi
kolonialisme
kontrarevolusi
kosponsor
mahasiswa
monoteisme
multilateral
nonkolaborasi
Pancasila
panteisme
poligami
prasangka
purnawirawan
reinkarnasi
saptakrida
semiprofesional
subseksi
swadaya
telepon
transmigrasi
tritunggal
tunanetra
ultramodern
Catatan :
(1) Bila bentuk terikat tersebut diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf
besar, diantar kedua unsure itu dituliskan tanda hubung (-).
Misalnya : non-Indonesia
pan-Afrikanisme
(2) Maha sebagai unsur gabungan kata ditulis serangkai kecuali jika diikuti
oleh kata yang bukan kata dasar.
Misalnya : Di daerahnya ia benar-benar mahakuasa.
Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
Semoga yang Mahakuasa memberkahi usaha Anda.
C. Kata Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
Misalnya : anak-anak
berjalan-jalan
buku-buku
centang-perenang
dibesar-besarkan
gerak-gerik
huru-hara
lauk-pauk
menulis-nulis
mondar-mandir
porak-poranda
ramah-tamah
sayur-mayur
sia-sia
terus-menerus
tukar-menukar
tunggang-langgang
undang-undang
D. Gabungan Kata
1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus,
bagian-bagiannya umumnya ditulis terpisah.
Misalnya : duta besar
kambing hitam
kereta api cepat luar biasa
mata pelajara
meja tulis
model linear
orang tua
persegi panjang
rumah sakit umum
simpang empat
2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan
salah baca, dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian diantara
unsur yang bersangkutan.
Misalnya : alat pandang-dengar
buku sejarah-baru
dua-sendi
ibu-bapak
watt-jam
3. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai.
Misalnya : akhirulkalam
alhamdulillah
apabila
bagaimana
barangkali
bilamana
bismillah
bumiputra
daripada
halalbihalal
hulubalang
kepada
manakala
matahari
padahal
paramasastra
peribahasa
sekaligus
sendratari
silaturahmi
syahbandar
wasalam
E. Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya
Kata ganti ku dank au ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya;
ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya : Apa yang kumiliki boleh kuambil
Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan
H. Partikel
1. Partikel lah, -kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya : Apakah yang tersirat dalam surat itu?
Bacalah buku itu baik-baik.
Jakarta adalah ibu kota Republik Indonesia.
Siapatah gerangan dia?
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya : Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.
Hendak pulang pun, sudah tak ada kendaraan.
Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah
datang ke rumahku.
Jika ayah pergi, adik pun ingin pergi.
Kelompok kata yang berikut, yang sudah dianggap padu benar,
ditulis serangkai : adapun, adapun, ataupun, bagaimanapun, biarpun,
kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun,
walaupun.
Misalnya : Adapun sebab-sebabnya belum diketahui.
Bagaimanapun juga akan dicobanya menyelesaikan tugas
itu.
Baik para mahasiswa maupun para mahasiswi ikut
berdemonstrasi.
Sekalipun belum memuaskan, hasil pekerjaannya dapat
dijasikan pegangan.
Walaupun ia miskin, ia selalu gembira.
3. Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian-
bagian kalimat yang mendampinginya.
Misalnya : Harga kain itu Rp2.000,00 per helai.
Mereka masuk ke dalam ruangan satu per satu.
Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April.
aa (Belanda) menjadi a.
paal pal
ball bal
octaaf oktaf
ai tetap ai
trailer trailer
caisson kaison
au tetap au
audiogram audiogram
autotroph autotrof
tautomer tautomer
hydraulic hidraulik
caustic kaustik
c (Sanskerta) menjadi s
cabda sabda
castra sastra
e tetap e
effective efektif
description deskripsi
synthesis sintesis
system system
ea tetap ea
idealist edealis
habeas habeas
ee (belanda) menadi e
stratosfeer stratosfer
system system
ei tetap ei
eicosane eikosan
eidetic eidetic
einsteinium einsteinium
eo tetap eo
stereo stereo
geometry geometri
zeolite zeolit
zeolite zeolit
eu tetap eu
neutron neutron
eugenol eugenol
europium europium
f teta f
fanatic, fanatiek fanatik
factor faktor
fossil fosil
gh menjadi g
sorghum sorgum
gue menjadi ge
igue ige
gigue gige
kh (Arab) tetap kh
khusus khusus
akhir akhir
ng tetap ng
contingent kontingen
congress kongres
linguistics linguistic
oo (Belanda) menjadi o
komfoor kompor
provoost provos
oo (Inggris) menjadi u
cartoon kartun
proof pruf
pool pul
ph menjadi f
phase fase
physiology fisiologi
spectrograph spektrograf
ps tetap ps
pseudo pseudo
psychiatry psikiatri
psychosomatic psikosomatik
pt tetap pt
pterosaur pterosaur
pteridology pteridologi
ptyalin ptyalin
q menjadi k
aquarium akuarium
frequency frekuensi
equator ekuator
rh menjadi r
rhapsody rapsodi
rhombus rombus
rhythm ritme
rhetoric retorika
th menjadi t
theocracy teokrasi
orthography ortografi
thiopental thiopental
thrombosis thrombosis
method, methode metode
u tetap u
unit unit
nucleolus nucleolus
structure struktur
institute institute
ua tetap ua
ualisme dualisme
aquarium akuarium
ue tetap ue
suede sued
duet duet
ui tetap ui
equinox ekuinoks
conduit konduite
duit duit
uo tetap uo
fluorescein fluoresein
quorum kuorum
quota kuota
uu menjadi u
prematuur prematur
vacuum vakum
v tetap v
vitamin vitamn
television televis
cavalry kavaleri
z tetap z
zenith zenith
zirconium zirconium
zodiac zodiac
zygote zigot
Catatan :
1. Unsur-unsur yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dan lazim dieja
secara Indonesia tidak perlu lagi diubah ejaannya.
Misalnya : kabar, sirsak, iklan, perlu, hadir.
2. Sekalipun dalam ejaan ini huruf c dan x diterima sebagai bagian abjad bahasa
Indonesia, unsur yang mengandung kedua huruf itu diindonesiakan menurut
kaidah yang terurai di atas. Kedua huruf itu dipertahankan dalam penggunaan
tertentu saja seperti dalam pembedaan nama dan istilah khusus.
Di samping pegangan untuk penyesuaian huruf atau bunyi asing tersebut di
atas, berikut ini didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya
dalam bahasa Indonesia. Akhiran itu diserap sebagai bagian kata yang utuh.
Kata seperti standardisasi, implementasi, dan objektif, diserap secara utuh di
samping kata standar, impelemen, dan objek.
-ist menjadi is
publicist publisis
egoist egois
B. Tanda Koma ( , )
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilangan.
Misalnya : Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
Satu, dua, tiga!
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi,
melainkan.
Misalnya : Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.
3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Misalnya : Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
3b.Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Misalnya : Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
Dia lupa akan janjinya karena sibuk.
Dia berpendapat bahwa soal itu tidak penting.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh
karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Misalnya : Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
Jadi, soalnya tidaklah semudah itu.
5. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh,
kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
Misalnya : O, begitu?
Wah, bukan main!
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat.
Misalnya : Kata ibu, Saya gembira sekali.
Saya gembira sekali, kata ibu, Karena kamu lulus.
7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian
alamat, (iii) tempat dan tinggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya : Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor.
Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas
Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6,
Jakarta.
Surabaya, 10 Mei 1960
Kuala Lumpur, Malaysia
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya : Siregar, merari. Azab dan Sengsara. Weltevreden, Balai
Poestaka, 1920.
9. Tanda koma dipakai di antara tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun
penerbitan.
Misalnya : Tjokronegoro, Sutomo, Tjukupkah Saudara Membina
Bahasa Persatuan Kita? Djakarta, Eresco, 1968.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang yang dan gelas akademik yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama keluarga atau
marga.
Misalnya : B. Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah, M.A.
11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan dan di antara rupiah dan
sen dalam bilangan.
Misalnya : 12,54 m
Rp12,50 (Lambang Rp tidak diberi titik)
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan
aposisi.
Misalnya : Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki
makan sirih.
Seorang mahasiswa, sekalu wakil kelompoknya, maju
cepat-cepat.
13. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain dalam kalimat apabla petikan langsung tersebut berakhir dengan tanda
Tanya atau tanda seru dan mendahului bagian lain dalam kalimat itu.
Misalnya : Di mana Saudara tinggal? Tanya Karim.
Berdiri lurus-lurus! perintahnya.
E. Tanda Hubung ( - )
1. Tanda hubung menyambug suku-suku kata dasar yang terpisah oleh
pergantian baris.
Misalnya :
. . . ada cara
ba-ru juga.
Suku kata yang terdiri dari satu huruf tidak dipenggal supaya jangan
terdapat satu huruf saja pada ujung baris atau pangkal baris.
2. Tanda hubug menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya,
atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.
Misalnya :
. . . cara baru
meng-
ukur panas.
F. Tanda Pisah ( )
1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan khusus di luar bangun kalimat.
Misalnya : Kemerdekaan bangsa itusaya yakin akan
tercapaidiperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
2. Tanda pisah menegaskan adanya aposisi atau keterangan yang lain
sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Misalnya : Rangkaian penemuan inievolusi, teori, kenisbian, dan
juga pembelahan atomtelah mengubah konsepsi kita
tentang alam semesta.
3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti
sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti ke, atau
sampai.
Misalnya : 19101945
tanggal 510 April 1970
JakartaBandung
H. Tanda Tanya ( ? )
1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya : Kapan ia berangkat?
Saudara tahu, bukan?
2. Tanda tanya dipakai di antara tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disansikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Misalnya : Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.
I. Tanda Seru ( ! )
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan
atau perintah, atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan,
atau emosi yang kuat.
Misalnya : Alangkah seramnya peristiwa itu!
Bersihkan kamar ini sekarang juga!
Masakan! Sampai hati juga ia meninggalkan anak istrinya!
Merdeka!
J. Tanda Kurung ( () )
1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya : DIP (Daftar Isian Proyek) kantor itu sudah selesai.
2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
integral pokok pembicaraan.
Misalnya : Sajak Tranggono yang berjudul Ubud (nama tempat
yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962. Keterangan
itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangann
baru dalam pasaran dalam negeri.
3. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri
keterangan. Angka atau huruf itu dapat juga diikuti oleh kurung tutup saja.
Misalnya : Faktor-faktor produksi menyangkut masalah :
(1) alam;
(2) tenaga kerja; dan
(3) modal
(a) alam;
(b) tenaga kerja; dan
(c) modal.
Factor-faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b)
tenaga kerja, dan (c) modal.
L. Tanda Petik ()
1. Tanda petik mengapit petikan langung yang berasal dari pembicaraan,
naskah, atau bahan tertulis lain. Kedua pasang tanda petik itu ditulis sama
tinggi di sebelah atas baris.
Misalnya : Sudah siap? tanya awal.
Saya belum siap, seru Mira, Tunggu sebentar!
2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, dan bab buku, apabila dipakai
dalam kalimat.
Misalnya : Bacalah Bola Lampu dalam buku Dari Suatu Masa,
dari Suatu Tempat.
Karangan Andi Hakim Nasution yang berjudul Rapor dan
Nilai Prestasi di SMA diterbitkan dalam Tempo.
Sajak Berdiri Aku terdapat pada halaman 5 buku itu.
3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata
yang mempunyai arti khusus.
Misalnya : Pekerjaannya itu dilaksanakannya dengan cara coba dan
ralat saja.
Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal
dengan nama cutbrai.
4. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan
langsung.
Misalnya : Kata Tono, Saya juga minta satu.
5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang
tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti
khusus.
Misalnya : Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan si
Hitam.
Bang Komar sering disebut pahlawan, ia sendiri tidak
tahu sebabnya.
Contoh
Gadis berparas cantik itu sedang menangis tersedu-sedu. Matanya
berbinar-binar dan butiran kristal jatuh membasahi pipinya. Pipinya yang
putih, kini merah seakan hatinya penuh amarah. tapi ia hanya mampu
mencurahkan semua itu bersama air matanya. Ditariknya sehelai sapu
tangan berwarna biru dari sakunya. Gadis yang menggunakan jilbab, baju
dan rok biru itu menghapus air matanya dengan perlahan.
Contoh
Angin tajam sekali. Kelam menyelubungi teratak doyong itu. Dingin
mengempa. Di tengah kemauan suasana itu ada hidup di dalam teratak yang
ada cahayanya. Teratak itu hanya mempunyai satu ruangan. Tidak ada sekat-
sekatnya. Mejanya persis di tengah dengan sebuah kursi panjang bambu. Di
sudut tenggara, lantai dari tanah: becek di sekitar tempat sebuah gentong
berdiri. Pada sudut itu disisipkan tiga buah piring seng dan sebuah sendok
yang kekuning-kuningan. Pada sudut barat daya sebuah peti ukuran 1 x x
m kubik yang terbuka: sebuah peti beras yang dalamnya putih tapi kosong,
hanya ada kutu-kutu yang berkeliaran tak tentu tujuan. Di dekatnya ada
sebuah perapian yang tidak ada apinya. Ada dua potong cabang yang
ditusukkan ke dalam lubangnya. Di atasnya ada kendil hitam yang kosong.
Agak jauh sedikit ada sebuah pengki yang bambunya sudah busuk. Isinya
rumah bekicot yang pecah-pecah, dagingnya sudah hilang.
(Nugroho Notosusanto, Gunung Kidul dalam Tiga Kota, 1975)
Dalam contoh tersebut, sesudah menyebut luasnya teratak dan letak meja,
pengarang menelusuri teratak itu, mula-mula dari sudut tenggara, kemudian ke
sudut barat. Segala sesuatu yang dilihatnya, ditulisnya dan ditunjukkan di mana
letaknya.
Dapat pula kita menggunakan cara kedua. Kita dapat mulai dengan
menyebutkan kesan umum yang diikuti oleh perincian yang paling menarik
perhatian kita. Baru menyusul perincian lain yang kurang penting yang terdapat di
sekitarnya. Kita perhatikan contoh berikut ini.
Contoh
Rumah kuno itu sunyi. Ruang tengah senantiasa ada dalam suasana remang-
remang karena jendela-jendela di pinggir pada diambil oleh kamar-kamar di
kanan kirinya. Meja marmer yang dengan kaki rampingnya berdiri seperti
kijang kena pesona dewa-dewa, terletak rapat di bawah mahkota lampu
minyak yang sudah tak ada lampunya lagi. Cahaya sedikit yang ada dalam
ruangan itu datangnya dari sumber di penjuru lain: sebuah balon lampu yang
dipasang di atas lubang pintu, lebih atas lagi daripada lukisan huruf Arab
yang berbunyi Allah dan seuntai kulit ketupat yang sudah kering. Cahaya
suram 25 watt yang dengan susah payah menerangi kelam yang mengental di
ruangan antik itu, tambah muram pula oleh debu dan sarang laba-laba yang
kecuali di situ juga merajalela di segenap sudut. Di kedua pojok belakang
berdiri dua almari yang tak serupa. Yang satu pintunya berkaca, tapi ditutupi
oleh sehelai kain biru yang usang, sehingga tamu-tamu boleh menerka-nerka
isi almari itu barang-barang porselen yang mahal, kuih-kuih yang lezat
ataukah kosong sama sekali. Almari yang satu hitam besar lagi pula
bergembok gede seperti gembok gudang pelabuhan. Kursi goyang rapuh di
sudut depan, hidup rukun dengan tetangganya: sebuah clubfauteuil hitam
besar yang bersalut perlak yang di tengahnya sudah habis, sehingga kelihatan
goni yang menonjol-nonjol oleh desakan pegas di bawahnya.
(Nugroho Notosusanto, Tayuban)
Berdasarkan langkah-langkah di atas, Anda pun telah siap untuk menulis sebuah
karangan deskripsi. Sampai di sini uraian singkat tentang apa dan bagaimana
menulis karangan deskripsi. Mudah mudahan anda tidak mengalami kesulitan
untuk memahami uraian di atas. Untuk memantapkan pemahaman anda,
kerjakanlah latihan berikut ini!
2. Analogi
Teknik analogi dilakukan dengan menyamakan hal yang kita jelaskan
dengan hal lain.
Contoh
Lembaga pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan dapat disamakan
dengan pabrik. Jika lembaga-lembaga pendidikan mengeluarkan lulusan-
lulusannya, maka pabrik mengeluarkan produksinya. Suatu lembaga
pendidikan yang berhasil mengeluarkan lulusan yang bermutu akan
mendapat penilaian tinggi dari masyarakat, sebagaimana masyarakat juga
menilai tinggi terhadap suatu pabrik yang menghasilkan produksi dengan
mutu baik. Pabrik akan mendapatkan penghargaan dari masyarakat apabila
menghasilkan produksi yang baik, demikian pula perguruan tinggi akan
dihargai masyarakat apabila lulusannya memiliki mutu yang baik dan
bermanfaat di masyarakat.
3. Perbandingan kemungkinan
Perbandingan kemungkinan dilakukan dengan mengemukakan bahwa
sesuatu mungkin bias terjadi dengan melihat sesuatu yang lain yang berkaitan
dengannya bias terjadi.
Contoh
Indonesia, nama sebuah negara dengan sejuta perjuangan. selama masa
penjajahan, tidak terhitung berapa kali bangsa ini menghadapi pertempuran.
Walaupun dengan persenjataan yang minim, Indonesia mampu
membuktikan keperkasaannya dengan meraih kemerdekaan dari bangsa
Jepang. Zaman telah berubah dan masalah yang dihadapkan pada bangsa
inipun berganti. Kini permasalahan muncul bukan dari luar, tetapi dari
dalam tubuh sendiri. Masalah kemiskinan, narkoba, bahkan permasalahan
korupsi turut membelenggu negeri. Jika dahulu kita mampu menghadapi
penjajah dengan wajah ganas, bukan tidak mungkin kita mampu menumpas
permasalahan hati kita sendiri.
2. Analisis sebab-akibat
Analisis sebab-akibat sangat baik untuk memahami peristiwa dalam sejarah,
peristiwa yang sekarang terjadi, dan untuk memperhitungkan langkah kita pada
hari yang akan datang. Analisis ini dilakukan dengan menghubungkan satu
peristiwa dengan peristiwa lain untuk menelusuri sebab dan akibatnya.
Contoh
Saat ini, tidak dapat dipungkiri kalau televisi sudah menjadi bagian dari
kehidupan sehari- hari. Kebutuhan mendapat berbagai informasi dan
hiburan memang sangat tergantung pada televisi, walau tak jarang ada
dampak negatif yang bisa ditimbulkannya, terutama bagi anak- anak. Asyik
menikmati berbagai acara sehingga malas belajar, meniru adegan berbahaya,
serta mengucapkan kata- kata kasar dan kotor merupakan dampak negatif
televisi terhadap anak- anak. Belum lagi masalah kesehatan organik pada
anak seperti terganggunya penglihatan karena menonton televisi dengan
jarak yang terlalu dekat, atau berbahaya perilaku anak yang menjadi agresif
akibat program- program yang seharusnya tidak ditontonkan.
3. Analisis bagian
Analisis bagian adalah tipe analisis yang membagi suatu pokok masalah
yang tunggal menjadi bagian-bagian berdasarkan aspek yang berbeda.
Contoh
Sebuah novel dapat menjadi objek penelitian kebahasaan. Analisis novel
dapat dilakukan berdasarkan unsur intrinsiknya dan dapat pula berdasarkan
kesatuan linguisiknya. Analisis unsur intrinsik sebuah novel akan
menghasilkan kajian berupa tema, plot, penokohan, latar, perwatakan, dan
amanat. Analisis berdasarkan satuan linguistik akan mengantarkan kita pada
hasil berupa rangkaian fonologi, morfologi, dan sintaksis.
Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
6. Apabila nama pengarang sama dan judul berbeda, maka baris pertama harus
diberi garis terputus-putus sebanyak 14 (empat belas) ketukan.
Contoh:
Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung.
Alfabeta.
--------------. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik
Penelitian. Bandung. Alfabeta.
8. Untuk dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua maupun ketiga dan
seterusnya tidak dibalikkan.
Contoh:
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi menjadi Singarimbun, Masri dan
Sofian Effendi
Ralph Dale Kennedy, Stewart Y, dan McMullen menjadi Kennedy, Ralph
Dale, Stewart Y, dan McMullen
9. Jika lebih dari tiga orang, ditulis nama pengarang pertama yang dibalik lalu
ditambahkan singkatan dkk atau et. all. (dan kawan-kawan).
Contoh:
Riduwan, dkk. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik
Penelitian. Bandung. Alfabeta.
Sukanto, et. all. 1980. Business Forecasting. Yogyakarta: FE Universitas
Gadjah Mada.
10. Penulisan nama pengarang yang bermarga cina atau mandarin, ditulis apa
adanya.
Contoh:
Yong She tetap Yong She
Chiou Chen Fang tetap Chiou Chen Fang
11. Jika nama pengarang sama dalam dua tahun penerbitan berbeda, maka
bibliografi disusun menurut urutan waktu (tahun).
Contoh:
Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung.
Alfabeta.
--------------. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik
Penelitian. Bandung. Alfabeta.
12. Jika nama pengarang dan tahun sama, judul berbeda. Maka penulisan
bibliografi diberi kode tahun a, tahun b, tahun c, dan seterusnya.
Contoh:
Iskandar. 2009a. Psikologi Pendidikan: Sebuah Orientasi Baru. Ciputat: GP
Press.
Iskandar. 2009b. Metodologi Penenlitian Pendidikan dan Sosial: Kualitatif
dan Kuantitatif. Ciputat: GP Press.
13. Jika buku yang dijadikan bahan pustaka itu tidak menyebutkan tahun
terbitnya, dalam penyusunan daftar pustaka disebutkan Tanpa Tahun; (t.t.)
jika tempat penerbitan tidak ada; (t.p.) jika nama penerbit tidak ada; (t.th.)
jika tahun penerbitan tidak ada. Kedua kata itu diawali dengan huruf kapital.
Contoh:
Johan, Untung. Tanpa Tahun.
Johan, Untung. t.th.
14. Judul buku yang tidak ditulis miring, maka harus diberi garis bawah.
Contoh:
Prayitno dan Erman Amti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.
15. Bila sumber acuan merupakan karya terjemahan. Tuliskan penulis asli, tahun
buku terjemahan, judul buku terjemahan (harus ditulis miring), volume
(jika ada), edisi (jika ada), (diterjemahkan oleh: nama penerjemah), nama
penerbit terjemahan dan kota penerbit terjemahan.
Contoh:
Martienez, A. 1987. Ilmu Bahasa: Pengantar. Terjemahan Rahayu Hidayat
dari Elemen de Lingusitique General (1980). Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Leech, John. 1980. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief
Furcham. (1982). Surabaya: Usaha Nasional.
16. Sama sekali tidak boleh mencantumkan sumber referensi yang tidak pernah
dibaca dan tidak boleh mencantumkan gelar.
Contoh:
Dr. Riduwan, dalam bibliografi cukup ditulis dengan Riduwan
Prof. Dr. Sudarwan Danim, dalam bibliografi cukup ditulis dengan Danim,
Sudarwan
17. Jika dalam buku yang diacu itu tercantum nama editor/penyunting,
penulisannya dilakukan dengan menambahkan singkatan (Ed.) atau (Peny.)
jika editornya satu orang, sedangkan (Eds.) atau (Penys.) jika lebih dari satu
orang. Tuliskan penulis artikel, tahun, judul artikel (diberi tanda kutip),
nama editor atau penyunting, judul buku (harus ditulis miring), volume
(jika ada), edisi (jika ada), nama penerbit dan kota penerbit.
Contoh:
Wibowo, Istiqomah. 2009. Sikap. Sarwono, Sarlito W dan Eko A. Meinarno
(penys.), Psikologi Sosial (hlm. 8099). Jakarta: Salemba
Humanika.
18. Jika rujukan yang diacu berupa kumpulan artikel. Maka, tuliskan nama editor
artikel, tahun, judul artikel (diberi tanda kutip), nama editor atau
penyunting, judul buku (harus ditulis miring), volume (jika ada), edisi (jika
ada), nama penerbit dan kota penerbit.
Contoh:
Singarimbun, Masri (Ed.). 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.
Saukah, A. & Waseso, M.G. (Eds.). 2002. Menulis Artikel untuk Jurnal
Ilmiah. Malang: UM Press.
19. Jika dalam sumber tidak tercantum nama pengarangnya, tetapi yang ditulis
hanya lembaganya saja.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan
Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2000. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Rencana Strategi Pendidikan
Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.
20. Rujukan dari majalah atau koran. Tuliskan penulis, tanggal bulan tahun,
judul artikel, nama majalah atau koran (harus ditulis miring sebagai
singkatan resminya), nomor, volume dan halaman.
Contoh:
Hanafi, A. 13 November 2011. Menyiasati Krisis Lestrik Musim Kering.
Jawa Pos, hal. 6.
23. Rujukan dari skripsi, tesis, dan disertasi. Tuliskan penulis, tahun, judul (beri
tanda kutip), skripsi/tesis/disertasi (harus ditulis miring), nama
fakultas/program pasca sarjana, universitas, dan kota.
Contoh:
Zulhafizh. 2011. Perbandingan Hasil Belajar IPA dengan IPS terhadap Hasil
Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Teluk
Pinang. Skripsi. Tidak diterbitkan. Pekanbaru: UNRI.
Febianto, Debi. 2008. Persepsi Penggunaan Media Pembelajaran dan
Kemampuan Membaca Pemahaman terhadap Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Siswa Kelas VII SMP Islam As-Shofa Pekanbaru. Tesis.
Tidak diterbitkan. Padang: UNP.
Swenson, Geoffrey C. 1973. The Effect of Increases in Rice Production on
Employment and Income Distribution in Thanjavur District, South
India. Unpublished Ph.D. Disertation. Minchigan: Minchigan
University.
24. Bibliografi yang diperoleh atau merujuk pada laporan hasil penelitian.
Tuliskan nama peneliti, tahun, judul laporan penelitian (diberi tanda kutip),
nama laporan penelitian (harus ditulis miring), nama proyek penelitian,
nama institusi, dan kota.
Contoh:
Zulhafizh. 2012. Modul Pelatihan Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Tingkat SD/MI. Pengabdian Masyarakat, Pemda Inhil, Tembilahan.
25. Bibliografi yang diperoleh dari internet, hendaknya dituliskan kapan data
tersebut didownload atau diakses. Tuliskan nama penulis, tahun, judul artikel
(diberi tanda kutip), alamat website, tanggal dan jam diakses.
Contoh:
Albani Nts, M. Syukri. Orientasi Ibadah dalam Dunia Pendidikan.
(www.analisadaily.com/mobile/rad/?id=56671, di akses pada tanggal
24 April 2012 pukul 06.30.10 WIB).
Spiszer, John M. 1999. Leadership and Combat Motivation: The
Critical Task. (http://www.cgsc.army.mil/milrev/
english/MayJun99/Spiszer.htm. diakses tanggal 12 September 2012
pukul 19.20.21 WIB).
Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Jurnal Ilmu
Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://olam.ed.asu.edu/epaa/
diakses/ diunduh/didownload pada tanggal 12 Juni 2011 pukul
13.30.10 WIB).
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya.
Jurnal Ilmu Pendidikan. (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.
malang.ac.id , diakses 20 Januari 2000 pukul 10.39.10 WIB).
26. Bibliografi dari paper dalam seminar/lokakarya. Tuliskan penulis, tahun,
judul artikel (beri tanda kutip), judul prosiding seminar (harus ditulis
miring), kota seminar.
Contoh:
Mangundikoro, Apandi. 1 98 3. Konservasi Tanah dalam Rangka
Rehabilitasi Lahan di Wilayah Daerah Aliran Sungai. Kertas Kerja
pada Lokakarya Pola Tanam dan Usaha Tani ke-IV, Bogor, 20 21
Juni.
Suranggadjiwa, L.M. Harris. 1 9 7 8 . Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Kereta Kerja pada Seminar Nasional Pengembangan Lingkungan
Hidup, Jakarta, 5 6 Juni.
Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan
dalam Seminar Tatakota, Pemda Pekanbaru, Pekanbaru, 1-2
September.
Waseso, M.G. 2001. Isi dan Format Jurnal Ilmiah. Makalah disajikan dalam
Seminar Lokakarya Penulisan Artikel dan Pengelolaan Jurnal Ilmiah,
Universitas Lambungmangkurat, Banjarmasin , 911 Agustus.
27. Bibliografi dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh penerbit
tanpa penulis dan tanpa lembaga.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: Gramedia.
BAB VI
CATATAN KAKI DAN KUTIPAN
1
Sean H Thomson, et. all., Fhising Strategy, New York ,
Prantice Hall, Inc. pp. 10-12, 2004.
Apabila untuk satu orang pengarang digunakan dua atau lebih dari dua
judul kutipan, maka setelah loc. cit dicantumkan judul buku secara
singkat.
Contoh:
6Thomson, Sean H. loc. cit. Fhising .
d. Istilah et. al., singkatan dari et aili yang berarti dan lain-lain. Istilah
ini digunakan untuk menuliskan sebuah sumber catatan kaki yang
pengarangnya lebih dari satu orang.
e. Catatan yang ditempatkan pada akhir setiap bab, atau seringkali
disebut sebagai catatan akhir (endnote). Ketentuan pembuatan catatan
akhir (endnote) adalah:
1) Ketentuan dan aturan penulisannya sama dengan cara pembuatan
pada catatan kaki.
2) Bedanya, sumber kutipan ditulis pada akhir setiap bab, yang
penulisannya sama dengan cara penulisan daftar pustaka.
f. Catatan yang ditempatkan pada setiap kutipan dalam teks, atau
seringkali disebut sebagai catatan dalam (innote). Format penulisan
catatan dalam yang berlaku, yaitu :
1) Jika pengarang hanya satu orang, penulisannya meliputi nama
pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman.
2) Jika pengarang hanya satu orang, penulisannya meliputi nama
pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman.
3) Jika penulis terdiri dari dua orang maka penulisannya dapat
dilakukan, Hamid dan Rodoni (2004:18)
4) Jika penulis lebih dari dua orang maka penulisannya dapat
dilakukan dengan, Hamid dkk. (2004:20).
6.4 Kutipan
Al-Maruf (2012:3) menjelaskan bahwa ada dua pola mengutip, yaitu:
1. Kutipan langsung (Wording)
Kutipan langsung ditulis dengan diberi tanda petik ("....."), jika pendek
(satulima baris) ditulis dobel spasi, terintegrasi dalam kalimat yang dibuat
penulis.
Contoh:
Salah Satu dimensi kehidupan afektif emosional adalah kemampuan
memberikan perlindungan yang berlebihan, melainkan cinta dalam arti a
relationship that nourishes us as we give, and enriches us as we spend, and
permits ego and alter ego to grow in mutual harmony (Cole, 1953: 832),
Kutipan langsung panjang (lebih dari lima baris) ditulis pada tempat
tersendiri dengan spasi tunggal, tidak diberi tanda petik (.....), dan penulisan
pada baris pertama disesuaikan dengan jumlah ketukan pada penulisan alinea baru
(57 ketukan) (Keraf, 1994:183).
Contoh:
R.C. Kwant berpendapat tentang hubungan antara kritik dan demokrasi sebagai
berikut.
Demokrasi itu tidak mungkin kalau tanpa kritik. Tetapi rakyat itu
tentu dihimpun oleh pemimpin. Bagaimana yang dipimpin itu
dapat bisa memimpin diri sendiri? Itu bisa karena rakyat
mengontrol orang-orang yang mereka pimpin, habislah
demokrasinya. Pada hal kritik adalah sebagian integral daripada
kontrol. Maka krisis termasuk dalam hakikat demokrasi (Kwant,
1995: 70).
Perhatikan contoh parafrase yang kurang benar dari kutipan di atas berikut ini.
Wacana keadilan gender di Mesir telah bergema sejak awal abad XX.
Sayangnya, wacana tersebut hanya berjalan di tempat sehingga perempuan
Mesir masih mengalami ketidakadilan atau bahkan penindasan sampai
sekarang. Polarisasi ekstrim elemen sosial ke dalam dua kutub berdasarkan
seks (jenis kelamin) masih terjadi. Perempuan masih diposisikan sebagai
the second sex atau being for others (ada untuk orang lain) (Siswanti,
2003:21).
2. Nomor Surat
Penulisan nomor atau kode surat diatur sebagai berikut:
a. Kata nomor atau No. diikuti tanda titik dua.
b. Garis miring (/) yang digunakan dalam nomor dan kode surat tidak
didahului dan diikuti oleh spasi.
c. Setelah Angka tahun, tidak diikuti oleh tanda baca apapun.
Contoh,
Nomor: 119/PT.SM/SU/2013
4. Lampiran
Memungkinkan penerima surat mengetahui sejak awal adanya sesuatu yang
disertakan bersama surat itu. Hal yang perlu diperhatikan adalah,
a. Penyebutan adanya lambiran sebaiknya dicantumkan pada notasi lampiran
dan isi surat.
b. Apabila tidak ada yang dilampirkan gunakan tanda hubung (-) sebagai
keterangan lampiran.
c. Kata Lampiran atau Lamp diikuti ytanda titik dua. Huruf awal adalah
huruf kapital dan seterusnya tidak. Pada akhir keterangan Lampiran tidak
digunakan tanda apapun.
Contoh,
Lampiran: Satu Berkas
5. Perihal atau Hal
a. Pokok atau inti surat dibicarakan secara singkat dan jelas.
b. Kata Perihal atau Hal diikuti tanda titik dua.
c. Huruf awal kata pertama isi Hal ditulis dengan huruf kapital dan
seterusnya tidak, jika kata-kata itu bukan nama.
d. Isi hal tidak diikutitanda baca apapun.
Contoh,
Hal: Undangan kegiatan seminar
7. Salam Pembuka
a. Huruf awal ditulis dengan huruf kapita, dan huruf lainnya tidak.
b. Setelah salam pembuka diikuti tanda koma.
Contoh,
Dengan hormat,
Bapak Ketua Jurusan yang terhormat,
Salam sejahtera,
Assalamualaikum Wr. Wb.
8. Isi Surat
a. Bagian pembuka
Contoh,
1. Dengan ini saya beritahukan
2. Sehubungan dengan Surat Saudara Nomor Tanggal
b. Bagian isi
Bagian isi merupakan pokok persoalan yang memuat pesan.
c. Bagian penutup
Contoh,
Atas perhatian Bapak kami sampaikan terima kasih
9. Salam Penutup
Salam penutup disesuaikan dengan salam pembuka yang digunakan.
Contoh,
a. Wasalam,
b. Salam takzim,
c. Salam hormat,
d. Hormat saya,
10. Jabatan, Tanda Tangan, Cap, Nama Terang, dan NIP (bagi surat resmi
pemerintah)
a. Surat dari perorangan, kelompok, atau organisasi sosial atau niaga.
Contoh,
Hormat kami, Wasalam, Hormat kami,
a.n. Warga Sibabat
b. Surat pemerintahan.
Dekan FKIP
11. Tembusan
a. Kata Tembusan ditulis di kaki surat sebelah diri sejajar dengan nomor,
lampiran, dan prihal surat.
b. Diikuti tanda titik dua dan tidak bergaris bawah.
c. Keterangan setelah titik dua tidak diperlukan.
d. Penggunaan kata arsip atau pertinggal di akhir tembussan tidak diperlukan.
e. Menggunakan nomor urut bila yang ditembusi lebih dari satu.
Contoh,
Tembusan:
1. Dekan FKIP Universitas Riau di Pekanbaru
2. Dinas Pendidikan kab. Indragiri Hulu di Rengat
Rahardian, S.E.
BAB VIII
KARYA ILMIAH
Jadi, Makalah adalah salah satu jenis karya tulis ilmiah yang membahasa tentang
suatu tema tertentu yang tercakup dalam suatu ruang lingkup. Makalah dapat berupa
kajian pustaka ataupun dapa juga berupa hasil kegiatan di lapangan.
Yang pertama harus ditulis adalah judul artikel. Judul ini harus mencerminkan isi
pokok artikel. Tulislah judul itu dengan sederhana tetapi menarik, jangan bombastis
seperti judul artikel di surat kabar atau majalah populer. Judul ini harus merupakan
peernyataan ringkas tentang topik utama dan menyebutkan variabel sebenarnya atau isu
teoretis yang diteliti serta hubungan di antara variabel atau isu-isu tersebut. Beberapa
kriteria judul yang baik yaitu:
Tentukan sikap atas masalah yang akan dibahas (pro atau kontra?)
8.3 Bahasa Makalah Ilmiah
Bahasa tulis ilmiah merupakan perpaduan ragam bahasa tulis dan ragam
bahasa ilmiah, adapun ciri-ciri dari ragam bahasa ilmiah adalah :
1. Kosakata yang digunakan dipilih secara cermat
2. Pembentukan kata dilakukan secara sempurna
3. Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu
Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri-ciri :
1. Cendikia
2. Lugas
3. Jelas
5. Formal
Tingkat keformalan bahasa dalam artikel ilmiah dapat dilihat pada lapis
kosakata, bentukan kata, dan kalimat. Kosakata yang digunakan cenderung
menggarah pada kosakata ilmiah teknis, yang jarang dipahami oleh
masyarakat umum. Perlu kecermataan dalam memilih kosakata untuk artikel
ilmiah. Keformalan kalimat dalam artikel ilmiah ditandai oleh :
6. Obyektif
8. Konsisten
Contoh : Untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai
lebaran, pengusaha angkutan dihimbau mengoprasikan semua telah disiapkan
kendaraan ekstra.
Secara garis besar makalah yang ditulis terdiri dari tiga bagian pokok
sebagai berikut :
Kalimat Efektif
Alexander
0905120806
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Daftar Pustaka............................................................................................... 9
Lampiran........................................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Masalah
1. Pengertian Kalimat Efektif
2. Syarat Kalimat Efektif
3. Kalimat Bervariasi:
KALIMAT EFEKTIF
Konsep kalimat efektif dikenal dalam hubungan fungsi kalimat selaku alat
komunikasi. Dalam hubungan ini, setiap kalimat terlibat dalam proses penyampaian dan
penerimaan. Apa yang disampaikan itu mungkin berupa ide, gagasan, pesan, pengertian
atau informasi. kalimat yang efektif mampu membuat isi atau maksud yang disampikan
itu tergambar lengkap dalam pikiran si penerima (pembaca), persis seperti apa yang
disampaikan. (Razak, 1990:2).
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau
penulis serta dapat diterima maksudnya atau arti serta tujuannya seperti yang dimaksud
penulis/pembicara. (www.Rangkuman materiku_kacong.com)
Menurut Hermandra (2008: 48) kalimat efektif ialah kalimat yang bukan hanya
memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja tetapi, juga harus
hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri
pembacanya.
Kalimat efektif adalah kalimat atau bentuk kalimat yang dengan sadar dan
sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik. (Parera: 1987)
Menurut Hakim (2007 : 263) kalimat efektif adalah kalimat yang mampu
menyampaikan maksud penutur (penulis/pembicara) kepada penanggap
(pembaca/pendengar) secara tepat; atau kalimat yang mampu menghindarkan
kesalahpahaman antara penutur dan penganggap.
Menurut Badudu (Dalam Putrayasa, 2007:1) kalimat efektif adalah kalimat yang
baik karena apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh pembaca dapat diterima dan
dipahami oleh pendengar.
Konsep kalimat efektif dikenal dalam hubungan fungsi kalimat selaku alat
komunikasi. Dalam hubungan ini, setiap kalimat terlibat dalam proses penyampaian dan
penerimaan. Apa yang disampaikan dan yang diterima itu mungkin berupa ide, gagasan,
pesan, pengertian atau informasi. Kalimat dikatakan efektif bila mampu membuat proses
penyampaian dan penerimaan itu berlangsung dengan sempurna. Kalimat yang efektif
mampu membuat isi atau maksud yang disampaikannya itu tergambar lengkap dalam
pikiran si penerima (pembaca), seperti apa yang disampaikan. (Razak:1986)
. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, kalimat efektif adalah suatu kalimat
yang mengungkapkan gagasan-gagasan penulis secara tepat sesuai dengan apa yang
dimaksudkan penulis, sehingga pembaca memahami maksud penulis. Dalam hal ini,
efektif adalah ukuran kalimat yang mampu menimbulkan pikiran yang pas pada
pembaca/pendengar. Kalimat efektif harus dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara
secara tepat sehingga pendengar/pembaca akan memahami pikiran tersebut dengan
mudah, jelas, dan lengkap seperti yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
Ada beberapa pendapat hali tentang ciri kalimat efektif. Hal ini disebabkan
luasnya pemikiran tentang kalimat efektif tersebut. Karena tidak mudah menyimpulkan
atau menuliskan kalimat secara efektif sesuai yang dibenarkan. Syarat utama kalimat
efektif mencakup dua hal yaitu, kalimat efektif mempunyai ciri:
a. Kesatuan gagasan
b. Kesejajaran
c. Kehematan
d. Penekanan
e. Kelogisan (Rangkuman materiku-kacong, Google:26 April 2009)
Menurut Hakim (2007 : 263) kalimat efektif mempunyai ciri-ciri:
a. Keserasian kalimat
b. Kelogisan penalaran
c. Ketertiban jalan fikiran
d. Kelogisan Struktur
e. Keragmatikan struktur
f. Keunggulan makna
g. Ketepatan diksi
h. Kehematan kata
i. Penekanan / pementingan pokok
Berdasarkan dari dua pendapat ahli tersebut disimpulkan bahwa, ciri kalimat
efektif ialah kalimat yang memiliki kesatuan gagasan, kelogisan, struktur gramatikal
yang sesuai, diksi, hemat dalam pemakaian kata serta ketepatan dalam penekanan.
Kalimat yang efektif itu bervariasi. Suatu variasi sangat penting dalam sebuah
kalimat. Bukan saja dalam sebuah karya tulis, tapi juga pada kehidupan umumnya.
Variasilah yang membuat segala sesuatunya terasa indah dan nikmat. (Razak,1986:107)
Kelincahan dalam penulisan pun tergambar dalam struktur kalimat yang dipakai.
Ada kalimat yang pendek. Ada kalimat yang panjang. Akan tetapi penulisan yang
mempergunakan kalimat-kalimat yang pendek saja akan menimbulkan kebosanan dan
monoton. Demikian pula kalimat yang panjang akan membuat pembaca kehilangan
pegangan ide pokok dan mungkin menimbulkan kelelahan pada pembaca, jadi, harus ada
variasi. (Parera, 1987: 54).
Kalimat yang dimulai dengan cara ini, dengan subjeknya terletak dibagian depan,
sangat banyak dipakai dalam pemakaian bahasa sehari-hari. Ia merupakan cara yang
umum dan barangkali orisinal didalam memulai kalimat. Jadi, kalau memang demikian,
maka cara-cara lain dalam memulai kalimat adalah merupakan variasi saja dalam
menghasilkan komunikasi yang efektif.
Untuk menciptakan variasi dalam sebuah alinea, anda dapat mengawali kalimat
dengan predikat. Artinya selain mengawalinya dengan subjek atau dengan cara lain, anda
dapat pula mengusahakan salah satu kalimat yang dimulai dengan membalikkan predikat
ke depan, kemudian subjeknya menyusul dan seterusnya disusul lagi dengan bagian-
bagian kalimat yang lain. Kalimat yang dimulai dengan predikat juga tak kurang
efektifnya, lebih-lebih untuk kperluan variasi.
1. Agaknya persoalan itu akan cepat selesai kalau yang berwajib ikut turun
tangan.
2. Tiba-tiba aku teringat suatu peristiwa yang aku sendiri sudah lama
berusaha melupakannya.
1.4 Memulai kalimat dengan sebuah Frase
Kalimat yang diawali dengan sebuah frase dapat pula digunakan untuk keperluan
variasi di dalam sebuah alinea. Kalimat yang dimulai dengan frase itu bisa ditempatkan
pada permulaan alinea, ditengah atau pada bagian akhirnya. Kadang-kadang di dalam
sebuah alinea terdapat lebih dari satu kalimat yang diawali dengan sebuah frase. Contoh,
Sungguh sangat tidak enak membaca karangan yang kalimatnya melulu terdiri
dari kalimat singkat saja, tanpa bersua dengan kalimat yang agak panjang atau yang lebih
panjang lagi.
Adanya berbagai struktur kalimat dalam sebuah alinea juga besar artinya dilihat
dari sudut variasi. Alinea yang dem, demikian biasanya lebih menyenangkan, tidak
seperti membaca alinea yang struktur kalimatnya sama semua. Oleh sebab itu, penulis
yang efektif sangat memperhatikan pola kalimat yang terdapat dalam alinea mereka. Ini
senantiasa dijadikan sasaran perbaikan apabila mereka menginginkan karangan mereka
lebih efektif. Karangan yang efektif mencerminkan keragaman struktur seperti terlihat
pada alinea di bawah ini.
Angka buta huruf di Asia sangat tinggi. Kecualinya mungkin hanya di Jepang,
99% daripada penduduknyasetidak-tidaknya dapat membaca dan menulis untuk
sebagiannya.. kurang lebih tiga perempat daripada waktu sekolah di Jepang
diperuntukkan bagi pelajaran membaca dan menulis. Dan pada akhir perskolahan
enam tahun, kebanyakan anak-anak Jepang telah mengenal kurang lebih seribu
huruf, yakni huruf Kana. Mulanya hal ini dicemoohkan oleh kaum intelektual
Tiongkok. Dan kini Tiongkok memperoleh hasil dari snobismenya, dalam kenyataan
bahwa orang yang buta huruf berjumlah lebih 300 ratus juta, atau kira-kira 40%
dari penduduknya. Kemudian hal ini berangsur-angsur dapat diperbaiki. Caranya,
tiap mahasiswa Tionghoa harus mengajarkan seribu huruf kepada kanak-kanak yang
menerima pengetahuan itu diharuskan pula meneruskannya kepada orang tuanya. Di
Indonesia pemerintah menyatakan bahwa semenjak berdirinya republik ini telah
diadakan kampanye pemberantasan buta huruf, dan jumlah mereka yang pandai tulis
baca selalu naik.
Sebuah karangan yang efektif selalu memiliki keragaman dalam struktur kalimat;
ada kalimat sederhana, terdapat kalimat luas, dan ada pula kalimat gabung. Dan
keragaman inilah terutama yang memungkinkan adanya variasi yang amat penting itu.
4. Variasi dalam Jenis Kalimat
Di dalam karya tulis, di samping keempat jenis kalimat itu, ada lagi jenis kalimat
lain yang disebut kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Ia disebut langsung
apabila pengarang menyatakan ucapan-ucapan orang lain menurutapa adanya. Tidak
ditambah dan tidak dikurangi, melainkan dilukiskan menurut aslinya tanpa mengalami
perubahan apa-apa. Bilaman ucapan seseorang dilukiskan dengan kata-kata dan kalimat
pengarangan sendiri walaupun maksudnya sama maka hasilnya adalah kalimat tidak
langsung.
Untuk masing-masing jenis kalimat ini telah tersedia tanda-tanda tertentu guna
memudahkan pembaca menangkap maksudnya. Tanda untuk kalimat berita dan kalimat
pinta sama saja, yakni dimulai dengan huruf besardan diakhiri dengan titik (.). untuk
kalimat tanya dan kalimat seru juga digunakan huruf besar pada permulaannya, dan yang
satu diakhiri dengan sebuah tanda tanya (?), yang lain tanda seru (!). akhirnya untuk
kalimat tidak langsung tandanya sama dengan kalimat berita, sedangkan kalimat langsung
ditandai oleh tanda kutip, baik pada permulaannya maupun pada akhirnya (...).
4.1 Variasi dengan Kalimat Tanya
Memang sukar untuk menampilkan kalimat tanya dalam setiap alinea karangan
kita. Adalah mustahil bila seseorang memimpikan akan selalu bersua dengan kalimat
tanya tiap ia membaca alina-alinea tiap karangan. Mengapa? Soalnya sederhana saja.
Dalam tiap karangan biasanya selalu ada bagian yang khusus memberikan informasi. Di
sini kalimat beritalah yang terutama memainkan peranan.
Akan tetapi, sebuah karangan mungkin tidak begitu menarik apabila di dalamnya
hanya terdapat kalimat berita, atau paling-paling ditambah dengan kalimat pinta
bagaimanapun halusnya cara penyampaiannya. Untuk itulah kalimat tanya diikutsrtakan.
Dengan sekali-sekali ditampilkan kalimat tanya, berarti lawan bicara kita itu (dalam hal
ini pembaca) seakan-akan diajak turut serta dalam pembicaraan itu.
Dalam memberikan variasi, kalimat seru membangkitkan efek lain dari yang lain.
Kalimat seru diakhiri dengan tanda seru (!), yang digunakan untuk menegaskan suatu
kalimat. (Razak, 1986: 146)
Namanya saja sudah seru. Suatu permainan bisa menjadi lebih seru manakalan ia
dapat berperan secara tepat. Dalam sebuah karangan, kalimat seru bukan membuat bacaan
menjadi lebih seru, melainkan berfungsi membahasakan ekspresi-emosional yang kuat.
(Rangkuman materiku-kacong, Google:26 Agustus 2009)
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan penjelasan dan pembahasan yang telah disampaikan. Penulis
mendapatkan hasil dan simpulan dari pembahasan tentang kalimat efektif yaitu:
a. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, kalimat efektif adalah suatu kalimat
yang mengungkapkan gagasan-gagasan penulis secara tepat sesuai dengan apa
yang dimaksudkan penulis, sehingga pembaca memahami maksud penulis.
Dalam hal ini, efektif adalah ukuran kalimat yang mampu menimbulkan pikiran
yang pas pada pembaca/pendengar. Kalimat efektif harus dapat mewakili pikiran
penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca akan
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
b. Berdasarkan dari dua pendapat ahli tersebut disimpulkan bahwa, ciri kalimat
efektif ialah kalimat yang memiliki kesatuan gagasan, kelogisan, struktur
gramatikal yang sesuai, diksi, hemat dalam pemakaian kata serta ketepatan dalam
penekanan.
c. Bentuk dari Variasi kalimat terdiri atas :
1. Variasi dalam Cara Memulai
1.1Memulai kalimat dengan Subjek
1.2Memulai kalimat dengan sebuah kata modal
1.4 Memulai kalimat dengan sebuah Frase
1.5 Memulai kalimat dengan Sebuah Klausa
1.6 Memulai kalimat dengan Penekanan yang Efektif
2. Variasi dalam Panjang-pendek Kalimat
3.2 Saran
Penulis berharap kepada peneliti yang lain atau yang membaca makalah
ini bisa termotivasi untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai kalimat efektif.
Semoga bermanfaat untuk penulis selanjutnya sebagai bahan untuk referensi
penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sinaga, Mangatur dan Charlina. 2006. Analisis Wacana. Pekanbaru: Cendikia Insani
Sarwoko, Tri Adi. 2007. Inilah Bagasa Indonesia Jurnalistik. Jogjakarta: CV Andi off set
Gejala Kontaminasi
BAB IX
TEKNIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
Dalam KBBI artikel ialah karya tulis lengkap. misalnya : laporan berita atau esai
dalam majalah, surat kabar dan sebagainya. Menurut M.Badri 1)Karya tulis yang
disusun untuk mengungkapkan pendapat seorang penulis atas suatu fakta/data/pendapat
orang lain berdasarkan rangkaian logika tersendiri. 2)Tulisan lepas berisi opini
seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau
kontroversial dengan tujuan untuk memberitahu (informatif), memengaruhi dan
meyakinkan (persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif).
(http://ruangdosen.wordpress.com/2008/09/05/teknik-penulisan-artikel/)
Jadi, artikel ilmiah adalah karya tulis yang disusun untuk mengungkapkan suatu
fakta yang didasarkan pada pendapat atau opini dengan tujuan untuk memberitahu,
meyakinkan atau menghibur pembaca.
b. Unsur Serapan
Bahasa yang digunakan dalam penulisan artikel tidak boleh terlalu
banyak menggunakan unsur serapan, karena bila terlalu sering digunakan
akan mempersulit pembaca untuk memahami isi artikel tersebut.
Oki Rasdana
Hasnah Faizah AR
Mangatur Sinaga
ABSTRACT
This research antitles Aspectuality of Banjar Hulu Languange. The
research that writer did about Aspectuality of Banjar Hulu Languange analyze
marker and meaning of aspectuality in phrase level.. The collecting data used
interview of five informants. The research used with descriptive method and data
analysis used subtitution technique. The result of this research were 16 marker and
18 the meaning aspectuality of Banjar Hulu langunge. The marker aspectuality of
Banjar Hulu langunge is sign of adverb such as sudah, balum, sadang, imbah,
hanyar, etc. The meaning aspectuality of Banjar Hulu language consit of
aspectuality ingressive, inkoative, terminative, imperfective, progressive,
intensive, iterative, semelfaktive, durative, diminutive, atenuative, akumulative,
distributive, finitive, komitative, habituative, kompletive, frekuantive.
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Djajasudarma (1993:25) menyatakan bahwa aspek (aspektualitas) diduga
lebih banyak terdapat pada bahasa-bahasa di dunia, dibandingkan dengan kala.
Penulis memfokuskan penelitian tentang aspektualitas pada bahasa Banjar Hulu.
Hapip (1977:1) memberikan dua dialek suku Banjar yaitu bahasa Banjar Kuala
dan Bahasa Banjar Hulu. Penelitian yang dilakukan ialah tentang bahasa Banjar
Hulu yang terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir. Sebagian besar masyarakat
Kabupaten Indragiri Hilir di Riau berbahasa Banjar. Mahdini (2003:8)
menyatakan suku bangsa Melayu Banjar di Propinsi Riau banyak bermukim di
Kabupaten Indragiri Hilir, khususnya Tembilahan, Sapat, Tempuling dan Sungai
Salak. Namun, ada beberapa daerah di kabupaten tersebut, masyarakatnya tidak
berbahasa Banjar seperti Reteh, Sanglar, Mandah, Kuala Enok. Penelitian
terhadap bahasa Banjar Hulu, penulis lakukan di Kabupaten Indragiri Hilir.
Kabupaten ini satu-satunya kabupaten yang mayoritas masyarakatnya berbahasa
Banjar di Riau.
Aspektualitas adalah subkategori semantik fungsional yang mempelajari
bermacam-macam sifat unsur waktu internal situasi (peristiwa, proses, atau
keadaan) yang secara lingual (dalam bentuk bahasa) terkandung di dalam
semantik verba (Tadjuddin, 2005:9). Penelitian ini menganalisis pemarkah dan
makna aspektualitas pada tataran frasa. Pemarkah aspektualitas bahasa Indonesia
ditandai dengan adverbia seperti sudah, belum, sedang, selesai, baru, mulai dan
sebagainya. Pemarkah inilah yang mendeskripsikan makna aspektualitas sebagai
penjelas situasi yang berlangsung. Makna aspektualitas bahasa Indonesia
Tadjuddin (2005) mengklasifikasikan makna aspektualitas terdiri dari
aspektualitas Ingresif, inkoatif, terminatif, imperfektif, progresif, intensif, iteratif,
semelfaktif, duratif, diminutif, atenuatif, akumulatif, distributif, finitif, komitatif,
habituatif, kompletif, dan frekuentif.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang penulis gunakan ialah metode deskriptif. Data dari
penelitian ini berupa tuturan dalam bahasa Banjar Hulu Kabupaten Indragiri Hilir.
Sumber data penelitian ini ialah lima informan yang menggunakan tuturan bahasa
Banjar Hulu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
simak cakap sadap (Sudaryanto, 1992:1-7). Teknik analisis data dalam penelitian
ini menggunakan teknik analisis data subtitusi (sulih). Hal ini telah teruji dalam
penelitian yang dilakukan Sumarlam dan Mangatur Sinaga tentang aspektualitas.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik keabsahan triangulasi.
Bugin (2008:249) menyatakan uji keabsahan data dapat dilakukan dengan
triangulasi pendekatan dengan kemungkinan melakukan trobosan metodologi
terhadap masalah-masalah tertentu.
SIMPULAN
1. Berdasarkan pemarkah leksikal aspektualitas bahasa Banjar Hulu
teridentifikasi 16 pemarkah leksikal yaitu :
(1) sudah/udah/dah sudah
(2) hanyar baru/mulai mulai
(3) imbah/salasai selesai/lapas usai/sampai sampai/habis habis talah
siap
(4) balum belum
(5) sadang sedang/masih masih
(6) tarus terus/tatarusan terus-terusan/kada? imbah-imbahnya tidak
henti-hentinya/kada?habis-habisnya tidak habis-habisnya
(7) manyambat-nyambat reduplikasi verba pungutual yang menyatakan
berkali-kali, mamukuli? sufiks-i, ,karap sering, jarang jarang dan
kadang/kadang-kadang kadang-kadang
(8) sakilas sekilas dan tiba-tiba? tiba-tiba
(9) satumat sebentar, salawas selama, lima manit lima menit dan
sebagainya
(10) basasupan malu-malu
(11) duduk-duduk duduk-duduk, minum-minum minum-minum, bual-
bual ngomong-ngomong dan sebagainya
(12) sakaligus sekaligus, taumbai serentak dan basasamaan secara
bersamaan
(13) baturutan berturut-turut, satu-satu? satu per satu, verba pungtual
sufiks-i yang menyatakan berturut-turut manysuni? menyusuni dan
sebagainya
(14) gagal, batal batal, urung, kada? jadi/kada? lulus?
(15) sambil sambil
(16) biasa?/rajen biasa
DAFTAR PUSTAKA
Faizah, Hasnah. 1999. Afiks Verba Aktif Bahasa Limo Koto Bangkinang. Unpad.
Hapip, Abdul Djebar. 1977. Kamus Banjar Riau. Jakarta: Pusan Pembinaan dan
Pengambangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sinaga, Mangatur. 2008. Aspektualitas Leksikal Bahasa Batak Toba. Bandung: Unpad.
Yahdillah, Mohd Rofly. 2009. Reduplikasi Morfemis Bahasa Banjar Hulu di Kelurahan
Sapat Kec. Kuala Indragiri Kab. Indragiri Hilir.
Zaimar, Okke Sumantri dan Ayu Basoeki Harahap. 2009. Telaah Wacana. Jakarta: The
Intercultur Institute.
Latihan I
Pilih Satu Jawaban yang Paling Tepat pada lembar jawaban yang
disediakan!
2. Pemakaian huruf kapital dalam petikan langsung yang benar terdapat di dalam
kalimat ....
a. Ayah sudah berangkat, kata ibu.
b. Adik bertanya, di mana ayah?
c. Simpan buku itu, kata Ibu!
d. Berhati-hatilah bekerja. Kata ayah!
4. Pemakaian huruf kapital untuk menuliskan nama kitab suci, yang benar
adalah ....
a. Penganut Kristen percaya kepada alkitab.
b. Penganut Islam percaya kepada Quran.
c. Pengikut Nabi Isa percaya kepada injil.
d. Pengikut Nabi Musa percaya kepada taurat.
5. Pemakaian huruf kapital untuk menuliskan kata ganti untuk Tuhan, yang benar
adalah ....
a. Selamatkanlah hambamu dari siksa api neraka.
b. Ampuni hamba-mu yang sangat lemah ini.
c. Allah sangat sayang kepada hamba-Nya yang beriman.
d. Allah selalu membimbing hambanya.
9. Pemakaian huruf kapital yang benar untuk menuliskan nama jabatan terdapat
di dalam kalimat ....
a. Kita harus menilai Gubernur H. Rusli Zainal secara objektif.
b. Kita menilai gubernur Rusli Zainal secara objektif.
c. Mahasiswa Riau menemui mendiknas M. Nuh.
d. Mahasiswa Riau mengeritik presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
10. Pemakaian huruf kapital untuk menuliskan nama pangkat terdapat di dalam
kalimat ....
a. Mari kita dukung Brigadir Jenderal Ahmad!
b. Sebaiknya hari ini kita menemui kolonel Amril.
c. Ayah berkunjung ke rumah serda Lukman.
d. Ibu membantu keluarga mayor Jenderal Ahmad dalam acara itu.
11. Pemakaian huruf kapital yang benar untuk menuliskan nama orang terdapat
di dalam kalimat ....
a. Tokoh Balai Pustaka yang cukup penting adalah Soeman Hasibuan.
b. Sastrawan wanita Balai Pustaka yang bermukim di Pekanbaru adalah
sariamin.
c. Acara hiburan di kelurahan ini dibuka oleh Ahmad amin.
d. Besok siang Ireng maulana di Pekanbaru.
12. Pemakaian huruf yang benar untuk menuliskan nama bangsa terdapat di
dalam kalimat ....
a. Sebaiknya bangsa Indonesia memperbaiki semua kesalahannya.
b. Kita tidak boleh Keinggris-inggrisan ketika berbahasa Indonesia.
c. Menurut saya Bangsa Inggris sangat makmur.
d. Senat Amerika serikat mengeritik Barack Obama.
13. Pemakaian huruf kapital yang benar untuk menuliskan nama suku bangsa
terdapat di dalam kalimat ....
a. Salah satu suku terbesar di Indonesia adalah Suku Jawa.
b. Tarian zapin adalah kesenian suku Melayu.
c. Ketoprak adalah kesenian suku jawa.
d. Menurut saya, kita harus menghargai perbedaan Suku di Indonesia.
14. Pemakaian huruf kapital yang benar untuk menuliskan nama bahasa
terdapat di dalam kalimat ....
a. Menurut ahli itu, bahasa Jawa sangat demokratis.
b. Belakangan ini bangsa Australia mempelajari bahasa indonesia.
c. Bangga juga mendengar bahwa Bahasa Indonesia dipelajari bangsa lain.
d. Buku-buku yang digunakan di Jepang berbahasa jepang.
15. Pemakaian huruf kapital yang benar untuk menuliskan nama tahun terdapat di
dalam kalimat ....
a. Penanggalan di Indonesia mengikuti Tahun Masehi.
b. Penanggalan di Indonesia mengikuti tahun masehi.
c. Penanggalan di Indonesia mengikuti tahun Masehi.
d. Penanggalan Masehi menurut saya bersifat kaku.
16. Pemakaian huruf kapital yang benar untuk menuliskan nama bulan terdapat di
dalam kalimat ....
a. Saya lahir pada 31 Agustus 1962
b.Beliau mengunjungi desa kami juli lalu.
c. Pak Ahmad berangkat Bulan depan.
d.Tahun Masehi berjumlah dua belas Bulan.
17. Pemakaian huruf kapital yang benar untuk menuliskan nama hari terdapat di
dalam kalimat ....
a. Sebaiknya setiap jumat kita mengadakan pertemuan.
b. Sebaiknya setiap Jumat kita mengadakan pertemuan.
c. Sebaiknya setiap Hari jumat kita mengadakan pertemuan mingguan.
d. Sebaiknya setiap Hari Jumat kita mengadakan pertemuan.
18. Pemakaian huruf kapital yang benar untuk menuliskan nama hari lebaran
terdapat di dalam kalimat ....
a. Sebelum Idul Fitri kita melaksanakan puasa.
b.Sebelum Idul fitri kita melaksanakan puasa.
c. Sebelum idul Fitri kita melaksanakan puasa.
d.Sebelum idul fitri kita melaksanakan puasa.
20. Pemakaian huruf kapital yang benar untuk menuliskan nama jalan atau nama
gunung terdapat di dalam kalimat ....
a. Pertemuan itu diadakan di Jalan Pattimura.
b.Pertemuan itu diadakan di jalan Pattimura.
c. Kita tidak diizinkan mendaki gunung Singgalang.
d.Kita tidak diizinkan mendaki gunung singgalang.
21. Pemakaian huruf kapital untuk menuliskan nama badan resmi terdapat di
dalam kalimat ....
a. Pendukung Partai Amanat Nasional sangat banyak.
b. Pendukung Partai itu sangat banyak.
c. Kita harus percaya kepada badan Pemeriksa Keuangan.
d. Apakah kita meragukan kerja Tim gabungan Pencari Fakta itu?
22. Pemakaian huruf kapital yang benar untuk menuliskan nama dokumen resmi
terdapat di dalam kalimat ....
a. Banyak tokoh mempertanyakan keabsahan supersemar.
b. Banyak tokoh mempertanyakan keabsahan Supersemar.
c. Kita harus melaksanakan Undang-undang Dasar kita secara konsekuen.
d. Kita harus melaksanakan undang-undang dasar kita secara konsekuen.
23. Pemakaian huruf kapital yang benar untuk menuliskan nama buku terdapat di
dalam kalimat .... (Baca tentang penggunaan huruf miring).
a. Sudah dua kali saya membaca Belenggu.
b. Buku Bahasa Dan Sastra itu kurang sempurna.
c. Di dalam buku iman dan taqwa hal itu dijelaskan.
d. Perdalamlah buku Senyum dan Tawa, karya Fadly.
24. Pemakaian huruf kapital yang benar untuk menuliskan nama majalah terdapat
di dalam kalimat .... (Baca tentang penggunaan huruf miring).
a. Berita itu dimuat di femina, halaman lima belas.
b. Majalah forum terkesan kurang mendalam pembahasannya.
c. Majalah Tempo itu terbit kembali.
d. Saya tetap membaca tempo.
25. Pemakaian huruf kapital yang benar untuk menuliskan nama koran terdapat di
dalam kalimat ....
a. Setiap hari ibu membaca korang singgalang.
b. Di dalam Kompas berita kemalangan itu dimuat dua kali.
c. Ayah berlangganan dua koran yaitu Riau pos dan Republika.
d. Surat Kabar Merdeka dalam setahun ini sangat objektif.
26. Pemakaian huruf kapital yang benar untuk menuliskan judul karangan atau
judul artikel terdapat di dalam kalimat ....
a. Saya baru menyelesaikan artikel Dosa Kita dan Reformasi.
b. Di dalam Reformasi yang demonstratif hal itu dibahas.
c. Kami membahas artikel Soeharto dan Dosa Kita.
d. Kita perlu memperhatikan tulisan Sungai Siak gudang Sampah.
27. Pemakaian huruf kapital yang benar untuk menuliskan kata penunjuk
hubungan kekerabatan terdapat di dalam kalimat ....
a. Mengapa bapak berangkat sepagi ini?
b. Silakan tunggu, bu! Saya panggilkan beliau.
c. Jalan menuju rumah bu Siswono ada dua.
d. Sore ini kita mengadakan wirid di rumah Pak Arman.
28. Pemakaian huruf kapital yang benar untuk menuliskan singkatan nama gelar
terdapat di dalam kalimat ....
a. Saya ingin bertemu dengan Prof Syamsuddin.
b. Sore ini beliau akan menemui Ir. Fadly, M.Si.
c. Kemarin diadakan pertemuan dengan Dr Rizal.
d. Ir Sudarno telah berangkat pagi tadi.
29. Pemakaian huruf kapital yang benar untuk menuliskan singkatan nama
sapaan terdapat di dalam kalimat ....
a. Saya sempat tersinggung kepada SDR. Joni.
b.Saya sangat kagum kepada Sdr. Fadly.
c. Temuilah ny. Rita pada kesempatan pertama
d.Apakah Tuan sudah mengenal tn. Asrul?
30. Penulisan yang benar untuk nama buku yang dikutip dalam karangan terdapat
di dalam kalimat ....
a. Saya sedang membaca Siti Nurbaya.
b.Saya sedang membaca Siti Nurbaya.
c. Kami membahas buku itu.
d.Kami membahas buku itu.
31. Penulisan nama majalah yang benar yang dikutip dalam karangan terdapat di
dalam kalimat ....
a. Majalah dua mingguan Tempo telah terbit kembali.
b.Majalah dua mingguan Tempo telah terbit kembali.
c. Majalah Forum cukup baik.
d.Majalah itu cukup baik.
32. Penulisan nama surat kabar yang benar yang dikutip dalam karangan
terdapat di dalam kalimat ....
a. Setiap hari saya membaca Riau Pos.
b.Setiap hari saya membaca Riau Pos.
c. Berita itu dimuat di Riau Pos.
d.Berita itu dimuat di Surat Kabar.
34. Penulisan yang benar untuk mengkhususkan bagian kata terdapat di dalam
kalimat ....
a. Kata takan sebaiknya diubah menjadi tidak akan.
b.Kata takkan sebaiknya diubah menjadi tidak akan.
c. Kata-kata itu tidak mungkin diucapkannya.
d.Sungguh saya melihatnya kemarin.
35. Penulisan yang benar untuk mengkhususkan sebuah ungkapan terdapat di
dalam kalimat ....
a. Wanita malam meresahkan masyarakat.
b.Wanita malam meresahkan masyarakat.
c. Wanita malam meresahkan masyarakat.
d.(Wanita malam) meresahkan masyarakat.
36. Penulisan yang benar untuk mengkhususkan nama ilmiah terdapat di dalam
kalimat ....
a. Nama ilmiah buah manggis adalah Garcinia mangostana.
b. Nama ilmiah buah manggis adalah garcinia mangostana.
c. Nama ilmiah garam adalah Nacl.
d. Nama ilmiah asam arang adalah karbon dioksida.
37. Penulisan ungkapan asing yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Bagi saya, politik devide et impera tetap bahaya.
b. Bagi saya, politik devide et impera tetap berbahaya.
c. Bagi saya, politik devide et impera tetap berbahaya.
d. Bagi saya, politik (devide et impera) tetap berbahaya.
38. Penulisan kalimat yang bukan kalimat pertanyaan atau kalimat seruan terdapat
di dalam kalimat ....
a. Putra sulungku lahir 30 April 1993.
b.Putriku lahir 13 Januari 1995
c. Malam itu saya mendengarkan cerita kakek
d.Kakek bercerita kepada saya malam itu
39. Penggunaan tanda titik yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Nama putra sulung saya Imam W. Sastra.
b.Nama putra sulung saya Imam W Sastra.
c. Nama putri saya Dwika Ananda A Rahmawati.
d.Nama putra bungsuku F Rasyid.
40. Penggunaan tanda titik yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Proyek itu diperiksa Dwika SE, selama tiga bulan.
b.Proyek itu dipimpin oleh Ir. Fadly Rasyid, M.Si.
c. Proyek itu diselesaikan oleh Insinyur Imam
d.Ir Surya Saputra menyelesaikan proyek itu.
41. Penggunaan tanda titik yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Saya mengirim surat kepada Kep. SMA Negeri 1.
b.Jabatan beliau di kantor sebagai Kep.kan.
c. Beliau sudah menemui Kep SMA. Negeri 1.
d.Saya sudah berbicara dengan Kep-SMA Negeri 1.
42. Penggunaan tanda titik yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Kol. Amran berangkat pagi tadi.
b.Pagi itu Kolonel. Amran beragkat.
c. Jenderal. Amran saya temui pagi itu.
d.Bapak menyarankan saya menemui Kolonel. Amran.
43. Penggunaan tanda titik yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Ny. Tina ditemui oleh Tn Wilson.
b.Tuan Wilson menemui Ny. Tina.
c. Prof Sujana tidak menyetujui usul Nyonya Sonya.
d.Tn Sujana sangat kagum kepada nyonya.
44. Penggunaan tanda titik yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Kebersihan, kerapian, kedisiplinan dll telah dibicarakan.
b. Kami mendiskusikan buku itu hingga hlm 15.
c. Surat itu ditandatangani Badu a.n Ketua OSIS.
d. Penelitian itu dilakukan oleh Dwika dkk. sebulan lamanya.
46. Penggunaan tanda titik untuk memisahkan angka jam yang benar terdapat di
dalam kalimat ....
a. Kami hadir pada pukul 14.30.05.
b.Pada pukul 1030 kami berangkat.
c. Tidakkah engkau ingat p[ertemuan pukul 12;30?
d.Saya harus tiba di pelabuhan pukul 12:30!
48. Penggunaan tanda koma yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Persoalannya, tidak semudah itu tetapi tidak selesai.
b. Ayah, membersihkan kursi tetapi ibu memberihkan meja.
c. Saya tidak membencinya, tetapi kurang menyenanginya saja.
d. Ayah sibuk mengurus kebun tetapi, ibu sibuk pula memasak.
49. Penggunaan tanda koma untuk memisahkan anak kalimat dengan induk
kalimat yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Ketika ayah tiba ibu menyiapkan makanan malam.
b.Ketika ayah tiba, ibu menyiapkan makanan malam .
c. Karena tidak mempunyai ikan kami makan nasi dengan kecap.
d.Karena hari hujan kami terlambat berangkat.
50. Penulisan yang benar kalimat yang terdiri atas induk kalimat diikuti anak
kalimat, terdapat di dalam kalimat ....
a. Ketika kerusuhan itu terjadi; saya berada di tempat kejadian.
b. Saya gembira sekali karena beliau sehat.
c. Ayah lupa menelepon ibu, karena sibuk bekerja.
d. Karena sibuk bekerja, ayah lupa menelepon ibu.
53. Penggunaan tanda baca yang benar untuk memisahkan petikan langsung
dari kalimat lain tercantum di dalam kalimat ....
a. Kadiknas berkata, Mutasi guru adalah penyegaran.
b. Kadiknas berkata; Mutasi guru adalah penyegaran.
c. Kadiknas berkata: Mutasi guru adalah penyegaran.
d. Kadiknas berkata. Mutasi guru adalah penyegaran.
56. Penulisan tempat lahir dan waktu lahir yang benar, terdapat di dalam
kalimat ....
a. Imam Wijayasastra lahir di Pekanbaru 30 April 1993.
b. Dwika Ananda Ayu Rahmawati lahir di Pekanbaru: 13 Januari 1995.
c. Fadly Rasyid lahir di Pekanbaru, 6 Maret 1999.
d. Maryam Kasnaria lahir di Payakumbuh; 28 Juli 1962.
57. Penulisan nama jalan dan kota, yang benar, terdapat di dalam kalimat ....
a. Saya membeli rumah di Jalan Cinta: Bogor.
b.Saya membeli rumah di Jalan Cinta; Bogor.
c. Saya membeli rumah di Jalan Cinta-Bogor.
d.Saya membeli rumah di Jalan Cinta, Bogor.
58. Penulisan nama pengarang di dalam daftar pustaka, yang benar, terdapat di
dalam kalimat ....
a. Rasyid: Fadly. 1999. Orang Tua Teladan. Pekanbaru: UIR Pres.
b. Ayu; Ananda. 1999. Bahasa Mengajar Guru. Bandung: Angkasa.
c. Wijayasastra Imam. 1999. Kunci Iman. Jakarta: Angka Lima.
d. Wijayasastra, Imam. 1999. Kunci Iman. Jakarta: Lima-lima.
59. Penulisan daftar pustaka yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Rasyid: Fadly. 1999. Orang Tua Teladan. Pekanbaru: Lia Pres.
b. Wijayasastra, Imam. 1999. Kunci Iman. Jakarta: Angka Lima.
c. Ayu; Ananda. 1999. Bahasa Mengajar Guru. Bandung: Dua-dua.
d. Wijayasastra Imam. 1999. Kunci Iman. Jakarta: Angka Lima.
60. Penulisan nama gelar akademik yang mengikuti nama orang, yang benar,
terdapat di dalam kalimat ....
a. Hari ini saya akan menemui Imam Wijayasastra, S.E.
b. Sudah kenalkah Anda dengan Dwika Ananda Ayu S.H.?
c. Jabatan Fadly Rasyid M.A. dinaikkan.
d. Istri saya bernama Marya Kasnaria S.S.
61. Penulisan angka persepuluhan yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Panjang tali itu 36,85 m.
b.Tinggi tiang itu 38.80 m.
c. Lebarnya 40,30 m, bukan 41.20 m.
d.Pagar setinggi 2.45 meter itu dipanjatnya.
62. Penulisan angka rupiah dan sen, yang benar, terdapat di dalam kalimat ....
a. Keuntungannya Rp 10,15 dari setiap batang.
b. Keuntungannya Rp 10.15 dari setiap batang.
c. Kami memberikan diskon Rp 15;45 dari setiap lembar.
d. Kami memberikan diskon Rp 15:45 dari setia lembar.
63. Penulisan keterangan tambahan yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Ayahnya, seorang tukan jual es, berpenghasilan Rp 15.000,00 per hari.
b. Ayahnya; seorang tukan jual es, berpenghasilan Rp 15.000,00 per hari.
c. Di desaku: sebuah daerah IDT di Pekanbaru, ditemukan penyakit kurang
gizi.
d. Di desaku (sebuah daerah IDT di Pekanbaru), ditemukan penyakit kurang
gizi.
64. Penulisan keterangan aposisi yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Paman saya, Prof. Gunawan, berangkat ke Mekkah.
b.Paman saya, Prof. Gunawan berangkat ke Mekkah.
c. Dia menemui pamannya, Prof. Dondom di bandara.
d.Dia menemui pamannya Prof. Dondom, di bandara.
65. Penulisan petikan langsung dalam kalimat lain yang benar terdapat di dalam
kalimat ....
a. Apakah Saudara berangkat sekarang? tanya Fadly.
b. Berbaringlah agar tidak muntah!, kata Fadly.
c. Fadly bertanya Apakah Saudara berangkat sekarang?
d. Ayu berkata: Berbaringlah agar tidak muntah!
66. Penulisan yang benar untuk memisahkan bagian kalimat yang sejenis dan
setara terdapat di dalam kalimat ....
a. Hari telah siang; pekerjaan kami belum selesai.
b.Hari telah siang: pekerjaan kami belum selesai.
c. Hari telah siang. pekerjaan kami belum selesai.
d.Hari telah siang, pekerjaan kami belum selesai.
67. Penulisan yang benar untuk memisahkan kalimat yang setara dengan anak
kalimat di dalam suatu kalimat majemuk terdapat di dalam kalimat ....
a. Guru memeriksa pekerjaan siswa; siswa mengerjakan tugas baru; Kepala
Sekolah berkeliling memeriksa keadaan sekolah ketika pengawas
mengunjugi sekolah kami.
b. Guru memeriksa pekerjaan siswa; siswa mengerjakan tugas baru, Kepala
Sekolah berkeliling memeriksa keadaan sekolah ketika pengawas
mengunjungi sekolah kami.
c. Guru memeriksa pekerjaan siswa; siswa mengerjakan tugas baru; kepala
sekolah berkeliling memeriksa keadaan sekolah; ketika pengawas
mengunjugi sekolah kami.
d. Guru memeriksa pekerjaan siswa: Siswa mengerjakan tugas baru: Kepala
Sekolah berkeliling memeriksa keadaan sekolah: ketika pengawas
mengunjugi sekolah kami.
68. Penulisan yang benar pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
rangkaian atau pemerian terdapat di dalam kalimat ....
a. Yang dibeli ibu dari pasar; sayur, ikan, daging, dan buah mangga.
b. Yang mengikuti Pemilu 1999 antara lain, PAN, PKB, PKP, PPP, Partai
Golkar, dan PDIP.
c. Jurusan Pendidikan bahasa dan Seni, FKIP, UR mempunyai tiga Program
Studi; Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa
Inggris, dan Pendidikan Bahasa Jepang.
d. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, UR, mempunyai tiga Program
Studi; Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa
Inggris, dan Pendidikan Bahasa Jepang.
69. Penulisan yang benar pada pemerian terdapat di dalam kalimat ....
a. Ketua : Fadly Rasyid, S.H.
Sekretaris : Dwika Ananda
Bendahara : Imam Wijayasastra
70. Penulisan teks drama yang benar terdapat di dalam kalimat ....
71. Penulisan nomor terbitan majalah dan halamannya yang benar terdapat di
dalam kalimat ....
a. Untuk itu, bacalah Nova, (1999), 69:12
b.Untuk itu, bacalah Nova, (1999), 69;12
c. Untuk itu, bacalah Nova, (1999), 69.12
d.Untuk itu, bacalah Nova, (1999), 69=12
72. Penulisan nama surat dan ayat yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Bacalah An Nisa : 148
b.Bacalah An Nisa ; 148
c. Bacalah An Nisa , 148
d.Bacalah Surah Yasin=62.
73. Penulisan judul dan anak judul yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Karangan Imam Wijayasastra, Imam dan Kerja; sebuah Gagasan.
b. Karangan Dwika Ananda, Kreativitas Kaum Ibu; Sebuah Studi di Provinsi
Riau.
c. Karangan Fadly Rasyid, Anak Kreatif; Sebuah Studi Permainan Anak-
anak.
d. Karangan Surya, Bermain dan Kejujuran; (Sebuah Kajian pada Permainan
Kelereng).
74. Penggunaan tanda hubung yang benar terapat di dalam kalimat ....
a.
Pada masa itu pen-
duduk desa sangat perc-
aya pada Kepala Desanya.
b.
Pada masa itu pen-
duduk desa sangat per-
caya pada kepala desa-
nya.
c.
Tunjukkanlah bahwa
ketegasan itu sangat perl-
d. Kita harus
mengerti rangka-
ian bunga yang baik.
75. Penggunaan tanda hubung yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Saya berulang-ulang mengingatkannya.
b.Saya berulang2 mengingatkannya.
c. Waktu itu wajahnya kemerah merahan.
d.Bila membolak balik buku kerjanya.
76. Penggunaan tanda hubung yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Kata perpisahan dieja p-e-r-p-i-s-ah-a-n.
b.Kata perpisahan dieja per-pi-sa-han.
c. Kata perpisahan dieja p-e-r-p-i-s-a-h-a-n.
d.Kata produksi dieja pr-o-d-u-k-s-i.
78. Untuk menyatakan bahwa yang ramah itu adalah istri Kapolda Riau, kalimat
yang benar adalah ....
a. Istri yang ramah Kapolda Riau itu menyertai suaminya.
b. Istri Kapolda Riau yang ramah itu menyertai suaminya.
c. Istri-Kapolda Riau yang ramah itu menyertai suaminya.
d. Istri Kapolda yang ramah itu menyertai suaminya.
80. Penulisan ke dan angka, yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Dwika menerima hadiah ke-II dengan terharu.
b. Pada hari ulang tahunnya yang ke 2 Dwika hanya tersenyum-senyum.
c. Dwika menerima hadiah ke-2 dengan terharu.
d. Tahun 50an kehidupan masyarakat kita masih sulit.
82. Penulisan unsur nya yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Seharian ia mencari KTPnya di berbagai tempat.
b.Seharian ia mencari KTP-nya di berbagai tempat.
c. Bukan hanya uang, KTP-----nya pun hilang.
d.Bukan hanya uang, KTP (nya) pun hilang.
83. Penulisan untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa
asing, yang benar, terdapat di dalam kalimat ....
a. Mobil itu di-charter-kan.
b.Mobil itu dicharterkan selama dua hari.
c. Mobil itu di-sewa-kan.
d.Mobil itu di-sewakan dua hari.
84. Untuk membatasi penyisipan kalimat sebagai penjelasan khusus dari kalimat
utama digunakan tanda tertentu. Tanda tersebut terdapat di dalam kalimat ....
a. Pemilu 7 Juni 1999 Saya meragukan keamanan Indonesia - saat itu
diikuti oleh 48 partai politik.
b. Pemilu 7 Juni 1999 waktu itu keamanan Indonesia diragukan banyak
kalangan diikuti oleh 48 partai politik.
c. Pemilu 7 Juni 1999: diragukan banyak kalangan, diikuti oleh 48 partai
politik.
d. Pemilu 7 Juni 1999 (saya meragukan keamanan Indonesia saat itu) diikuti
oleh 48 partai politik.
85. Untuk menegaskan adanya aposisi atau keterangan lain sebagai penjelas
kalimat utama, digunakan tanda tertentu. Tanda tersebut terdapat di dalam
kalimat ....
a. Ahli tata negara dan praktisi hukum itu (Prof. Dr. Ihza Mahendra dan
Dr. Adnan Buyung) sepakat bahwa Pemilu 1999 adalah awal demokrasi
di Indonesia.
b. Ahli tata negara dan praktisi hukum itu (Prof. Dr. Ihza Mahendra dan Dr.
Adnan Buyung) sepakat bahwa
c. Ahli tata negara dan praktisi hukum itu Prof. Dr. Ihza Mahendra dan
Dr.Adnan Buyung sepakat bahwa pemilu 1999 adalah awal demokrasi di
Indonesia.
d. Ahli tata negara dan praktisi hukum itu: Prof. Dr. Ihza Mahendra dan Dr.
Adnan Buyung; sepakat bahwa pemilu 1999 adalah awal demokrasi di
Indonesia.
86. Tanda yang searti dengan sampai dengan terdapat di dalam kalimat ....
a. Tuliskan dengan benar angka 10-15!
b.Tuliskan dengan benar angka 10 sd 15!
c. Tuliskan dengan benar angka 10 sd- 15!
d.Tuliskan dengan benar angka 10 ---- 15!
87. Tanda yang searti dengan ke yang benar terdapat di dalam kalimat ....
a. Bis Lorena itu berangkat dari Pekanbaru Jakarta.
b. Bis Lorena itu berangkat dari Pekanbaru ...Klaten
c. Bis Lorena itu berangkat dari Pekanbaru ..... Jakarta.
d. Bis Lorena itu berangkat dari Pekanbaru ---- Jakarta.
89. Untuk menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang
dihilangkan digunakan tanda seperti terdapat di dalam kalimat ....
a. Menurut Hamidy, Mitos yang terkandung dalam suatu puisi ... diartikan
sebagai suatu kebenaran ....
b. Menurut Hamidy, Mitos yang terkandung dalam suatu puisi .... diartikan
sebagai suatu kebenaran ....
c. Menurut Hamidy, Mitos yang terkandung dalam suatu puisi ---- diartikan
sebagai suatu kebenaran ....
d. Menurut Hamidy, Mitos yang terkandung dalam suatu puisi ---- diartikan
sebagai suatu kebenaran ----.
93. Penggunaan suatu tanda untuk mengapit tambahan penjelasan yang benar
terdapat di dalam kalimat ....
a. Tampaknya PAN (Partai Amanat Nasional ) benar-benar siap.
b. DIP, Daftar Isian Proyek, itu sudah selesai.
c. Daftar Isian Proyek (DIP) itu sudah selesai.
d. Daftar Isian Proyek, (DIP) itu sudah selesai.
94. Tanda yang digunakan sebagai koreksi terhadap kalimat orang lain yang
dikutip digunakan tanda seperti yang terdapat pada kalimat ....
a. Sang Pang[a]ran dipertemukan dengan putri cantik itu.
b. Sang Pang/a/ran dipertemukan dengan putri cantik itu.
c. Sang Pang(a)ran dipertemukan dengan putri cantik itu.
d. Sang Pangaran dipertemukan dengan putri cantik itu.
95. Untuk menunjukkan kata yang mempunyai arti khusus digunakan tanda seperti
yang digunakan pada kalimat ....
a. Peralatan mesin itu dipasang dengan COBA DAN RALAT.
b. Peralatan mesin itu dipasang dengan coba dan ralat.
c. Peralatan mesin itu dipasang dengan -Coba dan ralat-.
d. Peralatan mesin itu dipasang dengan --coba dan ralat--.
96. Untuk menunjukkan ungkapan yang dipakai dengan arti khusus digunakan
tanda seperti yang digunakan pada kalimat ....
a. Karena botaknya, beliau mendapat julukan profesor.
b. Karena botaknya beliau mendapat julukan (profesor).
c. Karena botaknya beliau mendapat julukan profesor.
d. Karena botaknya beliau mendapat julukan /profesor/.
97. Untuk mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain digunakan tanda
seperti yang digunakan pada kalimat ....
a. Malam itu ibuku sangat menderita dengan napas ngek-ngek!
b. Malam itu ibuku sangat menderita dengan napas ngek-ngek!
c. Malam itu ibuku sangat menderita dengan napas ngek-ngek!
d. Malam itu ibuku sangat menderita dengan napas: ngek-ngek!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) ....................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) ......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) ......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) ......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) ......................................
f. Tuliskan sepuluh contoh morfem yang memiliki morf penge-!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) ......................................
2. meN- memiliki enam morf, yakni me-, men-, mem-, meny-, meng-, dan
menge-.
a. Tuliskan sepuluh contoh morfem yang memiliki morf me-!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) ......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) ......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) ......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) ......................................
e.Tuliskan sepuluh contoh morfem yang memiliki morf meng-!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) ......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) ......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) ......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) ......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
9. Tuliskan lima kata berprefiks a-!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
13. Tuliskan dua morfem berinfiks -el-!
(1) .......................................
(2) .......................................
14. Tuliskan dua morfem berinfiks -em-!
(1) .......................................
(2) .......................................
15. Tuliskan dua morfem berinfiks -er-!
(1) .......................................
(2) .......................................
16. Tuliskan sepuluh morfem bersufiks -kan!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) ......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) ......................................
18. Tuliskan sepuluh morfem bersufiks -an!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) ......................................
19. Tuliskan sepuluh morfem bersufiks -nya!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
20. Tuliskan sepuluh morfem bersufiks -wati!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
21. Tuliskan sepuluh morfem bersufiks -wan!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
22. Tuliskan sepuluh morfem bersufiks -man!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
23. Tuliskan sepuluh morfem bersufiks -man!
(1) ......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
24. Tuliskan sepuluh morfem bersufiks -isme!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
25. Tuliskan sepuluh morfem bersufiks -isasi!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
26. Tuliskan sepuluh morfem berkombinasi afiks memper-...kan!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
27. Tuliskan sepuluh morfem berkombinasi afiks memper-...i!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
28.Tuliskan sepuluh morfem berkonfiks ke-...an!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
29.Tuliskan sepuluh morfem berkonfiks pe-...an!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
30.Tuliskan sepuluh morfem berkonfiks pen-...an!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
31.Tuliskan sepuluh morfem berkonfiks pem-...an!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
32.Tuliskan sepuluh morfem berkonfiks peny-...an!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
33. Tuliskan sepuluh morfem berkonfiks peng-...an!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
34. Tuliskan sepuluh morfem berkonfiks penge-...an!
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
(1) .......................................
(2) .......................................
(3) .......................................
(4) .......................................
(5) .......................................
(6) .......................................
(7) .......................................
(8) .......................................
(9) .......................................
(10) .......................................
Latihan III
LUKISAN KUNO
Oleh Rutangam Nagasi
Lukisan itu diselesaikan Pak Cokro pada tahun 1904, kata kakek padaku.
Pak Cokro menyiapkan selama dua tahun. Padahal lukisan-lukisan lain dapat
diselesaikan dalam sebulan. Bahkan sebuah lukisan peristiwa desa ini dapat
disiapkan Pak Cokro dalam dua hari, lanjut kakekku bersemangat.
Sampai saat ini, lukisan itu menjadi hiasan wajib ruang tengah rumah
kami. Lukisan itu sudah lusuh dan sederhana. Seekor harimau berdiri dengan
empat kakinya. Matanya menatap tajam ke persawahan yang padinya tidak
menjadi. Padi itu lusuh dan kuningnya tidak sempurna. Tatapan mata harimau itu
seakan menerkam sesuatu yang ada di seberang persawahan, entah apa.
Puncak kekalutan itu terjadi seminggu yang lalu. Kakekku yang sudah
sangat tua sakit keras. Beliau hanya berbaring. Makan, minum, dan buang air
kami layani di atas tempat tidurnya. Mula-mula kami kurang memperhatikan
lukisan yang tergantung dekat sisi kepala kakek. Namun, pagi itu, ibu, tanpa
sengaja melihat perubahan. Pandangan harimau dalam lukisan itu tidak lagi
menuju seberang persawahan. Mata jalang itu tidak lagi sejalang mata kemarin.
Mata itu meneteskan air mata kekuning-kuningan.Tatapannya mengarah ke
pembaringan kakek. Ibuku terpaku beberapa lama. Seakan ragu apakah
pandangannya selama ini salah atau terjadi sesuatu yang membuat perubahan pada
lukisan itu.
Apakah Andi tau lukisan itu ! kata Ibu padaku.
Ya, kakek pernah cerita tentang lukisan itu. Itu lukisan kuno .
Belum sempat aku menceritakan cerita kakek, ibu memotong, Andi tau
perubahan lukisan itu?, tanya Ibu sambil menunjuk ke arah harimau itu. Matanya
memerah jalang ke arah kami berdua. Darahku terkejut, membuatku mundur. Ibu
mundur lebih jauh sambil wajahnya memucat. Kakek meraih tanganku. Beliau
mengelusnya pelan-pelan. Aku mengerti bahwa kakek mengatakan sesuatu lewat
tangannya. Aku terdiam. Kualihkan pandangan berganti-ganti antara kakek dan
lukisan. Hatiku makin mengerti. Ada hubungan batin antara kakek dengan sang
harimau. Dua hari setelah kejadian itu, kakek tergeletak kaku. Kakek telah
meninggalkan kami. Kesedihan tidak terlalu terasa karena beliau sudah
meninggalkan dua puluh delapan cucu. Cucunya pun lima orang sudah punya
keturunan.
Sampai sekarang lukisan itu tetap tergantung pada tempatnya. Tak seorang
pun anggota keluarga yang mau mengusik atau memindahkan.
Biarlah lukisan itu jadi salah satu barang terlama di ruang ini, kata ayah
ketika kami membersihkan ruang tengah.
Hiasan lain boleh berubah bahkan menambah tetapi tidak mengusik
lukisan itu, kata ayah lebih tegas.
Barangkali itulah cara ayah menghormati kakek. Peninggalan kakek menjadi
sebuah batu permata yang bertahan di rumah tanpa usikan. Kami pun sadar
bahwa suatu waktu lukisan itu akan pudar tetapi pudar oleh usia, pudar oleh
alam, bukan pudar oleh usikan tangan kami.
Tatapan mata harimau pun tak berubah. Tetap menatap sendu ke arah
tempat kakek pernah kami baringkan beberapa tahun.
Pekanbaru, 30 April 1997
1. meja makan
2. meja hijau
3. meja merah
4. meja belajar
5. rumah sakit
6. rumah paman
7. rumah baru
8. tono sakit
9. panjang tangan
10. panjang sekali
11. kaki tangan
12. meja hijau
13. anak buah
14. anak beliau
15. mata mata
16. mata hati
17. pahit getir
18. hancur lebur
19. hancur hancuran
20. lahir batin
21. siang malam
22. siang nanti
23. siang sekali
24. luar dalam
25. kawan lawan
26. kawan kawan
27. laba rugi
28. laba laba
29. besar kecil
30. kaum kerabat
31. kecil mungil
32. kecil sekali
33. canda ceria
34. cerah ceria
35. sunyi senyap
36. sunyi sekali
37. batu api
38. rumah tangga
39. paman bibi
40. om tante
41. surat kawat
42. teman sejawat
43. kaum kerabat
44. sanak famili
45. sanak saudara
46. pasang surut
47. pasang pasangan
48. besar kecil
49. jauh dekat
50. naik turun
51. besar kepala
52. buah tangan
53. kapal terbang
54. kursi malas
55. kamar tidur
56. mabuk laut,
57. terjun payung
58. tanah air
59. jatuh bangun
60. mencumbu rayu
61. simpang siur
62. gelap gulita
63. tua renta
64. tanah air
65. hancur lebur
66. jatuh bangun
67. muda belia
68. cantik jelita
69. kamar tidur
70. piring terbang
71. kursi malas
72. kursi adik
73. terjun payung
74. matahari
75. hulubalang
76. bumiputra
77. sapu tangan
78. kumis kucing
79. kumis melintang
80. cerdik pandai
81. sangat cerdik
82. kapal udara
83. kapal laut
84. anak emas
85. anak pertama
86. anak pungut
87. orang tua
88. pejabat tinggip
89. pancaindera
90. dwiwarna
91. sapta marga
92. keluar masuk
93. pulang pergi
94. mahasiswa
95. bumiputra
96. purbakala
97. kepala kantor
98. pintu besi
99. cerita rakyat
100. kaki lima
Latihan IV
Petunjuk:Gunakan keseratus bentuk kata dalam tugas IV dalam tiga
kalimat. Di dalam kalimat (a) kata di awal kalimat, di dalam
kalimat (b) kata di tengah kalimat, dan di dalam kalimat (c)
kata di akhir kalimat!
Contoh:
makan hati
a. Makan hati ibunya melihat anak itu.
b. Sejak itu paman makan hati melihat dia.
c. Apakah badanmu kurus karena makan hati?
1. meja makan
a. ....................................................................
b. ....................................................................
c. ....................................................................
2. meja hijau
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
3. meja merah
a. ....................................................................
b. ....................................................................
c. ....................................................................
4. meja belajar
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
5. rumah sakit
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
6. rumah paman
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
7. rumah baru
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
8. tono sakit
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
9. panjang tangan
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
35. sunyi senyap
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
40. om tante
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
41. surat kawat
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. .....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
70. piring terbang
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
74. matahari
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
75. hulubalang
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
76. bumiputra
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
88. pancaindera
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
89. dwiwarna
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c......................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
92. pulang pergi
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
94. mahasiswa
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
95. bumiputra
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
96. purbakala
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
a. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
b. ....................................................................
c. .....................................................................
Latihan V
Petunjuk:Tuliskan kembali teks berikut persuku kata
Secara awam kita melihat kegiatan guru di sekolah biasa-biasa saja. Guru
bekerja di antara tumpukan buku, membaca buku, memasuki ruang kelas dan
mengajar, mendokumentasikan nilai latihan atau nilai proses belajar, berdialog
dengan siswa di kelas atau di kantor guru, dan diakhiri dengan kegiatan
meninggalkan ruang belajar. Sepintas kegiatan guru sehari-hari tampak demikian.
Ketika seseorang memasuki dunia pendidikan dan berprofesi sebagai
guru, mulailah muncul berbagai beban. Ternyata, kegiatan guru ada yang bersifat
nonteaching dan ada pula kegiatan yang bersifat teaching. Kegiatan yang bersifat
nonteaching menghabiskan energi dan waktu guru melebihi energi dan waktu
yang dihabiskan, misalnya pegawai di kantor gubernur. Secara umum, pegawai
nonguru mengerjakan segala tugasnya dalam waktu wajib kantor. Setelah
melewati waktu jam wajib kantor, pegawai dapat mengerjakan hal-hal lain atau
refresing. Hal itu berbeda dengan guru. Guru, apakah guru Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD), guru Taman Kanak-Kanak, guru Sekolah Dasar atau yang sederajat,
guru Sekolah Menengah Atas atau yang sederajat memiliki kegiatan nonteaching.
Bahkan, tampaknya, kegiatan nonteaching lebih banyak menyita waktu guru,
baik di kelas, di sekolah, maupun di rumah.
Deskripsi terdahulu menunjukkan bahwa guru bekerja di kelas dan di luar
kelas terkait terhadap satu pekerjaan: mendidik. Pekerjaan yang tidak tergolong
mengajar merupakan kegiatan nonteaching.
Kegiatan nonteaching dimulai dengan perencanaan. Merencanakan
pembelajaran tidak dilakukan di dalam proses pembelajaran. Tidak pula pada pagi
hari sebelum mengajar. Perencanaan pembelajaran dimulai pada awal tahun ajaran
sampai setiap hari mengajar, seperti merencanakan strategi pembelajaran di dalam
menyusun Rencana Pembelajaran.
Perencanaan adalah proses, cara, perbuatan merencanakan atau
merancangkan. Akhlan Husen dan Rahman mengutip menyatakan bahwa kata
perencanaan sama dengan planning yang berarti suatu proses dan cara berpikir
yang dapat membantu pencapaian suatu hasil pekerjaan. Orang yang berpikir
tentang rencana sesuatu hal, otomatis berpikir tentang kerangka kerja sampai
sedetail mungkin. Mengapa sedetail mungkin? Alasannya adalah karena
perencanaan memuat mulai dari pendekatan, metode, strategi, langkah-langkah
pelaksanaan, sampai dengan evaluasi.
Setelah melakukan kegiatan evaluasi, guru kembali bekerja dengan hasil
evaluasi tersebut. Mereka mengoreksi ulangan harian. Mereka menelaah soal-soal
yang sulit dijawab siswa. Guru pun mendokumentasikan nilai ulangan harian.
Singkatnya, kegiatan guru, baik itu nonteaching maupun teaching sangat padat.
s
.
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
............................................................................................................................ .
Latihan VI
Buatlah sebuah surat lamatan kerja berdasarkan informasi lowongan kerja
berikut!
Kami adalah perusahaan joint venture di bidang penjualan dan pelayanan purna
jual produk Panasonic, saat ini sedang membuka kesempatan bagi tenaga
Profesional untuk mengisi posisi sebagai Teknisi dan Sekretarisdengan
persyaratan,
1. Pria atau Wanita, usia maksimal 28 tahun.
2. Pendidikan minimal SMA sederajat.
3. Memiliki keterampilan kompetensi Elektronika untuk calon teknisi.
4. Memiliki keterampilan oprasi komputer bagi calon sekretaris.
5. Memiliki SIM A / SIM C.
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Lukman. 2000. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
Depertemen Pendidikan Nasional.
Al-Maruf, Ali Imron. 2012. Teknik Penulisan Kutipan dan Daftar Pustaka, serta
Etika Akademik dalam Penulisan Karya Ilmiah. Disajikan dalam
Pelatihan Penulisan Buku Ajar Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Surakarta, tanggal 16 Mei.
Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Faizah AR, Hasnah. 2009. Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia.
Pekanbaru: Cendikia Insani.
Henny, Ikhdah (Ed). 2010. Kamus Saku Bahasa Indonesia. Yogyakarta: PT.
Benteng Pustaka.
Tim. 2006. Panduan Penyusunan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: FEB UIN.
Triani, Suni dan Sri Susanti. 2001. Petunjuk Penyusunan Bibliografi. Bogor: Pusat
Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Bandung.
http://wacana-bahasa.blogspot.com/20A11/11/cara-mengutip-dan-menulis-
catatan-kaki.html Cara Mengutip dan Menuliskan Catatan Kaki
diakses pada tanggal 6 Oktober 2012 pukul 12.54 WIB.
http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/sejarah-perkembangan-bahasa-
indonesia/
Http://endonesa.Wordpress.Com/Ajaran-Pembelajaran/Pembelajaran-Bahasa-
Indone/